You are on page 1of 15

Pengertian pembelajaran berbasis “problem

solving”
merupakan suatu pembelajaran yang menekankan pada penyelesaian suatu
masalah secara menalar. Proses ini berlangsung secara bertahap, mulai dari menerima
stimulus dari lingkungan sampai pada memberi respons yang tepat terhadap dirinya.
Strategi penyelesaian masalah ini juga disebut strategi inkuiri atau strategi discovery.
Perbedaannya strategi inkuiri dan discovery:

Inkuir lebih menekankan pada ”keyakinan diri sendiri


terhadap terselesainya suatu masalah”

menekankan pada “penemuan”, jadi penyelesaian


Discovery
masalahnya berdasarkan pengalaman yang sudah
terjadi sebelumnya
Strategi pembelajaran berbasis problem solving:

1. Menurut Gulo, penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut :
 Penyelesaian masalah berdasarkan pengalaman masa lalu
 Penyelesaian masalah berdasarkan intuitif
 Penyelesaian masalah berdasarkan trial and error
 Penyelesaian masalah secara otoritas
 Penyelesaian masalah secara metafisika
 Penyelesaian masalah secara ilmiah
 Penyelesaian masalah secara rasional melalui proses dedukasi dan induksi
2. Menurut J. Dewey, penyelesaian masalah dapat dilakukan melalui beberapa tahap:
Merumuskan masalah
Menelaah masalah
Merumuskan hipotesis
Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
Pembuktian hipotesis
Menemukan pilihan penyelesaian
3. Menurut Lawrence Senesh, langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut :
Menemukan gejala-gejala probematik
Mempelajari aspek-aspek permasalahan
Mendefinisikan masalah
Menentukan ruang lingkup
Menganalisis sebab-sebab masalah
Menyelesaikan masalah
4. Menurut David Johnson dan Johnson, prosedur penyelesaian masalah sebagai
berikut :
Mendefinisikan masalah
Mendiagnosis masalah
Merumuskan strategi alternatif
Menentukan dan menerapkan strategi
Mengevaluasi keberhasilan strategi
Pengertian pembelajaran berbasis “problem
posing”
harus menguasai berbagai teknik penyampaian materi dan juga dapat
menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar sesuai materi yang
digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa agar mereka dapat
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
Strategi pembelajaran berbasis “problem posing”:

kemampuan guru memotivasi siswa melalui


perumusan situasi yang menantang sehingga siswa
dapat mengajukan pertanyaan yang dapat
diselesaikan dan berakibat kepada peningkatan
kemampuan mereka dalam memecahkan masalah
Komunikasi siswa yang terjadi di kelas dibagi dalam dua
model, yaitu :
• Model Reseptif
Adalah model komunikasi siswa yang menggunakan lembar kerja dan latihan-latihan
yang disediakan oleh guru.
• Model Ekspresif
Adalah model komunikasi siswa menggunakan diskusi, menulis kreatif, dan melakukan
kegiatan-kegiatan. Pengajuan soal atau pertanyaan merupakan salah satu cara
komunikasi siswa dengan model ekspresif.
E. Problem Posing Secara kelompok dan
individu
a. Pengajuan Masalah secara kelompok
 Pengajuan masalah secara kelompok merupakan salah satu cara untuk membangun kerja
sama yang saling menguntungkan.
bahwa tujuan utama pembelajaran dengan cara berkelompok adalah untuk :
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah secara rasional
2. Mengembangkan sikap sosial dan bergotong royong dalam kehidupan
3. Mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga tiap anggota merasa dirinya
kebagian yang bertanggung jawab
4. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan-kepemimpanan pada setiap anggota
kelompk dalam pemecahan masalah kelompok.
Groos, Galbraith, Renshaw memberikan tiga pengertian bekerja sama dalam kelompok
belajar yang berbeda, yaitu :
1. Parallel activity : siswa bekerja sama secara paaralel dalam kelompok dengan
seedikit penukaran ide atau gagasan
2. Peer tutoring : siswa mengerjakan soal secara bersama-sama dalam kelompok dan
salah seorang siswa yang lebih pintar menjadi pengendali jalnnya kerjasama
3. Collaboration : yang meliputi Cooperative Learning Strategy.Strategi ini menuntut
siswa bekerja sama dalam kelompoknya terhadap masalah yang sama dan tidak ada
diantara mereka yang boleh mengerjakannya sendiri-sendiri.
b. Pengajuan Masalah secara individu

proses pembelajaran yang berlangsung di dalam


kelas, dengan seorang gru sebagai fasilitator dan
diikuti semua siswa di dalam kelas
F. Kelebihan dan kekurangan Problem
Posing
Kelebihan Kekurangan
Mendidik murid berpikir kritis Memerlukan waktu yang cukup banyak

Tidak bisa digunakan dikelas-kelas


Siswa aktif dalam pembelajaran
rendah
Belajar menganalisis dan
menganalisa suatu masalah Tidak semua murid terampil bertanya
Mendidik anak percaya diri
G. Penerapan pembelajaran problem
posing

model pembelajaran problem posing


suatu model pembelajaran yang mewajibkan para
siswa mengajukan soal sendiri melalui belajar soal (berlatih soal)
secara mandiri.
Silver dan Cai menjelaskan bahwa pengajuan soal mandiri dapat diaplikasikan dalam
tiga bentuk aktivitas kognitif matematika, yakni :
1. Pre-solution PosingYait
jika seorang siswa membuat soal dari situasi yang diadakan. Jadi, guru diharapkan
mampu membuat pertanyaan yang berkaitan dengan pernyataan sebelumnya.
2. Within Solution PosingYaitu
jika seorang siswa mampu merumuskan ulang pertanyaan soal tersebut menjadi sub-sub
pertanyaan baru yang urutan penyelesaiannya seperti yang telah diselesaikan
sebelumnya. Jadi, diharapkan siswa mampu membuat sub-sub pertanyaan baru dari
sebuah pertanyaan yang ada pada soal yang bersangkutan.
3. Post- solution Posing
Yaitu seorang siswa memodifikasi tujuan atau kondisi soal yang sudah diselesaikan
untuk membuat soal baru yang sejenis.

You might also like