Professional Documents
Culture Documents
Therapeutic objective
(prevention of DVT)
Choose drug
PK & dosing regimen PD
(warfarin od)
Monitor therapeutic
and toxic response
(INR and bleeding)
DO ALL DRUGS NEED TDM?
Drugs that do not need TDM
• Drugs that used for treating diseases of which
their clinical end points can easily be monitored,
e.g., BP, HR, cardiac rhythm, blood sugar, blood
cholesterol and triglycerides, urine volume, body
temperature, inflammation, pain, headache, etc.
• Drugs whose serum concentrations do not
correlate with therapeutic or toxic effects.
• Drugs with less complicated pharmacokinetics.
• Drugs that used to treat less complicated or not
life threatening diseases
Monitoring drug therapy
1. By Clinical Response
- saturable elimination
- genetic factors (poor metabolisers)
- concurrent disease
- multiple (and interacting) drug therapies
Therapeutic
Range
• MAXIMIZING EFFICACY
- Epileptic pt. vs Phenytoin
- Burn pt. vs Gentamicin
- Asthmatic pt. vs Theophylline
- Life-saving in serious situations
CLINICAL USEFULNESS OF TDM
(cont’d)
• AVOIDING TOXICITY
- Overdose
- Differentiate adverse effects from disease
states
: Digoxin toxicity vs ventricular
arrhythmias
: Digoxin toxicity vs hypo-K or hyper-Ca
- Altered pharmacokinetics
CLINICAL USEFULNESS OF TDM
(cont’d)
• IDENTIFYING THERAPEUTIC
FAILURE
- Non-compliance
- Subtherapeutic dose
- Bioavailability problem
- Malabsorption
- Drug interactions
COST-BENIFITS OF TDM
• HOSPITAL
- Reduce hospital congestion
- Increase quality of Rx and service
- Economic consideration
- Personnel: research, promotion &
self
esteem
- Medico-legal aspects
BENIFITS OF TDM (cont’d)
• PATIENT CARE
- Decrease duration of stay
in hospital
- Receive safer and more
effective Rx
- More economic
- Increased productivity
COST-EFFECTIVENESS OF
METHODOLOGY
• Economic consideration
: Building cost
: Maintenance costs of
equipment
: Equipment depreciation
costs
: Medical supplies
PROBLEMS OF TDM
SERVICE
• Hospital personnel do not
know the existence
of TDM service
• Physicians do not understand
the principles,
benefits, and the limitations
of TDM service
• Inappropriate sampling times
• Do not state the indication of
TDM
• Insufficient patient’s history
and other
Aznan Lelo
Dep. Farmakologi & Terapeutik,
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
SKN RPJM
2004 2004-2009
Menjamin :
1. Ketersediaan, pemerataan dan
keterjangkauan obat esensial
2. Keamanan, khasiat & mutu obat
beredar
3. Penggunaan obat yang rasional
SASARAN KONAS :
1. Memperluas, meratakan dan meningkatkan mutu
kesehatan dengan mencukupi persediaan obat yang
bermutu.
2. Meningkatkan ketepatan , kerasionalan dan efisiensi
penggunaan obat
3. Meningkatkan mutu, keamanan dan khasiat obat
termasuk obat tradisional
4. Melindungi masyarakat dari penggunaan obat-obat
tradisional yang tidak memenuhi syarat.
5. Mencegah penyalahgunaan narkotika dan bahan lainnya
yang menyebabkan ketergantungan
6. Meningkatkan tercapainya prinsip kemandirian maksimal
dibidang obat.
Rasionalisasi harga obat
Kepmenkes 336/2006 tentang harga obat
generik.
Kepmenkes 487/2006 tentang perubahan
atas Kepmenkes no. 336/2006.
Kepmenkes 069/2006 tentang
pencantuman HET pada label obat.
GP Farmasi sepakat menetapkan harga obat
generik bermerk sebesar 3x obat generik. Hal
ini telah diikuti dengan penurunan 31 item
bahan aktif obat/kurang lebih 1400 jenis item
obat.
SELEKSI OBAT ESENSIAL
Sasaran :
diterimanya secara luas daftar obat esensial nasional
(doen)
Langkah kebijakan :
1. Pemilihan obat esensial harus terkait dengan pedoman terapi
/ standar pengobatan yang didasarkan pada bukti ilmiah
terbaik
2. Seleksi obat esensial dilakukan melalui penelaahan ilmiah yg
mendalam & pengambilan keputusan yg transparan dgn
melibatkan para farmasis, farmakolog, klinisi & ahli kesehatan
masyarakat
3. Revisi doen dilakukan secara periodik paling tidak setiap 3-4
thn dgn melalui proses pengambilan keputusan yg sama
4. Penyebarluasan doen kpd sarana pelayanan kesehatan
sampai daerah terpencil, baik dlm bentuk tercetak maupun
elektronik
Manfaat penggunaan DOEN :
1. Memberi keleluasaan bagi dokter untuk memilih obat
yang tepat bagi pasien
2. Rasionalisasi dalam peresepan
3. Menjamin ketersediaan obat bagi masyarakat
4. Memudahkan dokter memilih obat
5. Menyediakan obat dengan harga yang ekonomis dan
terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat
6. Menghindari tindakan pemberian obat paten tertentu
secara terus menerus kepada pasien
7. Memberikan gambaran anggaran pengeluaran obat bagi
instansi – instansi seperti RS, Puskesmas, dll.
PENGAWASAN OBAT
Sasaran :
Obat yang beredar harus memenuhi syarat
keamanan, khasiat, mutu dan keabsahan
Masyarakat terhindar dari penggunaan obat yg salah
& penyalahgunaan obat
Langkah kebijakan :
1. Pengawasan obat dilaksanakan dgn kompetensi
tinggi secara independen, akuntabel & transparan
2. Penguatan fungsi pengawasan obat
3. Peningkatan sarana & prasarana pengawasan obat,
serta pemenuhan kebutuhan sdm yg memadai
4. Pengembangan tenaga dgn jumlah dan mutu sesuai
dgn standar kompetensi
5. Pembentukan pusat informasi obat di pusat & daerah
utk intensifikasi penyebaran informasi obat
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Sasaran :
menunjang penerapan konas sebaik-baiknya melalui
pembentukan mekanisme pemantauan dan evaluasi
kinerja serta dampak kebijakan, guna mengetahui
hambatan dan penetapan strategi yang efektif
Langkah kebijakan :
1. Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala
2. Pelaksanaan dan indikator pemantauan mengikuti
pedoman who dan dpt bekerjasama dgn who atau
pihak lain utk membandingkan hasilnya dengan
negara lain
3. Pemanfaatan hasil pemantauan dan evaluasi
BPJS FORNAS ???
• ASURANSI
• MONOPOLI