You are on page 1of 13

Spektroskopi

Mossbauer
Yulia Eka Putri
1410441003

Andre Rizki Naldi


1410441036

Yulistio Martha
1410442023

M. Frassetia Lubis
151044
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Mossbauer spectrometry menyediakan pengukuran elektronik, magnetik, dan
properti struktural yang unik di dalam material. Mossbauer spectrum adalah
intensitas dari absorbsi sinar (gama) dengan energi untuk sebuah resonansi
nukelus yang spesifik seperti 57Fe atau 119Sn.
Spektrum Mossbauer memberikan informasi kuantitatif pada “hyperfine
interaction,” yang merupakan energi kecil dari interaksi antara nucleus dan electron
di dekatnya. Tiga hal penting/elemen mengenai hyperfine interaction yaitu, massa
jenis electron pada nucleus (pergeseran isomer), gradien medan listrik (pembagian
quadrupole nuklir), dan massa jenis electron yang tidak berpasangan pada nucleus
(bagian hyperfine medan gaya).
Tujuan
Mengetahui kegunaan dari spektroskopi Mossbauer untuk kehidupan sehari-hari.
BAB II
Landasan Teori
Pengertian
Mossbauer spectrometry mencari material secara “inside out”, dimana “inside”
merujuk pada resonansi inti atom. Inti atom pertama berperan untuk
memancarkan sinar gama dan inti atom yang kedua berperan untuk mengabsorbsi
sinar gama dengan efisiensi, kedua inti atom tersebut harus terikat secara kimiawi
dalam padatan, fenomena ini disebut dengan “Mossbauer effect”.
Mossbaeur spectrometry bermanfaat untuk analisis fase kuantitatif atau
penentuan konsentrasi elemen resonan dalam fase yang berbeda, walaupun fase-
fase tersebut merupakan struktur nano atau pun amorf.
Perkembangan baru dari spektrum mossbauer ini mengenai instrument sinkotron
memperbolehkan untuk melakukan pengukuran pada sampel sekecil 10µm.
Perkembangan lain meliputi pengukuran spektrum vibrasional dari atom resonan,
penyebaran koheren, dan difraksi dari radiasi nuklir.
Spektrometri Mossbauer utamanya diterapkan pada nuclei Fe, Sn, Eu, Sb dan Dy.
Spektrum Mossbauer juga bisa didapatkan dari nuclei yang lain, tapi hanya jika
bahan percobaan mampu menerima gelombang half-lives radioisotope, suhu
rendah (cryogenic) dan sumber radiasi dipersiapkan pada sel panas.
Prinsip Metode
1. Eksitasi Nuklir
Efek mossbauer disebut “hamburan sinar γ-ray resonansi nuklir”, karena melibatkan
emisi sinar α dari nukleus yang tereksitasi, diikuti oleh penyerapan sinar oleh inti kedua.
2. Efek Mossbauer
Adanya nukleus kedua menyerap energi sinar yang dipancarkan oleh nukleus pertama.
Ketepatan energi dari keadaan tereksitasi nuklir bisa berada diurutan 10-8 eV, yang
merupakan target energi yang sangat kecil untuk terkena sinar datang.
3. Isomer Shift
Puncak pada spektrum mossbauer mengalami pergeseran energi yang temati saat atom
mossbauer berada dalam bahan yang berbeda. Pergeseran tersebut berasal dari
interaksi hyperfine yang melibatkan nukleus dan elektron dalam atom.
Aplikasi
Sebagian besar spektroskopi mossbauer dalam ilmu material menggunakan
“interaksi hyperfine”, dimana elektron di sekitar nukleus mengganggu energi pada
nuklir. Interaksi hyperfine menyebabkan gangguan yang sangat kecil 10-9 sampai
10-7 eV dalam energi sinar-sinar mossbauer.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Spektroskopi mossbauer menggunakan interaksi hyperrine, dimana elektron di
sekitar nukleus mengganggu energi pada nuklir. Sehingga terjadi gangguan energi
sinar mossbauer menjadi berkurang atau kecil. Selain itu, adanya penemuan baru
mengenai instrument sinkrotron memperbolehkan untuk melakukan pengukuran
pada sampel kecil seukuran 10µm.
Terima Kasih

You might also like