You are on page 1of 5

BBHE Vol.11 No.

2 (2022)

BEAUTY AND BEAUTY HEALTH EDUCATION JOURNAL


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/bbhe

Pengaruh Scrub Bibir Dari Gula Pasir Dan Kulit Buah


Naga Terhadap Tingkat Kelembaban

Yeni Kusniah, Ade Novi Nurul Ihsani, Maria Krisnawati

Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Corresponding author: yenikusniah009@gmail.com

Abstract: The purpose of this study was to determine the feasibility and effect of lip scrub from granulated sugar and dragon
fruit skin on moisture levels. The type of research used was experiment, the study design used onegroup pretest-posttest design.
The research instrument was measured using expert judgment. Data analysis method uses mean analysis and single
classification analysis (anava). The results of the study of the validity of lip scrub in terms of sensory tests were considered
less feasible for product A with a value of 1.82 and product C with a value of 1.91 and product B with a value of 3.56 was
declared very feasible. The results of the validity of the lip scrub in terms of the preference test stated very like the product B
with a value of 3.25 and product A with a value of 3.16 and product C with a value of 3.09 with criteria like. The effect of lip
scrub in terms of clinical trials before treatment with a sig value of 0.975 ≥ 0.05 and after treatment with a sig value of 0.344
≥ 0.05 so it can be concluded that there is no significant or no effect both before and after being treated using lip scrub.

Keywords: granulated sugar, dragon fruit skin, lip scrub and moisture level.

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dan pengaruh scrub bibir dari gula pasir dan kulit buah
naga terhadap tingkat kelembaban. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, desain penelitian menggunakan
onegroup pretest-posttest design. Instrumen penelitian diukur dengan menggunakan pendapat para ahli (expert judgment).
Metode analisis data menggunakan analisis reratadan analisis klasifikasi tunggal (anava). Hasil penelitian validitas scrub bibir
ditinjau dari uji inderawi dinyatakan kurang layak produk A dengan nilai 1,82 dan produk C dengan nilai 1,91 dan produk B
dengan nilai 3,56 dinyatakan sangat layak. Hasil validitas scrub bibir ditinjau dari uji kesukaan dinyatakan sangat suka pada
produk B dengan nilai 3,25 dan produk A dengan nilai 3,16 dan produk C dengan nilai 3,09 dengan kriteria suka. Pengaruh
scrub bibir ditinjau dari uji klinis sebelum perlakuan dengan nilai sig 0,975 ≥ 0,05 dan sesudah perlakuan dengan nilai sig
0,344 ≥ 0,05 jadi dapat disimpulkan tidak signifikan atau tidak ada pengaruh baik sebelum dan setelah diberi perlakuan
menggunakan scrub bibir.

Kata Kunci :Gula pasir, Kulit buah naga, Scrub bibir dan Tingkat kelembaban.

43
PENDAHULUAN

Kecantikan berkembang sejalan dengan perubahan gaya hidup dan perkembangan dibidang
kosmetologi. Kecantikan bisa didapat dengan adanya perawatan, salah satunya adalah perawatan kulit.
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan dalam perawatan. Kulit adalah
organ tubuh yang paling besar dan paling kelihtan (Kanisius, 2009:4 ) maka dari itu kulit perlu dirawat,
salah satunya adalah merawat kulit bibir, kulit bibir berbeda dengan kulit lainnya, kulit bibir mempunyai
warna yaitu merah. Warna merah itu disebaban oleh warna darah yang mengalir di dalam pembuluh di
lapisan bawah kulit, apabila tidak dirawat maka akan mengalami penumpukan sel kulit mati yang
menyebabkan bibir tidak sehat atau kering.
Kosmetik untuk melembabkan bibir salah satunya adalah scrub, scrub adalah salah satu produk
kecantikan yang digunakan untuk pengelupasan sel-sel kulit mati. Scrub merupakan kosmetik yang
mengandung butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai pengamplas (Retno dan Fatma, 2007:7). Bibir
kering menjadi masalah pada masyarakat Indonesia seperti pada lingkungan peneliti yaitu Jl Cempaka Sari
Timur II karena Indonesia merupakan negara yang tropis udaranya terkadang panas menyebabkan masalah
pada bibir.
Pada penelitian ini dipilih kosmetik untuk mengatasi masalah pada bibir yaitu scrub dari bahan-
bahan alami yaitu gula pasir dan kulit buah naga. Menurut Meitha Sandra (2014: 129) gula tidak
mengandung vitamin, dan tidak mempunyai serat atau fiber, dan hanya mengandung sejumlah kecil
mineral. Zat biologis aktif yang berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan mencakup sari berbagai tumbuh-
tumbuhan, minyak-minyak nabati, minyak-minyak astiri, sari buah serbuk sari bunga. Zat biologis aktif
ekstrak tumbuhan ini bermanfaat untuk melincinkan dan menghaluskan kulit, mempengaruhi keratinasasi
dan hidrasi lapian epidermis serta dapat membantu dalam proses pemutihan kulit.
Buah naga sering dimanfaatkan untuk membuat produk kecantikan, akan tetapi kulit buahnya
jarang sekali digunakan bahkan sering dibuang begitu saja. Menurut penelitian Ni Ketut Meidayanti Putri
(2005) mengatakan bahwa hal yang paling menarik dari buah naga adalah kulitnya, karena kulitnya dapat
dimanfaatkan dalam produksi pangan maupun industri, sepertin pewarna makanan alami pada makanan
dan minuman. Selain itu, dalam industri juga dimanfaatkan untuk dijadikan bahan dasar pembuatan
kosmetik. Waladi (2015) juga mengatakan bahwa kulit buah naga bisa dijadikan sebagai campuran untuk
pembuatan es krim sebagai pewarna sintetis.
Kulit buah naga mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid, flavonoid,
tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten, dan fitoalbumin (Jaafar, et al., 2009). Menurut
penelitian Wu, et al (2006) keunggulan dari kulit buah naga yaitu kaya polifenol dan merupakan sumber
antioksidan.Kulit buah naga mengandung banyak antioksidan, menurut Muhammad Ilham Noor (2016)
kandungan antioksidan dalam kulit buah naga lebih besar dari pada daging buahnya. Kesimpulan dari
penelitian Muhammad Ilham Noor (2016) dengan menggunakan pengujian fotokimia dan FTIR adalah
ekstrak kulit buah naga merah memiliki kandungan antioksidan berupa vitamin C, flavonoid, tanin,
alkaloid, steroid, dan saponin. Sehingga mampu dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik .

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen adalah penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono, 2015:72), desain penelitian menggunakan onegroup pretest-posttest design.
Instrumen penelitian diukur dengan menggunakan pendapat para ahli (expert judgment). Metode
analisis data menggunakan analisis rerata dan analisis klasifikasi tunggal (anava). Objek dalam penelitian
ini adalah scrub gula pasir dan kulit buah naga dengan perbandingan yang berbeda, pada produk A 1:1 (1.5
gr gula pasir dan 1.5 gr kulit buah naga), produk B 1:2 (1 gr gula pasir dan 2 gr kulit buah naga),produk C
2:1 (2 gr gula pasir dan 1 gr kulit buah naga) sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah kulit bibir.

44
HASIL PENELITIAN

Hasil dari eksperimen yang telah dilakukan menunjukan bahwa scrub gula pasir dan kulit buah naga
dinyatakan layak digunakan untuk bibir, hal tersebut karena kandungan dari gula pasir dan kulit buah naga.
Menurut jaafar (2009) kulit buah naga mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid,
falvonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolikn, karoten, dan fitoalbumin. Muhammad Ilham
Noor (2016) juga mengatakan bahwa kandungan antioksidan kulit buah naga lebih besar dari pada daging
buah naga. Namun dalam penelitian ini tidak ada pengaruh baik sebelum atau sesudah perlakuan. Validitas
scrub yang ditinjau dari uji inderawi yang di nilai oleh tiga panelis terlatih dan uji kesukaan yang dinilai
oleh 15 panelis agak terlatih. Menurut hasil uji inderawi ketiga produk didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Rekapitulai Rata-Rata Uji Inderawi


Sampel Aspek Rata-rata Total rata-rata
Produk A Tekstur 2.30 1.82
Warna 2.00
Aroma 1.30
Kesan 1.67
pemakaian
Produk B Tekstur 3.30 3.56
Warna 3.30
Aroma 4.00
Kesan 3.67
pemakaian
Produk C Tekstur 1.67 1.91
Warna 2.00
Aroma 2.00
Kesan 2.00
pemakaian

Berdasarkan tabel 1 sampel produk A (1.5gr gula pasir : 1.5gr kulit buah naga) mendapatkan nilai
total rata-rata 1.82 termasuk dalam kategori kurang layak dengan kriteria tekstur kasar, aroma kurang
kuat/khas dan kesan pemakaiannya tidak lembut. Sampel produk B (1gr gula pasir : 2gr kulit buah naga)
mendapatkan nilai 3.56 termasuk dalam kategori sangat layak dengan kriteri tekstur tidak kasar, aroma
sangat kuat/khas, dan kesan pemakaiannya sangat lembut setelah digunakan. Sedangkan produk C (2gr gula
pasir : 1gr kulit buah naga) mendapatkan nilai total rata-rata 1.91 termasuk kategori kurang layak dengan
kriteria tekstur sangat kasar, aroma kurang kuat/khas, dan kesan pemakaiannya kurang lembut. Nilai rata-
rata paling tinggi yaitu pada produk B.

Tabel 2. Rekapitulasi Rata-Rata Uji Kesukaan


Sampel Aspek Rata-rata Total rata-rata
Produk A Tekstur 3.04 3.16
Warna 3.16
Aroma 3.29
Produk B Tekstur 3.03 3.25
Warna 3.43
Aroma 3.30
Produk C Tekstur 2.91 3.09
Warna 3.11
Aroma 3.25

Berdasarkan tabel 2 hasil uji kesukaan pada aspek warna menunjukkan terdapat perbedaan, ketiga
produk scrub bibir. Hasil ini membuktikan bahwa panelis memiliki ketertarikan lebih dengan aspek warna.

45
Hal tersebut dibuktikan pada produk B dengan komposisi gula pasir 1 gr dan kulit buah naga 2gr, dimana
produk B komposis kulit buah naga lebih banyak sehingga warna lebih signifikan.
Hasil uji kesukaan aspek aroma menunjukkan terdapat perbedaan aroma yang tidak signifikan antara
scrub bibir produk A, produk B, dan produk C. Produk A jumlah rata-rata yang diperoleh 3,16, produk B
jumlah rata-rata yang diperoleh 3,25, produk C jumlah rata-rata yang diperoleh 3,09, walaupun begitu
produk B masih menjadi pilihan terbaik pada aspek warna uji kesukaam menurut penilaian panelis.
Tekstur merupakan suatu yang pasti dipertimbangkan dalam dunia scrub bibir. Untuk aspek tekstur
baik scrub bibir produkA, produk B danproduk C sama-sama memiliki tekstur yang baik berdasarkan
penilaian dari para panelis. Ditinjau dari ketiga produk tersebut didapat hasil melalui uji kesukaan, semua
produk disukai oleh panelis, tetapi yang paling disukai adalah produk A dan produk B karena mempunyai
nilai total rata-rata paling tinggi.

Tabel 3. Rekapitulasi Rata-rata Uji Klinis


Sampel Responden Rerata Sebelum Rerata Setelah
Produk A Zulfa 2.33 3.00
Icha 2.00 2.33
Khoiyum 1.67 2.33
Imel 1.67 2.00
Nabila 2.67 2.33
Produk B Duani 1.33 2.00
Hanin 3.00 2.33
Lulu 1.67 2.00
Rafika 2.00 2.33
Tian 2.33 2.33
Produk C Risti 2.33 2.00
Ana 1.33 2.67
Anisa 1.67 1.67
Fajar 1.67 2.33
Latifah 2.00 1.67

Berdasarkan tabel diatas produk yang paling banyak pengaruhnya adalah pada produk A (1.5gr
gula pasir : 1.5gr kulit buah naga), pada produk A mengalami kenaikan sebesar 0,33, kemudian produk B
(1gr gula pasir : 2gr kulit buah naga) mengalami kenaikan sebesar 0.133. Produk C (2gr gula pasir : 1gr
kulit buah naga) mengalami kenaikan 0.07. Berdasarkan hal tersebut produk yang mengalami kenaikan
paling tinggi adalah produk A.

SIMPULAN dan SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Scrub bibir dari gula
pasir dan kulit buah naga dinyatakan layak digunakan untuk kulit bibir ditinjau dari uji inderawi; (2) Scrub
bibir dari gula pasir dan kulit buah naga tidak ada pengaruh baik sebelum dan sesudah perlakuan ditinjau
dari uji klinis. Berdasarkan hasil penelitian diatas panelis memberikan saran sebagai berikut : (1) Sebaiknya
proses pencampuran scrub bibir dari gula pasir dan kulit buah naga dilakukan ketika akan menggunakan
scrub, karena produk scrub bibir dari gula pasir dan kulit buah naga ini terbuah dari bahan alami tanpa
campuran kimia jadi tidak bisa beratahan ketika berada disuhu normal. Apabila ingin produk scrub bibir
dari gula pasir dan kulit buah naga bertahan cukup lama sebaiknya disimpan di dalam lemari es akan tetapi
hanya bertahan kurang lebih lima hari; (2) Sebaiknya bila kulit bibir anda dalam keadaan sangat kering atau
luka sampai berdarah jangan gunakan scrub bibir dari gula pasir dan kulit buah naga ini karena
kemungkinan akan menyebabkan bibirmeradang atau tambah parah.

46
DAFTAR PUSTAKA

1. Jaafar, Ali, R., Nazri, M., dan Khairudin, w., 2009, Proximate Analysis of Dragon Fruit
(Hyrecereus Polyhizus), American journal of Applied Sciences, 6 :1341-1346.
2. Kanisius. 2009. Bebas Masalah Kulit. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
3. Latifah Fatma, Retno Iswari Tranggono. 2007. Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
4. Noor Ilham Muhammad, dkk. 2016. Identifikasi Kandungan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah
Menggunakan Forier Transform Infrared (FTIR) dan Fitokimia. Journal of Aceh Physics Society
(JacPS). Vol.5 : 14-16
5. Putri Ni Ketut, Medayandi, dkk, 2015. Aktivitas Antioksidan Antosianin dalam Ekstrak Etanol
Kulit Buah Naga Super Merah (hylocereus costaricensis) dan Analisis Kadar Totalnya. Jurnal
Kimia 9(2) : 243-251
6. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
7. Sandra Meita. 2004. Resep Rahasia Perawatan Kulit. Jogjakarta : Perpustakaan Nasional
8. Wo, L. C., Hsu, H. W., Chen, Y., Chiu, C. C., and Ho, Y. I., 2006. Antioxidant and
Antiproliferative Activities of Red Pitaya, Food Chemistry. Volume, 95 : 319-327.
9. Waladi, Johan Setaries Vonny, Hamzah Faizah, 2015. Pemanfaatan Kulit Buah Naga Merah
(hylocereus polyrhzis) sebagai Bahan Tambahan dalam Pemubuatan Es Krim. Jom Faperta vol.2
no.1

47

You might also like