Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Musnajam, ST.,M.Eng
Teknik Pertambangan
Universitas Sembilanbelas November Kolaka
PENAMPANG LAPISAN BUMI
3. KETERSEDIAAN AIR
2. Pembangunan yang dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang, akan menimbulkan permasalahan,
seperti :
b. Kegiatan pembangunan dengan skala yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan
(geologi)
c. Kegiatan pembangunan yang lokasinya terletak pada daerah rawan bencana alam (geologi)
d. Kegiatan pembangunan yang lokasinya rentan terhadap pencemaran dan degradasi lingkungan.
a. Kabupaten/Kota rawan bencana alam (geologi) dan atau miskin (minim) sumber daya
alam (geologi)
Kabupaten Nunukan
• Dalam rangka penataan ruang dan pengembangan wilayah, data dan informasi
(peta) geologi lingkungan meliputi geomorfologi, sumber daya air, sumber daya
mineral dan energi, sumber bahan bangunan, daya dukung tanah dan batuan
untuk fondasi, dan kebencanaan geologi.
(vv): sangat dipertimbangkan; vv: dipertimbangkan; v: cukup dipertimbangkan dan o: kurang dipertimbangkan
1. Pemukiman 8. Pariwisata
2. Perdagangan dan Perkantoran 9. Jaringan Transportasi (lapangan terbang, pelabuhan, jalan raya, jalan kereta api)
3. Industri 10. Jaringan Telekomunikasi dan Kelistrikan (menara transmisi dan telekomunikasi)
4. Pertambangan 11. Jaringan Perpipaan (pipa minyak dan gas serta air bersih)
5. Pertanian (lahan kering dan basah) 12. Prasarana dan Sarana Air baku (waduk, bendungan dan saluran irigasi)
6. Perkebunan (tanaman keras dan hortikultura) 13. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah domestik dan tempat penimbunan
7. Hutan (hutan produksi dan hutan rakyat) limbah industri.
I. Proses-Proses Alam :
Proses Internal :
adalah “ Proses Peristiwa Bumi yang ditimbulkan
oleh adanya kegiatan yang berasal dari dalam bumi
(endogen), yakni kegiatan volkanik, tektonik, yang
berpengaruh terhadap kerentanan daya dukung
fisik lahan dan lingkungan.
Proses Eksternal :
yaitu “ Proses alam yang ditimbulkan oleh adanya
proses kegiatan yang berasal dari permukaan bumi
(exogen), yaitu perubahan iklim, erosi dan
sedimentasi termasuk perubahan muka air laut
yang mempengaruhi kemampuan daya dukung fisik
dan lingkungan suatu daerah “
MC
C C
C M M
FM FM
BM
C A.9 FM Muarabungin
C
BM FM BM
M C
D.16 Muarabungin 2 BM
C
C GALIAN F.11
D.15 C Kalimati BM M
BM
Kampungbaru C M E.3 BM
M C A.8 FM CM B.13 M
C FCM
C B.20 M
M C
Kobakbadak
C FCM
Cabangdua FCM
A.3
M FM B.11 FCM
C.12 FCM
CC FCM
C FCM B.4
C D.34 FM F.36
C Bakung Tamiang
D.35 C F.21
FM C FM E.28
M FCM C
D.7 FM FCM FCM
FM C
D.5 F.27
FCM FM E.31
FCM
D.21
C Rangas
GombongFM FM F.6
FM D.25 E.38
FCM FCM
E.23 F.19
Pengarengan FCM FCM
FM F.18
H.1
C FCM F
H.13 C FC
F F
6°10'LS
Pulokendal F FCM FC FC F
6°10'LS
107°00'BT 107°15'BT
Data GL memberikan PETA GEOLOGI DKI JAKARTA
informasi tentang kondisi
fisik lahan dan lingkungan
saat ini termasuk
didalamnya kandungan
potensinya.
Data GL memberikan
informasi tentang proses-
proses geologi yang telah
dan sedang berlangsung
baik yang disebabkan oleh
proses-proses alam maupun
dampak aktifitas manusia.
Data GL mengemukakan
proyeksi terhadap
pembangunan dimasa
mendatang yang diharapkan
dalam sekian banyak
kemungkinan kondisi.
Amblesan
Gempabumi, Tsunami dan Pelulukan
Tanah Retak dan Pelulukan akibat Gempabumi Bengku
Tsunami, akibat Gempabumi Flores
IDENTIFIKASI BANJIR
Tektonik
Sedimentasi dan Erosi
D .T O B A
0 .0 0
-5 .0 0
0 .0 0 to 3 4 .0 0
3 4 .0 0 to 9 0 .0 0
9 0 .0 0 to 1 5 0 .0 0
1 5 0 .0 0 to 6 0 0 .0 0
9 5 .0 0 1 0 0 .0 0 1 0 5 .0 0
S E B A R A N P U S A T G E M P A D A E R A H S U M A T E R A U T A R A D A N S E K IT A R N Y A
4 P R O P . D A E R A H IS T IM E W A A C E H U
SE
LA
T
B in j a i M EDAN MA
K o ta c a n e LA
KA
T a p a k tu a n < 30 KM
T e b in g t in g g i 3 0 -9 0 K M
PRO P. SUM ATERA UTARA
> 90 KM
K a b a n ja h e
3 K is a r a n
P e m a t a n g s ia n ta r T a n ju n g b a la i
D .T O B A
S id ik a la n g
T a ru tu n g R a n ta u p ra p a t
2
SA
S ip ir o k
MU
DR
P a d a n g s id e m p u a n
A IN
DO
1
NE
S IA
P R O P . R IA U
97 98 99 100
Peta pendukung GPW
TETAPI
Nilai ekonomi kewilayahan turun,
Lingkungan rusak,
Tanpa pemberdayaan masyarakat,
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Tanpa terkendali
PARADIGMA LAMA
PARADIGMA LAMA
PARADIGMA BARU PERTAMBANGAN
DISERTAI
Dapat menjadi :
• Produk hukum DPRD Prop./Kab.
• Alat pemantauan Dinas Pertam-
bangan, Bapedalda, Kantor LH
• Alat evaluasi Dispenda, Kantor
Pajak,
• Juklak bagi pemrakarsa
PARADIGMA BARU PERLU
DIWUJUDKAN
Menuju keharmonisan 4 faktor :
pertambangan,
kewilayahan,
lingkungan, dan
keberdayaan masyarakat.
Wilayah pasca tambang tumbuh
- sentra kegiatan ekonomi baru
Keuntungan pertambangan
keuntungan sektor-sektor terkait
INDIKATOR TERUKUR
masing-masing faktor harus terukur
untuk memperoleh kemudahan
penilaian
maka melalui pendekatan genesis
dilakukan :
pemetaan GL untuk PW,
Identifikasi karakteristik Geologi
Wil.,
Studi sosial
menuju skenario pengembangan sum-
ber daya mineral dan kewilayahan
terpadu YANG TERUKUR
PENUTUP