You are on page 1of 57

Fire Fighting System

KELOMPOK 5
MATERI

 KLASIFIKASI
 DETEKSI DAN ALARM KEBAKARAN
 SISTEM PEMADAMAN KEBAKARAN
Penyebab kebakaran

Harus ada tiga komponen


untuk mengahasilkan api
KLASIFIKASI ISO Standar 3941

KELAS A
Kebakaran yang melibatkan bahan padat, biasanya bersifat organik, di mana
pembakaran biasanya terjadi dengan pembentukan bara api.
KELAS B
Kebakaran yang melibatkan cairan atau zat padat yang dapat dicairkan
KELAS C
Kebakaran yang dikarenakan oleh sebuah gases
KELAS D
kebakaran yang melibatkan logam
KELAS A KELAS B

Onboard a vessel: Onboard a vessel:


- Flamable liquids (aviatian fuel,
Wood, textiles, fiber, plastic, and diesel fuel, heavy fuel
rubber oil,lubricating oil, and hydroulic
oil)
- Flamable gases
Pemadam : Pemadam :
- Water (fire main system) - Flamable liquids (fixed fire
- Foam and dry chemicals fighthing system) - machinery
(extinguishing medium) spaces (gas, water spray,
highexpansion foam), Cargo
tank (foam system)
- Flamable gases (dry chemicals
and water spray system)
ABS Guidance fire fighting system
KELAS C KELAS D

Onboard a vessel : Onboard a vessel:


Electrical equipment (generator,
panel boards, switches, and electric
Contruction of vessel
motors) (steel, alumunium)

Extinguisment :
- CO2 and dry chemicals (powder)
Extinguisment:
- Pasir, grafit,
powder, dan
berbagai jenis

ABS Guidance fire fighting system


Deteksi Dan Alarm Kebakaran

Instalasi
Kamar Mesin
1. Fixed fire detector dan fire alarm harus dipasang pada
kamar mesin.
2. Diletakkan pada area yang tidak dikontrol secara periodik,
area ruang kontrol, area permesinan termasuk altenator.
3. Sistem deteksi kebakaran harus cepat mendeteksi
timbulnya api.
4. Pada area yang rendah tidak boleh hanya menggunakan
thermal detector.
5. Detektor akan memicu alarm yang dapat didengar dan
dilihat.

(Solas Chapter II-2 Part B Reg. 7.4)


Fire Detector
Smoke Heat
Deteksi Dan Alarm Kebakaran
Instalasi

 Akomodasi, service space, control station


1. Smoke detector harus terpasang pada seluruh tangga, koridor, dan jalur evakuasi.
2. Smoke detector tidak perlu dipasang pada kamar mandi pribadi, dapur.
3. Area yang memiliki kemungkinan kecil untuk timbul api seperti ruangan kosong,
toilet umum, ruang CO2, dsb tidak perlu dipasang fire detector dan fire alarm

(Solas Chapter II-2 Part B Reg. 7.4)


Komponen Fire – main system

Fire Main System Terdiri Dari :


 Sea water (S/C)

 Fire Pump

 Fire Main Pipe, Valve, Filter

 Hydrant (hose & nozzle)

 Emergency Fire Pump & Emergency Sea Chest

 International shore connection


Fire Pump

SOLAS Chapter II
Fire Pump

SOLAS Chapter II
Fire Pump
Parameter Ketentuan
Type of Pump Centrifugal, electrically driven, self priming

Location Engine room space (recomended on tank


top)
Head of Pump Able to suplly pressure of: (measure on 2
nozzles discharging simultaneously)
0,25 N/mm2 (<6000 GRT)
0,27 N/mm2 (>6000 GRT)

SOLAS Chapter II
Fire Main Pipe (Pipa Utama)

Diameter pada pipa utama


harus dapat mengalirkan air
secara maksimum dengan
dua pompa yang berjalan
secara bersamaan.
Terkecuali pada kapal kargo
diameter cukup mengalirkan
debit 140m3/jam.

SOLAS Chapter II-2 Regulation Part C 10.2.1.3


Fire Main Pipe

BKI (Biro Klasifikasi Indonesia)


Hydrant
Parameter Ketentuan Aturan

Tekanan • Kapal Penumpang Chapter II-2 Reg. 10.2.1.6


a. >=4000 GT, 0,40 N/mm2
b. <4000 GT, 0,3 N/mm2
• Kapal kargo
a. >=6000 GT, 0,27 N/mm2
b. <6000 GT, 0,25 N/mm2

Jumlah dan Setiap hydrant yang terpasang setidaknya Chapter II-2 Reg.
Letak terpasang 1 selang kebakaran. 10.2.1.5.1
Setiap dua hydrant yang berbeda harus
mampu menjangkau setiap ruangan

SOLAS Chapter II-2 Regulation Part C


SOLAS

Hoses
Paramet Ketentuan Aturan Paramet Ketentuan Aturan
er er
Pada kapal kargo : Chapter II-2 Hoses diruangan dalam (interior) Chapter
a. >= 1000 GT, harus Reg. Umum pada kapal penumpang II-2 Reg.
ada satu tiap 30 meter 10.2.3.2.3.1 berjumlah >36 orang harus selalu 10.2.3.1.
dan ada satu dan terpasang pada hydrant. 1
cadangan tetapi tidak 2.3.2.3.2 Minimal 10 meter tetapi tidak Chapter
boleh kurang dari lima boleh lebih dari: II-2 Reg.
buah secara a.15 m pada machinery spaces, 10.2.3.1.
keseluruhan. Kapal b.20 m pada ruangan lain dan 1
yang mengangkut Panjang
Jumlah dek terbuka,
bahan berbahaya c.25 meter pada dek terbuka
harus menambah hoses apabila lebar kapal >30 m.
sebanyak 3 buah.
b. < 1000 GT, dihitung
sesuai dengan aturan Pada kapal penumpang :
2.3.2.3.1 dan tidak Minimal satu untuk tiap hydrant.
boleh kurang dari 3. Jumlah Digunakan hanya saat terjadi
kebakaran, latihan atau survei.
HOSES
Nozzle
Paramete Ketentuan Aturan
r
Ukuran standart adalah 12 mm, 16 Chapter II-2
mm dan 19 mm. Ukuran yang Reg.
lebih besar dapat dipergunakan 10.2.3.3.1
sesuai dengan kebijakan yang
berwenang.

Pada ruang akomodasi dan Chapter II-2


service rooms lain, ukuran nozel Reg.
Ukuran
maksimal 12 mm. 10.2.3.3.2

Diruang mesin dan bagian luar Chapter II-2


(eksterior), nozzle harus bisa Reg.
menyalurkan air dengan 10.2.3.3.3
maksimal sesuai dengan tekanan
yang disyaratkan. Ukuran nozel ini
SOLAS
Emergency Fire Pump
Parameter Ketentuan Aturan

Ruangan tempat emergecy fire pump Chapter


tidak boleh terhubung secara menerus II-2 Reg.
dengan ruang permesinan kategori A 10.2.2.3.2
atau ruang tempat main fire pump .1
Lokasi diletakkan. Apabila hal tersebut tidak
dapat dilakukan dan terpaksa
terhubung, sekat kedap yang
memisahkan ruangan harus diinsulasi
oleh material tahan api.
Tidak boleh ada akses langsung antara Chapter
Akses kamar mesin dengan ruang emergency II-2 Reg.
menuju fire pump. Apabila terpaksa ada, pintu 10.2.2.3.2
ruang harus terbuat dari baja dengan kelas A- .2
emergency 60 atau bisa juga melalui pintu sekat
fire pump kedap air.
SOLAS
Emergency Fire Pump

 Kapasitas dari pompa tidak boleh kurang dari 40% dari total kapasitas di fire
pump.
 juga mampu memasok secara bersamaan jumlah air yang dibutuhkan untuk
sistem pemadam kebakaran yang melindungi ruang yang berisi pompa
kebakaran utama.
- for cargo vessel 2000 GT dan diatasnya : 23 m3/h
- for cargo vessel yang kurang dari 2000 GT : 15 m3/h
Setiap Service tank mengandung bahan bakar yang cukup untuk memungkinkan
untuk pompa di jalankan pada beban penuh setidaknya selama 3 jam dan
cadangan bahan bakar yang memadai harus tersedia di luar ruang mesin kategori
A agar pompa dapat berjalan pada beban penuh untuk tambahan

SOLAS
International Shore Connection
1. Kapal >500 GT harus dilengkapi
paling sedikit satu international
shore connection

2. Harus adanya fasilitas yang


memungkinkan dilakukannya
penyambungan international
shore connection dari kedua sisi
kapal.

3. Letak ISC, jika di main deck 760


mm dan di superstructure 450
mm
International Shore Connection
Lokal fire fighting system
Sistem pemadam kebakaran hanya digunakan pada ruangan dan terbagi atas
dua sistem, Portable dan Fixed Fire Fighting.
Sistem portable menggunakan alat pemadam yang bisa dipindah.
Fixed Fire Fighthing System, sistem yang digunakan untuk memadamkan api
dalam satu ruangan menggunakan sistem yang terpasang dan tidak bisa
dipindah dan untuk ruangan yang mudah terbakar.
Sistem Penempatan
Fixed fire fighting pada
Sprinkle Seluruh Ruang Akomodasi
kapal diantaranya :
E/R, separator, ruang boiler
Foam

E/R, ECR,Wheelhouse
CO2

High pressure water E/R


mist
Jumlah Titik Sprinkler = Luas Bangunan/ Luas Sprinkler

Dimana :
Luas bangunan = PxL
Luas Sprinkler = п (R) x 2

Contoh :
Sebuah ruangan berukuran 60 x 3. berapa
jumlah titik sprinkler yang dibutuhkan untuk
ruangan tersebut
Jawab : Maka :
Luas Bangunan = 60 x 3 Jumah titik Sprinkler =180/18,08
= 180 m2 = 9,95
Luas Sprinkler = п (R) x 2 Dibulatkan = 10 buah
= 3.14 (2,4) x 2
= 18,08 m2
Fixed Fire Fighthing (CO2)
Kebutuhan CO2
Kebutuhan Tabung CO2 dalam kamar mesin tergantung dari volume ruangan kamar mesin
dan specific volume pada tabung CO2 (dilihat pada spec Tabung CO2.

Contoh perhitungan :
Diketahui volume kamar mesin = 1/7 Vdisp m3
Specifik volume Tabung CO2 = 0.5456 m3/kg
Maka tabung yang dibutuhkan adalah :
Vdis kapal = 12042 m3
V E/R = 1/7 x Vdis
= 1721 m3
Tabung CO2 = Vkm (m3) x Specifik Volum ( kg/m3)
= 1721 x 0.5456
= 939 kg
Untuk jumlah tabung yang dibutuhkan pada E/R sebanyak 31 buah tabung, dimana
setiap tabung memiliki kapasitas sebesar 30 kg
Fixed Foam Extinguisher System
Fixed Fire Fighthing (FOAM)
Componen Involved
1. Dry Foam Tank 2. Mixing Tank / Foam Generator
- Untuk menyimpan bahan busa - Untuk mencampur busa kering
kering dan SW untuk ekspansi busa
- ditempatkan di luar ruang E / R - Terletak> 450mm dari Kawasan
- Spec bahan busa kering mengacu Lindung (E / R )
pada IMO - Vol busa (diperluas) harus
mencakup ruang terlindungi
terbesar dengan kedalaman 1 m
per mnt (high expansion foam)
atau 150mm (low expansion
foam)
Fixed Foam Extinguisher
System
3. Foam Lines 4. SW pump(using GS & Fire main Pump)
- Foam Lines terhubung ke jalur fire main - GS dan Fire Pump digunakan dalam
- Eduktor harus disediakan untuk pemakaian busa
pemakaian busa di jalur utama - Spec of pump as applied on GS & fire main
kebakaran pump
- Spec of pipe of fire main lines applies
5.Hidrant and Nozzles
- Hidrant & nozzle seperti pada Fire Main Lines
- Size of nozzle used is max 19 mm
Portable Fire Fighthing
 Dry powder
Dry Powder Extinguisher
ditempatkan diakomodasi
dan ditempat- tempat
lain yang mudah diakses.

 Dry powder extinguisher ukuran 20 kg


harus ada:
Di Engine Room.
Dekat manifold dikapal tanker saat bongkar muat.
Digunakan untuk kebakaran pada benda padat, cair dan
gas.
CO2 Portable Extinguisher

- Digunakan pada kebakaran

- Peralatan listrik switch board

dan kebakaran pada minyak.


Portable Foam Extinguisher

- Banyak digunakan di Engine


Room.

- Saat ini banyak tergantikan

oleh powder extinguisher.

Foam
PERHITUNGAN
Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan Untuk Fire Fighting berdasarkan GL:

1. Calculation of fire pump’s Capacity

Based on Germanischer Lloyd Part 1 Section 12 E, minimum capacity for


1 fire system pump in ship must be greater than 25 m³/h. dH = 93,2
Q = (3.8 x 10¯³) x dH²

= (3.8 x 10¯³) x 93,2²

= 33,00077 m³/h
Dimana; Q = min. Requirment capacity of pump
dH = teori tentang diameter bilge main (see Section 11, N.
formula for main bilge pipe)

GL I - Part I - Chapter 2 Section 12 E. Table 12.2


2. Calculation of fire pump’s Diameter
dF = 0,8 x dH

= 0,8 x 93,2

= 74,56 mm
Dimana; dH = theoretical diameter of the bilge main (see
Section 11, N. formula for main bilge pipe)
dF= Internal Diameter fire main pipe

GL I - Part I - Chapter 2 Section 12 E. 2.3.1


Contoh Perhitungan
Because the pipes is located in ballast water tank and machinery space, based on GL I - Part I - Chapter 2
Section 11 Table 11.4 (attached) about minimum thickness of Ballast system's pipes is on grup M. It will be
explained on table 11.5 (attached).

Group M

Outside Diameter
No. Thickness
(da)

[mm] [mm]

1 from 21,3 3.2

2 from 38,0 3.6

3 from 51,0 4

4 from 76,1 4.5

5 from 177,8 5

Minimum thickness's requirement for fire system's pipe :


Group =M
OD = from 51,0 because the value of d=74,56mm
Thickness = 4

GL I - Part I - Chapter 2 Section 11 Table 11.4 dan


GL I - Part I - Chapter 2 Section 11 Table 11.5 (tabel M)
Contoh Perhitungan
Pipe used based on JIS (Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping /
JIS G 3452-SGP-E)
Order = 71 01 13(Pipe Carbon steel. Galv 100Ax55m)
Nom Diameter = 90A
Inside diameter = 93,2 mm
Outside Diameter = 102 mm
Thicknes = 4,2 mm

JIS G 3452-SGP-E
Contoh Perhitungan
3. Calculation of Fire Pump’s Head
Head Total = Hs + Hv + Hp + Head Losses
 Head static of pump
head static pump is calculated from pump inlet till the end
of discharge, in this case, its calculated till of top deck
So, head static of pump (hs) = 19 m
 Head preassure of pump
based on GL Rules Part 1 Chapter 2 Section 12 table 2.3,
minimum discharge pressure at nozzle is not to be less than :

Type of Vessel GRT Pressure at nozzle [N/mm²]

<6000 0.25
Cargo ships
≥6000 0.27

Passenger <4000 0.3


ships
≥4000 0.4
Contoh Perhitungan
Kita bisa membuat asumsi dalam isap adalah tekanan
atmosfir, jadi head karena perbedaan tekanan (hp)

= 0.25 N/mm²
= 24.4 m

 Head Velocity

Head Velocity (Hv) is difference velocity of fluid between


in suction line in suction and discharge of pump. we can
make assumption not difference between suction and
discharge about flow velocity.

Hv = 0m
Contoh Perhitungan
-Head Loss

Head losses are the sum of head major and minor on both of
suction and discharge

Head losses= Head Suction + Head Discharge

 Calculation of Suction Head


- Major Head Losses

Rn = (Vs x dH) / u

= (3 m/s x 0.105) / 8.2 x 10¯⁷

= 340146 (Turbulen flow)

Where vs = flow velocity (3m/s)

dH = inner main pipe diameter (93.2 mm)

u = viscositys = 0,0000082 pada 30 oC


Contoh Perhitungan
 If Re>2300 = Turbulen;If Re<2300 = Laminer
 Because of turbulen flow, so the equation is
λ = 0.02 + 0.0005/D = 0.02
Major losses (hf) = λ x L x v2 / (D x 2g)
Dimana : L =Panjang pipa suction (estimasi)=12
g = Gravitasi = 9.8
D =Diameter dalam=0.0932 (93.2 mm)
Major losses (hf) = 0.02 x 12 x 3² / (105.3 x 10¯³ x 2 x 9.8)
= 1.182764408 m
 -Minor Losses Contoh Perhitungan

No Accessories n k nxk

1 Elbow 90o 0 0.75 0

2 Butterfly Valve 2 0.6 1.2

3 SDNRV remotely 0 1.35 0

4 T joint 4 1 4

5 Bulkhead Fitting Watertight 0 0.02 0

6 Strainer 2 2.5 5

S nk 10.2
Contoh Perhitungan
 Maka minor losses (hm) = Ʃ nk x v² / 2g
= (10.2 x 3²) / (2 x 9.8)
= 4.68 m

 Total Head Suction = Minor losses (hm) + Major losses (hf)


= 5.86644 m
Contoh Perhitungan
 Calculation of Discharge Head
- Major Head Losses
Rn = (vs*dH)/u
= 3 m/s x 0.105 / 8.2 x 10¯⁷
= 340146 (Turbulent Flow)
Where vs = flow velocity (3m/s)

dH = inner main pipe diameter (93.2 mm)

u = viscositys = 0,0000082 pada 30oC


Contoh Perhitungan
 If Re>2300 = Turbulen;If Re<2300 = Laminer
 Because of turbulen flow, so the equation is
λ = 0.02 + 0.0005/D = 0.02
Major losses (hf) = λ x L x v2 / (D x 2g)
Dimana : L=Panjang pipa suction (estimasi)=12
g = Gravitasi = 9.8
D=Diameter dalam=0.0932 (93.2 mm)
= 0.02 x 105 x 3² / (105.3 x 10¯³ x 2 x 9.8)
= 10.34918857 m
Contoh Perhitungan
-Minor Losses

No Accessories n k nxk

1 Elbow 90o 0 0.75 0

2 Butterfly Valve 2 0.6 1.2

3 SDNRV remotely 0 1.35 0

4 T joint 4 1 4

5 Bulkhead Fitting Watertight 0 0.02 0

6 Strainer 2 2.5 5

S nk 10.2
Contoh Perhitungan
 Maka minor losses (hm) = Ʃ nk x v² / 2g
= (10.2 x 3²) / (2 x 9.8)
= 4.68 m

 Total Head Discharge = Minor losses (hm) + Major losses (hf)


= 15.0 m
#total head losses
Total Head Losses = Head Suction + Head Discharge
=5.86+15.00
=20.90
Contoh Perhitungan

Head Total

Head Total = Hs+Hv+Hp+Head Losses


=21.4+0+26.3+19.57
=64.29 m
Contoh Perhitungan
 Berdasar perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
- Minimal head dari fire pump adalah 64.3 m
- Minimum kapasitas dari fire pump adalah 33 m³/h
 Sehingga pompa yang dipilih adalah :
Merk: SILI PUMP Part Name Material

Type:100CLZ-6,5A Pump casing Copper (ZCuZn16Si4)

Capacity : 95 m3/h Impeller and Seal Copper (ZCuZn16Si4)

Bearing body Cast Iron (HT200)


Head: 75 m
Stand Cast Iron (HT200)
RPM : 2900 rpm
Shaft Stainless steel (1Cr18Ni9Ti or 1Cr17Ni2)
Power : 37 Kw
Coupling Cast Steel
Contoh Perhitungan
5.Calculation of EmergencyFire Sytem
5.1 Calculation of EmergancyFire Pumps Capacity

Based on Germanischer Lloyd Part 1 Section 12 E, On ships of ≥ 2000 GRT, the


emergency fire pumps must be capable of delivering at least 40 % of the total
capacity specified for the main fire pumps but not less than 25 m3/h.

Q =40% x Q fire pump where; Q = 95 (capacity of fire pump)


= 40% x 95
= 38 m³/h
5.2 Calculation of the emergency Fire Pump Head
Head of the emergency fire pump is as same as the head of fire
main system. So, the head of Emergency Fire Pump is 75 m

GL I - Part I - Chapter 2 Section 12 E – 1.4.1


Contoh Perhitungan

6.The Selected Emergency Fire Pump’s Spesifications


6.1 Emergency Fire Pump

Part Name Material


Merk = SILI PUMP Pump casing Copper (ZCuZn16Si4)

Impeller and Seal Copper (ZCuZn16Si4)


Type = 65CLZ-3
Bearing body Cast Iron (HT200)

Capacity = 25 m3/h Stand Cast Iron (HT200)

Shaft Stainless steel (1Cr18Ni9Ti or 1Cr17Ni2)


Head = 80 m
Coupling Cast Steel

RPM = 2900 rpm


SEKIAN & TERIMAKASIH

You might also like