You are on page 1of 10

Administratie: Jurnal Administrasi Publik, ISSN: 2715-2499, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2021 55

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENGURUS MUI KABUPATEN


BOGOR

HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT FOR BOGOR DISTRICT MUI MANAGER

M. Abdullah Tohir1, Rita Rahmawati2*, Abubakar Iskandar3


1,2,3
Program Studi Magister Administrasi Publik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Djuanda,
Korespondensi: Rita Rahmawati, Email: rita.rahmawati@unida.ac.id

ABSTRACT

A Human Resource Development in semi-governmental organizations such as MUI is very


important in the context of regeneration of leadership and management in the future period. The
purpose of this study was to analyze the development of human resources for the Bogor
Regency MUI management. The method used in this study is a qualitative method with a
descriptive analysis approach to the population of the MUI Kab. Bogor numbered 188 members,
then samples were taken using the Disproportionate Stratified Random Sampling technique, the
data collection technique was a questionnaire technique, participatory observation, and
structured and in-depth interviews. Then analyzed using the Weight Mean Score (WMS). The
results showed that the development of human resources at the MUI Bogor Regency amounted
to 4.78 with a very good interpretation. This is based on the results of observations and
interviews with respondents from the MUI board of directors who said that the process of
forming the organizational structure of the Regency MUI was carried out in deliberation by
involving all related elements and all of these elements had the opportunity to have a career at
the Regency MUI referring to the needs of the institution, which was very appropriate and by
what was expected. So that the credibility of the institution's objectivity is maintained.

Keywords: Development, Training, MUI, Semi-Government Institutions.

ABSTRAK

Pengembangan Sumber Daya Manusia di Organisasi semi pemerintah seperti MUI sangat
penting dalam rangka regenerasi kepemimpinan dan kepengurusan di periode kedepan. Tujuan
Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan sumber daya manusia pengurus MUI
Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode Kualitatif
dengan pendekatan Deskriptif Analisis dengan populasi pengurus MUI Kab. Bogor berjumlah
188 Anggota, kemudian diambil sampel dengan teknik Disproportionate Stratified Random
Sampling, Teknik pengambilan data dengan teknik Kuesioner, Observasi partisipatif, dan
wawancara terstruktur dan mendalam. Kemudian dianalisis dengan menggunakan Weight
Mean Score (WMS). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya
manusia di MUI Kabupaten Bogor berjumlah 4,78 dengan penafsiran sangat baik. Hal tersebut
berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada responden pengurus MUI mengatakan
bahwa proses pembentukan struktur pengurus lembaga MUI Kabupaten dilaksanakan secara
musyawarah dengan melibatkan seluruh unsur terkait dan semua unsur tersebut
berkesempatan untuk berkarir di MUI Kabupaten mengacu pada kebutuhan lembaga sangatlah
tepat dan sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga obyektifitas lembaga menjadi terjaga
kredibilitasnya.

Kata Kunci: Pengembangan, Pelatihan, MUI, Lembaga Semi-Pemerintah.


56 M. Abdullah Tohir et al. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus
MUI Kabupaten Bogor

PENDAHULUAN dalam ilmu agama, namun juga memiliki


Organisasi Publik paling tidak kebangsaan dan nasionalisme yang
terbagi menjadi empat, yaitu organisasi tinggi, sehingga sistem pengkaderan di
penerintah, organisasi semi pemerintah, MUI Kab. Bogor menjadi role model atau
dan organisasi kemasyarakatan. Majelis percontohan bagi lembaga MUI di
Ulama Indonesia atau disingkat MUI Kabupaten/Kota lainnya. Walaupun dari
merupakan salahsatu lembaga semi beberapa sisi dalam pengembangan
pemerintah yang bergerak dibidang SDM di MUI Kab. Bogor masih memiliki
keagamaan urusan umat Islam di kekurangan dan perlu penyempurnaan
Indonesia, dalam Administrasi Publik, salah satunya dengan penelitian yang
lembaga semi pemerintah ini masih akan dilakukan ini.
dalam lingkup kajian administrasi publik, Penelitian dengan lokus di
selain itu, kajian mengenai lembaga semi Lembaga MUI Kabupaten Bogor pernah
pemerintahan apalagi lembaga ini adalah dilakukan juga sebelumnya oleh Ahmad
MUI, belum banyak dilakukan oleh Mukri Aji (2020) yang mengungkapkan
peneliti administrasi lainnya, sehingga salah satu alasan mengambil lokus di
penelitian ini memiliki state of the art yang MUI Kabupaten Bogor adalah karena
baik untuk menghasilkan penelitian yang Bogor sebagai wilayah dengan tingkat
berkualitas. kepadatan penduduk tertinggi dan
Menurut Ali Abdillah (2019) MUI populasi Muslim terbanyak se-Indonesia,
juga bisa disebut dengan Lembaga Quasi Kabupaten Bogor juga secara geografis
Non Governmental Organization atau merupakan wilayah penyangga ibu kota
yang biasa disebut sebagai Quango Jakarta. (Aji, 2020)
belum terlalu terdengar dalam istilah Salah satu penelitian yang
lembaga negara di Indonesia. Namun berkaitan juga dengan pengembangan
bukan berarti lembaga tersebut tidak ada. SDM, permasalahan yang dihadapi
Dalam hasil penelitiannya, mengulas adalah pada pengembangan karir,
mengenai keberadaan lembaga Quasi motivasi serta kinerja karyawan. Hal
Non Governmental Organization tersebut dapat dilihat dari indikasi
(Quango) dalam sistem ketatanegaraan permasalahan kurangnya informasi
Indonesia, menjelaskan mengenai maupun minat mengenai pengembangan
pengertian Quango beserta dengan karir, kurang termotivasinya pengurus
karakteristiknya dari berbagai negara karena menganggap beban kerja yang
serta mengkaji bahwa berdasarkan diberikan tidak sesuai dengan gaji yang
karakteristik Quango tersebut, MUI dapat diterima, serta kurangnya keterampilan
diklasifikasikan sebagai salah satu dalam melayani karyawan dan kurangnya
Quango yang ada di Indonesia. (Ali penguasaan bahasa asing yang berakibat
Abdillah & Novianto, 2019) pada kinerja. (Balbed & Sintaasih, 2019)
Penelitian ini memiliki lokus di Berdasarkan Peningkatan
lembaga MUI Kabupaten Bogor, Keterampilan, Partisipasi Peserta,
dipilihnya MUI Kab. Bogor ini memiliki Kesesuaian Materi, dan Sarana
beberapa alasan yang pertama, seperti Prasarana. Berdasarkan argumentasi di
yang dikutip dari sambutan Bupati atas peneliti tertarik untuk melakukan
Kabupaen Bogor pada Portal Resmi penelitian di lembaga MUI tersebut, untuk
Kabupaten Bogor tanggal 13 Desember mencari tahu bagaimana manajemen
2021 bahwa MUI Kabupaten Bogor sumber daya manusia di lembaga MUI
memiliki prestasi Pengkaderan MUI yang Kab. Bogor, karena peneliti melihat
tersistematis, dan terstruktur dengan baik adanya kekurangan dalam
sehingga bisa menghasilkan generasi- pengembangan SDM. Maka dari itu,
generasi MUI yang tidak hanya handal penting dilakukan sebuah penelitian
Administratie: Jurnal Administrasi Publik, ISSN: 2715-2499, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2021 57

mendalam untuk membuktikan asumsi dari program pengembangan SDM yang


dalam latar belakang ini, dengan harapan diselenggarakan.
bisa ikut berkontribusi dalam memberikan Penelitian ini juga melibatkan
strategi dalam pengembangan SDM bagi aspek sarana dan prasarana yang
lembaga MUI daerah lain dan sebagai tersedia di lembaga MUI Kab. Bogor
tanggung jawab dalam melaksanakan untuk mendukung pelaksanaan program
Tridharma Perguruan Tinggi. pengembangan SDM. Argumentasi ini
Penelitian di lembaga MUI Kab. mencerminkan pemahaman bahwa
Bogor bertujuan untuk mengidentifikasi sarana dan prasarana yang memadai
dan menganalisis upaya yang telah dapat berkontribusi pada keberhasilan
dilakukan oleh lembaga MUI dalam pelaksanaan program tersebut. Dengan
meningkatkan keterampilan para mengevaluasi fasilitas yang ada,
anggotanya. Argumentasi ini didasarkan penelitian ini dapat memberikan
pada pemahaman bahwa pengembangan rekomendasi untuk meningkatkan
keterampilan merupakan faktor penting infrastruktur yang mendukung
dalam meningkatkan kualitas SDM. pengembangan SDM di lembaga MUI
Dengan mengetahui praktik-praktik yang dan lembaga serupa.
berhasil atau bahkan yang perlu Maka dari itu, potensi untuk
ditingkatkan, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam
memberikan wawasan bagi lembaga MUI pengembangan SDM tidak hanya bagi
dan lembaga sejenis lainnya dalam lembaga MUI Kab. Bogor tetapi juga bagi
menyusun program pengembangan lembaga MUI daerah lain. Selain itu,
keterampilan yang lebih efektif. penelitian ini juga mencerminkan
Peneliti tertarik untuk tanggung jawab dalam melaksanakan
mengeksplorasi tingkat partisipasi peserta Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu
dalam program-program pengembangan pendidikan dan pengajaran, penelitian,
SDM di lembaga MUI Kab. Bogor. Dalam dan pengabdian kepada masyarakat.
konteks ini, partisipasi peserta menjadi Dengan demikian, hasil penelitian ini
indikator penting untuk mengukur tingkat diharapkan dapat memberikan strategi
keberhasilan dari program-program yang yang efektif dan solusi berkelanjutan
telah dijalankan. Dengan mengetahui dalam mengatasi kekurangan dalam
faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan SDM di lembaga MUI
partisipasi peserta, penelitian ini dapat dan lembaga serupa.
memberikan rekomendasi yang relevan
untuk meningkatkan partisipasi dalam
program pengembangan SDM di masa METODE PENELITIAN
mendatang.
Penelitian ini menggunakan
Lembaga MUI Kab. Bogor mungkin metode Kualitatif dengan pendekatan
telah menyusun berbagai program Deskriptif Analisis. Adapun Populasi dari
pengembangan SDM, namun objek penelitian ini adalah pengurus MUI
keberhasilannya juga dipengaruhi oleh yang berjumlah 188 Anggota, yang
kesesuaian materi yang disampaikan kemudian diambil sampel dengan teknik
dengan kebutuhan dan harapan peserta. Disproportionate Stratified Random
Argumentasi ini menyoroti pentingnya Sampling, kemudian dihitung
mengidentifikasi apakah materi yang menggunakan rumus Yamane dan
telah disampaikan telah sesuai dengan memperoleh sampel sebanyak 69
perkembangan terkini dan tuntutan responden, kemudian dari sampel
lapangan kerja. Dengan mengidentifikasi teresbut diambil datanya dengan teknik
aspek-aspek yang perlu diperbaiki, Kuesioner, Observasi partisipatif, dan
lembaga MUI dan lembaga sejenis wawancara terstruktur dan mendalam.
lainnya dapat mengoptimalkan manfaat
58 M. Abdullah Tohir et al. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus
MUI Kabupaten Bogor

Kemudian dari data tersebut diolah dan untuk Pengembangan Sumber Daya
dianalisis dengan menggunakan Weight Manusia di MUI Kabupaten Bogor pada
Mean Score (WMS). Dimensi Pengembangan Karir berjumlah
4,79 dengan penafsiran Baik. Dengan
Nilai Rataan Terbesar dengan nilai 4,93
HASIL DAN PEMBAHASAN dari indikator Pembentukan struktur
Tabel 1 pengurus lembaga MUI Kabupaten
Hasil Analisis Data Variabel Strategi dilaksanakan secara musyawarah
Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan melibatkan seluruh unsur terkait
pada Dimensi Pengembangan Karir dan mengacu pada kebutuhan lembaga,
serta rataan terkecil dengan nilai 4,67 dari
Indikator Nilai
indikator Setiap pengurus memiliki
Pembentukan struktur peluang untuk promosi jabatan sesuai
pengurus lembaga MUI prestasi kinerjanya. Hal tersebut
Kabupaten dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dan
secara musyawarah dengan 4.93 wawancara kepada responden pengurus
melibatkan seluruh unsur MUI yang menyatakan bahwa pada
terkait dan mengacu pada variabel Pengembangan Sumber Daya
kebutuhan lembaga Manusia pada Dimensi Pengembangan
Pelaksanaan Pengembangan Karir diperoleh fakta dan data
Karir di MUI didukung oleh sebagaimana berikut :
lembaga dan Pemerintah 4.86
Daerah dalam bentuk moril Indikator Kusioner pembentukan
maupun materiil struktur pengurus lembaga MUI
Semua unsur yang terkait Kabupaten dilaksanakan secara
dengan MUI Kabupaten musyawarah dengan melibatkan seluruh
4.75 unsur terkait dan mengacu pada
berkesempatan untuk
berkarir di MUI Kabupaten kebutuhan lembaga, memperoleh nilai
rataan terbesar dibanding indikator
Setiap pengurus memiliki
lainnya sebesar nilai rataan 4.93 dengan
peluang untuk promosi
4.67 penafsiran Baik. Hal tersebut
jabatan sesuai prestasi
memvalidasi bahwasannya proses
kinerjanya
restrukturisasi yang sudah dilakukan
Penempatan jabatan
Lembaga MUI Kabupaten sudah sesuai
pengurus disesuiakan
dengan standarisasi pada organisasi
dengan latar belakang 4.77
seperti dengan melibatkan seluruh unsur
keahlian, pendidikan dan
terkait dan berkepentingan juga
kemampuan
disesuaikan dengan kebutuhan lembaga
Setiap pelaksanaan
pada kinerja di wilayah tersebut.
restrukturisasi pengurus
maka ditindaklanjuti dengan Data tersebut didukung hasil
adanya upgrading atau 4.78 pengamatan serta wawancara responden
pembimbingan job yang menyatakan bahwa acuan awal
description untuk para dalam pembentukan struktur
pengurus baru kepengurusan di seluruh MUI kabupaten
4.79 adalah mengacu kepada pedoman
Total Rataan Dimensi
struktur organisasi MUI Pusat, dan
Rataan Terbesar 4.93
ditambahkan sesuai kebutuhan daerah,
Rataan Terkecil 4.67 baik terintegrasi dalam kepengurusan
Sumber: Hasil Penelitian, 2021 komisi atau membentuk Badan Otonom
Hasil penelitian memperlihatkan yang dibutuhkan, contohnya di MUI
bahwa rata-rata dari nilai keseluruhan Kabupaten adanya Badan Otonom
dengan interval penilaian antara 1-5 Lembaga Pengkajian Keagamaan dan
Administratie: Jurnal Administrasi Publik, ISSN: 2715-2499, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2021 59

Pemberdayaan Ummat (LPKPU) yang Pemda Kabupaten Bogor baik materiil


bersinergi dengan Komisi Pendidikan dan maupun moril seperti, fasilitas dan
Kaderisasi untuk menghasilkan kebutuhan pembiayaan.
regenerasi para ulama yang kompeten Indikator Kusioner Semua unsur
dan relevan dalam perkembangan yang terkait dengan MUI Kabupaten
zaman. berkesempatan untuk berkarir di MUI
Badan Otonom Lembaga Kabupaten memperoleh nilai rataan 4.75
Pengkajian Keagamaan dan dengan penafsiran Baik. Hal tersebut
Pemberdayaan Ummat (LPKPU) didukung dan divalidasi dari hasil
merupakan Badan Otonom yang tidak pengamatan serta wawancara yang
semua lembaga MUI Kabupaten atau menyatakan bahwa semua unsur baik
provinsi dan merupakan pelopor Ormas Keagamaan seperti Ormas NU,
Pendidikan Kader Ulama (PKU) Provinsi Muhammadiyah, Persis, Mathlaul Anwar,
dan Kabupaten di Indonesia yaitu sistem dan Ormas lainnya serta perwakilan
kaderisasi yang terstruktur dan rutin Lembaga Keagamaan dari MUI itu sendiri
dilakukan setiap semester di MUI seperti perwakilan MUI Kecamatan dan
Kabupaten Bogor dengan penyampaian MUI Desa ataupun utusan Pondok
materi-materi penting untuk menghadapi Pesantren berkesempatan untuk berkarir
permasalahan umat terkini yang di MUI Kabupaten mengacu pada
disesuaikan dengan kondisi obyektif di kebutuhan lembaga, sangatlah tepat dan
wilayah Kabupaten Bogor. sesuai dengan apa yang diharapkan,
Indikator Kusioner Pelaksanaan sehingga obyektifitas dan aspiratif
Pengembangan Karir di MUI didukung lembaga menjadi terjaga kredibilitasnya.
oleh lembaga dan Pemerintah Daerah Selain unsur kelembagaan di atas, MUI
dalam bentuk moril maupun materiil Kabupaten juga merekrut anggota dari
memperoleh nilai rataan 4.86 dengan unsur-unsur Pemerintahan atau
penafsiran Baik. Hal tersebut Akademis seperti dari Bapeda,
memvalidasi bahwasannya dukungan Universitas dan lainnya.
Pemerintah Daerah serta lembaga yang Sistem perekrutan dan seleksi
terkait baik dalam bentuk moril maupun pengurus yang dilaksanakan selain
materiil sangat sesuai dan juga dengan membentuk Tim Formatur juga
merupakan modal utama dalam menampung usulan serta rekomendasi
konsistensi pelaksnaan proses dengan melampirkan track record yang
pengembangan karir di MUI Kabupaten diusulkan dari masing-masing kecamatan
Bogor guna meningkatkan produktifitas (40 Kecamatan) dan usulan Ormas-
kinerja lembaga serta berdampak pada Ormas juga instansi serta lembaga yang
anggota dengan terwujudnya para ada di Kabupaten Bogor dengan tidak
anggota/pengurus yang kompeten dan lupa untuk mengakomodir pengurus-
terkendalikannya kemaslahatan umat di pengurus berprestasi di periode
wilayah Kabupaten Bogor. sebelumnya dengan mempertimbangkan
Data tersebut di atas didukung hasil penilaian dari kaderisasi yang sudah
hasil pengamatan serta wawancara yang dilaksanakan.
menyatakan bahwa Seluruh pembiayaan Indikator Kusioner setiap pengurus
operasional MUI Kabupaten Bogor memiliki peluang untuk promosi jabatan
dimasukan dalam RAPBD Pemerintah sesuai prestasi kinerjanya memperoleh
Daerah Kabupaten Bogor, dan terbesar nilai rataan terkecil dibanding indikator
dibandingkan dukungan pendanaan lainnya dengan nilai 4.67 dengan
Pemda terhadap MUI Kabupaten di penafsiran Baik. Hal tersebut didukung
seluruh Indonesia. Terutama untuk dan divalidasi dari hasil pengamatan
bidang pengkaderan, MUI Kabupaten serta wawancara yang menyatakan
Bogor mendapat dukungan penuh dari bahwa Semua Pengurus memiliki
60 M. Abdullah Tohir et al. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus
MUI Kabupaten Bogor

peluang yang sama, jabatan di MUI terkait serta para ahli agar dapat
bukan merupakan Jabatan Politik, memberikan arahan dari aspirasi
malainkan Jabatan yang didasari karena kebutuhan umat.
kebutuhan lembaga dan keumatan, Selain hal tersebut diatas,
dikarenakan syarat menjadi pengurus dikuatkan juga dengan adanya Program
MUI selain prinsisp pengabdian sosial Up Grading untuk sosialisasi serta
juga harus memiliki latar belakang bimbingan teknis pada para pengurus
keilmuan yang sesuai dengan jabatannya terutama dalam penyesuaian kinerja serta
seperti hukum, falaqiah, teknologi, kitab relevansi perkembangan zaman.
kuning, birokrasi, administrasi dan
lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari
kesesuaian jajaran pengurus yang ada Tabel 2 Hasil Analisis Data
baik secara latar belakang akademisnya Variabel Strategi Pengembangan
atau beground pesantrennya, maupun Sumber Daya Manusia pada
track record keahliannya. Dimensi Pelatihan
Indikator Nilai
Indikator Kusioner Penempatan
jabatan pengurus disesuiakan dengan Kegiatan peningkatan
latar belakang keahlian, pendidikan dan keterampilan untuk semua
4.68
kemampuan memperoleh nilai rataan anggota/pengurus
terkecil dibanding indikator lainnya dilaksanakan secara rutin
dengan nilai 4.77 dengan penafsiran Rekrutmen anggota pelatihan
Baik. Hal tersebut didukung dan divalidasi dilaksanakan secara terbuka
dari hasil pengamatan serta wawancara dan dengan sistem seleksi
4.96
yang menyatakan bahwa adanya Tim serta mengakomodir semua
Formatur yang merupakan perwakilan wilayah dan unsur yang ada
dari Tim Ahli yang kompeten dibentuk di Kabupaten Bogor
untuk proses rekrutmen yang nantinya Materi Pelatihan disampaikan
bertugas menyeleksi para calon yang secara bertahap selama
dipanggil dalam membentuk komitmen periode tertentu dan sesuai
4.94
pengabdian pada umat tanpa provide kebutuhan dalam
oriented dan lebih mengutamakan menghadapi permasalahan
pengabdian sosial yang diusahakan keagamaan di masyarakat
mengakomodir seluruh bagian wilayah Sarana dan Prasarana
dan unsur terkait yang ada dengan Pelatihan difasilitasi oleh
5.00
menyesuaikan kebutuhan lembaga dan lembaga atau Pemerintah
umat. Daerah
Indikator Kusioner Setiap Total Rataan Dimensi 4.90
pelaksanaan restrukturisasi pengurus Rataan Terbesar 5.00
maka ditindaklanjuti dengan adanya Rataan Terkecil 4.68
upgrading atau pembimbingan job Sumber : Hasil Penelitian 2021
description untuk para pengurus baru
memperoleh nilai rataan terkecil
dibanding indikator lainnya dengan nilai Indikator Kusioner Kegiatan
4.78 dengan penafsiran Baik. Hal peningkatan keterampilan untuk semua
tersebut didukung dan divalidasi dari hasil anggota/pengurus dilaksanakan secara
pengamatan serta wawancara yang rutin memperoleh nilai rataan terkecil
menyatakan bahwa dalam perumusan dibanding indikator lainnya dengan nilai
program kerja dilaksanakan dan diikuti 4.68 dengan penafsiran Baik. Hal
secara terbuka juga wajib diikuti pengurus tersebut didukung dan divalidasi dari hasil
baru serta melibatkan perwakilan dari pengamatan serta wawancara yang
masing-masing daerah dan unsur-unsur menyatakan bahwa kegiatan peningkatan
Administratie: Jurnal Administrasi Publik, ISSN: 2715-2499, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2021 61

keterampilan rutin dilakukan setiap seleksi akhir di tingkat Kabupaten


semester untuk kader baru, dan setahun yang setiap semesternya terpilih 50
sekali untuk setiap pengurus yang utusan terbaik untuk dikader mengikuti
dilakukan secara general. Pendidikan Kader Ulama selama tiga
Setiap kali kegiatan tersebut akan bulan untuk dipersiapkan menjadi
dilakukan maka proses sosialisasi dan para pengurus dan anggota dengan
publikasi akan dilakukan dua bulan mengawali pengabdian di daerahnya
sebelumnya, dengan tujuan agar semua masing-masing (Desa / Kecamatan).
pihak dapat memperoleh informasi Indikator Kusioner Materi Pelatihan
tersebut serta mempersiapkan berbagai disampaikan secara bertahap selama
macam persyaratan dan uji periode tertentu dan sesuai kebutuhan
kompetensinya semaksimal mungkin dalam menghadapi permasalahan
guna mendapatkan hasil seleksi yang keagamaan di masyarakat memperoleh
optimal. nilai 4.94 dengan penafsiran Baik. Hal
Indikator Kusioner Rekrutmen tersebut didukung dan divalidasi dari hasil
anggota pelatihan dilaksanakan secara pengamatan serta wawancara yang
terbuka dan dengan sistem seleksi serta menyatakan bahwa materi-materi yang
mengakomodir semua wilayah dan unsur disampaikan dalam peningkatan
yang ada di Kabupaten Bogor keterampilan terbagi menjadi dua kondisi
memperoleh nilai 4.96 dengan penafsiran diantara lain :
Baik. Hal tersebut didukung dan divalidasi a. Untuk Pelatihan yang diikuti
dari hasil pengamatan serta wawancara Pengurus tergantung dari kebutuhannya,
yang menyatakan bahwa sistem seleksi biasanya kurang lebih berkisar satu
atau rekrutmen kegiatan peningkatan Minggu dan minimal satu hari penuh
keterampilan terbagi menjadi tiga model, dengan materi yang sesuai dengan
antara lain sebagai berikut : kegiatan yang dibutuhkan oleh bidang
a. Untuk kepengurusan proses kekhususan tersebut.
seleksinya adalah melihat dari b. Untuk para kader baru
masing-masing kebutuhan, sepertinya dilaksanakan setiap persemester selama
Program Kajian yang terintegrasi tiga bulan. Materi yang disampaikan
Teknologi dengan sistem Maktabah mulai dari Wawasan Kebangsaan,
Syamilah, maka ini melibatkan seluruh Pengelolaan Organisasi, Metodologi
pengurus. Tapi ada juga yang hanya Syi’ar, Teknologi Kitab Kuning, Tafsir,
melibatkan satu bidang, seperti Komisi Ushul Fiqih, Bahasa Arab dan banyak
Haji maka biasanya para utusan materi-materi lainnya.
terpilih (khususnya yang memang Indikator Kusioner Sarana dan
berkewajiban dan kompeten) akan Prasarana Pelatihan difasilitasi oleh
dikirimkan ke instansi yang berkaitan lembaga atau Pemerintah Daerah dalam
dengan hal tersebut yaitu intsansi menghadapi permasalahan keagamaan
Kementerian Agama Bidang Haji di masyarakat memperoleh nilai
untuk dapat mendalami praktik sempurna yaitu 5,00 dengan penafsiran
pengelolaan dilapangannya. Baik. Hal tersebut didukung dan divalidasi
b. Sistem seleksi pengkaderan dengan dari hasil pengamatan serta wawancara
beberapa tahap yang diawali yang sepakat menyatakan bahwa hampir
rekomendasi SDM berkualitas lulusan semua operasional kegiatan peningkatan
pesantren yang juga akademisi dari keterampilan yang dilaksanakan oleh
Desa, lalu diseleksi kembali di tingkat lembaga MUI Kabupaten Bogor didukung
Kecamatan sampai dengan dua orang penuh oleh Pemerintah Daerah dan
terbaik yang dipilih perkecamatan, dan lembaga swasta lainnya melalui
selanjutnya dikirim untuk mengikuti kerjasama dengan berbagai instansi yang
62 M. Abdullah Tohir et al. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus
MUI Kabupaten Bogor

dibutuhkan seperti perhotelan (Yayasan b. PKU 1 = Untuk Lulusan Tingkat S1


Dharmais), Pengajaran (Universitas Ibnu c. PKU 2 = Untuk Lulusan PKU 1
Kholdun), Pemerintah Daerah
yang diprioritaskan lulusan S2
(Pendanaan) dan isntsansi lainnya seperti
BIN (Informasi dan Data), Al-Azhar d. PKU 3 = Untuk Lulusan PKU 2
(Beasiswa Pendidikan), Kemenag, yang diprioritaskan lulusan S3
POLRI, TNI dan dengan banyak e. Dalam Hal Pendidikan Akademisi
lembaga-lembaga lainnya.
adanya Beasiswa Lanjut Kuliah

Tabel 3 Hasil Analisis Data Variabel


Strategi Pengembangan Sumber Daya Sedangkan untuk siapa yang berhak
Manusia pada Dimensi Pendidikan untuk mendapatkan Beasiswa tersebut
antara lain :
Indikator Nilai
a. Untuk Diklat terbagi menjadi dua
Kegiatan peningkatan
pengetahuan dan wawasan bagian :
untuk semua 4.84 1. Diklat masing-masing bidang
anggota/pengurus diperuntukan untuk para pengurus
dilaksanakan secara rutin yang membutuhkan
Penanaman Etika merupakan pengembangan pengetahuan dan
unsur yang selalu
diintegrasikan dalam setiap 4.97 keterampilan, pemilihan utusan
pelaksanaan kegiatan yang dikirim adalah dengan
pendidikan memprioritaskan kompetensi dan
Pendidikan yang dedikasi.
dilaksanakan bertujuan untuk 2. Diklat kaderisasi ini diperuntukan
pencapaian peningkatan 4.97
secara terbuka kepada semua
kemampuan semua
anggota/pengurus kader yang lolos seleksi dari mulai
Total Rataan Dimensi 4.93 rekomendasi desa, seleksi
Rataan Terbesar 4.97 kecamatan dan terakhir seleksi
Rataan Terkecil 4.84 kabupaten.
Sumber: Hasil Penelitian 2021 b. Beasiswa Lanjut Akdemis
Indikator Kusioner Kegiatan diperuntukan untuk para pengurus
peningkatan pengetahuan dan wawasan yang loyal dan berdedikasi tinggi,
untuk semua anggota/pengurus diantara lain yang sudah
dilaksanakan secara rutin memperoleh mendapatkan adalah :
nilai 4,84 dengan penafsiran Baik. Hal
tersebut didukung dan divalidasi dari hasil 1. KH. Irvan Awaludin, M.Si.
pengamatan serta wawancara yang (Beasiswa S2 Komunikasi IPB)
menyatakan bahwa sama halnya seperti 2. KH. Saepudin Mukhtar, MAP.
kegiatan pelatihan, Kegiatan peningkatan (Beasiswa S3 MM)
wawasan dan pengetahuan rutin
dilakukan setiap semester untuk kader 3. Dr. Abdul Wafi, MA. (Beasiswa
baru secara general dan untuk pengurus PKU 3)
dilakukan secara parsial tergantung Sedangkan prosedur untuk
kebutuhan bidangnya baik materi maupun mendapatkannya adalah dengan cara :
waktunya. Contohnya : 1. Mengajukan diri
a. PDU = Untuk Lulusan Usia 2. Keluarnya Rekomendasi dari hasil
Tingkat SLTA penilaian selama menjadi pengurus lalu
Administratie: Jurnal Administrasi Publik, ISSN: 2715-2499, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2021 63

diajukan untuk mendapat beasiswa dari menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan
Pemerintah Daerah. peningkatan kemampuan adalah :
Indikator Kusioner penanaman etika a. Menjaring kader-kader potensial
merupakan unsur yang selalu untuk melanjutkan perjuangan
diintegrasikan dalam setiap pelaksanaan pengabdian di MUI Kabupaten
kegiatan pendidikan memperoleh nilai
Bogor
4,97 dengan penafsiran Baik. Hal
tersebut didukung dan divalidasi dari hasil b. Meningkatkan wawasan yang
pengamatan serta wawancara yang bersifat keterampilan maupun
menyatakan bahwa dalam setiap Materi pengetahuan masing-masing
Diklat mewajibkan adanya butir nilai-nilai pengurus khususnya dalam
etika baik secara teori maupun penanganan dan pengelolaan
praktiknya. Sehingga dalam hasil
penilaian bukan hanya berdasar dari yang terelevansi dengan
kecakapan nilai kognitif dan psikomotorik perkembangan zaman dan temuan
saja, tapi juga harus memiliki nilai afektif masalah-masalah up to date.
yang tinggi. Mengevaluasi kinerja serta upgrade pola
Begitupun perihal penilaian pikir pengurus agar konsisten berorientasi
kecerdasan harus lengkap meliputi : sosial keumatan.
a. Intelligence Quotients (IQ)
Yaitu kemampuan seseorang untuk
menalar, memecahkan masalah, belajar, KESIMPULAN
memahami gagasan, berpikir, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di
merencanakan sesuatu. Kecerdasan ini MUI Kabupaten Bogor berjumlah 4,78
digunakan untuk memecahkan masalah dengan penafsiran baik. Hal tersebut
yang melibatkan logika. berdasarkan hasil observasi dan
b. Spiritual Quotient (SQ) wawancara kepada responden pengurus
Yaitu kecerdasan jiwa yang membantu MUI mengatakan bahwa proses
seseorang untuk mengembangkan dirinya pembentukan struktur pengurus lembaga
secara utuh melalui penciptaan MUI Kabupaten dilaksanakan secara
kemungkinan untuk menerapkan nilai- musyawarah dengan melibatkan seluruh
nilai positif. unsur terkait dan semua unsur tersebut
berkesempatan untuk berkarir di MUI
c. Emotional Quotient (EQ)
Kabupaten mengacu pada kebutuhan
Yaitu kemampuan seseorang untuk lembaga sangatlah tepat dan sesuai
menerima, menilai, mengelola, serta dengan apa yang diharapkan, sehingga
mengontrol emosi dirinya dan orang lain obyektifitas lembaga menjadi terjaga
di sekitarnya. kredibilitasnya. Dukungan Pemerintah
Terutama pada poin ketiga bahwa Daerah baik dalam bentuk moril maupun
kepekaan serta kendali sikap pada orang materiil merupakan modal utama selain
lain yang terbungkus pada nilai-nilai etika motivasi konstruktif yang ada dalam
merupakan hal yang utama. setiap pengurus berdampak pada
Indikator Kusioner pendidikan yang produktifitas kinerja lembaga serta
dilaksanakan bertujuan untuk pencapaian dampaknya sangat terasa pada anggota
peningkatan kemampuan semua dan umat dengan terwujudnya para
anggota/pengurus memperoleh nilai 4,97 anggota/pengurus yang kompeten.
dengan penafsiran Baik. Hal tersebut
didukung dan divalidasi dari hasil
pengamatan serta wawancara yang
64 M. Abdullah Tohir et al. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus
MUI Kabupaten Bogor

SARAN Ali Abdillah, & Novianto, R. (2019).


Lembaga Quasi Non
Lembaga MUI Kabupaten Bogor
Governmental Organization
dapat memperkuat Pengembangan
(Quango) dalam Sistem
Sumber Daya Manusia yang telah
Ketatanegaraan Indonesia: Majelis
dilaksanakan saat ini, sehubungan hal
Ulama Indonesia. Jurnal Hukum &
tersebut sangat berpengaruh terhadap
Pembangunan, 49(1), 110–135.
peningkatan kinerja para pengurus,
sehingga akan berpengaruh juga kepada Balbed, A., & Sintaasih, D. K. (2019).
kemajuan lembaga. Pengaruh Pengembangan Karir
terhadap Kinerja Karyawan melalui
Lembaga MUI Kabupaten Bogor
Pemediasi Motivasi Kerja
dapat lebih banyak berkerjasama dengan
Karyawan. Jurnal Manajemen,
Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten
8(7).
Bogor sehingga dapat saling mendukung
https://doi.org/https://doi.org/10.24
dalam kemajuan antar lembaga dan
843/EJMUNUD.2019.v08.i07.p24
percepatan kemasalahatan umat.
Sedarmayanti. (2018). Perencanaan
DAFTAR PUSTAKA dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia: untuk menungkatkan
Aji, A. M. (2020). Pandangan
Kompetensi, Kinerja dan
Keagamaan Majelis Ulama
Produktivitas Kerja (2 ed.; Anna,
Indonesia Kabupaten Bogor
Ed.). Bandung: PT. Refika
Terkait Kewajiban Menjaga Diri,
Aditama.
Pelaksanaan Shalat Jumat dan
Pengurusan Mayit Dalam Situasi Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Darurat Penyebaran Covid-19. Kuantitatif, Kualitatif, R & D.
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Bandung: Alfabeta.
Syar-i, 7(5), 485–494.
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i5.
15313

You might also like