You are on page 1of 17

Pendekatan Dalam Analisis Kebijakan Publik

Kent E. Portney (1986) : 1. The Policy Making Process Public policy not as a product of government action but as political prosess
a. b.
c. d. e. f.

Proses Pembuatan Kebijakan Publik : Pemunculan & pembentukan masalah kebijakan-Problem Formation Perumusan Kebijakan-Policy Formulation Penerimaan & Pengadopsian Kebijakan-Policy Adoption Pelaksanaan Kebijakan-Policy Implementation Penilaian & Evaluasi Kebijakan-Policy Evaluation

2. The Causes and Consequences of Public Policies Public policy focuses on either intended or unintended impacts of governmental decisions or non decisions Public policy is not a process but a result
a. b. c. d. e. Masukan Kebijakan Public Policy Inputs Proses Konversi Policy Conversion Process Keluaran Kebijakan Public Policy Process Hasil/Dampak Kebijakan Public Policy Outcomes Umpan-Balik Kebijakan Public Policy Feedback

3.

The Public Policy Prescription Public policy defined as what the governments should do in the future Pendekatan ini mendefinisikan kebijakan publik sebagai apa yang seyogyanya dilakukan oleh pemerintah diwaktu yang akan datang.
a.
b.

c.
d.

Bersifat sangat teknis : simulation modeling, linear programming, quening modeling, estimating future costs and benefits dsb; Membuat asumsi secara implisit tentang sebab akibat suatu kebijakan; Mencoba menjawab pertanyaan tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan berbagai alternatif kebijakan yang mungkin bisa diadopsi. Mencoba menjawab semua masalah dengan analisis yang

Stages in Public Policy Making Process


Stage 1
Problem Formation

Stage 2
Policy Formation

Stage 3
Policy Adoption

Stage 4
Policy Implementation

Stage 5
Policy Evaluation

Stages in the Circular Policy Making Process


Stage 1
Problem Formation

Stage 2
Policy Formation

Stage 5
Policy Evaluation

Stage 4
Policy Implementation

Stage 3
Policy Adoption

Causes and Consequences Conception of Public Policy


Public Policy Input Public Conversion Process

Public Policy Outputs

Public Policy Outcomes

Public Policy Input

EKSEKUTIF Swasta

Masyarakat

IMPLEMENTASI

FORMULASI EKSEKUTIF LEGISLATIF Swasta Masyarakat

EVALUASI

LEGISLATIF EKSEKUTIF (Atasan Langsung) Swasta Masyarakat Yudikatif

The expansion and control of agendas

All issues commonly perceived by members of a political community as meriting public attention of public authorities To get acces to systemic agenda an issue must have : Widespread attention/awarness shared concern of a sizeable portion of public Shared perception that it is a matter of concern to a public authority

Explicitly up for active and serious consideration by decision makers May be an old item which is up for regular review or is of periodic concern. Or it may be a new item.

* Or governmental/formal

Rogers and Dearings model of agenda-setting

The Policy Arena


Administrative Process 1. Competence and capacity 2. Decision-Action (Values)

Political Process 1. Pressure 2. Supports (Values)

Policy Making Arena Negotiating (Actors) Bargaining (Groups) Strunggling

Judical Process 1. Restraint 2. Performance (Values)

(Values) Legislative Process 1. Review investigation 2. Enactments

Good Governance
Suatu proses penyelenggaraan pemerintah yang partisipatif, transparan, menghargai hukum dan hak azasi manusia, tujuannya dapat tercapai secara efektif, efisien, ekonomis, dan akuntabel
EFEKTIF EFISIEN EKONOMIS

RESPONSIF
REPRESENTATIF RESPONSIBEL

Steps in the Rationalist Mode


PROBLEM ANALYSIS 1. Understanding the problem a. Receiving the problem : the clients description of symptoms Modeling the problem : analyzing market and government failures SOLUTION ANALYSIS 1. 2. 3. 4. Choosing Evalution criteria Spesifying policy alternatives Evaluating : Predicting impacts of alternatives and valuing them in terms of criteria Recommending action

b.

2. 3.

Choosing and explaning relevant goal and constraints. Choosing a solution method

5.

COMMUNICA TION
Conveying useful advice to clients

INFORMATION GATHERING Identifying and organizing relevant data, theories and facts, using facts as evidence about future consequences of current and alternative policies

Kegagalan Pasar 1.
a. b.

Kegagalan Pemerintah 1.
a. b.

Barang-barang publik;
Barang publik yang bisa dijual persediaan kurang Konsumsi berlebihan, investasi kurang

Masalah demokrasi :
Masalah Pemilu-pemberian mandat yang rancu Kelompok minoritas memikul beban sosial yang tidak efisien

2.
a. b.

Ekternalitas :
Positif : persediaan kurang, konsumsi kurang Negatif : persediaan lebih, konsumsi lebih

2.
a. b. c. d.

Masalah pemerintahan yang reprentatif :


Pengaruh kelompok kepentingan yang cenderung mencari keuntungan sendiri Alokasi geografis dari para pemilih Siklus pemilihan yang terbatas waktunya Agenda kebijakan yang terbatas

3. 4.

5.
a. b. c. d. e. f.

Adanya monopoli : persediaan kurang, inefisiensi Ketidak sejajaran informasi : estimasi yang berlebihan atau kurang tentang mutu barangkonsumsi yang berlebihan atau kurang konsumen Faktor pembatas lainnya :
Pasar yang sedikit penjual dan pembeli Pilihan barang yang tidak kurang Distribusi barang yang tidak efisien Masalah ketidakpastian : Asuransi, hambatan moral, resiko, dsb Aset yang tak terjual. Kebangkrutan Sumber-sumber yang tak terpakai dengan baik

3.
a. b. c. d.

Masalah sebaran SDM birokrasi :


Kurang mampu menilai keluaran/hasil Persaingan yang rendah/terbatas Perlindungan kpd pegawai pemerintah yang berlebihan Perbedaan alokasi sumber-sumber pd dinasdinas

4.
a. b.

Masalah desentralisasi :
Komunikasi kewenangan yang lemahimplementasi kebijakan terganggu Limbah kebijakan fiskal distribusi barang publik lokal tdk merata

Low

Family and community Voluntary Organizations Private Markets

Voluntary Instruments Level of State Involvement

A Spectrum of Policy Instruments

Information and Exhortation Subsidies Auction of Property Rights Tax and User Charges

Mixed Instruments Compulsory Instruments High

Regulation Public enterpries Direct Provision

POLICY EVALUATION

FORMULATION

IMPLEMENTATION

RESULTS/IMPACTS

EX-ANTE

ON-GOING

EX-POST

Jenis evaluasi evaluasi judicial evaluasi politik

Evaluasi admimistrasi input output effort efisiensi efektivitas

Gambar : Variasi Analisis Kebijakan


Analisis Kebijakan 1 2 Determinasi Isi analisis analisis kebijakan kebijakan Analisis Untuk Kebijakan 3 4 Monitoring Informasi dan evaluasi untuk kebijakan 5 Advokasi kebijakan

Sumber : Diadaptasi dari Gordon, dkk, 1977

You might also like