You are on page 1of 8

PENDAHULUAN

Kandungan [5,6] :
Sifat Fisik [2,3,4] :
 99,5 % air
 Tidak berwarna
 Komponen anorganik (Na, K,
 Tidak berbau
Ca, Mg, Cl, HCO3 dan fosfat)
 kepadatan relatif 1,004 – 1,009
 Komponen bioanorganik
 Produksi per hari ± 600 mL,
(protein dan musin dan
dimana rata-rata aliran saliva
sejumlah kecil asam amino,
berkisar 20 mL/jam (istirahat),
Kelenjar minor : jaringan labial, bukal, urea, asam urat dan kolesterol)
lingual dan palatal. [1] 150 mL/jam (makan) dan 20-
 Enzim
50 mL/jam (tidur)
 pH = 6,7-7,4

Daniel dkk., 2016 [1]


Zhang dkk., 2016 [2]
Indriana, 2011 [3] Enzim amilase
Malathi dkk., 2016 [4]
Willianti dkk., 2015 [5]
Mandel dan Breslin, 2011 [6]
Struktur [7] :
Uji Pengaruh Kerja Enzim [8] :
1) α-amylase : pH 6,7-7 dan suhu
Enzim amylase 1) Uji Fehling. Positif : kompleks
37ºC
tembaga oksida
2) β-amilase : pH 4 – 5
2) Uji Benedict. Positif : endapan
3) γ-amilase : pH optimum 3
merah bata
3) Uji iodin. Positif : kompleks
warna biru

Vachhani, 2016 [7]


Jahangirpuria dkk., 2017 [8]
METODOLOGI PERCOBAAN

ALAT BAHAN

1. Sampel air liur sebanyak 15 mL 8. Larutan Iodium 9 tetes


1. Tabung reaksi 5 buah
2. Kertas indikator pH universal 9. Urea 10% 1 mL
2. Rak tabung reaksi 1 buah
1 buah
10. Larutan HCl 1 M 3 mL
3. Hot plate (Maspion) 1 buah
3. Larutan FeSO4.7H2O 0,1 M 1 mL
4. Pipet tetes 1 buah 11. Larutan pati 1% 10 mL

4. Larutan BaCl2 2% 3 tetes


5. Bunsen 1 buah 12. Larutan Benedict 8 tetes

5. Asam laktat 2 mL
6. Penjepit kayu 1 buah 13. Akuades 11 mL

7. Gelas beker 250 mL (pyrex) 2 buah 6. Larutan Fehling A 8 tetes


14. Na2CO3 0,1 M ] 1 mL

8. Termometer 1 buah 7. Larutan Fehling B 8 tetes


15. Indikator PP 2 tetes
DATA PENGAMATAN
1. Penentuan pH Air Liur
No Perlakuan pH Warna

1 Air liur diuji pH indikator universal 7 Bening


2 Air liur + PP 7 Bening

2. Uji Sulfat dan Fosfat dalam Air Liur


No Perlakuan pH Warna sebelum Warna sesudah
1 Uji Sulfat 7 Putih bening Putih bening
2 Uji Fosfat 7 Putih bening Kuning keoranyean

3. Hidrolisis Pati oleh Air Liur


No Perlakuan Waktu Warna sebelum Warna sesudah
1 Sampel air liur + 27,17 s Bening Bening
pati dipanaskan
2 Larutan + iodin Bening kuning
3 Dipanaskan Kuning Biru
dengan bunsen
4. Pengaruh pH terhadap Kerja Enzim
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi ofset.
Berg, J.M., Tymoczko, J.L., dan Stryer, L. 2002. Biochemistry 5th Edition. New York: Wh Free Man.
Budiarti, G.I., Sumardiono, S., dan Kusmiati. 2016. Studi Konversi Pati Ubi Kayu (Cassava Starch) menjadi Glukosa Secara Enzimatik.
Chemica, 3(1): 7-10.
Daniel, F.I., Lima, L., dan Santos, R.D. 2016. Salivary Calcium and Phosphate Stability in Different Time and Temperature Storage.
Brazillian Journal of Pharmaceutical Science, 52(4): 679-684.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
Erviana, D., Budaya, A.W., Hariyani, S., Winda, A., dan Sari, L.Y. 2018. Analisis Kualitatif Kandungan Sulfat dalam Aliran Air dan Air
Danau di Kawasan Jaka Baring Sport City Palembang. Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, 2(2): 1-4.
Febrianti, S.H., Sulistyarti., dan Atikah. 2013. Penentuan Kadar Iodida Secara Spektrofotometri Berrdasarkan Pembentukan Kompleks
Amilum-Iodium Menggunakan Oksidator Iodat. Kimia Student Journal, 1(1): 50-56.
Hans, R., Thomas, S., Garla, B., Dagli, R.J., dan Hans, M.K. 2016. Effect of Various Sugary Beverages on Salivary pH, Flow Rate, and
Oral Clearance Rate Amongst Adults. Scientifica, 1(1): 1-7.
Indriana, T. 2011. Perbedaan Laju Aliran Saliva dan pH Karena Pengaruh Stimulus Kimiawi dan Mekanis. Jurnal Kedokteran
Mediatek, 17(44): 1-5.
Jahangipuria, H.D., Makwana, S.A., dan Patel, C.G. 2017. Identification of Carbohydrates. The Worrld Journal of Engineering and
Applied Science, 3(6): 1-17.
DAFTAR PUSTAKA

Juwita, D.A.N., Suharti., dan Rasyid, R. 2013. Isolasi Jamur Pengurai Pati dari Tanah Limbah Sagu. Jurnal Farmasi Andalas,
1(1): 35-41.
Malathi, L., Rajesh, E., Babu, N.A., dan Jimson, S. 2016. Saliva as a Diagnostic Tool. Biomedical and Pharmacology Journal,
9(2): 867-870
Mandel, A.L., dan Breslin, P.A.S. 2012. High Endogenous Salivary Amylase Activity is Assosiated with Improved Glycemic
Homestatic Following Starch Ingestion in Adults. The Journal of Nutrition, 6(1): 853-858.
Munegumi, T., Inutsuka, M., dan Hayafuji, Y. 2015. Investigating The Hydrolysis of Starch Using α-Amylase Contained in
Dishwashing Detergent and Human Saliva. Journal of Chemical Education, 4(3): 1-5.
Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., dan Nachtrieb, N.H. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Edisi Ke-4 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Syauqy, A., dan Fitri, A.D. 2017. Pengaruh Merokok Terhadap pH Saliva dan Aktivitas Enzim Ptialin pada Mahasiswa
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Jurnal Universitas Jambi, 5(1): 29-40.
Vachhani, T. 2016. Comparing 𝛼 Amylase Kinetics Using Differential Calculus. Journal of Phamacognosy and Phytochemistry,
5(5): 239-243.
Zhang, C., Cheng, X., Li, J., Zhang, P., Yi, P., Xu, X., dan Zhou, X. 2016. Saliva in The Diagnosis of Disease. International
Journal of Oral Science, 8: 133-137.

You might also like