Professional Documents
Culture Documents
com
LOGO
ARSITEKTUR
DAN
PERILAKU
Activity
Oversable Social Expression
More Concrete & Eventually
Lifestyle
Excessive Abstractness
System
Positive Normative
Theories and
Models of Professed
Environment, Substantive Substantive
people, and Their Building Building
Interaction Design Performance
Professed
Procedural Procedural
Decision Theory Praxis Context
Research Methods
Lang, 1987
Pengaruh pada Lingkungan
Aspek norma, budaya, masyarakat yang berbeda
akan menghasilkan konsep dan wujud ruang yang
berbeda (Rapoport, 1969) :
Faktor
Yang Kognisi
berpengaruh Religi Organismic Lingkungan
Perilaku Lingkungan
Hubungan Timbal Balik
Giford (1987)
Pengaruh pada Lingkungan
Kognisi
Lingkungan
Haryadi (1995)
Religi Cultural
Faktor
Yg berpengaruh
Environmental
Rapopport (1977), Cultural
1 2 Rapoport, 1977
Ardrey 1970
Teori Haryadi, 1995
Altman, 1975
Edney, 1976
Brower, 1976
Porteus, 1977
Hussein, 1979
Gifford, 1987 3
Jon Lang, 1987 Teori Budaya
Haryadi, 1995 Koentjaraningrat 1992 Gala, 2007 Johnson,1988 Weber,1949
Perilaku & Ruang
Proses dan pola perilaku manusia di kelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
Proses Individual dan Proses Sosial
Proses Individual
Dalam hal ini proses psikologis manusia tidak terlepas dari proses tersebut.
Pada proses individu meliputi beberapa hal :
1. Persepsi Lingkungan,
2. Kognisi Spasial,
3. Perilaku Spasial,
Proses Sosial
Pada proses sosial, perilaku interpersonal manusia meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Ruang Personal ( Personal Space ) berupa domain kecil sejauh jangkauan
manusia.
2. Teritorialitas yaitu kecenderungan untuk menguasai daerah yang lebih luas bagi
seseorang.
3. Kesesakan dan Kepadatan yaitu keadaan apabila ruang fisik yang tersedia
terbatas.
4. Privasi sebagai usaha optimal pemenuhan kebutuhan sosial manusia. Dalam
proses sosial, perilaku interpersonal yang sangat berpengaruh pada perubahan
ruang publik adalah teritorialitas..
Edward Hall ( dalam Laurens, 2004 ) mengidentifikasi tiga tipe dasar dalam
pola ruang :
1. Ruang Berbatas Tetap (Fixed-Feature Space),
2. Ruang Berbatas SemiTetap ( SemiFixed- Feature Space)
3. Ruang Informal,
Hubungan Perilaku, Ruang, dan Budaya
Hubungan Lingkungan, Perilaku, dan Budaya
Sumber :
Altman and Chemers 1984
Sumber : Sumber :
Rapoport Koentjaraningrat (2011)
(1977)
E
perumusan tipe teritori yang terjadi.
Sketsa Peta
Mencatat berbagai
Dasar
Meliputi seluruh
Perilaku
elemen permukiman
yang terkait dengan A D
perilaku yang terjadi pada
tempat tersebut, dengan
interaksi komunitas menggambarkan simbol-
sosial masyarakat Pemetaan simbol pada peta dasar.
seperti; fasilitas sosial,
fasilitas umum dan Perilaku
ruang-ruang komunitas
yang ada di lokus
penelitian.
Memberi Simbol
Membuat List B C & Tanda
Perilaku Ditandai pada peta dasar yang telah dibuat
Pelaku, kegiatan, yang dan dibagi atas beberapa tema sesuai
terlibat, hubungan, kegiatan dan konteks yang berlangsung.
konteks, dan tempat Simbol-simbol yang ditandai terkait pelaku
kegiatan, tempat kegiatan, yang terlibat,
dan hubungan yang terjadi.
List Perilaku
Hubungan
hubungan yang spesifik antara
pelaku dengan orang lain yang
Kegiatan terlibat pada kegiatan yang
berlangsung.
Berupa kegiatan sacred atau yang lebih
bersifat khusus dan kegiatan yang Yang Terlibat
sifatnya lebih umum (profane) siapa saja yang terlibat, karena gambaran tentang
suatu kegiatan ditentukan juga oleh bagaimana
kegiatan itu melibatkan orang lain.
www.themegallery.com
LOGO
ARSITEKTUR
DAN
PERILAKU
Definisi diatas menyatakan karakter dasar dari suatu teritori yaitu tentang :
1. Kepemilikan dan tatanan tempat.
2. Personalisasi atau penandaan wilayah.
3. Taturan atau tatanan untuk mempertahankan terhadap gangguan
4. Kemampuan berfungsi yang meliputi jangkauan kebutuhan fisik dasar
sampai kepuasan kognitif dan kebutuhan aesthetic
Irwin Altman (1975) , membagi teritori menjadi tiga kategori dikaitkan dengan
keterlibatan personal, involvement, kedekatan dengan kehidupan sehari hari
individu atau kelompok dan frekuensi penggunaan, Yaitu Teritori Primer, Sekunder
dan Publik
Dalam terminologi perilaku , hal diatas berkaitan dengan apa yang disebut
sebagai privacy manusia. Tipe dan derajat privasi tergantung pola perilaku dalam
konteks budaya, dalam kepribadiannya serta aspirasi individu tersebut.
pengguna.
( sumber; Altman dalam Deddy halim, 2005 )
Pengaruh pada teritorialitas
Beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaan teritori adalah karakteristik personal
seseorang, perbedaan situasional dan faktor budaya.
a). Faktor Personal
b). Faktor Situasi
c). Faktor budaya
Teritorialitas dan Agresi
Salah satu aspek yang paling menarik dari teritorialitas adalah hubungan antara teritori dan
agresi. Walaupun tidak selalu disadari, teritori berfungsi sebagai pemicu agresi dan sekaligus
sebagai stabilisator untuk mencegah terjadinya agresi
Rapoport,
1969 System of Setting
( Rangkaian unsur Spasial yg mempunyai
Setting Perilaku hubungan / terkait pada kegiatan Tertentu )
System of Activity
( Suatu Rangkaian perilaku yg sengaja dilakukan )
Kualitas Hubungan Perilaku dapat dilihat dari
elemen- elemen atribut lingkungan :
1. Kenyamanan: keadaan Lingkungan yg
memberi rasa sesuai inderawi
2. Aktifitas: perasaan adanya intensitas
3. Kesesakaan: perasaan kepadatan
Perilaku
Weisman, 4. Sosialitas: kemampuan hubungan sosial
Manusia dan
1981 5. Privasi
Lingkungan
6. Kontrol: kondisi kemudahan mewujudkan
personalitas
7. Aksesibilitas : kemudahan bergerak
8. Makna: kemampuan lingkungan
menyajikan makna individual atau
kebudayaan
1. Perilaku adalah kasat mata, secara
langsung tidak dapat diamati
2. Perilaku mengenal beberapa tingkatan,
Karakter Sederhana / Stereotip, Kompleks
Watson, 1958
Perilaku 3. Perilaku Bervariasi, Kognisi, Afeksi dan
Psikomotorik
4. Perilaku bisa disadari atau tidak
www.themegallery.com
LOGO
ARSITEKTUR
DAN
PERILAKU
1. Pendekatan Cybernetics
2. Pendekatan Perilaku Positif dan Normatif
Brower, S.N., 1976, Territory in Urban Settings. Dalam Altman, (1980), Human
Behavior and Enviroment. Plenary Press, NY and London.
Fisher, A. Bell, P.A, & Baum. A. 2001. Environmental Psychology, Harcourt College
Publisher , USA
Gifford, R. 1987, Environmental Psychologi : Principle and Practice, Boston : Allyn and
Bacon. Inc
Halim, Deddy, 2005, Psikologi Arsitektur pengantar kajian lintas disiplin, Grasindo,
Jakarta
Helmi, A.F 1999, Beberapa Teori Psikologi Lingkungan, Buletin Psikologi Tahun VII 2
Desember 1999
Lang. Jhon, Burnette. Charles, Molesky. Walter, Vachon. David, 1974, Designing for
Human Bahaviour : Architecture and the Behavioral Sciences, Dowden, Hutchinson and
Ross, Inc, Pennsylvania.