You are on page 1of 10

Aktivasi Inti dan Penggunaan

Radio Isotop

Oleh:
M. Nawir Arif (15 501 042)
Nia Yuniar Kandow (15 501 012)
Pengertian Radioisotop

Radioisotop adalah isotop dari zat


radioaktif, dibuat dengan menggunakan
reaksi inti dengan neutron. Isotop suatu
unsur, baik yang stabil maupun radioaktif
memiliki sifat kimia yang sama.
Sifat-Sifat Radioisotop senantiasa memancarkan radiasi dimanapun
Radioisotop dan keberadaanya mudah dideteksi.

Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioisotop) hanya


merupakan fungsi jumlah atom radioisotop yang ada, tidak
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik temperatur,
tekanan, pH dan sebagainya.

Waktu paruh radioisotop bervariasi dari kisaran milidetik


sampai ribuan tahun.

Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia


atau senyawa yang disusunnya.

Radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama


dengan isotope lain sehingga sifat kimia yang dimiliki
radioisotop sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang
sama.

Radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki


daya tembus yang besar.
Dalam inti atom terdapat X = unsur radioaktif
proton dan neutron yang
disebut nucleon (partikel
penyusun inti). Suatu inti atom A = nomor massa / nukleon (jumlah p+ n)
(nuklida) ditandai jumlah proton
dan jumlah neutron. Secara
umum nuklida dilambangkan Z = nomor atom (jumlah p)
dengan:

Macam- Isotop: nuklida yang mempunyai jumlah proton


macam sama tetapi jumlah neutron berbeda.
Nuklida
Isobar : nuklida yang mempunyai jumlah
nucleon sama tetapi jumlah proton berbeda.

Isoton: nuklida yang mempunyai jumlah


neutron sama.
Reaksi Inti
• Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti berat
(Z > 83) menjadi dua inti sedang. Reaksi ini
sering terjadi pada U-235, Cf-252, dan Pu-239.
Reaksi Fisi Proses reaksi fisi terjadi karena inti menyerap
(Pembelahan) suatu partikel, karena reaksi fisi massanya
semakin lama semakin kecil, maka memerlukan
waktu yang lumayan lama dengan energi yang
besar.
• Reaksi fusi adalah kebalikan dari reaksi fisi,
yaitu penggabungan antara dua atau lebih
Reaksi fusi inti ringan yang menghasilkan inti lebih
berat, partikel elementer, dan pemancaran
(penggabungan) energi. Reaksi fisi pada suhu tinggi sering
terjadi dan makanya juga disebut reaksi
termonuklir.
Pengaktivan inti dan penggunaan radioisotop
Analisis pengaktifan neutron adalah
analisis unsur-unsur dalam sampel
yang didasarkan pada pengubahan
isotope stabil oleh isotope radioaktif
melalui pemboman sampel oleh
neutron

Analisis Pengaktifan
Neutron

Proses aktivasi yang paling umum


disebabkan oleh penyerapan neutron
oleh inti atom suatu unsur, dan unsur
yang teraktivasi akan menjadi radioaktif
yang dapat memancarkan radiasi.
Digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang itu mati wajar atau
diracun, dapat dianalisis berdasarkan runutan unsur dalam rambut. Ini dapat
dilakukan dengan cara menentukan jumlah dan porsi unsur dalam rambut
secara seksama sehingga dapat diketahui penyebab kematian orang itu.

Analisis terhadap rambut dapat dilakukan untuk menentukkan zat beracun


yang terdapat dalam rambut, mialnya Arsen (As). Jika isotope 75As
dibombardir dengan neutron, inti yang lebih stabil yaitu 76As :

33As + 0n1 → 33As76m + 0𝛾0


75
Bidang kedokteran Bidang pertanian
Bidang industri Bidang purbakala
Bidang hidrologi Bidang peternakan
Bidang biologi

Dampak negatif radioisotop

Radiasi zat radioaktif


dapat memperpendek Radiasinya dalam Radiasi radioaktif juga
umur manusia karena membuat sel darah mengakibatkan
dapat merusak putih membelah kemandulan dan
jaringan tubuh dan sehingga terjadi mutasi genetik pada
menurunkan imun penyakit leukemia keturunannya
Terima
Kasih

You might also like