Professional Documents
Culture Documents
Presentation 1
Presentation 1
Disusun Oleh :
1. Iffatul Aziza ( 171411081 )
2. Isnaniah Wahyuni ( 171411082 )
3. Mega Mardianti P ( 171411083 )
Kelas / Prodi :
1c / D3 Teknik Kimia
Mata Kuliah :
Sintesis Organik Anorganik
Pengertian
Kalium Klorida (KCl) merupakan salah satu jenis
pupuk kalium yang juga termasuk pupuk Pupuk ini memiliki warna merah maupun putih,
tunggal. Kandungan unsur hara dalam pupuk KCl dengan tekstur yang menyerupai kristal. Pupuk
adalah 60% K2O serta klorida sebesar 46%. . KCL memiliki sifat mudah larut dalam air. Pupuk
Artinya setiap 100 kg pupuk KCl didalamnya KCL memiliki konsentrasi nutrisi yang sangat
terkandung 60 kg unsur hara K2O dari total tinggi. Oleh karena itu ia memiliki harga yang
kandungan. Pupuk KCl hanya mengandung satu relatif kompetitif dengan jenis-jenis pupuk lain
unsur hara makro yaitu K2O. yang mengandung kalium.
• Hara yang terkandung dalam pupuk KCl adalah hara kalium yang
dapat diserap tanaman dalam bentuk senyawa K2O. Sebelum
dapat diserap, pupuk KCl pada tanah akan terlebih dahulu terurai
menjadi senyawa K2O dan ion Cl-. K2O bermanfaat untuk
pertumbuhan dan penguat daya tahan tanaman terhadap
penyakit, sedangkan ion Cl- justru merugikan tanaman jika
diberikan dalam jumlah berlebih.
Karakteristik Pupuk • Rumus kimia : KCL
Manfaat / Aplikasi
Meningkatkan Merangsang
Membantu
ketahanan terhadap pertumbuhan
pembentukan Menguatkan rasa
kerusakan saat dan
protein dan asli
pengangkutan dan perkembangan
karbohidrat
penyimpanan akar
Proses Sintesis
Ekstraksi bahan Pemisahan melalui
baku penyulingan
Pemurnian
Sifat Fisika dan Kimia
Kandungan hara utama : K (Kalium)
Struktur : keras
Higroskopisitas : Sedang
Kelarutan : Sedang
Kation
Meningkatnya pH tanah akibat pemberian pupuk KCl, karena sifat pupuk KCl dapat melarut dan
membebaskan ion K+ sebagai kation basa, dan sifat pupuk ini bereaksi netral (mendekati pH 7.0). Ion ini akan
menukar ion Al3+, dimana ion Al3+ ini merupakan salah satu sumber kemasaman tanah (Tan, 2001). Ion H+
tidak tertukar karena pH tidak ekstrim masam. Dengan adanya K+ sebagai kation basa maka akan timbul ion
OH- dalam tanah. Dengan demikian kelarutan Al dalam tanah makin menurun karena terbentuk Al(OH)3
(Tisdale et al., 1990).
Selain itu ion K+ juga dapat bereaksi dengan ion OH- membentuk KOH yang menyebabkan pH meningkat
mencapai 6.31. Menurut Tan (2001) KOH adalah senyawa yang bersifat basa kuat sehingga mampu
meningkatkan pH tanah. Selanjutnya Tisdale et al. (1990) mengemukakan bahwa pemupukan K dan P dapat
menaikkan kelarutan Al, akan tetapi karena dalam larutan terdapat OH-, maka Al akan bereaksi membentuk
Al(OH)3 yang sukar larut. Pengendapan Al tersebut berarti aktivitas Al3+berkurang, hidrolisis Al berkurang,
sehingga pH meningkat.
Anion
• Sebagian besar Cl dalam tanah dijumpai sangat larut, misalnya kalium klorida
• Ion Cl- tidak diserap yang bermuatan negatif dan turut bergerak mengikuti
aliran air, baik ke atas maupun ke bawah.
• Di daerah curah hujan tinggi ion Cl dalam tanah rendah akibat hilang melalui
pencucian.
• Di daerah curah hujan rendah, ion Cl tinggi dan kadang – kadang meracuni
tanaman
• Ion Cl- meningkatkan laju mobilitas Ni2+, Cu2+, dan Cd2+ dalam tanah.
Dampak Bahaya