You are on page 1of 55

Dr. Dra. Aris Miyati Nasution, MA.

Asia Prima Training Center


THE ALMIGHTY GOD
ALLAH SUBHANA WA TA’ALLA

environment
environment
Religion Values
Pancasila Ideology
Constitution
Tourism Law

Operational
Government Academic
Press Private
c
i p e u
d o s
e l e c l
o i c o t
l t u n u
o i r
g c r
y s i a
Natural t l Geographic
Resources y

citizen
NATIONAL DEFENCE
Tourists
SYSTEM OF INDONESIA TOURISM

Transportation
Industry • Airport
• Energy
Transportation
Overseas Tourists
Road/Railway
Terminal CIQ
Transfer
Agriculture,
Agriculture, Veterinary,
Veterinary, Restaurant Fishery
Fishery
Hotel
Supported Industries

DESTINATION

Entertainment

Tourism Objects
People Core Business
Supported Industries Souvenir MICE
TRADE HOST ORGANISATION- TOURS & TRAVEL
Exhibitors, Sponsors, CLIENT Travel Agents, Inbound Tour
Exhibition Organisers & Shell Coorporate, Government or Operators, Destination
Scheme/Display Suppliers Association Marketing Companies (DMCs)

PRESENTATION VENUES
Stage Production, Audio- Hotels
Visual Convention Center
Equipment/Technicians, Specialty Venues
Trancription,
Translation/Interpreting
PRINT COMMUNICATION SPECIALTY
Graphic Artist ITEMS
Printers Satchels, Name Tags,
Direct Marketers Photography, Gifts,
Signage Public
Relations
GOVERNMENT FINANCE
AGENCIES Banks
National/State Tourist Insurance
Offices, Convention Bureau Legal

ACCOMMODATION SPEAKERS SPECIAL EVENTS TRANSPORTATIO


Hotels, Motels, BUREAU Caterers, Theming, N
Universities, Cruise Entertainment, Party Airlanes
Ships, etc Coaches
Boatas
BASIC LEGAL OF TOURISM
 
Based on Regulation No.10, Year 2009 on Tourism, there are 13 Tourism Business,
consists of :
 
1. Tourism Affection;
 
2. Tourism Area/Destination;
 
3. Tourism Transportation Service;
 
4. Tour & Travel Service;
 
5. Food and Beverage Service;
 
6. Accommodations Supply;
 
7. Organizing of Entertainment and Recreation Events;
 
8. Organizing of Meetings, Incentive Travels, Conferences and Exhibitions;
 
9. Tourism Information Service;
 
10. Tourism consultant service;
 
11. Tour Guide Service;
 
12. Water Tourism;
 
13. Spa
 Empat kemampuan utama pelaku industri
MICE :
 Berhitung, berarti cerdas dalam memperhitungkan segala hal
yang berhubungan dengan angka : orang, waktu, uang,
barang, dengan ukurannya. Tujuan yang hendak dicapai
adalah ketepatan dan kecepatan dalam mengambil keputusan
ditinjau dari perhitungan orang, waktu, uang, barang yang
terlibat, sehingga setiap sikap, pikiran dan tindakan yang
diambil selalu mengutamakan tercapainya keuntungan dan
menghindari kerugian.
 Negosiasi, berarti kesediaan untuk
mendengarkan keterangan pihak lain,
memahami permasalahan yang dihadapinya,
dan mengerti setiap solusi yang
dikemukakannya dengan semua alasannya.
Mampu mengemukakan pendapat, jalan
keluar, dan alasan dalam memecahkan
masalah, menawarkan solusi sebagai
pembanding pendapat orang lain sedemikan
rupa sehingga pihak lain dapat menerima
sarang yang dikemukakan dan akhirnya
kedua belah pihak menemukan dan
menyetujui satu solusi dengan gembira
sebagai pilihan terbaik yang akan dilakukan.
 Menjual, berarti memahami sebaik-baiknya mengenai
produk, harga, promosi, dan tempat yang dijual dengan
kehadiran sosok manusia, proses pekerjaan, dan bukti secara
fisik yang diperkuat oleh catatan sukses di masa lalu, pelaku
menawarkan kepada pihak sasaran sedemikian rupa, sehingga
produk/jasa yang ditawarkan diminati dan dibeli dengan
sejumlah uang yang diserahkan oleh pembeli kepada pihak
penjual.
 Melayani. Produk MICE merupakan suatu event/kegiatan penting berupa
pertemuan-konperensi-konvensi-perjalanan insentif-dan pameran yang
memenuhi kriteria internasional, multi promosi, multi publikasi, dan memiliki
dampak berganda; yang ditantai dengan image/ citra disertai kreativitas yang
dijanjikan sebelumnya oleh pihak penyelenggara. Pada saat sebelum event,
penyelenggaraan event dan sesudahnya, perlu bukti nyata pelayanan penuh
dengan upaya membangkitkan perhatian (attention) menyadarkan kepentingan
(interest), menimbulkan keinginan (desire) dan mendorong tindakan (action)
agar sasaran/target, serta merta mengambil bagi bagian menjadi pihak terlibat
dalam event yang ditawarkan, yang diselenggarakan dengan benar, baik, dan
bertanggung jawab (professional). Melayani didasarkan pada pengalaman
bahwa kepuasan (satisfaction), keamanan (security), kenyamanan
(comfortable) dari pihak yang dilayani akan mengikat mereka untuk kembali
bersedia terlibat dan dilayani pada event yang akan datang (repeat order).
CONCEPT of HRD Capabilities and Attitude 4-10
to win Challenges & Opportunity of MICE Competitions

4 CAPABILITIES 10 ATTITUDES
Account Hospitality
Negosiation Creativity
Selling Productivity
Service Teamwork
Discipline
Affection
Appearance
Care
Share
Fair
 Sepuluh sikap penting kebiasaan, sifat,
watak, pribadi pelaku industri MICE :
 Ingat kesan 10 detik pertama menentukan hasil interaksi selanjutnya.

 Hospitality (Keramah tamahan)


 Ramah tamah merupakan kebiasaan baik yang menimbulkan perasaan senang
karena orang lain merasa dihormati, dihargai, diakui, sehingga kemudian yang
bersangkutan gembira, bahagia, dan dengan perasaan tersebut orang lain
membuka pintu untuk interaksi lebih lanjut demi kepentingan yang lebih
bermakna bagi keperluan tercapainaya sasaran/organisasi.
 Dalam bentuk nyata berupa senyum, salam, sapa yang bersahabat.
 Creativity (Kreativitas)
 Ciri keunikan setiap hasil pikiran, sikap, dan tindakan manusia didalam
bidang pekerjaannya, khususnya dalam industri MICE memiliki nilai
yang tinggi. Salah satu yang yang menarik bagi pasar adalah keunikan
dari produk perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya.
Industri MICE memiliki semboyan bahwa industri ini merupakan peluang
tanpa batas, yang sebenarnya merupakan akibat dari ciri kreativitas ini.
Benar bahwa di dunia itu tidak ada hal yang baru, yang ada adalah produk
tiruan, mirip, dan modifikasi dari yang ada, akan tetapi meng-copy event
adalah merupakan suatu yang tercela, dan wajib dihindari. Cara yang
paling tepat adalah memacu kreatifitas, karena keunikan sebagai hasil
kreatifitas merupakan daya tarik tersendiri bagi pasar.
 Hasil kerja perorangan lebih mudah daripada kerja kelompok event
MICE merupakan hasli kerja kelompok atau perusahaan. Jumlah event
dalam jadwal tahunan sangat ditentukan oleh efektifitas kerja
perorangan dalam kerjasama perusahaan. Income perusahaan sangat
ditentukan oleh produktivitas perusahaan yang ditopang oleh
produktifita perorangan pelaku dalam kerjasama kelompok kerja
dalam perusahaan.
 Disiplin perorangan sebagai pelaku industri MICE atas
komitmen dirinya terhadap pencapaian target harian,
mingguan, dan tahunan akan menentukan pencapaian target
dan tujuan perusahaan. Ciri pelaku industri MICE yang
memiliki disiplin sangat menentukan terselenggaranya
event yang sudah diprogramkan (waktu, kegiatan, dan
dana) yang kemudian akan membawa pengaruh terhadap
sukses dan tidaknya perusahaan dalam kiatnya mencapai
tujuan yang telah direncanakan.
 Team Work (Kerjasama)
 Menyadari bahwa tidak ada suatu event yang dapat ditangani sendiri
oleh seorang pelaku industri MICE, karenanya kerjasama memiliki
hukum wajib bagi setiap pelaku untuk menjadi bagian dari Tim Solid
perusahaan dalam mencapai tujuan. Dalam pemahaman ini, maka
dalam berprestasi setiap pelaku industri mau tidak mau ditentukan
oleh kerjasamanya dan orang lain dalam perusahaan Kondisi ini
menjadikan setiap orang dalam perusahaan menjadi orang yang
diperlukan, dipentingkan, dihargai, ditunggu-tunggu kehadirannya,
diharapkan prestasinya, dan karenanya tidak ada orang dalam
perusahaan yang tidak diperhitungkan.
 Seseorang menaik bagi orang lain karena
kelebihan dalam cara berpikirnya, cara
bersikapnya dan cara bertindaknya atas
keunggulannya dari yang lainnya, seperti
kata-kata dalam think globally, att
nationally dan act locally. Pelaku
industri yang berpikir global (sesuai
dengan tuntutan globalisasi) bersikap
mencintai kehidupan nasional, dan
bertindak, berperilaku sesuai budaya
setempat/lokal akan memiliki daya tarik
disukai oleh sejawat, lingkungan, dan
pasar, karenanya berusahalah untuk
memiliki cara berpikir, bersikap, dan
bertindak yang memiliki daya tarik
tersebut.
 Tidak ada manusia yang sama di dunia, yang ada hanyalah mirip.
Tampilan roman lahiriah akan mempengaruhi bagaimana sikap orang lain
terhadap dirinya. Tampilan yang memperhatikan grooming
(keharmonisan, keselarasan, cantik, menarik, ganteng, dan sebagainya)
yang membuat orang lain memandang dengan senang, mendengar suara
dengan senang, menggunakan penciuman dengan senang, merupakan
akibat dari tampilan roman lahiriah orang yang dihadapinya memenuhi
kriteria bersih, rapih, wangi, serasi dari rambut, wajah, cara berpakaian,
bersepatu, kuku-kuku, tas yang dikenakannya, perhiasan yang dipakainya,
dan sebagainya menimbulkan perasaan senang dan menghargai bukan
sebaliknya, semuanya diperlukan untuk melancarkan komunikasi dan
interaksi dengan pihak lain demi kepentingan perusahaan.
 Kepedulian terhadap terutama orang lain
merupakan kunci keberhasilan dalam negosiasi,
menjual, dan melayani. Kepedulian tersebut dari
soal-soal kecil, soal-soal yang cukup, dan soal-soal
yang besar. Bilamana orang lain tersebut adalah
target pasar, maka akan melancarkan proses
transaksi dan bilamana orang lain tersebut adalah
pihak pemerintah akan mendorong untuk
memenangkan bidding, bila orang lain tersebut
adalah asosiasi akan mempunyai kemungkinan
ditunjuk sebagai mitra kerja, dan sebagainya.
Kepedulian merupakan kunci awal sukses
komunikasi dan interaksi demi kepentingan
perusahaan.
 Andil dalam suka dan duka kehidupan orang lain untuk kepentingan
mensukseskan kelancaran jalannya proses pekerjaan akan dapat turut
menentukan sukses penyelenggaraan suatu event. Andil ini dapat
dilakukan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
 Perasaan dibantu sesuai dengan kata-kata mutiara, hutang budi dibawa
mati, misalnya merupakan ungkapan yang penting untuk diingat bahwa
memang manusia dalam kehidupan yang panjang terdiri dari kesan-kesan
mendalam terhadap kebaikan orang lain dan hal inilah yang perlu menjadi
perhatian setiap pelaku industri MICE, sehingga setiap andil dalam suka
dan duka akhirnya akan membuahkan kemudahan dalam komunikasi dan
interaksi selanjutnya.
 Dalam kehidupan sehari-hari perlu dibiasakan adil terhadap diri
sendiri terlebih kepada orang lain, apalagi bilamana orang lain
tersebut mempunyai hubungan erat dengan kepentingan
perusahaan. Bagi mereka, pihak-pihak yang memberikan jasa,
uang, barang kepada suksesnya suatu event, wajib hukumnya bagi
pelaku industri MICE untuk memberikan sikap dan perlakuan
pelayanan yang adil tidak membeda-bedakan mereka. Perasaan
dilayani dengan adil merupakan jaminan kebahagiaan untuk
bersedia mengikuti event yang akan datang.
S
F
Danau Toba Tanjung Mandalika Wakatobi Pulau Morotai
Sumatera Utara Kelayang Nusa Tenggara Sulawesi Tenggara Maluku Utara
Bangka Belitung Barat

Kepulauan
Seribu
DKI Jakarta
Komodo
Nusa Tenggara
Timur

Tanjung Borobudur Bromo Tengger Semeru


Lesung Jawa Tengah Jawa Timur
Banten
KSPN/Kawasan Strategis Pariwisata KEK/Kawasan Ekonomi Khusus
Nasional Pariwisata
Sumber : Kementerian
Juni 2017,
Mentargetkan 20 juta kunjungan wisatawan pada 2019
Mempromosikan 10 destinasi branding/ rebranding
3 Aspek Penimbang: Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas
Tujuan: menyelaraskan sub-brand (branding destinasi) dengan master-
brand (Wonderful Indonesia) sehingga memperkuat positioning dari master-
brand Wonderful Indonesia
What is ?
Branding merupakan sebuah janji perusahaan atau pengalaman
konsumen yang terasosiasi dengan suatu produk
 Brand Destinasi yang
diciptakan perlu melewati
tahap yang sulit dan
panjang.
 Brand yang sudah melewati
tahap tersebut haruslah
memiliki kekuatan
 Kekuatan suatu Brand
Destinasi salah satunya
berasal dari identitas
destinasi itu sendiri

Sumber: Risitano (2005)


Brand Name Brand Logos (and Symbols)
Kebanyakan destinasi hanya menggunakan nama asli Logo atau simbol dalam sebuah Brand Destinasi
daerahnya, bahkan untuk memasarkan produk menjadi bagian yang cukup krusial.
wisatanya sekalipun. Logo atau simbol tersebut haruslah mendefinisikan
Brand Name, baik menggunakan bahasa lokal
kekuatan dari sebuah destinasi melalui sebuah tampilan
ataupun bahasa inggris, merupakan sesuatu yang visual, seperti keindahan alam destinasi tersebut,
sangat penting dan sangat berguna dalam strategi monumen terkenal, keunikan tradisi, dan lain-lain.
komunikasi kepada target wisatawan. Tidak hanya berupa gambar, namun jenis tulisan dan
Brand Name haruslah memiliki keunikan serta
warna tulisan juga termasuk ke dalam Brand Logos
mudah diucapkan dan mudah diingat. Biasanya (and symbols).
destinasi yang sudah siap untuk memasarkan
produknya menggunakan kata tambahan dalam brand-
nya seperti Wonderful Indonesia, Incredible India,
Imagine Your Korea, Malaysia Truly Asia, 100% Pure
New Zealand, dll.
Brand Slogan Brand Culture

Meskipun tidak selalu ada slogan dalam Yang dimaksud dengan Brand Culture adalah
Brand Destinasi, nyatanya Brand Slogan bagaimana suatu Brand Destinasi dapat
dibutuhkan untuk mengkomunikasikan brand mencerminkan karakteristik destinasi berdasarkan
aspek budaya masyarakat (kepercayaan, tradisi,
secara lebih persuasif sehingga wisatawan ritual, dll) dan aspek destinasi itu sendiri (situs
yang asalnya tidak tertarik menjadi tertarik bersejarah, monumen, situs arkeologi, bangunan tua,
untuk berkunjung. dll).
Brand memegang peranan penting dalam Hal tersebut merupakan esensi yang sesungguhnya
pemasaran destinasi pariwisata. Memiliki dari suatu destinasi dan hal tersebut menunjukkan
sebuah brand yang mampu merepresentasikan nilai inti dari apa yang ada di destinasi tersebut
nilai, budaya, filosofi, harapan masyarakat atau
stakeholder di dalam suatu destinasi tentunya
akan sangat berpengaruh positif terhadap
perkembangan pariwisata di destinasi tersebut.
Brand Character Brand Personality

Brand Character terkait dengan janji sebuah Brand Personality adalah bagaimana suatu
destinasi dalam memberikan pengalamannya, destinasi diibaratkan seperti kepribadian
seperti integritas, kepercayaan, kejujuran. manusia dalam kehidupan sehari-hari;
down-to-earth, ceria, senang berimajinasi,
berkelas tinggi, suka berpetualang, dan lain
sebagainya.
Menetapkan Tujuan Komunikasi
Pengelola destinasi wisata dapat menetapkan tujuan dari komunikasi pemasaran,
apakah untuk menginformasikan, untuk mempengaruhi/persuasi, dan apakah untuk
mengingatkan.
Dalam menetapkan tujuan komunikasi pemasaran, pengelola destinasi wisata
dapat menetapkan satu tujuan saja atau kombinasi dari dua tujuan atau ketiga-
tiganya.
Yang harus diperhatikan dalam penetapan tujuan komunikasi pemasaran tersebut
adalah harus dikaitkan dengan kondisi dan situasi yang sedang terjadi.
Contohnya kalau situasinya destinasi wisata baru muncul ke pasar, maka yang
lebih tepat dari tujuan komunikasi pemasarannya adalah untuk menginformasikan,
jika destinasi wisata sudah terkenal dan banyak dikunjungi, maka dapat
menetapkan tujuan komunikasi hanya untuk mengingatkan saja.
Merumuskan Pesan

Pesan harus dirumuskan sesuai dengan tujuan dari komunikasi pemasaran


yang telah ditetapkan.
Contoh: Jika tujuannya untuk merangsang dan mempengaruhi pasar untuk
datang, maka pesan-pesan persuatif yang dapat dirumuskan, seperti
memberikan pesan potongan harga atau harga spesial pada masa liburan dll.
Memilih Alat Komunikasi

Terdapat beberapa alat yang dapat dipilih oleh pengelola destinasi wisata dalam mengirimkan
pesan kepada audiens-nya seperti berikut:

Digital marketing: membuat website atau blog, aktif dalam sosial media, (bergabung dengan
ITX (Indonesia Tourism Exchange) dan destinasiwisataindonesia.com), bekerjasama dengan
online travel agent (Trip Advisor, Airy Rooms, Traveloka, PegiPegi, dll), bekerjasama dengan
aggregator (Air Bnb, Home Away, dll.).
Periklanan: menyebarkan brosur, mengundang produser film atau sinetron agar dijadikan lokasi
syuting, membuat buku panduan untuk pengunjung, dll.
Penjualan personal: merupakan bentuk penawaran penjualan dengan cara berinteraksi secara
pribadi baik dengan tatap muka langsung maupun melalui media (telepon, email, sosial media,
chat) dengan audiens.
Hubungan masyarakat: membuat dan menyebarkan press release, mengikuti seminar atau
pameran dagang, menyelenggarakan acara (event), pelayanan masyarakat (customer service) dll.
Promosi penjualan: memberikan diskon, kupon berhadiah (menginap gratis, tiket gratis, dll),
hadiah langsung (farm-trip, souvenir, dll.), hadiah pembelian (beli paket A dapat kalender, dll.),
mengadakan kontes berhadiah, dll.
• Model KAK 4 Bab dengan 3 lampiran
• 4 Bab, terdiri dari:
BAB-I Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan)
BAB-II Penyelenggaraan Event (SIABIDI)
BAB-III Penjelasan: BA (Bagaimana) Event tsb
diselenggarakan, disertai dengan 3 lampiran:
(1) Struktur Organisasi Pelaksana Proyek,
(2) Rencana Pembiayaan,
(3) Rencana Waktu.
BAB-IV Penutup
 

• Idea & Konsep


• Pemangku Kepentingan
• Promosi, Sponsorship & Penjualan
• Penyusunan Kepastian Kepesertaan (Marking,
Floorplan, Layout, Form A, DP, Atribute, dll)
• Technical Meeting
• Additional Order
• Opening Ceremony & Gelar Pameran
• Closing Ceremony & Penyusunan Laporan
• Evaluasi Untuk Event Berikutnya
 Kombinasi antara Piramida Industri MICE
dengan Pentahapan Proses Penyelenggaraan
MICE dengan berbagai contoh:
(a) Rundown Pertemuan, Konperensi, Konvensi
(b) Itinerary
(c) Floor Plan
(d) Jadwal Kegiatan Event Khusus
PIRAMIDA PELAKU UTAMA
INDUSTRI PERTEMUAN – KONFERENSI – KONVENSI

PARTICIPANTS
S
P SPEAKERS E
A R
GOVERNMENT
Y ASSOCIATION PCO V
AGENCIES
M I
E HOTEL/VENUE OWNER C
N E
T STAND CONTRACTOR S
S
FREIGHT FORWARDER

OTHERS: Security, Hotel, Travel, Agent, Car Rental,


Temp, Staff Agency, Florist, Photographer, etc.
PARTICIPANTS / TOURIST
S
P TOUR LEADER, TOUR GUIDE E
A R
Y GOVERNMENT
ASSOCIATION PITO AGENCIES V
M I
E TRANSPORTATION (LAND, SEA, AIR) C
N E
T HOTEL & RESTAURANT S
S
TOURISM OBJECTS
SUPPLIERS : Security, Car Rental,
Temporary Staff Agency, Audio Video,
Sound System, Photographer, etc.
Piramida Pelaku Utama Industri Pameran

VISITORS
/ BUYERS
P S
A EXHIBITORS E
Y R
M V
E
ASSOCIATION PEO GOVERNMENT I
N C
E
T VENUE OWNER S
S

STAND CONTRACTOR

FREIGHT FORWARDER
SUPPLIERS : Security, Hotel, Travel Agent
Car Rental, Temporary Staff Agency, Florist,
Audio Video, Sound System, Photographer,
Promotion Agency, Public Relations Agency, etc.
Kunci Sukses Pembangunan, Pengembangan dan
Pemeliharaan Pariwisata Indonesia
10 Destinasi Wisata
Prioritas Indonesia
1-Danau Toba-Sumatera Utara
2-Tanjung Kelayang-Bangka
Belitung
3-Tanjung Lesung-Pandeglang-Banten-Jawa
Barat
-Pulau Seribu-DKI Jakarta
5-Taman Wisata Borobudur-Jawa Tengah
6-Taman Nasional Bromo Tengger Semeru-Jawa
Timur
7-Mandalika-Lombok-NTB
8-Labuan Bajo-Kab.Manggarai-NTT
9-Pulau Morotai-Halmahera-Maluku Utara
10-Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi
Tenggara
TERIMA KASIH

You might also like