Professional Documents
Culture Documents
• Ila’
Yaitu sumpah seorang suami yang menyatakan bahwa dia
tidak akan meniduri istrinya selama empat bulan atau lebih.
Akibat dari ila’ adalah suami tidak boleh meniduri
istrinya, kecuali setelah membayar kafarat.
• Li’an
Tuduhan seorang suami dengan disertai bersumpah atas nama
Allah, bahwa istrinya telah berbuat zina, sumpah tersebut
diucapkan sekurang-kurangnya empat kali, kemudian pihak istri
membela dengan mengangkat sumpah bahwa dirinya tidak
pernah melakukan seperti yang dituduhkan suaminya. Akibat
li’an suami tidak boleh menikah kembali terhadap mantan
istrinya untuk selama-lamanya.
Penyebab Rusaknya Pernikahan
• Khulu’
Gugatan seorang istri untuk minta diceraikan oleh
suaminya, dengan cara pihak istri memberikan tebusan (iwadh)
kepada suaminya. Akibat dari khuluk adalah menjadi talak ba’in
jika seluruh ganti rugi terpenuhi, dan jika ganti rugi tidak
terpenuhi maka menjadi talak biasa.
• Fasakh
pembatalan pernikahan karena sebab- sebab tertentu. Akibat
perceraian dengan fasakh, suami tida boleh rujuk kepada
bekas istrinya. Jika ingin kembali, harus melalui akad nikah
baru.
• Zihar
Ucapan suami yang menyerupakan istrinya
dengan ibunya.Jika tidak dilanjutkan dengan
menalak istrinya, suami wajib bayar kafarat.
Iddah
• Ikatan pernikahan antara suami-istri dinyatakan habis baik di
waktu hidupnya (yakni bercerai) maupun meninggal salah satu
diantara keduanya. Disetiap keadaan ini terdapat kewajiban
masa iddah yaitu waktu terbatas (menunggu untuk menikah
lagi) secara syar’i.
• Masa iddah ini terbagi atas 4 macam, yaitu :
• Iddah masa kehamilan, yaitu waktunya sampai masa
kelahiran kandungan yang dikarenakan thalaq ba’in (perceraian
yang mengakibatkan tidak kembali kepada suaminya)
atau talaq raj’i (perceraian yang dapat kembali kepada
suaminya) dalam keadaan hidup atau wafat.
• Iddah muthlaqah (masa perceraian), yaitu masa iddah yang
terhitung masa haidh, maka wanita menunggu tiga quru’ (3 kali
masa suci)
Iddah
•
Rujuk
• Rujuk adalah kembalinya suami istri pada ikatan pernikahan
setelah terjadi talak roj’i dan masih dalam masa iddah. Rujuk itu
tidak memerlukan akad nikah lagi, cukup suami menyatakan
niatnya untuk kembali kepada istrinya yang telah diceraikan.
Pada dasarnya hukum rujuk adalah jaiz (boleh). Tetapi jika
dilihat dari kondisi dan niat seseorang maka hukum rujuk
dibedakan sebagai berikut :
a.Sunah, Jika suami bermaksud memperbaiki keluarganya dan
rujuk dipandang lebih menguntungkan kedua belah pihak.
b.Wajib, bagi suami yang menceraikan istrinya sebelum dia
menyempurnakan pembagian waktunya terhadap istri yang
ditalaknya.
c.Makruh, apabila perceraian itu dianggap lebih baik dan
bermanfaat bagi keduanya.
d.Haram, Jika suami memiliki maksud menyakiti istrinya
setelah ia rujuk.
Perkawinan Menurut Perundang- undangan
di Indonesia
• Pasal 2 dan 3 : Pernikahan adalah akad yang sangat kuat
untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya
merupakan ibadah
• Pasal 4 : menerangkan sahnya suatu pernikahan
• Pasal 5 dan 6 : menerangkan tentang pencatatan perkawinan
• Pasal 7 ayat 1 : menerangkan akta nikah yaitu surat
keterangan yang dibuat Pegawai Pencatat Nikah yang
menerangkan tentang pelaksanaan perkawinan dan data suami
serta istri
• Pasal 53 ayat 1, 2, dan 3 tentang kawin hamil menerangkan
perkawinan seorang wanita hamil di luar nikah dengan pria
yang menghamilinya tidak dapat menghapus dosa zina yang
mereka lakukan.
•