You are on page 1of 24

DRAINASE

JALAN RAYA

Oleh : Ir.Mawardi Samah,Dipl.HE


TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE
PERMUKAAN UNTUK JALAN RAYA

a) Mengalirkan air hujan dari permukaan jalan agar


tidak terjadi genangan.

b) Mengalirkan air permukaan yang terhambat oleh


adanya jalan raya ke alur-alur alam, sungai atau
badan air lainnya.

c) Mengalirkan air irigasi atau air buangan melintasi jalan


raya, sehingga fungsinya tidak terganggu.
GENANGAN DI JALAN

Dalam waktu lama akan merusak


Daya Dukung dari kontruksi Jalan
Yang sangat berbahaya(sering tidak
tuntas)
Akibat Genangan
seperti gambar pada slide diatas :

* Jalan se olah menjadi pembendung / bendungan


bagi daerah/kawasan disamping nya.

* Aliran saluran irigasi / saluran pembuang terputus oleh jalan :


a)Suplai air irigasi terganggu
b)Pembuangan air terganggu

* Kehidupan Sosial ekonomi di daerah genangan


dan daerah sekitarnya menjadi terganggu

* Genangan dalam kondisi lama, kawasan tersebut menjadi


kawasan tidak produktif
Untuk jalan yang pakai median, selain mempunyai
saluran drainase samping, di harus kan juga
mempunyai saluran drainase di median.
Fungsi Saluran Drainase Jalan :

1. Menerima limpasan air hujan dari :


a. permukaan jalan
b. Daerah/kawasan sekitarnya ( pemukiman dan lahan
terbangun atau pun lahan belum terbangun )

2. Menerima air buangan (air kototor ) dari daerah/kawasan


sekitarnya :
a. Kawasan domestik.
b. Kawasan non domestik
c. Kawasan Industri/pabrik
d. Kawasan terbangun lain nya.
Perencanaan Saluran tepi jalan :

Debit Aliran Q = 0,278 . C . I . A (m3/dt)

Harga C : dipakai harga C gabungan permukaan yang


diliwati aliran :
a) C gabungan aspal/beton dan berm (bahu jalan)
b) bila ada lahan yang membuang air hujan ke
saluran yang sama, maka
C gabungan aspal/beton, berm (bahu jalan) dan lahan
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
Contoh Perhitungan (1): Kemiringan memanjang jalan = 0

Soal :
* Suatu ruas jalan raya dengan W(1/2 lebar) = 7,00 meter
* Jalan mendatar dengan kemiringan melintang 1,5%
* Untuk aspal C = 0,90 dan nd = 0,02
* Lebar berm ( bahu jalan ) = 2 meter ;
* Untuk berm ( bahu jalan ) C = 0,17 dan nd =0,10
* Kecepatan di saluran tepi adalah 0,50 m/dt.
* Jika curah hujan R24 = 50 mm
Hitung debit di ujung hilir saluran jika panjang saluran 200 meter.
dimana C = koefesien aliran permukaan
nd = koefesien kekasaran bahan material permukaan.
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN

Penyelesaian :

Aspal : t0 = 1,44 [ 7,00 x ( 0,02/√0,015)0,467 = 1,53 menit

Berm : t0 = 1,44 [ 2,00 x ( 0,10/√0,015)0,467 = 1,81 menit

Waktu menuju saluran t0 = t0 aspal + t0 berem = 1,53 + 1,81 = 3,34 menit


= 0,056 jam.
tf = 200 / ( 0,5 x 60 ) = 6,67 menit = 0,11 jam.
tc = t0 + tf = 0,056 + 0,11 = 0, 166 jam
Intensitas Hujan = I = ( 50 /24) x ( 24 / 0,166 )2/3 = 57,23 mm/jam

C gabungan = [ ( 7 x 0,9 ) + ( 2 x 0,17 ) ] / 9 = 6,64 / 9 = 0,74

Q/m = 0,278 x 0,74 x 57,23 x ( 9/106 ) = 1,056 x 10-4 m3/dt.m

Untuk 200 m ; Q = 200 x ( 1,056 x 10-4 ) = 0,021 m3/dt.


PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
Contoh Perhitungan (2): Kemiringan memanjang ≠ 0 %

Soal :
•Suatu ruas jalan raya dengan W(1/2 lebar) = 7,00 meter
•Kemiringan memanjang = 1 %
* Jalan mendatar dengan kemiringan melintang 1,5%
* Untuk aspal C = 0,90 dan nd = 0,02
* Lebar berm ( bahu jalan ) = 2 meter ;
* Untuk berm ( bahu jalan ) C = 0,17 dan nd =0,10
* Kecepatan di saluran tepi adalah 0,50 m/dt.
* Jika curah hujan R24 = 50 mm
Hitung debit di ujung hilir saluran jika panjang saluran 200 meter.
dimana C = koefesien aliran permukaan
nd = koefesien kekasaran bahan material permukaan.
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
FASILITAS DRAINASE JALAN

Pemasangan Inlet mempunyai ketentuan sebagai berikut :


•Tempat yang tidak menyebabkan gangguan terhadap lalu lintas dan pejalan kaki
•Dearh yang rendah, dimana limpasan air hujan mengalir menuju ke arah tersebut.
•Air yang masuk melalui street inlet harus dapat secepatnya masuk kesaluran
•Jumlah Street Inlet harus cukup untuk menagkap limpasan air hujan pada jalan tsb
•Untuk kemiringan jalan lebih besar 5 %, deflector inlet lebih sesuai, asal kotoran
dari jalan tidak tertahan di kisi-kisi nya. Untuk kemiringan kurang dari 5 %, dimana
kemungkinan mudah terjadi penyumbatan, maka underpressed inlet atau tipe
kombinasi lebih cocok.

Jarak anatar Inlet :


Praktis antara 90 sampai dengan 120 m, dengan jarak yang lebih pendek
untuk kemiringan memanjang yang kecil ;
dengan perumusan D = ( 280 / W ) √S
dimana D = Jarak antara street inlet ( m )
W = Lebar Jalan ( m )
S = Kemiringan memanjang jalan.
PERENCANAAN BANGUNAN SILANG
Bangunan Silang yang ada pada jalan raya :
1. Jembatan
2. Box Culvert
3. Gorong-gorong.
4. Talang
5. Syphon

Untuk merencanakan bangunan silang ini,


harus betul-betul mmenghitung debit banjir rencana
dari kawasan yang berpengaruh, sejak dari
Curah hujan rencana, Luas Daerah Tangkapan Hujan,
Kemiringan lahan, Koefesien aliran, serta debit air hujan
Dan debit air kotor dari daerah terbangun sekitarnya.
( PERLU KE HATI-HATIAN DALAM PERENCANAAN
AGAR BADAN JALAN TIDAK MENJADI
PEMBENDUNG ALIRAN AIR ).
SEDEMIKIAN SAJA

MOHON MAAF
MS
TERIMA KASIH

Ketemu lagi di seksi berikutnya MS

You might also like