You are on page 1of 10

PRAKTIKUM PERCOBAAN ASAM BASA DENGAN INDIKATOR

ALAMI

Disusun oleh:

1.Ardina Dwi Ramadhani


2.Della Chyntia Rahmita
3.M.Yahya Abiyu
4.Rahmad Hamdani
5.Rosita Julianti Ambarita
6.Weylia Salfa Ritama

TP 2023/2024

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yaitu tentang
“Praktikum percobaan asam basa dengan indikator alami”. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing Bapak Zainul. Tentunya, tidak akan
maksimal jika tidak mendapat arahan dari pembimbing.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahsa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena
itu,kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini
dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Pekanbaru,05 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................................5
BAB II ISI............................................................................................................................5
2.1 Dasar Teori.................................................................................................................5
2.2 Alat dan Bahan...........................................................................................................7
2.4 Pengamatan................................................................................................................8
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................9

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senyawa asam dan basa sering ditemukan dan berperan penting dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh bahan yang bersifat asam yaitu pada buahan-buahan misalnya lemon
dan jeruk. Sedangkan contoh bahan yang bersifat basa yaitu sabun dan deterjen. Untuk
menjelaskanmengenai senyawa asam dan basa, terdapat beberapa teori asam basa,
diantaranya yaitu teoriArrhenius, teori Bronsted-Lowry, teori asam basa Lewis, dan teori
Lux-Flood.Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membedakan antara
senyawa asamdan basa, misalnya dengan menggunakan indikator lakmus. Senyawa asam
dapat mengubahlakmus biru menjadi berwarna merah, sebaliknya senyawa basa dapat
mengubah lakmusmerah menjadi berwarna biru. Selain itu, untuk membedakan apakah
suatu senyawa bersifat asam atau basa dapat juga menggunakan indikator
phenolphthalein. Jika setelah penambahan phenolphthalein warna larutan berubah
menjadi merah muda atau pink, maka larutan
tersebut bersifat basa. Senyawa asam dan basa masing-masing memiliki sifat spesifik yan
g dapatmembedakannya satu sama lain, misalnya dengan rasanya. Senyawa asam cenderu
ng memiliki rasa masam, sedangkan senyawa basa memiliki rasa agak pahit. Perbedaan
lain yamg dapat membedakan
kedua senyawa ini yaitu kemampuannya melarutkan zat lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah membuat indikator asam basa dari ekstrak bahan alami?

2. Bagaimana penetuan sifat larutan dengan indikator alami?

1.3 Tujuan

1. Membuat indikator Asam Basa dari ekstrak bahan alami

4
2. Menentukan sifat larutan dengan indikator alami

BAB II

ISI

2.1 Dasar Teori

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. masam ketika dilarutkan dalam air.
2. asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3. asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa
saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan
ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti
bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion
hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-)
terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke
dalam air.
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari air suling
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik

5
2.1.1 Indikator Asam Basa

Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah


indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa
alami.
 Indikator alami
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam
larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian
asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-
umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang
sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di
dalam larutan basa akan berwarna hijau.
2.2 Alat dan Bahan

Alat :

1. 6 wadah (gelas plastic air mineral)


2. Lidi
3. Kain
4. Saringan
Bahan :

1. Ekstrak kunyit
2. Ekstrtak daun pandan
3. Ekstrak bunga kembang sepatu
4. Kapur barus
5. Cuka
6. Air Suling

2.3 Cara Kerja

6
1. Siapkan alat dan bahan.

2. Geruslah beberapa helai mahkota bunga kembang sepatu dengan menggunakan


lumping dan alung, kemudian tambahkan air secukupnya. Siapkan 1 wadah dan
saringlah mahkota bunga kembang sepatu dengan menggunakan saringan yang telah
digerus.

3. Siapkan 3 wadah. Tuang cuka secukupnya di wadah ke-1, air suling di wadah ke-2
dan campuran air dengan kapur barus di wadah ke-3.

4. Tuangkan ekstrak mahkota bunga kembang sepatu secukupnya pada setiap wadah
berisi cuka, air suling dan kapur barus. Aduk campuran menggunakan lidi yang berbeda
untuk setiap wadah.

5. Tunggu 3 menit dan amatilah perubahan warna pada setiap wadah.

6. Cuci 3 wadah berisi campuran sebelumnya dengan air mengalir.

7. Ulangilah langkah kerja di atas dengan menggunakan ekstrak daun pandan dan
ekstrak kunyit.

Catatan untuk percobaan pada ekstrak daun pandan :

Saringlah campuran air dengan kapur barus menggunakan kain untuk mendapatkan
larutan kapur barus

2.4 Pengamatan

7
8
BAB III

KESIMPULAN

Pengetahuan mengenai asam basa yang di dapat melalui teori dan praktek percobaan
asam basa dengan indikator alami kita dapat mengetahui jika suatu indikator alami
(bunga sepatu, air kunyit, air pandan) di campur dengan bahan yang di uji ( air
kapur,cuka,air Suling) dapat berbah warna sesuai dengan sifatnya .Suatu larutan
dikatakan asam jika di larutkan dapat merubah warna lakmus biru menjadi merah (bahan
yang di uji CUKA ) asam memiliki pH antara 0-6 . Suatu larutan bisa dikatakan basa jika
larutan tersebut dapat merubah warna lakmus merah menjadi biru (bahan yang di uji AIR
KAPUR ) basa memiliki pH 8-14. Keseimbangan asam basa juga merupakan hal penting
untuk tubuh agar proses metabolisme dan fungsi dapat berjalan optimal.

You might also like