Professional Documents
Culture Documents
Ihza Rizky Winedar - T201810035
Ihza Rizky Winedar - T201810035
SKRIPSI
Oleh :
MOTTO
1
Departemen Agama RI, AL - Qur’an Dan Terjemahannya (Bandung: Syamil Cipta Media, 2015).
iv
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah SWT atas selesainya skripsi ini.
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat karunia-Nya penulis dapat
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Sholawat serta salam
SAW.
Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa ada bantuan dan
kerjasama dari pihak lain. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. selaku Rektor UIN KH.
Achmad Siddiq yang telah memberikan izin dan fasilitas untuk menyusun
skripsi ini.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M. Pd. I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan UIN KH. Achmad Siddiq yang telah memberikan izin dalam
penyusunan skripsi
3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M.Pd selaku kepala jurusan yang telah menyetujui
vi
4. Bapak Dinar Maftukh Fajar, S.Pd, M.P.Fis. sebagai Kepala Program Studi
Tadris Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan izin dan kemudahan
skripsi ini.
6. Ibu Dra. Harnik Purwanti, M.Si sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1
kegiatan penelitian.
7. Bapak Sunoto, S. Pd, M. Pd. Selaku guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1
untuk bekerja sama dengan penulis saat melakukan penelitian di dalam kelas
8. Peserta didik yang telah menerima saya dengan baik selama melakukan
Umbulsari
Akhirnya semoga dengan segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan
Penulis
ABSTRAK
Ihza Rizky Winedar, 2022 : Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Materi Sistem
Ekskresi Manusia Di SMP Negeri 1 Umbulsari Tahun Pelajaran 2021/2022.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERSETUJUAN .............................................................................................. ii
MOTTO ........................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
ix
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pelatihan untuk perannya dimasa yang akan datang.2 Jadi secara sederhana
untuk dapat mengerti, memahami, dan dapat membuat lebih kritis dalam
Dalam proses belajar yang paling penting adalah input yang berupa stimulus
2
Abdul Rahmat, Pengantar Pendidikan : Teori, Konsep, Dan Aplikasi (Gorontalo: Ideas
Publishing, 2014).
3
Djamaluddin Ahdar, Belajar Dan Pembelajaran 4 Pilar Peningkatan Kompetensi Pedagogis
(parepare,sulawesi selatan: CV. Kaaffah Learning Center, 2019). Hal 6.
dan output yang berupa respon, yang dimaksud stimulus disini yaitu apa saja
yang diberikan guru kepada peserta didik, sedangkan respon yaitu reaksi atau
tanggapan peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru, jadi
pada saat pembelajaran siswa dapat memberikan respon baik terhadap apa
sebagai suatu kegiatan interaktif antara peserta didik dengan pendidik serta
gejala-gejala yang terjadi di alam yang meliputi hayati maupun non hayati.
jawaban dari pertanyaa apa, mengapa, dan juga bagaimana dari gejala-gejala
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Selain itu, ilmu
4
Ahdar, Belajar Dan Pembelajaran 4 Pilar Peningkatan Kompetensi Pedagogis, 2019.
5
P Rahayu, S Mulyani, and S S Miswadi, „Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Base Melalui Lesson Study‟, Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 1.1 (2012), 63–70.
hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Salah satu
materi yang berkaitan tentang kehidupan manusia yaitu sistem ekskresi pada
pembahasan seperti sistem ekskresi pada kulit, sistem ekskresi pada hati,
sistem ekskresi pada paru-paru, sistem ekskresi pada ginjal, dan juga
guru dan peserta didik merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan
karena dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang
agar hasil belajar peserta didik dan semangat peserta didik dalam mengikuti
permasalahan dalam mengelola kelas dan menertibkan peserta didik.8 Hal ini
dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti peserta didik menganggap mata
6
Rahayu, Mulyani, dan Miswadi, Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu Dengan
Menggunaka Model Pembelajaran Problem Bese Melalui Lesson Study, 2012.
7
Yayan Novita Malinda, „Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Sistem Ekskresi Kelas XI MIPA Di SMA
Negeri 4 Soppeng‟ (Universitas Muhammadiyah Makassar, 2021).
8
Hasmiana Hasan, „Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Matematika Di
SD Negeri Gani Kabupaten Aceh Besar‟, Jurnal Pesona Dasar, 1.4 (2015), 40–51.
peserta didik lebih pasif dari pada aktif di kelas.10 Dengan menggunakan
metode ceramah ini memang kebanyakan pendidik yang lebih aktif dari pada
peserta didik karena mereka hanya menerima apa yang diberikan oleh
pendidik tanpa adanya kreativitas diri untuk mencari tau tentang sesuatu yang
oleh setiap peserta didik juga menjadi salah satu faktor pemicu terhambatnya
9
Hasan, „Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Matematika Di SD
Negeri Gani Kabupaten Aceh Besar‟, 2015.
10
Abdul Aziz Wahab, Metode Dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (Bandung:
Alfabeta, 2008).
11
Sunoto,. (Hasil Wawancara di SMP Negeri 1 Umbulsari, Jember: 2021)
penguasaan materi yang diterima juga berbeda antara peserta didik yang satu
dengan yang lainnya, karena adanya tingkat penguasaan materi yang diterima
berbeda maka ketuntasan maupun hasil belajar antar peserta didik juga
berbeda. Tidak hanya itu, peneliti juga mendapat informasi bahwa motivasi
rendah, hal ini dapat diketahui dari banyaknya siswa yang kurang aktif dalam
melihat terdapat dua laboratorium yang dimiliki dengan fasilitas yang cukup
pada diri peserta didik karena kurangnya kemauan dan motivasi peserta didik
ketidak tuntasan dalam hasil belajar.13 Tidak hanya itu, faktor model maupun
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajar juga dapat
memberi dampak terhadap respon dan juga hasil belajar peserta didik, karena
guru dan juga model pembelajaran yang digunakan memiliki peran penting
12
Sunoto,. (Hasil Wawancara di SMP Negeri 1 Umbulsari, Jember:2021).
13
Sunoto,. (Hasil Observasi di SMP Negeri 1 Umbulsari, Jember:2021)
pembelajaran yang baik dan juga tepat sangat penting dan berpengaruh dalam
sebagai suatu usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam menjalankan
dikatakan sebagai cara ataupun prosedur yang dapat dilakukan oleh guru
IPA yang sering dianggap sulit oleh peserta didik. Salah satu inovasi model
sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu dan secara garis besar problem
14
Muhamad Afandi, Evi Chamalah, and Oktarina Puspita Wardani, Model Dan Metode
Pembelajaran Di Sekolah (Semarang: Unissula Press, 2013).
15
Yeni Dwi Kurino, „Problem Solving Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Di Kelas V Sekolah Dasar‟, 4.1 (2018).
solving dapat dikatakan sebagai proses (as a process) yang dapat diartikan
nyata atau realistik.17 Problem solving dapat ditawarkan menjadi solusi pada
dapat mendorong peserta didik untuk belajar lebih kreatif dan juga aktif
dalam mencari solusi untuk permasalahan yang ada, dan hal itu dapat
informasi tentang apa yang sedang dipelajari dan juga dapat meningkatkan
hasil belajar. Maka, dari semua uraian diatas peneliti tertarik untuk
16
Nurdyansyah dan Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013 (Sidoarjo:
Nizamial Learning Center, 2016).
17
Haidir and Salim, Strategi Pembelajaran Suatu Pendekatan Bagaimana Meningkatkan Kegiatan
Belajar Siswa Secara Transformatif (Medan: Perdana Publishing, 2012).
Solving Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII
Pelajaran 2021/2022.
B. RUMUSAN MASALAH
Umbulsari?
Umbulsari?
C. TUJUAN PENELITIAN
Negeri 1 Umbulsari.
Negeri 1 Umbulsari.
D. MANFAAT PENELITIAN
pembaca tentang hasil dan pengaruh dari penelitian yang sudah dilakukan.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penilitian yang berjudul Penerapan
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Di
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Penulis
E. DEFINISI ISTILAH
a. Model Pembelajaran
yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
b. Problem Solving
dapat dianalisis untuk mencari jawaban maupun solusi oleh peserta didik.
c. Motivasi Belajar
dari dalam diri siswa (intrinsik) ataupun timbul dari luar diri siswa
d. Hasil Belajar
ada disekitarnya.
zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh yang sudah tidak digunakan lagi.
F. HIPOTESIS
kelas VIII pada materi sistem ekskresi manusia di SMP Negeri 1 Umbulsari.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I. PENDAHULUAN
analisis data, indikator kinerja, tim peneliti, dan terakhir jadwal penelitian.
BAB V. PENUTUP
berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab-
hasil penelitian yang bersangkutan. Saran diarahkan pada dua hal, yaitu :
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan sebuah usaha peneliti untuk mencari suatu
perbandingan yang dapat ditemukan ide untuk penelitian yang akan dilakukan.
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini yakni sebagai
berikut :
motivasi dan juga hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-
14
menjadi 92%.18
belajar siswa dengan persentase rata-rata skor akhir sebanyak 61%, dan
18
Riris Haryani Firdaus, „Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Motivasi
Daan Hasil Belajar Sejarah Kelas XI IPS 2 Di SMAN 1 Mantup Lamongan‟, Jurnal Reforma, 11.1
(2022), 42–52.
19
Neny Yunaeti, „Implementasi Model Pembelajaran Problem Solving Dalam Upaya
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Bisnis Dan Pemasaran
3 SMKN 1 Banjar Tahun Pelajaran 2018/2019‟, Jurnal Silogisme, 4.1 (2019), 30–34.
penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dengan dua siklus dan
setiap siklus terdapat tiga kali pertemuan. Data hasil penelitian ini
dari 76,56 pada siklus I meningkat menjadi 80,39 pada siklus II, dan
menjadi 89,66% pada siklus II. Perolehan data pada penelitian ini sudah
sebesar 70.20
20
Ayu Komang Ratna Dewi, „Implementasi Model Pembelajaran Problem Solving Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS‟, Journal Of Education Action Research, 5.1 (2021), 80–85.
21
Toroziduhu Waruwu‟, Natalia Kristiani Lase‟, and Boysman Hulu, „Penerapan Model
Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa SMP Negeri 4
Mazo Tahun Ajaran 2020/2021‟, Jurnal Pendidikan Biologi, 1.1 (2021), 25–31.
sama-sama belajar
membahas sedangkan
tentang penelitian yang
peningkatan akan dilakukan
hasil belajar. juga berfokus
- Menggunakan pada motivasi
teknik hasil belajar
pengumpulan siswa
data yang sama - Tempat dan
persis subjek penelitian
- Mata pelajaran yang digunakan
yang digunakan berbeda.
sama
B. Kajian Teori
proses pembelajaran dari awal hingga akhir yang disajikan secara khusus
mengajar di kelas
tahapan-tahapan pembelajaran)
22
Helmiati, Model Pembelajaran (yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012).
23
Afandi, Chamalah, dan Wardani, Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah, 2013.
yang dipilihnya.24
Problem solving secara bahasa berasal dari dua kata yakni problem
dan solves. Makna dari kata problem yaitu “a think that is difficult to deal
24
Nurdyansyah and Eni Fariyarul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013
(Sidoarjo: Nizamial Learning Center, 2016).
25
Putri Rohani, Salman, and Yulda Dina Septiana, „Model Pembelajaran Problem Solving‟, Al-
Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6.2 (2021), 8–19.
26
Rohani, Salman, Septiana, Model Pembelajaran Problem Solving, 2021.
sebagai berikut:
memecahkan permasalahan.
27
Rohani, Salman, dan Septiana, „Model Pembelajaran Problem Solving‟, 2021.
c. Penyelidikan autentik
merumuskan kesimpulan.
e. Kolaborasi
kelompok kecil.28
28
Fery Kurniawan Ady Putra and Budihardjo AH, „Penerapan Model Pembelajaran Problem
Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII TKR 1 Pada Mata Pelajaran Sistem
Pengapian Konvensional Di SMK Negeri 1 Madiun‟, Jurnal Pendidikan Teknik Mesin (JPTM), 2.3
(2014), 1–8.
sebagai berikut:29
memetakan permasalahan.
Selain itu, guru juga membimbing tahap demi tahap dalam melakukan
pemecahan masalah.
sempurna.
- Melatih siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan juga bertanggung jawab
- Siswa mampu mencari jalan keluar atau solusi dari setiap masalah
pembelajaran
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya
dapat dijabarkan sebagai suatu dorongan atau daya penggerak dari luar
30
Rohani, Salman, dan Septiana, „Model Pembelajaran Problem Solving‟, 2021.
31
Samsidar, „Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Materi Membaca Cerita Dengan Menggunakan Strategi SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,
Review ) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 106833 Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa
Kabu‟ (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2019).
yang menyangkut dari segi kognitif, psikomotorik, dan juga afektif. Dari
suatu dorongan yang ada dalam diri individu yang menyebabkan adanya
berikut:33
1. Motivasi Intrinsik
atau dapat juga karena dorongan bakat dan minat yang mereka pelajari.
32
Samsidar, „Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Materi Membaca Cerita Dengan Menggunakan Strategi SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,
Review ) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 106833 Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa
Kabu‟, 2019.
33
Muhammad Fathurrohman, Belajar & Pembelajaran (Yogyakarta: Teras, 2012).
2. Motivasi Ekstrinsik
berasal dari luar diri sendiri. Motivasi ekstrinsik sebagai motivasi yang
yang diterapkan secara sadar dan terencana dengan sangat baik di dalam
dilakukan oleh hasil belajar. hasil belajar dapat dirumuskan dalam bentuk
adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai
34
Muhammad Fathurrohman, Belajar & Pembelajaran (Yogyakarta: Teras, 2012)
35
Afandi, Chamalah, dan Wardani, Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah, 2013.
diri pribadi individu yang belajar.36 Hasil belajar juga dapat dijabarkan
yang telah ditetapkan.37 Hasil belajar ini dapat dilihat dalam beberapa
terlihat terjadinya suatu perubahan dalam salah satu ataupun banyak aspek
36
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011).
37
Tisza Rizky Melinda, „Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Melalui Metode Problem Solving Siswa Kelas IV MIN 1 Adirejo Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2017/2018‟ (Institut Agama Islam Negeri Metro,
2018).
Sistem ekskresi dapat dijabarkan sebagai suatu proses pengeluaran zat dari
sisa-sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh
bersifat racun (toxic) sehingga jika tidak dikeluarkan atau dibuang dapat
Organ manusia yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia yaitu kulit,
1. Kulit
38
Afandi, Chamalah, dan Wardani, Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah, 2013.
mengurangi kehilangan air dari dalam tubuh, mengatur suhu tubuh, dan juga
dapat berperan menerima rangsangan dari luar. Kulit terdiri dari dua lapisan
malphigi merupakan lapisan yang tersusun dari sel- sel hidup yang
2. Ginjal
Ginjal merupakan salah satu bagian dari organ tubuh manusia yang
memiliki peran untuk menyaring darah yang memiliki kandungan zat sisa
metabolisme dari sel diseluruh tubuh. Ginjal juga merupakan salah satu
tubuh manusia ginjal terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu di
dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal). Letak
ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari pada ginjal sebelah kanan dengan
bentuk yang menyerupai biji kacang merah. Ginjal memiliki warna merah,
Secara umum ginjal terdiri dari tiga bagian yaitu kulit ginjal yang
terletak dibagian luar ginjal dengan nama lain korteks renalis dan
rongga ginjal yang biasa disebut dengan pelvis renalis berfungsi untuk
3. Hati
yang terdapat pada sel darah merah. Selain itu, hati juga memiliki peran
sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan. Sel darah
merah yang rusak nantinya akan dihancurkan oleh makrofag didalam hati
dan juga limpa. Hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah
dipecah menjadi zat besi, globin dan juga hemin. Zat besi tersebut
Sedangkan hemin diubah menjadi zat warna hijau yang disebut biliverdin.
dengan getah empedu. Getah empedu dikeluarkan ke usus dua belas jari,
pewarna kuning pada urine dan juga sterkobilin sebagai pigmen coklat
pada feses.
4. Paru-Paru
masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh darah (uremia) serta
adanya penimbunan air di kaki yang disebabkan reabsorpsi air yang
terganggu (edema).
- Batu ginjal
Batu ginjal merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat terbentuknya
endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal (pelvis renalis), saluran
ginjal, ataupun kandung kemih. Endapan ini dapat terbentuk apabila
seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan kekurangan
minum air serta terlalu sering menahan kencing. Upaya dalam mencegah
terbentuknya batu ginjal yaitu dengan banyak mengkonsumsi air putih
setiap hari, membatasi konsumsi garam karena banyaknya kandungan
natrium pada garam dapat menyebabkan batu ginjal, dan tidak terlalu
sering untuk menahan kencing.
- Albuminuria
- Hematuria
darah merah pada urine. Hal ini dapat terjadi akibat penyakit pada saluran
kemih akibat gesekan dengan batu ginjal. Tidak hanya itu, hematuria juga
dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada saluran kandung kemih.
- Diabetes Insipidus
tubuh tidak bisa menyerap air di dalam tubuh, sehingga penderita nantinya
normal.
- Kanker Ginjal
dalam ginjal. Hal ini dapat menyebabkan adanya darah pada urine,
- Jerawat
dapat berpotensi terjadi penumpukan kotoran dan kulit mati. Tidak hanya
pada leher, wajah, dan juga punggung. Hal yang dapat mencegah
BAB III
METODE PENELITIAN
tindakan kelas ini berasal dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan juga
39
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Yrama Widya, 2009).
39
kelas untuk mengetahui akibat dari tindakan yang diterapkan pada suatu
dilakukan di dalam kelas, dengan penelitian tindakan kelas ini juga pendidik
tindakan kelas ini adalah untuk memecahkan persoalan nyata yang terjadi
dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan, selain itu PTK juga
40
Mu‟alimin, Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik (Yogyakarta: Ganding Pustaka, 2014).
41
Salim, Karo-karo Isran Rasyid, and Haidir, Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan
Kelas (Medan: Perdana Publishing, 2015).
kelas ini bertujuan untuk mengatasi berbagai persoalan yang nyata untuk
harapan.
catatan.
sederhana, nyata, dan jelas mengenai sesuatu yang terjadi dalam kelas.
suatu permasalahan.43
42
Salim, Rasyid, and Haidir, Penelitian Tindakan Kelas, 2015.
43
Salim, Rasyid, dan Haidir, Penelitian Tindakan Kelas, 2015.
dan juga tanggung jawab yang saling membutuhkan serta saling melengkapi
desain penelitian tindakan kelas yang akan digunakan yaitu model penelitian
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Melaksanakan pengamatan
d. Mengadakan refleksi45
44
Mu‟alimin, Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik, 2014.
45
Mu‟alimin, Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik, 2014
C. Prosedur Penelitian
tindakan kali ini menggunakan model siklus. Masing-masing siklus terdiri dari
- Siklus I
a. Perencanaan
siklus ke siklus, setiap siklus harus dirancang secara matang. Hal-hal yang
mengajar pada saat suatu model diterapkan, dan menyusun tes untuk
dilaksanakan.
b. Pelaksanaan tindakan
c. Melaksanakan pengamatan
Pada langkah dan kegiatan ini peneliti mengamati proses yang berjalan
pada saat penelitian serta respon peserta didik, partisipasi, prestasi dan
d. Mengadakan refleksi
yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum, jika sudah mulai
- Siklus II
a. Perencanaan
Prosedur pada tahap ini sama dengan siklus I, peneliti merancang dan
siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
kreatif dan mempunyai pemikiran yang lebih luas terhadap proses belajar
c. Pelaksanaan Pengamatan
d. Refleksi
siklus dengan tahapan yang sama dan perbaikan dari setiap siklusnya untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa materi sistem ekskresi pada
atau penting dalam melaksanakan penelitian, hal ini dikarenakan tujuan utama
dari penelitian itu sendiri yaitu mendapatkan data. Pengumpulan data pada
a. Observasi
juga dapat dijabarkan sebagai proses untuk memperoleh suatu data dengan
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala yang terjadi di alam dan bisa
pembelajaran berlangsung.
b. Wawancara
tanya jawab secara lisan yang dapat digunakan untuk mendapatkan sebuah
laboratorium dan fasilitas pendukung dalam proses belajar IPA dan juga
e. Angket
48
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, 2011.
f. Tes
Tes dapat didefinisikan serentetan pertanyaan atau latihan yang
- Pre Test
Pre Test merupakan tes yang diberikan kepada peserta didik sebelum
- Post Test
Post Test merupakan tes yang diberikan setiap akhir tindakan yang
peserta didik dan ketuntasan hasil belajar peserta didik dalam materi-
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, 2011.
50
E Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005).
g. Dokumentasi
F. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk
Instrument untuk metode tes yaitu tes atau soal tes, soal tes yang
digunakan terdiri dari pre test dan post test. Soal pre test digunakan
mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan post test diberikan pada
b. Angket Motivasi
mendapatkan hasil data dari peserta didik, maka seputar pertanyaan akan
untuk memperoleh data mengenai sikap yang timbul dari peserta didik dari
perilaku peserta didik serta tindakan yang dilakukan oleh peneliti dengan
dalam penelitian.
menganalisis data dari guru IPA yang membantu peneliti pada saat
d. Wawancara
e. Dokumentasi
kuantitatif, maka dari itu teknik analisis data dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Data kualitatif
b. Data Kuantitatif
rentang nilai 1-5, dibuat interval kriteria tingkat motivasi belajar yang
Skor Terendah = 1 x 25 = 25
Penilaian proses motivasi belajar peserta didik juga dapat dihitung dan
berikut ini :
Keterangan :
80 : 5 = 16%
minimum (KKM) yang telah ditentukan yaitu 75. Seorang peserta didik
H. Keabsahan Data
data yang didapatkan selama peneliti melakukan penelitian. Berikut adalah uji
a. Ketekunan Pengamatan
b. Triangulasi
observasi mengenai tingkah laku siswa dan peneliti pada saat kegiatan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
dilakukan.51
validitas dan uji reabilitas, uji tersebut dilakukan untuk menguji dan
mengetahui daftar soal tes yang akan digunakan sudah layak atau belum
a. Uji validitas
51
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, 2011.
ukur sudah tepat untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.52 Uji
pada instrumen yang digunakan itu sahih atau tidak. Dalam penelitian ini
uji validitas digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang
diperoleh dari nilai tabel-r dengan taraf signifikan 0,05 atau tingkat
52
Ni Wayan Sri Darmayanti and I Komang Wisnu Budi Wijaya, Evaluasi Pembelajaran IPA
(Bali: Nilacakra, 2020).
53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2011).
54
Juana Nasrudin, Metodologi Penelitian Pendidikan: Buku Ajar Praktis Cara Membuat
Penelitian (Bandung: PT. Panca Terra Firma, 2019).
SPSS 25.0 dengan taraf signifikan 5%. Data soal yang valid pada siklus I
sejumlah 24 soal, dan data soal yang valid pada siklus II sejumlah 22
tabel sebesar 0,239. Dengan demikian jika suatu item memiliki nilai
soal atau pertanyaan tersebut tidak layak untuk digunakan. Berikut adalah
tabel hasil dari validitas soal siklus I dan siklus II dan selengkapnya dapat
a. Uji Reliabilitas
sebagai ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang ingin
hasil yang relatif sama. Pada uji reliabilitas ini peneliti menggunakan
( )
( )( )
Keterangan :
1 : Bilangan konstan
: Varians
dilakukan, pada siklus I dari 40 soal yang diujikan dan 24 soal yang
ini dikategorikan sangat tinggi. Pada diklus II dari 40 soal yang diujikan
soal tes pada instrumen ini masuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi
I. Indikator Kinerja
ini yaitu meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA pada siswa kelas VIII di
adalah siswa yang nilainya mencapai KKM yaitu 75 dan presentase ketuntasan
siswa mencapai lebih dari 75%. Jika hasil belum memuaskan maka akan
dilaksanakan siklus kembali. Siklus akan berhenti jika hasil siswa sudah
Data yang didapat dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif
yaitu deskripsi dan skor hasil belajar serta motivasi belajar pada kegiatan
pembelajaran siklus I dan siklus II. kriteria ketuntasan minimal di SMP Negeri
1 Umbulsari untuk mata pelajaran IPA di kelas VIII adalah 75. Atau dapat
J. Tim Peneliti
K. Jadwal Penelitian
BAB IV
A. Deskripsi Data
1. Profil Sekolah
b. NPSN : 20523853
e. RT / RW :1/4
f. Kelurahan : Gunungsari
n. No Telepon : 0336321441
- Visi Sekolah
- Misi Sekolah
64
mutakhir
variatif
nyaman.
B. Hasil Penelitian
waka kesiswaan dan juga kepala sekolah selaku pimpinan sekolah untuk
di SMP Negeri 1 Umbulsari. Selain itu, peneliti juga bertemu dan melakukan
diskusi dengan guru IPA terkait penelitian yang akan dilakukan, karena pada
penelitian ini peran guru IPA juga sangat besar untuk memberikan informasi
positif dari kepala sekolah dan guru IPA terkait maksud dan tujuan peneliti,
sehingga peneliti dan guru IPA dapat berdiskusi dan merancang jadwal
siklus. Pra siklus ini nantinya dapat memberikan gambaran tentang situasi
dan kondisi belajar siswa pada sekolah yang akan diteliti. Pra siklus yang
dari guru dan mengetahui hasil belajar yang dicapai dalam pembelajaran IPA
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Tidak hanya itu, observasi
bagaimana motivasi, minat, semangat, dan juga aktivitas belajar siswa pada
saat mata pelajaran IPA berlangsung. Hasil observasi ini dijadikan data
tambahan serta data pelengkap dari data kuantitatif yang berupa hasil pre test,
Adapun data observasi kegiatan siswa yang diperoleh pada pra siklus
dapat dilihat pada tabel dibawah ini, dan untuk selengkapnya dapat dilihat
Tabel 4.3 Data Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Pada Pra Siklus
No Indikator Aktivitas Siswa Yang Diamati Rata – Rata
71 – 80 = Baik
61 – 70 = Cukup
51 – 60 = Rendah
50 = Sangat Rendah
55
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009).
siswa yang memiliki nilai paling besar yaitu memperhatikan dengan seksama
penjelasan guru dengan persentase sebesar 65,71% dan aktivitas siswa yang
disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada pra siklus ini masuk dalam
kategori rendah.
Adapun data motivasi belajar siswa yang diperoleh pada pra siklus dapat
dilihat pada tabel dibawah ini, dan untuk selengkapnya dapat dilihat pada
Dari tabel pra siklus di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki
presentase 34,28%, dan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terdapat
keseluruhan motivasi belajar siswa yang diperoleh dari hasil pra siklus yaitu
sebesar 50,92%. Dari hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa selama ini
motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Umbulsari pada mata pelajaran IPA
tergolong rendah, hal ini juga dibuktikan dengan siswa yang masih sibuk
pembelajaran yang sedang diajarkan dan juga masih banyak siswa yang
belum tekun dan bertanggung jawab atas tugas-tugas yang mereka miliki.
oleh siswa SMP Negeri 1 Umbulsari, terutama solusi agar siswa lebih aktif
dan memiliki motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran IPA, maupun
peningkatan hasil belajar IPA. Untuk mendapatkan nilai hasil belajar yang
belajar siswa tinggi dalam proses belajar mengajar. Maka dari itu peneliti
berusaha mencari model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif
dalam pembelajaran dan bisa membuat motivasi belajar siswa lebih tinggi
sehingga pencapaian hasil belajar IPA juga dapat dicapai sesuai harapan.
berperan dalam proses pembelajaran dan dapat membuat siswa lebih aktif,
pelaksanaan tindakan yang dilanjut dengan observasi dan yang terakhir yaitu
1. Pelaksanaan Siklus I
menggunakan model problem solving siswa diberikan tes (pre test) untuk
a. Perencanaan.
siklus ini yaitu 20 untuk pretest dan 20 soal untuk post test
b. Pelaksanaan tindakan
- Kegiatan Awal
Kegiatan pertama yang dilakukan pada siklus ini yaitu diawali dengan
agar lebih fokus pada ilmu yang akan disampaikan oleh guru,
- Kegiatan Inti
a) Mengidentifikasi masalah
dibagikan.
b) Mendefinisikan masalah
c) Mencari solusi
d) Melaksanakan Strategi
telah disepakati.
- Penutup
- Kegiatan Awal
manusia terutama kulit guna menarik perhatian siswa agar lebih fokus
menerima pembelajaran.
- Kegiatan inti
a. Mengidentifikasi masalah
dibagikan.
b. Mendefinisikan masalah
c. Mencari solusi
d. Melaksanakan Strategi
- Penutup
pelajaran IPA.
c. Observasi / Pengamatan
sebagai berikut :
kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran. Selain itu juga guru
berlangsung.
halaman 200.
71 – 80 = Baik
61 – 70 = Cukup
51 – 60 = Rendah
50 = Sangat Rendah
56
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 2009.
71 – 80 = Baik
57
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 2009.
61 – 70 = Cukup
51 – 60 = Rendah
50 = Sangat Rendah
peningkatan yang paling besar masih sama dengan pra siklus yaitu
motivasi belajar siswa dari pra siklus ke siklus I, semula pada pra
tetap akan dilanjutkan pada siklus II karena pada siklus I masih ada
motivasi yang tinggi dan dapat berdampak positif pada hasil belajar
yang diperoleh.
pada jumlah rata-rata dari hasil angket sebelum dan sesudah tindakan
yang telah diberikan guru kepada siswa. Data motivasi belajar siswa
dapat dilihat pada tabel dibawah ini, dan untuk selengkapnya dapat
Solving Siklus I
peningkatan sebesar 16,16% dari 50,92% pada pra siklus dan untuk
jumlah rata-rata dan persentase tingkat ketuntasan hasil pre test dan
post tes yang sudah diberikan oleh guru kepada siswa kelas VIII B
belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan untuk
Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Pre test dan post test Pada
Siklus I
No Indikator Siklus I
Pre test Post test
1. Jumlah siswa tuntas 5 21
2. Jumlah siswa belum tuntas 30 14
3. Skor tertinggi 80 100
4. Skor terendah 30 60
5. Jumlah 1950 2710
6. Rata-rata 55,71 77,42
7. Tingkat Ketuntasan 14,28% 60%
dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 30. Siswa yang masuk
peningkatan pada hasil post test. Hasil post test siswa diperoleh
jumlah sebesar 2710, rata-rata 77,42 dengan nilai tertinggi 100 dan
kenaikan sebesar 45,27% dari hasil pre test dan post test. Penilaian
hasil belajar siswa akan terus dilakukan pada siklus berikutnya karena
75.
d. Refleksi
yang masih sulit untuk memahami materi, masih ada beberapa siswa
metode ceramah.
Dengan kondisi tersebut, hasil post test pada siklus I belum bisa
siklus II yaitu :
diajarkan
menyuarakan pendapatnya
2. Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
siklus ini yaitu 20 untuk pre test dan 20 soal untuk post test
b. Pelaksanaan
- Kegiatan Awal
Kegiatan pertama yang dilakukan pada siklus ini yaitu diawali dengan
tentang sistem ekskresi pada manusia khususnya pada hati dan paru-
paru guna menarik perhatian siswa agar lebih fokus pada ilmu yang
- Kegiatan Inti
a) Mengidentifikasi masalah
mengidentifikasi terkait hal-hal yang dapat terjadi pada hati dan paru-
sistem ekskresi hati dan paru-paru. Pada tahapan ini juga guru
pada siklus I, yang dalam setiap kelompok tersebut terdiri 5-6 untuk
b) Mendefinisikan masalah
masalah pada sistem ekskresi hati dan paru-paru serta siswa dapat
paru-paru.
c) Mencari solusi
d) Melaksanakan Strategi
diskusi pengerjaan LKPD tentang sistem ekskresi pada hati dan paru-
- Kegiatan Penutup
- Kegiatan Awal
yang akan dipelajari yakni tentang gangguan pada sistem ekskresi dan
siswa agar lebih fokus pada ilmu yang akan disampaikan oleh guru,
- Kegiatan Inti
a) Mengidentifikasi masalah
b) Mendefinisikan masalah
c) Mencari solusi
d) Melaksanakan Strategi
- Penutup
pelajaran IPA.
c. Observasi / Pengamatan
sebagai berikut :
siklusnya.
solving dengan runtut dan jelas kepada siswa sehingga siswa dapat
Selain itu, guru juga mampu memotivasi siswa untuk lebih aktif
58
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 2009.
71 – 80 = Baik
61 – 70 = Cukup
51 – 60 = Rendah
50 = Sangat Rendah
71 – 80 = Baik
61 – 70 = Cukup
51 – 60 = Rendah
50 = Sangat Rendah
peningkatan yang paling besar masih sama dengan pra siklus dan
59
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, 2009.
motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II, semula pada siklus I
problem solving ini dapat menjadi perantara bagi siswa untuk lebih
pada jumlah rata-rata dari hasil angket sebelum tindakan dan sesudah
tindakan yang telah diberikan guru kepada siswa kelas VIII dengan
dilihat pada tabel dibawah ini, dan untuk selengkapnya dapat dilihat
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada siklus II siswa yang
ini tidak ada siswa yang memiliki rata-rata motivasi belajar dengan
belajar pada siklus II ini juga sebesar 87,88% yang dapat diartikan
disepakati sebelumnya yaitu sebesar 75%, dan dari penilaian ini dapat
jumlah rata-rata hasil pre test dan post tes yang sudah diberikan oleh
siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan untuk selengkapnya
pre test siklus II diperoleh jumlah rata-rata sebesar 68,42 dengan nilai
tertinggi 85 dan nilai terendah 40. Siswa yang masuk dalam kategori
post test siswa diperoleh dengan jumlah sebesar 3210, rata-rata 91,71
d. Refleksi
siklus dan siklus I, hal ini juga disebabkan karena siswa sangat
Pada siklus II ini juga dapat dilihat pada hasil pre test dan
post test telah mengalami peningkatan hasil belajar IPA yang sudah
C. Pembahasan
kelas dihasilkan data bahwa pada pra siklus, siklus I sampai dengan siklus II
serta hasil data angket yang diperoleh mengalami peningkatan pada setiap
siklus II.
dengan baik. Hal ini dikarenakan siswa masih belum begitu beradaptasi
guru yang belum matang, selain itu masih ada siswa yang gaduh dalam kelas,
tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik, masih belum percaya diri
motivasi belajar yang rendah. Uraian tersebut selaras dengan pendapat yang
membutuhkan rancangan yang teratur dan matang oleh guru pada saat proses
belum bisa dikatakan berhasil dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari rata-
rata persentase motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 67,08%, aktivitas
Penilaian hasil belajar siswa pada siklus I juga dapat dikatakan belum
cukup baik, hal tersebut dapat diketahui dari data hasil post test yang
yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada post test hanya
60
Rohani, Salman, dan Septiana, „Model Pembelajaran Problem Solving‟, 2021.
sebesar 60%, dari persentase tersebut dapat diartikan bahwa skor siswa masih
problem solving dan juga kesiapan guru yang belum matang dalam proses
pembelajaran
pendapatnya
pandang yang berbeda karena materi yang belum mereka kuasai sehingga
tentang sistem ekskresi pada manusia, dan untuk meningkatkan motivasi dan
dengan runtut dan jelas pada setiap tahapannya yakni identifikasi masalah,
mengkaji kembali.
runtut dan jelas dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat beradaptasi
itu, guru juga memberikan video pembelajaran yang dapat menarik fokus
siswa dalam materi yang diajarkan, dan memberikan reward bagi siswa yang
lebih aktif dalam bertanya, aktif dan berani untuk berpendapat, aktif
diberikan.
problem solving ini. Dalam tahapan ini guru membimbing siswa dalam
langkah pemecahan masalah sesuai dengan cara yang dipilih. Selain itu,
masalah.
Pada tahapan yang terakhir ini guru membimbing siswa untuk melihat
baik, jelas dan runtut maka model pembelajaran tersebut dapat membantu
untuk lebih aktif, kreatif, dan bertanggung jawab, serta melatih siswa
yang signifikan, hal ini dapat terjadi karena adanya kemauan siswa dalam
memahami materi dan juga peran motivasi belajar siswa yang meningkat
ini dapat diketahui dari rata-rata persentase ketuntasan nilai post test yang
diperoleh siswa antara siklus I dengan siklus II. Pada siklus I siswa hanya
94,28%.
motivasi dan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat diperkuat dari beberapa
motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah kelas XI IPS 2
61
Rohani, Salman, dan Septiana, „Model Pembelajaran Problem Solving‟, 2021.
di SMAN 1 Mantup Lamongan, hal ini dapat diketahui dari hasil data yang
diperoleh dari siklus I dan siklus II dengan ketuntasan yang telah disepakati
sebanyak 80% dari siswa. Pada siklus I motivasi belajar siswa hanya
pada siklus II hingga mencapai 86,91%. Selain itu, hasil belajar pada
85,06%. 62
dengan adanya peningkatan dari pra siklus hingga siklus II pada motivasi dan
Sebelum adanya tindakan atau pra siklus, ketuntasan belajar siswa hanya
36%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan model problem solving
mengalami peningkatan menjadi 67% dan pada siklus II hasil belajar siswa
dapat mencapai 89%. Selain itu motivasi belajar siswa juga meningkat dari
62
Haryani Firdaus, Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar Sejarah Kelas XI IPS 2 di SMAN 1 Mantup Lamongan, 2022.
siklus I yang memiliki hasil 61% menjadi 88% pada siklus II.63
hasil belajar pada mata pelajaran IPS, pernyataan tersebut dapat dibuktikan
mencapai 89,66%. Hasil data pada siklus II tersebut sudah mencapai standart
SMP Negeri 4 Moza. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan hasil data
yang diperoleh saat melakukan penelitian pada siklus I dan siklus II. Rata-
rata persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I diperoleh hasil sebesar
mencapai 97,13%.65
63
Yunaeti, „Implementasi Model Pembelajaran Problem Solving Dalam Upaya Meningkatkan
Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Bisnis Dan Pemasaran 3 SMKN 1
Banjar Tahun Pelajaran 2018/2019‟, 2019.
64
Ayu Komang Ratna Dewi, Implementasi Model Pembelajaran Problem Solving Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS, 2021.
65
Waruwu‟, Kristiani Lase‟, dan Hulu, Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa SMP Negeri 4 Mazo T.A. 2020/2021, 2021.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
persentase pra siklus hingga silus II mengalami peningkatan. Pada pra siklus
berlangsung. Pada pra siklus aktivitas belajar siswa hanya 42,85% dan
Pada hasil belajar siswa persentase data yang diperoleh pada setiap
siklusnya juga mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase post test yang
diperoleh yaitu 60% dan mengalami peningkatan hasil belajar siswa sebesar
34,28% pada siklus II dengan persentase 94,28%. Dari semua data yang
108
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B di SMP
Negeri 1 Umbulsari.
B. Saran
saran bagi guru mata pelajaran IPA maupun sekolah untuk dapat menambah
model pembelajaran problem solving dengan materi yang sejenis dan sesuai
dengan kriteria materi yang diajarkan agar penelitian ini berkembang dan
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhamad, Evi Chamalah, dan Oktarina Puspita Wardani, Model Dan
Metode Pembelajaran Di Sekolah. Semarang: Unissula Press, 2013.
Hasan, Hasmiana, „Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Matematika Di SD Negeri Gani Kabupaten Aceh Besar‟, Jurnal Pesona
Dasar, 1.4 (2015), 40–51.
Kurino, Yeni Dwi, „Problem Solving Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Di
Putra, Fery Kurniawan Ady, dan Budihardjo AH, „Penerapan Model Pembelajaran
Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII TKR 1
Pada Mata Pelajaran Sistem Pengapian Konvensional Di SMK Negeri 1
Madiun‟, Jurnal Pendidikan Teknik Mesin (JPTM), 2.3 (2014), 1–8.
Rizky Melinda, Tisza, „Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Melalui Metode Problem Solving Siswa Kelas IV MIN 1
Adirejo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran
2017/2018‟ (Institut Agama Islam Negeri Metro, 2018)
Rohani, Putri, Salman, dan Yulda Dina Septiana, „Model Pembelajaran Problem
Solving‟, Al-Kahfi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6.2 (2021), 8–19.
https://doi.org/10.26858/jkp.v6i2.32965
Salim, Karo-karo Isran Rasyid, and Haidir, Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian
Tindakan Kelas. Medan: Perdana Publishing, 2015.
LAMPIRAN 1
MATRIKS PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Judul Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian Rumusan
Masalah
Penerapan 1.Penerapan model 1. Penerapan 1. Subyek 1. Jenis Bagaimana
Model pembelajaran pembelajaran penelitian : penelitian: langkah-langkah
Pembelajaran problem solving menggunakan Penelitian model
Problem model problem Siswa kelas tindakan kelas pembelajaran
Solving Untuk 2.Meningkatkan solving VIII di problem solving
Meningkatkan motivasi dan hasil SMP 2. Lokasi untuk
Motivasi dan belajar siswa pada 2. a. angket Negeri 1 penelitian : meningkatkan
Hasil Belajar materi sistem Umbulsari SMP Negeri 1 motivasi belajar
Siswa Kelas ekskresi pada b. Nilai pre Umbulsari IPA siswa kelas
VIII Pada manusia test dan 2. Informan VIII di SMP
Materi Sistem post test Peneliti 3. Prosedur Negeri 1
Ekskresi materi - Guru mata penelitian : Umbulsari ?
Manusia Di sistem pelajaran a. Perencanaan
SMP Negeri 1 ekskresi IPA b. Pelaksanaan Bagaimana
Umbulsari pada tindakan peningkatan hasil
Tahun manusia c. Observasi belajar IPA
Pelajaran d. Refleksi dengan
2021/2022 menggunakan
4. Metode model
Pengumpulan pembelajaran
data : problem solving
a. Observasi pada siswa kelas
b. Wawancara VIII di SMP
c. Angket Negeri 1
d. Tes Umbulsari?
e. Dokumentasi
5. Analisis data :
Menghitung nilai
ketuntasan individu :
Nilai Akhir = (jumlah
skor benar)/(jumlah
skor maksimal) X 100
Menghitung rata-rata
kelas :
Nilai Rata-Rata=
(Jumlah nilai seluruh
siswa)/(jumlah semua
siswa)
Menghitung Nilai
Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan Klasikal=
(Jumlah siswa yang
tuntas)/(Jumlah siswa
keseluruhan) X 100%
Menghitung hasil
presentase angket
motivasi belajar :
%= n/N X 100%
Keterangan :
%: nilai persen yang
dicari atau diharapkan
N : Skor maksimum
atau skor yang
diharapkan dari angket
LAMPIRAN 2
SILABUS
Kompetensi Inti :
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
ekskresi kulit
- Guru membimbing
siswa untuk mencari
berbagai alternatif
pemecahan masalah
dari berbagai sudut
pandang dan
referensi
- Siswa mengembil
keputusan untuk
memilih satu
alternatif strategi
dan pemecahan
masalah sesuai yang
telah disepakati
- Siswa
mengkomunikasikan
hasil diskusi di
depan kelas
(presentasi)
- Guru memberikan
video tentang sistem
ekskresi pada hati
dan paru-paru
- Siswa
mengidentifikasi
pengertian dan
fungsi sistem
ekskresi
- Guru membimbing
siswa untuk mencari
berbagai alternatif
pemecahan masalah
dari berbagai sudut
pandang dan
referensi
- Siswa mengembil
keputusan untuk
memilih satu
alternatif strategi
dan pemecahan
masalah sesuai yang
telah disepakati
- Siswa
mengkomunikasikan
hasil diskusi di
depan kelas
(presentasi)
LAMPIRAN 3
SIKLUS I
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan 3.10.1Mengidentifikasi pengertian dan fungsi sistem
memahami gangguan pada sistem ekskresi serta ekskresi pada ginjal
upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi 3.10.2 Menganalisis mekanisme kerja pada sistem ekskresi
ginjal
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada 4.10.1 Membuat peta konsep (mind mapping) tentang sistem
manusia dan penerapannya dalam menjaga ekskresi dan upaya menjaga kesehatan sistem
kesehatan diri ekskresi pada manusia
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang sistem ekskresi pada manusia maka peserta didik diharapkan dapat :
1. Siswa dapat mengidentifikasi pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada ginjal
2. Siswa dapat menganalisis mekanisme kerja pada sistem ekskresi ginjal
3. Siswa dapat membuat mind mapping tentang sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi pada manusia
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Model : Problem Solving
3. Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan Penugasan
E. Sumber Belajar
1. Zubaidah, siti. dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Kementerian pendidikan dan kebudayaan.
2. Arahim, Zaipudin. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Klaten : CV. Grafika 27.
F. Media Pembelajaran
1. Papan Tulis, Spidol, Penghapus
2. Gambar sistem ekskresi pada manusia
3. Lembar kerja peserta didik berbasis Problem Solving
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah- Sintaks Model Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Langkah Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Problem Solving
Pendahuluan Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam. 35 Menit
Siswa berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing
Guru menanyakan kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk terlibat
dalam proses pembelajaran.
Siswa diarahkan untuk mengerjakan pretest
Kegiatan Inti Mengidentifikasi Guru memberikan ilustrasi berupa gambar tentang sistem ekskresi 75 menit
Masalah pada ginjal
Siswa menganalisis materi tentang sistem ekskresi pada ginjal
Siswa mengidentifikasi permasalahan terkait sistem ekskresi ginjal
Guru memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok
Guru memberikan LKPD seputar sistem ekskresi pada kulit dan
permasalahan pada sistem ekskresi ginjal.
Guru membimbing siswa memahami aspek-aspek permasalahan dan
membimbing siswa menganalisis permasalahan.
Mendefinisikan Guru membimbing siswa untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya
Masalah masalah pada sistem ekskresi pada ginjal.
Siswa menganalisis berbagai informasi tentang sistem ekskresi
manusia pada ginjal.
Mencari Solusi Guru membimbing siswa untuk mencari berbagai alternatif
pemecahan masalah.
Guru membimbing siswa untuk mengkaji setiap alternatif pemecahan
masalah dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai sumber
(referensi).
Siswa mengambil keputusan untuk memilih satu alternatif yang
paling tepat.
Melaksanakan Siswa mengerjakan LKPD sesuai strategi atau penyelesaian masalah
Strategi yang telah di sepakati.
Mengkaji Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi pengerjaan LKPD di depan
Kembali dan (presentasi).
Mengevaluasi Siswa lain memberi tanggapan baik berupa saran maupun
Pengaruh pertanyaan.
Guru mengevaluasi dan memberikan penjelasan materi yang telah
dipelajari.
Penutup Guru membimbing peserta didik menarik kesimpulan dari hasil 10 Menit
kegiatan pelajaran secara bersama-sama
Guru mengarahkan ketua kelas untuk memimpin doa dan mengakhiri
pembelajaran
H. Penilaian
No Aspek Penilaian Teknik Bentuk Instrumen
1. Pengetahuan (Kognitif) - Diskusi Kelompok - Lembar kerja peserta didik
- Tes Tulis - Soal pilihan ganda
2. Sikap (Afektif) Kegiatan siswa selama proses Format penilaian : lembar observasi
pembelajaran berlangsung. aktivitas siswa
SIKLUS I
A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan
spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan 3.10.3 Mengidentifikasi pengertian dan fungsi sistem
memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya ekskresi pada kulit
menjaga kesehatan sistem ekskresi 3.10.4 Menganalisis mekanisme kerja pada sistem
ekskresi kulit
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia 4.10.1 Membuat peta konsep (mind mapping) tentang
dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan
sistem ekskresi pada manusia
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang sistem ekskresi pada manusia maka peserta didik diharapkan dapat :
1. Siswa dapat mengidentifikasi pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada kulit
2. Siswa dapat menganalisis mekanisme kerja pada sistem ekskresi kulit
3. Siswa dapat membuat mind mapping tentang sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi pada manusia
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Model : Problem Solving
3. Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan Penugasan
E. Sumber Belajar
1. Zubaidah, siti. dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Kementerian pendidikan dan kebudayaan.
2. Arahim, Zaipudin. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Klaten : CV. Grafika 27.
F. Media Pembelajaran
1. Papan Tulis, Spidol, Penghapus
2. Gambar sistem ekskresi pada manusia
3. Lembar kerja peserta didik berbasis Problem Solving
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah- Sintaks Model Deskripsi Pembelajaran Alokasi Waktu
Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Problem Solving
Pendahuluan Guru mengucapkan salam, menanyakan kesiapan belajar siswa dan 5 Menit
meminta ketua kelas untuk memimpin berdoa sebelum memulai
proses pembelajaran.
Guru menanyakan kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk
terlibat dalam pemecahan masalah dengan memberikan pertanyaan.
Kegiatan Inti Mengidentifikasi Guru memberikan ilustrasi berupa gambar tentang sistem ekskresi 45 menit
Masalah pada kulit.
Siswa menganalisis materi tentang sistem ekskresi pada kulit
Siswa mengidentifikasi permasalahan terkait sistem ekskresi kulit
Guru memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok
Guru memberikan LKPD seputar sistem ekskresi pada kulit dan
permasalahan pada sistem ekskresi kulit.
Guru membimbing siswa memahami aspek-aspek permasalahan dan
membimbing siswa menganalisis permasalahan.
Mendefinisikan Guru membimbing siswa untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya
Masalah masalah pada sistem ekskresi pada kulit.
Siswa menganalisis berbagai informasi tentang sistem ekskresi
manusia pada kulit.
Mencari Solusi Guru membimbing siswa untuk mencari berbagai alternatif
pemecahan masalah.
Guru membimbing siswa untuk mengkaji setiap alternatif
pemecahan masalah dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai
sumber (referensi).
Siswa mengambil keputusan untuk memilih satu alternatif yang
paling tepat.
Melaksanakan Siswa mengerjakan LKPD sesuai strategi atau penyelesaian masalah
Strategi yang telah di sepakati.
Mengkaji Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi pengerjaan LKPD di depan
Kembali dan (presentasi).
Mengevaluasi Siswa lain memberi tanggapan baik berupa saran maupun
Pengaruh pertanyaan.
Guru mengevaluasi dan memberikan penjelasan materi yang telah
dipelajari.
H. Penilaian
No Aspek Penilaian Teknik Bentuk Instrumen
1. Pengetahuan (Kognitif) - Diskusi Kelompok - Lembar kerja peserta didik
- Tes Tulis - Soal pilihan ganda
2. Sikap (Afektif) Kegiatan siswa selama proses Format penilaian : lembar observasi
pembelajaran berlangsung. aktivitas siswa
SIKLUS II
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan 3.10.5 Mengidentifikasi pengertian dan fungsi sistem
memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya ekskresi pada hati dan paru-paru.
menjaga kesehatan sistem ekskresi 3.10.6 Menganalisis mekanisme kerja pada sistem ekskresi
hati dan paru-paru.
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia 4.10.1 Membuat peta konsep (mind mapping) tentang
dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan sistem
ekskresi pada manusia
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang sistem ekskresi pada manusia maka peserta didik diharapkan dapat :
1. Siswa dapat mengidentifikasi pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada hati dan paru-paru
2. Siswa dapat menganalisis mekanisme kerja pada sistem ekskresi pada hati dan paru-paru
3. Siswa dapat membuat mind mapping tentang sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi pada manusia
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Model : Problem Solving
3. Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan Penugasan
E. Sumber Belajar
1. Zubaidah, siti. dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Kementerian pendidikan dan kebudayaan.
2. Arahim, Zaipudin. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Klaten : CV. Grafika 27.
F. Media Pembelajaran
1. LCD, Papan Tulis, Spidol, Penghapus
2. Video sistem ekskresi pada hati dan paru-paru
3. Lembar kerja peserta didik berbasis Problem Solving
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah- Sintaks Model Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Langkah Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Problem Solving
Pendahuluan Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam. 35 Menit
Siswa berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing
Guru menanyakan kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk terlibat
dalam proses pembelajaran.
Siswa diarahkan untuk mengerjakan pretest
Kegiatan Inti Mengidentifikasi Guru memberikan video tentang sistem ekskresi pada hati dan paru- 75 menit
Masalah paru
Siswa menganalisis materi tentang sistem ekskresi pada hati dan
paru-paru
Siswa mengidentifikasi permasalahan terkait sistem ekskresi hati dan
paru-paru
Guru memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok
Guru memberikan LKPD seputar sistem ekskresi dan permasalahan
pada sistem ekskresi hati dan paru-paru.
Guru membimbing siswa memahami aspek-aspek permasalahan dan
membimbing siswa menganalisis permasalahan.
Mendefinisikan Guru membimbing siswa untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya
Masalah masalah pada sistem ekskresi pada hati dan paru-paru.
Siswa menganalisis berbagai informasi tentang sistem ekskresi
manusia pada hati dan paru-paru.
Mencari Solusi Guru membimbing siswa untuk mencari berbagai alternatif
pemecahan masalah.
Guru membimbing siswa untuk mengkaji setiap alternatif pemecahan
masalah dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai sumber
(referensi).
Siswa mengambil keputusan untuk memilih satu alternatif yang
paling tepat.
Penutup Guru membimbing peserta didik menarik kesimpulan dari hasil 10 Menit
kegiatan pelajaran secara bersama-sama
Guru mengarahkan ketua kelas untuk memimpin doa dan mengakhiri
pembelajaran
H. Penilaian
No Aspek Penilaian Teknik Bentuk Instrumen
1. Pengetahuan (Kognitif) - Diskusi Kelompok - Lembar kerja peserta didik
- Tes Tulis - Soal pilihan ganda
2. Sikap (Afektif) Kegiatan siswa selama proses Format penilaian : lembar observasi
pembelajaran berlangsung. aktivitas siswa
SIKLUS II
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan 3.10.7 Menganalisis gangguan pada sistem ekskresi dan
memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
menjaga kesehatan sistem ekskresi
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia 4.10.1 Membuat peta konsep (mind mapping) tentang
dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan sistem
ekskresi pada manusia
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang sistem ekskresi pada manusia maka peserta didik diharapkan dapat :
1. Siswa dapat menganalisis gangguan pada sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
2. Siswa dapat membuat mind mapping tentang sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi pada manusia
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Model : Problem Solving
3. Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan Penugasan
E. Sumber Belajar
1. Zubaidah, siti. dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Kementerian pendidikan dan kebudayaan.
2. Arahim, Zaipudin. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Klaten : CV. Grafika 27.
F. Media Pembelajaran
1. LCD, Papan Tulis, Spidol, Penghapus
2. Video gangguan pada sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
3. Lembar kerja peserta didik berbasis Problem Solving
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah- Sintaks Model Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Langkah Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Problem Solving
Pendahuluan Guru mengucapkan salam, menanyakan kesiapan belajar siswa dan 5 Menit
meminta ketua kelas untuk memimpin berdoa sebelum memulai
proses pembelajaran.
Guru menanyakan kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk terlibat
dalam pemecahan masalah dengan memberikan pertanyaan.
Kegiatan Inti Mengidentifikasi Guru memberikan video tentang gangguan pada sistem ekskresi dan 45 menit
Masalah upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
Siswa mengidentifikasi gangguan pada sistem ekskresi dan upaya
menjaga kesehatan sistem ekskresi
Guru memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok
Guru memberikan LKPD tentang gangguan pada sistem ekskresi dan
H. Penelitian
No Aspek Penilaian Teknik Bentuk Instrumen
1. Pengetahuan (Kognitif) - Diskusi Kelompok - Lembar kerja peserta didik
- Tes Tulis - Soal pilihan ganda
2. Sikap (Afektif) Kegiatan siswa selama proses Format penilaian : lembar observasi
pembelajaran berlangsung. aktivitas siswa
LAMPIRAN 4
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PEMBELAJARAN IPA (SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA) DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
KELAS VIII SMP NEGERI 1 UMBULSARI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Pokok Bahasan : Sistem Ekskresi Pada Manusia
Kelas : VIII
Petunjuk :
1. Penilaian RPP ditinjau dari beberapa aspek, beri tanda cek (√) pada kolom
skala penilaian sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu berikan.
Keterangan skala penilaian :
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
2. Untuk penilaian RPP secara umum, beri tanda cek (√) pada kotak di samping
kriteria kesimpulan penilaian sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu
berikan.
Kriteria kesimpulan penilaian:
TR = dapat digunakan tanpa revisi
RK = dapat digunakan dengan revisi kecil
RB = dapat digunakan dengan revisi besar
PK = belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi
3. Bila menurut Bapak/Ibu validator RPP ini perlu adanya revisi, mohon ditulis
pada bagian komentar dan saran guna perbaikan RPP ini.
Penilaian Ditinjau dari Beberapa Aspek
Penilaian Umum
Kesimpulan penilaian secara umum Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ini:
☐ TR, yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi”
RK, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi kecil”
☐ RB, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi besar”
☐ PK, yang berarti “belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi”
Komentar dan Saran Perbaikan
Sesuaikan kembali perkiraan alokasi waktu dengan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dan langkah-langkah pembelajaran dapat dijabarkan dengan
jelas
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PEMBELAJARAN IPA (SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA) DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
KELAS VIII SMP NEGERI 1 UMBULSARI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Pokok Bahasan : Sistem Ekskresi Pada Manusia
Kelas : VIII
Petunjuk :
1. Penilaian RPP ditinjau dari beberapa aspek, beri tanda cek (√) pada kolom
skala penilaian sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu berikan.
Keterangan skala penilaian :
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
2. Untuk penilaian RPP secara umum, beri tanda cek (√) pada kotak di samping
kriteria kesimpulan penilaian sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu
berikan.
Kriteria kesimpulan penilaian:
TR = dapat digunakan tanpa revisi
RK = dapat digunakan dengan revisi kecil
RB = dapat digunakan dengan revisi besar
PK = belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi
3. Bila menurut Bapak/Ibu validator RPP ini perlu adanya revisi, mohon ditulis
pada bagian komentar dan saran guna perbaikan RPP ini.
Penilaian Umum
Kesimpulan penilaian secara umum Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ini:
☐ TR, yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi”
RK, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi kecil”
☐ RB, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi besar”
☐ PK, yang berarti “belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi”
Komentar dan Saran Perbaikan
Sesuaikan kembali perkiraan alokasi waktu dengan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dan langkah-langkah pembelajaran dapat dijabarkan dengan
jelas
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PEMBELAJARAN IPA (SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA) DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
KELAS VIII SMP NEGERI 1 UMBULSARI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Pokok Bahasan : Sistem Ekskresi Pada Manusia
Kelas : VIII
Petunjuk :
1. Penilaian RPP ditinjau dari beberapa aspek, beri tanda cek (√) pada kolom
skala penilaian sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu berikan.
Keterangan skala penilaian :
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
2. Untuk penilaian RPP secara umum, beri tanda cek (√) pada kotak di samping
kriteria kesimpulan penilaian sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu
berikan.
Kriteria kesimpulan penilaian:
TR = dapat digunakan tanpa revisi
RK = dapat digunakan dengan revisi kecil
RB = dapat digunakan dengan revisi besar
PK = belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi
3. Bila menurut Bapak/Ibu validator RPP ini perlu adanya revisi, mohon ditulis
pada bagian komentar dan saran guna perbaikan RPP ini.
Penilaian Umum
Kesimpulan penilaian secara umum Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ini:
☐ TR, yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi”
RK, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi kecil”
☐ RB, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi besar”
☐ PK, yang berarti “belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi”
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PEMBELAJARAN IPA (SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA) DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
KELAS VIII SMP NEGERI 1 UMBULSARI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Pokok Bahasan : Sistem Ekskresi Pada Manusia
Kelas : VIII
Petunjuk :
1. Penilaian RPP ditinjau dari beberapa aspek, beri tanda cek (√) pada kolom
skala penilaian sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu berikan.
Keterangan skala penilaian :
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
2. Untuk penilaian RPP secara umum, beri tanda cek (√) pada kotak di samping
kriteria kesimpulan penilaian sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu
berikan.
Kriteria kesimpulan penilaian:
TR = dapat digunakan tanpa revisi
RK = dapat digunakan dengan revisi kecil
RB = dapat digunakan dengan revisi besar
PK = belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi
3. Bila menurut Bapak/Ibu validator RPP ini perlu adanya revisi, mohon ditulis
pada bagian komentar dan saran guna perbaikan RPP ini.
Penilaian Umum
Kesimpulan penilaian secara umum Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ini:
☐ TR, yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi”
RK, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi kecil”
☐ RB, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi besar”
☐ PK, yang berarti “belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi”
LAMPIRAN 5
SIKLUS I
Petunjuk Soal !
Pilihlah jawaban yang benar pada soal dibawah ini dengan memberi tanda (x)
pada huruf a, b, c dan d !
1. Berikut ini salah satu organ penting dalam sistem ekskresi pada manusia
adalah..
a. Ginjal
b. Pankreas
c. Jantung
d. Lambung
2. Berikut ini yang merupakan fungsi ginjal adalah…
a. Menghasilkan urine
b. Menghasilkan keringat
c. Mengekskresikan zat empedu
d. Tempat penyimpanan glikogen
3. Pada ginjal terjadi proses pembentukan urine dengan tahapan filtrasi,
reabsorbsi, dan juga augmentasi. Adapun tempat masing-masing dari
proses tersebut adalah…
a. Kapsula bowman, lengkung henle, dan tubulus kontortus distal
b. Glomerulus, kapsula bowmen, tubulus kontortus proksimal
c. Tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, kapsula bowman
d. Glomerulus, tubulus kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal
Bagian yang berperan dalam proses pembentukan urine primer pada tahap
filtrasi adalah…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
7. Pembentukan urine sesungguhnya pada ginjal terjadi pada tahapan..
a. Augmentasi
b. Imbibisi
c. Reabsorbsi
d. Filtrasi
8. Perhatikan gambar di bawah ini!
Pada gambar tahapan pembentukan urine di atas, proses yang terjadi pada
nomor 2 dan juga filtrat X secara berurutan yaitu..
a. Reabsorpsi dan urin primer
b. Reabsorbsi dan urine sekunder
c. Filtrasi dan urine primer
d. Filtrasi dan urine sekunder
9. Perhatikan gambar di bawah ini!
Pada gambar tahapan pembentukan urine di atas, proses yang terjadi pada
nomor 3 dan juga filtrat Y secara berurutan yaitu..
a. Reabsorpsi dan urin primer
b. Reabsorbsi dan urine sekunder
c. Filtrasi dan urine primer
d. Filtrasi dan urine sekunder
10. Bagian dari nefron yang tersusun atas anyaman-anyaman pembuluh darah
kapiler adalah…
a. Kapsula bowman
b. Glomerulus
c. Medulla
d. Badan Malpighi
11. Bagian ginjal yang berfungsi sebagai tempat penampungan urine sementara
sebelum dikeluarkan melalui ureter adalah…
a. Nefron
b. Pelvis renalis
c. Medulla
d. Korteks renalis
12. Kulit memiliki peran sebagai alat ekskresi pada manusia karena…
a. Mempunyai kelenjar keringat
b. Dapat mengekskresikan urine
c. Melindungi tubuh dari sinar matahari
d. Melindungi tubuh dari kuman
13. Kelenjar keringat berada dilapisan kulit bagian…
a. Epidermis
b. Dermis
c. Kulit ari
d. Stratum korneum
14. Perhatikan gambar di bawah ini!
Organ ekskresi yang berperan lebih aktif dalam kegiatan tersebut yaitu..
a. Ginjal, karena ginjal dapat mengekskresikan urine lebih banyak
b. Hati, karena hati lebih banyak mengekskresikan amoniak
c. Kulit dan paru-paru, dikarenakan kulit dan paru-paru dapat
mengekskresikan keringat lebih banyak
d. Kulit, karena dapat mengekresikan keringat lebih banyak
15. Manakah di bawah ini yang termasuk dalam upaya kulit untuk mengatur
suhu tubuh..
a. Mengeluarkan Nacl
b. Mengeluarkan panas
c. Mengeluarkan minyak
d. Mengeluarkan keringat
16. Manakah di bawah ini faktor yang tidak turut berperan dalam
mempengaruhi keluarnya keringat ?
a. Emosi
b. Umur
c. Suhu
d. Rangsangan saraf
17. Apabila seseorang mengeluarkan keringat yang berlebihan maka dapat
mengakibatkan hilangnya kadar garam dalam darah sehingga dapat
mengalami…
a. Kedinginan
b. Menggigil
c. Kejang dan pingsan
d. Gondok
18. Perhatikan gambar di bawah ini !
b. Lapisan malphigi
c. Stratum korneum
d. Lapisan tanduk
20. Berikut ini manakah zat-zat yang tidak termasuk dalam komposisi
pembentukan keringat yaitu..
a. Glukosa
b. Air dan zat garam
c. Sisa metabolisme sel
d. Urea
SIKLUS II
Petunjuk Soal !
Pilihlah jawaban yang benar pada soal dibawah ini dengan memberi tanda (x)
pada huruf a, b, c dan d !
1. Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui organ paru-paru adalah…
a. Urea dan uap air
b. Garam dapur dan air
c. Asam amino dan ammonia
d. Karbon dioksida dan uap air
2. Perhatikan gambar di bawah ini !
a. (B)
b. (F)
c. (C)
d. (E)
4. Paru-paru merupakan organ respirasi dan organ ekskresi pada manusia.
Paru-paru dapat disebut sebagai organ ekskresi karena mengeluarkan
yang merupakan…
a. Sisa pembakaran bahan makanan di mitokondria
b. Hasil reaksi dengan dalam paru-paru
c. Metabolisme karbohidrat di darah
d. Sisa perombakan makanan di usus halus
5. Pada organ paru-paru, bronkiolus memiliki fungsi sebagai…
a. Mengatur jumlah oksigen yang masuk ke dalam paru-paru
b. Mengatur jumlah karbondioksida yang masuk dalam paru-paru
c. Mengatur jumlah oksigen yang dikeluarkan
d. Mengatur jumlah karbonmonoksida yang masuk ke dalam paru-paru
6. Udara yang masuk pada trakea nantinya akan dibagi ke dalam saluran
udara yang disebut dengan saluran..
a. Bronkus
b. Bronkiolus
c. Alveolus
d. Diafragma
7. Berikut ini yang tidak termasuk dalam fungsi hati yaitu…
a. Tempat pembentukan vitamin A
b. Tempat pembentukan protrombin
c. Tempat pembentukan urea
d. Tempat pembentukan vitamin D
8. Peran hati dalam memudahkan pencernaan lemak yaitu dengan cara…
a. Menawarkan racun yang ada pada lemak
b. Mengubah lemak menjadi glukosa
c. Menghasilkan cairan empedu
d. Batu ginjal
14. Penyakit pada ginjal yang diakibatkan adanya kerusakan pada gromerulus
dan ditemukan protein dalam urine adalah..
a. Albuminuria
b. Uremia
c. Diabetes mellitus
d. Nefritis
15. Perhatikan keterangan di bawah ini !
(1) Merupakan penyakit yang disebabkan oleh rusaknya nefron, terutama
pada bagian-bagian glomerulus ginjal
(2) Penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi bakteri Streptococcus
(3) Dapat mengakibatkan masuknya kembali asam urat dan urea ke
pembuluh darah
(4) Adanya penimbunan air di kaki yang disebabkan reabsorbsi air yang
terganggu.
Dari keterangan di atas, manakah penyakit yang memiliki karakteristik
tersebut…
a. Nefritis
b. Batu ginjal
c. Albuminuria
d. Hematuria
16. Banyak mengkonsumsi air putih, membatasi konsumsi garam yang terlalu
banyak dan juga tidak terlalu sering menahan kencing dapat membantu
untuk mencegah penyakit…
a. Batu ginjal
b. Kanker paru-paru
c. Albuminuria
d. Hematuria
17. Pemberian suntikan berupa hormon antidiuretik sehingga dapat
mempertahankan urine keluar secara normal merupakan upaya untuk
mengatasi penyakit…
a. TBC
b. Nefritis
c. Diabetes insipidus
d. Hematuria
18. Perhatikan keterangan di bawah ini !
(1) Penyakit yang dapat muncul pada bagian leher, wajah, dan punggung.
(2) Terjadi akibat penumpukan kotoran dan kulit mati.
(3) Dapat ditimbulkan karena mengkonsumsi makanan berlemak yang
berlebihan
(4) Dapat terjadi karena faktor hormonal
(5) Dapat dicegah dengan membersihkan wajah secara rutin
Keterangan di atas merupakan karakteristik dari penyakit…
a. Jerawat
b. Bisul
c. Cacar
d. Biduran
19. Perhatikan keterangan di bawah ini !
1. Menjaga kebersihan kulit
2. Menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan longgar
3. Apabila kulit berkeringat harus segera dikeringkan menggunakan
handuk atau tisu
4. Dapat diobati dengan memberi bedak atau salep
Pernyataan di atas merupakan upaya untuk mengatasi penyakit…
a. TBC
b. Herpes
c. Biang keringat
d. Kudis
20. keadaan dimana gromerulus meradang yang menyebabkan ginjal tidak
dapat menjalankan fungsinya dengan baik disebut penyakit..
a. batu ginjal
b. gagal ginjal
c. nefritis
d. diabetes mellitus
1. Ginjal merupakan salah satu organ sistem ekskresi pada manusia yang
terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu di dalam rongga perut
pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal). Ginjal berperan untuk
menyaring darah yang memiliki kandungan zat sisa metabolisme dari sel
di seluruh tubuh, ginjal juga merupakan salah satu komponen utama
penyusun urine.
Menurut literasi yang telah kamu baca, jelaskan secara singkat bagaimana
tahapan ginjal menghasilkan urine !
Urine merupakan suatu produk buangan yang terdiri dari berbagai zat yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Selain sebagai cairan buangan,
warna, jumlah, hingga bau, urine juga dapat menjadi tanda kondisi tubuh
kamu sedang dalam kondisi yang baik atau tidak. Hanya saja banyak dari
kita yang jarang sekali memperhatikan warna urine yang kita keluarkan
karena hal ini masih dianggap sepele oleh kebanyakan orang, padahal
mengetahui warna urine yang kita keluarkan merupakan suatu hal yang
sangat penting.
Menurut kamu mengapa perubahan warna urine dapat terjadi? Jawablah
pertanyaan tersebut dengan alasan yang jelas !
4. Buatlah rangkaian kesimpulan dari materi yang telah kalian pelajari hari
ini. Berikan rangkuman secara singkat, jelas, dan lengkap !
Sebutkan bagian-bagian yang ada pada struktur anatomi kulit di atas sesuai
dengan nomor yang tersedia dan jelaskan fungsi dari bagian-bagian
tersebut !
1)
2)
3)
4)
5)
Jerawat
Jerawat (acne) merupakan suatu gangguan yang dapat terjadi pada
kulit dan berhubungan dengan produksi minyak yang berlebih, hal tersebut
4. Buatlah rangkaian kesimpulan dari materi yang telah kalian pelajari hari
ini. Berikan rangkuman secara singkat, jelas, dan lengkap !
Ketika sakit tidak sedikit orang yang selalu mengandalkan obat sebagai
alternatif penyembuhan,bahkan ada juga orang yang ketergantungan
dengan obat tertentu untuk mengontrol sakit yang diderita. Sebenarnya
obat-obatan baik digunakan bila diminum sesuai anjuran atau resep dokter,
hanya saja banyak dari kita yang mengkonsumsi obat tertentu tanpa resep
dokter sehingga tanpa sadar dapat merusak kinerja hati. Menurut kalian,
mengapa obat dapat menjadi salah satu pemicu kerusakan pada hati?
Jawab:
Hati merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia. Apabila
organ hati pada tubuh manusia mengalami kerusakan parah, maka organ
lain yang ada pada tubuh manusia juga akan mengalami gangguan
sehingga tidak dapat bekerja secara normal. Menurut kalian, mengapa hal
tersebut dapat terjadi ? serta bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kesehatan hati?
4. Rokok dapat dikatakan sebagai salah satu bahan zat adiktif yang dapat
menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Banyak sekali kasus atau
penyakit yang dapat disebabkan karena merokok seperti kanker paru-paru,
bronkritis kronis, emfisema dan lain sebagainya. Bahkan banyak sekali
argumen bahwa perokok pasif lebih beresiko dibandingkan dengan
perokok aktif. Bagaimana tanggapan kalian tentang argument tersebut?
Dan bagaimana cara menjaga paru-paru agar tetap dalam kondisi baik dan
sehat?
5. Buatlah rangkaian kesimpulan dari materi yang telah kalian pelajari hari
ini. Berikan rangkuman secara singkat, jelas, dan lengkap !
Diabetes
Hari diabetes sedunia selalu diperingati setiap tanggal 14
november. Hari diabetes sedunia ini pertama kali dicetuskan oleh
International Diabetes Federation (IDF) dan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) pada tahun 1991.
Dilansir dari International Diabetes Federation, hari diabetes
sedunia ini adalah sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat global tentang bahayanya penyakit diabetes. Kampanye ini
bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar mengetahui bahwa
penyakit diabetes adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan
sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu memperhatikan kesehatan diri
dan gaya hidup yang sehat.
Data milik kementrian kesehatan yang diperoleh dari sample
registration survey 2014 menunjukkan bahwa diabetes menjadi penyebab
kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan presentase sebesar 6,7%
setelah stroke dan jantung coroner. Diabetes yang sangat berbahaya pada
tubuh adalah diabetes melitus, sedangkan diabetes yang cukup jarang
terjadi yaitu diabetes insipidus. Diabetes mellitus dan diabetes insipidus
memang memiliki ciri yang sama yaitu menyebabkan gejala sering minum
dan sering buang air kecil. Namun, diabetes insipidus tidak terkait dengan
kadar gula dalam darah seperti diabetes mellitus. Diabetes insipidus ini
adalah penyakit yang dapat memicu tubuh dalam meningkatkan produksi
urine.
(https:www.popmama.com/life/health/rendy-muthaqin/kenali-gejala-dan-
penyebab-datangnya-diabetes-insipidus)
a. Mengapa diabetes insipidus dapat memicu tubuh untuk meningkatkan
produksi urine?
b. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
penyakit insipidus dalam tubuh?
Batu Ginjal
Batu ginjal atau dalam bahasa medis disebut sebagai nefrolitiasis
merupakan kondisi akibat terbentuknya endapan padat di dalam ginjal
yang berasal dari zat kimia dalam urine. Selain berada pada ginjal, batu
juga dapat terbentuk di seluruh bagian saluran kemih seperti kandung
kemih, ureter ( saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih ),
dan uretra ( saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih ). Batu
dapat keluar dari tubuh manusia secara spontan saat buang air kecil, namu
bisa juga batu tersangkut di saluran kemih, menahan aliran urine normal
hingga menyebabkan nyeri.
Banyak sekali dari kita yang mengalami penyakit batu ginjal, pada
tahun 2013 sebanyak 6 per 1000 penduduk atau sekitar 1.499.400
penduduk Indonesia menderita penyakit batu ginjal, biasanya penyakit ini
paling banyak terjadi pada usia 20-49 tahun dan jarang sekali terjadi pada
anak-anak maupun dewasa muda.
(https://www.iaui.or.id/public-section/article_bginjal)
a. Dari artikel diatas, menurut anda mengapa banyak sekali penduduk
Indonesia yang mengalami penyakit batu ginjal?
4. Buatlah rangkaian kesimpulan dari materi yang telah kalian pelajari hari
ini. Berikan rangkuman secara singkat, jelas, dan lengkap !
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN VALIDASI TES SIKLUS I
3. Apabila menurut Bapak/Ibu validator soal tes ini masih perlu adanya
perbaikan, mohon dicatat pada bagian komentar dan saran guna perbaikan
silabus ini.
Penilaian Ditinjau dari Beberapa Aspek
No Aspek Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1. Kejelasan Kejelasan setiap butir soal
Kejelasan petunjuk pengisian
soal
2. Ketepatan Ketepatan bentuk soal sesuai
isi dengan KI dan KD
3 Relevansi Butir soal berkaitan dengan
materi
4 Kevalidan Tingkat kebenaran butir
isi
5 Tidak ada Butir soal berisi satu gagasan
bias yang lengkap
Kata-kata yang digunakan tidak
bermakna ganda
6 Ketepatan Bahasa yang digunakan mudah
bahasa dipahami
Bahasa yang digunakan efektif
Penulisan sesuai dengan EYD
Penilaian Umum
Kesimpulan penilaian secara umum Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ini:
☐ TR, yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi”
RK, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi kecil”
☐ RB, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi besar”
☐ PK, yang berarti “belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi”
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN VALIDASI TES SIKLUS II
Penilaian Umum
Kesimpulan penilaian secara umum Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ini:
☐ TR, yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi”
RK, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi kecil”
☐ RB, yang berarti “dapat digunakan dengan revisi besar”
☐ PK, yang berarti “belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi”
LAMPIRAN 6
KISI KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Variabel Indikator No Soal Jumlah
Pernyataan Soal
Motivasi Adanya hasrat dan keinginan 8,9,10,11,12,1 7
Belajar berhasil 5,21
Menunjukkan minat 2,4,5,6,19,22, 8
24,25
Senang bekerja mandiri 1,14,23 3
Dapat mempertahankan pendapat 13,17 2
Senang mencari dan memecahkan 3,7,18 3
soal-soal
Adanya penghargaan belajar 16,20 2
Jumlah Pernyataan 25
Nama :
Kelas :
Absen :
Sekolah :
Petunjuk Pengisian :
1. Pada angket dibawah ini terdapat 25 pertanyaan yang harus dijawab.
Mohon pertimbangkan secara baik setiap pertanyaan yang ada.
2. Pilihlah jawaban sesuai dengan apa yang kamu rasakan tanpa dipengaruhi
jawaban dari siapapun
3. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda ( ) pada
tabel dibawah ini.
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang
No Pernyataan Jawaban
5 4 3 2 1
1. Saya mempelajari materi IPA terlebih dahulu,
sebelum materi dibahas di sekolah
2. Saya semangat pada saat pembelajaran IPA dimulai
12. Saya tidak malu bertanya jika ada materi IPA yang
kurang jelas
13. Saya aktif berdiskusi dengan teman saat belajar IPA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah Ket
1. Ahmad Afan Nur 1 2 2 2 3 4 2 2 5 4 2 3 3 2 4 5 3 3 3 3 2 2 1 2 2 67 Sedang
2. Aldi Hendrawan 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 5 3 3 2 5 3 3 3 3 4 5 2 3 2 2 75 Sedang
3. Aldo Hendrawan 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 74 Sedang
4. Anggi Putra W. 3 3 2 2 2 4 1 2 4 3 1 2 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 2 3 5 66 Sedang
5. Anisa Viosella 2 3 3 3 3 4 2 2 5 3 3 3 3 2 5 3 3 2 3 5 3 2 2 3 3 75 Sedang
6. Aprilliani 4 2 3 4 5 5 3 4 5 5 5 3 2 3 3 3 3 2 2 5 3 2 2 3 4 85 Sedang
7. Arini Fatmadani 3 3 2 1 5 5 2 2 4 4 3 2 2 3 3 4 3 2 2 5 3 2 2 3 3 73 Sedang
8. Arista Naila Putri 3 2 1 1 3 4 1 1 4 3 3 2 2 3 3 4 1 1 2 4 3 1 1 2 3 58 Rendah
9. Bayu Alfatah Rafi 2 2 1 1 3 2 1 1 3 3 2 2 1 3 4 5 1 1 2 3 3 3 2 3 4 58 Rendah
10 Darroini 2 3 2 2 3 3 1 3 2 3 3 1 2 4 5 2 1 1 1 5 2 1 1 3 2 58 Rendah
11. Fernando Wijaya 1 2 1 3 4 3 1 1 2 2 2 1 1 2 5 5 1 1 1 5 3 3 1 2 3 56 Rendah
12. Fika Tri Agustin 3 5 2 1 2 4 1 1 3 3 2 1 1 2 3 3 1 1 2 5 2 2 1 2 4 57 Rendah
13. Firdatus Sahilillah 1 2 1 3 4 4 1 1 3 3 2 1 1 3 3 2 1 2 2 5 3 1 1 2 1 53 Rendah
14. Florenza Pratifi 1 3 1 1 3 4 1 1 3 2 2 1 1 4 3 5 1 1 2 4 3 2 1 2 2 54 Rendah
15. Galih Januar Dwi 2 3 3 3 3 5 2 2 5 3 3 3 2 4 5 5 2 2 2 3 3 3 2 4 4 78 Sedang
16. Gisela Tri Nindya 1 3 2 2 4 5 3 1 3 2 3 2 1 3 3 5 1 1 1 5 3 1 1 3 2 61 Rendah
17. Ilham Ardiansyah 1 2 2 1 3 5 3 1 3 3 2 2 1 4 4 5 1 1 1 5 3 1 1 3 3 61 Rendah
18. Jhon Zenius B. 2 2 1 1 3 5 1 1 3 4 3 3 1 3 3 2 1 1 1 5 2 1 1 2 3 55 Rendah
19. Kezya Upik N. 2 3 1 3 4 4 1 1 3 3 2 1 1 3 4 2 1 1 2 5 2 1 1 2 2 55 Rendah
20. Kinanti Rahayu 2 3 1 1 4 4 1 1 3 3 2 1 1 3 3 2 1 1 2 4 3 1 1 3 2 53 Rendah
21. Lingga Syakhi R 4 4 3 2 5 4 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 93 Tinggi
Keterangan :
84 – 100 = Sangat Tinggi
68 – 84 = Tinggi
52 – 68 = Sedang
36 – 52 = Rendah
20 – 36 = Sangat Rendah
Keterangan :
84 – 100 = Sangat Tinggi
68 – 84 = Tinggi
52 – 68 = Sedang
36 – 52 = Rendah
20 – 36 = Sangat Rendah
Keterangan :
84 – 100 = Sangat Tinggi
68 – 84 = Tinggi
52 – 68 = Sedang
36 – 52 = Rendah
20 – 36 = Sangat Rendah
LAMPIRAN 7
INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Nama :
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas / Semester :
Alokasi Waktu :
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda ( ) pada setiap pertemuan saat guru melakukan aktivitas sesuai
kriteria yang diamati
No Aspek Yang Diamati Skor
Perolehan
1 2 3 4
I. Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan peserta didik
II Pembuka Inti Pembelajaran
1. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi
pembelajaran
2. Memberikan motivasi kepada peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penguasaan Materi
1. Menunjukkan penguasaan materi dalam proses
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata yang
relevan
3. Menyampaikan materi dengan pembelajaran dengan
model problem solving yang telah disepakati
B. Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving
1. Identifikasi masalah
2. Mendefinisikan masalah
3. Mencari solusi
4. Melaksanakan strategi
5. Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh
C. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
IV Penutup
1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan
2. Mampu mengelola waktu selama proses
pembelajaran
3. Menutup pelajaran
Jumlah
Persentase
Keterangan:
Berilah tanda ( pada kolom nilai (1,2,3,4) sesuai dengan kualifikasi sebagai
berikut :
1. = Kurang Baik
2. = Cukup Baik
3. = Baik
4. = Sangat Baik
Persentase =
Jember, ………….2022
Observer
Nama Praktikan :
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas / Semester :
Alokasi Waktu :
Jumlah
Persentase %
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda ( ) pada setiap pertemuan saat guru melakukan aktivitas sesuai
kriteria yang diamati
No Aspek Yang Diamati Skor Perolehan
1 2 3 4
I. Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan peserta didik
II Pembuka Inti Pembelajaran
1. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi
pembelajaran
2. Memberikan motivasi kepada peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penguasaan Materi
1. Menunjukkan penguasaan materi dalam proses
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata yang
relevan
3. Menyampaikan materi dengan pembelajaran
dengan model problem solving yang telah
disepakati
B. Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving
1. Identifikasi masalah
2. Mendefinisikan masalah
3. Mencari solusi
4. Melaksanakan strategi
5.Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh
C. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
Keterangan:
5. = Kurang Baik
6. = Cukup Baik
7. = Baik
8. = Sangat Baik
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda ( ) pada setiap pertemuan saat guru melakukan aktivitas sesuai
kriteria yang diamati
No Aspek Yang Diamati Skor Perolehan
1 2 3 4
I. Pra Pembelajaran
A. Penguasaan Materi
1. Menunjukkan penguasaan materi dalam proses
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata yang
relevan
3. Menyampaikan materi dengan pembelajaran
dengan model problem solving yang telah
disepakati
B. Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving
1. Identifikasi masalah
2. Mendefinisikan masalah
3. Mencari solusi
4. Melaksanakan strategi
5. Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh
C. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
IV Penutup
Keterangan:
1. = Kurang Baik
2. = Cukup Baik
3. = Baik
4. = Sangat Baik
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda ( ) pada setiap pertemuan saat guru melakukan aktivitas sesuai
kriteria yang diamati
No Aspek Yang Diamati Skor Perolehan
1 2 3 4
I. Pra Pembelajaran
A. Penguasaan Materi
1. Menunjukkan penguasaan materi dalam proses
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata yang
relevan
3. Menyampaikan materi dengan pembelajaran
dengan model problem solving yang telah
disepakati
B. Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving
1. Identifikasi masalah
2. Mendefinisikan masalah
3. Mencari solusi
4. Melaksanakan strategi
5. Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh
C. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
IV Penutup
Keterangan:
1. = Kurang Baik
2. = Cukup Baik
3. = Baik
4. = Sangat Baik
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda ( ) pada setiap pertemuan saat guru melakukan aktivitas sesuai
kriteria yang diamati
No Aspek Yang Diamati Skor Perolehan
1 2 3 4
I. Pra Pembelajaran
A. Penguasaan Materi
1. Menunjukkan penguasaan materi dalam proses
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata yang
relevan
3. Menyampaikan materi dengan pembelajaran
dengan model problem solving yang telah
disepakati
B. Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving
1. Identifikasi masalah
2. Mendefinisikan masalah
3. Mencari solusi
4. Melaksanakan strategi
5. Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh
C. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
IV Penutup
Keterangan:
1. = Kurang Baik
2. = Cukup Baik
3. = Baik
4. = Sangat Baik
13 Firdatus Sahilillah 3
14 Florenza Pratifi 3
15 Galih Januar Dwi Arianto 3
16 Gisela Tri Nindya Davina 5
17 Ilham Ardiansah 3
18 Jhon Zenius Benediktus Suri 3
19 Kezya Upik Natalia 4
20 Kinanti Rahayu Wilujeng 4
21 Lingga Syakhi Rasedria M. 4
22 Mohammad Rendika Septian 4
23 Mohammad Ali Wafa 2
24 Muh. Rijal Pradanaputra 3
25 Muhammad Rohman 4
26 Nabila Dewi Septiana 3
27 Najwa Sabilla 3
28 Nindia Putri 6
29 Rhe Nandhita Arsya W. 4
30 Rika Velania D. 3
31 Sultan 4
32 Sutan Elrizky L. 3
33 Tiara Ramadhani 5
34 Virgo Mei Rendra 4
35 Vivian Elsya Velyana 4
Jumlah 23 17 15 19 14 21 18 125
Persentase % 65,71% 48,57% 42,85% 54,28% 40% 60% 51,42% 51,02%
13 Firdatus Sahilillah 4
14 Florenza Pratifi 4
15 Galih Januar Dwi Arianto 4
16 Gisela Tri Nindya Davina 5
17 Ilham Ardiansah 4
18 Jhon Zenius Benediktus Suri 4
19 Kezya Upik Natalia 5
20 Kinanti Rahayu Wilujeng 6
21 Lingga Syakhi Rasedria M. 4
22 Mohammad Rendika Septian 5
23 Mohammad Ali Wafa 3
24 Muh. Rijal Pradanaputra 4
25 Muhammad Rohman 6
26 Nabila Dewi Septiana 4
27 Najwa Sabilla 5
28 Nindia Putri 7
29 Rhe Nandhita Arsya W. 5
30 Rika Velania D. 4
31 Sultan 4
32 Sutan Elrizky L. 4
33 Tiara Ramadhani 4
34 Virgo Mei Rendra 5
35 Vivian Elsya Velyana 5
Jumlah 32 18 17 26 18 26 23 160
Persentase % 91,42% 51,42% 48,57% 74,28% 51,42% 74,28% 65,71% 65,30%
14 Florenza Pratifi 5
15 Galih Januar Dwi Arianto 6
16 Gisela Tri Nindya Davina 5
17 Ilham Ardiansah 4
18 Jhon Zenius Benediktus Suri 5
19 Kezya Upik Natalia 6
20 Kinanti Rahayu Wilujeng 7
21 Lingga Syakhi Rasedria M. 4
22 Mohammad Rendika Septian 5
23 Mohammad Ali W. 4
24 Muh. Rijal Pradanaputra 6
25 Muhammad Rohman 5
26 Nabila Dewi Septiana 5
27 Najwa Sabilla 6
28 Nindia Putri 7
29 Rhe Nandhita Arsya 5
30 Rika Velania D. 4
31 Sultan 4
32 Sutan Elrizky L. 7
33 Tiara Ramadhani 5
34 Virgo Mei Rendra 5
35 Vivian Elsya Velyana 5
Jumlah 31 23 22 28 20 27 30 182
Persentase 88,57% 65,71% 62,85% 80% 57,14% 77,14% 85,71% 75,51%
14 Florenza Pratifi 6
15 Galih Januar Dwi Arianto 7
16 Gisela Tri Nindya Davina 7
17 Ilham Ardiansah 5
18 Jhon Zenius Benediktus Suri 5
19 Kezya Upik Natalia 7
20 Kinanti Rahayu Wilujeng 5
21 Lingga Syakhi Rasedria M. 5
22 Mohammad Rendika Septian 6
23 Mohammad Ali Wafa 5
24 Muh. Rijal Pradanaputra 4
25 Muhammad Rohman 6
26 Nabila Dewi Septiana 7
27 Najwa Sabilla 6
28 Nindia Putri 5
29 Rhe Nandhita Arsya W. 6
30 Rika Velania D. 4
31 Sultan 5
32 Sutan Elrizky L. 5
33 Tiara Ramadhani 7
34 Virgo Mei Rendra 7
35 Vivian Elsya Velyana 6
Jumlah 34 29 30 31 26 28 29 207
Persentase 97,14% 82,85% 85,71% 88,57% 74,28% 80% 82,85% 84,48%
14 Florenza Pratifi 7
15 Galih Januar Dwi Arianto 7
16 Gisela Tri Nindya Davina 6
17 Ilham Ardiansah 6
18 Jhon Zenius Benediktus Suri 6
19 Kezya Upik Natalia 7
20 Kinanti Rahayu Wilujeng 5
21 Lingga Syakhi Rasedria M. 7
22 Mohammad Rendika Septian 6
23 Mohammad Ali Wafa 6
24 Muh. Rijal Pradanaputra 7
25 Muhammad Rohman 5
26 Nabila Dewi Septiana 7
27 Najwa Sabilla 7
28 Nindia Putri 7
29 Rhe Nandhita Arsya W. 7
30 Rika Velania D. 6
31 Sultan 7
32 Sutan Elrizky L. 6
33 Tiara Ramadhani 7
34 Virgo Mei Rendra 7
35 Vivian Elsya Velyana 7
Jumlah 35 32 31 34 30 31 33 226
Persentase 100% 91,42% 88,57% 97,14% 85,71% 88,57% 94,28% 92,24%
Tabel
Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
LAMPIRAN 8
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah bapak/ibu melakukan Iya sudah dilakukan
pembelajaran sesuai dengan RPP?
2. Bagaimana strategi atau cara Biasanya saya menyampaikan
bapak/ibu dalam menyampaikan materi dengan cara ceramah,
materi pembelajaran? karena dengan seperti itu siswa
tidak bisa bergurau sendiri dan
bisa fokus dengan apa yang saya
sampaikan
3. Bagaimana respon siswa terhadap Responnya bermacam-macam,
pembelajaran IPA yang dilakukan ada yang merespon baik dengan
oleh bapak/ibu? mendengarkan penjelasan yang
saya sampaikan, tapi tidak
sedikit juga siswa yang sibuk
dengan kegiatannya sendiri
4. Bagaimana hasil belajar siswa pada Hasil belajar siswa disini juga
pembelajaran IPA di kelas yang bervariasi mbak. Karena
bapak/ibu ampu? keanekaragaman kemampuan
pengetahuan yang mereka miliki
dalam proses pembelajaran
menyebabkan tingkat
penguasaan materi yang mereka
terima juga berbeda, jadi hasil
belajar merekapun berbeda-
beda, ada yang bagus dan juga
tidak sedikit yang hasil
belajarnya rendah
5. Adakah kendala yang dihadapi Kendala yang susah dan sering
dalam proses pembelajaran IPA? dialami itu menarik perhatian
Jika ada, kendala apa yang biasanya siswa untuk fokus dengan
terjadi? materi yang sedang diajarkan,
karena pada saat proses belajar
mengajar berlangsung mereka
LAMPIRAN 9
Correlations
soal35 soal36 soal37 soal38 soal39 soal40 jumlah
* *
soal1 Pearson Correlation .144 .110 .000 -.185 .339 -.367 .374
Sig. (2-tailed) .447 .563 1.000 .329 .067 .046 .042
N 30 30 30 30 30 30 30
soal2 Pearson Correlation -.238 -.222 .048 -.071 .107 -.033 -.259
Sig. (2-tailed) .206 .239 .803 .709 .574 .864 .168
N 30 30 30 30 30 30 30
soal3 Pearson Correlation .050 -.190 -.250 .213 -.049 .245 .303
Sig. (2-tailed) .793 .314 .183 .258 .797 .193 .103
N 30 30 30 30 30 30 30
* * * **
soal4 Pearson Correlation .378 .396 .094 -.413 .157 -.120 .536
Sig. (2-tailed) .039 .031 .619 .023 .407 .527 .002
N 30 30 30 30 30 30 30
soal5 Pearson Correlation .000 -.132 .309 -.066 -.106 .045 .236
Sig. (2-tailed) 1.000 .486 .097 .730 .578 .812 .209
N 30 30 30 30 30 30 30
** * *
soal6 Pearson Correlation .550 .333 .100 -.373 .049 .049 .421
Sig. (2-tailed) .002 .072 .599 .042 .797 .797 .021
N 30 30 30 30 30 30 30
* * **
soal7 Pearson Correlation .381 .357 .095 -.081 .451 -.107 .829
Sig. (2-tailed) .038 .052 .617 .670 .012 .574 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
soal8 Pearson Correlation .476 .321 .190 -.527 .526 -.312 .716
Sig. (2-tailed) .008 .083 .314 .003 .003 .094 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal9 Pearson Correlation .141 .067 .000 -.151 .208 -.346 .605
Sig. (2-tailed) .456 .724 1.000 .426 .271 .061 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
soal10 Pearson Correlation .333 .321 .190 -.223 .386 -.172 .696
Sig. (2-tailed) .072 .083 .314 .236 .035 .363 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
soal11 Pearson Correlation -.177 .067 -.177 .075 -.311 .035 -.112
Sig. (2-tailed) .350 .724 .350 .692 .094 .856 .555
N 30 30 30 30 30 30 30
** * **
soal12 Pearson Correlation .520 .396 .236 -.111 .296 .018 .663
Sig. (2-tailed) .003 .031 .209 .560 .113 .923 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal13 Pearson Correlation .144 .247 .289 -.185 .339 -.226 .703
Sig. (2-tailed) .447 .188 .122 .329 .067 .230 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal14 Pearson Correlation -.333 -.321 -.048 .375 .033 .033 -.332
Sig. (2-tailed) .072 .083 .803 .041 .864 .864 .073
N 30 30 30 30 30 30 30
soal15 Pearson Correlation -.095 -.357 -.095 .081 .247 .107 .115
Sig. (2-tailed) .617 .052 .617 .670 .189 .574 .543
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
soal16 Pearson Correlation .154 .132 -.309 -.428 .106 -.196 .562
Sig. (2-tailed) .416 .486 .097 .018 .578 .299 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
** * ** **
soal17 Pearson Correlation .614 .413 .047 -.342 .536 -.296 .744
Sig. (2-tailed) .000 .023 .804 .064 .002 .113 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal18 Pearson Correlation .047 .548 -.094 -.040 .120 -.157 .285
Sig. (2-tailed) .804 .002 .619 .833 .527 .407 .127
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
soal19 Pearson Correlation .661 .126 -.047 -.262 .573 -.120 .732
Sig. (2-tailed) .000 .508 .804 .162 .001 .527 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal20 Pearson Correlation .098 -.107 -.196 -.146 .292 -.139 .399
Sig. (2-tailed) .607 .574 .300 .441 .118 .465 .029
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
soal21 Pearson Correlation .433 .522 .000 -.339 .198 -.085 .305
Sig. (2-tailed) .017 .003 1.000 .067 .295 .656 .102
N 30 30 30 30 30 30 30
soal22 Pearson Correlation .154 .015 .154 -.066 .196 -.106 .332
* **
soal30 Pearson Correlation .189 .413 .189 -.191 .120 -.296 .598
Sig. (2-tailed) .317 .023 .317 .311 .527 .113 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal31 Pearson Correlation .000 -.605 -.141 .151 .069 .208 -.322
Sig. (2-tailed) 1.000 .000 .456 .426 .716 .271 .083
N 30 30 30 30 30 30 30
soal32 Pearson Correlation .350 -.048 -.250 -.267 .098 .098 .355
Sig. (2-tailed) .058 .803 .183 .155 .607 .607 .054
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
soal33 Pearson Correlation .433 .302 .000 -.277 .226 -.198 .502
Sig. (2-tailed) .017 .105 1.000 .138 .230 .295 .005
N 30 30 30 30 30 30 30
** * **
soal34 Pearson Correlation .238 .222 -.048 -.537 .451 -.247 .485
Sig. (2-tailed) .206 .239 .803 .002 .012 .189 .007
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal35 Pearson Correlation 1 .333 .100 -.213 .342 .049 .586
Sig. (2-tailed) .072 .599 .258 .064 .797 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal36 Pearson Correlation .333 1 .048 -.223 .107 -.033 .421
Sig. (2-tailed) .072 .803 .236 .574 .864 .021
N 30 30 30 30 30 30 30
soal37 Pearson Correlation .100 .048 1 .107 .196 .049 .131
Sig. (2-tailed) .599 .803 .575 .300 .797 .490
N 30 30 30 30 30 30 30
soal38 Pearson Correlation -.213 -.223 .107 1 -.323 .302 -.286
Sig. (2-tailed) .258 .236 .575 .081 .104 .125
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal39 Pearson Correlation .342 .107 .196 -.323 1 -.292 .582
Sig. (2-tailed) .064 .574 .300 .081 .118 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
soal40 Pearson Correlation .049 -.033 .049 .302 -.292 1 -.157
Sig. (2-tailed) .797 .864 .797 .104 .118 .409
N 30 30 30 30 30 30 30
** * **
jumlah Pearson Correlation .586 .421 .131 -.286 .582 -.157 1
Sig. (2-tailed) .001 .021 .490 .125 .001 .409
N 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
soal35 soal36 soal37 soal38 soal39 soal40 jumlah
*
soal1 Pearson Correlation .082 -.082 .063 -.009 .330 -.331 .400
Sig. (2-tailed) .667 .667 .743 .962 .075 .074 .028
N 30 30 30 30 30 30 30
soal2 Pearson Correlation -.208 .059 -.029 -.279 .262 .000 -.218
Sig. (2-tailed) .270 .755 .878 .136 .161 1.000 .247
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal3 Pearson Correlation -.059 -.089 -.029 .015 -.029 .154 .392
Sig. (2-tailed) .755 .640 .878 .939 .878 .416 .032
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal4 Pearson Correlation -.027 .302 .144 .086 -.126 -.048 .494
Sig. (2-tailed) .885 .105 .448 .651 .508 .803 .006
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal5 Pearson Correlation .056 -.198 .120 .033 -.018 -.049 .384
Sig. (2-tailed) .767 .295 .527 .864 .923 .797 .036
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal6 Pearson Correlation .439 -.027 .126 -.222 .126 .048 .141
Sig. (2-tailed) .015 .885 .508 .239 .508 .803 .457
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
soal7 Pearson Correlation .327 .491 -.063 -.126 .473 -.236 .691
Sig. (2-tailed) .077 .006 .743 .508 .008 .209 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
** **
soal8 Pearson Correlation .250 -.111 .464 -.027 .191 -.144 .642
Sig. (2-tailed) .183 .559 .010 .885 .312 .447 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal9 Pearson Correlation .000 .000 .267 -.067 .267 -.283 .659
Sig. (2-tailed) 1.000 1.000 .153 .724 .153 .130 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
** **
soal10 Pearson Correlation .250 .028 .464 .110 .191 .000 .653
Sig. (2-tailed) .183 .884 .010 .563 .312 1.000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal11 Pearson Correlation -.480 .080 -.170 .053 -.170 .069 -.206
Sig. (2-tailed) .007 .674 .368 .782 .368 .716 .275
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal12 Pearson Correlation .111 .167 .327 .110 .327 -.289 .795
Sig. (2-tailed) .559 .379 .077 .563 .077 .122 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
* ** **
soal13 Pearson Correlation .198 .226 .259 -.107 .397 -.489 .580
Sig. (2-tailed) .295 .230 .167 .574 .030 .006 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
soal14 Pearson Correlation -.055 .055 -.339 -.009 -.071 .236 -.280
Sig. (2-tailed) .775 .775 .067 .962 .708 .209 .133
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal15 Pearson Correlation -.028 -.111 -.082 -.027 .191 .000 .398
Sig. (2-tailed) .884 .559 .667 .885 .312 1.000 .030
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal16 Pearson Correlation -.144 .000 -.189 -.381 -.189 -.050 .360
Sig. (2-tailed) .447 1.000 .317 .038 .317 .793 .051
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
soal17 Pearson Correlation .384 .302 .144 -.050 .279 -.190 .786
Sig. (2-tailed) .036 .105 .448 .794 .136 .314 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal18 Pearson Correlation -.085 .367 -.157 -.107 .259 -.196 .311
Sig. (2-tailed) .656 .046 .407 .574 .167 .300 .094
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
soal19 Pearson Correlation .272 .000 .267 .067 .401 -.141 .789
Sig. (2-tailed) .146 1.000 .153 .724 .028 .456 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal20 Pearson Correlation -.085 -.198 -.018 .172 .120 -.196 .518
Sig. (2-tailed) .656 .295 .923 .363 .527 .300 .003
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal21 Pearson Correlation -.110 .384 .126 -.222 -.144 .048 .202
Sig. (2-tailed) .563 .036 .508 .239 .448 .803 .285
N 30 30 30 30 30 30 30
**
soal22 Pearson Correlation -.085 -.198 .120 .312 .259 -.196 .466
**
soal30 Pearson Correlation .111 .167 .191 .110 .191 -.289 .673
Sig. (2-tailed) .559 .379 .312 .563 .312 .122 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
soal31 Pearson Correlation .028 -.306 .218 .027 -.327 .289 -.173
Sig. (2-tailed) .884 .101 .247 .885 .077 .122 .360
N 30 30 30 30 30 30 30
soal32 Pearson Correlation .250 .167 -.218 -.165 .191 -.144 .275
Sig. (2-tailed) .183 .379 .247 .384 .312 .447 .141
N 30 30 30 30 30 30 30
* ** * **
soal33 Pearson Correlation .389 .167 .055 -.165 .464 -.433 .469
Sig. (2-tailed) .034 .379 .775 .384 .010 .017 .009
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal34 Pearson Correlation .085 .198 -.259 -.172 .157 .049 .415
Sig. (2-tailed) .656 .295 .167 .363 .407 .797 .023
N 30 30 30 30 30 30 30
soal35 Pearson Correlation 1 .111 -.055 -.110 .218 .000 .245
Sig. (2-tailed) .559 .775 .563 .247 1.000 .192
N 30 30 30 30 30 30 30
soal36 Pearson Correlation .111 1 -.218 -.165 .327 -.144 .265
Sig. (2-tailed) .559 .247 .384 .077 .447 .157
N 30 30 30 30 30 30 30
soal37 Pearson Correlation -.055 -.218 1 -.009 .063 -.189 .170
Sig. (2-tailed) .775 .247 .962 .743 .317 .369
N 30 30 30 30 30 30 30
soal38 Pearson Correlation -.110 -.165 -.009 1 -.279 .333 .020
Sig. (2-tailed) .563 .384 .962 .136 .072 .916
N 30 30 30 30 30 30 30
*
soal39 Pearson Correlation .218 .327 .063 -.279 1 -.331 .441
Sig. (2-tailed) .247 .077 .743 .136 .074 .015
N 30 30 30 30 30 30 30
soal40 Pearson Correlation .000 -.144 -.189 .333 -.331 1 -.170
Sig. (2-tailed) 1.000 .447 .317 .072 .074 .370
N 30 30 30 30 30 30 30
*
jumlah Pearson Correlation .245 .265 .170 .020 .441 -.170 1
Sig. (2-tailed) .192 .157 .369 .916 .015 .370
N 30 30 30 30 30 30 30
LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI
- Gambar siswa mengerjakan soal post test
LAMPIRAN 11
LAMPIRAN 12
LAMPIRAN 13
BIODATA PENULIS
PENDIDIKAN FORMAL
PENGALAMAN ORGANISASI