You are on page 1of 88

KLB

KERC.MAK & PD3I


100
120

20
40
60
80

0
Kercm ak
104
96
D ifteri
C am pak 91
D BD

42 41
hickungunya

34
TN

24
R abies

21
Leptospirosis

16
D iare

9
D SS
Agust 2014 ) Agust 2014 )

G HPR 7 9

H ep A
6

M alaria
8

H FM D
5

R ubela
3

Anthraks
Dr. PAYMAN, SKM, MKes.

Flu Burung
1

Pertusis
1

Sidrome JA
1

Tetanus
Jenis KLB di INDONESIA Th.2014 (s/d
(s/d
Jenis KLB di Jatim Tahun 2014 (s/d 7 NOP 2014 )

Lain2x 12

Typhoid 4

Leptospirosis 6

Chickungunya 11

TN 13

Campak 38

Kercmak 54

Difteri 139

0 20 40 60 80 100 120 140


SEBARAN KLB DI INDONESIA
TAHUN 2014
(s/d Agust 2014)
EBARAN KLB DI JATIM TAHUN 2014 (s/d 7 Nop 2

... ?

.?

.?
.?

.?
TREND KLB KERC.MAK. di Jatim Th.1998 - 2014
(s/d 7 NOP 2014 )

2014 54
38
2012 58

KLB
15
2010 42
56
2008 52

KERACUNAN
66
2006 38
40
2004 28
26
2002
2000
MAKANAN 26
29
29
32
1998 35

0 10 20 30 40 50 60 70
SEBARAN KLB KERC.MAK DI JATIM TH. 2014

..?
..? ..?
..? ..?
..?
..? ..?
..?

..?
SEBARAN KLB CAMPAK DI INDONESIA TH. 201
SEBARAN KLB CAMPAK DI JATIM TAHUN
2014
Case Based Measles Surveillance
in Indonesia, 2014
Total: 5783 cases

: Measles
: Rubella
: Measles & Rubella
: Negative

: 1 case Data as received on 15 Oct 2015


Dots are randomly placed within districts
Case Based Measles Surveillance
in Indonesia, 2015
Total: 2822 cases

: Measles
: Rubella
: Measles & Rubella
: Negative

: 1 case Data as received on 15 Oct 2015


Dots are randomly placed within districts
BARAN KLB TET.NEO DI INDONESIA TH. 2
SEBARAN KLB TET. NEO DI JATIM TAHUN
2014
Distribution of Neonatal Cases by Province
Indonesia, 2014-2015
2015: 43 cases

2014: 84 cases

Source: Integrated VPD Surveillance data

Data as received on 15 Oct 2015


: 1 NT case
*Dots are randomly placed within provinces
SEBARAN KLB DIFTERI DI INDONESIA TH. 201
DISTRIBUSI KASUS DIFTERI PER PROVINSI
Number of
DI INDONESIA 2014-2015 Cases by
2015: 223 cases N
Province Month
o
Total

Sumatera
1 Barat 101

2 Jambi 3
Sumatera
3 Selatan 3

4 Jakarta 4

5 Banten 9

6 Jawa Barat 21

7 Jawa Timur 67
Kalimantan
8 Barat 10

9 Gorontalo 1
2014: 430 cases
1 Sulawesi
0 Barat 2
Source: Integrated VPD Surveillance data
Data as of 15 August 2015
: 1 Diphtheria case Total 223
*Dots are ran domly placed within province s
Distribution and Age Group of Diphtheria Cases by Province
Indonesia, 2014-2015
2015: 232 cases 17%
1%
29%

13%

40%
< 1 yr 1-4 yr 5-9 yr 10-14 yr > 14 yr

2014: 430 cases 1%


25%
28%

13%

< 1 yr 1-4 yr 5-9 yr33%


10-14 yr > 14 yr
Source: Integrated VPD Surveillance data
Data as received on 15 Oct 2015
: 1 Diphtheria case
*Dots are randomly placed within provinces
KLB DI INDONESIA vs JATIM TH. 2014
Coverage of Routine Immunization
by District in Indonesia, 2015
BCG OPV 4

Measles DPT- HB3

Legend (BCG): Legend (OPV4, Measles, DPTHB3):


< 80 < 80
80 – 95 % 80 – 90 %
> 95 % Data as received on 15 Sep 2015 > 90 %
No data No data
Coverage of Routine Immunization
by District in Indonesia, 2015 (2)
TT2+ PW

HB0 < 7

Legend:
< 80
80 – 90 %
> 90 %
Data as received on 15 Sept 2015
No data
Daerah Bermasalah Surveilans PD3I - 2015
NON KALIMANTAN_TENGAH 1.22 8.61
POLIO
PROVINSI AFPCAMPAK KALIMANTAN_SELATAN 0.93 0.00
RATEKLINIS
KALIMANTAN_TIMUR 0.46 0.00
ACEH 0.57 0.30 KALIMANTAN_UTARA 0.00 0.00
SUMATERA_UTARA 0.48 0.29 SULAWESI_UTARA 3.29 1.68
SUMATERA_BARAT 1.24 4.37 GORONTALO 1.31 0.00
RIAU 0.38 0.28 SULAWESI_TENGAH 1.26 10.78
KEPULAUAN_RIAU 1.41 6.40 SULAWESI_SELATAN 1.71 4.43
JAMBI 0.92 3.93 SULAWESI_BARAT 0.00 0.00
BENGKULU 1.11 4.32 SULAWESI_TENGGARA 0.90 3.68
SUMATERA_SELATAN 0.52 3.58 BALI 2.62 2.51
BANGKA_BELITUNG 0.38 4.56 NUSA_TENGGARA_BARAT 0.82 0.06
LAMPUNG 0.86 0.16 NUSA_TENGGARA_TIMUR 1.44 0.00
DKI_JAKARTA 1.14 7.66 MALUKU 0.25 0.00
BANTEN 1.46 2.22 MALUKU_UTARA 0.00 0.00
JAWA_BARAT 1.66 0.05 PAPUA 0.61 8.15
JAWA_TENGAH 1.36 0.00 PAPUA_BARAT 0.00 0.00
DI_YOGYAKARTA 1.98 1.03 INDONESIA 1.33 1.73
JAWA_TIMUR 2.13 2.01
KALIMANTAN_BARAT 1.69 2.31
PENYELIDIKAN KLB
KERAC.MAKAN
AN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013
 TENTANG  
KEJADIAN LUAR BIASA KERACUNAN PANGAN

KLB KERAC. MAKANAN adl suatu kejadian


dimana terdapat 2 (dua) orang atau lebih yg
menderita sakit dgn gejala yg sama atau hampir
sama setelah mengonsumsi pangan, &
berdasarkan analisis epidemiologi, pangan
tersebut terbukti sbg sumber keracunan.
 
BAB II
KEWASPADAAN KLB KERACUNAN PANGAN 
Pasal 3

• Dalam hal dugaan keracunan pangan


terdapat di wilayah pelabuhan, bandar
udara, dan pos lintas batas darat, setiap orang
yang mengetahuinya wajib melaporkan
kepada kantor kesehatan pelabuhan
setempat.
Pasal 3

• Petugas puskesmas, rumah sakit, dan kantor


kesehatan pelabuhan yang menerima laporan
kewaspadaan keracunan pangan wajib
melakukanpencatatan dengan
menggunakan Formulir 1 sebagaimana
terlampir.
Keracunan Makanan (Food Poisoning)
1) Terbentuknya toksin yg disebabkan oleh berkembangbiaknya
bakteri didalam makanan sebelum dikonsumsi (Clostridium
botulinum, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, keracunan
ikan scombroid, tidak ada hubungannya dengan toksin spesifik
tetapi disebabkan oleh karena meningkatnya kadar histamin) atau
toksin terbentuk didalam usus seperti pada Clostridum perfringens

2) Infeksi bakteri, virus atau parasit (Brucellosis, Campylobacter


enteritis, diare yg disebabkan oleh Escherichia coli, hepatitis A,
Listeriosis, Salmonellosis, Shigellosis, Toksoplasmosis,
Gastroenteritis oleh virus, taenisasis, Trichinosis , Vibrio).

3) Toksin yang dihasilkan oleh spesies algae yang berbahaya


(keracunan ikan ciguatera, keracunan kerang yg mengakibatkan
paralitik, keracunan kerang yg menyebabkan neurotoksik,
keracunan kerang yg menyebabkan diare & amnesia) atau racun
yg ada pada spesies ikan tertentu seperti pada ikan buntal.
KERAC.MAK

vs
jenis
MAK.PENYE
KERAC. MAK vs JENIS MAKANAN (1)
N
O PENYAKIT PANGAN YANG BIASA TERLIBAT
1. Kerac. JAMUR (gastrointestinal) banyak jenis jamur liar
2.
Kerac. ANTIMONI makanan dan minuman berasam tinggi
3. Kerac. KADMIUM makanan dan minuman beraam tinggi
4.
Kerac. FLORIDA makanan apa saja yang terkontaminasi secara tak sengaja,
makanan kering tertentu (susu bubuk, tepung, soda kue, adonan
kue)
5. Kerac. TIMBAL makanan dan minuman berasam tinggi yang disimpan dalam
wadah yang mengandung timbal, makanan apa sajayang
terkontaminasi secara tak sengaja
6.
Kerac. TIMAH makanan dan minuman
7. Kerac. SIANIDA K ernels, bir, tembakau, singkong, tepung tapioka, kol, bayam,
mustard dan makanan apa saja yang terkontaminasi
8.
Kerac. ARSENIK Makanan atau air yang terkontaminasi
9.
Kerac. BACILLUS CEREUS Nasi masak atau goreng
10.
Kerac. STAPHYLOCOCCUS Ham, produk daging dan unggas, pastry berisi krim, mentega
kocok, keju, susu bubuk, campuran makanan, makanan sisa
berprotein tinggi
KERAC. MAK vs JENIS MAKANAN (2)
11 Kerac. NITRIT Daging yang di kuring, makanan apa saja yang terkontaminasi
secara tak sengaja, bayam yang terpapar nitrifikasi berlebihan
12 Kerac.(diare) KERANG-KERANGAN Kerang-kerangan (skalop, kerang, mussel)
13 Kerac. BONGKREK Tempe bongkrek, tepung yang basah
14 Penyakit ANTHRAX daging
15 Kerac. SODIUM HIDROKSIDA minuman botol, pretzels
16 Infeksi STREPTOCOCCUS BETA- Susu mentah, makanan yang mengandung telur
HEMOLITIK
17 Kerac. (enteritis) BCILLUS CEREUS Produk serealia, sup, custard, saus, bakso, meatloaf, sosis, sayur
matang, produk-produk rekonstitusi dan dehidrasi
18 (enteritis) CLOSTRIDIUM Daging atau unggas matang, gravy, saus, sup, refried beans
PREFRINGENS
19 Enterokolitis Campylobacter jejuni Susu, daging, unggas, hati sapi, kerang, air mentah
20 KOLERA Ikan, kerang-kerangan, udang, sayuran mentah; makanan yg
dicuci dengan air yang terkontaminas
21 Sakit perut yg menyerupai Vibrio cholerae Kerang-kerangan, ikan mentah

22 Diare E COLI Keju lunak, hamburger setengah matang, air


23 SALMONELLOSIS Daging , unggas & hasil olahannya, produk-produk telur, susu &
produk susu mentah, makanan lain yg terkontaminasi Salmonella
24 SALMONELLA ENTERIDIS Kebanyakan pada telur & produk-produk telur, daging & unggas
& hasil olahannya, makanan lain yang terkontaminasi Salmonella
KERAC. MAK vs JENIS MAKANAN (3)
25.
SHIGELLOSIS Makanan apa saja yg terkontaminasi, yg sering adalah salad,
air
26. Kerac. VIBRIO Ikan laut, kerang, udang-udangan (mentah atau
PARAHAEMOLITYCUS terkontaminasi kembali)
27.
YERSINIOSIS Susu, tahu, air
28.
Gastroenteritis Norwalk Remis, tiram, cockles, salad, pastry, frosting
29.
Gastroenteritis virus non-spesifik Tidak diketahui
30.
DISENTERI AMUBA (Amebiasis) Sayuran mentah, buahbuahan mentah
31.
Anisakiasis Ikan herring, cod, cumicumi
32.
Infeksi cacing pita daging (Taeniasis) Daging mentah atau tidak cukup dimasa
33.
Infeksi cacing pita babi Ikan air tawar yg mentah atau tak dimasak dgn cukup
(Diphyllobothriasis)
34. Giardiasis Salmon, air; sayuran mentah dan buahbuahan mentah
35. Infeksi cacing pita daging babi Daging babi mentah atau tidak dimasak dengan cukup
(Taeniasis)
36.
Kerac. jamur grup Asam Ibotenat Amanita muscaria, A. pantherina & kelompok jamur lainnya
37.
Kerac. jamur grup Muscarine Jamur Clitocybe dealbata, C. rivulosa dan beberapa spesies
Inocybe Boletus mushroom
38. Senyawa Kimia Kerac. Organofosfat Makanan apa saja yg terkontaminasi secara tak sengaja
39. Kerac. KARBAMAT Makanan yang tak sengaja terkontaminasi
KERAC. MAK vs JENIS MAKANAN (4)
40. Kerac. kerang paralitik/neurologik Kerang-kerangan: mussels dan clams
41. Kerac.Tetraodon (buntal, fugu, Puffer) Ikan pufffer (buntal, fugu)

42.
Kerac. gulma Jimson Bagian apa saja gulma, tomat yang tertempel oleh gulma
Jimson
43.
Kerac. hemlock air Akar hemlock air Cicuta virosa, C. Masculate, C. douglarii
44.
Kerac. hidrokarbon terklorinasi Makanan yang tak sengaja terkontaminasi
(Chlorinated hydrocarbon)
45. Kerac. Ciguatera Berbagai ikan laut tropis (barracuda, grouper, red snapper,
amber jack, goat fish, skip jack, parrot fish)
46.
Kerac. BOTULISM Makanan berasam rendah yg dikalengkan (biasanya produksi
rumah tangga), ikan asap, kentang matang, pie beku, meat
loaf, stew yg ditinggal semalaman di oven yg tak dipanaskan,
telur ikan fermentasi, ikan, hewan laut, ekor muskrat
47. Kerac. MERKURI (Hg) Biji-bijian yang diberi perlakuan dengan fungisida yg
mengandung Hg; daging babi, ikan, kerang-kerangan yg
terpapar pada senyawa Hg
48.
Kerac. Triortokresil fosfat  
49.
BRUSELOSIS Susu mentah, keju susu kambing
50. Listeriosis Salad kubis, keju, produk-produk hewan
KERAC. MAK vs JENIS MAKANAN (5)
51. Q .fever Susu mentah (jarang)
52. Demam tifus dan paratifus Kerang-kerangan, makanan yg terkontaminasi orang
yg menyentuh makanan,susu segar, kontaminasi
pasca pengolangan daging, keju, selada air, air
53. Septicemia Vibrio vulnificus Kerang mentah
54. Virus Hepatitis A (Infeksi hepatitis) Kerang mentah, salad, potongan makanan dingin,
makanan apa saja yang terkontaminasi virus, air
55. Angiostrongiliasis (meningoencefalitis Kepiting mentah, belut, bekicot
wosinophilic)
56.
TOXOPLASMOSIS Daging mentah atau tidak cukup pemasakannya
57.
Trikinosis Daging babi, daging beruang, daging singa laut, &
daging kambing giling yg terkontaminasi
58. Kerac. histamin (keracunan Scrombroid) Tuna, mackerel, dolfin Pasifi (mahi- mahi), bluefish,
keju
59.
Keracunan Monosodium glutamat (Chinese Makanan yang diberi bumbu mengandung MSG
restaurant syndrome
60. Keracunan Asam Nicotinat (niacin) Daging atau makanan lain yang telah ditambah dengan
sodium nikotin termasuk makanan bayi
61. Hipervitaminosis A Hati dan ginjal binatang (mamalia) kutub
KERAC.MAK vs GEJALA
KLINIS
KERACUNAN MAK. vs GEJALA (1)
NO
PENYAKIT GEJALA

1. Kerac. JAMUR (gastrointestinal) Mual, muntah, diare, kejang perut


2.
Kerac. ANTIMONI Muntah, kejang perut, diare
3.
Kerac. KADMIUM Rasa logam dimulut, mual, muntah (muntahan berwarna hijau),
sakit perut, diare
4.
Kerac. FLORIDA Rasa asin atau bersabun dalam mulut, hilang rasa pada mulut,
muntah, diare, sakit perut, pallor, sianosis, pupil membesar,
kejang, pingsan, syok
5.
Kerac. TIMBAL Rasa logam di mulut, mulut terasa terbakar, sakit perut,
muntahan seperti susu, feses berdarah atau hitam, bau mulut
tak sedap, syok, garis biru pada gusi
6.
Kerac. TIMAH Perut kembung, mual, muntah, kejang perut, diare, sakit kepala
7.
Kerac. SIANIDA Pusing, sakit kepala, berdebar-debar, palpitations, napas tidak
normal, susah bernapas, panik. Dengan cepat diikuti dengan
muntah, koma, kejang-kejang pada otot, apnoea, bradycardia,
hypotension and metabolic acidosis
8.
Kerac. ARSENIK Aroma nafas spt bawang putih, muntah, sakit pd lambung, diare
9. Kerac. BACILLUS CEREUS Mual, muntah, kadangkadang diare
10. Kerac. STAPHYLOCOCCUS Mual, muntah, sakit perut, diare, prostration
KERACUNAN MAK. vs GEJALA (2)
11. Ke.rac. NITRIT Mual, muntah, sianosis, sakit kepala, pusing, lemas,
kehilangan kesadaran, darah berwarna coklat
12. Kerac. (diare) KERANG-KERANGAN Mual, muntah, kejang perut, menggigil
13.
Kerac. BONGKREK Malaise, sakit perut, pusing, terus berkeringat, letih,
mengantuk hingga koma akibat hiperglisemia & disusul
hipoglisemia hebat
14.
Penyakit ANTHRAX Mual, muntah, malaise, diare berdarah, sakit perut akut
15. Kerac. SODIUM HIDROKSIDA Bibir, mulut dan tenggorokan terasa terbakar, muntah, sakit
perut, diare
16.
Infeksi STREPTOCOCCUS BETA- Sakit tenggorokan, demam, mual, muntah, rhinorrhea,
HEMOLITIK kadangkadang rash
17.
Kerac. BACILLUS CEREUS Mual, kejang perut, diare
18.
Kerac. CLOSTRIDIUM Kejang perut, diare
PREFRINGENS
19.
Enterokolitis Campylobacter jejuni Diare (seringkali berdarah), kejang perut yang amat sangat,
demam, anoreksia, lemah, sakit kepala, muntah
20.
KOLERA Diare sangat cair (ricewater stools), muntah, kejang perut,
dehidrasi, haus, jatuh pingsan, kekencangan kulit menurun,
jari berkeriput, mata cekung
21.
Sakit perut yg menyerupai Vibrio Diare cair (sampai menyerupai kolera)
cholerae
KERACUNAN MAK. vs GEJALA (3)
22. Diare E COLI Kejang perut yang amat sangat (kadangkadang berdarah), mual,
muntah, demam, menggigil, sakit kepala, sakit otot, kencing berdarah
(utk galur hemoragik)
23. SALMONELLOSIS Kejang perut, diare, menggigil, demam, mual, muntah, lemah
24. SALMONELLA ENTERIDIS Kejang perut, diare, demam, mual, muntah, lemah
25. SHIGELLOSIS Kejang perut, diare, feses berdarah dan berlendir, demam
26. Keracunan VIBRIO Sakit perut, diare, mual, muntah, demam, menggigil, sakit kepal
PARAHAEMOLITYCUS
27. YERSINIOSIS Sakit perut yang amat sangat, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan,
mungkin menyerupai radang usus buntu
28. Gastroenteritis Norwalk Mual, muntah, sakit perut, diare, agak demam, menggigil, lemah,
anoreksia, sakit kepala, lamanya sakit kira-kira 36 jam
29. Gastroenteritis virus non-spesifik Diare, demam, muntah, sakit perut, kadangkadang gejala saluran
pernafasan
30. DISENTERI AMUBA (Amebiasis) Sakit perut, konstipasi atau diare, (feses mengandung darah dan lendir)
31. Anisakiasis Sakit perut, mual, muntah, diare, demam
32. Infeksi cacing pita daging (Taeniasis) Badan tak enak, merasa lapar, kehilangan berat, jeang perut

33. Infeksi cacing pita babi Rasa tak enak pada saluran pencernaan, anemia
(Diphyllobothriasis)
34. Giardiasis Sakit perut, diare berlendir, feses berlemak
35. Infeksi cacing pita daging babi Badan tak enak, sakit merasa lapar, kehilangan berat
(Taeniasis)
KERACUNAN MAK. vs GEJALA (4)
36.
Kerac.jamur grup Asam Pusing, lemah seperti orang keracunan, gerakan otot tak
Ibotenat terarah, delirium, gangguan penglihatan
37.
Kerac.jamur grup Muscarine berkeringat, tekanan darah turun, detak nadi tak teratur,
pupil mengecil, penglihatan kabur, asma
38.
Senyawa Kimia Mual, muntah, kejang perut, diare, sakit kepala, gugup,
Keracunan Organofosfat penglihatan kabur, sakit dada, sianosis, bingung,
twitching, kejang
39.
Kerac. KARBAMAT Sakit lambung, muntah, air ludah berlebihan, berkeringat,
pupil mengecil, tidak ada koordinasi otot
40.
Kerac. kerang paralitik Gatal, terbakar, mati rasa di sekitar bibir dan ujung jari,
/neurologik pusing, berbicara tidak teratur, sukar berdiri,
kelumpuhanpernafasan
41.
Kerac.Tetraodon Rasa gatal pada jari tangan dan kaki, pusing, pucat, mati
\(buntal, fugu, Puffer) rasa pada mulut dan ujung badan, gejala sakit
perut,pendarahan,perubahan kulit, mata melotot,
kejang,lumpuh, sianosis,kematian
KERACUNAN MAK. vs GEJALA (5)
42.
Kerac.gulma Jimson Kehausan yang luar biasa, takut sinar, penglihatan
terganggu, sukar berbicara, rasa terbakar, delirium,
koma, detak jantung cepat
43.
Kerac. hemlock air Air ludah berlebihan, mual, muntah, sakit perut, mulut
berbusa, nafas tak teratur, kejang, lumpuh pernafasan
44.
Kerac. hidrokarbon terklorinasi Mual, muntah, paresthesia, pusing, lemah otot,
(Chlorinated hydrocarbon) anoreksia, kehilangan berat badan, bingung

45.
Kerac. Ciguatera Gej. sal. pencernaan, gatal & mati rasa pada mulut &
ujung badan, rasa logam pada mulut, diare cair, sakit
otot & sendi, pusing, sensasi panas dingin, merah,
lemah, detak, jantung lemah, prostration, paralisis.
46.
Keracunan BOTULISM Gej. sal. pencernaan mungkin mendahului gejala
syaraf, vertigo, penglihatan ganda, mulut kering, sukar
menelan, berbicara & bernafas, lemah otot yang terus
menurun, konstipasi, pupil membesar atau melotot
diam, kelumpuhan pernafasan, kematian terjadi
KERACUNAN MAK. vs GEJALA (5)
47.
Ke.rac. MERKURI (Hg) Mati rasa, lemah kaki, paralisis spastic, kerusakan
penglihatan, buta, koma
48.
Kerac. Triortokresil fosfat Gejala saluran pencernaan, sakit kaki, tak dpt
melangkah naik, lemah kaki & pergelangan
49.
BRUSELOSIS Demam, menggigil, berkeringat, lemah, malaise, sakit
kepala, sakit otot dan sendi, kehilangan berat
50.
Listeriosis Demam rendah, penyakit menyerupai flu-like syndrome,
bayi lahir mati, meningitis, ensefalitis, sepsis, kematian
terjadi
51.
Q fever Menggigil, sakit kepala,lemah, malaise, berkeringat,
demam, batuk, sakit dada
52.
Demam tifus dan paratifus Malaise, sakit kepala, demam, batuk, mual, muntah,
konstipasi, sakit perut, bintik-bintik merah, feses
berdarah
53.
Septicemia Vibrio Malaise, menggigil, demam, demam, prostration, luka
vulnificus pada kulit, kematian
KERACUNAN MAK. vs GEJALA (6)
54.
Virus Hepatitis A (Infeksi hepatitis) Demam, malaise, kelelahan, anoreksia, mual, sakit perut,
jaundice
55.
Angiostrongiliasis Sakit perut, leher dan pungggung kaku, demam ringan
(meningoencefalitis wosinophilic)

56.
TOXOPLASMOSIS Demam, sakit kepala, mialgia, iritasi kulit (merah)
57.
Trikinosis Sakit perut, demam, bengkak di sekitar mata, sakit otot,
menggigil, prostation, sukar bernafas
58.
Kerac.histamin Sakit kepala, pusing, mual, muntah, rasa seperti lada di
(keracunan Scrombroid) mulut, tenggorokan rasa terbakar, muka bengkak dan
merah, sakit perut, diare, kulit gatal
59.
Kerac.Monosodium glutamat Rasa terbakar di bagian belakang leher, lengan bawah,
(Chinese restaurant syndrome dada, merasa tegang, gatal, merah, pusing, sakit kepala,
mual
60.
Kerac.Asam Nicotinat (niacin) Kemerahan, terasa hangat, gatal, sakit perut, muka dan
lutut puffing
61.
Hipervitaminosis A Sakit kepala, gejala saluran pencernaan, pusing, pingsan,
insomnia, diskuamasi kulit
KERAC.MAK vs PENYEBAB
KERACUNAN MAK. vs PENYEBAB (1)
1.
Kerac. JAMUR mungkin senyawa kimia mirip resin dalam beberapa
(gastrointestinal) jenis jamur

2.
Kerac. ANTIMONI antimoni didalam peralatan masak berenamel
3.
Kerac. KADMIUM tembaga dalam pipa dan peraltan

4.
Kerac. FLORIDA sodium florida di dalam insektisida dan rodentisida
5.
Kerac. TIMBAL timbal di dlm wadah dr tanah, pestisida, cat, plester,
putty, sambungan yg disolder

6.
Kerac. TIMAH timbal pad akaleng bertimah

7.
Kerac. SIANIDA Keracunan sianida
8.
Kerac. ARSENIK arsenik
KERACUNAN MAK. vs PENYEBAB (2)
9.
Kerac. BACILLUS CEREUS Enterotoksin B. cereus. Mikroba di dalam tanah
10.
Kerac. STAPHYLOCOCCUS B,C,D,E, atau F Staphylococcus aureus.
Staphylococcus dari hidung, kulit, & luka orang
dan hewan kambing, sapi
11.
Kerac. NITRIT Nitrit atau nitrat yang dipakai sebagai bahan
kuring daging atau air tanah dari sumur dangkal,
pupuk
12.
Kerac. (diare) Asam okadaik dan racun lain yang dihasilkan
KERANG-KERANGAN dinoflagellata Dinophysis acuminata dan spp.
Lainnya
13.
Kerac. BONGKREK Asam bongkrek & toxoflavin yg dihasilkan oleh
Burkholderia cocovenenans (d/h Pseudomonas
cocovenenans)
14.
Penyakit ANTHRAX Bacillus anthracis
KERAC.MAK. vs PENYEBAB (2)
15.
Kerac. SODIUM HIDROKSIDA Natrium hidroksida di dalam bahan pencuci
botol, deterjen, pencuci limbah, atau pelurus
rambut
16.
Infeksi STREPTOCOCCUS Streptococcus pyogenes dari tenggorokan dan
BETA-HEMOLITIK luka orang yang terinfeksi

17.
Kerac. (enteritis) BCILLUS Enterotoksin B. cereus. Mikroba di tanah
CEREUS
18.
Kerac. (enteritis) CLOSTRIDIUM Enterotoksin yg terbentuk selama sporulasi C.
PREFRINGENS perfringens, Mikroba dlm feses manusia,
hewan & tanah
19.
Enterokolitis Campylobacter C. jejuni dari saluran pencernaan mamalia,
jejuni burung dan burung liar
KERAC.MAK. vs PENYEBAB (3)
20 KOLERA Enterotoksin Vibrio cholerae 01 klasik dan
. biotipeEl Tor , dari feses orang yang terinfeksi
21 Sakit perut yg menyerupai Vibrio V. cholerae non O1, V. mimicus, V. fluvialis, V.
. cholerae hollisae

22 Diare E COLI Galur-galur E.coli enteropatogenik (EPEC),


. enterotoksigenik (ETEC), enteroinvasif
(EIEC), O157H7 /hemoragik (EHEC) dari
feses manusia atau hewan yang terinfeksi
23 SALMONELLOSIS Berbagai serotipe Salmonella dari feses
.
24 SALMONELLA ENTERIDIS Salmonella Enteritidis
.
25 SHIGELLOSIS Shigella flexneri, S. dysenteriae, S. sonnei,
. dan S. boydii dari feses manusia yang
terinfeksi
KERACUNAN MAK. vs PENYEBAB (4)
26
Kerac. VIBRIO PARAHAEMOLITYCUS Vibrio parahaemolyticus dari seafood dan air laut
27 YERSINIOSIS Yersinia enterocolitica, Y. pseudotuberculosis
28 Gastroenteritis Norwalk Virus Norwalk
29 Gastroenteritis virus non-spesifik Virus enterik (Echoviruses, Coxackie viruses, reoviruses,
adenoviruses rotaviruses, polioviruses)
30
DISENTERI AMUBA (Amebiasis) Entamoeba histolytica dari feses orang yang terinfeksi
31
Anisakiasis Anisakis, Phocanema, Porrocaecum
32 Infeksi cacing pita daging (Taeniasis) Taenia saginata dari daging yang terinfestasi
33 Infeksi cacing pita babi Diphyllobothrium latumdari daging atau ikan yang
(Diphyllobothriasis) terinfestasi
34 Giardiasis Giardia lamblia dari feses orang atau hewan yang
terinfeksi
35 Infeksi cacing pita daging babi Taenia solium dari daging babi yang terinfestasi
(Taeniasis)
36
Kerac. jamur grup Asam Ibotenat Ibotenic acid dan muscimol pada beberapa jenis jamur
37
Kerac. jamur grup Muscarine Muscarine pada beberapa jamur
38
Senyawa Kimia Keracunan OrganofosfatInsektisida
Organofosfat kelompok organofosfor (parathion, TEPP,
diazinon, malathion
39
Kerac. KARBAMAT Karbaril (sevin) Temik (aldicarb)
KERACUNAN MAK. vs PENYEBAB (5)
40. Kerac.kerang paralitik /\neurologik Saxitoksin and toksin sejenis yg dihasilkan oleh Dinoflagellata,
Protogonaulax dan Gymnodinium termakan
41. Kerac.Tetraodon Tetrodotoksin dari saluran pencernaan dan gonad ikan puffer
(buntal, fugu, Puffer)
42. Kerac. gulma Jimson Alkaloid Tropane
43. Kerac. hemlock air Resin and cicutoksin pada akar hemlock air
44. Kerac. hidrokarbon terklorinasi Insektisida hidrokarbon terklorinasi
(Chlorinated hydrocarbon)
45. Kerac. Ciguatera Ciguatoksin dlm saluran pencernaan, gonad &daging ikan laut tropis
46. Kerac. BOTULISM Neurotoksin A,B,E,F dari Clostridium botulinum. Spora ditemukan di
tanah, lumpur air tawar, dan binatang
47. Kerac. MERKURI (Hg) Senyawa etil dan metil merkuri dari limbah industri dan Hg-organik
dalam fungisida
48. Kerac. Triortokresil fosfat Triortokresil fosfat digunakan sebagai ekstrak atau substitusi minyak
makan.
49. BRUSELOSIS Brucella abortus, B. melitenisis & B. suis dari jaringan & susu hewan yg
terinfeksi
50. Listeriosis Listeria monocytogenes dari pupuk kandang
51. Q fever Coxiella burnetii dari jaringan dan susu hewan yang terinfeksi
52. Demam tifus dan paratifus Salmonella typhi (typhoid) dr feses orang yg terinfeksi. Serotipe
Salmonella lain dari feses orang atau hewan yang terinfeksi.
KERACUNAN MAK. vs PENYEBAB (5)
53 Septicemia Vibrio vulnificus Vibrio vulnificus dari air laut

54 Virus Hepatitis A (Infeksi hepatitis) Virus hepatitis A dari feses, urin, darah orang atau
primata lain yang terinfeksi
55 Angiostrongiliasis (meningoencefalitis Angiostrongylus cantonensis (cacing paru-paru tikus)
wosinophilic) dari feses dan tanah
56 TOXOPLASMOSIS Toxoplasma gondii dari jarinngan dan hewan

57 Trikinosis Trikinosis Trichinella spiralis (cacing bulat) dari


daging babi yang terinfestasi, beruang, singa laut
58 Keracunan histamin (keracunan Scrombroid) Senyawa mirip-histamin yang diproduksi oleh
Proteus spp. Atau bakteri lainnya
59 Keracunan Monosodium glutamat (Chinese Monosodium glutamat (MSG)
restaurant syndrome)
60 Keracunan Asam Nicotinat (niacin) Vitamin, sodium nikotin sebagai pengawet pewarna

61 Hipervitaminosis A Vitamin A
vs

INKUBA
KERACUNAN MAK. vs INKUBASI (1)
NO PENYAKIT waktu inkubasi atau latensi
1. ANTIMONI beberapa menit - 1 jam
2. ARSENIK ± 1 jam
3. ASAM NICOTINAT (niacin) Beberapa menit - 1 jam
4. BACILLUS CEREUS ½ - 5 jam
5. FLORIDA beberapa menit - 2 jam
6. gulma Jimson <1 jam
7. hemlock air 15 - 60 menit
8. Hidrokarbon terklorinasi (Chlorinated hydrocarbon) 30 menit - 6 jam
9. Hipervitaminosis A 1 - 6 jam
10. histamin (keracunan Scrombroid) Beberapa menit - 1 jam
11. JAMUR (gastrointestinal) 30 menit - 2 jam
12. JAMUR grup Asam Ibotenat 30 - 60 menit
13. JAMUR grup Muscarine 15 menit - 2 jam
14. KADMIUM beberapa menit - beberapa jam
15. KARBAMAT ½ jam
16. KERANG paralitik/neurologik Beberapa menit - 30 menit
17. KERANG-KERANGAN ½ sampai 12 jam biasanya 4 jam
18. MNOSODIUM GLUTAMAT (Chinese restaurant syndrome) Beberapa menit - 1 jam
KERACUNAN MAK. vs INKUBASI (2)
19. NITRIT 1 - 2 jam
20. ORGANOFOSFAT Beberapa menit - beberapa jam
21. SIANIDA Beberapa detik - beberapa menit
22. SODIUM HIDROKSIDA beberapa menit
23. STAPHYLOCOCCUS 1 - 8 jam, rata2 : 2 sampai 4 jam
24. TETRAODON (buntal, fugu, Puffer) 10 menit - 3 jam
25. TIMAH 30 menit - 2 jam
26. TIMBAL 30 menit atau lebih lama
27. BOTULISM 2 jam - 8 hari, rata2 : 18 - 36 jam
28. VIBRIO PARAHAEMOLITYCUS 2 - 48 jam, rata2 : 12 jam
29. Ciguatera 3 - 5 jam, kadang lebih
30. Sakit perut yang menyerupai Vibrio cholerae Beberapa jam - 5 hr, rata2 : 1 sampai 3 hr
31 BONGKREK 4 - 6 jam
KERACUNAN MAK. vs INKUBASI (3)

32. KOLERA Beberapa jam sampai 5 hari, rata-rata 1-3 hari


33. E COLI 5 - 48 jam, rata-rata 10 sampai 24 jam
34. SALMONELLOSIS 6 - 72 jam, ratarata18 jam sampai 36 jam

35. BACILLUS CEREUS 8 - 16 jam, rata-rata 12 jam


36. CLOSTRIDIUM PREFRINGENS 8 - 22 jam, rata-rata 10 jam
37. Anisakiasis 4 - 6 hari
38. BRUSELOSIS 7 - 21 hari
39. Demam tifus dan paratifus 7 - 28 hari, ratarata14 hari
5 hari - beberapa bulan, ratarata 3 sampai 4
40. DISENTERI AMUBA (Amebiasis) minggu
41. Enterokolitis Campylobacter jejuni 2 - 7 hari, rata-rata 3 sampai 5 hari
42. Gastroenteritis Norwalk 16 - 48 jam
43. Gastroenteritis virus non-spesifik 3 - 5 hari
44. Giardiasis 3 - 25 hari, rata-rata 7 hari
KERACUNAN MAK. vs INKUBASI (4)
45. Infeksi cacing pita babi (Diphyllobothriasis) 5 - 6 minggu
46. Infeksi cacing pita daging (Taeniasis) 8 - 14 minggu
47. Infeksi cacing pita daging babi (Taeniasis) 8 - 14 minggu
48. Listeriosis 3 - 70 hari, rata-rata 4 sampai 21 hari
49. MERKURI (Hg) 1 minggu atau lebih
50. ANTHRAX 2 hari - beberapa minggu
51. Q fever 14 sampai 26 hari, rata-rata 20 hari
52. SALMONELLA ENTERIDIS 12 - 72 jam
53. Septicemia Vibrio vulnificus 16 jam, ratarata < 24 jam
54. SHIGELLOSIS 1/2 - 7 hari, rata-rata 1 sampai 3 hari
55. STREPTOCOCCUS BETA-HEMOLITIK 1 - 3 hari
56. TOXOPLASMOSIS 10 - 13 hari
57. Trikinosis 4 - 28 hari; rata-rata 9 hari
58. Triortokresil fosfat 5 - 21 hari, rata-rata 10 hari
59. Virus Hepatitis A (Infeksi hepatitis) 10 - 50 hari rata-rata 25 hari
60. YERSINIOSIS 1 - 10 hari, rata-rata 4 sampai 6 hari
14 - 16 hari
61. Angiostrongiliasis (meningoencefalitis wosinophilic)
PENYELIDIKAN KLB
KERACUNAN
MAKANAN
Di
Ponpes - BANGKALAN
TUJUAN KHUSUS Penyelidikan KLB

• Memastikan Diagnosa
• Memastikan bahwa terjadi KLB/wabah
• Menggambarkan variabel orang, tempat & waktu
• Menggambarkan sumber penyebab penyakit, cara
penularan (alat, vektor, air, makanan dll)
• Mengidentifikasi populasi rentan & terpapar
• Mencegah kejadian berikutnya
• Mencegah penyebaran
LANGKAH2 PENYELIDIKAN KLB

• Persiapan kerja lapangan


• Memastikan adanya KLB/wabah
• Menegakkan/memastikan diagnosa
• Menggambarkan karakteristik epid. KLB
• Menyusun Hipotesis
 Sumber infeksi, cara penularan
 identifikasi populasi resiko infeksi
• Uji hipotesis
• Pencegahan & Penanggulangan
• Dessiminasi informasi
LANGKAH-2 PENYELIDIKAN (EPID) K L B
PERSIAPAN

PEMASTIAN DIAGNOSIS PENETAPAN KLB

IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN
KASUS / PAPARAN SEMENTARA

DISKRIPSI IDENTIF. SBR & IDENTIF. KEADAAN


KLB CARA PENUL PENYEBAB KLB

PENETAPAN SISTIM CARA PENANGGULANGAN


SURVEILANS DAN PENGENDALIAN KLB

LAPORAN
P.E KLB
ALUR PIKIR PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (2)

Konfirmasi Pencarian Kasus


• kriteria kerja KLB • Baru
• Data mingguan • Indeks kasus
• Pola Max/Min • Cara penyebaran
• Definisi operasional • Dll

Pelayanan Kesehatan

Tidak harus
• Laporan perkembangan
Dasar
• Laporan melalui telpon tanggal 14 September
2012 dari Kepala Bidang P2MK Dinas
Kesehatan Kab. Bangkalan ttg terjadinya
dugaan kasus keracunan makanan di Ponpes -
Bangkalan
Tujuan Penyelidikan

• Identifikasi dan verifikasi terjadinya KLB


Keracunan Makanan
• Mengidentifikasi sumber & penyebab KLB
Keracunan Makanan
• Mengetahui besarnya masalah KLB Keracunan
Makanan
• Mencegah kejadian serupa terulang kembali
Kronologis Kejadian
• 13 Sept 2012, acara pengajian di Ponpes s/d jam 24.00 WIB.
• Acara diikuti oleh seluruh satri (2000 orang)
• Makanan : nasi bungkus (Nasi, Telur bumbu merah, Tahu, Mie,
Sambal, Daging, Tempe, Tumis kacang , air minum (putih)
• 14 Sept 2012, makanan dimakan pada jam 01.00 WIB
• Hampir semua santri ikut menikmati hidangan tersebut
• 14 Sept 2012, pagi harinya, 3 orang santri laki-laki yg merasa
Pusing, Mual, Muntah, Sakit Perut, Demam & Diare.
• Kasus terus bertambah.
• Diduga mereka menderita sakit karena keracunan makanan
setelah mengkonsumsi makanan (nasi bungkus) pada saat
acara pengajian
Metodologi
• Observasi langsung dan wawancara
menggunakan checklis
• Wawancara dengan sasaran semua orang
yang ikut makan
• Rancangan penelitian menggunakan
Crossectional
• Data analisis dengan mencari RR (Risiko
Relativ) masing-asing jenis makanan yang
dimakan
CONTOH : FORM PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
KLB KERACUNAN MAKANAN DI PONPES – BKL 2012

N NAMA UMUR SAKIT GEJALA KLINIS JAM JAM JENIS MAKANAN


O MAKAN SAKIT YANG DIMAKAN
L P YA TAK PUSING MUAL MUNTAH DIARE nasi ayam Suun

1 ANDRE 63 * * * * * 17.00 19.10 * * *


2 NUNUNG 55 * 17.00
3 SULE 40 * * * 17.15 18.15 * *
4 SANDRA 22 * * * * 17.00 18.30 * *
DEWI
5 OMAZ 43 * * * * 17.00 19.00 * * *

6 LUNA 31 * 17.30 * *
MAYA
7 INUL 42 * 18.00 *

8 SASKIA 22 * * * * 17,00 18.00 * *


GOTIK

9 AZIZ 45 * * * * 17.00 22.00 * *


GAGAP
CHECK LIST
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
KLB KERACUNAN MAKANAN
Penyelidikan lapangan
• Waktu : 15 September 2012, (S/d Jam 21.00 WIB ) total
penderita : 421 or (kematian 0)

• Gejala klinis : pusing, panas, diare, muntah, mual , sakit


perut
• Penderita rawat inap : sekitar 300 orang
• Lokasi rawat inap : Ponpes, RSUD, beberapa Puskesmas, Aula
Dinkes
Bangkalan.

• Inkubasi tercepat : 1 jam


• Inkubasi terpanjang : 47 jam
• Inkubasi tersering : 7 – 12 jam

• Specimen diambil : air sumur, sisa makanan, muntahan & rectal


swab
• Spesimen dikirim ke : BBLK Surabaya
Jumlah penderita yang mengkonsumsi jenis makanan yang
dicurigai menyebabkan keracunan pada KLB Kerac. Mak. di
Ponpes - Bangkalan Th. 2012

100

80

60

40 89
73 73
63
45 50
20
26 22 29
0
Nasi Telur Tahu Sambal Daging Mie Tumis Air Tempe
mineral
ANALISA : GEJALA KLINIS
• pusing, STAPH AUREUS
-Mual,
SALMONELLA
-Demam.
• panas, -muntah,
-sakit perut,
-Menggigil
-Mual , Muntah
-diare, -Kejang perut
• diare, -prostration -Diare
-Lemah
• mual,
E COLI
• muntah , -Kejang perut yang amat sangat
(kadangkadang berdarah),
• sakit perut -mual, muntah,
-demam,
-menggigil,
-sakit kepala,
-sakit otot,
-kencing berdarah (utk galur hemoragik
a. CONTOH
DistribusiLAIN : ANALISA
Gejala KlinisGEJALA KLINIS KLB
STAPH .AUREUS
KERC.MAK. DI TK BALONGBENDO- SIDOARJO
-Mual,
2004
-muntah,
-sakit perut,
Distribusi Gejala klinis penderita Keracunan
-diare,
Makanan di TK Dharma Wanita – Balongbendo
-prostration –
Sidoarjo

N0 GEJALA KLINIS FREKUENSI %


1 Muntah 25 75.7
2 Sakit Perut 20 60.6
3 Pusing 16 48.5
4 Diare 11 33.3
5 Mual 10 30.3
6 Panas 9 27.3
MELIHAT GEJALA KLINIS

E COLI
-Kejang perut yang amat sangat
(kadangkadang berdarah),
SALMONELLA -mual, muntah,
STAPH AUREUS -Demam. -demam,
-Mual, -Menggigil -menggigil,
-muntah, -Mual , Muntah -sakit kepala,
-sakit perut, -Kejang perut -sakit otot,
-diare, -Diare -kencing berdarah (utk galur hemoragik
-prostration -Lemah
Grafik Inkubasi Sakit pada KLB Keracunan Makanan
ANALISA
di INKUBASI
Ponpes - Bangkalan Tahun 2012
E COLI SALMONELLA
40 -Tercepat : 5 jam -Tercepat : 6 jam
38 -Terpanjang : 48 jam -Terpanjang : 72 jam,
35 -Tersering : 18 - 36 jam
33 -Tersering : 10 - 24 jam
30
25
20 21 Staph. aureus
15
Tercepat = 1 jam 17
Tersering = 2-4 jam 14 15
10 Terpanjang = 8 jam

5 4
0
'1-6 jam '7-12 jam '13-18 jam '19-24 jam '25-30 jam '31-36 jam '37-47 jm
CONTOH
GRAFIK “ INKUBASI LAIN
“ KLB :
KERC.MAK DI TK.
ANALISIS INKUBASI PADA
BALONGBENDO KLB KERACUNAN
– SIDOARJO TH 2004
JML KASUS

Staph. aureus
Tercepat = 1 jam
Tersering = 2-4 jam
Terpanjang = 8 jam

INKUBASI
CONTOH LAIN : MENGHITUNG “ INKUBASI “ PADA
KLB KERC.MAK – KWANYAR – BKL 2014
Staph. aureus E COLI
Tercepat = 1 jam -Tercepat : 5 jam
Tersering = 2-4 jam -Terpanjang : 48 jam
Terpanjang = 8 jam -Tersering : 10 - 24 jam

SALMONELLA
-Tercepat : 6 jam
-Terpanjang : 72 jam,
-Tersering : 18 - 36 jam
INKUBASI
• Tercepat : 1-6 jam
• Terpanjang : 47 jam
• Tersering : 7 - 12 jam (31-36 jam)

• Melihat indikasi masa inkubasi, maka dugaan


kemungkinan penyebab keracunan tersebut adalah
jenis bakteri (S aureus , E coli, Salmonella sp)

• Berdasarkan informasi tersebut maka jika dilihat dari


indikasi masa inkubasi, kemungkinan penyebab
terjadinya kasus “ Keracunan Makanan (Nasi bungkus)
“ di acara Pengajian
Menghitung
Attack Rate & Risiko Relativ
 
• Untuk mengetahui “ jenis makanan “ apa yg paling
diduga sebagi penyebab keracunan makanan oleh
karena kontaminasi bakteri tersebut,

perlu dilakukan perhitungan Attack Rate &


Risiko Relativ dari masing-masing makanan
 
Menghitung
Attack Rate & Risiko Relativ
• Hitung Attack Rate (AR) masing –
masing makanan, baik makanan yg dimakan
maupun makanan yg tidak dimakan.

• Hitung Risiko Relativ (RR) dari masing-


masing jenis makanan tersebut dgn menghitung
perbandingan antara AR yg makan makanan
tertentu & AR yg tidak memakan makanan tertentu
Tabel Attack Rate dan Risiko Relativ per Jenis Makanan pada
Kejadian Keracunan Makanan di PonPes - Bangkalan 2012

NO
JENIS
MAKANAN MAKAN Tak MAKAN
Tak Tak AR
    Sakit Sakit Jumlah AR (%) Sakit Sakit Jumlah (%) RR
1 Nasi 159 178 337 47.2 3 2 5 60 0.7
2 Telur 139 138 276 50 60 41 101 59.4 0.8
3 Tahu 87 90 177 49.1 103 70 173 59.5 0.8
4 Sambal 97 55 152 63.8 62 135 197 31.5 2
5 Daging 54 51 105 51.4 137 104 241 56.8 0.8
6 Tempe 53 86 139 38.1 79 102 181 43.6 0.8
7 Mie 104 78 182 57.1 30 115 145 20.6 2.7
8 Tumis 36 55 91 39.6 109 139 241 27.6 0.8
9 Air Minum 139 154 293 47.4 32 34 66 48.5 0.9
CONTOH LAIN : ANALISA STATISTIK MENGHITUNG RR
a.Analisa
PADA Statistik
KLB KERC. MAK. DI TK BALONGBENDO TH. 2004
Rekap Data Hasil Perhitungan Jenis Makanan yang dimakan pada Kejadian
Keracunan Makanan di TK Dharma Wanita Balongbendo Sidoarjo Bulan
April 2004

JENIS ORANG YG MAKAN ORANG YANG TAK MAKAN RR


MAKANAN MAKANAN TERTENTU MAKANAN TERTENTU

SAKIT TAK TOTAL % SAKIT TAK TOTAL %


SAKIT SAKIT SAKIT SAKIT

NASI 33 71 104 31.7 0 9 9 0 0


AYAM 32 66 98 32.7 1 14 15 6.7 4.9 *
SU’UN 31 64 95 32 6 12 18 30 1,05
PISANG 15 54 69 21.7 18 26 44 40.9 0.3
TELUR 31 64 95 32.6 7 11 18 3.8 0.84
MENGHITUNG “ AR & RR “ PADA KLB
KERC.MAK. DI KWANYAR – BKL TH 2014
Makan Tidak Makan
No Jenis Makanan RR
Sakit Tak Sakit JML AR(%) Sakit Tak Sakit JML AR (%)

1 Nasi 174 40 214 81,3 25 7 32 78,1 1,1

2 Mie 142 37 179 79,3 57 10 67 85,1 0,9

3 Daging 158 39 197 80,2 41 8 49 83,7 0,9

4 Kentang Goreng 120 23 143 83,9 81 22 103 78,6 0,8

5 Sambal 123 31 154 79,9 76 16 92 82,6 0,9

6 Acar 103 23 126 81,7 97 23 120 80,8 1,0

7 Telur 128 29 157 81,5 71 18 89 79,8 1,0

8 Kerupuk 157 37 194 80,9 42 10 52 80,8 1,0

9 Es Buah 193 38 231 83,5 5 10 15 33,3 2,5


10 Aqua 157 34 191 82,2 42 13 55 76,4 1,0

11 Roti 6 0 6 100,0 193 47 240 80,4 1,2


Menghitung
Attack Rate & Risiko Relativ

• Berdasarkan nilai RR, makan makanan yg dicurigai


sebagai penyebab keracunan adalah “ Mie &
Sambal “ dengan nilai RR =2 dan 2.7
artinya, orang yang makan Mie & Sambal, berisiko
menjadi sakit 2 kali dibanding yg tidak makan Mie &
Sambal.
• Belum bisa diketahui pasti “ Bagaimana Mie atau
Sambal bisa terkontaminasi oleh bakteri ?
Tindakan yang dilaksanakan
• Sudah dilaksanakan penyelidikan epid. & pengambilan sample (air,
sisa makanan, muntahan ,rectal swab ) untuk memastikan penyebab
kerac. makanan untuk dikirim ke BBLK SBY

• Perawatan penderita dilakukan di Ponpes, RSUD, Aula Dinkes,


semua PKM terdekat (sekitar 300 or rawat inap) & 54 or rawat jalan
• Penyuluhan kpd pengelola Ponpes ttg Hygiens & Sanitasi lingkungan
• Perhatian yg sangat serius pihak Pemda setempat (Bupati, Wabup,
Sekwilda, BPBD, dll)

• On the job trainning kepada petugas Dinkes Kabupaten Bangkalan


tentang cara pengumpulan, pengolahan & analisis data KLB
Keracunan Makanan
Kesimpulan
• Telah terjadi KLB Keracunan makanan di Ponpes – Bangkalan
dengan jumlah penderita 421 or ( kematian 0)

• Makanan yang dicurigai sebagai penyebab keracunan makanan


adalah Mie (RR = 2.7 ) & Sambal ( RR = 2)

• Sampai dengan Jam 21.30 WIB (15 September 2012) tidak


ditemukan kasus baru. Kasus baru kemungkinan bisa muncul
s/d tanggal 16 September 2012 jam 02.00 WIB (48 jam paska
makan)
• Dugaan kemungkinan penyebab keracunan tersebut adalah
jenis bakteri ( Staph aureus , E coli, Salmonella sp )
“ 10 Pedoman Penyiapan Makanan yang aman”
1. Pilihlah makanan yg sudah diproses sesuai dgn standard
2. Masaklah makanan secara sempurna (matang).
3. Makanlah makanan yang telah di masak sesegera mungkin.
4. Simpanlah makanan yg telah dimasak secara hati-hati
5. Panaskan kembali makanan yg telah di masak dgn sempurna
apabila mau dihidangkan lagi
6. Hindari pencampuran antara bahan makanan mentah & makanan
yang matang pada tempat yang sama
7. Cucilah tangan berulang-kali setiap akan menjamah atau sehabis
menjamah makanan/bahan makanan
8. Jagalah kebersihan seluruh bagian dapur
9. Lindungi makanan dari serangga, tikus dan binatang lainnya
10. Gunakan air bersih yang aman untuk mengolah makanan.
Saran
• Upayakan penyuluhan juga menyangkut
masalah hygien sanitasi & cara pengolahan
makanan yg sehat kpd masy. agar tidak
terulangnya kejadian serupa
Hasil lab dari BBLK
Sby
• Makanan : E coli
• Swab rectal : Salmonella sp
SELESAI PERTEMUAN Thanks
SURVEILANS
TERIMAKASI
H
KELOMPOK DISKUSI
1. SUM, JOM, MADM, PROM
2. SBY, NGW, MAG, PAS
3. BOJ, PON, PAC, NGJ
4. MALM, PASM, TUB, SAM
5. MAL, PRO, LMJ, BLIM
6. BATM, SIT, PAM, MOJM
7. JEM, GRE, MAD

You might also like