Professional Documents
Culture Documents
net/publication/344732130
CITATIONS READS
0 2,617
7 authors, including:
All content following this page was uploaded by Rona Sandila on 19 October 2020.
Rona Sandila, Muhammad Rizal S, Fiqh Arya Satya, Lis Sulastri, Muhammad
Arif Fahrudin Alfana, Agus Joko Pitoyo.
e-mail : Ronasandila@mail.ugm.ac.id
Abstract
Improving the quality of education is one of the efforts in human development. Human
development aims to support the sustainable development process, especially in Papua
Province, which is considered to be lagging behind in the field of education. This study
aims to analyze the general condition of education in Papua Province through the
education index by taking into account several indicators, including the Net Participation
Rate at SD, SMP and SMA and the percentage of APBD allocated for education. The
method used in the education index analysis in Papua Province used a qualitative
descriptive method using secondary data. The education index obtained shows that the
numbers vary in each district / city in Papua Province. The education index in Papua
Province is dominated by the middle class with a range of 0.25 - 0.64. The highest
education index is in Jayapura City, while the lowest education index is in Puncak
Regency. The education index value can describe the condition of the quality of education
in each district / city in Papua Province. It takes an active role from the community,
especially the government, to improve the quality of education in order to combat the
backwardness of education in Papua Province.
Keywords: Net Participation Rate, APBD, Human Development
Abstrak
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu upaya dalam pembangunan
manusia. Pembangunan manusia bertujuan untuk menunjang proses pembangunan
berkelanjutan terutama di Provinsi Papua yang selama ini dianggap mengalami
ketertinggalan dalam bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis
terhadap kondisi pendidikan secara umum di Provinsi Papua melalui indeks pendidikan
dengan memperhatikan beberapa indikator diantaranya Angka Partisipasi Murni pada
jenjang SD, SMP dan SMA serta persentase APBD yang dialokasikan bagi pendidikan.
Metode yang digunakan dalam analisis indeks pendidikan di Provinsi Papua
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder. Indeks
pendidikan yang diperoleh menunjukkan angka yang bervariasi di setiap kabupaten/kota
di Provinsi Papua. Indeks pendidikan di Provinsi Papua didominasi pada kelas sedang
dengan rentang 0,25 – 0,64. Indeks pendidikan tertinggi berada pada Kota Jayapura
sedangkan indeks pendidikan terendah terdapat pada Kabupaten Puncak. Nilai indeks
pendidikan dapat menggambarkan kondisi kualitas pendidikan di setiap kabupaten/kota di
Provinsi Papua. Diperlukan peran aktif dari masyarakat terutama pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka memerangi ketertinggalan pendidikan di
Provinsi Papua.
Kata kunci: Angka Partisipasi Murni, APBD, Pembangunan Manusia
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui dan menganalisis kondisi pendidikan secara umum di Provinsi Papua
Tahun 2019
METODE
Nilai Indeks (APM atau APBD) = (nilai aktual-nilai min)/(nilai maks-nilai min)
2. Indeks Pendidikan
Tabel 1. Angka Partisipasi Murni Tingkat SD, SMP, SMA Provinsi Papua
Tahun 2019
Gambar 1. Grafik Indeks APM Tingkat SD, SMP, dan SMA Provinsi Papua Tahun
2019
Sumber : BPS Papua Tahun 2019 (diolah)
2. APDB
Pemerintah pusat sudah memberikan bantuan berupa dana ke
Provinsi Papua melalui dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus
(DAK), dan dana otonomi khusus (Otsus). Dana tersebut kemudian menjadi
pemasukan daerah yang kemudian disebut sebagai APBD. Dana APBD
dikelola oleh pemerintah setempat dan dialokasikan untuk menunjang dan
meningkatkan proses pembangunan di berbagai aspek. Salah satu aspek
yang mendapatkan alokasi dana adalah dalam bidang pendidikan. Setiap
kabupaten mendapatkan alokasi dana dengan jumlah tertentu guna
meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka menunjang pembangunan
yang berkelanjutan. Oleh karena itu, analisis mengenai persentase APBD
yang dialokasikan di kabupaten atau kota di Provinsi Papua menjadi penting
guna mengetahui pemerataan alokasi dana yang ditujukan bagi pendidikan di
Provinsi Papua yang didasarkan pada kondisi wilayah maupun aspek
pendukungnya.
Jumlah persentase dana APBD yang dialokasikan bagi Pendidikan di
kabupaten/kota di Provinsi Papua ditunjukkan pada Tabel 2. Berdasarkan
Tabel 2. dapat diketahui tiap kabupaten/kota di Provinsi Papua mendapatkan
APBD dengan persentase yang berbeda-beda. Persentase tertinggi terdapat
pada Kota Jayapura sebanyak 25,87 persen, sementara persentase
terendah berada pada Kabupaten Mappi dengan persentase APBD yang
dialokasikan bagi pendidikan senilai 2,05 persen. Besarnya persentase
APBD yang dianggarkan bagi pendidikan di Kabupaten Jayapura disebabkan
karena kabupaten tersebut merupakan ibukota Provinsi Papua. Oleh sebab
itu kabupaten tersebut memiliki aksesibilitas yang tinggi terhadap pendidikan.
Segala proses pembangunan di ibukota provinsi mendapatkan perhatian
yang lebih, tak terkecuali pada aspek pendidikan sehingga memiliki kualitas
yang baik jauh lebih baik. Kondisi yang jauh berbeda dengan Kabupaten
Mappi yang tergolong pelosok atau pedesaan. Aspek pendidikan kurang
mendapatkan perhatian, karena pada kabupaten tersebut alokasi APBD
dialokasikan untuk menunjang pembangunan yang mengutamakan pada
sektor perikanan laut yang memiliki potensi yang cukup tinggi (Wardi dan
Paat, 2019). Besarnya persentase APBD pada dasarnya ditentukan dengan
mempertimbangkan faktor diantaranya kuantitas dan kualitas pendidikan di
setiap kabupaten/kota yang telah diatur oleh pemerintah setempat. Oleh
sebab itu, jumlah APBD yang dianggarkan bagi pendidikan memiliki
persentase yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi masing-masing kabupaten/kota.
DAFTAR PUSTAKA