Professional Documents
Culture Documents
Jurnal 2
Jurnal 2
Study Anxiety Level during Study from Home (SFH) by Regional Origin
yuda.mustakim-2017@fkm.unair.ac.id
ARTICLE ABSTRACT
INFO The Covid-19 pandemic has hit Indonesia since 2020, causing some activities
to be limited, examples learning activities in universities. Therefore, many universities
Article History: in big cities in East Java Implemented Study from Homesystem within (SFH) use’s
Received: video conferencing, messaging applications and campus platforms. The condition has
August, 8th, impact for students’ psychological state during Study from Home (SFH) can be linked
2022 to. The purpose of the study was to determine whether there was a relationship between
student anxiety and the increasing regional origin from students. This study used a
Revised: cross-sectional analysis, data collection using a questionnaire distributed online
From August, through social media and broadcast messages, and the sample size used determined by
12th , 2022 sampling technique and calculated using the Lemeshow formula. The results that 56
respondents lived in urban areas with precentage 37.4% mild anxiety, 8.5% moderate
Accepted: anxiety, and experienced severe anxiety 6.9%. At the same time, the respondents who
October , 05th , live in rural areas, as many as 50 respondents with precentage mild anxiety 33.6%,
2022 moderate anxiety 7.5%, and experienced severe anxiety 6.1%. In the interpretation of
the data obtained, the p-value is 0.050, which means as a conclusion there is no
Published significant relationship between residence and student anxiety levels during the SFH
online October, period.
05th, 2022 Keywords: Anxiety, Regional Origin, Students, Study From Home
ABSTRACT
Pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak tahun 2020 menyebabkan
sejumlah aktivitas harus dibatasi seperti aktivitas pembelajaran di perguruan tinggi.
Sehingga sejumlah perguruan tinggi di kota besar di Jawa Timur menerapkan sistem
Study from Home (SFH) dengan penggunaan video conference, aplikasi pesan, serta
platform kampus. Kondisi ini dapat dikaitkan dengan keadaan psikologis mahasiswa
akibat adanya penerapan sistem SFH. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
hubungan antara kecemasan mahasiswa terhadap tempat tinggal , yaitu wilayah
pedesaan dan perkotaan di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan
analsisis cross sectional pada mahasiswa yang berasal dari Jawa Timur. Metode
Pengumpulan data menggunakan kuesioner di sebarkan melalui sosial media dan
pesan broadcast. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini di tentukan dengan
teknik sampling dan dihitung dengan menggunakan rumus Lemeshow .Pada hasil
penelitian terdapat 56 responden yang bertempat tinggal di daerah perkotaan dengan
presentase kecemasan ringan 37.4%, kecemasan sedang s 8.5% dan kecemasan berat
6.9%. Sedangkan, sebanyak 50 responden bertempat tinggal di daerah pedesaan
dengan presentase kecemasan ringan 33.6%, kecemasan sedang 7.5% dan kecemasan
berat sebesar 6.1%. Hasil Interpretasi data yang diperoleh nilai p sebesar 0.050 yang
berarti dapat di simpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tempat
tinggal dengan tingkat kecemasan mahasiswa selama masa SFH berlangsung.
Kata Kunci: Kecemasan, tempat tinggal, mahasiswa, Study From Home .
19
Yuda, et al. KECEMASAN MAHASISWA SELAMA CMHP October 2022: Vol. 5 No. 1 (19-28)
STUDY FROM HOME (SFH) BERDASARKAN http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
TEMPAT TINGGAL
20
Yuda, et al. KECEMASAN MAHASISWA SELAMA CMHP October 2022: Vol. 5 No. 1 (19-28)
STUDY FROM HOME (SFH) BERDASARKAN http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
TEMPAT TINGGAL
Timur (Dalam keterangan pada Surat kasus ODGJ per tahun) dari jumlah
Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang penduduk berdasarkan Daa proyeksi
Pencegahan COVID-19 pada Satuan Penduduk Indonesia 2010-2035 BPS(di
Pendidikan) Rasa kekhawatiran dan olah pusdatin Kemenkes RI), jumlah
kecemasan pada mahasiswa dapat penduduk semua provinsi Jawa Timur
dikaitkan dengan keadaan psikologisnya. tahun 2019 adalah 39.698.631 jiwa.
Salah satu keadaan psikologis yang sangat Estimasi Pravelansi Gangguan Mental
terdampak adalah kecemasan yang Emosional (GME) Usia >15 Th 1.250.507
berlebihan (Oktawirawan, 2020). kasus (4,5%), yang mengalami depresi
Kecemasan adalah topik dalam 19.900 kasus (33%). (Profil Kesehatan
bidang psikologi klinis yang banyak di Provinsi Jawa Timur 2020, Seksi P2PTM
telaah lintas bidang ilmu. Dalam kajian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur).
psikologis , terdapat dua konsep Menurut Sosiawan, E.A pada Seminar
kecemasan yang biasa muncul, yaitu Nasional Informatika, pada tahun 2015
kecemasan (anxiety) dan gangguan terdata sebanyak 171 juta penduduk
kecemasan (anxiety disorder). Kecemasan Indonesia menggunakan akses internet,
dan gangguan mental merupakan salah satu baik di kota, desa maupun pelosok daerah.
sistem peringatan dini yang manusia miliki Dampak dari sulitnya jaringan internet,
guna menyiakan diri akan adanya bahaya menimbulkan tekanan psikologis menjadi
dan ancaman yang datang (respon akan cemas, karena khawatir tidak dapat
ancaman tersebut bisa berupan lawan mengikuti pembelajaran secara lancar,
(fight), lari (flight), atau diam (freeze)). takut apabila hasil ujian atau tugas rendah,
Canadiana Mental Health Association tidak dapat konsentrasi dengan baik karena
(2015) selanjutnya menjelaskan bahwa terganggu jaringan yang naik turun atau
kecemasan yang menjadi luar biasa, tidak tidak stabil (Dhawan, S., 2020)
dapat dikendalikan, dan muncul tiba-tiba
akan menimbulkan gangguan mental yang Hal ini menjadikan sebuah landasan
akan berdampak besar pada kehidupam bagi penulis untuk melakukan sebuah
penderitanya. Gangguan kecemasan ini survei pada skala provinsi yang di tujukan
adalah salah satu gangguan mental yang kepada mahasiswa perguruan tinggi Jawa
akan berdampak besar pada kehidupan Timur yang telah melaksanakan
penderitanya. Menurut Diagnostic and pembelajaran melalui rumah atau Study
Statistical Manual of Mental Disorder Fifth From Home (SFH). Pada penelitian ini,
Edion (DSM-5) (American Psychiatric yang ingin diketahui dan dianalisis oleh
Asscotion, 2013). peneliti adalah faktor-faktor yang
Topik tentang kecemasan mahasiswa berhubungan dengan tingkat kecemasan
adalah topik yang penting untuk selalu paada mahasiswa perguruan tinggi di Jawa
diperhatikan. Kecemasan adalah fenomena Timur. Adapun salah faktor yang menjadi
yang dibahas luas di berbagai literatur. fokus yang akan di analisis dalam
Nechita dan Motorga (2018) penelitian ini yakni tingkat kecemasan
memperlihatkan sebuah data bahwa yang di alami mahasiswa perguruan tinggi
prevalensi kecemasan di Eropa sebesar Jawa Timur dengan tempat tinggal , yaitu
13,6%. Lebih lanjut data ini menunjukan pada wilayah pedesaan dan perkotaan.
bahwa populasi yang paling terdampak
adalah kelompok usia 18-24 tahun, adalah METODE PENELITIAN
salh satu kelompok yang rentan mengalami
dampak kecemasan. Penelitian ini menggunakan
Menurut Riskesdas tahun 2018 di pendekatan cross sectional . Adapun
sebutkan bahwa estimasi angka gangguan variabel pada penelitian yang akan di
jiwa berat di Jawa timur 0,19% (75.427 angkat yakni Kecemasan mahasiswa pada
21
Yuda, et al. KECEMASAN MAHASISWA SELAMA CMHP October 2022: Vol. 5 No. 1 (19-28)
STUDY FROM HOME (SFH) BERDASARKAN http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
TEMPAT TINGGAL
masa Study From Home dan tempat teknik sampling dan dihitung dengan
tinggal mahasiswa yang terdiri dari menggunakan rumus Lemeshow. Setelah
pedesaan dan perkotaan. Pada variabel dilakukan perhitungan didapat nilai sampel
kecemasan di ukur menggunakan Hamilton perhitungan sebanyak 96.4 yang dibulatkan
Anxiety Rating Scale (HAM-A) dengan menjadi 96. Peneliti menambahkan 10%
sebanyak 14 item indikator penilaian yang yaitu sebanyak 10. Jadi total sampel yang
di kerjakan selama 10-15 menit, masing- akan dijadikan responden sebanyak 106
masing ditentukan oleh serangkaian gejala, mahasiswa.
dan mengukur kecemasan psikis (mental Penelitian ini dilakukan secara
agitasi dan tekanan psikologis) dan online dengan menggunakan kuesioner.
kecemasan somatik (keluhan fisik terkait Kuesioner disebarkan secara online kepada
kecemasan) .Adapun terdapat sistem mahasiswa perguruan tinggi di Jawa Timur
skoring yang digunakan untuk menentukan yang dilakukan selama bulan Mei-Juni
tingkat kecemasan. Sistem skoring HAM- pada tahun 2020. Metode pengumpulan
A yang mencakup 14 item dengan menilai data menggunakan kuesioner dan di
dari segi baik kecemasan psikis, maupun sebarkan secara online malaui sosial media
kecemasan secara somatik. Setiap item peneliti dan pesan broadcast. Penjelasan
dinilai skala dari 0 (tidak ada) – 4 (sangat sebelum persetujuan dan informed consent
berat), dengan total skol yang akan terlampir dalam link kuesioner.
diperoleh antara 0-56, Skor < 17 Selanjutnya responden mengisi kuesioner
menunjukkan kecemasan ringan, 18-24 yang ada. Seluruh data yang telah terisi
menunjukkan kecemasan sedang, dan 25- akan terkumpul secara otomatis ke dalam
30 menunjukkan kecemasan berat (dalam Ms. Exel. Data diolah setelah mengunduh
buku The assessment of anxiety states by file tersebut. Data yang ada kemudian
rating, Hamilton M). Selain ini terdapat diolah dengan menggunakan SPSS. Proses
data utama yang menjadikan landasan pengolahan yaitu seperti cleaning data,
dalam dasar menginterpretasikan penelitian coding, dan analisis. Data dianalisis secara
ini yakni jenis tempat tinggal yang di deskriptif dan analitik dengan
katerogikan menjadi daerah perkotaan dan menggunakan metode Chi-Square Tahap
pedesaan. Untuk mengetahui tempat pengolahan terahir yaitu penyajian data
tinggal responden peneliti menggunakan yang dilakukan dengan menggunakan Ms.
google form untuk mendata tempat tinggal Word.
responden yang sebelumnya sudah
dilakukan pengisian Informed concent (ic). HASIL
Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa yang melakukan Study Berikut ini merupakan hasil dari
From Home (SFH) pada perguruan tinggi survey perbedaan tempat tinggal yang telah
negeri maupun swasta yang berada di Jawa di isi oleh para mahasiswa yang terdampak
Timur. Besar sampel yang digunakan SFH pada tahun 2020.
dalam penelitian ini di tentukan dengan
22
Yuda, et al. KECEMASAN MAHASISWA SELAMA CMHP October 2022: Vol. 5 No. 1 (19-28)
STUDY FROM HOME (SFH) BERDASARKAN http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
TEMPAT TINGGAL
Dari hasil penelitian yang didapat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi
bahwa responden yang berasal dari daerah Jawa Timur.
perkotaan sebesar 52.8% atau sebanyak 56 Selanjutnya merupakan hasil
responden sedangkan responden yang survey tingkat kecemasan mahasiswa yang
berasal dari daerah pedesaan sebesar telah bersedia mengisi survey peneliti serta
42.2% atau sebanyak 50 responden dari telah dituangkan dalam tabel di bawah ini :
total responden sebanyak 106 sampel
Tabel 2. Distribusi tingkat kecemasan mahasiswa selama SFH
23
Yuda, et al. KECEMASAN MAHASISWA SELAMA CMHP October 2022: Vol. 5 No. 1 (19-28)
STUDY FROM HOME (SFH) BERDASARKAN http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
TEMPAT TINGGAL
serupa dengan penelitian ini pada hasil responden. Hal tersebut selaras dengan
ilmiah, Cao, dkk (2020) yang dilakukan di survey yang di lakukan pada penelitian ini
China. Secara hipotetik penelitian mendapatkan hasil kecemasan ringan lebih
menunjukan bahwa persentase mahasiswa tinggi presentase dari total keseluruhan
yang memiliki kecemasan tingkat rendah responden.
jauh lebih besar daripada yang memiliki Menurut penelitian yang di lakukan
kecemasan pada tingkat sedang dan berat. oleh Pidul, O.R (2022), pada mahasiswa di
Hal ini menunjukan bahwa kecemasan Yogyakarta bahwa hasil penelitian
adalah hal yang umum dapat terjadi pada menunjukan bahwa mayoritas responden
setiap orang, hanya saja kecemasan dalam mengalami kecemasan pada kegiatan
taraf yang kebih berat tidak di alami oleh perkuliahan online. Sebanyak 65,2 %
semua orang. Gambaran tingkat responden tidak dapat beradaptasi dengan
kecemasan, berdasarkan secara tingkatan perkuliahan online dan 67,9% responden
sedang dan berat cenderung lebih sedikit merasa cemas dengan tugas-tugas online
presentasenya di bandingkan kecemasan yang diterima. Kegiatan perkuliahan online
tingkat ringan, hal ini sejalan dari hasil dilakukan untuk memutus mata rantai
penelitian Cao, dkk (2020). penularan Covid-19 pada institusi
Berdasarkan hasil penelitan yang pendidikan, sehingga perkuliahan yang
menggunakan sebuah tools Hamilton selama ini konvensional , diganti dengan
Anxiety Rating Scale (HMA-A) dengan perkuliahan jarak jauh atau online.
penggunaan metode mengumpulkan data Pada temuan lain dijelaskan bahwa,
responden itu menunjukan bahwasanya Perubahan terhadap sistem perkuliahan,
belum adanya hubungan yang kuat antara membawa dampak yang kurang baik
kedua variabel meskipun beberapa indvidu kepada mahasiswa karena kurang
telah mengalami kecemasan yang parah beradaptasi dengan sistem perkuliahan
namun terlihat bahwa kemampuan individu online. Penggunaan kuoata yang
(Mahasiswa) dapat mengkontrol berlebihan dan resesi ekonomi akibat
psikologisnya. Beberapa dari mahasiswa pandemi Covid-19, membuat mahasiswa
pun sudah berada dalam lingkup keluarga menjadi kewalahan. Disertai dengan beban
yang memungkinkan meniimbulkan rasa penumpukan tugas dan ditambah jaringan
aman dan nyaman walau dalam kondisi internet yang kurang memadai, Aseta, P.S
tertekan sehingga faktor tempat tinggal ini (2022). Di samping itu menurut Mubin
tidak memperlihatkan adanya hubungan MF, Ph L (2022) pada hasil penelitian
dengan tingkat kecemasan mahasiswa di yang tertulis tertera bahwa kecemasan juga
Jawa Timur. Stuart G.W & Laraia M.T dapat muncul saat pembelajaran pada
(2007) hal ini menyatakan bahwa maturitas lingkungan yang tidak kondusif, salah
atau kematangan individu akan satunya sistem pembelajaran kurang
mempengaruhi kemampuan mekanisme efektif.
koping seseorang sehingga individu yang Pada hasil Interpretasi data yang telah
lebih mature sukar mengalami kecemasan diperoleh nilai Asymp Sig. (2 sides)
karena indvidu akan mempunyai sebesar 0.050 dengan nilai α = 0.05. Hal
kemampuan adaptasi yang lebih besar ini menunjukan bahwa terdapat kesamaan
terhadap kecemasan yang dibandingkan antara nilai Asymp Sig atau nilai hitung
usia yang belum matur. dengan nilai alfa sehingga sesuai dengan
Dalam hasil penelitian oleh Pranomo, hukum pengambilan keputusan Uji Chi
Cahyo (2021) pada hasil distribusi Square maka tidak ada hubungan yang
frekuensi variabel kategori tingkat berarti antara perbedaan jenis tempat
kecemasan ringan paling banyak tinggal dengan tingkat kecemasan
mengalami kecemasan ringan sebanyak 37 mahasiswa selama masa SFH berlangsung.
orang (92,5%) dari total keseluruhan Secara signifikan untuk mahasiwa yang
24
Yuda, et al. KECEMASAN MAHASISWA SELAMA CMHP October 2022: Vol. 5 No. 1 (19-28)
STUDY FROM HOME (SFH) BERDASARKAN http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
TEMPAT TINGGAL
tinggal di kota sedikit lebih banyak secara lingkungan tempat tinggal (72,2%),
kuantitas jumlah responden, namun dalam kesulitan beradaptasi dengan pembelajran
hal ini bukan berarti mahasiwa yang online (80,5%), dan gangguan fisik seperti
tinggal di pedesaan tidak sama sekali berkeringat (70,8%), detak jantung
mengalami kecemasan yang tinggi berdenyut cepat (81,%), pusing serta mual
sehingga menjadikan temuan penelitian ini (84,47%), sedangkan pada mahasiswa
variabel hubungan tempat tinggal tidak yang pulang kampung menunjukan
menjadikan acuan utama mahasiswa dampak kecemasan pada kegiatan
menjadi lebih cemas dalam menjalani perkuliahan online, Pidul, O.R (2022). Hal
perkuliahan secara daring atau study from tersebut tentunya sejalan dengan hasil
home. . penelitian yang menunjukan mahasiswa
Kecemasan yang di alami mahasiswa yang berada di perkotaan lebih cenderung
pada saat masa SFH yakni dominan sedikit mengalami kecemasan berar daripada
lebih banyak terjadi mahasiswa yang mahasiswa yang bertempat tinggal di
berasal dari perkotaan berdasarkan dari pedesaan(pulang kampung). Menurut
hasil survey yang di sebar di beberapa Intan, VA (2022), pada hasil penelitiannya
kampus negeri dan swasta di Jawa Timur. yakni menjelaskan bahwa meningkatnya
Adapun dalam hal ini mahasiswa yang resiko kecemasan berat pada responden
tinggal di daerah perkotaan empat kali lipat dapat disebabkan karena pada daerah
lebih banyak yang mengalami kecemasan perkotaan cenderung memiliki mobiltas
berat di bandingkan mahasiswa yang yang lebih tinggi dan dekat dengan pusat
tinggal di pedesaan. Hal ini menunjukan keramaian di berbagai titik pada penjuru
bahwasanya berdasarkan dari data kota.
responden yang diperoleh presentase Pada penelitian yang tertulis dalam
mahasiswa yang tinggal daerah perkotaan jurnal penelitian oleh Shalehah, J (2021),
cenderung lebih besar dibandingkan Permasalahan yang di hadapi oleh
mahasiswa yang tinggal di daerah mahasiswa yang mengikuti kuliah online
pedesaan. Perberlakuan SFH pun dan tinggal di daerah sulit sinyal di masa
sebenernya membuat mahasiswa terpaksa pandemi Covid-19 merupakan pemicu
harus pulang ke kampung halaman masing- timbulnya stres, adapun permasalahan
masing. Meskipun perbandingannya antara yang di alami adalah terbatasnya jaringan
kedua jenis tempat tinggal tidak internet di daerah tempat tinggal
menunjukan signifikan tinggi sehingga mahasiswa yang membuat kegiatan
dalam hal ini terlihat perbandingannya perkuliahan menjadi terganggu, sinyal
tidak terlalu mendominan salah satunya. yang tiba-tiba menghilang membuat
Pada penelitian yang dilakukan pada terhambatnya informasi perkuliahan,
mahasiswa yang menetap di Yogyakarta, tugas-tugas perkuliahan yang lebih banyak
lebih cenderung mengalami kecemasan dibanding perkuliahan offline, kurangnya
dibandingkan dengan mahasiswa yang interaksi dengan dosen dan pekerjaan
pulang kampung. Hal ini dapat dibuktikan rumah tangga yang juga harus dilakukan
dengan nilai rata-rata (mean) skor secara bersamaan oleh mahasiswa selama
kecemasan yang menetap di Yogyakarta di rumah, dampaknya terhadap subjek
adalah 105,78 dan mahasiswa yang pulang penelitian yaitu stres yang mempengaruhi
kampung (bertempat tinggal di daerah fisik yang membuat subjek sakit, pikiran
pedesaan) adalah 71.87. Mahasiswa yang berlebihan, kurang fokus, perasaan
menetap di Yogyakarta menunjukan gejala bercampur aduk, suka marah dan lebih
kecemasan yang berlebihan seperti banyak diam, hal ini dikarenakan
mengalami kesulitan tidur di malam kekhawatiran mahasiswa apabila tertinggal
hari(80,5 %), takut keluar dari informasi mengenai mata kuliah,
kost/kontrakan dan berada di sekitar kurangnya pemahaman subjek dalam
25
Yuda, et al. KECEMASAN MAHASISWA SELAMA CMHP October 2022: Vol. 5 No. 1 (19-28)
STUDY FROM HOME (SFH) BERDASARKAN http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
TEMPAT TINGGAL
memahami mata kuliah selama perkuliahan yakni kategori pedesaan yang belum tentu
daring beralngsung, terganggunya kegiatan dapat di katakan sebagai lokasi yang sulit
perkuliahan akibat sulitnya internet. jaringan untuk mengakses internet atau
Perkuliahan online menjadi penyebab boleh jadi terjadi sebaliknya seperti di
utama yang mengakibatkan kecemasan daerah perkotaan. Pemaparan yang
pada mahasiswa. Adanya pandemi Covid- tergambarkan pada penelitian di atas juga
19 disertai degan pemberlakuan PSBB merupakan landasan penguat mengenai
yang mengharuskan perubahan perkuliahan lebih besarnya presentase kecemasan berat
luring menjadi daring. Kekhawatiran pada pada mahasiswa yang bertempat tinggal di
perkuliahan online terkait dengan perkotaan daripada mahasiswa yang
pelaksanaan kelas online, kelancaran bertempat tinggal di pedesaan.
jaringan (akses jaringan internet) Metode yang di pakai dalam penelitian
kemampuan perangkat media yang di ini tentunya tidak bisa menjadi acuan atau
miliki oleh mahasiswa menjadi faktor rujukan jika dalam sekala besar, seperti
utama dalam mendukung perkuliahan halnya kurangnya mendata mahasiswa
online. Karakteristik dari perbedaan faktor berasal dari kampus yang berbeda di setiap
demografis(daerah tempat tinggal) kabupaten sehingga masih kurang beragam
berkaitan erat dengan jangkauan internet dan kuantitas responden masih cencerung
yang diperoleh peserta didik, menyebabkan sedikit, selain itu sangat disayangkan
terhambatnya data infromasi yang diterima dalam penelitian ini tidak menjadikan usia
dan pengiriman tugas secara online, Wang, dan jenis kelamin sebagai acuan tambahan
dkk (2020). dalam mengkaji perilaku manusia.
Pada penelitian lain menurut Apriyani Kekuatan yang ada pada penilitan ini
dan Widodo (2021) di wilayah perkotaan adalah menggunakan survei online yang
masyarakat memiliki alat elektronik yang bisa diakses banyak orang di Jawa Timur
memadai dan sinyal terjangkau. Selain itu, pengumpulan data yang cukup beragam
mahasiswa yang tinggal di kota juga dapat dari berbagai daerah dengan
dengan mudah mengakses Wifi untuk memanfaatkan chanel atau kenalan peneliti
mencari informasi terkait Covid-19 dan dari berbagai daerah, penelitian mengenai
mengikuti perkuliahan online. Berbeda kebutuhan internet dari sektor pelajar
dengan masyarakat yang berada di wilayah masih sangat minim dilakukan sehingga
pedesaan, meskipun beberapa orang sudah hal ini dapat dikatakan sebagai referensi
memiliki akses elektronik dan internet baru dalam mengambil sebuah kebijakan
namun tidak dengan kondisi sinyal yang atau keputusan jika pemberlakuan Study
tidak mendukung yang dapat menjangkau from Home(SFH) di selenggarakan
seluruh desa pedesaan. Pada beberapa hasil kembali. Selain itu, ada beberapa
penelitian yang di paparkan dengan dari kelemahan dari penelitian ini, yaitu
berbagai daerah menunjukan bahwa variable yang digunakan terbatas sehingga
terdapat perbedaan yang signifikan tingkat tidak dapat mengontrol variable yg lainnya
kecemasan mahasiswa dengan tempat seperti faktor jenis jaringan, karakteristik
tinggal yakni pedesaan atau perkotaaan. desa dan kota, dan jenis kelamin, dsb.
Hal ini tentunya berbeda dengan hasil Penelitian ini juga menggunakan desain
penelitian yang di tuangkan pada tulisan studi cross sectional. Selain itu, masih
ini yakni tidak terdapat hubungan berarti kurang banyak data responden yang
antara tingkat kecemasan mahasiswa terkumpul sehingga mungkin belum bisa
dengan tempat tinggal. Tentunya ini menggambarkan kondisi di tingkat
menimbulkan banyak spekulasi mengenai provinsi yang diteliti. Policy Implacation
kondisi individu responden (mahasiswa) Adapun hal-hal yang dapat di
selain daripada kondisi tempat tinggal rekomendasikan oleh penulis yakni
terdapat faktor lain yang belum diketahui perlunya di adakan survey lebih mendalam
26
Yuda, et al. KECEMASAN MAHASISWA SELAMA CMHP October 2022: Vol. 5 No. 1 (19-28)
STUDY FROM HOME (SFH) BERDASARKAN http://cmhp.lenterakaji.org/index.php/cmhp
TEMPAT TINGGAL