Professional Documents
Culture Documents
LSA merupakan alat keselamatan yang di gunakan di atas kapal apabila terjadi suatu
kondisi dimana kita harus meninggalkan kapal. Berikut alat-alat keselamatan yang di
gunakan saat kapal mengalami kondisi bahaya sehingga kita harus meninggalkan kapal :
A. GENERAL LSA EQUIPMENTS
1. Life jacket
Standards : SOLAS Regulation III/4,III/7,III/22,III/34. Regulation X/3 1994 and 2000
HSC Code 8.
IMO Res. MSC.48(66)-(LSA Code) I,II.
IMO Res.MSC.81(70) as amended by MSC 200(80), MSC.323(89), MSC.207(81),
MSC.218(82).
JENIS GAMBAR
SOLAS life jackets
informations of solas lifejacket :
SOLAS Standard
EC CCS Certificates
Buoyancy:150N
For Commercial Vessel
suitable for all kinds of vessels
and ships,used by seamen and
passangers as life-saving
equipment.
Syarat-syarat Life-Jacket :
1.Dibuat dari bahan yang baik & dikerjakan dengan sempurna,
8.Daya apungnya tidak berkurang lebih dari 5 % dalam 24 jam di air tawar,
2. Life-Raft
Standard : SOLAS (74/96), LSA, MSC.81(70), MSC.226(82), MSC.218(82),
MSC.293(87), MSC.323(89), ISO15738(2002).
(digunakan pada kapal-kapal passenger baik itu internasional maupun domestic) & solas B
pack (digunakan pada kapal-kapal cargo atau jenis lain baik itu domestic maupun
3. Life-Bouy
STANDARD : SOLAS 1974 CHAPTER III (REGULASI 7)& MSC 81(70)
lifebuoy or ring buoy is buoyant support like a belt that will keep you afloat in
water.
Quick Release lifebouy weight 4,3 Kg is used to release lifebouy for MOB (Man
Over Board) which this lifebouy completely Bouyant smoke signal & LIGHT both
of these sticked into one. This lifebouy always put on starboard wing and portside
wing.
4. Immersion suit
STANDARD : SOLAS 1974 CHAPTER III (REGULASI 3)& MSC/Circ.114 testing rule.
IMMERSION SUIT adalah pakaian pelindung yang di gunakan untuk mengurangi
penurunan suhu pada si pemakai di air yang dingin sehingga pengguna / crew tidak
An immersion suit keeps you afloat in cold water as you await rescue.
It has bright colors such as yellow and red that will increase your
visibility at sea.
*illustration when your vessel is sinking or having other trouble and u’ are
dengan menghantarkan temperatur dari -30o sampai 20o serta panas yang rendah.
6. Breathing Apparatus
Fungsi utama Breathing Asparatus, membantu untuk melakukan pernafasan
Masker breathing apparatus ini mandiri atau self contained sebab rangkaian
sistem pernafasannya tidak tergantung dengan persediaan udara dari selang yang
panjang cukup dengan tabung udara yang bertekanan. Udara dari masker BA
biasanya bukan oksigen murni, tetapi udara yang difiltrasi serta dikompresi. Alat
pernafasan ini resisten dari api dan membantu memberi udara yang layak agar
Tangki atau tabung udara bertekanan tinggi, volume bervariasi. Kapasitas tabung
umumnya berkisar : 9L, 8L, 6L, 5L, 4L, 3L, atau 2L. Tangki udara ini biasanya
yang menyatu.
(cylinder)
bertekanan tinggi jadi bertekanan rendah. Tekanan pada tabung udara bervariasi
diantaranya 300 Bar, 200 Bar, 150 Bar jadi bertekanan rendah yakni 8 Bar
LDV (Lung Demand Valve) yang berfungsi mengatur konsumsi dari tabung ke
Masker Full Face yang berfungsi menutup wajah agar terhindar dari udara yang
terkontaminasi racun atau pun kadar oksigen yang kurang dari batas minimal.
lebih aman.
bekerja berat.
Contoh :
Bila diketahui volume botol = 6.8 liter, tekanan = 300 bar, maka :
= 2040
-———— = 51 menit
40
dikurangi 10 menit sebagai waktu sebelum pemakaian masker dan 10 menit waktu
cadangan, sehingga dari contoh tersebut diatas, maka waktu optimumnya adalah 31
menit. SCBA akan mengeluarkan bunyi seperti peluit sebagai tanda bahwa tekanan
udara dari dalam botol sudah hampir habis dan segera mengevakuasi diri ke tempat
yang aman.
7. LIFE-BOAT / SEKOCI
Standard : SOLAS Ch.3/rule 20 & 36 - MSC 1 / Circular 1206.
Lifeboat/Sekoci adalah salah satu alat keselamatan yang paling penting diatas
sebuah kapal, yang digunakan pada saat keadaan darurat/ekstrim untuk meninggalkan
kapal.
2. Free fall
pada badan lifeboat baik bagian dalam maupun luar, sehingga pemeriksaan pada
boat
II. Mengecek marking codition seperti reflective tape, survival craft marking
IV. Fender, boat skate, dan jendela apakah buram atau tidak.
bagian-bagian seperti :
IV. Remote davit wire condition (yang menggantung di atas lifeboat seperti
bandulan)
II. Emergency Tiller (kemudi manual menggunakan tuas saat kemudi utama
rusak)
III. Cooling pipe, propeller bearing, greasing/gommok, kondisi mesin luar dalam
V. Battery & charging condition (battery dalam keadaan full siap pakai &
VI. Always running test the main engine of lifeboat at low RPM for at least 3
minutes.
e) Illumination mecanism : mekanisme penerangan dalam dan luar lifeboat, yang mana
selalu mengecek kanopi light bagian luar yang berada pada rooftop lifeboat, interior
lifeboat for lifeboat even liferaft ini tertempel pada dinding bagian muster station
itu sendiri, serta mengecek penerangan lampu yang menerangi bagian itu.
coded message (pesan berupa data kapal dan posisi terakhir kapal) directly to Cospas
Sarsat network. On the 406 MHz dan 121,5 MHz. Adapun proses kerja Epirb yaitu :
II. Terpancarnya sinyal Epirb akan mengirim MMSI (Maritime Mobile Service
Identification) dari kapal yang mana berisi 9 digit , 3 digit pertama adalah
identifikasi negara.
IV. Kemudian di kirim ke LUT (Local Unit Terminal) -> MCC (Mission Control Center)
nomor digit. 3 digit pertama merupakan identifikasi kapal yang memuat biodata
kapal. Nomor digit ini hampir sama nomor handphone yang berisi data-data kapal.
Distress frequency signal is sent via satellite and earth stations to the nearest
Apabila kita tidak sempat mengambil EPIRB pada saat kapal akan tenggelam,
maka EPIRB akan tenggelam namun akan floating ke atas air di karenakan adanya HRU
(Hydrostatic Release Unit) yang akan membuka tabung EPIRB pada kedalaman 4
meter dalam air. Sehingga pada kondisi ini EPIRP akan secara otmatis akan aktif &
secara langsung mengirimkan pesan / code yang berisikan data kapal dan posisi
mana setiap Pengetesan EPIRB dilakukan tanpa melakukan transmisi actual, alias
dengan cara self test. Pada kebantakan EPIRB terdapat tombol test. Ada pun cara
pengetesannya
D. Back to ready
Beterai Epirb bertahan 3-5 tahun dan HRU nya 2 tahun dengan release kedalaman
(sekoci, rakit penolong) atau kapal yang berada dalam keadaan bahaya (distressed
vessel). sehingga kapal yang berada di sekitar kita yang mana SART bekerja dengan
merespond sinyal radar 9 GHz dari radar X-band yaitu radar dengan panjang
gelombang 3 cm. Setelah terintegrasi dengan sinyal radar x-band, pada display akan
Dalam peraturan solas kapal yang memiliki GT > 300-500 harus membawa 1 unit
sart, GT > 500 membawa 2 unit atau 3 unit, serta SART wajib ada di anjungan dan di
lifeboat.
SART bisa bertugas dalam dua hal yaitu transmiting sinyal ke radar kapal lain &
responder sinyal dari kapal lain. SART dapat memancarkan sinyal bahaya dengan
jarak 12 Mil atau tergantung ketinggian dari SART itu sendiri. Maka dari itu ketika
kita menggunakan SART, taruh lah setinggi tingginya pada atap sekoci kita agar jarak
Pada radar X-Band, sinyal SART akan terlihat sebanyak 12 titik-titik dan titik
ke-12 terakhir yang terdekat dengan kapal adalah posisi SART atau korban. Apabila
SART nya sangat dekat dengan kapal kita, maka radar X-Band menangkap sinyal
SART sendiri memiliki kapasitas betrai selama 48 jam. Sehingga pada saat
meninggalkan kapal jangan terlalu terburu buru untuk mengaktifkan SART & itu hanya
akan membuang buang daya betrai SART. Oleh karena itu pastikan ada kapal lain
melintas di dekat kita lalu kita langsung mengaktifkan SART itu sendiri.
mana setiap Pengetesan adalah Search And Rescue Transponder dilakukan dengan
cara menggeser tombol normal ke posisi test. Test SART dilakukan terhadap RADAR
B. B.SART harus dipegang oleh seseorang yang berada pada area deteksi
RADAR. Pindahkan ke posisi TEST beberapa saat. Anda akan mendengan bunyi
C.Dalam waktu bersamaan, amatilah X-Band RADAR dan pastikan anda melihat
pola tertentu di radar. Pola ini paling tidak terdiri dari 11 lingkaran di mana
selang antara lingkaran tersebut sekitar 0.64 NM pada RADAR range 12 NM.
Jika SART cukup jauh, maka polanya menjadi berbentuk titik dengan jumlah
3. VHF RADIO
VHF Radio merupakan alat GMDSS (Global Maritime Distress and Safety
System) yang di gunakan untuk berkumounikasi dalam frequency 30 MHz-300 Mhz &
Km-25 Km. Adapun untuk Tx DSC (Digital Selective Calling) dengan Freq. 156.525
KHz. VHF Radio di gunakan hanya dalam situasi distress, urgency, dan safety signals.
Tetapi pada keadaan tertentu VHF Radio sering di gunakan untuk memperjelas
komunikasi / tindakan kita yang akan sedikit keluar dari P2TL. Penggunaan VHF juga
di atur dan di jamin dalam P2TL apabila “komunikasi menggunakan VHF Radio sudah
menjadi kebiasaan para pelaut”. Hal ini di atur dalam P2TL rule No. 2 yang mana perlu
pelaut pun itu menjadi sebuah peraturan yang harus diikuti / di patuhi.
Sebagai contoh, misalkan kapal kita sedang head on situation dengan kapal lain,
dalam COLREG aturannya mengatakan kita harus merubah haluan kekanan. Tetapi
pada hal tertentu kita tidak dapat merubah haluan ke kanan di karenakan mungkin ada
bahaya navigasi sperti pipa dan sebagainya yang mengharuskan kita untuk tidak
merubah haluan ke kanan. Untuk itu di sinilah penggunaan VHF Radio yang mana hal
seperti ini telah menjadi kebiasaan pelaut yang juga P2TL telah mengaturnya &
menjadi aturan apabila kita tidak mengikuti atau menurutinya pun juga akan menjadi
Dalam hal di atas merupakan hal-hal yang dapat di komunikasikan melalui VHF
Radio dan dapat di katakan sebagai “MUTUAL AGGREMENT” yang sudah menjadi
Diatas kapal ada GMDSS dialy & weekly test, sehingga VHF Radio di lakukan
test utamanya test DSC (Digital Selective Calling) yang mana pada dialy test kita
melakukan SELF-Test pada VHF Radio sendiri & untuk weekly test itu mengirim sinyal
4. MF/HF RADIO
MF/HF merupakan alat GMDSS yang di gunakan di atas kapal yang sama hal nya
dengan VHF Radio namun jangkauan nya lebih jauh di banding VHF Radio. Frequency
MF/HF 3 MHz-30MHz dengan jangkauan untuk Tx & Rx mencakup ribuan kilo meter.
Adapun freq. Dari masing-masing MF/HF saat mengirim kan DSC yaitu MF : 2187,5
semakin rendah frequency semakin jauh cakupan Tx & Rx akan tetapi suara yang
di kirim sama yang di terima tidak terlalu bagus / jelas. Sehingga komunikasi jarak
dekat selalu menggunakan VHF Radio. MF/HF hanya di gunakan untuk komunikasi
jarak jauh itupun hanya dalam keadaan darurat atau distress situation.
Diatas kapal ada juga dialy & weekly test untuk MF/HF sama seperti VHF Radio.
Melakukan test utamanya test DSC (Digital Selective Calling) yang mana pada dialy
test kita melakukan SELF-Test pada VHF Radio sendiri & untuk weekly test itu
tempat kejadian kecelakaan (On scane communication). Syarat Two-way VCF Portable
komunikasi dalam keadaan bahaya sesuai Master Plan (rencana induk) dalam GMDSS,
terutama dan channel 16 dan channel simplex yang di gunakan secara international
(misalnya channel-channel : 06, 13, 15, 17, dan 67). channel-channel tersebut harus
3. Batery harus selalu dalam keadaan full charge. Harus selalu di pasang pada alat
charger dan di letakkan di anjungan. Jumlah betery cadangan dalam jumlah yang
memadai dan dalam keadaan full charge. kapasitas batery harus dapat di gunakan
6. Kapal-kapal antara GT 300-500 minimal harus memiliki 2 buah, dan kapal GT 500
mengirim pesan dalam bentuk tertulis yang berupa pesan laporan seperti morning
report, noon report, daan sebagainya. Alat ini juga dapan menerima pesan tertulis
berupa distres signal. Namun alat ini lebih sering di gunakan untuk mengirim pesan
laporan kapal.
data), dan fasilitas e-mail dari kapal ke bangunan lepas pantai, bangunan lepas pantai
ke kapal, maupun dari kapal ke kapal. Inmarsat-C juga memiliki kemampuan untuk
mengirim distress signal (sinyal bahaya) yang terformat ke sebuah RCC dan ke
peringatan mengenai cuaca buruk (badai maupun gelombang tinggi) di laut, peringatan
International Ice Patrol, dan informasi-informasi sejenis yang tidak tersedia pada
NAVTEX. SafetyNET cara kerjanya mirip dengan NAVTEX pada area di luar
jangkauan NAVTEX. Peralatan Inmarsat-C relative lebih ringan dan lebih murah dari
pada Inmarsat-A, B, atau F77. Antena Terminal Stasiun Penerima Inmarsat-C di bumi
melalui layanan cetak langsung untuk pengiriman berita navigasi, peringatan badan
meterologi dan perkiraan atau yang biasa di sebut MSI (Maritime Safety
menerima masukan secara otomatis dari kapal yang ada di laut dalam radius perkiraan
370 km dari garis pantai. Frequensi Navtex yaitu 490 KHz untuk local, 518 KHz untuk
international, dan 420,95 KHz saat di lengkapi NBDP (Narrow Band Direct Printing).
adalah bagian dari IMO/IHO, worldwide navigation service (WWWNS) navtex juga
A : Navigational warming
B : Meteorological warming
C : Ice report
E : Meteorological message
G : DECCA message
I : LORAN message
H : OMEGA message
J : SATNAV message
Z : No message on hand
pelayaran untuk menghindari bahaya navigasi , karena cuaca yang buruk dalam area
pesan SOS (safe our soul). Pesan yang dapat memancing perhatian kapal - kapal
disekitar bahwa suatu keadaan emergency atau marabahaya sedang terjadi dan
I.Hand Flare : Hand flare hanya memiliki waktu nyala sekitar 1 menit. SOLAS
Punya sistem self ignited, maksudnya tak perlu dibakar dulu pakai korek.
Nyaman digunakan
Dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang ringkas dan jelas pada bagian
luar casingnya.
dengan parasut yang berfungsi memperlama waktunya di udara agar kapal yang
melihat signal tersebut punya waktu untuk mengidentifikasi posisi kapal kita.
Minimun jarak vertikal ke udara yang bisa dijangkau adalah 300 meter
Lama menyala tidak kurang dari 40 detik dengan minimun intensitas cahaya
30000 c andela.
Kedap air
daya tampak Asap harus tajam dengan minimum pakai selama 3 menit
Didesain untuk membantu tim penyelamat menentukan pin point dari kapal
diaktifkan akan mengeluarkan asap jingga tebal yang cukup jelas dari
kejauhan, tetapi jika ada angin dengan kecepatan 7 knot saja penggunaannya
tak terlalu efektif lagi sebab asapnya akan ditiup angin sehingga tidak bisa
disress tapi dapat digunakan dalam keadaan emergency sebagai tali yang
Mempunyai empat tali dengan breaking strength tidak kurang dari 2kn
kemungkinan bisa melihat signal yang kita akan luncurkan, setelah yakin ada
maka
Tembakkan parashut roket ke udara sebanyak tiga kali dengan interval 40 detik
Setelah tim penyelamat terlihat dari kejauhan aktifkan smoke signal untuk
Jika perlu setelah smoke signal habis nyalakan hand flare sebagai penunjuk
Jika tidak ada orang,kapal ataupun pesawat yang kemunkinan bisa melihat signal
jika kita luncurkan maka aktifkan dulu epirb atau sart tunggu sampai ada
Tidak ada peraturan tertulis yang mengharuskan anda untuk menolong tapi sebagai
sesama manusia dan pelaut, maka seharusnya jika melihat signal tersebut maka:
Identifikasi lokasinya pada radar X band 9 ghz 3 cm wavelength atau amati secara
Jika tak membahayakan kapal, kita seharusnya yang segera lansung menolong.
Selain dalam keadaan marabahaya dilarang menggunakan pyrotehcnic tampa
seijin dari otoritas setempat jika dekat atau berada di pelabuhan, sehingga banyak
menggunakannya secara lansung. Tentu saja kita berharap selama karir dilaut tidak
Perbedaan antara yang expire dengan pyrotecnic yang masih valid masa
gunanyab adalah pada durasi dan warnanya. Pyrotecnics yang sudah expire
biasanya warnanya sudah tidak semerah atau sejingga yang valid, durasi
nyalanyapun lebih singkat sehingga otomatis tak lagi memenuhi syarat SOLAS
dan COLREG.
Masa valid dari pyrotecnics adalah selama 3 tahun sejak dari pembuatannya,