Professional Documents
Culture Documents
SEBAGAI
SISTEM
FILSAFAT
Pembahasan
01 02 03
Sumber Historis, Sosiologis, Esensi dan Urgensi
Konsep pancasila
Politis tentang Pancasila Pancasila sebagai
sebagai ilmu filsafat sebagai Sistem Filsafat Sistem Filsafat
Konsep
pancasila
sebagai ilmu
filsafat w
Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama, untuk mencapai tujuan tertentu, dan secara keseluruhan dia merupakan
satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian segala sesuatu dikatakan memiliki sistem
apabila dia merupakan satu kesatuan, sekalipun terdiri dari berbagai unsur yang
menyertainya. Demiian pula dengan unsur-unsurnya, dia tidak berdiri sendiri karena
masing-masing unsur memiliki hubungan dan keterkaitan yang erat antara yang satu
dengan yang lainnya, sehingga ketotalitasan unit menjadi utuh eksistensinya.
Pengertian Filsafat
Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan
manusia. Dengan lain perkataan selama manusia hidup, maka sebenarnya ia tidak
dapat mengelak dari filsafat, atau dalam kehidupan manusia senantiasa berfilsafat.
Jikalau seseorang hanya berpandangan bahwa materi merupakan sumber
kebenaran dalam kehidupan, maka orang tersebut berfilsafat materialisme.
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Kata
hakikat dapat diartikan sebagai suatu inti yang terdalam dari segala sesuatu yang terdiri
dari sejumlah unsur tertentu dan yang mewujudkan sesuatu itu, sehingga dipisahkan
dengan sesuatu lain dan bersifat mutlak. Pancasila sebagai dasar filsafat negara
(Philosophische Grondslag) nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila mendasari seluruh peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Artinya, nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan harus mendasari seluruh
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh: Undang-Undang No. 44 tahun
2008 tentang Pornografi.
Sumber Historis,
Sosiologis, Politis
tentang Pancasila
sebagai Sistem
a Filsafat
Sumber Historis Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pada 12 Agustus 1928, Soekarno pernah menulis di Suluh Indonesia yang menyebutkan bahwa nasionalisme
adalah nasionalisme yang membuat manusia menjadi perkakasnya Tuhan dan membuat manusia hidup dalam
roh (Yudi Latif, 2011: 68).
Rasa kebangsaan terwujud dalam bentuk cinta tanah air, yang dibedakan ke dalam
3 jenis, yaitu tanah air real, tanah air formal, dan tanah air mental. Tanah air real
adalah bumi tempat orang dilahirkan dan dibesarkan, bersuka, dan berduka, yang
dialami secara fisik sehari-hari. Tanah air formal adalah negara bangsa yang
berundang-undang dasar, yang Anda, manusia Indonesia, menjadi salah seorang
warganya, yang membuat undang-undang, menggariskan hukum dan peraturan,
menata, mengatur dan memberikan hak serta kewajiban, mengesahkan atau
membatalkan, memberikan perlindungan, dan menghukum, memberikan paspor
atau surat pengenal lainnya.
KESIMPULAN
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah kesadaran para pendiri
negara, termasuk Soekarno ketika menggagas ide philosofische grondslag. Perenungan ini mengalir ke
arah upaya untuk menemukan nilai-nilai filosofis yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Sistem
filsafat merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu sehingga perenungan awal yang
dicetuskan para pendiri negara merupakan bahan baku yang dapat dan akan terus merangsang
pemikiran para pemikir berikutnya, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat dengan berbagai
pemikiran para tokoh yang bertitik tolak dari teori-teori filsafat akan dibahas pada subbab tersendiri.
TERIMA KASIH