Professional Documents
Culture Documents
14 (3)
ISSN 1907-1760
Perkembangan Populasi Ternak Besar Dan Unggas Pada Kawasan Agribisnis Peternakan Di
Sumatera Barat
ABSTRACT
This study was conducted to look at developing of ruminant and poultry population in
agribusiness area in West Sumatra . The research method was used a literature study of farm
statistics in 2011. Data analysis was done by descriptive qualitative agribusiness areas in West
Sumatra with livestock population data Regency/City in West Sumatra 2011 and the results were
depicted through graphs . The results showed that the area of agribusiness farms that had been
established by the government of West Sumatra there were several areas of the district / city that
was also the potential to served the agribusiness area not included in the region and vice versa.
West Sumatra province had considerable potential for the development of both ruminant and
poultry. Ruminant such as beef cattle was very good to be developed in the Pesisir Selatan, Padang
Pariaman and 50 Kota with a population of respectively 23 % and 10 % of the total cattle
population was in West Sumatra. Buffalo potential to be developed in Agam, Padang Pariaman,
and Sijunjung . Types of poultry chicken laying and broiler with the largest number of population
was 5,867,890 and 4,796,490 tails tails were in Limapuluh Kota which was the production center
for the cattle.
466 Perkembangan Populasi Ternak Besar dan Unggas (W.Sartika dan E.Rahmi)
Vol. 14 (3)
kawasan, kawasan agribisnis itik terdiri dari 3 butuhkan di provinsi Sumatera Barat. Sampai
kawasan, dan kawasan agribisnis kerbau saat ini telah terbentuk kawasan-kawasan
terdiri dari 5 kawasan. agribisnis peternakan di Kabupaten/Kota
Dengan semakin berkembangnya Sumatera Barat sebanyak 38 kawasan (Dinas
usaha peternakan pada saat ini yang diiringi Peternakan, 2012)
dengan meningkatnya kebutuhan protein
hewani bagi masyarakat maka akan berimbas 1. Kawasan Agribisnis Ternak Besar
pada kondisi peternakan di berbagai daerah di a. Sapi Potong
Sumatera Barat. Konsumsi protein hewani Sapi potong sebagai penghasil daging
pada tahun 2009 sebesar 6,81 g/kapita/hari merupakan salah satu jenis ternak yang harus
dan pada tahun 2011 konsumsinya menjadi terus dikembangkan guna untuk memenuhi
6,95 g/kapita/hari. Dengan adanya pening- kebutuhan protein masyarakat. Program swa-
katan tersebut maka diharapkan pertumbuhan sembada daging yang digalakkan oleh
usaha peternakan juga meningkat guna pemerintah terus memicu peternak untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani bagi mengembangkan ternak sapi potong. Pada
masyarakat (Dinas Peternakan, 2011) Gambar 1 dapat terlihat bahwa populasi ternak
Penelitian ini dilakukan untuk melihat sapi potong tertinggi berada di Kabupaten
perkembangan populasi ternak besar dan ung- Pesisir Selatan dimana populasinya mencapai
gas di kawasan agribisnis di Sumatera Barat 23% dari jumlah populasi sapi potong yang
pada tahun 2011. Hasil yang diperoleh diha- ada di Sumatera Barat. Pada tahun 2011 ini
rapkan dapat menjadi pertimbangan untuk juga terlihat bahwa daerah Kabupaten Padang
melihat kembali potensi-potensi peternakan Pariaman, Kabupaten Solok, Limapuluh Kota,
daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Tanah Datar dan Dharmasraya juga terus
yang belum termasuk dalam kawasan agri- meningkatkan populasi ternak sapinya dengan
bisnis tersebut. total populasi secara berurut 10%, 10%, 10%,
9% dan 8% dari total sapi potong di Sumatera
METODE Barat.
Pemerintah provinsi Sumatera Barat
Metode yang digunakan dalam studi telah menetapkan kawasan agribisnis sapi
ini adalah model pendekatan analisis potong pada 16 kawasan yaitu : Kenagarian
deskriptif, dengan memanfaatkan data sekun- Mungo, Guguk Kabupaten Limapuluh Kota,
der. Data yang digunakan pada penelitian ini Koto Ilalang, Baso, Pakan Kamis, Kabupaten
adalah data populasi ternak besar dan unggas Agam, Sitiung, Koto Baru Kabupaten Sawah-
pada tahun 2011 seluruh Kabupaten/Kota lunto Sijunjung, Tanjung Emas, Salimpaung
yang ada di Sumatera Barat. Analisis data Kabupaten. Tanah Datar, Lembah Gumanti
dilakukan dengan deskriptif kualitatif pada Kabupaten Solok, Lubuk Alung, Padang Sago
enam kawasan agribisnis yang telah Kabupaten Padang Pariaman, Sutera, Bayang
ditetapkan oleh pemerintah Sumatera Barat Kabupaten Pesisir Selatan dan Kenagarian
dan hasilnya digambarkan dalam bentuk Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Dari
grafik. Gambar 1 terlihat bahwa Kabupaten Pasaman
Barat, Sijunjung dan Kota Padang memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN jumlah populasi sapi potong sebanyak 4% dari
total populasi sapi potong yang ada di
Untuk mendukung pembangunan Sumatera Barat dan beberapa daerah
peternakan maka pengembangan wilayah atau Kabupaten/Kota lainnya dengan populasi
kawasan berdasarkan komoditas unggulan sekitar < 4%.
untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan Firman (2002) menyatakan bahwa
dengan mewujudkan kawasan Sentra Agri- strategi prioritas dalam pengembangan sapi
bisnis Peternakan dan sekaligus sebagai pusat potong di KSP Koto Hilalang adalah dengan
pertumbuhan ekonomi wilayah sangat di- investasi/modal usaha yang terus dikembang-
Perkembangan Populasi Ternak Besar dan Unggas (W.Sartika dan E.Rahmi) 467
Vol. 14 (3)
kan dan kerjasama untuk memperkuat kelom- 287 ekor dan di Kabupaten Tanah Datar
pok peternak sapi di kawasan sentra produksi. sebanyak 139 ekor (Gambar 2). Pada tahun
Suryana (2009) mengatakan bahwa potensi 2007 populasi ternak sapi perah yang ada di
sapi potong lokal sebagai penghasil daging Sumatera Barat adalah 688 ekor dan pada
belum dimanfaatkan secara optimal melalui tahun 2011 jumlahnya mengalami penurunan
perbaikan manajemen pemeliharaan. Sapi menjadi 550 ekor.
local memiliki beberapa kelebihan yaitu daya Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa
adaptasinya tinggi terhadap lingkungan daerah yang memiliki populasi kerbau ter-
setempat, mampu memanfaatkan pakan besar adalah Kabupaten Agam, Kabupaten
kualitas rendah dan mempunyai daya repro- Sijunjung, Kabupaten Padang Pariaman,
duksi yang baik. Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten
Sijunjung. Sedangkan menurut kawasan
b. Sapi Perah agribisnis ternak kerbau maka daerah yang
Kawasan agribisnis sapi perah di berpotensi untuk pengembangan ternak kerbau
Sumatera Barat terletak di Desa Gungung adalah Sijunjung Kabupaten Sawahlunto
Kota Padang Panjang, dan X Koto Kabupaten Sijunjung, IV Kota, Matur, Batagak, Kabu-
Tanah Datar. Ternak Sapi perah di Kota paten Agam, Alahan Panjang Kabupaten
Padang Panjang pada tahun 2011 sebanyak Solok.
468 Perkembangan Populasi Ternak Besar dan Unggas (W.Sartika dan E.Rahmi)
Vol. 14 (3)
Perkembangan Populasi Ternak Besar dan Unggas (W.Sartika dan E.Rahmi) 469
Vol. 14 (3)
Gambar 5. Populasi Ternak Ayam Ras di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Tahun 2011.
470 Perkembangan Populasi Ternak Besar dan Unggas (W.Sartika dan E.Rahmi)
Vol. 14 (3)
Perkembangan Populasi Ternak Besar dan Unggas (W.Sartika dan E.Rahmi) 471
Vol. 14 (3)
472 Perkembangan Populasi Ternak Besar dan Unggas (W.Sartika dan E.Rahmi)