You are on page 1of 97

Dr.

Delfi, SpM
SUB BAG. VITREORETINA
ILMU P. MATA
FK.USU/RSUP H.ADAM MALIK MEDAN
REFERENCES
1. American Academy of ophthalmology. Basic And
Clinical Science Course. Section 12 Retina and
Vitreous 2002-2003
2. Vaughn D. Asbury T. Cook R General ophthalmology.
14th Ed. 1995
3. Kanski. Clinical Ophthalmology. 4th Ed. 2000
4. Carl D.R, at all. Vitreoretinal Disease the essentials.
1999
5. Norman S.J. Atlas of opthalmology Surgery. 2nd
Ed.1999
6. Stephen J.R. Medical Retina. Vol. 2 in Retina. 3rd Ed.
2001
Neuritis Optik
(Radang saraf optik)
Def : Radang saraf optik yang bersifat akut
atau sub akut dengan visus mendadak
menurun.pada satu mata ditandai dengan
papil batas kabur, warna hipernemi.
Klasifikasi :
1. Ophthalmoscofic Clasification
2. Aetiological Clasification
OPHTHALMIC CLASSIFICATION

• A. Neutritis Intraocular (Papilitis) adalah


proses radang N.II yg berada dlm bola mata
(papil saraf optik) yg tampak sbg edema
papil
• B. Neuritis retrobulbar :
2. Aetiological Clasification :
a. Neuritis optikus idiopatik
b. Penyakit demielinisasi (M. Sclerosis, Devic disease)
c. Infeksi virus
d. Perluasan lokal penyakit peradangan (Inf. Intraoculer, Intra
orbitra, intra kranial)
e. Infeksi dan peradangan sistemik (H.Zoster, Sifilis, Sarkoidis,
Mumps.)
f. Nutrisi dan metabolik (Def Vitamin, Anemia Perniciosa, DM)
g. Toksik (Ethambutol)
h. Atrofi optikus herediter
i. Penyakit vaskular
j. Penyakit neoplastik
k. Trauma
l. Neuropati radiasi
m. Tumor (Glioma, Linfoma)
Schematic pattern of retinal
ganglion cell the optic disc
Normal

Damage
Gejala Klinis :
- Visus mendadak jam s/d. hari
- Nyeri + bila mata digerakkan
- Unilateral
- Usia muda (20 thn – 50 thn)
- Vf : defect scotoma central
- Pupil : Marcus gunn +
- Penurunan persepsi warna tidak sesuai visus
- Diplofia --- tanda dini
- Nistagmus --- tanda dini
- Lab : IgG naik, IgA naik --- respon infeksi virus
- Funduscopy
papilitis dini --- papil batas kabur, warna
hiperemi, distensi vena, flame shaped
haemorrhage, splinter peripapil haemorrhage
elevasi < 3D
Papilitis lanjut --- papil atropi sekunder, papil
batas kabur, warna pucat eksafasio kecil,
lamina kribrosa -
Normal Optic Disc
Pemeriksaan :
1.Binocular indirect ophthalmoscopy
2.Direct opthalmoscopy
3.VER (Visual Evoked Respons) – melihat
jalur penglihatan 80% kasua abnormal
4.CT Scan
5.MRI --- deteksi lesi demielinisasi
Mild Papillitis
Severe Papillitis
DD:
1. Edema papil :
>3D, Visus awal biasanya normal, marcus
gunn negatif, TIK tinggi
2. AION :
Usia diatas 50 thn, Scotoma arkuata, tanpa
nyeri, gangguan persepsi warna sesuai visus,
prognosa jelek, lab (ESR abnormal)
Penatalaksanaan :
1. Kausatif --- yang ideal
2. Steroid --- memberi hasil yang lebih baik
3. ONTT (Optic Neuritic Treatment Trial) :
- Oral Prednisolone (1 mg / kg BB/day…14 day)
- IV Methylprednisolone 250mg/6 h…3 day
dilanjutkan oral prednisolone 11 day
- Oral Prednisolone meningkatkan rekarensi
- IV Methylprednisolone berguna untuk
mempercepat pemulihan dan relap akut.
- Bolus 1gr methylprednisolone dengan atau tanpa
oral prednisolone baik.
Prognosa :
Bila diterapi lebih dini 75% kasus prognosa
baik.
Retinitis Pigmentosa
Def : Kelompok penyakit degenerasi retina herediter
yang ditandai dengan disfungsi progresif
fotoreseptor khususnya sel batang (rod cell).
Etiologi :
-Autosomal dominant 43%
-Autosomal recessive 20%
-Sex – linked recessive 8%
-Sporadic tanpa riwayat keluarga 20%
Histopatologis:
Sel neuroepitel retina menghilang dimulai sel
rods kemudian sel cones proliferasi sel glia
dan sel pigmen – sel emigrasi ke jaringan
retina – saraf optik diganti jaringan glia—
papil atropi primer.
Gejala Klinis : Typical Retinitis Pigmentosa
- Subjective :
* buta senja (night blindness/nictalopia).
* VF perifer menurun secara progresif dan
perlahan …tubular sign.
* Adaptasi gelap yang memanjang
- Objective : classic clinical trial RP
* Arteriolar attenuation (dimulai perifer retina)
* Retinal Bone specule like pigmentation mulai
equator …perifer dan makula. Retinitis
pigmentosa sine pigmento (pigmen jarang)
* Waxy Disc Pallor (papil pucat dan berwarna
kuning tembaga.
Pemeriksaan :
- VF test (goldman perimetry,
Humphrey Analyzer)
- ERG (Respon subnormal atau negatif)
- Dark Adaptometry (memanjang)
- EOG (peningkatan sinar yang tidak lazim)
- FFA
FFA complete choriocapilaris loss
Dark-adaption curve
Atypical Retinitis Pigmentosa :
1. Retinitis Punctata Albesceus…distropi
retina yang tampak titik putih yang
tersebar progresif + Drusen + Bone
specule pigmen
2. Sector RP …pigmen 1 kuadran atau ½
fundus inferior
3. Pericentric RP … typical RP + pigmen
diparasentral retina
4. RP Exudative vasculopathy…lipid defosit
+ exudative RD
5. Pigmented paravenous chorioretinal
atrophy…gangguan RPE
a. Waxy Disc Pallor
b. Dence Bone Spicules
c. Peripheral Atrophy
a. Delimited Form of RP with degenerative
b. Sectorial RP
Penatalaksanaan :
- Genetic counceling
- 1 – 2 thn kontrol :
monitor VF
monitor Kx : Katarak, CME (CAI… respon)
- Suplement (study)
Vit A palmitate 15.000IU/day…menurunkan
prog. 2%/year … liver toxicity, teratogenic
Vit E 400IU/day … rational
Molecular biology… identifikasi gen RP
Transplantasi retinal cell dan humoral…
diharapkan mengurangi proses degenerasi
sekunder…masih penelitian lanjut.
Retinopati Hipertensi
Def : Kelainan retina dan pembuluh darah retina
(retinopati) pada penderita hipertensi.
Patogenesa :
Kelainan fundus mata hipertensi terdiri dari :
a. Hipertonus pembuluh darah (Angiospasme)
b. Perubahan organik dinding pembuluh darah
(Angiopati)
c. Kelainan retina (Retinopati)
d. Okusi pembuluh darah
Angiospasme :
- Hipertonus pembuluh darah terbatas pada
percabangan kecil arterior dan distal.
- Fase awal HT hipertonus tanpa disertai kelainan
organis dan Reversible mis : eklamsi.
Angiopati dapat terjadi pada :
Atherosclerosis mengenai T.intima
Medialsclerosis mengenai T.medial
Artheriosclerosis mengenai keduanya.
Scelerosis senil ditandai 2 faktor :
1. A-V crossing phenoment (permulaan kompresi,
tanda Salus, tanda Gunn, tanda Bangking)
2. Perubahan reflek aksial dinding pembulu darah :
- Reflek aksial meningkat…vena gelap
- Copper wire …tembaga
- Silver wire …perak
- Fibrous cord … garis putih.
Hipertensi Maligna sistem kapiler khoroid
sekitar optic disc lebih terganggu daripada
pembulu darah retina…edema papil.
Hipertensi Retinopati:
Hipertonus dan angiopati yang lama
akan menyebabkan gangguan aliran
darah retina. Anoksia dan iskemia
jaringan retina menyebabkan
gangguan nutrisi akibat kerusakan
endotel pembuluh darah.
Gejala Klinis :
- Ratio AV menyempit : 1 : 4 (N 2 : 3)
- Pembuluh darah retina pucat
- Percabangan arteriol lebih tegas
- Perubahan reflek aksial
- AV crossing phenoment
- Perdarahan flame shaped
- Soft exudates, cotton wool spot (iskemia vokal, batas
kabur). Dapat hilang 4 – 12 minggu
- Hard Exudates (Degenerasi sel saraf setempat, batas
jelas, warna putih kekuningan) … macular star
- Papil edema …hipertensi maligna
Cotton-Wool Spots, Flame shaped H,
Macular Star in malignant Hypertension
Klasifikasi :
1. Klasifikasi Scheie :
a. Hipertensi :
- Grade 0 : tidak dijumpai kelainan
- Grade 1 : penyempitan arteri dapat dilihat
- Grade 2 : penyempitan arteri nyata dan
iregularitas setempat
- Grade 3 : Grade 2 + perdarahan retina dan atau
exudate
- Grade 4 : Grade 3 + papil edema
b. Arteriolar sclerosis :
- Grade 0 : normal
- Grade 1 : perubahan reflek dinding
pembuluh arteri dapat dilihat
- Grade 2 : peningkatan reflek pembuluh
arteri yang nyata
- Grade 3 : Copper wire arteri
- Grade 4 : Silver wire arteri
2. Klasifikasi Keith – Wagener – Barker :
Eight years survival rate :
KW-1 : perubahan minimal dari pembuluh darah
arterior, penyempitan ringan
Klinis : hipertensi ringan sedang tanda keluhan,
jantung, otak, ginjal baik
Eight years survival rate 4%
KW-2 : Penyempitan bertambah hebat, retinopati
belum jelas
Klinis : hipertensi sedang sampai tinggi, pusing,
jantung, otak, ginjal tidak menunjukkan kelainan
Eight years survival rate 20%
KW-3 : Scelorosis arteriole setempat disertai gejala
retinopati, soft exudate, cotton wool spot,
perdarahan retina
Klinis : hipertensi berat, pusing, vertigo, gangguan
fungsi otak, ginjal, jantung ringan.
Eight years survival rate 80%
KW-4 : Papil edema, penyempitan arterior yang
menyeluruh.
Klinis : hipertensi bertambah berat, pusing, berat
badan menurun, gangguan visus, gangguan
fungsi jantung, otak, ginjal terlihat jelas.
Eight years survival rate 98%
N
4
1

2
3

Grading of retinal arteriolosclerosis


Penatalaksanaan :
- Antihipertensi (konsultasi dengan Internal).
- Bila keadaan lanjut terjadi pendarahan. vitreous
dapat dipertimbangkan Vitrektomi.
- Penderita usia lanjut lebih waspada karena jarang
memperlihatkan gejala yang lebih jelas karena
terlindung oleh arteriosclerosis.
- Prognosa tergantung derajat sclerosis anterior
bukan dari tingginya tekanan darah.
Okusi Arteri Retina Sentral
(Central Retinal Arterial Occlusion)
Def :
Kelainan retina akibat sumbatan akut arteri
retina sentral yang ditandai dengan hilangnya
penglihatan mendadak.
Predisposisi :
-Emboli paling sering (hipertensi, aterosclerosis,
penyakit katub jantung, trombus pasca MCI,
tindakan angiografi, J. Corticosteroid di daerah
kepala dan retrobulbar
- Penyakit spasme pembuluh darah karena
endotoksin (keracunan alkohol, tembakau,
timah hitam
- Trauma (J.retrobulbar, frakturorbita,
anastesi)
- Koagulopati (kehamilan, oral kontrasepsi)
- Neuritis optik, arteritis, SLE
Gejala Klinis :
- Visus hilang mendadak tanda nyeri
- Amaurosis Fugax (transient visual loss)
- Lebih sering laki-laki diatas 60thn
- Fase awal setelah obstruksi gambaran fundus normal.
- Setelah 30 menit retina polusposterior pucat kecuali di
daerah foveola dimana RPE dan koroid dapat terlihat…
Cherry Red Spot
- Setelah 4-6 minggu : fundus normal kembali kecuali
arteri halus, dan berakhir papil atropi
Pemeriksaan :
- FFA : fase arteri memanjang
- ERG : gelombang B memendek karena
adanya proses iskemia intra retinal.
Penatalaksanaan :
- Tx berkaitan dengan penyakit sistemik
- Untuk memperbaiki visus harus waspada
sebab 90 menit setelah sumbatan
kerusakan retina ireversible.
- Prinsip “gradient perfusion pressure”
(menurunkan TIO secara mendadak
sehingga terjadi referfusi dengan
menggeser sumbatan)
Gradient perfusion pressure :
1.Parasentesis sumbatan di bawah 1 jam 0,1
– 0,4cc
2.Masase bola mata (dilatasi arteri retina)
3.ß blocker
4.Diamox
5.Streptokinase (fibrinolisis)
6.Mixtur O2 95% dengan CO2 5%
(vaskodilatasi)
OKLUSI VENA RETINA SENTRALIS
(CENTRAL RETINA VEIN OCCLUSION)

Def :
- Kelainan retina akibat sumbatan akut vena
retina sentral yang ditandai dengan
penglihatan hilang mendadak.
Predisposisi :
- Usia diatas 50 thn
- Hipertensi sistemik 61%
-DM 7%
-Kolestrolemia
-TIO meningkat
-Periphlebitis (Sarcouidosis, Behset disease)
Sumbatan trombus vena retina sentralis pada
daerah posterior lamina cribrosa)
Gejala Klinis :
1. Tipe Noniskemik :
- FFA area nonperfusi kecil 10 disc
- Gejala lebih ringan.
- Vena dilatasi ringan dan sedikit berkelok
- Perdarahan dot dan flame shaped
- Dapat disertai dengan atau tanpa edama
papil
2. Tipe Iskemik :
- FFA area nonperfusi diatas 10 disc
- Vena dilatasi lebih nyata
- Perdarahan masif pada ke 4 kuadran
- Cotton wool spot
- Rubeosis iridis
- Marcus Gunn +
- Perdarahan vitreous
- Edama retina dan edama makula
Pemeriksaan :
- FFA
- ERG
- Tonometri
Penyulit :
- Edema Makula
- Rubeosis Iridis
Penatalaksanaan :
- Memperbaiki underlying disease
- Edema makula …laser fotokoagulasi grid pattern
(media refraksi jernih).
- PRP … untuk mengurangi resiko penyulit
(glaukoma neovaskular)
- Bila media keruh… Pan Retinal Cryotherapy
- Kortikosteroid belum terbuti efektivitas
- Anti koagulansia sistemik tidak direkomendasikan
TERIMA KASIH
Retinopati Diabetik
Def :
Kelainan retina akibat gangguan mikrovaskular
yang disebabkan oleh hiperglikemi yang lama
(Diabetes Melitus)
Epidemiologi :
- DM : 2 – 4% populas
90% - NIDDM, 10%IDDM
-AS 5000/thn, kebutaan RD 25x
-Belanda kebutaan RD 29x
Patogenesa :
DM dapat menimbulkan ggn anatomis dan fungsi organ
(mata, ginjal, saraf, pem. darah)
Dengan mekanisme :
1.Peningkatan Aldose Reduktase (jalur Poliol)
2.Glikosilasi non enzimatis
3.Pembentukan senyawa dikarbonil
4.Stress oksidatif
Retina merupakan jaringan dengan tingkat respirasi dan
glikolisis paling tinggi
Aldose reduktase … sorbitol …
penebalan capillary basement membran …
indra retinal microangiopathy …hilangnya
perisit micro vascular intramural
(autoregulasi)… mikroaneurisme …
pecahnya BRB …peningkatan
permeabilitas barrier … daerah hipoksia
dan iskemik.
Gejala Klinis :
Gejala klinis berdasarkan klasifikasi
1. NPDR (Nonproliferative Diabetic Retinopathy) :
- mikroaneorisme
- Retinal hemorrhage
- Hard Exudate
- Daerah Hipoksia dan Iskemik
2. PDR (Proliferative Diabetic Retinopathy) :
- Neuvaskularisasi (NVD, NVE)
- Perdarahan preretinal
- Perdarahan vitreous
- Proliferasi fibrosis (jaringan vitreoretinal)
Penatalaksanaan :
1. Medical Treatment :
- Aspirin untuk menurunkan resiko kardiovaskuler,
RD ?
- Aldose reduktase inhibitor (sorbinil)
Penelitian menurunkan proses RD
- Vascular Endothelial Growth factor Inhibitor
- Aminoguanidin (mengikat protein yang
mengalami glikolisis
- Pentoxypilin (memperbaiki sirkulasi perifer)
2. Laser Photocoagulation :
ETDRS : Fotokoagulasi dini menurunkan
incident ggn visus 50%
Laser argon efek samping kecil
- Indikasi :
* Perdarahan vitreous atau preretinal terokalisasi.
* Kontraksi progresif proliferasi fibrin
* Neovaskularisasi ekstensif di COA
3. Bedah Vitrektomi :
Vitrektomi dini pada PDR dapat menyebabkan
regresi NVD dan NVE
Indikasi :
* Perdarahan vitreous yang lama (3 – 6 bln)
* PDR yang aktif dengan visus baik
* Adanya traksi pada papil, peripapil, makula
* Adanya ablasio retina yang melibatkan makula
* Traction Retinal Detachment
* Penurunan tajam penglihatan dari 10/50 menjadi
10/100 atau lebih buruk
Ablasio Retina
Retinal Detachment
Def :
Pelepasan retina sensoris dari Pigmen Epitel Retina.
Gejala Klinis :
- Gejala dini (floaters, fotopsia)
- Gangguan lapangan pandangan
- Melihat seperti tirai
- Visus menurun mendadak tanda rasa sakit
- Funduskopi : retina yang terlepas berwarna pucat/abu-
abu dengan pembulu darah retina yang berkelok-kelok
dengan atau tanpa robekan retina.
Klasifikasi :
1. Rhegmatogenous Retinal Detachment
2. Non Rhegmatogenous Retinal
Detachment :
a. Traction Retinal Detachment
b. Exudative Retinal Detachment
1. Rhegmatogenous Retinal Detachment
Def : pelepasan retina sensoris dari RPE dengan adanya
SRF yang masuk lewat robekan retina
- Etiologi
* Spontan (Liquefaction, degenerasi retina perifer)
* Trauma (trauma tumpul, trauma tembus)
- Funduskopi :
* Tobacco dust appearance pada vitreous
* Retinal Break 90-95%
* Retinal Fold (retina terangkat berundulasi dan
berlipat)
* Garis demarkasi
* Retina yang terlepas confex
* SRF jernih bila sudah lama kuning
* TIO menurun
Penatalaksanaan :
- Secara anatomis lapisan sensoris retinal
didekatkan kembali ke RPE
dengan cara surgical scleral buckling.
- Membuat sikatrik korioretina sehingga break
tertutup (cryopexy, laser PC)
- Pneumatic Retinopexy (Udara, C3H8, SF6).
- Bedah Advanced Vitrectomy
31.7
2.a. Traction Retinal Detachment
Def : pelepasan retina sensoris dari RPE akibat tarikan membran vitreous atau
proliferasi vitreo retinal
- Etiologi :
* PDR (Proliferative Diabetic Retinopathy)
* PPR (Proliferative Vitreo Retinopathy)
* Penetrating ocular trauma
- Funduskopi :
* Membran vitreous dan jar. Prolif. Vitreo retina
* Retina bergerak
* Retina konkaf anterior dan jarang s/d. oraserata
* SRF jarang meluas
Penatalaksanaan :
- TRD dan PDR Laser PC sebelum operasi SB
dan advanced vitrectomy
- TRD dengan rhegmatogen retinal detachment
operasi SB dan advanced vitrectomy
- Scleral Buckling untuk menurunkan traksi
2.b. Exudative Retinal Detachment
Def : pelepasan retina sensoris dari RPE akibat pengumpulan
cairan di subretinal akibat kerusakan RPE atau pembuluh
darah retina sehingga cairan dapat masuk subretina.
Etiologi :
- Tumor Koroid (penyebab tersering)
- Inflamasi (Harada’s Disease, scleritis post)
- Hipertensi
- AMD
- Bullous central serous choroidopathy (jarang)
Funduskopi :
- Retina Detach cembung dengan permukaan
yang rata.
- Tidak ditemukan robekan retina
- SRF sering >> kadang terlihat di slit lamp
- Shifting fluid
Penatalaksanaan :
- Konsul ke sub bagian lain sesuai kausa
- Tumor Hemangioma Tx: Laser PC dan
radiasi, cryopexy
- Kelainan pembuluh darah retina (kebocoran
dan akumulasi cairan) Tx : Cryopexy, Laser
PC.
- Inflamasi Tx : Steroid sistemik
Perdarahan Vitreous(Vitreou
Haemorrhage
Def : Adanya darah di rongga vitreous akibat
trauma, penyakit retina maupun penyakit sistemik
Gejala Klinik :
- Visus mendadak menurun
- Vitreous keruh dengan atau tanpa sel-sel darah
merah
Etiologi :
- Spontan vitreous detachment (PVD)
- Retinal tear (Common Cause)
- Trauma mekanik perforasi dan nonperforasi
- PDR (Neovaskularisasi)
- Macroaneorisma (hipertensi)
- Tumor ganas (retino blastoma, M.maligna)
- Retinoschisis
- Oklusi vena dan arteri retina
- ROP
- Sickle-Cel Retinopathy
- Penyakit Easle’s
- Pars Planitis
- HMD
- Terson Sindrum (Peningkatan intravascular
pressure)
- Post surgical haemorrhage
Penatalaksanaan :
- Bedrest dengan bantal tinggi
- Pada VH dengan ablasi retino baru (vitrektomi
dengan SB dengan gas/silicone).
- Pada VH dengan PDR (vitrektomi dini +
endolaser)
- Pada VH yang menjernih (laser PRP)
- VH tanpa kelainan lain tidak berkurang
selama 3-6 bln (Vitrektomi dengan atau tanpa
endolaser
TERIMA KASIH

You might also like