You are on page 1of 51

WAWASAN NUSANTARA

DR.H.SAHID SUMARNO,MS.
BAGIAN I
1.PENDAHULUAN
a. Pengertian.
 Wawasan Nusantara berasal dari kata” wawasan”. Artinya, pandangan,
tinjauan, penglihatan atau tanggap indarawi. Selain menunjukkan
kegiatan untuk mengetahui isi serta pengaruh-pengaruhnya dalam
kehidupan bangsa, juga menggambarkan cara pandang, cara tinjau, cara
lihat,atau cara tanggap indrawi.
 Kata nasional menunjukkan kata sifat , ruang lingkup, bentuk yang berasal
dari kata nation. Artinya bangsa yang mengidentikan diri dalam
kehidupan bernegara dan berbangsa
 Dengan demikian Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa
yang perwujudannya atau manifestasinya ditentukan oleh
dialogidinamis dari bangsa tersebut dengan lingkungan sepanjang
sejarahnya, sebagai kondisi obyektif . Serta geografis dan
kebudayaannya, sebagai kondisi subyektif. Idealistis yang dijadikan
aspirasi dari bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat.
Istilah Nusantara, dipergunakan untuk menggambarkan
kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau yang
terletak di antara Samodra Pasifik dan Samodra Indonesia
dan diantara Benua Asia dan Australia
Wawasan Nusantara, diartikan sebagai cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannnya
berdasarkan idea nasional nya, dilandasi Pancasila dan
UUD 1945 yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang
merdeka , berdaulat, dan bermartabat, serta menjiwai tata
hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai
tujuan nasionalnya.
b. Cita-cita Dan Tujuan Nasional
Cita-cita yang tinggi sebagai fungsi penentu dari tujuan
nasional, tercantum dalam pembukaan UUD ‘45 Sbb:
 Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan perikamanusiaan dan perikeadilan (alenia
pertama)
 Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
sampailah kepada saat yang berbahagia, dengan
selamat sentosa, mengantarkan rakyat Indonesia
kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur (alenia kedua)
Tujuan nasional tercantum dalam pembukaan
UUD’45 ,sbb:
 Membentuk suatu pemerintah negara Indonesai
yang melindungi segenap bangsa Indonesai dan
seluruh tumpah darah Indonesi.
 Untuk memajukan kesejahteraan umum,
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia berlandaskan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
Atau dengan kata lain tanpa mengurangi arti kejiwaan
bangsa Indonesia menghendaki kemerdekaan menuju:
 Membentuk Negara Kesatuan RI yang melindungi bangsa
dan tanah air (pendekatan keamanan)
 Menyelenggarakan masyarakat yang adil dan makmur
(pendekatan kesejahteraan)
 Ikut melaksanakan ketertiban dan perdamaian dunia
(pendekatan ketertiban dunia)
Pengejawantahan cita-cita/aspirasi nasional ada 3 faktor:
1. faktor bumi - (tempat berpijak)
2. faktor jiwa manusia- (hidup di atasnya)
3. lingkungan- (yang berpengaruh membentuk jiwa nasional).
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide
nasionalnya.
BAGIAN II
DASAR PEMIKIRAN KONSEPSI WAWASAN NUSANTARA
Dari sekian banyak pemikiran sebagai latar belakang
diambil 3 dasar peninjauan.
Geografis, geopolitis, dan geostrategic (3Ge)
Historis dan yuridis formal
Kepentingan-kepentingan nasional
1. Geografis, Geopolitis, Dan Geostrategis
Kondisi geografis, dan demografis Indonesia terdiri
dari 17.000 pulau-pulau kecil dan besar dan
daintaranya 6.044 pulau bernama. Kepulauan
Indinesia bertebaran di sekitar kaltulistiwa dengan
batas-batas:
Utara : ± 6° Lintang Utara
Selatan : ± 11° Lintang Selatan
Barat : ± 95° Bujur Barat
Timur : ± 141° Bujur Timur
Taksiran penduduk Indonesai sampai tahun 2011
sejumlah 240 juta penduduk tersebar di seluruh
kepulauan dari Sabang sampai Merauke
Jumulah penduduk terpadat adalah Jawa hampir 50 %
dari total penduduki 140 juta. Indonesia menurut
sensus Penduduk BPS 2010 jumlah suku 1331 suku
bangsa (besar dan kecil)dan memiliki 1100 lebih
bahasa daerah
Indonesia terdiri dari kepulauan yang dikelilingi oleh
perairan samodra Pasifik Dan Indonesia, juga diapit
oleh dua benua Asia dan Australia.
Kepulauan Indonesia dengan semua perairannya,
dipandang oleh bangsa Indonesai sebagai satu
kesatuan yang utuh, tidak terpisah-pisahkan antara
satu pulau dengan pulau yang lainnya.
Cara pandang demikian telah dihayati bangsa
Indonesia sehingga mengatakan tempat tinggalnya
dinamakan “tanah air”. Sedangkan orang Inggris
menamakannya dengan “ motherland”. Orang belanda
menyebutnya”Heimat”
Sebutan “ tanah air” mengandung arti bahwa bangsa
Indonesai tidak pernah memisahkan antara tanah dan
air. Daratan dan lautan sebagai satu kesatuan yang
utuh, sedangkan lautan dianggap sebagai
penghubung, bukan sebagai pemisah antara pulau
satu dengan yang lainnya.
Jika diperhatikan letak tanah air Indonesia berada
dipersimpangan benua Asia dan Australia serta samodra
Pasifik dan Indonesia. Atau dapat disimpulkan bahwa
kedudukan Indonesia berada di posisi silang, ditengah-
tengah percaturan lalu lintas kehidupan dunia yang sangat
ramai.

Geostrategi
Posisi silang ini tentu membawa pengaruh-pengaruh
terhadap kehidupan bangsa. Pengaruh –pengaruh tersebut
tentunya bisa pengaruh positip dan negatip bagi
kelangsungan hidup bangsa.
Karena posisi silang ini, maka mudah mengundang
bahaya /ancaman dari luar.
Apalagi jika dikaitkan dengan sumber-sumber
kekayaan alam Indonesia, maka ancaman dari luar
akan mudah datang. Terutama negara maju berusaha
menananmkan pengaruh dan akses untuk
mendapatkan bahan baku bagi kepentingan
industrinya.
Bila posisi silang ini diperhatikan maka tidka hanya bersifat
geografis belaka tetapi juga dalam segala aspek sosial antara lain:
1) Demografis penduduk tipis di Selatan (Australia:± 34 juta,
dan daerah penduduk padat di Utara(RRC: :± 1 milyard), Jepang
120 juta,
2) Ideologi, antara liberalisme di Selatan dan komunisme di utara
3) Politis , antara sistem demokrasi parlementer di Selatan dan
sistem diktatoriat di utara (Asia daratan di utara)
4) Ekonomi, antara sistem ekonomi liberal (kapitalis di selatan
dan ekonomi terpusat di utara)
5) Sosisal, antara individualisme di selatan dan
komunisme/sosislais di Utara.
6) Budsaya antara kebudayaan barat di selatan dan kebudayaan
timur di Utara.
 yang Posisi silang jika dilihat secara “situasional dinamis”
dan Historis kultural” merupakan posisi yang
menimbulkan proses akulturasi yang menjadikan bangsa
Indonesia baik rasial, religi, bahasa maupun budaya.
Posisi silang hanya memberikan kemungkinan bagi kita
sebagai negara dan bangsa yang berdaulat, yakni:
- membeiarkan diri sendiri menjadi objek kekuatan dan
pengaruh-pengaruh langsung yang menguntungkan atau
merugikan
- atau ikut serta mengatur dan berperan sebagai subyek dan
menuntuk kemampuan kita menciptakan kekuatan dalam
segala aspek.
Kekuatan di sini diartikan sebagai kekuatan sisfat-sifat
fisik, dan mental.
Pengaruh-pengaruh buruk yang membahayakan identitas
bangsa, integritas bangsa, yang segera menimbulkan
bentuk-bentuk hambatan, tantangan, ancaman, gangguan.
Pengaruh-pengaruh itu dapat timbul dari dalam atau dari
luar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk mengatasi segala bentuk gangguan, ancaman,
hambatan, maka mutlak diperlukan konsep “Ketahanan
Nasional”.
Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata Geo(bahasa Yunani)= Bumi dan Politik
sebagai pengertian ialah “suatu politik yang tidak lepas dari
pengaruh kondisi letak geografis dari bumi yang menjadi wilayah
hidup” atau dengan kata lain politik yang tidak terlepas dari bumi
tempat berpijak.
Manusia hidup di atas bumi itu yang memegang peran penentu,
pada tempat atau wadah di mana mereka berada.
Sejak abad ke 19 timbulnya konsep pemikiran geopolitik antara lain “
1) Frederich Ratzel, untuk pertamakalinya merumuskan ilmu bumi
politik (Politische Geografic). Dalam kajian ilmiahnya dikatakan
bahwa Ilmu bumi politik pada akhirnya dipengaruhi oleh adanya
antara aliran kekuatan di darat (landpower)dan aliran
kekuatan di laut(seapower)
an
2). Kjellen, mengembangkan pemikiran Ratzel mengatakan
bahwa negara ialah suatu organisme,diwujudkan dalam sistem
politik antara lain bidang Geopolitik, Ekonomi politik,
Kartopolitik,
3). Haushofer , kemudian merumuskan geopolitik sbb”
 Geopolitik adalah doktrin negara di bumi
 Geopolitik adalah doktrin perkembangan politik didasarkan
pada hubungannya dengan bumi
 Geopolitik adalah ilmu yang mengkaji organisme politik
dari ruang susunannya.
 Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik
bagi perjuangan kelangsungan hidup suatu organisma
negara untuk mendapatkan ruang hidupnya(ketentraman)
 Jika melihat rumusan geopolitiknya Haushofer jelas tidak
dapat diterima oleh bangsa Indonesia, karena bertentangan
dengan falsafah negara bangsa Indonesai ialah Pancasila.
 Sesuai moral Pancasila, bangsa indonesia memberikan
pengertian geopolitik adalah pengetahuan segala sesuatu yang
berkaitan dengan konstelasi geografis suatu negara, dengan
memanfaatkan segala potensi geografis untuk penyelenggaraan,
kepentingan , kebijakan, berdasarkan cita-cita bangsa
Indonesai. Negara indonesia tidak memperluas ruang dengan
memperluas wilayah nasionalnya.
Ilmu politik mengajarkan bahwa esensi dari politik adalah
kekuatan. Kekuatan adalah penting, akan tetapi perlunya
pembatasan-pembatasan sesuai moral bangsa yang berbudaya
dan beradap
Terdapat dua macam pengertian kekuatan:
a. kekuatan yang bersifat fisik, yang selanjutnya
dibedakan kedalam kekuatan fisik belaka (badaniah)
dan kekuasaan kesejahteraan material (Economics dan
indisutrial power).
b. kekuatan mental (agama, ideologi, dan Iptek)
 Penggunaan kekuatan fisik dalam rangka mewujudkan
aspirasi suatu bangsa terutama negara superpower , sering
menjurus kearah politik adu kekuasaan dan kekutan
(power politic)
 Sedangkan Penggunaan kekuatan speretual,(agama,
ideologi dan sistem sosial) sering menjurus kearah politik
persuasi melalui deplomasi dan masyawarah.
PKn. Pert Ke 7
TEORI RUANG
Tokoh-tokoh yang mengkaji konsep ruang antara lain: (1)Frederich
Ratzel, (2) Rudolf Kjellen,(3) Karl Houshofer,
(1).Frederich Ratzel, mengemukakan konsep ruan(raum) yang
ditempati oleh kelompok-kelompok politik (political group) guna
mencapai dominasi dunia.
Ratzel mengembangkan hukum tentang “ ekpansi negara-negara”.
Hukum ini mengatakan bahwa perkembangan budaya suatu bangsa
tercermin dalam gagasan-gagasannya, kegiatan perutusan, dan
produksi menuntut imbalan jasa berupa pemekaran wilayah.
Dengan cara-cara “
 mencaplok satuan-satuan politik yang berdekatan,
 dengan menaruh perhatian utama kepada wilayah-wilayah yang
bernilai (pantai-pantai, daerah –daerah sungai, daerah-daerah
sumber ekonomi, energi dsb).
Berarti negara membuktikan keunggulan peradaban
Menurut pandangan Ratzel ini bahwa negara dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak lepas dari
hukum alam atau seleksi alam. Dalam hal ini maka hanya
bangsa yang unggul yang bisa bertahan hidup.
Menrut pandangan ini maka batas-batas negara bersifat
sementara. Maka jiaka batas suatu negara sudah tidak
memenuhi kepentingannya, ia dapat memperluas atau
mengubah batas negaranya dengan cara perang atau
damai. Teori Frederich Ratzel ini disebut teori ruang
(2).Rudolf Kjellen, mengemukakan pandangan nya bahwa:
 negara sebagai satu satuan beologis, suatu organisma hidup,
dapat mencapai tujuannya hanya dengan jalan memperoleh
ruang(Raum) yang cukup luas untuk mengembangkan
kemampuan-kemampuannya atau kekuatan rakyatnya.
 Negara dalam memenuhi kebutuhannya tidak harus
bergantung pada sumber-sumber luar, tetapi menghendaki
suatu bangsa dapat berswasembada, atau dengan kata lain
memperkuat ketahanan nasionalnya.
 Adapaun tujuan membangun kekuatan nasionalnya adalah:
-Kedalam untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang
harmonis
-Ke luar untuk memperoleh bats-batas negara yang lebih baik,
untuk pengembangan dan pemekaran wilayah.
Rudolf Kjellen berpendapat bahwa pergulatan antara
kekuatan kontinental (darat) dan maritim(laut), akhirnya
kekuatan kontinental akan mengejar kekuatan maritim yang
akhirnya memperoleh kekuasaan dan pengawasan di laut juga.
(3) Karl Houshofer, mengemukakan bahwa bahwa geopolitik
mengandung ajaran bersifat ekspansionisme sebagaimana
Nazi Jerman an dimana ajarannya menitik beratkan pada
soal-soal strategi perbatasan, ruang hidup bangsa, dan
tekanan ekonomi dan sosial sebagai faktor-faktor yang
mengharuskan pembangian baru dari kekayaan alam di dunia.
Jerman pada jaman Adolf Hitler menumbuh kembangkan
ajaran ini, menginginkan jerman Raya yang menguasai dunia
Demikian pula Jepang menganut Adolf Hitler dalam Hako
I Chiu-nya dengan dilandasi militerisme dan fasisme
memperluas jajahannya sampai ke Indonesia 1942-1945
Pokok-pokok ajaran geopolitik Karl Haoushofer
mengikuti ajaran Ratzel dan Kellen yakni:
 Kekuatan imperium Daratan yang kompak akan mengejar
kekuatan Imperium Maritim
 Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan
menguasai Eropa, Afrika, dan Asia Barat
Disamping Ratzel, Kjellen, dan Haoushofer masih banyak
lagi tokok geopolitik yang menciptakan konsep kekuatan
sbb:
Sir Halford Mackinder (1861-1947)
Sir Walter Raligh (1554-1618) & Alfred Thayer Mahan (1840-1914)
 W.Michael (1877-1946),& Asaversky (1894-19..), Giulio Douchet
(1869-1930)
Nicholas J. Spykman (1893-1943)
Penjelasannya masing-masing konsepnya sbb:
Sir Halford Mackinder (1861-1947), mencetuskan
Wawasan Benua atau konsep kekuatan di Darat. Ia
mengatakan bahwa barang siapa dapat menguasai daerah
jantung (Eurasia-Eropa Asia) akan menguasai dunia
(Eurasia-Afrika). Barang siapa menguasai Pulau Dunia
apad akhirnya akan menguasai Dunia
Sir Walter Raligh (1554-1618) & Alfred Thayer Mahan
(1840-1914)., mengemukakan konsep Wawasan Bahari,
atau kekuatan di lautan. Dengan faham bahwa barang
siapa menguasai lautan akan menguasai perdagangan.
Menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan
dunia, sehingga dunia akan dikuasai.
W.Michael (1877-1946),& Asaversky (1894-19..),
Giulio Douchet (1869-1930),
Melahirkan teori wawasan dirgantara atau konsep
kekuatan di udara, dengan pemikiran bahwa
kekuatan di udara merupakan daya tangkal
ancamandengan menghancurkan musuh di
kandang sendiri dimana perlu ,untuk tidak mau
bergerak menyerang.
Nicholas J. Spykman (1893-1943)
Mengemukakan teori daerah batas (Riland) adalah
bentuk Wawasan Kombinasi. Teori inilah yang
memberikan ispirasi bagi para negarawan, ahli
geopolitik dan strategi untuk menyususn kekuatan
bagi negaranya.
Geopolitik yang dipraktekkan oleh negara-negara barat baik
sebelum dan stelah Perang dunia I dan II adalah semangat
memperluas kolonialisme dan feodalisme kenegara-negara
tetangganya.
 Bagaimana dengan geopolitik di Indonesia ?
 Bangsa Indonesia yang berfalsafah Pancasila, tentu
lain dengan pandangan geopolitik negara-negara besar
di dunia.
Bagi Indonesia geopolitik yang dijalankan dengan
memperhatikan kondisi dan konstelasi geografis
wilayah negara dalam hubungannya dengan cita-cita
serta tujuan nasionalnya sesuai pembukaan UUD 1945.
Cita –cita dan tujuan nasional Indonesai untuk
pencapaiannya logis membutuhkan cara pandang.
Dan cara pandang ini sebagai motif atau dorongan
bagi bangsa untuk mempertahankan:
 kemerdekaan,
 kelangsungan hidup,
 serta menjamin dan meningkatkan kesejahteraan.
Geopoltik menurut pandangan bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila penerapannya tidak
mengandung benih-benih unsur ekspansionalisme
atau kekerasan.
Akan tetapi geopolitik dan geostrategi bagiIndonesia
hanya sebagai yustifikasi dari kepentingan-
kepentingan nasional dan perjuangan mencapai cita-
cita dan tujuan nasional.
Bagaimana Efektifitas Geopolitik dan geostrategi
Indonesia ?
Suatu geopolitik dan geosrtategi akan berdaguna dan
berhasil guna, jika yang melaksanakan memiliki
kemampuan –kemampuan (potensi) yang besar baik
potensi statis maupun dinamis, di bidang kesejahteraan
dan keamanaan.
Oleh karena itu bangsa yang ingin selalu dapat memiliki
dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk
menaggulangi segala bentuk ancaman, hambatan,
tantangan dan gangguan mutlak wajub memiliki
Ketahanan Nasional
2. HISTORIS & YURIDIS FORMAL
Melihat latar belakang sejarah dan yuridis berarti membicarakan
perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan gagasan
WAWANUS kedlam dan pada forum internasional.
Pengumuman pemerintah yang dikenal dengan sebutan “Deklarasi
Juanda” pada tanggal 13 Desember 1957 luas wilayah laut indonesia
dari 3 mil (teritorial Zee em Mariteem Kringen Ordonnatie 1939)
menjadi 12 mil laut. WAWANUS bertitik tolak (Archipelago-
negara kepulouan) yang dikaitkan cita-cita proklamsi dan Falsafah
bangsadan negara dan kepentingan nasionalnya.
Pengumumuman pemerintah 21 Maret 1980 tentang Zoon
Ekonomi Ekslusive (ZEE)“maka luas perairan Indonesia menjadi
200 mil “
Artinya sumber hayati yang berada di permukaan
laut , dasar laut sumber tambang, mineral menjadi
hak ekslusive pemerintah Indonesia .
maka timbulnya ketahanan Indonesia, bertitik tolak
pada kondisi alamiah, segi sosial bangsa
Gagas WAWANUS dan TANAS dikembangkan terus
menjadi konsepsi yang universal (berlaku bagi semua
negara/bangsa di dunia).
Cara pandang WANUS dianggap sebagai perwujudan
dari konsep kekuatan(power concept), yakni
penggalangan kekuatan yang menitik beratkan pada
satu atau lebih matra intinya menggalang kekuatan
untuk menghancurkan lawa(konfrontasi), persiapan
untuk perang.
Pemikiran ini dipengaruhi oleh teori-teori tentang
pembinaan kekuatan, adu kekuatan untuk menguasai
dunia.
Pemikiran demikian ttidak cocok dengan dengan jiwa
Pancasila , sehingga tidak dapat dibenarkan. Karena
atas teori tersebut pernah dalam prakteknya gagasan
WAWANUS timbul konsep-konsep seperti :
Wawasan Benua, dengan menitik beratkan pada
kekuatan darat,
Wawasan Bahari, dengan menitik bertkan pada
kekuatan laut, dan
Wawasan Dirgantara yang menitik beratkan
kekuatan di udara
Pernah terjadi sebelum 1966 persaingan diantara 3
kekuatan , karena masing-masing hanya menitik
beratkan kekuatan matra pokok masing-masing,
sehingga merugikan nasional. Sehingga pihak yang
menentang Pancasila sempat memanfaatkan.
Pernah upaya pemerintah orde baru
mengintegrasikan angkatan-angkatan darat, laut,dan
udara menjadi ABRI plus POLRI dengan doktrin
(CATUR DHARMA EKA KARMA-CADEK),
merupakan implementasi Pancasila.
Dotrin CADEK ini sebagai kekuatan mental ABRI untuk
ikut menyusun, membina dan meningkatkan Ketahanan
Nasional, Hukum Laut, dan satu aspek WAWANUS.
Pernah dalam sejarah berabad-abad (abat 17) terdapat
pertentangan dua dua konsepsi pokok:
- RES, NULLIUS, yang menyatakan bahwa laut itu tidak
ada yang mempunyainya dan karenanya dapat diambil
dan dimiliki oleh masing-masing negara.
- RES KOMMUNIS, yang menyatakan bahwa laut itu
adalah milik bersama masyarakat dunia dan karenaya
tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing
negara.
Luas dan lebar laut sangat vital bagi kepentingan nasional
(perikanan, pengawasan pabean dan keuangan, yurisdiksi sipil,
kriminal dll), sehingga menyangkut Hukum Laut Internasional.
Berdasarkan kenusantaraan (Archipelago), maknanya bahwa
nusantara (archipelago) atau negara kepulauan itu merupakan:
 Suatu kesatuan utuh wilayah, yang batas-batasnya ditentukan
oleh laut dalam lingkungan mana terdapat pulau-pulau dan
gugusan pulau-pulau, atau merupakan
- Gugusan pulau-pulau dengan perairan diatranya sebagai
kesatuan utuh dengan unsur air sebagai penghubungnya. Dan
demikian juga ujud nusantara yang merupakan wilayah negara
Republik Indonesia.
Faham Batas Wialayah Lautan
13 Desember 1957, berdasarkan prinsip archipelago bahwa
batas-batas laut yang diwariskan pemerintah kolonial
Belanda dalam territorial Zee en Maritim Kringen
Ordonnaantie 1039 pasal 1 Ayat 1, sudah tidak cocok dengan
kepentingan, keselamatan, dan keamanan RI, dimana lebar
laut wilayah Indonesia 3 mil diukur dari garis pantai
terrendah di pantai masing-masing pulau.
13 Desember 1957, mengumumkan apa yang dikenal dengan
“Deklarasi Juanda” lebar laut Indonesia dijadikan 12 mil,
diukur dari garis dasar yang menghubungkan titik terluar,
dari pulau-pulau Indonesia yang terluar (point to point
theory)
Dalam proses panjang perjuangan dalam konfrensi
Hukum laut Internasioanl tentang hukum laut, sebagi
perjuangan yang dilandasi Pasal 31 Ayat 3 ,UUD ‘45
yang berbunyi:
“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”
Penambahan laut berarti Indonesia harus berhadapan
komunitas dunia mengenai Hukum Laut
PERJANJIAN/ PERSETUJUAN GARIS BATAS DAN
LANDAS KONTINEN
21 Maret 1980 , Pemerintah Indonesia
mengumumkan tentang (Zone Ekonomi Exlusif-ZEE )
lebar laut 200 mil diukur dari pangkal wilayah laut
Indonesia.
Jelas , negara-negara lain merasa dibatasi ruang gerak
kapal penangkap ikan dan masalah maritim bagi
negara tetangga.
Dengan ZEE segala potensi laut menjadi milik
Indonesia dan negara lain harus ijin baik aktivitas,
pelayaran maupun lainnya.
ZEE ini dikeluarkan karena didorong oleh faktor-
faktor:
Terbatasnya persediaan ikan
Pembanmgunan nasional
ZEE sebagai rejim hukumlaut Internasional
Pemilikan ruang udara
Teori kedaulatan negara dan ruang udara
TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
 Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa
Indonesia akan diri dan lingkungannya untuk mewujudkan
kesejahteraan dan ketetraman bagi bangsa Indonesia
berdasar Pencasila dan UUD 45.
 Selain memperhatikan kepentingan nasional, juga
bertujuan memenuhi kewajiban azasi dan kewajiban
kodrati untuk senantiasa memperhatikan lingkungan dan
ikut menyelenggarakan, membina kesejahteraan dan
perdamaian di dunia.
Oleh karena itu tujuan Wawasan Nusantara
mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek
kehidupan baik alamiah maupun sosial,
Aspek alamiah mencakup tiga hal;
1) Gatra : Letak geografis dan posisi silang
2) Gatra : Keadaan dan kekeyaan alam
3) Gatra : Keadaan dan kemempuan penduduk
Karena ada tiga gatra maka disebut TRIGATRA
Sedangkan aspek sosial terdiri dari 5 hal sbb:
1) Gatra Ideologi
2) Gatra Politik
3) Gatra Ekonomi
4) Gatra Sosial budaya
5) Gatra Hankam
Karena ada lima gatra dinamakan dengan
PANCAGATRA
IDEOLOGI
POLITIK
EKONOMI
 LETAK DAN
SOS BUS
GEO  ASPEK SOSIAL
HANKAM
GRAFIS KETAHAN
AN
NASIONAL
GEO ANCA
STRA MAN
WAWA TEGIS
LETAK JALUR
LALU LINTA DUNIA TUJUAN
NUS NASIONAL
GEO PANCASILA
NEGARA UUD’45
POLITIS
MEMPERLUAS
• RATZEL WILAYAH/EKS
• KJELLEN PANSI
• HAOUSHOFER

You might also like