You are on page 1of 138

SCREENING STATION

FIXED PLANT MANUAL

PS Sept 2010
Tujuan pelatihan

• Memberikan pemahaman pada mekanik


untuk bisa memelihara peralatan di Scr.
Station dengan baik, karena apabila tidak
demikian dalam beberapa menit saja kita
bisa mengalami kerugian hingga ribuan
dollar. Maka peranan mekanik sangatlah
penting dalam turut menentukan suatu
keberhasilan didalam bisnis industri.
Setinggi apapun tehnologi yang kita miliki
akan hancur juga apabila kita tidak bisa
memeliharanya dengan baik.
SCEENING STATIONS
• Dumping Point
• Static Grizzly
• Vibrating Feeder
• Apron Feeder
• Vibrating Step Bar Grizzly ( 1 & 2 )
• Transfer Conveyor ( 1 & 2 )
• Rock Slide ( 1 & 2 )
• Collector Conveyor ( 1 & 2 )
• Stacker Conveyor
• Bull Ring
SCREENING STATION # 5 #
West block SS - Tampak Atas

Bull Ring
Rock slide No.2
Vib.Step bar No.2
SSP Collector Conv. No.2

Stacker Conv.

Transfer Conv. No.2


Splitter gate
Transfer Conv. No.1

Rock slide No.1 Rock box +18”


Static brizzly
Vib.Feeder
Dumping point
N Collector Conv. No.1
Vib.Step bar No.1
SCREENING STATION #
10 #
East block SS -Tampak
Atas

Bull Ring

Splitter gate.
SSP

Radial Stacker. Return Conv.

Stacker Conv.
Under size Conv.
Transfer Conv. Dumping point
Jaw
crusher Static brizzly
Rock slide Apron Feeder

Feed crusher Collector Conv. Rock box +18”


N
Vib.Step bar
SCREENING
Dump. point
STATION
Static grizzly Head pulley Tampak samping

Vib.Feeder Vib.Step bar grizzly

Rock slide
Transfer Conv.
Collector Conv.
Tail pulley Rock box+6”
Stacker Conv.

Vib.Step bar grizzly


Head pulley

Collector Conv Splitter gate

SSP
Stacker Conv.
Tail pulley
Bull Ring
1 - Dumping Point
• Back stop
• Concrete base ( Slope 45 degrees
angle )
• Anchor beam / anchor bar
• Base Plate ( Mild steel 1 ins thick )
• Liner Plate ( Hard dock 1.5 ins
Dump point
Thick with 500 Brinnel )
• Concrete wall Static grizzly
• Rock Picker
Feeder hopper

Vjb.Feeder

Transfer Conv.
2 - Static Grizzly
• Static Grizzly Beam ( Beam Log pin
Size 24 ins web, 7 & 9 ins
flanges, 38 ins long ) Static beam

Mounted slope 33 degrees


angle.
• Manganese Cap ( c / w
Holding lug & pin )
Mangan cap
• Truss Hopper / Side Board Holding lug

• Drag Chain ( Unused dozer


track link )
Manganese cap Holding pin
Static grizzly beam

Holding slot
Pemasangan Manganese Cap Benar

Mangan Cap
Holding Lug & Pin

Flow
Salah
24”

24”

24-1/8””

Static beam

24-1/4” Note : Pin 1” dia


Lug 1-1/2” dia
3 - Vibrating Feeder
• Feeder Hopper
• Hambone Gate Assy.
• Feeder Pan ( c / w Seal Bar &
rear plate )
• Vibrator Unit ( Hewitt Robins
Model 2E-13 )
• Drive Motor ( 100 HP & 1480
RPM )
• Suspension Spring ( Qty - 23
Ea )
Vibrating Feeder

Feeder Hopper

Hambone

Feeder Pan Suspension


spring
Vibrator

Motor
West Block SS Dump. point

Static grizzly East Block SS

Impact batu Dump. point

Terisi tanah
Hopper Static grizzly

Feeder

Impact batu

Transfer Conv.

Hopper

Feeder

Transfer Conv.
Feeder Seal Bar
samping kiri & kanan Feeder hopper

Seal bar liner 12”x 17’x 2” HR plate


harus dipasang tegak lurus
terhadap lantai feeder

1/8” gap

Seal cap 6” x 17’ x 1-1/2” HR plate

Locomotive rail 171 Lb

3”

Feeder floor

Apabila gap / celah sudah mencapai 1”


maka seal capnya sudah harus diganti
karena getaran kedinding hopper makin
tinggi ( seperti proses crusher )
Feeder Seal plate
Hopper belakang

Square bar 4”x4”

Bolted clamp Rear Feeder Hopper

Rear rubber

Seal Plate 3”

Floor plate

2”
Feeder Pan
Kalau karetnya sudah aus atau
hilang harus segera diganti apabila
tidak maka batu 2” akan masuk
dibelakang hopper, dan getaran
hopper semakin tinggi
3.1 Inspeksi harian
• Periksa level oli di sight glass
• Periksa kebocoran oli pada seal
bearing
• Periksa baut longgar disekeliling
vibrator dan baut pengikat ke feeder
pan
• Pada penggantian vibrator baru,
baut pengikat harus dikencangkan
kembali setelah 8 jam operasi
• Periksa baut longgar pada saringan
atau screen deck
• Pada saringan / screen baru setelah
operasi 8 jam, baut perlu
dikencangkan kembali.
• Dengarkan kalau ada kelainan bunyi
pada waktu operasi.
3.2 Inspeksi Mingguan
• Periksa partikel di magnetic drain plug kiri & kanan
• Periksa semua liner, seal bar kiri & kanan, seal plate
belakang dan screen deck
• Periksa hambone gate shaft dan bushing
• Periksa hambone gate wire rope dan lifting chain
• Periksa keausan vee belt dan ketegangannya
• Periksa kondisi gardan shaft & mounting bearing
• Periksa suspensi spring barangkali ada yang patah.
• Periksa keretakan struktur feeder, hopper, support
beam, spreader bar dan scren deck.

Note.
- Kalau warna partikel kuning, artinya bearing cage sudah aus
- Kalau warna oli hitam, artinya panasnya tinggi sewaktu operasi, jadi
oli harus sering diganti atau ganti oli dengan grade yang lebih tinggi
3.3 Lubrikasi Vibrator Unit

• Oli Esso – 140 ( Kapasitas 45 Gallon )


• Ganti oli setelah operasi 50 jam pertama
• Ganti oli berikutnya setelah 1000 jam operasi
• Tes oli ke lab. Secara periodic setiap 500 jam ( ganti oli
apabila terjadi kontaminasi ). Buka 3 breather plug pada
waktu pengisian.
• Buka 3 drain plug pada saat membuang oli
• Grease oil seal di drive shaft setiap 40 jam operasi.
Pompakan grease sampai grease yang lama keluar.
3.4 Pemasangan bearing
• Peralatan dan tempat kerja harus
bersih
• Jangan dibuka kemasan bearing
sebelum siap untuk dipasang
• Sewaktu pemasangan gunakan kain
lap yang bersih
• Untuk mencuci bearing gunakan
gasolin atau kerosin yang bersih,
kemudian celup dengan oli 10 untuk
pelumasan.
• Bearing jangan sampai jatuh atau
dipukul langsung dengan hamer
sewaktu dipasang.
• Jagalah kebersihan pada setiap
pemasangan.
Peringatan
• Untuk segi keamanannya tidak dibenarkan mengganti
bearing ataupun excentric shaft vibrator dilokasi. Vibrator
harus dibawa ke workshop untuk perbaikannya dengan
posisi vertical, sehingga bearing dan shaft mudah untuk
diangkat crane ataupun boom truck. Maka untuk
efficiensi waktu kita harus siapkan satu vibrator
assembly sebagai pengganti.
3.5 Permasalahan & solusinya
• Mesin terlalu panas
– Periksa level oli dan gram dalam oli
• Tidak ada power
– Periksa sumber power, sambungan motor, fuse, stater, heater dll
• Gerakan tidak stabil
– Bersihkan material menumpuk pada body screen
– Periksa level suspension spring, mungkin ada yang patah atau
lemah
– Ganti Vee belt rusak atau terbalik dalam alurnya, ganti 1 set
– Periksa semua baut pengikat body dari kelonggaran
• Tidak menghasilkan getaran
– Bersihkan material menumpuk pada struktur
– Setel ketegangan Vee belt
– Periksa sumber power listrik
• Spring patah
– Atur pengisian material yang tidak merata
– Ganti spring yang sudah lemah atau berkarat
– Bersihkan material menumpuk disekeliling spring
– Ganti spring dengan karakteristik yang sama
• Belt slip
– Belt longgar, setel vee belt sesuai service manual
– Bersihkan alur sheave yang kotor atau terkena oli
• Oli habis
– Kencangkan drain vent plug longgar
– Ganti bearing yang rusak atau sudah aus
– Ganti seal yang bocor
– Ganti gasket yang rusak
3.6 Penyetelan Vee Belt
Span “ L “
Deflection :
1/64 inch per
inc of span

Force “P”

Force at Centre of Span


Belt Normal Tension 1.5 x Normal Tension
Section lbf N lbf N

A 1.5 6.7 2.5 11.1


B 3.5 15.6 5.5 24.5
C 7.5 33.4 11.0 48.9
D 13.5 60.1 20.0 89.0
E 19.5 86.7 29.0 129.0
Contoh : Defleksi untuk setiap 100” span adalah 100/64 x 1” = 1-9/16”

Ketegangan Vee belt yang berlebihan atau longgar

- Dudukan screen akan berubah atau miring


- Beban akan semakin besar pada bearing motor
- Vee belt slip dan cepat aus
- Sheave screen dan motor aus
- Komponen sekitarnya menjadi panas

Pemasangan Vee belt baru ketegangannya harus disetel 1.5


kali tegangan normal, dan setelah 48 jam operasi harus
disetel kembali dengan penekanan tegangan normal
Daftar torsi untuk baut grade 8

Bolt Diameter ( inches ) Torque value ( Ft / Lbs


1/2 100
5/8 200
3/4 350
7/8 525
1 790
4 - Apron Feeder
Model D8K

• Track chain & Flight


• Head shaft sproket
• Tail shaft traction wheel
• Carrier roller
• Return roller
• Speed reducer gear box
• Drive motor
4.1 Umur componen yang normal

• Track Chain dan roller lebih


dari 5 tahun
• Head shaft sproket & Tail shaft
traction wheel lebih dari 2.5
tahun
• Flight antara 7 sampai 20
tahun
• Frame dan shaft antara 15
sampai 20 tahun
4.2 Pemeriksaan secara periodic
• Gangguan material terjepit antara
hopper skirting liner dan Feeder
flight.
• Gangguan tumpahan material pada
Track chain, Sproket dan Traction
wheel
• Flight harus selalu berjalan lurus,
tidak kesamping kiri ataupun kanan.
• Posisikan sproket hub apabila
berjalan tidak normal
Head Shaft Arrangement

5
6 3 4
2

1
7

1. Head Shaft
2. Sprocket Hub
3. Segmental Sprocket
4. Spherical roller bearing
5. Bearing housing
6. Bearing retainer
7. Seal
8. End cap
Tail Shaft Arrangement

4
6 3
2

1
5

1. Tail Shaft
2. Traction Wheel
3. Bearing housing
4. Spherical roller bearing
5. Seal
6. Collar type seal
7. End cap
Return Roller
3
2

1. Return roller
2. Return roller tire
3. Support bracket
4. Hex bolt
4.3 Menyetel ketegangan Track chain

• Kelurusan shaft harus tetap dipertahankan


paralel, toleransi antara 2 sampai 3 MM
• Longgarkan baut pengikat tail shaft assembly
pada frame
• Setel posisi tail shaft sampai toleransi
kelonggaran antara return roller mencapai 50 MM
Chain sag

Flight

Chain

Return roller
Splitting chain antara master link
Apabila “ SALT” chain ( sealed and lubricated track )
digunakan di apron feeder, dan diperlukan chain splitting
diantara master link, ini dapat dilakukan Sbb,
 Buka salah satu pin ( sembarang dapat dipress keluar )
 Gunakan Porta Power atau sejenis Hydraulic cylinder
untuk menekan pin keluar.
Memasang track chain ke apron feeder

Memasang chain pada apron feeder yang harus


diperhatikan adalah arah putaran chain harus benar,
apabila terbalik tingkat keausannya akan semakin
lebih cepat

Arah putaran

Track chain
Mengukur Track chain yang aus

• Setel track chain pada ketegangan yang benar


• Ukur track bagian atas disamping salah satu pin
kemudian melintang melalui beberapa link.
• Bagi jarak hasil pengukuran dengan jumlah link
yang telah dilalui, maka akan didapat hasil
panjang pitch sebenarnya.
• Maximum keausan yang direkomendasi, apabila
pitch dari chain telah menjadi lebih panjang 3
MM dari chain yang baru atau keausan
mencapai 231.6 MM.
4.4 Drive sproket
• Untuk meningkatkan usia
pemakaian, sproket dapat
dibalik posisinya
• Keausan sproket yang
berlebihan dapat
berdampak pada keausan
track chain.
4.5 Flight
Flight sangat jarang sekali diganti
kecuali dalam hal sebagai berikut ini.
• Chain dan lubang baut flight sudah oval
yang dikarenakan oleh baut longgar
• Ujung flight aus karena penggantian liner Batu mudah terjepit dan
dapat merusak flight
plate pada discharge yang tidak benar.
• Skirt plate aus sehingga material terjepit
dan menekan ujung flight menjadi
bengkok kebawah
Memonitor keausan flight
• Buka satu flight dibelakang apron feeder
secara periodic, ukur dan catat profilenya
setiap 2 atau 3 bulan.
• Metoda lain tanpa harus membuka flight
adalah dengan menggunakan alat yang
menyerupai gunting dan diukur pada leading
edge mendekati sisi flight.
SCISSOR TOOL

Equal
Equal

FLIGHT CROSS SECTION B


A
4.6 Planetary Gear Box - Brevini
Lubrication

• Ganti oli setelah 100 jam pertama operasi. Sebelumnya flush gear
box dengan oli EP 2 atau EP 3.
• Periksa apakah ada partikel logam pada magnetic plug.
• Drain oli gear box sewaktu oli masih dalam keadaan panas agar
semua partikel dapat terbuang keluar,
• Selanjutnya ganti oli setiap 2000 – 2500 jam operasi, atau setiap
tahun operasi.
• Jangan dicampur dengan tipe oli yang berlainan.
• Periksa oli secara periodik setiap bulan, dan tambahkan oli sampai
sebatas level apabila diperlukan.
5 – Vibrating Step Bar Grizzly
Model TM160DS / DM160DS

• Base frame
• Screen body
• Shaft assembly
• Drive motor
• Suspension spring
• Screen deck atas
• Screen deck bawah
• Spreader bar
5.1 Inspeksi harian

• Periksa level oli di sight glass


• Periksa kebocoran oli pada seal
bearing
• Periksa baut longgar disekeliling body
• Periksa baut longgar pada saringan /
screen. Pada saringan baru setelah
operasi 8 jam, baut perlu
dikencangkan kembali.
• Dengarkan kalau ada kelainan bunyi
pada waktu operasi.
5.2 Inspeksi Mingguan
• Periksa semua liner, back plate,
discharge lips, screen dan take up
rail
• Periksa Vee belt, keausan dan
ketegangannya
• Periksa suspensi spring barangkali
ada yang patah
• Bersihkan kotoran material sekeliling
coil spring
• Bersihkan kotoran material sekeliling
safety guard
5.3 Inspeksi Bulanan

• Periksa screen deck dari keausan, kelainan bentuk


ataupun las retak.
• Periksa dinding side plate dari keausan atau retak
5.4 Lubrikasi Step Bar Grizzly

• Oil Esso – 140


• Ganti oli setelah operasi 40 jam pertama
• Ganti oli berikutnya setelah 500 jam operasi
secara berkala, untuk menghindari terjadinya
pencemaran atau pengembunan oli yang
dapat mempengaruhi kondisi mesin
Oil lubrication selection chart
Bearing Bore Operating Ambient Max Oli AGMA Grade No.
(MM) Speed Range Temp. (F) Temp. (F)
-30 to +10 135 DN600 or SHC630
10 to 30 185 EP-4
30 to 60 200 EP-5
160 to 200 650 to 810
60 to 80 215 EP-6
80 to 100 225 EP-7
100 to 115 240 EP-8

Flushing procedure
- Isi tube dengan oli EP 2 atau EP 3 sebatas level
- Jalankan screen selama 15 menit
- Matikan mesin dan drain oli sampai habis
5.5 Keretakan dinding dapat dikurangi dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut
• Panjang spreader bar termasuk panel
harus tepat sama dan paralel dengan
panjang drive tube.
• Ganti spreader bar bila sudah mulai
bengkok karena akan menarik dinding.
• Jangan terjadi over load pada screen
body sehingga kandas ujung screen deck
dengan rock slide
• Ganti mounting spring bila ada yang
patah atau lemah
5.6 Pengaruh penambahan berat pada screen body
 Disarankan untuk tidak
menambah beban permanent
pada screen body, modifikasi,
Bearing life
screen aus yg membuat screen
tersumbat dll
150
 Penambah 10% saja dari beban
total, usia bearing akan berkurang 100

28%
50

90 110
0 100 120

Rated weight
5.7 Pengaruh penambahan kecepatan pada screen

 Tidak diperkenankan untuk


menambah kecepatan pada
screen body, karena
dengan menambah
kecepatan 10 % saja usia
300
bearing akan berkurang
48%. Kecepatan normal 250

operasi Vibrating screen 200

adalah 748 Rpm. 150

100
Bearing Life

50

0
90 110 130 150
80 100 120 140
Rated Speed
5.8 Pemasangan bearing

• Peralatan dan tempat kerja harus


bersih
• Jangan dibuka kemasan bearing
sebelum siap untuk dipasang
• Sewaktu pemasangan gunakan kain
lap yang bersih
• Untuk mencuci bearing gunakan
gasolin atau kerosin yang bersih,
kemudian celup dengan oli 10 untuk
pelumasan.
• Bearing jangan sampai jatuh atau
dipukul langsung dengan hamer
sewaktu dipasang.
• Jagalah kebersihan pada setiap
pemasangan.
Specifikasi Bearing & Housing
Bearing size Bearing Bearing OD Bearing to
housing ID housing
160 MM 13.3845 13.3853 -0.0002

13.3832 13.3847 -0.0021

Toleransi shaft bearing journal

Bearing size Shaft bearing Bearing bore Shaft journal


journal OD ID to bearing fit
160 MM 6.2972 6.2987 0.0006
6.2982 6.2992 0.0026
PERINGATAN

Semua baut pengikat Vib. Step bar grizzly harus di torsi sesuai
dengan specifikasinya, dan harus di torsi kembali setelah 8
jam pertama operasi,berikutnya 100 jam operasi,selanjutnya
setiap PM. Lihat daftar torsi untuk baut Grade 5 sbb ini,

Bolt Size ( inches ) Torque value ( Ft / Lbs )


1/2 75
5/8 150
3/4 250
1 583
1-1/8 782
1-1/4 1097

Untuk pelaksanaan torsi baut di lapangan harus ada tanda yang


jelas, misalnya disilang dengan white marker untuk baut yang
sudah di torsi, kemudian komunikasikan dengan benar pada shift
berikutnya untuk melanjutkan pekerjaan ini.
Taper lock sheave

Berikut adalah rekomendasi untuk torsi antara koneksi hub


sheave dengan bushing shaft

Bolt Size ( inches ) Recommended Torque


( Ft / Lbs )
5/16 15
3/8 30
1/2 60
9/16 75
3/4 150
5.9 Permasalahan & solusinya
• Mesin terlalu panas
– Periksa level oli
• Tidak ada power
– Periksa sumber power, sambungan motor, fuse, stater, heater dll
• Gerakan tidak stabil
– Bersihkan material menumpuk pada body screen
– Periksa level suspension spring, mungkin ada yang patah atau
lemah
– Ganti Vee belt rusak atau terbalik dalam alurnya, ganti 1 set
– Periksa semua baut pengikat body dari kelonggaran
• Tidak menghasilkan getaran
– Bersihkan material menumpuk pada struktur
– Setel ketegangan Vee belt
– Periksa sumber power listrik
• Spring patah
– Atur pengisian material yang tidak merata
– Ganti spring yang sudah lemah atau berkarat
– Bersihkan material menumpuk disekeliling spring
– Ganti spring dengan karakteristik yang sama
• Belt slip
– Belt longgar, setel vee belt sesuai service manual
– Bersihkan alur sheave yang kotor atau terkena oli
• Oli habis
– Kencangkan drain vent plug longgar
– Ganti bearing yang rusak atau sudah aus
– Ganti seal yang bocor
– Ganti gasket yang rusak
Specifikasi Step Bar Grizzly – Terex Simplicity

Vibrating Step DM160DS TM160DS


Bar Grizzly
Serial No. 1824-DM160DS-5809 2824-TM160DS-5976

Model No. DM160DS TM160DS

Width 8 Ft 8 Ft

Installation No. D 14267 D 14455

Bearing size 160 MM 160 MM

Length 24 Ft 24 Ft

Number of decks 1 2

Operating speed 748 Rpm 748 Rpm

Stroke 0.5 Ins 0.5 Ins

Recommended angle 22 Degrees 22 Degrees


of inclination
Timing
Shipment weight 58.000 Lbs 70.000 Lbs
Shipment date 13/07/2004 02/08/2005

LUBRICATION
Shaft housing 9 Quarts of oil both 9 Quarts of oil three
tubes tubes
Drive side
Float side
Grease 1 Once per bearing 1 Once per dust seal
every 40 Hrs operation every 40 Hrs operation
6 – Vibrating Step Bar Grizzly
Tycan Model T - 1100

• Base frame
• Screen body
• Shaft assembly
• Drive motor
• Suspension spring
• Screen deck atas
• Screen deck bawah
• Spreader bar
Vibrating Step Bar grizzly

Spreader bar
Screen deck
Shaft assembly

Screen body

Suspension
spring

Base frame
Drive motor
6.1 Inspeksi harian
• Periksa keretakan sekeliling body
• Dengarkan bila ada kelainan bunyi yang tidak wajar
seperti baut longgar atau bearing rusak
• Perhatikan bahwa grease untuk pelumasan bearing
nampak keluar melalui seal, yang menandakan
pelumasan berjalan dengan benar
6.2 Inspeksi Mingguan
• Periksa semua baut longgar di semua screen deck,
spreader bar, brace panel, dinding dan semua liner.
• Kencangkan kembali baut sekeliling bearing housing.
• Periksa suspensi spring barangkali ada yang patah
• Periksa keretakan atau keausan pada screen deck,
spreader bar, brace panel, dinding dan wear plate
liner.
• Periksa kondisi dan ketegangan drive vee belt dan
timing belt
6.3 Lubrikasi Step Bar Grizzly

• Gunakan grease special Molub alloy 777-2 dan


dilakukan setiap hari pada waktu jam
istirahatnya operator.
• Apabila menggunakan pelumasan sistim
automatic, bearing harus digrease setiap 15
sampai 20 menit dengan jumlah grease 0.40
Oz atau 11.340 g per jam
6.4 Keretakan dinding dapat dikurangi dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut
• Panjang spreader bar harus tepat sama dengan
panjang drive tube.
• Flange spreader bar harus benar benar paralel
• Brace panel juga harus tepat panjangnya
• Jangan terjadi over load pada screen body
sehingga kandas ujung screen deck dengan rock
slide
• Ganti mounting spring bila ada yang patah atau
lemah
6.5 Pengaruh penambahan berat pada screen body
 Disarankan untuk tidak
menambah beban permanent
pada screen body, modifikasi, Bearing life

screen aus yg membuat screen


tersumbat dll. 150

 Penambah 10% saja dari beban


100
total, usia bearing akan berkurang
28% 50

90 110
0 100 120

Rated weight
6.6 Pengaruh penambahan kecepatan pada screen

 Tidak diperkenankan untuk


menambah kecepatan pada
screen body, karena
dengan menambah
kecepatan 10 % saja usia
300
bearing akan berkurang
48%. Kecepatan normal 250

operasi Vibrating screen 200

adalah 748 Rpm. 150

100
Bearing Life

50

0
90 110 130 150
80 100 120 140
Rated Speed
6.7 Pemasangan bearing

• Peralatan dan tempat kerja harus


bersih
• Jangan dibuka kemasan bearing
sebelum siap untuk dipasang
• Sewaktu pemasangan gunakan
kain lap yang bersih
• Untuk mencuci bearing gunakan
gasolin atau kerosin yang bersih,
kemudian celup dengan oli 10
untuk pelumasan.
• Bearing jangan sampai jatuh atau
dipukul langsung dengan hamer
sewaktu dipasang.
• Jagalah kebersihan pada setiap
pemasangan.
Specifikasi Bearing & Housing
Bearing size Bearing Bearing OD Bearing to
housing ID housing
160 MM 13.3845 13.3853 -0.0002

13.3832 13.3847 -0.0021

Toleransi shaft bearing journal


Bearing size Shaft bearing Bearing bore Shaft journal
journal OD ID to bearing fit
160 MM 6.2972 6.2987 0.0006
6.2982 6.2992 0.0026
PERINGATAN
Semua baut pengikat Vib. Step bar grizzly harus di torsi sesuai
dengan specifikasinya, dan harus di torsi kembali setelah 8
jam operasi, kemudian berikut 100 jam operasi. Lihat daftar
torsi untuk baut Grade 5 sbb ini,

Bolt Size ( inches ) Torque value ( Ft / Lbs )


1/2 75
5/8 150
3/4 250
1 583
1-1/8 782
1-1/4 1097

Untuk pelaksanaan torsi baut di lapangan harus ada tanda yang


jelas, misalnya disilang dengan white marker untuk baut yang
sudah di torsi, kemudian komunikasikan dengan benar pada shift
berikutnya untuk melanjutkan pekerjaan ini.
Taper lock sheave

Berikut adalah rekomendasi untuk torsi antara koneksi hub


sheave dengan bushing shaft

Bolt Size ( inches ) Recommended Torque


( Ft / Lbs )
5/16 15
3/8 30
1/2 60
9/16 75
3/4 150
6.8 Permasalahan & solusinya
• Mesin terlalu panas
– Tambahkan grease
• Tidak ada power
– Periksa sumber power, sambungan motor, fuse, stater, heater dll
• Gerakan tidak stabil
– Bersihkan material menumpuk pada body screen
– Periksa level suspension spring, mungkin ada yang patah atau
lemah
– Ganti Vee belt rusak atau terbalik dalam alurnya, ganti 1 set
– Periksa semua baut pengikat body dari kelonggaran
• Tidak menghasilkan getaran
– Bersihkan material menumpuk pada struktur
– Setel ketegangan Vee belt
– Periksa sumber power listrik
• Spring patah
– Atur pengisian material yang tidak merata
– Ganti spring yang sudah lemah atau berkarat
– Bersihkan material menumpuk disekeliling spring
– Ganti spring dengan karakteristik yang sama
• Belt slip
– Belt longgar, setel vee belt sesuai service manual
– Bersihkan alur sheave yang kotor atau terkena oli
• Oli habis
– Kencangkan drain vent plug longgar
– Ganti bearing yang rusak atau sudah aus
– Ganti seal yang bocor
– Ganti gasket yang rusak
Specifikasi Step bar grizzly - Tycan

Vibrating Step Primary Secondary


Bar Grizzly
Manufacturer Tycan Tycan
Make T-Class T-Class
Series T-1100 T-1100
Serial No. 50-3654 50-3656
Size 8Ft width x 24Ft 8Ft width x 24Ft
length length
Eccentricity 0.25 Ins 0.25 Ins
Circle throw 0.50 Ins 0.50 Ins
Install Drawing T0043960/963 T0043960/963
1st Deck surface Grizzly Grizzly
2nd Deck surface N/A Grizzly
Slope 22 Degrees 22 Degrees
Motor 75 Hp ; 1500 Rpm 75 Hp ; 1500 Rpm

Drive sheave dia 9.8 Ins 9.8 Ins

Driven sheave dia 20 Ins 20 Ins

Screen RPM 745 745

Motor RPM 1490 1490

Weight counter 559 730


balance per shaft
7 – Conv. belt ( Collector, Transfer & Stacker )
• Conveyor frame
• Conveyor belt
• Head pulley
• Tail pulley
• Drive motor
• Speed reducer
• Impact table
• Impact roller
• Carrier roller
• Return roller
7.1 Inspeksi harian
• Periksa sambungan conveyor belt
• Periksa conveyor belt kalau ada lubang atau pecah
pecah sampai ke benang.
• Periksa conveyor belt kalau ada gesekan dengan frame
samping atau karet skirting
• Periksa scraper blade di head pulley
• Periksa plow scraper blade di tail pulley
• Periksa keausan karet skirting
• Periksa ketegangan conveyor belt
• Setel conveyor belt agar tetap center
7.2 Inspeksi mingguan
• Periksa head pulley lagging
• Periksa kondisi vee belt dan ketegangannya
• Periksa impact table dan impact roller
• Periksa carrier roller dan return roller yang macet
• Periksa plow scraper blade di tail pulley
• Periksa karet skirting
• Periksa oil level di gear box speed reducer
• Periksa hopper dari keausan
7.3 Permasalahan & solusinya

• Conveyor belt berasap


– Drive pulley slip karena belt longgar atau lagging sudah habis
– Bebaskan atau ganti Impact dan carrier roller yang macet
– Tambah snub roller dekat head pulley
– Setel conveyor belt agar tidak kandas ke frame
• Conveyor belt selalu lari kesamping
– Setel posisi carrier roller agar siku terhadap frame
– Perbaiki frame conveyor yang bengkok
– Level struktur conveyor frame
– Bersihkan tanah yang melekat pada roller dan perbaiki scraper
• Lari conveyor selalu berubah arah
– Setel feeding material agar tepat jatuh ditengah conveyor belt,
misalnya dengan menambah curtain rubber dll.
• Belt lari keluar setelah melalui head pulley
– Setel dan luruskan head pulley atau roller yang dekat dengan
head pulley
– Bersihkan tanah & lumpur yang melekat pada return roller
• Belt lari keluar setelah melalui tail pulley
– Setel dan levelkan return roller
– Setel jatuhnya material agar tepat jatuh ditengah belt
• Conveyor belt aus pada bagian bawah
– Bebaskan atau ganti Impact dan carrier roller yang macet
– Tambah snub roller dekat head pulley
• Conveyor belt aus pada bagian atas
– Ganti scraper di head pulley, bersihkan & bebaskan return roller
• Conveyor belt pecah pecah menembus benang
– Pasang impact roller, deflector plate, impact roller, impact table
– Pasang plow scraper dekat tail pulley agar material tidak
terperangkap di tail pulley
• Conveyor belt selalu minta disetel karena molor
– Ganti belt dengan yang standard ( mis. Yokohama, bando dll )
– Naikkan kecepatan belt, kurangi beban belt, kurangi gesekan
dengan mengganti roller yang macet, ganti lagging dll.
• Pada bagian tertentu belt selalu lari kesamping
– Ganti belt keseluruhan atau sebagian yang rusak akibat
penyimpanannya yang tidak benar.
Transfer conveyor

Head pulley
Stacker Conveyor
Chute
Head pulley
Hopper

SSP
Conveyor frame

Tail pulley

Counter weight

Nama-nama bagian
conveyor
Head pulley Drive motor
Conveyor belt
Nama-nama bagian
Vee belt
conveyor Carrier roller

Sheave

Speed reducer
gear box
Return roller
Conveyor frame

Impact roller
Hopper Karet skirting

Impact table
Tail pulley
Conveyor frame

Return roller

Conveyor belt
Belt conveyor pecah pecah keliling, karena
screen sudah over size dan deflector plate
atau impact chain tidak dapat meredam
keseluruhan derasnya batu besar yang
jatuh ke belt.

Screen deck over size tidak effective lagi


untuk menyaring material, opening
screen deck tinggal sekitar 50 persen,
sebagian material akan terbuang ke rock
slide, beban step bar box semakin berat
dan usia bearing akan semakin pendek
Screen deck yang direinforce tidak layak
untuk dipakai, karena beban akan 2 – 3 kali
lebih berat dan juga material tidak effektive
tersaring. Ini hanya bisa dilakukan untuk
perbaikan sementara saja ( 1 – 2 bar )
sambil mempersiapkan gantinya yang baru
Ujung feeder flight bengkok

Tempat dimana batu terperangkap antara


hopper liner dan feeder flight, sehingga
membuat ujung flight bengkok
Sangat perlu untuk menambah
jumlah deflector plate dibawah step
bar grizzly, yang berfungsi untuk
mengurangi kecepatan materi batu
jatuh diatas conveyor belt.

Batu besar nyaris jatuh menimpa shear gate


cylinder di apron feeder, buat protection
beam diatas cylinder disamping perlu juga
pengarahan pada operator.
Ringkasan KERUSAKAN POMPA
Ringkasan PENGGUNAAN KAWAT LAS
DAN AMPER MESIN LAS
• Setiap major shut down ganti over size screen deck di
step bar grizzly dan seal bar di vibrating feeder
• Jadwalkan penggantian step bar grizzly box, vibrator
feeder, static grizzly beam, dumping plate, conveyor belt
dan pekerjaan major yang lain bersamaan dengan waktu
major shut down.
• Siapkan semua material sebelum jadwal shut down tiba.
• Libatkan inspektor untuk memonitor kwalitas pekerjaan
agar dapat memenuhi standard yang diinginkan, baik
standard pengelasan, penggantian / pemasangan, torsi
baut, lubrikasi dll.
Latar Belakang Kontaminasi

• Apabila terjadi kontaminasi pada sistem


pelumas :
– Menurunkan efisiensi dan waktu siklus
– Umur dari komponen serta pelumas lebih
singkat
– Mengakibatkan kerusakan yang tidak wajar dan
membebani biaya downtime serta perbaikan
Latar Belakang Kontaminasi

• Test membuktikan bahwa oli bersih


yang diisikan ke system :
– Meningkatkan umur bearing
– Tidak ada kerusakan yang
diakibatkan oleh Kontaminan dari
6,000 sampai 11,000 hours
Jenis Partikel Kontaminasi
– Partikel
• Kotoran
• Partikel bekas pengelasan
• Cat
• Serpihan plastik
• Partikel akibat keausan logam
• Debu rokok
• Gemuk
• Material yang timbul akibat oksidasi oil
(jelaga)
Dua tipe Kontaminasi

40 Microns & Larger Under 40 Microns


Efek Kontaminasi

• Umur komponen dan fluida pendek


• Produktivitas alat menurun
• Biaya warranty meningkat
• Redo job meningkat
• Terjadi problem yang berulang-ulang
• Kepercayaan customer menurun
Timken Bearing Study

• Metode:
– Memasukkan partikel ukuran 20 – 30
micron pada system dengan bearing baru
• Akibat:
– Mengurangi usia pakai bearing
– 8,000 hours vs. 12,000 hours
Timken Bearing Study
Timken Bearing Study
Efek Kontaminasi

“ Kontaminan yang terjebak diantara celah dua


permukaan menyebabkan terjadinya pelipat
gandaan partikel setiap kali terjadi kontak
permukaan “
PERHATIAN

Mesin adalah potensi bahaya


utama di tempat kerja..

8 dari 10 kematian di tempat kerja dan 1


dari 4 cedera di tempat kerja
melibatkan peralatan mesin.
Di mana ada risiko akan nampak bagian-bagian yang
berbahaya selama proses berlangsung sbb :
· pengoperasian
· pemeriksaan
· pelumasan
· penyetelan
· pemeliharaan,
risiko tersebut harus dihapuskan, atau jika tidak dapat
dihapuskan, diminimalkan.
Identifikasi Bahaya

• Ancaman bahaya adalah sesuatu yang berpotensi


menjadi sumber bahaya atau kerugian.
• Risiko adalah kemungkinan bahaya yang
mengakibatkan cedera atau kerugian serta
kemungkinan tingkat keparahan suatu cedera atau
kerugian.
• Bagian mesin mana yang akan Anda lihat untuk
mencari Daerah yang Berbahaya?
Area-area Berbahaya
Secara umum, dua area pada mesin berikut ini
berbahaya, dan bisa beresiko bagi setiap orang
yang berada di dekat mesin:

1. Bagian-bagian yang bergerak atau


membangkitkan tenaga
2. Bagian-bagian yang melakukan
pekerjaan
Area-area Berbahaya
1. Bagian-bagian yang bergerak atau
membangkitkan tenaga

• belt & pulley


• flywheel & gear wheel
• shaft & spindle
• slide & cam
• chain & sprocket gear
2. Bagian-bagian yang melakukan pekerjaan

• tool & dies


• blade
• cutter
• saw
• drill & chuck
• roller
Untuk mengidentifikasi bagian-bagian
mesin yang berbahaya, periksalah:
 Shear point (titik potensi terkena benda tajam)
 Drawing-in point (titik di mana anggota badan kita
bisa masuk ke mesin yang sedang berputar atau
bergerak)
 Area-area berpotensi terkena benturan atau
anggota badan bisa remuk
 Area-area lilitan
 Titik-titik tusuk
 Area-area pemotongan
 Area-area abrasif
 Partikel-partikel terbang
 Bagian-bagian menonjol
Mengidentifikasi bahaya

it p
Je

rat
Je

Tusuk
o l
Tonj

ar
e
Sh
Pengaman Tetap
• Tidak ada bagian yang bergerak
• Hanya melindungi saat berada pada posisi tetap
• Harus mudah untuk dilepas dan digantikan
• Hanya dibuka dan dilepas dengan menggunakan
perkakas / alat
• sederhana, tingkat pemeliharaan rendah, sering
menjadi bentuk pengaman yang paling murah
Padabelt conveyor titik bahaya yang paling
penting adalah nip point.
Tail Drum & Head Drum

Nip Point
Pada bagian belt di mana ada roller
idler dan karet skirtingnya kelihatan

Nip Point
Belt Drive

Nip Point
Skirting atau Scraper

Nip Point
Belt take up atau tensioning device

Nip Point
Conveyor – Jenis-jenis Pengaman

Gerbang Kunci
• Penguncian harus pada
dipasang pada gerbang
gerbang
• Interlock digunakan
bilamana mungkin.
• Penandaan harus
dipasang pada
gerbang
Conveyors – Types of Guards

Pengaman Berengsel
• Pengaman berengsel
yang naik dan turun.
• Bagus dalam situasi
di mana ada banyak
steelwork horizontal
dan tidak banyak
yang tegak lurus.

Mekanisme
Penguncian
Conveyors – Types of Guards
Ketentuan Pengisolasian
• Setiap mesin harus dipasangi alat
pengisolasian dari seluruh sumber energi.
Mengaculah pada SP09 Isolation & Lockout
untuk melihat daftar sumber energi yang
berbahaya.
• Sakelar pengisolasian harus diidentifikasi
secara jelas dan bisa dikunci.
Prosedur Pengisolasian
• Sebagian besar peralatan di
tambang bisa diisolasi
dengan mengikuti ketentuan
‘pengisolasian yang
sederhana’ (lihat SP09).
• Langkah-langkah
pengisolasian peralatan
yang benar harus
dimasukkan ke dalam PKS Sistem Pengisolasian Lock
Peralatan. Out/Tag Out
Prosedur Pengisolasian
 Seluruh penilaian resiko di screening station
harus memuat berbagai ketentuan untuk
pengisolasian screening station yang aman.

 Prosedur pengisolasian kemudian harus disusun


berdasarkan ketentuan yang terdapat pada SP09.

 Untuk memastikan bahwa PKS Peralatan memuat


informasi yang diperlukan, mengaculah pada
SP09 dan bagian 5 dari MHS04.
Tombol Emergency Stop
• Setiap bagian dari peralatan harus dilengkapi dengan tombol
emergency stop.
• Harus menyolok dan mudah dijangkau dari setiap
posisi operator.
• Diberi warna merah
• Diberi penandaan yang sesuai
- Tombol Emergency Stop harus memiliki kepala berbentuk
“jamur” dan berjenis latch-in atau lock-in yang bisa di-reset
secara manual
- Penggunaan lanyard, trip wire atau alat serupa dimungkinkan
• Perlu manual reset sebelum di-restart
• Tidak digunakan untuk menghentikan mesin dalam
kondisi normal
• Tidak boleh diandalkan sebagai isolasi
• TIDAK untuk digunakan sebagai pengaman alternatif
Prosedur Kerja Standar - Conveyor
Prosedur Kerja Standar (PKS) harus dibuat untuk seluruh
konveyor guna memastikan bahwa karyawan aman dari
cedera. PKS ini memastikan bahwa:

• Pemeriksaan awal semua tombol Start / Stop , dan emergency


stop untuk meyakinkan peralatan berada dalam kondisi
yang baik, benar2 dilakukan.

• Area kerja dijaga kebersihan dan kerapiannya untuk


menghilangkan potensi bahaya terpeleset dan tersandung.

• Aplikasi proses pengisolasian yang diuraikan dalam MHS 04


Isolation & Log out sebelum bekerja pada conveyor yang
penuh dengan muatan.
Prosedur Kerja Standar - Conveyor
• Seluruh karyawan yang bekerja di dekat Conveyor yang
sedang operasi mengetahui lokasi tombol Start / Stop dan
emergency stop.

• APD yang sesuai saat berada di dekat konveyor yang


sedang beroperasi.

• Tidak boleh ada karyawan berjalan di bawah conveyor yang


sedang beroperasi kecuali jika jalan tsb. dilengkapi dengan
atap pengaman.

• Tidak boleh membersihkan conveyor belt, pulley, troughing


roller dan return roller pada saat konveyor sedang
beroperasi.
Prosedur Kerja Standar - Conveyor
• Suatu cara pembersihan yang aman terhadap
tumpukan material dan mencegah karyawan / operator
agar tidak terkena langsung dengan bagian conveyor
yang sedang bergerak, ataupun material yg jatuh

• Tidak dibenarkan karyawan / operator mengendarai


conveyor yang sedang bergerak.

• Semua pengaman terpasang dan dapat digunakan


sebelum conveyor dijalankan.

• Dilarang melakukan perbaikan atau maintenance pada


sa’at conveyor sedang bergerak
Prosedur Kerja Standar - Conveyor

• Catatan: Jika penyetelan memerlukan conveyor harus


berjalan, maka prosedur khusus harus diterapkan untuk
memastikan bahwa karyawan tidak terkena cedera.

• Karyawan terlindung dari batuan yang melenting dan


jatuh dari conveyor.

• Mekanisme yang digunakan untuk mencegah conveyor


bergerak mundur ( back stop ) berfungsi dengan baik.
Pemasangan Rambu- Conveyor
Setiap tombol stop, start atau fungsi lainnya yang dioperasikan secara
manual harus diidentifikasi dengan penandaan, rambu atau label
yang ditulis secara jelas dan menunjukkan kegunaan tombol.

(a) Alat penghenti dalam keadaan darurat ditunjukkan dengan sebuah


tanda. ( emergency stop )

(b) Pengaktif tombol knock-off dalam keadaan darurat diberi warna


merah.

(c) Rambu harus tersedia di setiap ujung dan pada setiap 30 m


sepanjang conveyor di mana tali sling emergency stop digunakan.

(d) Tanda harus tersedia pada alat isolasi yang secara jelas
menunjukkan fungsi dan kegunaan peralatan.
Pemasangan Rambu -Conveyor
Penandaan harus digunakan di setiap area di mana orang dapat
tertimpa bahaya, atau dalam situasi di mana seseorang dapat
melakukan sesuatu untuk menciptakan situasi berbahaya.
Situasi-situasi khusus termasuk:

• untuk membatasi jalan masuk # tidak boleh ada yang lewat


atau masuk di sini

• untuk menunjukkan area-area di mana APD wajib dikenakan


( helmet dan kacamata pengaman harus dikenakan di sini )

• untuk mengingatkan sesuatu yang perlu dilakukan sebelum


tindakan lainnya dilakukan # Peringatan: lakukan
pengisolasian pada conveyor belt sebelum melepas pengaman.
Pemasangan Rambu - Conveyor
Ketentuan Pemeliharaan

• Desain mesin harus memungkinkan


dilakukannya penyetelan rutin, pelumasan
dan pemeliharaan tanpa melepas
pengaman atau pembongkaran komponen
secara ekstensif.
• Fasilitas pelumasan dan pemeliharaan rutin
dijadikan satu di luar area berbahaya
bilamana memungkinkan.
Ketentuan Pemeliharaan
• Suatu program pemeliharaan harus dikembangkan
dan diterapkan untuk seluruh peralatan berputar
dan bergerak.
• Program pemeliharaan tersebut harus memastikan
bahwa:
– Pengaman pada seluruh peralatan berputar
dan bergerak berada dalam kondisi yang baik.
– Modifikasi dan perbaikan peralatan tidak
mengorbankan integritas pengaman yang ada,
kebutuhan personil pengoperasian dan
pemeliharaan, atau menciptakan bahaya baru.
– Seluruh modifikasi didesain dan disetujui oleh
engineer.
Ketentuan Pemeliharaan

– Catatan terakhir mengenai seluruh conveyor


dan Peralatan Berputar dan Bergerak
dipelihara.
– Jadwal pemeliharaan yang direncanakan
senantiasa di-update.
– Seluruh pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi dari pabrik pembuat.
– Seluruh pekerjaan dilakukan oleh orang-orang
yang kompeten dan berwenang.
– Seluruh catatan yang terkait dengan desain,
manufaktur, pengujian, pemeriksaan, perbaikan
dan modifikasi peralatan berputar dan bergerak
senantiasa di-update.
Standard pelindung peralatan mesin
Dimensi design pelindung

1. Penempatan pelindung harus memberikan jarak jangkau minimum sbb,

• Jamgkauan lengan > 850 mm dari bawah ketiak ke ujung jari


• Jangkauan siku > 550 mm dari siku bagian dalam ke ujung jari
• Jangkauan pergelangan tangan > 230 mm dari pergelangan tangan
keujung jari tengah
• Jangkauan jari > 130mm
• Jangkauan keatas 2500 mm maximum ketika berdiri diatas jari kaki
2. Penempatan pelindung dan jarak pelindung dari titik bahaya
• Ukuran lubang jeruji lebih kecil dan sama dengan 9 mm
Jarak pelindung dari titik bahaya sebenarnya sama seperti
lembaran metal, toleransi kerja saja yang dibutuhkan
• Ukuran lubang jeruji lebih besar dari 9 mm, tetapi kurang 40 mm
Pelindung sekurang kurangnya 200 mm dari titik bahaya
• Semua jenis pelindung Jarak antara bukaan
bagian bawah dan lantai tidak lebih dari 250 mm

3. Penempatan pelindung
• A = Jarak titik bahaya dari lantai
• B = Tinggi pembatasan / pagar
• C = Jarak mendatar antara ujung
pembatas dgn titik bahaya
A = Jarak titik B = Tinggi pelindung ( mm )
bahaya dari
lantai ( mm )
2400 2200 2000 1800 1600 1400 1200 1000
C = Jarak horizontal antara pelindung dan titik bahaya ( mm )
2400 - 100 100 100 100 100 100 100
2200 - 250 350 400 500 500 600 600
2000 - - 350 500 600 700 900 1100
1800 - - - 600 900 900 1000 1100
1600 - - - 500 900 900 1000 1300
1400 - - - 100 800 900 1000 1300
1200 - - - - 500 900 1000 1400
1000 - - - - 300 900 1000 1400
800 - - - - - 600 900 1300
600 - - - - - - 500 1200
400 - - - - - - 300 1200
200 - - - - - - 200 1100
Standard Stairs and Ladders
ELEVATED FIXED VERTICALL
NO. STAIRWAY FIXED STEP LADDER
WALKWAY LADDER

Walkway more than 1.8


Slope of ladder in
metres above Slope of stairway (ratio Slope of stairway (ratio
1 degrees (ratio >
closet ground/ 0.36 - 1) 1.74 - 2.74)
2.74)
lower level Y/N
Slope of walkway (ratio Number of steps (max Width of ladder
2 Width of ladder (450mm)
0 - 0.36) 18 steps) (Min 450mm)

3
Height of Top Rail (900 - Height of Top Rail (900 - Width of ladder tread Spacing between rungs
1100mm) 1100mm) (Min 100mm) (250-300mm)
Max height between
Mid Rail to Top Rail Mid Rail to Top Rail Rungs equally spaced
4 landings (Max
(420mm) (420mm) Y/N?
6000mm)
Landing dimensions
Height of lowest rung
Distance between posts Distance between posts compliant width (left
5 from floor (200-
(Max 1524mm) (Max 1524mm) right 450mm) back
450mm)
(min 750 mm)
Rise/Run Ratio, Rise (150 Max height between
Width of Stairway Width of Stairway
6 - 215 mm) run (100 landings
(600mm) (600mm)
mm) (Max 6000mm)
Any sections of handrail Landing dimensions
7 Sufficient Handrails Rise/ Run Uniform
missing? (900x1500)mm
NO ELEVATED FIXED VERTICALL
. STAIRWAY FIXED STEP LADDER
WALKWAY LADDER

Handrails extend beyond Clearance - back edge of


Surface Type: Max height between
8 the top landing? (900- ladder to nearest object
grating or concrete? landings (Max 6000mm)
1100mm) (200mm)

Toe board dimension Landing dimensions


Distance of handrail from Stringer dimensions
9 (bottom max 10mm top compliant
treads (150-250mm) (64x10 or 64x64x10)
min 100mm) (600x600x2000 mm)

Vibrating equipment in Rise/Run Ratio Rise


Guarding/ handrails and Width of ladder (top level)
10 area could affect (150 - 215 mm) run (215
ladder painted yellow? (3700 - 5250 mm)
handrail: Y/N? - 305 mm)
Height at which ladder
Handrails painted Continue ladder? Landing
11 Rise/Run Uniform (y/n) cage commences (2000-
yellow? area (600 x 900)mm
2200 mm)
Toe board dimension
Change direction after 12 Distance between hoops
12   (bottom max 10mm top
m? compliant (max 2000 mm)
min 100mm)
Steps fitted with non-slip Size dimensions of hoops
13    
nosing? YN min (50x5)
Vertical Bars compliant -
Surface Type: grating or
14     spacing (max 150) and
concrete?
size (min 25 x 5)
Radius of top cage
15   Dimension of Stringers  
opening (350mm)
FIXED VERTICALL
NO. ELEVATED WALKWAY STAIRWAY FIXED STEP LADDER
LADDER

Distance between ladder


Handrails painted
16     rung with rear ladder cage
yellow?
(750mm)

Height of cage/ handrails


17       above upper landing (min
900mm)

Guarding/ handrails and


18      
ladder painted yellow?

Continue ladder? Landing


19      
area (600 x 900)mm

Change direction after 12


20      
m?
90 Deg 75 Deg 65 Deg
45 Deg
Ship Ladders

Ladders Avoid critical angle

Stairs 30 Deg

Avoid critical angle 20 Deg

Rams or Grades
w/ slats or
grooves 7 Deg

Rams or Grades
0
Ingin berhasil mengatasi permasalahan ?
• Cari dan catat semua permasalahan
• Diskusikan dgn tim untuk melakukan solusi perbaikan
• Rencanakan pekerjaan dengan benar
• Tentukan sumber yang dibutuhkan ( material, tenaga kerja dan
waktu )
• Buat jadwal dan rencana penyelesaian pekerjaan
• Monitor bila ada hambatan dan cari solusinya
• Jangan disembunyikan bila ada kendala
• Selalu diperbaharui progressnya dan buat laporan mingguan
• Perkirakan prosentase pekerjaan yang telah selesai dan apakah
masih sesuai dengan apa yang direncanakan.
• Cari kendalanya apabila ada yang tidak sesuai dengan
perencanaan
• Buat laporan progress pekerjaan pada atasan.

You might also like