You are on page 1of 9

pISSN 2085-9481 eISSN 2597-999X Jurnal Biomedik.

2021;13(1):49-57
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/jbm.13.1.2021.31715
KemenRistekdikti RI no. 28/E/KPT/2019 Available from:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/index

Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Kecemasan Orang Tua


Murid di Masa Pandemi Covid-19

Carissa V. Tirajoh,1 Herdy Munayang,2 Bernabas H. R. Kairupan2

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
2
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado,
Sulawesi Utara, Indonesia
Email: tirajohcarissa@gmail.com

Abstract: The COVID-19 pandemic has resulted in all schools implementing distance
learning. Distance learning suddenly makes parents and even children not prepare well as a
result of problems such as the division of time between work and child supervision while
learning takes place, the lack of availability of electronic devices and even family conflicts.
This can trigger concern, especially in parents. This concern has an impact on mood swings
and thoughts so that parents can issue verbal abuse to their children during lockdown. This
study aims to determine the level of anxiety of parents regarding distance learning during the
COVID-19 pandemic. This research was made in the form of a literature study which aims to
summarize and present more comprehensive facts from various existing literature, in the form
of journals and articles on the internet on Google Scholar, PubMed, ClinicalKey. Literature to
be used in English and Indonesian, within the last 1 year (2020) and can be accessed in full.
Based on the literature reviewed, it was found that distance learning disrupts the lives of
parents and creates anxiety. Parents of elementary, middle and high school students felt
greater anxiety than those who were already students. The SAS results also showed that 10.8%
of parents of primary school children experienced increased anxiety.
Keywords: anxiety, parents, online learning, pandemic.

Abstrak: Pandemi COVID-19 ini mengakibatkan seluruh sekolah menerapkan pembelajaran


jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh yang secara tiba-tiba membuat orang tua bahkan anak-
anak tidak mempersiapkan diri dengan baik akibatnya muncul masalah-masalah seperti
pembagian waktu antara pekerjaan dan pengawasan anak saat pembelajaran berlangsung,
kurangnya ketersediaan perangkat elektronik bahkan konflik keluarga. Hal tersebut bisa
memicu kekhawatiran terutama pada orang tua. Kekhawatiran ini berdampak pada perubahan
suasana hati dan pikiran sehingga orang tua bisa mengeluarkan kekerasan verbal pada anak-
anaknya selama lockdown. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan orang
tua murid terhadap pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dibuat
dalam bentuk studi kepustakaan yang bertujuan untuk merangkum dan menyajikan fakta yang
lebih komperhensif dari berbagai literatur yang telah ada sebelumnya, dapat berupa jurnal dan
artikel di internet pada Google Scholar, PubMed, ClinicalKey. Literature yang akan
digunakan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, dalam jangka waktu 1 tahun terakhir
(2020) dan dapat diakses secara penuh. Berdasarkan literature-literature yang direview
didapatkan pembelajaran jarak jauh mengganggu kehidupan orang tua dan menimbulkan rasa
cemas. Rasa cemas yang dirasakan lebih besar pada orang tua siswa SD, SMP, SMA
dibandingkan yang sudah mahasiswa. Hasil SAS juga didapatkan 10,8% orang tua anak
sekolah dasar mengalami peningkatan kecemasan.
Kata Kunci: kecemasan, orang tua, pembelajaran daring, pandemi

49
50 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 49-57

PENDAHULUAN membuat beberapa pengajar dan peserta


Saat ini seluruh dunia dilanda kece- didik tidak menggunakan aplikasi dengan
masan akibat corona virus disease 2019 perangkat elektronik juga aspek ekonomi
(COVID-19).1 Pada tanggal 11 Maret 2020, berpengaruh saat dibutuhkannya jaringan
WHO menyatakan COVID–19 sebagai internet dalam proses pembelajaran.12 Oleh
pandemi. Pandemi COVID-19 ini karena itu, kecemasan orang tua dalam
memberikan dampak yang besar pada pembelajaran daring anak selama pandemi
semua aspek termasuk fisik, psikologis, COVID-19 sangat menarik untuk dibahas.
pendidikan.2,3 Pemerintah Indonesia mulai Dalam hal ini, peneliti akan melakukan
menerapkan sistem pembatasan sosial penelitian berdasarkan literature review
berskala besar (PSBB), setiap orang tentang dampak pembelajaran jarak jauh
diharapkan mengurangi aktivitas di luar terhadap kecemasan orang tua murid di
rumah, segala pekerjaan dilakukan dari masa pandemi.
rumah sampai pemberlakuan pembelajaran
jarak jauh.4,5 Kementerian Pendidikan dan METODE PENELITIAN
Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Penelitian ini bertujuan untuk menge-
nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan tahui dampak pembelajaran jarah jauh
kebijakan pendidikan dalam masa darurat terhadap kecemasan di masa pandemi.
penyebaran corona virus disease (COVID- Penelitian ini menggunakan rancangan
19). Terhitung dari tanggal 24 Maret 2020, metode literature review dengan identifi-
pembelajaran jarak jauh terkandung dalam kasi, evaluasi, serta interpretasi terhadap
surat tersebut yang membuat para guru, semua hasil penelitian terkait topik tertentu.
siswa bahkan orang tua harus beradaptasi Metode literature review, merangkum
dengan perubahan ini.6,7 hasil-hasil penelitian primer dalam penya-
Kecemasan merupakan perasaan yang jian fakta yang lebih komperhensif serta
tidak menyenangkan. Kecemasan digam- berimbang. Dilakukan pencarian data beru-
barkan sebagai respon dari dalam maupun pa jurnal penelitian dengan menggunakan
dari luar diri seseorang saat dihadapkan tiga database yaitu PubMed, Google
oleh suatu kejadian.8 Scholar, dan ClinicalKey. Kata kunci yang
Pembelajaran jarak jauh membuat digunakan dalam pencarian yaitu kece-
orang tua berperan sebagai guru, dengan masan, orang tua, pembelajaran daring,
mengawasi dan membimbing saat pandemi. Literatur yang direview dalam
pembelajaran berlangsung. Bukan hal yang bahasa Inggris dan Indonesia.
mudah bagi orang tua untuk melakukan hal
ini. Banyak hal yang harus dipelajari HASIL PENELITIAN
bahkan diatasi. Orang tua juga memikirkan Berdasarkan hasil pencarian literatur
bagaimana membagi waktu antara melalui publikasi tiga database didapatkan
pekerjaan dan pemantauan pembelajaran artikel sebanyak 4.831 kemudian dilakukan
anak, pemenuhan fasilitas perangkat skrining didapatkan 104 artikel.
elektronik dan kuota internet.9 Orang tua Selanjutnya 40 jurnal diskrining
lebih khawatir jika tidak melaksanakan hal abstrak dan fulltext, berdasarkan kriteria
tersebut dan akan berdampak pada inklusi dan eksklusi didapatkan 11 jurnal.
kemampuan akademik.9,10 sebelas literatur yang memenuhi kriteria
Hasil pengamatan Wang dkk (2020) inklusi dan ekslusi terdiri dari sembilan
mengatakan dalam masa pandemi, anak- penelitian online survey platforms and
anak menjadi kurang aktif karena tinggal di questionnaire, satu purposive sampling,
rumah saja. Perasaan cepat bosan, lebih satu wawancara.
sering menonton tv dan bermain perangkat Literatur-literatur yang dipakai meli-
elektronik yang berdampak pada kesehatan batkan penelitian pada orang tua dari
semakin memburuk tanpa melakukan berbagai negara. Jumlah sampel yang
aktivitas di luar rumah.11 Aspek teknologi
Tirajoh, Munayang, Kairupan: Dampak pembelajaran jarak jauh... 51

diambil berkisaran ratusan sampai ribuan sampel dari orang tua. (Tabel 1)
Tabel 1. Nama penulis dan tahun, intisari dari jurnal, dan hasil penelitian
Nama Penulis /
Intisari dari Jurnal Hasil Penelitian
Tahun / Judul
1. Quan (2020).13 1. Wabah COVID-19 Hasil tersebut didapatkan dari 1.298
“Practical Analysis of telah mempengaruhi ke- sampel, terdiri dari 448 (14,1%) orang
Mental Health sehatan mental (fungsi tua Anak sekolah dasar.
Assistance in emosional dan fisik) 1. Orang tua dan anak - anak
Elementary and orang tua siswa sekolah merasakan tekanan dan terdapat 18%
Middle Schools under dasar dan menengah di (76 ayah & 152 ibu) masalah dalam
COVID-19 Pandemic. China, dan berdampak pembelajaran,
A Case Study of City negatif. 2. 12% (44 ayah & 58 ibu) masalah
A in Jiangsu, China” 2. Pada masa pandemi hubungan anak-orang tua,
COVID-19, orang tua 3. 8% (54 ayah & 50 ibu) masalah
berperan penting dalam penggunaan perangkat elektronik,
mengatur keseimbangan 4. 1% (2 ayah & 12 ibu) faktor
psikologis anak. lainnya.
2. Garbe, Ogurlu, Penelitian ini merupakan Artikel ini menggambarkan 122
Logan, and Cook upaya untuk mengetahui sampel orang tua di dalamnya 70
(2020)14. pengalaman dan orang tua yang mempunyai anak kelas
“COVID-19 and perjuangan orang tua 1-3 SD.
Remote Learning: dengan pengawasan PJJ 1. Hasil yang didapatkan 98,3%
Experiences of selama lockdown akibat mempunyai masalah dengan PJJ,
Parents with Children COVID-19. 2. 23% orang tua mengawasi anak saat
during the Pandemic” PJJ dengan durasi <60 menit, 60-120
menit sekitar 39,3%, lebih dari 180
menit sekitar 15,6%,
3. 73% orang tua yang sedikit
mendapat sumber daya pendidikan
selama PJJ berlangsung.
3. Cameron, Joyce, Depresi dan kecemasan Artikel ini menggambarkan PJJ
Delaquis , Reynolds, ibu tampaknya terganggu akibat:
Protudjer, Roos meningkat dalam 1. Orang tua mengalami kesulitan
(2020)15. pandemi COVID-19. keuangan saat ini (38,62),
“Maternal 2. Sebagian kecil mereka telah di-PHK
Psychological (16,25%) atau kehilangan setengah
Distress & Mental dari jam kerja reguler mereka akibat
Health Service use pandemi (9,05%),
during the COVID-19 3. Pandemi membuat hubungan
Pandemic” pernikahan renggang akibat faktor di
atas sehingga mereka meningkatkan
kemungkinan depresi atau kecemasan.
4. Spinelli, Pastore, Meneliti dampak wabah Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Fasolo (2020)16. COVID-19 terhadap 1. Faktor-faktor seperti tinggal di zona
“Parents Stress and kesejahteraan orang tua yang lebih berisiko untuk penularan
Children dan anak-anak. atau berada dalam kontak yang lebih
Psychological dekat dengan efek virus, tidak secara
Problems in Families relevan mempengaruhi kesejahteraan
Facing the COVID-19 orang tua dan anak-anak,
52 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 49-57

Outbreak in Italy” 2. Orang tua yang melaporkan lebih


bermasalah dalam mengasuh anak
belajar, menemukan ruang dan waktu
untuk diri mereka sendiri, pasangan,
anak-anak, dan untuk kegiatan yang
biasa mereka lakukan sebelum
lockdown, rentan mengalami stres.
5. Zhao, Guo, Xiao, 83,5% siswa, 95,6% Artikel ini didapatkan 458 orang tua
Zhu, Sun, Huang, orang tua, dan 83,8% anak kelas 1-3 SD (43%),
Liang, Tang, Zhang, guru lebih memilih 1. 29,5% (135 orang tua) tidak tertarik
Zhu (2020)17. sekolah berbasis ruang PJJ, 40% (183 orang tua) tertarik PJJ,
“The Effects of kelas daripada gaya lain. dan 140 orang tua lainnya tidak
Online Oleh karena itu, penting menjawab,
Homeschooling on untuk mengembalikan 2. 57,2% (262 orang tua) tidak setuju
Children, Parents, gaya sekolah berbasis kalau anaknya bisa berinteraksi
and Teachers of ruang kelas sesegera dengan guru atau teman-temannya
Grades 1–9 during mungkin jika kesehatan selama pembelajaran, 22,9 (105 orang
the COVID-19 dan keselamatan siswa tua) setuju, dan 19,9% (91 orang tua)
Pandemic” dan guru dapat dijamin. tidak menjawab,
3. 8,1% orang tua merasa anaknya
tidak fokus belajar, 22,9% setuju, dan
19,9% tidak menjawab,
4. 14% tidak suka dimonitor, 73,4%
suka, dan 25,1% tidak menjawab,
5. 5,5% merasa anaknya sakit
punggung saat belajar,
6. 65,9% lamanya anak menghadap
layar perangkat elektronik lebih dari 3
jam setiap hari,
7. 94,8% orang tua mengkhawatirkan
kesehatan mata anak,
8. 96,7% merasa kelas luring lebih
baik dibandingkan daring,
9. 19,3% anaknya memiliki masalah
emosional dan perilaku,
10. Hasil SAS didapatkan 10,8%
orang tua anak sekolah dasar
mengalami peningkatan kecemasan.
6. Brown, Doom, Menunjukkan meskipun Orang tua mengalami stressor
Pen ̃a, Watamura, keluarga mengalami kumulatif akibat COVID-19.
Koppels (2020)18. peningkatan stres akibat Mengenai stressor spesifik, sekitar
“Stress and Parenting COVID-19, tetapi 21%–47% orang tua melaporkan
during the global memberikan dukungan bahwa anak mereka masing-masing
COVID-19 terhadap orang tua dan mengalami perubahan pada kesehatan
Pandemic” meningkatkan kontrol dan pembelajaran mereka, sebagai
yang dirasakan mungkin akibat COVID-19.
merupakan target
intervensi yang baik.
7. Chusna Apriyanti Banyak kendala yang 1. Masalah pertama dikatakan oleh
(2020)19. ditemukan, antara lain empat orang tua yang tidak bisa fokus
Tirajoh, Munayang, Kairupan: Dampak pembelajaran jarak jauh... 53

”The Parents Role in orang tua kurang fokus dalam membimbing dalam belajar,
Guiding distance dalam membimbing anak 2. Sepuluh ibu mengatakan bahwa
Learning and The dalam belajar, anak anaknya kurang fokus dalam belajar
Obstacle during kurang konsentrasi dalam karena beberapa faktor eksternal, di
COVID-19 Outbreak” belajar, anak mengalami antaranya waktu belajar yang tidak
kebosanan, anak tidak konsisten,
mau belajar, dan anak 3. Empat orang tua menjawab bahwa
mau menonton televisi anaknya mengalami kebosanan dengan
atau bermain games. aktivitas sehari-hari,
4. Ada tiga ibu yang mengatakan
bahwa anaknya meminta untuk
bersekolah,
5. Tujuh orang tua mengatakan bahwa
mereka tidak dapat mengakses
pembelajaran daring,
6. Tiga orang tua mengatakan bahwa
pengetahuan anak-anak mereka
terbatas untuk belajar di rumah tanpa
bimbingan dari guru.
8. Ratna Wulan Menjadi orang tua Artikel ini menggambarkan upaya ibu
(2020).20 tunggal tentunya tidaklah selalu mengikuti keinginan sang anak
“Motivasi Belajar mudah karena ia harus meskipun terkadang dengan setengah
Single Mother memikul beban seorang hati dikarenakan kebingungan dan
terhadap Anak di diri untuk memenuhi selalu muncul perasaan resah dan
masa Pandemi di kebutuhan anak baik dari cemas yang selalu mengusik
Dusun Bukit segi perekonomian pikirannya terkait keadaan ekonomi
Teungku” bahkan psikologis anak yang sangat berbeda dari sebelumnya.
sebaik mungkin.
9. Sari, Mutmainah, PJJ memiliki kelebihan Hasil penelitian menyebutkan bahwa
Yulianingsih, dan kekurangan di mana orang tua merasa bingung untuk
Tarihoran, Bahfen ibu mempunyai waktu meluangkan waktu bersama anak
(2020)21. lebih berkualitas bersama karena kurang mampu
“Kesiapan Ibu anak tetapi mereka menyeimbangkan waktu antara
Bermain Bersama kebingungan untuk pekerjaan, kegiatan rekreasi, dan
Anak Selama melakukan kegiatan yang belajar disebabkan oleh kelelahan
Pandemi COVID-19, dapat menghilangkan yang dirasakan dan kebosanan yang
“Dirumah Saja”. rasa bosan selama di nantinya membuat anak-anaknya
rumah. menjadi rewel.
10. Wu, Chen, Xu, Hasil analisis regresi Tingkat deteksi depresi dan
Yao, Zhang, Guo, Fan menunjukkan bahwa kecemasan pada orang tua adalah
(2020)22. stres yang dirasakan, 6,1% dan 4,0%. Depresi, kecemasan,
“Mental health status dukungan sosial, dan stres yang dirasakan oleh orang
of students’ parents kepuasan perkawinan, tua di China secara signifikan lebih
during COVID-19 konflik keluarga, dan tinggi daripada mereka yang berada di
pandemic and its tahap belajar anak serta non- central China.
influence factors” riwayat penyakit mental Kecemasan orang tua mahasiswa lebih
orang tua memiliki efek rendah dibandingkan dengan
signifikan pada kecemasan orang tua siswa SD, SMP,
kecemasan dan depresi dan SMA.
orang tua.
54 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 49-57

11. Parczewska Penelitian telah Artikel ini menggambarkan:


(2020)23. Judul menunjukkan bahwa 1. 14,02% tidak punya akses,
Artikel Difficult ketika orang tua harus
situations and ays of mengisi waktu anak-anak 2. Hanya 40% orang tua mengawasi
coping with them in di rumah, tanpa kontak anak saat membuat tugas, 35,6% orang
the experiences of dengan teman sebaya dan tua mengakui bahwa saat membantu
parents guru, hal itu anak-anak mereka mengerjakan
homeschooling their menimbulkan banyak pekerjaan rumah, mereka merasa
children during the kejutan, ketegangan dan frustrasi dan menggunakan kekerasan
COVID-19 pandemic konflik, dalam kegiatan verbal (nada suara yang tinggi,
in Poland sehari-hari. Mereka larangan dan hukuman).
menggambarkan keadaan
di mana mereka berada
pada situasi yang sulit.

BAHASAN fokus dalam membimbing dalam belajar,


Pengawasan Orang tua masalah ini dialami oleh mereka yang
Penelitian Garbe (2020) mengatakan memiliki banyak pekerjaan rumah, dan
orang tua yang mempunyai anak kelas 1-3 mereka tidak dapat mengatur waktu dengan
SD didapatkan mempunyai masalah dengan baik. Kendala lain yang dihadapi orang tua
PJJ dan pengawasan mengawasi anak. adalah hilangnya kemauan anak untuk
Orang tua membutuhkan sumber daya belajar di mana mereka tidak bisa tetap
untuk digunakan dengan pembelajaran fokus mengerjakan tugas dan kesulitan
anak-anak mereka di rumah dan terdapat anak dalam meng-hadapi distraksi televisi,
sekitar 73% orang tua yang sedikit gadget dan permainan. Orang tua tidak
mendapat sumber daya pendidikan selama dapat mengakses pembelajaran daring
PJJ berlangsung. Hal ini terlihat jelas karena beberapa alasan seperti konektivitas
kekhawatiran dari tingkat kesiapan orang yang terbatas, alat, dan pemahaman untuk
tua karena pandemi sangat mendadak dan mengikuti kelas daring. Didapatkan
tidak terduga, orang tua tidak siap untuk anaknya kurang fokus dalam belajar karena
perubahan ini. Mereka mengalami kesulitan beberapa faktor eksternal, di antaranya
menyeimbangkan tanggung jawab waktu belajar yang tidak konsisten dan
pekerjaan, rumah, dan pengawasan mengalami kebosanan dengan aktivitas
mereka.14 sehari-hari.13,19
Penelitian Quan tahun 2020 Penelitian Sari tahun 2020 mengatakan
menggambarkan bahwa pandemi yang ibu mempunyai waktu yang lebih anak
terjadi saat ini mengakibatkan menjadi rewel karena mengalami
permasalahan antara orang tua dan anak kebosanan hanya di rumah saja dan rindu
yang berada di sekolah dasar. Pada 448 pergi ke sekolah, bertemu teman dan
orang tua terdapat faktor yang menjadi gurunya. PJJ ini membuat ibu merasa lelah,
penyebab antara lain tekanan dan masalah mengalami kebosanan, kurang sabar karena
dalam pembelajaran, masalah hubungan memikirkan pekerjaan yang harus dia
orang tua-anak dan masalah penggunaan lakukan selain mengawasi dan melakukan
perangkat elektronik. Pandemi juga kegiatan bersama anak.21
membuat perbedaan lingkungan belajar di
sekolah dan rumah. Pembelajaran Jarak Jauh
Sejalan dengan penelitian Quan, Penelitian Parczewska tahun 2020
penelitian Apriyanti tahun 2020 menggambarkan (14,02%) tidak
menunjukkan orang tua yang tidak bisa mempunyai akses, hanya 40% orang tua
Tirajoh, Munayang, Kairupan: Dampak pembelajaran jarak jauh... 55

mengawasi anak saat membuat tugas, dan Stres


(35,6%) orang tua mengakui bahwa saat Pada penelitian Spinelli dkk tahun
membantu anak-anak mereka mengerjakan 2020 menunjukkan orang tua melaporkan
pekerjaan rumah, mereka merasa frustrasi lebih bermasalah dalam mengasuh anak
dan menggunakan kekerasan verbal (nada belajar, menemukan ruang dan waktu untuk
suara yang tinggi, larangan dan hukuman). diri mereka sendiri, pasangan, dan anak-
Sejalan dengan ini, penelitian Zhao anak. Kegiatan yang biasanya mereka
tahun 2020 menggambarkan sebagian lakukan sebelum lockdown akan
orang tua anak kelas 1-3 SD tidak tertarik menimbulkan stres yang lebih karena harus
PJJ, tidak setuju kalau anaknya bisa ada penyesuian dengan keadaan pandemi.16
berinteraksi dengan guru atau teman-
temannya selama pembelajaran. Orang tua Ekonomi
merasa anaknya tidak fokus belajar dan Penelitian Joyce tahun 2020
anak tidak suka dimonitor. Selain itu, menggambarkan PJJ juga terganggu akibat
anaknya sakit punggung saat belajar juga orang tua mengalami kesulitan keuangan
menghadap layar perangkat elektronik saat ini (38,62%), sebagian kecil mereka
lebih dari 3 jam setiap hari sehingga orang telah diPHK (16,25%) atau kehilangan
tua mengkhawatirkan kesehatan mata anak. setengah dari jam kerja reguler mereka
Maka dari itu, orang tua merasa kelas akibat pandemi (9,05%). Kesulitan
luring lebih baik dibandingkan daring. ekonomi memiliki dampak signifikan pada
Hasil SAS didapatkan 10,8% orang tua kualitas pernikahan tingkat kecemasan (OR
anak sekolah dasar mengalami peningkatan = 0.93, 95% CI [0.88, 0.99], p = .017).
kecemasan.23,17 Hal ini sejalan dengan penelitian
Wulan tahun 2020 yang menggambarkan
Kecemasan ibu bingung dan selalu muncul perasaan
Menurut penelitian Wu tahun 2020, resah dan cemas yang selalu mengusik
tingkat deteksi depresi dan kecemasan pada pikirannya, terkait keadaan ekonomi yang
orang tua adalah 6,1% dan 4,0%. Kece- sangat berbeda seperti sebelumnya.
masan orang tua mahasiswa lebih rendah Sehingga tidak jarang anak bertanya apa
dibandingkan kecemasan orang tua siswa yang sedang dipikirkan oleh ibunya.
SD, SMP, dan SMA. Faktor lain yang Pandemi ini membuat ibu tersebut berpikir
memengaruhi tingkat depresi orang tua bagaimana cara untuk mencukupi
yaitu kecemasan dan stres yang dirasakan kebutuhan sehari-hari dengan
dalam kepuasan pernikahan, dukungan mempertahankan pekerjaan yang dia miliki
sosial, riwayat penyakit jiwa dan gaya ataupun mencari pekerjaan sampingan.15,20
pengasuhan terhadap anak.
Penelitian Brown dkk tahun 2020 SIMPULAN
menambahkan orang tua mengalami Pembelajaran jarak jauh membuat
stressor kumulatif akibat COVID-19. Me- sebagian orang tua terganggu dan mengusik
ngenai stressor spesifik, sekitar 21%–47% pikiran karena belum bisa beradaptasi ter-
orang tua melaporkan bahwa anak mereka hadap pembagian waktu antara pekerjaan
masing-masing mengalami perubahan pada dan pengawasan pembelajaran anak, kenda-
kesehatan dan pembelajaran mereka akibat la dalam penggunaan perangkat elektronik,
COVID-19. Stressor yang paling umum stres akibat pendapatan berkurang sampai
terjadi pada orang tua termasuk pada kehilangan pekerjaan yang berujung pada
perubahan suasana hati dan tingkat stres kekerasan secara verbal saat berhadapan
secara umum. Demikian pula, mayoritas dengan anak-anak, maupun kurang harmo-
orang tua dilaporkan mengalami gejala nis dengan pasangan. Selain itu, frustrasi
kecemasan dan depresi serta kurang akibat anaknya tidak fokus dalam belajar
tidur.22,18 atau merasa bosan belajar sehingga lebih
memilih menonton tv atau bermain game
56 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 13, Nomor 1, Januari - April 2021, hlm. 49-57

yang menimbulkan rasa cemas pada orang Pendidikan Anak Usia Dini.
tua. Kecemasan yang dialami oleh orang 2021;5(1):476-89.
tua, walaupun bisa berdampak psikologis 10. Apriyanti C. The parents role in
tetapi bisa diatasi jika orang tua berusaha guiding distance learning and the
mencari pertolongan. obstacle during covid-19 outbreak.
Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar.
Konflik Kepentingan 2020;VII(2):68-83.
Penulis menyatakan tidak terdapat 11. Wang G, Zhang Y, Zhao J, Zhang J,
konflik kepentingan dalam studi ini. Jian F. Mitigate the effects of
home confinement on children
DAFTAR PUSTAKA during the COVID-19 outbreak.
1. Cahyati N, Kusumah R. Peran orang tua Lancet. 2020;395:945-7.
dalam menerapkan pembelajaran 12. Simanjuntak SY, Kismartini. Respon
di rumah saat pandemi COVID 19. Pendidikan Dasar terhadap Kebi-
Jurnal Golden Age, Universitas jakan Pembelajaran Jarak Jauh
Hamzanwadi. 2020;4(1):152-9. Selama Pandemi Covid-19 di Jawa
2. Radhitya TV, Nurwati N, Irfan M. Dam- Tengah. Jurnal Ilmiah Wahana
pak pandemi COVID-19 terhadap Pendidikan. 2020;6(3):308-16.
kekerasan dalam rumah tangga. 13. Quan L. Practical Analysis of Mental
Jurnal Kolaborasi Resolusi Health Assistance in Elementary
Konflik. 2020;2(2):111-9. and Middle Schools under
3. Rigianti HA. Kendala pembelajaran COVID-19 Pandemic: A Case
daring guru sekolah dasar di Study of City A in Jiangsu, China.
Kabupaten Banjarnegara. Elemen- Sci Insigt 2020;34(3):183-93
tary School. 2020;7(2):297-302. 14. Garbe A, Ogurlu U, Logan N, Cook
4. Ali ZZ. Peran dan fungsi keluarga P. COVID-19 and Remote
dalam pendampingan pendidikan Learning: Experiences of Parents
anak di tengah pandemi COVID- with Children during the
19. JSGA. 2020;2(1):120-37. Pandemic. America Journal of
5. Dewi WAF. Dampak COVID-19 terha- Qualitative Research 2020;4(3):
dap implementasi pembelajaran 45-65.
daring di Sekolah Dasar. Edukatif: 15. Cameron EE, Joyce KM, Delaquis CP,
Jurnal Ilmu Pendidikan. 2020; Reynolds K, Protudjer JLP, Roos
2(1):55-61. LE. Maternal psychological
6. Fitri M. Pengaruh Emergency Remote distress & mental health service
Learning Untuk Melihat Motivasi use during the COVID-19
Belajar Anak Usia Dini. Child pandemic. Journal of Affective
Education Journal. 2020;2(2):68- Disorders 2020;276:765-74
82. 16. Spinelli M, Lionetti F, Pastore M,
7. Jarnawi. Mengelola Cemas Di Tengah Fasolo M. Parents’ Stress and
Pandemik Corona. Jurnal At- Children’s. Psychological Pro-
Taujih: Bimbingan dan Konseling blems in Families Facing the
Islam. 2020;3(1):60-73. COVID-19 Outbreak in Italy.
8. Hayat A. Kecemasan dan Metode Front Psychol 2020;11:1713(1-7)
Pengendaliannya. Khazanah.2014; 17. Zhao Y, Guo Y, Xiao Y, Zhu R, Sun
XII(1):52-62. W, Huang W, et al. The effects of
9. Sari DA, Mutmainah RN, Yulianingsih I, online homeschooling on children,
Tarihoran TA, Bahfen M. Ke- parents, and teachers of grades 1-9
siapan Ibu Bermain Bersama Anak during the COVID-19 pandemic.
Selama Pandemi Covid-19, “Di Med Sci Monit 2020 Sep
rumah Saja”. Jurnal Obsesi: Jurnal 12;26:e925591.
Tirajoh, Munayang, Kairupan: Dampak pembelajaran jarak jauh... 57

18. Brown SM, Doom JR, Lechuga-Pena S, melalui Publikasi. Jurnal Obsesi
Watamura SE, Koppels T. Stress 2021;5(1)373-84.
and parenting during the global 22. Wu M, Xu W, Yao Y, Zhang L, Guo L,
COVID-19 pandemic. Child Fan J, et al. Mental health status of
Abuse Negl 2020;110(2):104699. students’ parents during COVID-
19. Apriyanti C. The parents role in 19 pandemic and its influence
guiding distance learning and the factors. General Psychiatry 2020;
obstacle during covid-19 outbreak. 33:e100250 (1-9).
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 23. Parczewska T. Difficult situations and
2020;7(2):68-83. ways of coping with them in the
20. Wulan R. Motivasi Belajar Single experiences of parents
Mother terhadap anak di masa homeschooling their children
Pandemi di Dusun Bukit Teungku. during the COVID-19 pandemic in
Jurnal Review Pendidikan Dasar Poland. Education 3-13:
2020;6(2):. International Journal of Primary,
21. Fadlilah AN. Strategi Menghidupkan Elementary and Early Years
Motivasi Belajar Anak Usia Dini Education 2020. DOI: 10.1080/
selama Pandemi COVID-19 03004279.2020.1812689

You might also like