KONSEP KODING

Anna Rosa DPD PORMIKI JATIM

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda 01 PENDAHULUAN

2. KUALITAS KODING

3. KOMPETENSI KODER

4. AUDIT KODING
 Administrasi

Dokumen Legal

Nilai
Rekam
Medis
Edukasi Finansial

Riset
 Definisi Koding
Penetapan kode dengan menggunakan huruf dan angka atau
kombinasi huruf dan angka yang mewakili komponen data.
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada didalam rekam
medis harus diberi kode dan selanjutnya di index agar memudahkan
pelayanan data penyajian informasi untuk menunjang fungsi
perencanaan, manajemen, dan riset bidang kesehatan (Ditjen
Yanmed, 2006)
 Koding
Memberikan kode pada :
1. Diagnosa Utama
2. Diagnosa sekunder ( Ko-morbiditi & komplikasi)
4. Penyebab luar/cidera / keracunan
3. Morfologi
4. Prosedur Utama
5. Prosedur sekunder
 PROSES CODING

18
Review of Medical Record

Selection of Diagnoses and Procedures to

Code Assignment of Code Numbers

Sequencing Codes (inpatients)

Entry of Coded Data Into Database

(abstracting)
Generation of INDEXES Entry of Codes
on Patient’s Bill
 Diagnosis Pasien
• Peraturan ICD-10 menyebut diagnose yang diberi kode adalah diagnose final/ diagnose
19
pulang. (baca ICD-10 volume 2) ini yang menjadi data morbiditas pasien terkait, dan yang
di-entry ke dalam RL morbiditas.
• bila telah ditegakkan 1(satu) diagnose maka kepada istilah diagnose tersebut dipilihkan
nomor kode ICD-10 nya. (baca: Rules for Morbidity Coding ICD volume 2).
• Apabila seorang pasien selesai rawat menyandang lebih dari 1 diagnose maka untuk
kepentingan statistik morbiditas ditentukan kondisi utama pasien yang dipilih dan diberi
nomor kode.
• Bagaimana coder dapat menentukan mana dari diagnoses-nya adalah kondisi utama pasien ?
 Dokter yang menentukan dan dokter diminta menulisnya di kolom/kotak yang pertama
disediakan untuk entry data diagnoses, dengan demikian siapapun coder- nya pilihannya
akan sama.
CODING &
CASEMIX

Medical Record CBG

Coding Group
Kemungkinan koding
Tulisan Diagnosa Salah >> Hasil Koding Salah =
informasi salah

Tulisan diagnosa benar >> Hasil Koding Salah =

Informasi salah

Tulisan diagnosa benar >> Hasil Koding benar =

informasi mungkin benar

Tulisan diagnosa benar dan lengkap >> Hasil koding

benar dan lengkap >> penunjang benar dan lengkap =
informasi benar dan tepat
 DIAGNOSIS PADA JKN
• Pengkodean sangat menentukan  Kesalahan penulisan diagnosis
MEMPENGARUHI NILAI TARIF
• Harus ditentukan diagnosa utama dan diagnosa penyerta
• Diagnosis Penyerta 
• Terdiri dari Komplikasi dan Komorbiditas
• Dapat mempengaruhi  mempengaruhi level severity (tingkat
keparahan)
• Jika ada lebih dari 1 diagnosis maka pilih 1 diagnosis yang paling banyak
menggunakan resources (SDM, bahan pakai habis, peralatan medik, tes
pemeriksaan dan lainnya.
• Penulisan prosedur juga sangat Mutlak
• Pengkode diagnosis & prosedur harus terampil
 Diagnosa Utama

CONTENTS CONTENTS
Penegakan Diagnosa Utama
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KODING

Tuntutan
Manajemen
Dokumentasi/
Berkas rekam Kebijakan
medis
Koder
Dokter
 Permasalahan Kodefikasi
35 • Diagnosis utama (tindakan) tidak ada
• Tulisan sulit (tidak bisa) dibaca
• Istilah/ singkatan/ simbol tidak standar
Bukan “bahasa ICD”
• Informasi penunjang dx tidak lengkap
jenis kelamin, umur, status obs,
riwayat penyakit, pemeriksaan penunjang
• “Modal” koder kurang komprehensif
• Sarana kurang benar/lengkap
 Bagimanakah Seorang Koder :
Memahami :
1. Memahami Etika Profesi
2. Aturan klasifikasi dan kodefikasi
3. Standar koding
4. Review rekam medis
5. Prosedur koding
6. Terminologi medis Audit rekam medis
7. Analisa dan Evaluasi
8. Dll
Apakah Peran Koder di era JKN hanya Koding ?

Memastikan berkas rekam

medis kita bermutu
Melalui monitoring
evaluasi

Memastikan tidak adanya

Fraud
 Peningkatan Kualitas Koding
Kebijakan dan Prosedur Koding
PENDIDIKAN,
01

02 Kompetensi PELATIHAN DAN

03 Peraturan
PENGALAMAN

04 Standar Etika Koding

 AUDIT KODING

MEMAHAMI dan M E N E N T U K A N
koding dengan tepat serta
M E NGH INDA RI K E SA L A H A N
koding
 THANK YOU
SEMOGA BERMANFAAT