You are on page 1of 20

ASKEP KERACUNAN

1. Desi Setya Ningrum


2. Fina Ayu Ningtiyas
3. Krista Maisari
4. Reka Dwi Intan P
5. Afery Adi Suhendra

STIKes Patria Husada Blitar


2018/2019
LATAR BELAKANG
• Berdasarkan data BPOM (2012) menunjukkan bahwa jumlah KLB keracunan
pangan yang terlaporkan pada tahun 2001-2011 sebanyak 1392 kejadian di
30 provinsi. Jumlah korban yang meninggal dunia adalah 407 orang. KLB
keracunan pangan terbanyak di provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 216
kejadian (15.52 %).
• Di sekeliling kita ada racun alami yang terdapat pada beberapa tumbuhan
dan hewan. Salah satunya adalah gigitan ular berbisa yang sering terjadi di
daerah tropis dan subtropis. Bisa gigitan ular adalah kedaruratan medis, 95%
gigitan ular terjadi pada anggota badan sehingga tindakan
pertolongan pertama dapat mudah dilakukan.
PENGERTIAN
• Keracunan atau intoksikasi menurut WHO adalah kondisi yang
mengikuti masuknya suatu zat psikoaktif yang menyebabkan
gangguan kesadaran, kognisi, persepsi, afek, perlaku, fungsi, dan
repon psikofisiologis.
• Keracunan adalah masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang
dapat mengganggu kesehatan bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
• Racun adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui
mulut, hidung (inhalasi), suntikan dan absropsi melalui kulit, atau digunakan
terhadap organisme hidup dengan dosis relatif kecil akan merusak
kehidupan atau mengganggu dengan serius fungsi satu atau lebih organ
atau jaringan. (Mc, Graw-Hill Nursing Dictionary)
KLASIFIKASI
• Racun yang Tertelan
1. Makanan mengandung toksin : keracunan makanan yang biasa terjadi
disebabkan oleh makanan yang mengandung eksotoksin yang dihasilkan oleh
Klostridium botulinum atau enterotoksin yang dihasilkan, antara lain oleh :
stafilokoki.
2. Makanan tercemar bakteri patogen : Bakteri yang biasa mencemari makanan
terutama Salmonella sebagai penyebab penyakit typus dan paratypus, selain
dapat juga Proteus Escherichia, dan beberapa pseudomonas.
3. Makanan tercemar protozoa dan parasit : Makanan yang tercemar protozoa
atau parasit dapat menyebabkan penyakit yang serius, antara lain penyakit
dysentri yang disebabkan oleh Entamuba histolitika dan penyakit lain yang dapat
ditimbulakan oleh Tricomonas Hominis, Giardia lamblia dan penyakit cacing
4. Keracunan Tumbuh-tumbuhan : Keracunan terjadi disebabkan oleh zat-zat
yang terkandung dalam tumbuhan-tumbuh an, anatara lain bermacam-
macam alkaloid, senyawa glikosida, resin, fitotoksin, okasalat, senyawa
sianida.
5. Keracunan hewan : Beberapa jenis hewan laut dapat menyebabkan
keracunan, anatara lain kepiting dan rajungan.
6. Keracunan bahan kimia : logam, nonlogam, dan senyawa kimia organik,
terdapat dalam makanan kita biasanya dalam jumlah sedik, tetapi mungkin
dalam jumlah banyak dan sudah merupakan racun.
• Keracunan Inhalasi (Racun yang Terhisap)
1. Karbon Monoksida (CO) : Keracunan inhalasi terjadi bisa melalui gas
karbon monoksida atau uap metilen klorida yang melalui mulut. Akibat
dari keracunan karbon monoksida terutama dispnea.
2. Gas Klor : Klor digunakan sebagai desinfektan air minum dam pemutih
pakaian misalnya natrium hipoklorit. Contohnya pada bahan pemutih
pakaian yang menggunakan natrium hipoklorit 5%.
3. Gas Amoniak : amoniak digunakan dalam sintesa senyawa organik antara
lain pabrik bahan peledak, plastik, pupuk, dan sebagai refrigeran
alat pendingin.
4. Gas karbondioksida : Gas karbondioksida digunakan dalam minuman
ringan sebagai anti septika pada membuatan bir, sebagai es kering.
5. Hidrogen sianida : Akibat keracunan sianida yang utama adalah
pernafasan menjadi cepat, tekanan darah menurun drastis, konvulsi dan
akhrinya koma dikarenakan semua sel lumpuh.
• Keracunan Melalui Kulit
Gejala dan Tanda :
• Rasa gatal hingga nyeri di kulit.
• Kulit tampak kemerahan dan agak bengkak
ETIOLOGI
Zat yang dapat menyebabkan keracunan dapat berbentuk :
• Padat, misalnya obat-obatan, dan makanan.
• Gas, misalnya CO.
• Cair, misalnya alcohol, bensin, minyak tanah, dan zat kimia.
PATOFISIOLOGI
Penyebab terbanyak keracunan adalah pada sistem saraf pusat
dengan akibat penurunan tingkat kesadaran dan depresi pernapasan. Fungsi
kardiovaskuler mungkin juga terganggu,sebagian karena efek toksik langsung
pada miokard dan pembuluh darah perifer,dan sebagian lagi karena depresi
pusat kardiovaskular diotak. Hipotensi yang terjadi mungkin berat dan bila
berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hipotermia terjadi
bila ada depresi mekanisme pengaturan suhu tubuh. Gambaran khas syok
mungkin tidak tampak karena adanya depresi sistem saraf pusat dan
hipotermia, Hipotermia yang terjadi akan memperberat syok,asidemia,dan
hipoksia.
MANIFESTASI KLINIK
• Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan
• Penurunan respon
• Gangguan pernafasan
• Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
• Mual, muntah, diare
• Lemas, lumpuh, kesemutan
• Pucat atau sianosis
• Kejang-kejang
• Gangguan pada kulit
• Bekas suntikan, gigitan, tusukan
• Syok
• Gangguan irama jantung dan peredaran darah pada zat tertentu.
PENATALAKSANAAN
• Pengamanan sekitar, terutama bila berhubungan dengan gigitan binatang.
• Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di daerah dengan gas
beracun.
• Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan.
• Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP.
• Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka buka baju penderita dan bersihkan sisa bahan
beracun bila ada
• Bila racun masuk melalui saluran cerna, uapayakan mengencerkan racun .
• Awasi jalan nafas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah.
• Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan air.
• Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan sebagainya sebaiknya
diamankan untuk identifikasi.
• Penatalaksanaan syok bila terjadi.
• Pantaulah tanda vital secara berkala.
• Bawa ke fasilitas kesehatan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan darah lengkap
3. Foto thorax
4. Pemeriksaan EKG
KOMPLIKASI
• Kejang,
• Koma
• Henti jantung
• Henti napas,
• Syok
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian
1. Identitas
Nama klien : Tn. A
Usia : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 14 febuari 2014
No. Register : 0903055
Diagnosa medik : Keracunan Makanan
2. Keluhan utama
Klien muntah setelah makan tempe, pusing.
3. Circulation
Tekanan Darah pasien : 100/60 mmHg (kuat dan regular)
Nadi : 67 x/menit
EKG menunjukkan sinus bradikardia.
4. Riwayat penyakit sekarang
Tuan A di bawa kepuskesmas kertapati oleh istrinya setelah makan
tempe . istri klien mengatakan bahwa klien mual selama 2 hr muntah setelah
makan tempe bongkrek. kondisi klien mengalami penurunan kesadaran
somnolen, muntah, dan pusing. Dari hasil pengkajian sementara didapatkan
Tekanan darah : 100/60 mmHg , BB : 45 kg (BB semula 55 kg) Nadi : 67 x/ menit
(70-80 x/menit), RR : 23 x/menit, Suhu : 360C.
5. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu klien mengatakan klien belum pernah dirawat dirumah sakit.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan
yang sama dengan klien.
7. Pemeriksaan tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 100/60 mmHg
BB : 45 kg (BB semula 55 kg)
Nadi : 67 x/ menit (70-80 x/menit)
RR : 23 x/menit (N:16-20x/menit)
Suhu : 360C (36,5-37,5 0C)
Diagnosa Keperawatan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. Ds : Nutrisi kurang dari


Px mengatakan mual muntah kebutuhan
selama 2 hr
Do :
• Pasien tampak lemah
• BB : 45 kg (BB semula 55 kg)
• Mukosa bibir kering
INTERVENSI
NO Diagnosa Noc Nic
1. Nutrisi kurang dari Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
kebutuhan tubuh Indikator : Aktivitas :
1. Asupan gizi 1. Tentukan apa yang menjadi preferensi
2. Asupan makanan makanan bagi pasien.
3. Asupan cairan 2. Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi
4. Energi sering.
5. Rasio berat 3. Tentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
badan/tinggi badan dibutuhkan untuk memenuhi
6. Hidrasi persyaratan gizi.
4. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi
makanan yang dimiliki pasien.
5. Monitor kalori dan asupan makanan.
6. Tawarkan makanan ringan yang padat
gizi.
7. Monitor kecenderungan terjadinya
penurunan dan kenaikan berat badan.
8. Atur diet yang diperlukan.
Terima
Kasih

You might also like