You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI 1

IDENTIFIKASI ASAM BENZOAT DAN ASAM SALISILAT

Dosen Pengampu :
Fery Eko Pujiono

Disusun Oleh :

NAMA : Abdi Tata Nugroho


NIM : 30322001
PRODI : D3 FARMASI
KELAS : A
KELOMPOK : MEJA 1
TANGGAL PRAKTIKUM : SELASA,03 OKTOBER 2023

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
ISTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
2023
PRAKTIKUM KIMIA FARMASI – LABORATORIUM KIMIA KUALITATIF
1 INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI ASAM BENZOAT DAN ASAM SALISILAT

Tujuan Percobaan

Mengidentifikasi asam benzoat dan asam salisilat.

Dasar Teori

A. Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) memiliki nama lain asam benzena karboksilat berbentuk
padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana.
Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya.
Asam benzoat bersifat asam lemah, garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan.

Sifat fisik
Nonpolar, toksik, mudah menguap (dalam bentuk
Asam benzoat larutan), dan tidak berwarna.
Titik lebur : 122,4°C
Titik didih : 249°C
Manfaat asam benzoat: Kelarutan : sukar larut dalam air dan mudah
 Sebagai bahan tambahan larut dalam etanol, dan metanol
dalam makanan, seperti pengawet makanan
 Sebagai bahan bakar dalam kembang api

B. Asam Salisilat

Memiliki nama lain asam orto hidroksi benzoat. Salisilat adalah kelompok analgesik. Laroux
(1827) mengisolasi salisin dan piria, kemudian tahun 1838 membuat asam salisilat. Berikutnya
Cahours (1844) memperoleh asam salisilat dari minyak wintergreen. Sulistyaningsih, dkk.
(2012) menyatakan bahwa asam salisilat dapat diekstraksi dari pohon willow bark, daun
wintergreen, spearmint, dan sweet birch. Asam salisilat mempuyai aktivitas analgesik-antipiretik
dan antirematik, tidak digunakan secara oral karena terlalu toksik dan banyak digunakan sebagai
analgesik antipirogetik.

Sifat fisik
Bubuk kristal putih, rasa manis, tidak berbau dan
stabil pada udara bebas.
Titik lebur : 159°C
Asam salisilat Titik didih : 211°C
Kelarutan : sedikit larut dalam air, alkohol,
Kegunaan asam salisilat: metanol, dan lemak atau pelarut

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI – LABORATORIUM KIMIA KUALITATIF


2 INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
 Sebagai pengawet makanan
 Sebagai obat penyakit kulit

Alat-Alat
Tabung reaksi, rak, pipet tetes, spatula, cawan porselin, bunsen dan mikroskop
Bahan
HCl, NaOH, Alkohol, CaCO3, HgO, FeCl3, H2SO4, HNO3, Pb asetat dan Aquades.

Prosedur Kerja
A. Identifikasi Asam Benzoat
a. Uji Organoleptik

Perlakuan Hasil Pengamatan


Bau Tidak Berbau
Rasa Tidak Berasa
Warna Putih
Bentuk (dengan Mikroskop) Kristal

b. Uji Kelarutan

Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades Tidak Larut Larut
Sampel + Alkohol Larut Larut
Sampel + NaOH Tidak Larut Larut
Sampel + HCl Tidak Larut Tidak Larut

c. Uji Sublimasi ( ± 3 menit)


Kapas Basah
Kaca objek
Cincin sublimasi
Sampel Kaca objek

Hasil Pengamatan Gambar


Pada cincin sublimasi terbentuk jarum
asam benzoat

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI – LABORATORIUM KIMIA KUALITATIF


3 INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
d. Uji Pendahuluan

Perlakuan Hasil Teori Hasil Pengamatan


Larutan dinetralkan dalam Kuning Cokelat Koloid Kristal Kuning Cokelat Koloid Kristal
CaCO3/HgO +FeCl3 jarum asam benzoat
+ Asam (Mic.) jarum asam benzoat
Sampel + Alkohol +H2SO4 Bau etil Benzoat (frambos) Bau Frambos, bewarna pink
Pekat keunguan
Sampel + Pb asetat
(Mic.)

Kristal Roset
Kristal Transparan Tak
teratur
Reaksi Pendesakan :
Sampel + NaOH + HCl

Kristal Transparan tak teratur

Kristal Transparan Tak


teratur

B. Identifikasi Asam Salisilat


a. Uji Organoleptik

Perlakuan Hasil Pengamatan


Bau Tidak berbau
Rasa Agak Manis
Warna Putih
Bentuk (dengan Mikroskop) Kristal

b. Uji Kelarutan

Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades Tidak larut Tidak larut
Sampel + Alkohol Larut Larut
Sampel + NaOH Tidak larut Tidak Larut
Sampel + HCl Tidak larut Tidak larut

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI – LABORATORIUM KIMIA KUALITATIF


4 INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
c. Uji Sublimasi ( ± 3 menit)
Kapas
BasahKaca
objek
Sampel

Hasil Pengamatan Gambar


Perbesaran 40× pada cincin sublimasi
terbentuk jarum pada dinding cincin dalam dan
luar

d. Uji Pendahuluan

Perlakuan Hasil Teori Hasil Pengamatan


Sampel + FeCl3 Ungu Stabil dalam alkohol Coklat kehijauan
Sampel + Alkohol + H2SO4 Bau metil salisilat Pink keunguan muda dan
Pekat (gondopuro) bau metil salisilat
Sampel + Basa Larut Putih dan larut mengendap
+ asam Mengendap asam salisilat
Sampel + aqua bromata Endapan putih -
Reaksi Marquis : Berwarna pink (Rose)
Sampel + Formalin + H2SO4 Merah Karmin/Rose

Reaksi Spica : Putih tidak tercampur


Sampel + HNO3 5% Kuning Emas
diencerkan + NH4OH
Sampel larutkan dalam Alkohol + Hijau Muda berubah menjadi biru
Zwikker B laut
-

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI – LABORATORIUM KIMIA KUALITATIF


5 INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum pertama yaitu pada bab identifikasi asam benzoat dan
asam salisilat dapat disimpulkan bahwa :

Asam Benzoat

Dari Uji Organoleptik Asam benzoat dapat disimpulkan bahwa Asam Benzoat tidak berbau, tidak berasa,
berwarna putih, dan berbentuk kristal jika dilihat menggunakan mikroskop. Uji Kelarutan Asam benzoat larut
dalam alkohol dan tidak larut dalam HCl. Asam benzoat menjadi larut dalam aquadest dan NaOH setelah
dilakukan pemanasan. Uji sublimasi Asam Benzoat selama ± 3 menit, terbentuk jarum asam benzoate. Asam
benzoat setelah dinetralkan dalam CaCO3 +FeCl3+ Asam sulfat berubah warna menjadi kuning coklat koloid
dan berbentuk kristal jarum, maka sesuai dengan teori. Asam benzoat setelah direaksikan dengan Alkohol +
H2SO4 Pekat bewarna pink keunguan dan berbau seperti frambos (bau etil benzoat), maka sesuai dengan
teori.

Asam benzoat setelah direaksikan dengan Pb asetat dan diamati dengan mikroskop berbentuk kristal
transparan tak teratur, maka tidak sesuai dengan teori. Asam benzoat setelah direaksikan dengan NaOH +
HCl dan diamati dengan mikroskop berbentuk kristal transparan tak teratur, maka sesuai dengan teori.

Asam Salisilat

Dari Uji Organoleptik Asam salisilat memiliki pemerian tidak berbau,rasa agak manis, berwarna putih, dan
berbentuk kristal jika dilihat menggunakan mikroskop. Uji kelarutan Asam salisilat larut dalam alkohol dan
tidak larut dalam aquades, HCl, dan NaOH. Hasil uji sublimasi Asam Salisilat selama ± 3 menit, terdapat
cincin sublimasi dan terbentuk jarum pada dinding cincin dalam dan luar. Asam salisilat setelah direaksikan
dengan FeCl3 berubah warna menjadi coklat kehijauan, maka tidak sesuai dengan teori.

Asam salisilat setelah direaksikan dengan Alkohol + H2SO4 Pekat berubah warna menjadi pink keunguan
muda dan berbau seperti gandapuro (bau metil salisilat), maka sesuai dengan teori. Asam salisilat setelah
direaksikan dengan H2SO4 Pekat (asam) + NaOH (basa) menjadi larut dan mengendap, maka sesuai dengan
teori. Reaksi Marquis, yaitu Asam salisilat yang direaksikan dengan formalin + H2SO4 berubah warna
menjadi pink (rose), maka sesuai dengan teori. Reaksi Spica, yaitu Asam salisilat yang direaksikan dengan
HNO3 5% diencerkan + NH4OH menjadi berwarna putih tidak tercampur, maka tidak sesuai dengan teori.

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI – LABORATORIUM KIMIA KUALITATIF


6 INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
Lampiran

Uji Kelarutan Asam Benzoat Uji Pendahuluan Asam


Uji Sublimasi Asam Benzoat Benzoat

Hasil mikroskopis Asam Hasil mikroskopis Asam Uji Kelarutan Asam Salisilat
Benzoat + Pb asetat Benzoat + NaOH + HCl

Uji Sublimasi Asam Salisilat Uji Pendahuluan Asam Uji Pendahuluan Asam Salisilat +
Salisilat + FeCl3 Alkohol + H2SO4 Pekat

Uji Pendahuluan Asam Uji Pendahuluan Asam Salisilat + Uji Pendahuluan Asam Salisilat +
Salisilat + H2SO4 Pekat formalin + H2SO4 (Reaksi Marquis) HNO3 5% diencerkan + NH4OH (Reaksi
(asam) + NaOH (basa) Spica)

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI – LABORATORIUM KIMIA KUALITATIF


7 INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

You might also like