You are on page 1of 8

JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)

Volume 6, Nomor 10, Oktober 2023 (7826-7833)

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen


Berkelanjutan Guru di Balikpapan

Dewi Husnul Khotimah1, Indah Mulyani2


1,2Universitas Gunadarma Jakarta, Indonesia

E-mail: dewihusnulk@gmail.com, indah_mulyani@staff.gunadarma.ac.id

Article Info Abstract


Article History Human resources have a central role in the development of organizations. Schools are
Received: 2023-08-12 amongst of the organizations able in producing future generation which contributes to
Revised: 2023-09-15
Published: 2023-10-01
building the nation. Teachers are an important element to make this happen, but many
schools, especially private schools, experience teacher turnover, which greatly affects
the quality of students. Many have conducted research on the phenomenon of teacher
Keywords: turnover in various schools. The intensity of turnover is an indicator that teachers do
Job Satisfaction;
not have loyalty to the organization (school) so that before turnover occurs it is
Continuant Commitment;
Teachers. necessary to build organizational commitment and in this study specifically discuss
continuant commitment. This is what attracts the attention of this researcher to
conduct research on the relationship between job satisfaction and continuant
commitment among teachers in Balikpapan. The purpose of this research is to find out
the effect of job satisfaction on continuant commitment of teachers in Balikpapan. The
research method is quantitative method by using research subjects 167 respondents.
Data processing method using simple linear regression analysis. Data collection
technique using questionnaire using Likert scale with 5 answer choices. The result of
this study shows that there is an influence of job satisfaction by 13.4% on teachers'
continuing commitment in Balikpapan, meaning that the feeling of satisfaction
possessed by teachers is able to shape teachers' commitment to continue their work in
their current workplace.
Artikel Info Abstrak
Sejarah Artikel Sumber daya manusia mempunyai peran sentral bagi perkembangan organisasi.
Diterima: 2023-08-12 Sekolah merupakan organisasi penting yang dapat melahirkan generasi unggul dan
Direvisi: 2023-09-15
Dipublikasi: 2023-10-01 berkontribusi membangun bangsa. Guru sebagai elemen penting untuk
mewujudkannya, namun di sekolah banyak ditemukan terutama sekolah swasta
mengalami turnover guru, hal ini tentunya sangat berpengaruh pada kualitas siswa.
Kata kunci: Fenomena turnover guru diberbagai sekolah ini sudah banyak yang melakukan
Kepuasan Kerja;
Komitmen Berkelanjutan;
penelitian. Intensitas turn over menjadi suatu indikator guru belum memiliki loyalitas
Guru. pada organisasi (sekolah) sehingga sebelum terjadinya turn over perlu dibangun
komitmen organisasi dan dalam penelitian ini khusus membahas komitmen
berkelanjutan. Hal ini yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian
hubungan kepuasan kerja terhadap komitmen berkelanjutan pada guru di Balikpapan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap
komitmen berkelanjutan guru di Balikpapan. Metode penelitian metode kuantitatif
dengan menggunakan subyek penelitian 167 responden. Metode pengolahan data
dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Teknik pengambilan data
menggunakan kuesioner dengan menggunakan skala likert 5 pilihan jawaban. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kepuasan kerja sebesar
21,4% terhadap komitmen berkelanjutan guru di Balikpapan, artinya perasaan puas
yang dimiliki oleh guru mampu membentuk komitmen guru untuk tetap melanjutkan
pekerjaannya di tempat bekerja saat ini.
I. PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan tentunya berkai-
Kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan tan sangat erat dengan seberapa berkualitasnya
oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, sumber daya manusia, dalam hal ini adalah guru.
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sudah di- Pemerintah bersama dengan lembaga sekolah
implementasikan secara bertahap sejak tahun berusaha meningkatkan mutu pendidikan
2022 mulai level TK/PAUD hingga SMA/SMK. melalui berbagai cara yang pada akhirnya
Penerapan kurikulum merdeka merupakan menjadikan guru sebagai pekerja di sekolah
upaya peningkatan mutu pendidkan di Indonesia. menjadi puas dan bangga sebagai guru. Peran

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 7826
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 10, Oktober 2023 (7826-7833)
guru di sekolah sangat penting karena yang berkaitan dengan meninggalkan organisasi.
melakukan aktivitas inti yaitu mendidik siswa Komitmen normatif mencerminkan rasa ber-
dengan sarana belajar mengajar. kewajiban untuk dapat melanjutkan pekerjaan.
Selain peningkatan mutu guru, hal yang Berdasarkan uraian ketiga komponen komitmen
dikembangkan adalah komitmen terhadap organisasi tersebut, ada satu komponen yang
organisasi atau lembaga. Komitmen guru pada menunjukkan karyawan bertahan atau
lembaga sekolah sangat penting karena guru meninggalkan perusahaan dengan pertimbangan
yang memiliki komitmen tinggi pada lembaga keuntungan dan kerugian yaitu komitmen
akan cenderung menjunjung tinggi nilai yang berkelanjutan.
telah disepakati bersama. Lembaga sekolah Komitmen berkelanjutan perlu dipertahankan
sangat perlu memelihara dan mempertahankan karena bagian dari komitmen yang berkaitan
komitmen para guru karena semakin tinggi dengan pertimbangan biaya-biaya saat mening-
tingkat komitmen guru dalam lembaga maka galkan organisasi. Komitmen berkelanjutan
semakin lama guru mempunyai kenginan untuk merupakan komitmen yang mengacu pada ke-
bertahan lama bahkan sampai pensiun di sadaran biaya yang terkait dengan meninggalkan
sekolah. Balikpapan merupakan kota yang organisasi (Meyer & Allen, 1990). Pertimbangan
terletak di Provinsi Kalimantan Timur dan karyawan didasarkan pada banyaknya investasi
berbatasan langsung dengan Ibukota Negara yang telah diberikan kepada perusahaan dan
(IKN) yang saat ini sedang dalam proses tidak adanya alternatif di perusahaan lain.
pembangunan. Sebagai kota penyangga utama Apabila alternatif bekerja di perusahaan lain
Ibukota Negara (IKN) banyak pekerja dari luar sangat terbatas, maka karyawan akan tetap
kota Balikpapan, peluang kerja juga semakin dengan komitmen berkelanjutan yang tinggi.
berkembang dengan dibukanya beberapa proyek Dalam konteks pendidikan khususnya
berskala nasional (Media Indonesia). sekolah, komitmen berkelanjutan guru terhadap
Latar belakang pendidikan guru terutama di sekolah sangat penting karena umumnya guru
sekolah swasta yang bukan dari sarjana yang memiliki komitmen berkelanjutan yang
pendidikan membuat guru berpeluang untuk tinggi akan terus berusaha untuk kemajuan
berganti profesi sesuai dengan kebutuhan sekolah. Namun pada kenyataannya kondisi
perkerjaan. Selain itu, faktor gaji yang rendah di komitmen berkelanjutan guru tidak selalu tinggi,
beberapa sekolah swasta di Balikpapan juga sehingga tidak dapat diandalkan untuk dapat
menjadi alasan semakin rendahnya komitmen mengembangkan sekolah dalam menjawab
berkelanjutan guru untuk bertahan di sekolah, tantangan peradaban dan waktu.
apalagi biaya hidup Balikpapan cukup tinggi Penelitian yang dilakukan Novian, Akbar, dan
dibanding kota lain. Beban kerja guru yang tidak Mukhtar (2019) menyebutkan bahwa guru di
hanyak terbatas pada jam mengajar juga menjadi sekolah yang memiliki komitmen organisasi
permasalahan tersendiri. Secara faktual aktivitas rendah dapat berefek pada turnover guru lebih
jam mengajar guru sekitar 20 hingga 24 jam dari 30% dalam setiap tahunnya. Penelitian lain
dalam sepekan namun secara realitas guru harus juga dilakukan Natalia dan Hidayat (2019) juga
siap menerima dan merespon dari siswa bahkan menunjukkan hasil bahwa kepuasan kerja dan
orang tua siswa yang konsultasi di luar jam komitmen organisasi yang rendah akan terjadi
sekolah bahkan saat malam hari atau libur. dengan tingkat turnover guru rata-rata pertahun
Ditambah lagi beban kerja secara administrasi 25%. Artinya tingkat komitmen berkelanjutan
yang setiap harus dikerjakan dan dilaporkan guru di sekolah tersebut rendah.
kepada kepala sekolah. Ini tentunya menjadi Lembaga sekolah harus mampu membuat
tantangan bagi pengelola lembaga sekolah untuk terobosan agar guru yang ada terus bertahan
mempertahankan guru tetap berada di sekolah. dalam jangka waktu yang lama. Guru merupakan
Komitmen berkelanjutan merupakan bagian aset terbesar di sekolah yang senantiasa harus
dari komitmen keorganisasian (Meyer & Allen, dipertahankan dan diperhatikan kodisinya agar
1990) yang terbagi dalam tiga pendekatan yaitu tidak mengalami turnover tinggi. Salah satunya
komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan adanya meningkatkan kepuasan kerja untuk
komitmen normatif. Komitmen afektif mengacu mewujudkan dedikasi kecintaan, kedisiplinan,
pada keterikatan emosional karyawan pada dan kinerja guru dalam bekerja. Kepuasan kerja
organisasi, mengidentifikasikan diri dengannya, guru memang senantiasa harus diupayakan oleh
serta keterlibatan dalam organisasi. Komitmen lembaga sekolah. Hal yang berperan dalam
berkelanjutan mengacu pada kesadaran biaya kepuasan kerja diantaranya adalah balas jasa

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 7827
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 10, Oktober 2023 (7826-7833)
yang adil dan layak, penempatan kerja yang (Colquitt et al., 2015). Seorang karyawan akan
sesuai dengan keahlian, berat ringannya merasa puas dengan pekerjaannya apabila
pekerjaan, suasana dan lingkungan pekerjaan, pekerjaan yang mereka lakukan sejalan
ketentuan jam kerja serta kesempatan untuk dengan nilai-nilai yang mereka yakini.
maju bagi guru. Menurut Robbins dan Judge didalam
Dalam penelitian Kwantes (2009), kepuasan Pitasari, Perdhana (2018) menjelaskan bahwa
kerja karyawan telah menjadi perhatian yang kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif
signifikan karena penting untuk tempat kerja. tentang pekerjaan yang dihasilkan dari suatu
Misalnya, karyawan yang sangat puas dengan evaluasi pada karakteristik-karakteristiknya.
pekerjaan mereka cenderung berkomitmen tidak Seseorang dengan tingkat kepuasan tinggi
hanya untuk perusahaan mereka tetapi juga memiliki perasaan positif mengenai peker-
untuk rekan-rekan mereka. Pada penelitian jaannya, sedangkan seseorang dengan tingkat
Safitri dan Nursalim (2013) dengan judul kepuasan kerja renda memiliki perasaan
Hubungan Antara Kepuasan kerja dan Komitmen negatif.
Organisasi dengan Intensi Turnover Pada Guru
menyebutkan adanya hubungan yang signifikan B. Komitmen Berkelanjutan
antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi Menurut Meyer dan Allen (1991), komit-
dengan intensi turnover yang dilakukan pada 48 men berkelanjutan mengacu pada kesadaran
guru tidak tetap di SMP PGRI 10 Candi Sidoarjo. biaya yang berkaitan dengan meninggalkan
MacDonald dan Maclntryre (1997) mengemuka- organisasi. Komitmen berkelanjutan merupa-
kan teori mengenai general job satisfaction yang kan hal penting yang menunjukkan karyawan
menyebutkan 10 faktor kepuasan kerja yaitu: bertahan atau meninggalkan perusahaan
respon dari atasan, mampu berkontribusi secara dengan pertimbangan dan juga kerugian.
maksimal untuk mengembangkan potensi diri, Karyawan dengan komitmen berkelanjutan
merasa senang dengan pekerjaannya, merasa yang kuat merasa membutuhkan organisasi
nyaman dengan lingkungan kerja, hasil kerjanya tempat ia bernaung. Luthans (2006)
dapat diterima, dekat dengan rekan kerja, menyatakan bahwa komitmen berkelanjutan
pekerjaannya menjamin kehidupannya, manaje- berkaitan dengan kerugian yang berhubungan
men memberikan perhatian, diperhatikannya dengan keluarnya karyawan dari organisasi,
kesehatan mental, serta memiliki gaji yang baik. contohnya karena kehilangan promosi atau
Melihat faktor-faktor tersebut, sebuah benefit pada karyawan dengan posisi jabatan
lembaga sekolah dapat melakukan evaluasi yang sudah mapan. Masih menurut Luthans
sederhana untuk melihat faktor yang paling (2006), komitmen berkelanjutan adalah
mempengaruhi tingkat kepuasan kerja guru. sebagai keinginan untuk tetap menjadi
Sekolah merupakan organisasi yang bergerak anggota organisasi dengan memperhitungkan
dalam bidang pendidikan. Sekolah akan mampu biaya yang terkait apabila meninggalkannya,
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan di antaranya termasuk masalah gaji,
apabila setiap anggota di dalamnya terutama tunjangan, dan promosi. Penjelasan lain, Bagia
guru mampu menjalankan tugas dan fungsinya (2015) menyatakan komitmen berkelanjutan
dengan baik secara maksimal. Ketika guru merupakan bagian dari komitmen organisasi
mampu menjalankan tugas dan tanggung dimana karyawan akan bertahan atau mening-
jawabnya dengan benar dan maksimal, maka galkan organisasi karena melihat adanya
pencapaian tujuan pembelajaran dapat dicapai. pertimbangan rasional dari segi untung dan
A. Kepuasan Kerja ruginya.
Locke dalam Pitasari, Perdhana (2018) Berdasarkan uraian diatas maka tujuan
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai penelitian adalah 1) untuk mengetahui
keadaan emosi senang atau emosi positif yang seberapa besar rata-rata kepuasan kerja dan
berasal dari penilaian pekerjaan atau komitmen berkelanjutan 2) untuk mengetahui
pengalaman kerja seseorang. Kepuasan kerja pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen
oleh Locke juga didefinisikan sebagai hasil berkelanjutan guru.
persepsi karyawan mengenai seberapa baik
pekerjaan mereka memberikan hal yang II. METODE PENELITIAN
dinilai penting. Kepuasan kerja merupakan A. Variabel Penelitian
keadaan emosi menyenangkan yang berasal Variabel yang diteliti dalam penilitian ini
dari pengalaman dan pekerjaan seseorang adalah kepuasan kerja sebagai variabel

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 7828
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 10, Oktober 2023 (7826-7833)
independen (X) dan komitmen berkelanjutan pekerjaan, dan masih sulitnya mencari
sebagai variabel dependen (Y). pekerjaan lain. Skala komitmen berkelanjutan
terdiri dari 8 item favorable. Semakin tinggi
B. Subjek Penelitian skor yang diperoleh maka semakin tinggi
Subjek dari penelitian ini adalah seluruh komitmen berkelanjutan.
guru swasta di Balikpapan. Teknik pengam-
bilan sampel adalah accidental sampling yaitu D. Teknik Analisis
mengambil responden sebagai sampel Teknik analisa data yang digunakan adalah
berdasarkan kebetulan. Siapa saja yang secara analisis kuantitatif dengan menggunakan
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat software SPSS. Teknik analisis yang digunakan
digunakan sebagai sampel bila orang yang adalah uji regresi. Dalam penelitian ini
kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dilakukan uji instrument penelitian (valid dan
(Sugiyono, 2016). Total responden berjumlah reliabel), uji asumsi (normalitas dan
167 orang. linearitas), uji korelasi, dan uji regresi linear.
C. Instrumen Penelitian III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Instrumen penelitian yang digunakan A. Hasil Penelitian
dalam penelitian adalah kuesioner digital 1. Uji Deskriptif
dalam bentuk skala. Jenis skala yang diguna-
kan adalah skala psikologi. Pada penelitian ini, Tabel 1. Analisa Deskriptif
skala yang digunakan bertingkat mengguna- Kepuasan Kerja Komitmen Berkelanjutan
kan skala Likert dengan 5 pilihan jawaban Mean 42,37125749 Mean 33,9760479
yaitu, jawaban sangat tidak setuju (STS) akan Standard Standard
0,371645933 0,216875534
diberi skor 1, tidak setuju (TS) diberi skor 2, Error Error
netral (N) diberi skor 3, setuju (S) 4, dan Median 42 Median 33
sangat setuju (SS) diberi skor 5. Kepuasan Mode 42 Mode 33
Standard Standard
kerja diukur dengan skala general job 4,802723898 2,802649555
Deviation Deviation
satisfaction (MacDonald dan MacIntryre, Sample Sample
1997) yang menyebutkan adanya 10 faktor 23,06615684 7,854844528
Variance Variance
yang dapat mengukurnya, yaitu: perasaan Kurtosis 0,052313796 Kurtosis 0,186318501
dekat dengan orang sekitar di lingkungan Skewness -0,13963988 Skewness -0,036643
kerja, hasil kerjanya dapat diterima dengan Range 22 Range 16
baik, merasa nyaman dengan lingkungan Minimum 28 Minimum 26
kerja, merasa aman dengan pekerjaannya, Maximum 50 Maximum 42
Sum 6575 Sum 5173
manajemen peduli dengan karyawan,
Count 167 Count 167
memiliki gaji yang memadai, merasa sehat
secara fisik dan psikis, semua kemampuan diri
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa
dapat tersalurkan dengan baik, mendapat
variabel kepuasan kerja memiliki nilai
perhatian dari atasan dan merasa bangga
terendah sebesar 28 dan nilai tertinggi
dengan pekerjaannya. Skala kepuasan kerja
sebesar 50 dengan nilai reratanya sebesar
terdiri dari 10 item yang bersifat favorable.
42,3 dan standar deviasinya (tingkat
Semakin tinggi skor yang diperoleh maka
sebaran datanya) sebesar 4,80. Variabel
semakin tinggi kepuasan kerjanya.
komitmen berkelanjutan memiliki nilai
Komitmen berkelanjutan diukur dengan
terendah sebesar 26 dan nilai tertinggi
menggunakan subskala dari komitmen
sebesar 42 dengan nilai reratanya sebesar
organisasi menurut Allen dan Mayer (1990).
33,9 dan standar deviasi (tingkat sebaran
Adapun faktor komitmen berkelanjutan ada 8
datanya) sebesar 2,80.
faktor yaitu: adanya perasaan khawatir jika
meninggalkan pekerjaan, berpikir berulang 2. Uji Normalitas
kali jika harus meninggalkan pekerjaan, ada Uji Normalitas menurut Kolmogorov
yang terganggu jika harus meninggalkan Smirnov merupakan bagian dari uji asumsi
pekerjaan, ragu meninggalkan pekerjaan klasik. Uji normalitas bertujuan untuk
dengan berbagi pertimbangan, bertahan mengetahui apakah nilai residual
dengan pekerjaan ini karena kebutuhan, berdistribusi normal atau tidak. Modal
banyak kerugian jika meninggalkan pekerjaan, regresi yang baik adalah memiliki nilai
terlalu sedikit alasan untuk keluar dari residual yang berdistribusi normal. Dasar

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 7829
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 10, Oktober 2023 (7826-7833)
pengambilan keputusan diambil berdasar- 4. Uji regresi linear
kan pendapat Kolmogorov Smirnov yang Analisis regresi linear sederhana
menyatakan: digunakan untuk menguji pengaruh satu
a) Jika nilai signifikansi > 0.05 maka variabel bebas terhadap variabel terikat.
residual berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi <0,05 artinya variabel
b) Jika nilai signifikansi <0,05 maka nilai X berpengaruh terhadap variabel Y, jika
residual tidak berdistribusi normal. nilai >0,05 artinya variabel X tidak
terpengaruh terhadap Y.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Tabel 4. Regresi Linearitas
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 167
Normal Mean .0000000
Parameters a,b Std. 4.72873334
Deviation Dari output data di atas diketahui
Most Extreme Absolute .53
bahwa nilai F hitung=25,499 dengan
Differences Positive .048
Negative -.053
tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05
Test Statistic .053 maka model regresi dapat dipakai untuk
Asymp.Sig (2- .200 c,d memprediksi variabel komitmen berkelan-
tailed) jutan atau dengan kata lain ada pengaruh
a. Test distribution is normal variabel kepuasan kerja dengan komitmen
b. Calculated from data berkelanjutan.
c. Liliefors Significance Correction
d. This is a lower bound of the true significance Tabel 5. Summary
Model R R Adjusted Std. Error
Berdasarkan hasil uji normalitas
Square R of the
diketahui nilai signifikansi penelitian ini Square Estimate
adalah 0,200. Maka dapat disimpulkan 1 .366 .214 .129 4.483
bahwa bahwa nilai residual berdistribusi
normal. Dari tabel di atas menjelaskan bahwa
nilai korelasi atau hubungan R sebesar
3. Uji lineritas 0,366. Dari output tersebut diperoleh
Uji linearitas untuk mengetahui koefisien determinasi (R Square) sebesar
hubungan variabel bebas dengan variabel 0,214 yang artinya bahwa pengaruh
terikat. Jika nilai signifikansi <0,05 maka variabel bebas terhadap variabel terikat
terdapat hubungan yang linear antara adalah sebesar 21,4%.
variabel bebas dengan variabel terikat, jika
nilai >0,05 maka tidak terdapat hubungan B. Pembahasan
yang linear antara variabel bebas dengan Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui
variabel terikat. bahwa nilai antara hubungan kepuasan kerja
dan komitmen berkelanjutan dengan nilai
Tabel 3. Hasil Uji Linearitas
signifikansi sebesar 0,00. Dengan nilai di
bawah 0,05 tersebut menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif antara kedua
variabel kepuasan kerja dan komitmen
berkelanjutan, yang berarti semakin adanya
kepuasan kerja pada guru maka semakin
tinggi komitmen berkelanjutan untuk tetap
berada di sekolah. Begitu sebaliknya jika
kepuasan kerja pada guru rendah maka
Berdasarkan uji linearitas di atas, nilai semakin rendah pula komitmen berkelanjutan
signifikansi adalah 0,166 maka terdapat guru di sekolah.
hubungan yang linear antara variabel Komitmen berkelanjutan adalah mengacu
bebas dengan variabel terikat, karena > pada kesadaran biaya yang berkaitan dengan
0,05. meninggalkan organisasi serta merupakan hal

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 7830
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 10, Oktober 2023 (7826-7833)
penting yang menunjukkan karyawan berkurangnya komitmen berkelanjutan.
bertahan atau meninggalkan perusahaan Faktor-faktor tersebut adalah kurangnya
dengan pertimbangan dan kerugian. Allen dan perhatian dari manajemen sekolah, rekan
Mayer (1990) menyebutkan 8 faktor kerja guru yang kurang mendukung, hasil
komitmen berkelanjutan yang kuat yaitu: kerja yang tidak diterima dan gaji yang kurang
adanya perasaan khawatir jika meninggalkan sesuai, atasan yang memberi perhatian dan
pekerjaan, berpikir berulang kali jika harus dukungan kepada guru. Jika hal ini berlanjut
meninggalkan pekerjaan, ada yang terganggu terus menerus dan berlangsung lama bisa jadi
jika harus meninggalkan pekerjaan, ragu guru akan memutuskan untuk keluar dari
meninggalkan pekerjaan dengan berbagi sekolah dan ini menimbulkan kerugian bagi
pertimbangan, bertahan dengan pekerjaan ini sekolah.
karena kebutuhan, banyak kerugian jika Komitmen berkelanjutan terhadap organi-
meninggalkan pekerjaan, terlalu sedikit alasan sasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan
untuk keluar dari pekerjaan, serta masih organisasi biasa, karena dengan memiliki
sulitnya mencari pekerjaan lain. komitmen maka seseorang akan berusaha
Kepuasan kerja merupakan hal yang di- semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan
inginkan oleh karyawan yang bekerja karena organisasi dan memiliki keinginan untuk terus
merupakan bentuk emosi dari pengalaman berada di organisasi dalam jangka waktu yang
pekerjaan. Hal ini sejalan dengan Locke di lama. Menurut Ristiana (2013) komitmen
dalam Pitasari, Perdhana (2018). Selain itu berkelanjutan mencakup unsur loyalitas
kepuasan kerja juga didefenisikan sebagai kepada organisasi, keterlibatan dalam
hasil persepsi karyawan mengenai seberapa pekerjaan dan identifikasi terhadap nilai-nilai
baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dan tujuan organisasi. Menurut Mowday di
dinilai penting. Beberapa faktor kepuasan dalam Kwantes (2009), individu dengan
kerja menurut MacDonald dan MacIntryre komitmen organisasi yang tinggi dikarakter-
(1997) ada 10 faktor, yaitu: perasaan dekat kan dengan penerimaan dan kepercayaan
dengan orang sekitar di lingkungan kerja, yang tinggi dalam nilai dan tujuan organisasi,
hasil kerjanya dapat diterima dengan baik, keinginan untuk berusaha sekuat tenaga demi
merasa nyaman dengan lingkungan kerja, kepentingan organisasi, dan keinginan yang
merasa aman dengan pekerjaannya, mana- kuat untuk mempertahankan keanggotaannya
jemen peduli dengan karyawan, memiliki gaji dalam organisasi. Pada saat karyawan telah
yang memadai, merasa sehat secara fisik dan memiliki komitmen berkelanjutan yang tinggi
psikis, semua kemampuan diri dapat terhadap organisasi, maka karyawan tersebut
tersalurkan dengan baik, mendapat perhatian dengan sepenuh hati memiliki kepuasan
dari atasan dan merasa bangga dengan dalam bekerja, dan rela melakukan tindakan
pekerjaannya. yang bertujuan memajukan organisasi.
Khan et al. (2013) melakukan penelitian
dengan judul The Impact of Organizational IV. SIMPULAN DAN SARAN
Commitment and Job Satisfaction on the ITL of A. Simpulan
Academicians in HEIs of Developing Countries Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
like Pakistan. Tujuan penelitian adalah untuk kepuasan kerja mempengaruhi komitmen
menguji pengaruh komitmen organisasional berkelanjutan sebesar 21,4%. Hasil ini
dan kepuasan kerja terhadap niat menunjukkan bahwa komitmen berkelanjutan
meninggalkan sivitas akademika di institusi guru di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh
perguruan tinggi (HEI) di Pakistan. Penelitian kepuasan kerja namun juga faktor-faktor lain
ini menemukan bahwa pengaruh faktor yang tidak terungkap dalam penelitian ini.
terkait pekerjaan (gaji, pengawasan, promosi, Misalnya peran pemimpin atau manajemen
kondisi kerja, rekan kerja) berpengaruh sekolah, beban kerja yang dapat mengakibat-
terhadap kepuasan kerja. Penelitian juga kan tingkat stress kerja, dan faktor lainnya.
menemukan bahwa komitmen organisasional Penelitian ini juga menunjukkan hasil rata-
dan kepuasan kerja memiliki pengaruh rata kepuasan kerja sebesar 42,3 dari nilai
terhadap niat untuk pergi meninggalkan tertinggi 50 artinya mayoritas guru merasa
sivitas akademika. puas berada di sekolah. Komitmen
Artinya, faktor-faktor yang mempengaruhi berkelanjutan sebesar 33,9 dari nilai tertinggi
kepuasan kerja dapat mempengaruhi

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 7831
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 10, Oktober 2023 (7826-7833)
yang berarti responden cukup memiliki https://www.researchgate.net/publication
komitmen berkelanjutan di organisasinya. /283316263_The_Impact_of_Organizationa
Komitmen berkelanjutan sangat penting di l_Commitment_and_Job_Satisfaction_on_the
dalam organisasi sekolah dan hal ini _ITL_of_Academicians_in_HEIs_of_Developi
dipengaruhi oleh kepuasan kerja guru. Di saat ng_Countries_like_Pakistan
guru bersemangat dalam bekerja, diapresiasi
hasil kerjanya, dan didengarkan keluh kesah Kwantes, C.T (2009). Culture, job satisfaction and
serta kesulitannya, maka meningkatlah organizational commitmen in India and
kinerjanya, lalu muncul kepuasan kerja pada United States. Journal of Indian Business
guru yang ditandai dengan melakukan Research, 1.196-212
pekerjaan melebihi standar kinerja. Kepuasan
kerja yang dialami guru akan melahirkan Luthans, Fred (2006). Perilaku Organisasi, Edisi
komitmen berkelanjutan di sekolah, memiliki Kesepuluh. Yogyakarta. Andi
perasaan setia pada organisasi dan bekerja
dengan baik untuk kepentingan bersama. Macdonald, S & Maclntryre (1997). The Generic
Dengan komitmen berkelanjutan yang tinggi Job Satisfaction Scale, Employee Assistance
maka guru akan melakukan apapun untuk Quaterly, 13:2, 1-16
memajukan sekolah.
Media Indonesia online (2023)
B. Saran https://mediaindonesia.com/ekonomi/56
Mengingat penelitian ini menggunakan 6986/kementerian-pupr-percepat-
metode accidental sampling, maka disarankan pembangunan-bendungan-sepaku-semoi-
untuk penelitian ke depan perlu dibuat di-ikn
variabel tambahan seperti masa kerja agar
menggambarkan komitmen berkelanjutan Natalia, Dylmoon Hidayat (2019). The Effect of
sesuai dengan masa kerja guru. Servant Leadership, Organization Climate
and Work Satisfaction On Organizationn
DAFTAR RUJUKAN Trust Of Teachers : Jurnal Ilmiah Vol 17, No
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian, 2 July 2021 page: 232 - 250 P-ISSN: 1907-
Allen, N.J & Meyer, J.P (1990). The 6134 E-ISSN: 2549-1466
measurement and antesedents of affective,
continuance and normative commitment to Pitasari, Perdhana (2018). Kepuasan Kerja
the organization. Journal of occupational Karyawan : Studi Literatur. Diponegoro
psychology, 63:1-18 Jounal Of Management. Volume 7, Nomor 4,
Hal 1-11
Bagia, I.W (2015). Perilaku Organisasi.
Yogyakarya. Graha Ilmu Pala'langan, A. Y. (2021). Pengaruh Servant
Leadership, Disiplin Kerja, dan Kepuasan
Colquitt, Jason.A (2015). Organizational behavior Kerja terhadap Kinerja
improving performance and commitment
in the workplace. New York : Mac Graw Hill Ristiana (2013) Pengaruh Komitmen Organisasi
dan Kepuasan kerja terhadap
Herzberg, F (1993) The Motivation To Work. Organizational Citizenship Beharior (OCB)
New Brunswick. Transaction Publishers dan Kinerja Karyawan Rumah Sakit
Bhayangkara Trijata Denpasar. DIE Jurnal
Khalida R,Savitri N (2016) The Effect of Person- Ilmu Ekonomi&Manajemen, Januari 2013,
Organization Fit on Turnover Intention Vol 9 No 1, hal 56-70
with Job Satisfaction as Mediating Variable,
International Journal of Administrative Safitri, Nursalim (2013) Hubungan Antara
Science & Organization Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi
dengan Intensi Turnover Pada Guru, Jurnal
Khan et al. (2013). The Impact of Organizational Character Volume 01, Nomor 02
Commitment and Job Satisfaction on the
ITL of Academicians in HEIs of Developing Sendjaya, Sen & Sarros, James C. (2002). Servant
Countries like Pakistan. Industrial Leadership: Its Origin, Development, and
Enginering Letters Vol 3, No. 9. Application in Organizations. Journal of

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 7832
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 10, Oktober 2023 (7826-7833)
Leadership and Organization Studies, Vol 9 Sardiman, 2018, Interaksi dan Motivasi Belajar
No 2. Mengajar, Depok: PT Rajagrafindo Persada

Spears, Larry C. (2004). Practicing Servant Sari, I. (2018). Motivasi belajar mahasiswa
Leadership. Leader to Leader. 34 (Fall program studi manajemen dalam
2004) 7-11. penguasaan keterampilan berbicara
(speaking) bahasa Inggris. Jumant, 9(1),
Sugiyono (2017) Metode Penelitian Kuantitatif, 41-52.
Kualitatif, dan R&D. CV Alfabeta Bandung
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan.
Zerry Novian, Maruf Akbar, Mukhneri Mukhtar Bandung: Alfabeta.
(2019) The effect of organizational
structure, personality and work motivation Tambunan, (2015:196). Jenis Motivasi belajar.
on teacher organization commitments on Jakarta: Gaung Persada.
International Islamic Education Council
Foundation in Jakarta and Bekasi. Journal Uno, Hamzah B., 2017. Teori Motivasi dan
of Science and Science Education Vol. 3 No. Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
1 May 2019 19–31 ISSN: 2598-3830
Zainal Aqib dan Ali Murtadlo. 2016. Kumpulan
(Online) Siti Mariyam 1), Retno
Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif.
Triwoelandari 2), H. Kholil Nawawi 3) / Bandung: Satu Nusa.
JMP Online Vol. 2 No. 11 November (2018)
1282-12.

Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan


pembelajaran, Teori dan praktek
Pengembangan Kurikulum KTSP. Jakarta:
Kencana.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 7833

You might also like