You are on page 1of 7

Jurnal Agrikultura 2022, 33 (3): 289-295 Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai …

ISSN 0853-2885

Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai Pupuk Guano di Desa Bolok,


Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur
Sartika Tangguda*, Riris Yuli Valentine, Dimas Rizky Hariyadi, dan I Nyoman Sudiarsa
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
Jl. Kampung Baru, Pelabuhan Ferry Bolok, Kec. Kupang Barat, Kab. Kupang 85351
*Alamat korespondensi: tika.tangguda@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRACT/ABSTRAK


Diterima: 13-07-2022
Direvisi: 04-09-2022 Utilization of Bat Waste as Guano Fertilizer in Bolok Village, West Kupang,
Dipublikasi: 30-12-2022 East Nusa Tenggara

Keywords: Bat waste contains many high nutrients (N, P, K, Ca, Mg, S), but on the other
Bat waste, Bolok hand, has a low C/N ratio so that a process is needed to increase the C/N ratio
Village, Guano which in turn finally can be used by plants. This study aimed to determine the
fertilizer
levels of nitrate and phosphate in guano fertilizer and its utilization for the
growth of sea grapes (Caulerpa racemose). This research was conducted from
October to November 2021 at the Cultivation Teaching Factory, Marine and
Fisheries Polytechnic of Kupang, East Nusa Tenggara. Guano fertilizer was
made using bat waste, EM4, brown sugar, shrimp paste, and fresh water as a
solvent which was fermented for 12 days and sample testing was carried out
every three days. The results showed that natural bat waste contained
phosphate and nitrate levels of 1.030 mg/L and 2.308 mg/L, respectively.
Phosphate and nitrate levels for 12 days of fermentation decreased and
increased with phosphate and nitrate levels of 1.302 mg/L and 2.296 mg/L at
the end of the fermentation. Increases and decreases in phosphate and nitrate
levels were related to the activity of microorganisms present in EM4. The
results showed that guano fertilizer contained levels of phosphate and nitrate
which could be used as a source of nutrition for plants and was proven to
increase the growth of sea grapes (C. racemose) by increasing the sea grapes
weight as well as length and number of ramuli. Guano fertilizer obtained in
this study can be used as an alternative to organic fertilizer which is relatively
expensive in Kupang City.

Kata Kunci: Kotoran kelelawar mengandung banyak unsur hara yang tinggi (N, P, K, Ca,
Desa Bolok, Kotoran Mg, S), namun di sisi lain hasil buangan kelelawar ini mengandung C/N rasio
kelelawar, Pupuk yang rendah sehingga perlu dilakukan suatu proses untuk meningkatkan C/N
guano
rasio yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kadar nitrat dan fosfat pada pupuk guano serta
pemanfaatannya untuk pertumbuhan anggur laut (Caulerpa racemose).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2021
bertempat di Teaching Factory Budidaya, Politeknik Kelautan dan Perikanan
Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pembuatan pupuk guano dilakukan
menggunakan kotoran kelelawar, EM4, gula merah, terasi, dan air tawar
sebagai pelarut yang difermentasikan selama 12 hari dan dilakukan pengujian
sampel setiap tiga hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kotoran
kelelawar secara alami mengandung kadar fosfat dan nitrat berturut-turut
sebesar 1,030 mg/L dan 2,308 mg/L. Kadar fosfat dan nitrat selama 12 hari
fermentasi mengalami penurunan dan kenaikan dan diperoleh hasil kadar

289
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (3): 289-295 Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai …
ISSN 0853-2885

fosfat dan nitrat pada hari ke-12 sebesar 1,302 mg/L dan 2,296 mg/L.
Peningkatan dan penurunan kadar fosfat dan nitrat berkaitan dengan aktivitas
mikroorganisme yang terdapat di dalam EM4. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pupuk guano mengandung kadar fosfat dan nitrat yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman dan terbukti dapat
meningkatkan pertumbuhan anggur laut (C. racemose) dengan menaikkan
bobot anggur laut dan panjang serta jumlah ramuli. Pupuk guano yang
diperoleh dapat dijadikan alternatif pengganti pupuk organik yang harganya
relatif mahal di Kota Kupang.

PENDAHULUAN gua-gua yang menjadi habitat atau sarang dari


hewan tersebut secara alami. Guano ini dapat
Penggunaan pupuk organik merupakan salah dijadikan pupuk organik karena memiliki
satu upaya untuk memperbaiki kesuburan tanah. kandungan yang tinggi bahan yang bersifat efektif
Meskipun umumnya memiliki kandungan unsur untuk menyuburkan tanah yaitu fosfor dan nitrogen
hara yang tidak terlalu tinggi tetapi pupuk organik (Azai dkk., 2018). Namun demikian, guano seperti
mempunyai keunggulan lain yaitu dapat kotoran kelelawar ini memiliki rasio C/N yang
memperbaiki sifat-sifat fisik tanah seperti sangat rendah sehingga perlu ditambahkan dengan
permeabilitas tanah, porositas tanah, struktur tanah, bahan-bahan lain yang memiliki rasio C/N tinggi
daya menahan air dan kation-kation tanah (Roidah, untuk menaikkan rasio C/N agar mendekati rasio
2013). Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian C/N tanah seperti jerami, arang sekam dan dedak
besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik pada saat pengomposan (Hayanti dkk., 2014).
yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang Produk pupuk organik cair dengan bahan
dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman baku hijauan dan kotoran ternak dengan bahan
atau telah melalui proses rekayasa yang digunakan tambahan terasi, gula merah, dan EM4 memiliki
untuk mensuplai bahan organik untuk memperbaiki kandungan NPK tinggi masing-masing sebesar
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Suriadikarta & 0,16%, 0,015% dan 0,066% (Kasmawan dkk., 2018).
Simanungkalit, 2006). Menurut Suriadikarta dan Pupuk guano dilaporkan dapat memperbaiki
Simanungkalit (2006) dari pengertian tersebut kesuburan tanah karena memiliki kandungan N, P,
menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan dan K (7-17% N, 8–15% P, dan 1,5–2,5% K)
kepada kandungan C-organik atau bahan organik sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman
daripada kadar haranya; nilai C-organik itulah yang (Syofiani & Oktabriana, 2017).
menjadi pembeda dengan pupuk anorganik. Perlakuan pupuk guano dapat meningkatkan
Pupuk organik dapat berbentuk padat atau tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar
cair. Pupuk organik cair (POC) adalah jenis pupuk tanaman selada serta meningkatkan warna dan
yang tersedia dalam bentuk cair yang diekstrak dari kerenyahan daun yang diduga dipengaruhi oleh
berbagai unsur organik, dibuat secara alami melalui ketersedian unsur hara N yang cukup (Nugrahini,
proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan 2013). Hasil penelitian Hayanti dkk. (2014)
hasil pembusukan dari sisa tanaman maupun menunjukkan bahwa kandungan unsur hara pada
kotoran hewan (Rahayu, 2021). POC dapat kompos kotoran kelelawar adalah hara N 4,89%
diperoleh dari proses pengomposan (dekomposisi) (sangat tinggi), P 1,65% (sangat tinggi), K 1,89%
bahan-bahan organik di dalam wadah komposter (sangat tinggi), dan rasio C/N 5 (rendah) serta
yang hasilnya dapat memenuhi kebutuhan unsur meningkatkan pertumbuhan tanaman kacang tanah.
hara N, P, dan K (Hadisuwito, 2007). Kelebihan POC Aplikasi pupuk guano juga dapat
adalah cepat mengatasi defisiensi hara, tidak dikombinasikan dengan pupuk anorganik dimana
bermasalah dengan pencucian hara, dan mampu hasil penelitian Taofik dkk. (2018) menunjukkan
menyediakan hara secara cepat serta mudah kobinasi pupuk guano dengan urea berpengaruh
diaplikasikan (Gunawan, 2019). nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah klorofil,
Guano merupakan bahan organik berupa umur berbunga, serta bobot polong tanaman buncis.
tumpukan kotoran padat dan urin dari kelelawar Sementara itu, pada tanaman tomat kombinasi yang
atau burung-burung laut yang dapat ditemukan di terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi

290
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (3): 289-295 Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai …
ISSN 0853-2885

tanaman tomat adalah dosis pupuk guano 12 merupakan bahan organik mentah harus diproses
ton/ha dengan NPK 250 kg/ha (Maulidani dkk., terlebih dahulu melalui pengomposan sehingga
2018). menjadi hara tersedia yang dapat diserap oleh
Guano ini dapat menjadi alternatif jenis tanaman. Kotoran kelelawar sebagai bahan baku
pupuk untuk tanaman sehingga dapat mengatasi pupuk guano difermentasi dengan beberapa bahan
kelangkaan pupuk dan mengurangi biaya produksi lain yaitu EM4 (bakteri aktif/effective
karena harga pupuk organik yang relatif mahal di microorganism 4), terasi, gula merah, dan air tawar
Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pupuk guano sebagai pelarut.
dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi Pembuatan pupuk guano (PG) ini terdiri dari
tanaman, salah satunya rumput laut. Anggur laut beberapa tahapan yaitu: (1) Kotoran kelelawar
(Caulerpa racemose) merupakan salah satu kering sebanyak 1 kg dimasukkan ke dalam
komoditas dari rumput laut yang memiliki prospek komposter, (2) Terasi dan gula merah masing-masing
yang cerah untuk dikembangkan di Indonesia, sebanyak 100 g dan 200 g dilarutkan dengan air dan
khususnya Kupang-Nusa Tenggara Timur. Anggur dimasukkan ke dalam komposter, (3) Bakteri (EM4)
laut ini sering dimanfaatkan sebagai makanan bagi sebanyak 200 mL ditambahkan ke dalam komposter,
masyarakat sekitar pantai (Yudasmara, 2014). (4) Air sebanyak 4 L atau secukupnya ditambahkan
Fermentasi kotoran kelelawar ini diharapkan dapat ke dalam komposter sedemikian hingga diperoleh
digunakan sebagai sumber nutrisi untuk perbandingan campuran bahan organik dan air
pertumbuhan anggur laut. Penelitian ini bertujuan sekitar 2:1, dan (5) Komposter selanjutnya ditutup
untuk mengetahui kadar nitrat dan fosfat pada kencang dan dimasukkan ujung selang penghubung
pupuk guano serta pemanfaatannya untuk dengan botol berisi air.
pertumbuhan anggur laut (C. racemose). Komposter tersebut kemudian disimpan di
tempat sejuk dan teduh. Pengadukan dilakukan
BAHAN DAN METODE setelah dua hari pengomposan. Fermentasi
dilakukan selama 12 hari sesuai dengan pendapat
Lokasi dan Waktu Penelitian Setiawan (2009). Pengomposan yang berlangsung
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober dengan sempurna akan dicirikan dengan adanya bau
sampai November 2021 berlokasi di Teaching seperti bau tape yang sudah masak, dan pada saat ini
Factory Budidaya, Politeknik Kelautan dan pemanenan pupuk dapat dilakukan.
Perikanan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Alat dan Menurut Setiawan (2009), pada umumnya
bahan yang digunakan merupakan alat dan bahan pupuk organik dapat dipanen setelah 12 hari
untuk pengomposan pupuk guano diantaranya pengomposan dimana lamanya waktu panen sangat
wadah komposter, aerator, selang aerasi, timbangan, bergantung kepada jenis bakteri yang digunakan.
gelas ukur, kotoran kelelawar kering, terasi, gula Data yang diambil pada penelitian ini adalah data
merah, EM4 dan air tawar. kadar Nitrat (NO3-) dan Orthofosfat (PO42-) pada
sampel kotoran kelelawar kering, PG hari ke-0, PG
Metode Penelitian hari ke-3, PG hari ke-6, PG hari ke-9, dan PG hari
Penelitian ini menggunakan metode ke-12. Analisa data dilakukan secara deskriptif pada
penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2011) kadar Nitrat (NO3-) dan Orthofosfat (PO42-) yang
metode deskriptif digunakan untuk memberikan diperoleh pada sampel penelitian.
atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena
yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur Pemanfaatan Pupuk Guano untuk Meningkatkan
ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Pertumbuhan Anggur Laut
Pupuk guano yang diperoleh kemudian diuji
Pembuatan Pupuk Guano dalam kemampuan meningkatkan pertumbuhan
Pupuk guano dalam penelitian ini disiapkan tanaman. Pupuk guano ini dimanfaatkan sebagai
dari kotoran kelelawar yang dikumpulkan dari gua nutrisi untuk pertumbuhan anggur laut (Caulerpa
kelelawar di Desa Bolok, Kupang Barat, Nusa sp.). Pengamatan deskriftif dilakukan terhadap
Tenggara Timur. Di tempat ini ditemukan banyak perbedaan pertumbuhan anggur laut yang diberi
kotoran kelelawar yang tidak dimanfaatkan dan perlakuan pupuk guano dibandingkan dengan yang
berpotensi digunakan sebagai bahan dasar pupuk tidak diberi perlakuan pupuk guano.
guano. Namun, kotoran kelelawar ini masih

291
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (3): 289-295 Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai …
ISSN 0853-2885

HASIL DAN PEMBAHASAN alami atau ditambahkan aktivator lain, seperti EM4
dan asam asetat untuk meningkatkan kualitas N, P,
Kadar Nitrat dan Fosfat pada Kotoran Kelelawar dan dan K yang dihasilkan. Fungsi EM4 adalah
Pupuk Guano mempercepat fermentasi bahan organik
Hasil pengukuran kadar nitrat dan fosfat pada (Hadisuwito, 2007). Dalam EM4 terdapat berbagai
sampel kotoran kelelawar dan pupuk guano mikroorganisme yang bermanfaat, yaitu
disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan data pada Tabel Lactobacillus sp., yeast-saccharomyces,
1, kotoran kelelawar mengandung senyawa fosfat actinomycetes, streptomyces yang berfungsi untuk
sebanyak 1,030 mg/L dan nitrat sebanyak 2,308 memfermentasi bahan organik serta berfungsi untuk
mg/L. Menurut Suwarno dan Idris (2007), meskipun menghasilkan senyawa antibiotik yang bersifat
masih ada sedikit perbedaan pendapat di antara para toksik bagi bakteri patogen maupun melarutkan ion-
ahli mengenai kadar nitrogen dan fosfat dalam ion fosfat dan ion-ion mikro lainnya. EM-4 selain
guano, kotoran kelelawar mengandung nitrogen (N) memfermentasi bahan organik juga merangsang
7–17%, fosfor (P) 8–15%, dan kalium (K) 1,5–2,5% perkembangan mikroorganisme lainnya yang
serta unsur hara makro lain seperti kalsium, menguntungkan bagi kesuburan tanah dan
magnesium dan belerang. Kandungan nitrat dan bermanfaat bagi tanaman, misalnya bakteri pengikat
fosfat secara alami ini dapat dimanfaatkan untuk nitrogen, pelarut fosfat dan mikro organisme yang
pertumbuhan tanaman. Banyak dilaporkan bahwa bersifat antagonis terhadap penyakit tanaman
guano memiliki kandungan mineral mikro dan (Irianto, 2013).
makro yang lengkap, dan pupuk guano juga
memiliki unsur hara NPK yang tinggi sehingga Tabel 1. Hasil analisa nitrat dan fosfat pada kotoran
menjadi alasan dalam memanfaatkan pupuk guano kelelawar dan pupuk guano
sebagai pupuk organik untuk mencukupi unsur hara Hasil pengukuran
di dalam tanah. Jenis sampel
Fosfat (mg/L) Nitrat (mg/L)
Pupuk organik cair kotoran kelelawar (pupuk Kotoran kelelawar 1,030 2,308
guano) yang diperoleh serta data hasil analisis PG H0 99,821 30,306
kandungan senyawanya disajikan pada Gambar 1 PG H+3 0,109 1,347
dan Tabel 1. Fermentasi selama 12 hari PG H+6 0,166 1,667
menunjukkan hasil fosfat dan nitrat yang berbeda PG H+9 1,881 1,644
setiap tiga hari waktu pengambilan sampel (Tabel 1). PG H+12 1,302 2,296
Pada hari ke-0 diperoleh hasil fosfat dan nitrat yang Keterangan: PG H0 = Pupuk Guano hari ke-0, PG H+3 = Pupuk
sangat tinggi yaitu 99,821 mg/L dan 30,306 mg/L, Guano hari ke-3, PG H+6 = Pupuk Guano hari ke-6,
namun hasil pengukuran tersebut kemungkinan PG H+9 = Pupuk Guano hari ke-9, PG H+12 = Pupuk
Guano hari ke-12.
besar dipengaruhi oleh penambahan EM4 dalam
proses pembuatan pupuk guano ini. Proses
dekomposisi bahan organik dapat berlangsung secara

Gambar 1. Pupuk organik cair kotoran kelelawar (pupuk guano) hasil fermentasi selama 12 hari

Pada hari ke-3 sampai hari ke-9 terjadi penurunan kadar fosfat namun terjadi peningkatan
peningkatan kadar fosfat dan nitrat pada sampel kadar nitrat, dimana kadar fosfat menjadi 1,302
pupuk guano, namun pada hari ke-12 terdapat mg/L dan kadar nitrat menjadi 2,296 mg/L. Hasil

292
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (3): 289-295 Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai …
ISSN 0853-2885

penelitian Pintami dkk. (2015) menyatakan bahwa demikian, terjadinya peningkatan dan penurunan
air media budidaya yang proses fermentasinya secara kadar fosfat dan nitrat disebabkan oleh aktivitas
alami (tanpa penambahan aktivator EM4) mikroorganisme yang terdapat di dalam EM4 dalam
menghasilkan kadar nitrat dan fosfat yang lebih merombak bahan organik pada kotoran kelelawar.
tinggi dibandingkan air media budidaya yang proses
fermentasinya menggunakan aktivator EM4, namun Pertumbuhan Anggur Laut (Caulerpa racemose)
produk fermentasi tanpa aktivator tersebut belum Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
memenuhi standar pupuk organik cair. Guano anggur laut yang ditambahkan pupuk guano
kelelawar memiliki kelebihan dibanding pupuk mengalami rata-rata pertambahan bobot dari 126,67
organik lain, namun proses dekomposisi dan g menjadi 143,33 g selama tujuh hari pemeliharaan.
mineralisasi guano kelelawar membutuhkan waktu Panjang ramuli juga mengalami pertambahan dari
yang relatif lama, sehingga membutuhkan bantuan 9,4 cm menjadi 14,1 cm (Gambar 2). Jumlah ramuli
mikroflora (Nkongolo et al. 2016). EM4 anggur laut juga bertambah dari 51 buah menjadi 60
mengandung mikroorganisme pengurai bahan buah. Jumlah ramuli anggur laut ini merupakan
organik secara alami (Sarungu dkk., 2020). salah satu indikator pertumbuhan anggur laut yang
Hasil menunjukkan bahwa senyawa nitrat optimal.
(NO3-) mengalami peningkatan dan penurunan Menurut Masyahoro dan Mappiratau (2010),
selama fermentasi 12 hari. Hal ini disebabkan oleh kandungan nutrisi utama yang dibutuhkan rumput
terjadinya proses nitrifikasi dan denitrifikasi oleh laut seperti nitrat dan fosfat sangat berpengaruh
mikroba yang terkandung di dalam kotoran pada stadia reproduksinya, apabila kedua unsur hara
kelelawar dan EM4. Perubahan kadar fosfat (PO42-) tersebut tersedia maka kesuburan rumput laut
pada fermentasi kotoran kelelawar disebabkan oleh meningkat secara cepat. Menurut Alamsjah dkk.
adanya aktivitas bakteri pelarut fosfat yang (2009), nitrat merupakan komponen yang sangat
melepaskan ikatan kimianya sehingga fosfat tersedia penting untuk pertumbuhan thallus rumput laut,
bagi tanaman dan dapat diserap oleh tanaman. sedangkan fosfat menyebabkan laju pertumbuhan
Adanya aktivitas dari bakteri asam laktat rumput laut menjadi tinggi. Hasil fermentasi kotoran
(Lactobacillus sp.) yang terdapat dalam EM4 kelelawar pada hari ke-12 yaitu 1,302 mg/L fosfat
mendorong terjadinya fermentasi senyawa organik dan 2,296 mg/L nitrat. Hal ini sesuai dengan
menjadi senyawa asam laktat yang berfungsi untuk pendapat Pong-Masak dan Sarira (2018) yang
mempercepat perombakan fosfat. Adanya kerjasama menyatakan bahwa kisaran nitrat untuk
bakteri asam laktat dan jamur yang terkandung pertumbuhan optimum rumput laut yaitu 0,9-3,5
dalam EM4 dapat mempercepat proses penguraian mg/L serta kadar fosfat di perairan untuk budidaya
senyawa organik menjadi senyawa organik yang rumput laut adalah 0,2-1,0 mg/L (Aslan, 1998).
lebih sederhana (Munawaroh dkk., 2013). Menurut Hasil ini menunjukkan bahwa pupuk guano
Widyabudiningsih dkk. (2021), peningkatan kadar yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai sumber
fosfor dipengaruhi oleh adanya aktivator EM4 yang nutrisi bagi tanaman. Meskipun demikian, hasil
mengandung bakteri pelarut fosfat yang bertujuan penelitian ini belum maksimal karena penelitian
untuk membantu dalam pelarutan fosfat bahan berlangsung selama musim hujan sehingga
organik sehingga dapat menghasilkan kadar fosfor penyerapan unsur hara kurang maksimal. Hasil
yang lebih tinggi. penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
Namun Khusnuryani (2008), penurunan penggunaan kompos guano dapat meningkatkan
kadar fosfat dapat terjadi karena proses dekomposisi pertumbuhan vegetatif tanaman secara signifikan
oleh bakteri, dimana bakteri tersebut memanfaatkan (Hayanti dkk., 2014). Disebutkan juga bahwa guano
fosfat sebagai sumber energi, fosfat berfungsi merupakan pupuk organik yang penting karena
menghasilkan energi metabolisme untuk mengandung unsur hara utama yang dibutuhkan
pertumbuhan dan reproduksi bagi kehidupan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan peningkatan
bakteri. Penurunan kadar nitrogen dapat terjadi hasil dimana unsur N dan P dalam guano jauh lebih
dikarenakan unsur nitrogen yang terkandung di tinggi dibandingkan dengan yang terdapat dalam
dalam pupuk akan hilang dalam bentuk NH3 yang pupuk kandang maupun limbah pertanian.
menguap ke udara. Mikroorganisme menggunakan Penggunaan guano sebagai pupuk organik sebanyak
bahan organik untuk aktivitas metabolisme 7 ton/ha meningkatkan bobot tongkol jagung
hidupnya (Widyabudiningsih dkk., 2021). Dengan dengan hasil 10,39 ton/ha (Lukman, 2022).

293
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (3): 289-295 Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai …
ISSN 0853-2885

(a) (b)
Gambar 2. Pertumbuhan anggur laut, (a) tanpa pemberian pupuk guano, (b) dengan pemberian pupuk guano

SIMPULAN klorofil A Gracilaria verrucosa. Jurnal Ilmiah


Perikanan dan Kelautan. 1(1): 103–116.
Guano atau kotoran kelelawar secara alami Aslan, ML. 1998. Budidaya Rumput Laut. Kanisius.
mengandung kadar fosfat dan nitrat masing-masing Yogyakarta.
sebesar 1,030 mg/L dan 2,308 mg/L. Kadar fosfat Azai, M, N Hafizah, dan Mahdiannoor. 2018.
dan nitrat dalam pupuk guano yang Aplikasi berbagai dosis dan dua jenis guano
difermentasikan selama 12 hari mengalami pada budidaya tanaman jagung pakan (Zea
penurunan dan kenaikan dengan kadar fosfat dan mays L.) di lahan podsolik. Rawa Sains. 8(1):
nitrat masing-masing sebesar 1,302 mg/L dan 2,296 41–53.
mg/L. Peningkatan dan penurunan kadar fosfat dan Gunawan. 2019. Peran Pupuk Organik Cair dalam
nitrat disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme Meningkatan Produksi dan Memperbaiki
yang terdapat di dalam EM4. Hasil penelitian Kesuburan Tanah. Badan Penyuluhan dan
menunjukkan bahwa pupuk guano mengandung Pengembangan Sumberdaya Manusia
kadar fosfat dan nitrat yang dapat dimanfaatkan Pertanian (BPPSDMP) Kementerian
sebagai sumber nutrisi bagi tanaman dan terbukti Pertanian. Tersedia online pada
dapat meningkatkan pertumbuhan anggur laut (C. http://cybex.pertanian.go.id/artikel/98480/pup
racemose) dengan menaikkan bobot dan jumlah uk-organik-cair/. Diakses 20 November 2022.
serta panjang ramuli angur laut. Pupuk cair guano Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair.
yang diperoleh dapat dijadikan alternatif pengganti AgroMedia. Jakarta.
pupuk organik yang harganya relatif mahal di Kota Hayanti, EDN, Yuliani, dan H Fitrihidayati. 2014.
Kupang. Pengaruh kompos kotoran kelelawar (guano)
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
UCAPAN TERIMA KASIH kacang tanah (Arachis hypogaea). LenteraBio.
3(1): 7–11.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Irianto, IK. 2013. Peranan Effective Microorganism
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang atas 4 (Em-4) dalam pengelolaan Sampah Tinjauan
bantuan dana penelitian serta kepada Laboratorium dari Perspektif Pengelolaan Lingkungan secara
Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Berkelanjutan. Universitas Warmadewa.
Nusa Cendana-Kupang atas bantuan pengujian [Tidak dipublikasikan]
sampel penelitian. Kasmawan, IGA., GN Sutapa, dan IM Yuliara. 2018.
Pembuatan pupuk organik cair menggunakan
DAFTAR PUSTAKA teknologi komposting sederhana. Buletin
Udayana Mengabdi. 17(1): 103–107.
Alamsjah, MA, W Tjahjaningsih, dan AW Pratiwi. Khusnuryani, A. 2008. Mikrobia sebagai agen
2009. Pengaruh kombinasi pupuk NPK dan penurun fosfat pada pengolahan limbah cair
TSP terhadap pertumbuhan, kadar air, dan

294
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (3): 289-295 Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai …
ISSN 0853-2885

rumah sakit. Seminar Nasional Aplikasi Sains Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian
dan Teknologi. IST AKPRIND. Yogyakarta. Pertanian. Tersedia online pada
Lukman. 2022. Pemanfaatan pupuk guano dalam http://cybex.pertanian.go.id/artikel/98480/pup
sistem pertanian berkelanjutan dan uk-organik-cair/. Diakses 20 November 2022.
dampaknya pada pertumbuhan dan hasil Roidah, IS. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk
tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Organik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal
L). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 27(4): Universitas Tulungagung BONOROWO. 1(1):
590595. 30–42.
Masyahoro, dan Mappiratu. 2010. Respon Sarungu, YT, A Ngatin, dan RP Sihombing. 2020.
pertumbuhan pada berbagai kedalaman bibit FERMENTASI JERAMI SEBAGAI PAKAN
dan umur panen rumput laut Eucheuma TAMBAHAN TERNAK RUMINANSIA. Jurnal
cottonii di perairan Teluk Palu. Media Litbang Fluida. 13(1): 24–29.
Sulsel. 3(2): 104–111. Setiawan, E. 2009. Pengaruh empat macam pupuk
Maulidani, A, Jumini, dan T Kurniawan. 2018. organik terhadap pertumbuhan sawi (Brassica
Pengaruh dosis pupuk guano dan NPK juncea L.). Embryo. 6(1): 27–34.
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuntitatif
tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Jurnal Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 3(4): 2633. Suriadikarta, DA dan RDM Simanungkalit. 2006.
Munawaroh, U, M Sutisna, dan K Pharmawati. 2013. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar
Penyisihan parameter pencemar lingkungan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
pada limbah cair industri tahu menggunakan Lahan Pertanian. Bogor.
efektif mikroorganisme (EM4) serta Suwarno dan Idris, K. 2007. Potensi dan
pemanfaatannya. Reka Lingkungan. 1(2): 93- Kemungkinan Penggunaan Guano secara
104. Langsung sebagai Pupuk di Indonesia. Jurnal
Nkongolo, M, K Lumpungu, Kizungu, J Tanah dan Lingkungan. 9(1): 37-43.
Tshimbombo, and K Mukendi. 2016. Syofiani, R, dan G Oktabriana. 2017. Aplikasi pupuk
Evaluation of the effect of two forms guano dalam meningkatkan unsur hara N, P,
(dissolved and undissolved) comparative bat K, dan pertumbuhan tanaman kedelai pada
guano to diammonium phosphate (DAP) on media tanam tailing tambang emas. Prosiding
the cultivation of corn (Zea mays L. Var Mus) Seminar Nasional Fakultas Pertanian UMJ. 8
in the humid tropics of the DRC (Region De November 2017. Hlm. 98–103.
Gandajika). European Journal of Taofik, A, Y Setiati, dan L Purnama. 2018.
Biotechnology and Bioscience. 4: 15. Kombinasi guano kelelawar dengan pupuk
Nugrahini, T. 2013. Pengaruh pemberian pupuk urea dalam budidaya buncis, Phaseolus
guano terhadap pertumbuhan dan hasil vulgaris. Seminar Nasional Fakultas Pertanian
tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada dua Universitas Jambi “Pembangunan Pertanian
metode vertikultur. Jurnal Dinamika Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal”.
Pertanian. 28(3): 211–216. Jambi. Hlm. 156–168.
Pintami, M Hasbi, dan Budijono. 2015. The Widyabudiningsih, D, L Troskialina, S Fauziah,
effectiveness of EM4 and acetic acid activator Shalihatunnisa, Riniati, NS Djenar, M Hulupi,
addition in processing aquaculture waste into L Indrawati, A Fauzan, dan F Abdilah. 2021.
liquid fertilizer for the growth of Azolla Pembuatan dan pengujian pupuk organik cair
microphylla biomass. JOM Faperika. 2(2): 1–6. dari limbah kulit buah-buahan dengan
Pong-Masak, PR, dan NH Sarira. 2018. Seleksi penambahan bioaktivator EM4 dan variasi
rumput laut Kappaphycus alvarezii waktu fermentasi. Indonesia Journal of
(Rhodophyceae) dalam upaya penyediaan bibit Chemical Analysis. 4(1): 30–39.
unggul untuk budidaya. Jurnal Perikanan Yudasmara, GA. 2014. Budidaya anggur laut
Universitas Gadjah Mada. 20(2): 7985. (Caulerpa racemose) melalui media tanam
Rahayu, YS. 2021. Pupuk Organik Cair. Badan rigid quadrant nets berbahan bambu. Jurnal
Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Sains dan Teknologi. 3(2): 468–473.

295

You might also like