Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu :
Fery Eko Pujiono
Disusun Oleh :
Tujuan Percobaan
Dasar Teori
A. Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) memiliki nama lain asam benzena karboksilat berbentuk
padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana.
Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya.
Asam benzoat bersifat asam lemah, garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan.
Sifat fisik
Nonpolar, toksik, mudah menguap (dalam bentuk
Asam benzoat larutan), dan tidak berwarna.
Titik lebur : 122,4°C
Titik didih : 249°C
Manfaat asam benzoat: Kelarutan : sukar larut dalam air dan mudah
Sebagai bahan tambahan larut dalam etanol, dan metanol
dalam makanan, seperti pengawet makanan
Sebagai bahan bakar dalam kembang api
B. Asam Salisilat
Memiliki nama lain asam orto hidroksi benzoat. Salisilat adalah kelompok analgesik. Laroux
(1827) mengisolasi salisin dan piria, kemudian tahun 1838 membuat asam salisilat. Berikutnya
Cahours (1844) memperoleh asam salisilat dari minyak wintergreen. Sulistyaningsih, dkk.
(2012) menyatakan bahwa asam salisilat dapat diekstraksi dari pohon willow bark, daun
wintergreen, spearmint, dan sweet birch. Asam salisilat mempuyai aktivitas analgesik-antipiretik
dan antirematik, tidak digunakan secara oral karena terlalu toksik dan banyak digunakan sebagai
analgesik antipirogetik.
Sifat fisik
Bubuk kristal putih, rasa manis, tidak berbau dan
stabil pada udara bebas.
Titik lebur : 159°C
Asam salisilat Titik didih : 211°C
Kelarutan : sedikit larut dalam air, alkohol,
Kegunaan asam salisilat: metanol, dan lemak atau pelarut
Alat-Alat
Tabung reaksi, rak, pipet tetes, spatula, cawan porselin, bunsen dan mikroskop
Bahan
HCl, NaOH, Alkohol, CaCO3, HgO, FeCl3, H2SO4, HNO3, Pb asetat dan Aquades.
Prosedur Kerja
A. Identifikasi Asam Benzoat
a. Uji Organoleptik
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades Tidak Larut Larut
Sampel + Alkohol Larut Larut
Sampel + NaOH Tidak Larut Larut
Sampel + HCl Tidak Larut Tidak Larut
Kristal Roset
Kristal Transparan Tak
teratur
Reaksi Pendesakan :
Sampel + NaOH + HCl
b. Uji Kelarutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquades Tidak larut Tidak larut
Sampel + Alkohol Larut Larut
Sampel + NaOH Tidak larut Tidak Larut
Sampel + HCl Tidak larut Tidak larut
d. Uji Pendahuluan
Setelah melakukan praktikum pertama yaitu pada bab identifikasi asam benzoat dan
asam salisilat dapat disimpulkan bahwa :
Asam Benzoat
Dari Uji Organoleptik Asam benzoat dapat disimpulkan bahwa Asam Benzoat tidak berbau, tidak berasa,
berwarna putih, dan berbentuk kristal jika dilihat menggunakan mikroskop. Uji Kelarutan Asam benzoat larut
dalam alkohol dan tidak larut dalam HCl. Asam benzoat menjadi larut dalam aquadest dan NaOH setelah
dilakukan pemanasan. Uji sublimasi Asam Benzoat selama ± 3 menit, terbentuk jarum asam benzoate. Asam
benzoat setelah dinetralkan dalam CaCO3 +FeCl3+ Asam sulfat berubah warna menjadi kuning coklat koloid
dan berbentuk kristal jarum, maka sesuai dengan teori. Asam benzoat setelah direaksikan dengan Alkohol +
H2SO4 Pekat bewarna pink keunguan dan berbau seperti frambos (bau etil benzoat), maka sesuai dengan
teori.
Asam benzoat setelah direaksikan dengan Pb asetat dan diamati dengan mikroskop berbentuk kristal
transparan tak teratur, maka tidak sesuai dengan teori. Asam benzoat setelah direaksikan dengan NaOH +
HCl dan diamati dengan mikroskop berbentuk kristal transparan tak teratur, maka sesuai dengan teori.
Asam Salisilat
Dari Uji Organoleptik Asam salisilat memiliki pemerian tidak berbau,rasa agak manis, berwarna putih, dan
berbentuk kristal jika dilihat menggunakan mikroskop. Uji kelarutan Asam salisilat larut dalam alkohol dan
tidak larut dalam aquades, HCl, dan NaOH. Hasil uji sublimasi Asam Salisilat selama ± 3 menit, terdapat
cincin sublimasi dan terbentuk jarum pada dinding cincin dalam dan luar. Asam salisilat setelah direaksikan
dengan FeCl3 berubah warna menjadi coklat kehijauan, maka tidak sesuai dengan teori.
Asam salisilat setelah direaksikan dengan Alkohol + H2SO4 Pekat berubah warna menjadi pink keunguan
muda dan berbau seperti gandapuro (bau metil salisilat), maka sesuai dengan teori. Asam salisilat setelah
direaksikan dengan H2SO4 Pekat (asam) + NaOH (basa) menjadi larut dan mengendap, maka sesuai dengan
teori. Reaksi Marquis, yaitu Asam salisilat yang direaksikan dengan formalin + H2SO4 berubah warna
menjadi pink (rose), maka sesuai dengan teori. Reaksi Spica, yaitu Asam salisilat yang direaksikan dengan
HNO3 5% diencerkan + NH4OH menjadi berwarna putih tidak tercampur, maka tidak sesuai dengan teori.
Hasil mikroskopis Asam Hasil mikroskopis Asam Uji Kelarutan Asam Salisilat
Benzoat + Pb asetat Benzoat + NaOH + HCl
Uji Sublimasi Asam Salisilat Uji Pendahuluan Asam Uji Pendahuluan Asam Salisilat +
Salisilat + FeCl3 Alkohol + H2SO4 Pekat
Uji Pendahuluan Asam Uji Pendahuluan Asam Salisilat + Uji Pendahuluan Asam Salisilat +
Salisilat + H2SO4 Pekat formalin + H2SO4 (Reaksi Marquis) HNO3 5% diencerkan + NH4OH (Reaksi
(asam) + NaOH (basa) Spica)