You are on page 1of 24

Training of Trainer Program

Desentralisasi Peningkatan
Kompetensi SDM Pemeriksa
Tahun 2022
Perubahan
Pengecualian
Objek PPN
Pasal 4A UU PPN

2
#KemenkeuTepercaya
3
Perubahan Jenis Barang dan Jasa yang Tidak Dikenai PPN
No Jenis Objek UU PPN s.d. CIKA UU HPP*)
1 Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak Non JKP Dibebaskan
2 Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung Non JKP Dibebaskan
dari sumbernya, tidak termasuk hasil pertambangan batu bara.
3 Emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara Non JKP Mekanisme umum
4 Jasa pelayanan kesehatan medis tertentu dan yang berada dalam sistem Non JKP Dibebaskan
program jaminan kesehatan nasional
5 Jasa keuangan Non JKP Dibebaskan
6 Jasa keagamaan Non JKP Dibebaskan
7 Jasa pendidikan Non JKP Dibebaskan
8 Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan Non JKP Dibebaskan
9 Jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam Non JKP Dibebaskan
negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara
luar negeri
10 Jasa tenaga kerja Non JKP Dibebaskan
11 Jasa yang disediakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dalam Non JKP Dibebaskan
rangka menjalankan pemerintahan secara umum
12 Jasa Asuransi Non JKP Dibebaskan

*) Berlaku 1 April 2022


4
Konsekuensi Perubahan Objek PPN

PEMUNGUTAN
OBJEK SUBJEK
& PELAPORAN

1. Pengukuhan Subjek PKP


 Omzet penyerahan JKP 16B diperhitungkan dalam threshold penentuan PKP
 Rencana pengaturan RPP perubahan PP 1/2012

2. Pembuatan Faktur Pajak


 PKP wajib membuat Faktur Pajak atas setiap penyerahan BKP dan/atau JKP

3. Pelaporan SPT Masa PPN


 PKP wajib melaporkan penyerahan BKP dan/atau JKP dalam SPT Masa PPN
Perubahan
Skema
Pengenaan
PPN
• Pasal 7 UU PPN
• Pasal 8A UU PPN – Nilai Lain
• Pasal 9A UU PPN – Besaran Tertentu

5
#KemenkeuTepercaya
6
Perubahan Skema Pengenaan PPN
I. Skema Umum

TARIF DPP

1. 10% s.d 31 Maret 2022; 1. Harga Jual


2. 11% mulai 1 April 2022; dan 2. Penggantian
3. 12% paling lambat 1 Januari 2025 3. Nilai lain

II. Skema “Final”


BESARAN
TARIF DPP
TERTENTU (%)

1. Omzet tertentu 1. Harga Jual


2. Kegiatan usaha 2. Penggantian
1. 10% s.d 31 Maret 2022;
tertentu
2. 11% mulai 1 April 2022; dan
3. Objek tertentu
3. 12% paling lambat 1 Januari 2025.
7
Skema Pengenaan PPN Umum – DPP Nilai Lain

TARIF DPP

1. 10% s.d 31 Maret 2022; 1. Harga Jual


2. 11% mulai 1 April 2022; dan 2. Penggantian
3. 12% paling lambat 1 Januari 2025. 3. Nilai lain

Transisi tarif berlaku: saat terutang PM berhubungan dengan penyerahan


dan/atau saat pembuatan FP 8A ayat (1) dapat dikreditkan.
(Pasal 8A ayat (3) UU PPN)

Contoh DPP nilai lain:


 Pemakaian sendiri & pemberian cuma-cuma BKP/JKP
 Penyerahan 16D yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan
 Penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau antar cabang
 Penyerahan JKP jasa tenaga kerja yang dirinci antara tagihan gaji pegawai dan komisi penyediaan jasa tenaga kerja
dalam FP
 Penyerahan BKP pulsa oleh Distributor Tingkat 2 kepada konsumen melalui Distributor Tingkat Selanjutnya (PMK
6/2021)
8
Skema Pengenaan PPN “Final”

BESARAN
TARIF DPP
TERTENTU (%)

1. Omzet tertentu 1. Harga Jual


2. Kegiatan usaha 2. Penggantian
1. 10% s.d 31 Maret 2022;
tertentu
2. 11% mulai 1 April 2022; dan
3. Objek tertentu
3. 12% paling lambat 1 Januari 2025,
Transisi berdasarkan saat terutang FP tidak memenuhi 13 (5) atau 13 (6)
dan/atau saat pembuatan FP UU PPN dikenai sanksi 14 (4) UU
KUP 1% dari Harga Jual/Penggantian
Skema “GST” & multitarif

PM berhubungan dengan penyerahan 9A ayat (1) tidak dapat dikreditkan.


(Pasal 9A ayat (2))

jumlah peredaran usaha tertentu, jenis kegiatan usaha tertentu, jenis BKP tertentu, jenis JKP tertentu,
dan besaran Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut dan disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9A ayat (1) diatur dalam PMK.
(Pasal 16G huruf i)
Pengkreditan
PM
• Pasal 9 UU PPN
• PMK 40/2010

9
#KemenkeuTepercaya
10
Pengaturan Umum
1. Skema Umum
PKP dapat mengkreditkan PM terhadap PK pada masa pajak yang sama
(Pasal 9 ayat (2) UU PPN)

2. Pengecualian Hak Pengkreditan PM


Atas:
• perolehan BKP atau JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan
kegiatan usaha;
• perolehan BKP atau JKP yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) atau ayat (9) atau tidak
mencantumkan nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP atau penerima JKP; dan
• pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean yang
Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 ayat (6).
(Pasal 9 ayat (8) UU PPN)
11
PM atas Pemanfaatan BKP TB atau JKP dari LDP (PMK 40/2010)
1. Saat Terutang
Saat terutangnya PPN terjadi pada saat dimulainya pemanfaatan BKP tidak berwujud
dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean. (Pasal 4)

2. Penyetoran PPN
PPN disetorkan mengunakan SSP paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah saat
terutangnya PPN. (Pasal 6 ayat (1))

3. Ketentuan Formal
SSP diisi keterangan:
• pada kolom “Nama WP” dan “Alamat WP” diisi identitas pihak yang menyerahkan BKP
tidak berwujud dan/atau JKP ke dalam Daerah Pabean;
• pada kolom “NPWP” diisi dengan angka 0 (nol), kecuali kode KPP diisi dengan kode
KPP Pembeli BKP atau Penerima JKP; dan
• pada kotak “Wajib Pajak/Penyetor” diisi nama dan NPWP Pembeli BKP atau Penerima
JKP. (Pasal 6 ayat (2))
12
Isu Pengkreditan PM atas Pemanfaatan BKP TB atau JKP dari LDP
1. Terlambat Setor
OP atau badan yang melakukan penyetoran PPN setelah melewati batas waktu penyetoran
dikenai sanksi administrasi berupa bunga sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
(Pasal 8 PMK 40/2010)

2. Ketentuan Jangka Waktu Penerbitan FP terkait SSP sebagai Dokumen


Tertentu yang Kedudukannya Dipersamakan dengan FP
 FP yang dibuat oleh PKP setelah melewati jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak saat FP
seharusnya dibuat tidak diperlakukan sebagai Faktur Pajak. SSP atas pemanfaatan BKP
TB dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean bukan merupakan FP yang dibuat oleh
PKP.
 Oleh karena itu, SSP atas atas pemanfaatan BKP TB dan/atau JKP dari luar Daerah
Pabean yang dibuat lebih dari 3 (tiga) bulan sejak saat terutang PPN dapat
dikreditkan.
(Pasal 71 PMK 18/2021)
Fasilitas PPN
• Pasal 16B UU PPN – Skema FTZ
• PMK 173/2021

13
#KemenkeuTepercaya
14
Skema Pengawasan Pemberian Fasilitas PPN atas BKP di FTZ
I. TRANSAKSI KPBPB TLDDP

NORMAL
1 2
VERIFIKASI PPBJ

PPBJ
3
PKP

FP-07
ENDORSEMENT 1 HARI BKP
Pengusaha SETELAH GATE OUT
KPBPB

PPFTZ 03

A A
III. TUKAR II. RETUR
PPBJ NOTA
B BKP RETUR BKP
BU/PU PKP
PKP
PPFTZ 01 PPFTZ 03

BKP

PPBJ

PPFTZ 03
15
Skema Pengawasan Pemberian Fasilitas PPN atas JKP di FTZ

KPBPB TLDDP
I. TRANSAKSI
NORMAL 1 2
CONTOH: JASA PERBAIKAN VERIFIKASI PPBJ

BARANG YANG BERADA DI


PPBJ
KPBPB & JASA KONSULTANSI
PKP

FP-07
Pengusaha JKP
KPBPB 3

II. PEMBATALAN/ MEMBETULKAN/


PEMBETULAN MEMBATALKAN PPBJ

PPBJ

PPBJ NOTA
PEMBATALAN
Pengusaha
PKP
KPBPB
16
Isu FP atas Penyerahan BKP/JKP kepada Pengusaha FTZ
1. Endorsement Tidak Diberikan atau Jenis JKP Tidak Termasuk JKP
Tertentu yang Diberikan Fasilitas
 Atas FP-07 yang diterbitkan oleh PKP:
• Terkait penyerahan BKP ke FTZ yang tidak diberikan endorsement karena kesalahan
formal; atau
• Terkait penyerahan JKP yang tidak termasuk JKP tertentu yang diberikan fasilitas,
tidak dilakukan penggantian FP sepanjang FP-07 tersebut dibuat berdasarkan
PPBJ.
 Pengusaha di FTZ sebagai Pembeli/Penerima Jasa wajib melunasi PPN terutang atas
penyerahan BKP/JKP tersebut.
(Pasal 12 ayat (2), Pasal 13 ayat (6), Pasal 31 ayat (3) dan ayat (4) PMK 173/2021)

2. FP atas Penyerahan BKP/JKP yang Tidak Memenuhi Syarat


Formal/Material
 PKP dikenai sanksi dalam hal membuat FP yang tidak memenuhi syarat formal dan
material FP, atau membuat FP-07 tidak berdasarkan PPBJ.
PPN atas
Penyerahan
Barang
Agunan
Pasal 16D UU PPN – Skema AYDA

17
#KemenkeuTepercaya
18
Pengaturan UU PPN Terkait AYDA
1. Pasal 1A ayat (1)
Termasuk dalam pengertian penyerahan BKP adalah penyerahan hak atas BKP karena
suatu perjanjian
Dalam penjelasannya ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan "Perjanjian" meliputi
jual beli, tukar-menukar, jual beli dengan angsuran, atau perjanjian lain yang
mengakibatkan penyerahan hak atas barang.

2. Pasal 4 (1)
PPN dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha.

3. Pasal 16D
PPN dikenakan atas penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak
untuk diperjualbelikan oleh PKP, kecuali atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya
tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c.
19
Peraturan Lain Terkait AYDA
1. Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum
Agunan yang Diambil Alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui
pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh
pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan
dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank.

2. Hak-Hak Berdasarkan UU yang Dapat Dilekatkan Pada Barang Agunan


• Hak Tanggungan (UU 4/1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-
Benda yang Berkaitan dengan Tanah)
• Fidusia (UU 42/1999 tentang Jaminan Fidusia)
• Hipotek (Pasal 1162 KUH Perdata)
• Gadai (Pasal 1150 KUH Perdata)
20
Perlakuan PPN atas AYDA
1. Eksekusi Hak Tanggungan/Fidusia/Hipotek/Gadai oleh Lembaga
Keuangan atas Barang Agunan
Eksekusi hak tanggungan/fidusia/hipotek/gadai oleh lembaga keuangan atas barang
agunan merupakan penyerahan hak atas BKP yang dikenai PPN.

2. PPN dikenakan pada saat penyerahan BKP


Saat penyerahan BKP mengikuti ketentuan PP 1/2012 dan perubahannya.

3. Kreditur membuat FP atas Penyerahan Agunan


Kreditur sebagai PKP wajib membuat FP atas penyerahan BKP berupa barang agunan.
PPN atas
Premi
Asuransi

21
#KemenkeuTepercaya
22
Ruang Lingkup Jasa Asuransi
1. Jasa Asuransi
“jasa asuransi" adalah jasa pertanggungan yang meliputi asuransi kerugian, asuransi jiwa,
dan reasuransi, yang dilakukan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis
asuransi.

2. Bukan Jasa Asuransi


jasa penunjang asuransi seperti jasa agen asuransi, penilai kerugian asuransi, konsultan
asuransi, pemasaran produk asuransi, dll.
23
Isu Terkait Premi Asuransi
1. “Diskon” Premi Asuransi Sebagai Fee atas Jasa Marketing

2. Perlakuan PPN atas Fee dari Perusahaan Reasuransi yang Diterima Oleh
Perusahaan Asuransi Umum

3. Fee Bancassurance yang Diterima Bank dari Perusahaan Asuransi

You might also like