You are on page 1of 18

Kalau harimau sedang mengaum Bunyinya sangat berirama Kalau ada ulangan umum Marilah kita belajar bersama

================================ Hati-hati menyeberang Jangan sampai titian patah Hati-hati di rantau orang Jangan sampai berbuat salah ================================ Manis jangan lekas ditelan Pahit jangan lekas dimuntahkan Mati semut karena manisan Manis itu bahaya makanan. ================================ Buah berangan dari Jawa Kain terjemur disampaian Jangan diri dapat kecewa Lihat contoh kiri dan kanan ================================ Di tepi kali saya menyinggah Menghilang penat menahan jerat Orang tua jangan disanggah Agar selamat dunia akhirat ================================ Tumbuh merata pohon tebu Pergi ke pasar membeli daging Banyak harta miskin ilmu Bagai rumah tidak berdinding ================================ Pinang muda dibelah dua Anak burung mati diranggah Dari muda sampai ke tua Ajaran baik jangan diubah ================================ Anak ayam turun sepuluh Mati satu tinggal sembilan Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh Supaya engkau tidak ketinggalan ================================ Anak ayam turun sembilan Mati satu tinggal delapan

Ilmu boleh sedikit ketinggalan Tapi jangan sampai putus harapan ================================ Anak ayam turun delapan Mati satu tinggal lah tujuh Hidup harus penuh harapan Jadikan itu jalan yang dituju ================================ Ada ubi ada talas Ada budi ada balas Sebab pulut santan binasa Sebab mulut badan merana ==========Pantun Nasehat=========== Jalan kelam disangka terang Hati kelam disangka suci Akal pendek banyak dipandang Janganlah hati kita dikunci ================================ Bunga mawar bunga melati Kala dicium harum baunya Banyak cara sembuhkan hati Baca Quran paham maknanya ================================ Ilmu insan setitik embun Tiada umat sepandai Nabi Kala nyawa tinggal diubun Turutlah ilmu insan nan mati ================================ Ke hulu membuat pagar, Jangan terpotong batang durian; Cari guru tempat belajar, Supaya jangan sesal kemudian. ================================ Tiap nafas tiadalah kekal, Siapkan bekal menjelang wafat. Turutlah Nabi siapkan bekal, Dengan sebar ilmu manfaat. ================================ Pinang muda dibelah dua Anak burung mati diranggah Dari muda sampai ke tua Ajaran baik jangan diubah

================================ Anak ayam turun sepuluh Mati satu tinggal sembilan Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh Supaya engkau tidak ketinggalan ================================ Anak ayam turun sembilan Mati satu tinggal delapan Ilmu boleh sedikit ketinggalan Tapi jangan sampai putus harapan ================================ Anak ayam turun delapan Mati satu tinggal lah tujuh Hidup harus penuh harapan Jadikan itu jalan yang dituju ================================ Ada ubi ada talas Ada budi ada balas Sebab pulut santan binasa Sebab mulut badan merana ================================ Manis jangan lekas ditelan Pahit jangan lekas dimuntahkan Mati semut karena manisan Manis itu bahaya makanan. ================================ Buah berangan dari Jawa Kain terjemur disampaian Jangan diri dapat kecewa Lihat contoh kiri dan kanan ================================ Di tepi kali saya menyinggah Menghilang penat menahan jerat Orang tua jangan disanggah Agar selamat dunia akhirat ================================ Tumbuh merata pohon tebu Pergi ke pasar membeli daging Banyak harta miskin ilmu Bagai rumah tidak berdinding ================================ Di tepi kali saya menyinggah

Menghilang penat menahan jerat Orang tua jangan disanggah Agar selamat dunia akhirat ================================ Jalan kelam disangka terang Hati kelam disangka suci Akal pendek banyak dipandang Janganlah hati kita dikunci ================================ Bunga mawar bunga melati Kala dicium harum baunya Banyak cara sembuhkan hati Baca Quran paham maknanya ================================ Apa guna berkain batik Kalau tidak dengan sucinya? Apa guna beristeri cantik Kalau tidak dengan budinya ================================ Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu Bersenang-senang kemudian ================================ Buah cempedak diluar pagar Ambil galah tolong jolokkan Saya budak baru belajar Kalau salah tolong tunjukkan ================================ Ilmu insan setitik embun Tiada umat sepandai Nabi Kala nyawa tinggal diubun Turutlah ilmu insan nan mati ================================ Ke hulu membuat pagar, Jangan terpotong batang durian; Cari guru tempat belajar, Supaya jangan sesal kemudian. ================================ Tiap nafas tiadalah kekal, Siapkan bekal menjelang wafat.

Turutlah Nabi siapkan bekal, Dengan sebar ilmu manfaat.

Pantun Lucu
Buah semangka buah duren Nggak nyangka gue keren Pohon pisang daunnya layu bisa dijadikan pupuk disawah saat abang bilang i lap yu ku cuma bisa bilang, ciyus miapah Hilir lorong mudik lorong Bertongkat batang temberau Bukan saya berkata bohong Katak memikul paha kerbau Orang menganyam sambil duduk Kalau sudah bawa ke balai Melihat ayam memakai tanduk Datang musang meminta damai Jalan-jalan ke pinggir empang Nemu sendok di pinggir empang Hati siapa tak bimbang Saya botak minta dikepang Buat apa panen kelapa Kalau belum tumbuh tunas Buat apa membeli vespa Cicilan kompor saja belum lunas Pergi ke pasar naik onta Membeli anting intan permata Gak peduli situ udah tua Yang penting saling mencinta Lagi males bikin ketupat mending main bola sodok Nenek yang pandai melompat pasti itu nenek kodok

Kucing kurus mandi dipapan minta ikan dikasi kue cucur Gak salah dibilang muke jambang kalau cemberut tambah ancur! Tanam pete dipinggir kali petenya lari ga tau diri Jangan misscall aja kalau berani telpon gue kalau punya nyali Buah semangka buah manggis gak nyangka gue manis Ada gula, ada semut iihh gila, gue imut Mancing dikali dapet banyak diambil kucing dalam tempayan TAHU pake huruf U jadi enak kalau pake huruf I jadi gak doyan Jangan takut Jangan kawatir Itu kentut Bukan petir Bunga mawar tangkai berduri Laris manis pedang cendol Aku tersenyum malu sekali Ingat dulu suka mengompol Jalan-jalan ke Kota Arab Jangan lupa membeli kitab Cewek sekarang tidak bisa diharap Bodi bohai betis berkurap Kelap-kelip lampu diskotik Ada musik tambah asik Gimana mau nilai apik Makannya cuma keripik
Jika pergi ke padang datar Jangan lupa pulang berlabuh Jika kita kepingin pintar Belajarlah sungguh-sungguh Jika ingin mendulang cadas

Jangan lupa palu baja Jika murid tumbuh cerdas Guru pun ikut bahagia CIRI CIRI PANTUN : 1. Setiap bait terdiri 4 baris 2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran 3. Baris 3 dan 4 merupakan isi 4. Bersajak a b a b 5. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata 6. Berasal dari Melayu (Indonesia) Contoh : Ada pepaya ada mentimun (a) Ada mangga ada salak (b) Daripada duduk melamun (a) Mari kita membaca sajak (b) MACAM-MACAM PANTUN 1. DILIHAT DARI BENTUKNYA a. PANTUN BIASA Pantun biasa sering juga disebut pantun saja. Contoh : Kalau ada jarum patah Jangan dimasukkan ke dalam peti Kalau ada kataku yang salah Jangan dimasukan ke dalam hati 2. SELOKA (PANTUN BERKAIT) Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait. CIRI-CIRI SELOKA: a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua. b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga c. Dan seterusnya

Contoh : Lurus jalan ke Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan Kayu jati bertimbal jalan, Turun angin patahlah dahan Ibu mati bapak berjalan, Ke mana untung diserahkan 3. TALIBUN Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi. Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi. Jadi : Apabila enam baris sajaknya a b c a b c. Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a b c d a b c d Contoh : Kalau anak pergi ke pekan Yu beli belanak pun beli sampiran Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu 4. PANTUN KILAT ( KARMINA ) CIRI-CIRINYA : a. Setiap bait terdiri dari 2 baris b. Baris pertama merupakan sampiran c. Baris kedua merupakan isi d. Bersajak a a e. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata Contoh : Dahulu parang, sekarang besi (a)

Dahulu sayang sekarang benci (a) 2. DILIHAT DARI ISINYA 2.1. PANTUN ANAK-ANAK Contoh : Elok rupanya si kumbang jati Dibawa itik pulang petang Tidak terkata besar hati Melihat ibu sudah datang 2.2. PANTUN ORANG MUDA Contoh : Tanam melati di rama-rama Ubur-ubur sampingan dua Sehidup semati kita bersama Satu kubur kelak berdua 2.3. PANTUN ORANG TUA Contoh : Asam kandis asam gelugur Kedua asam riang-riang Menangis mayat di pintu kubur Teringat badan tidak sembahyang 2.4. PANTUN JENAKA Contoh : Elok rupanya pohon belimbing Tumbuh dekat pohon mangga Elok rupanya berbini sumbing Biar marah tertawa juga 2.5. PANTUN TEKA-TEKI Contoh : Kalau puan, puan cemara Ambil gelas di dalam peti

Kalau tuan bijak laksana Binatang apa tanduk di kaki

Orang Sasak pergi ke Bali Membawa pelita semuanya Berbisik pekak dengan tuli Tertawa si buta melihatnya Jalan-jalan ke rawa-rawa Jika capai duduk di pohon palm Geli hati menahan tawa Melihat katak memakai helm Limau purut di tepi rawa, buah dilanting belum masak Sakit perut sebab tertawa, melihat kucing duduk berbedak jangan suka makan mentimun karna banyak getahnya hai kawan jangan melamun melamun itu tak ada gunanya

Limau purut lebat dipangkal Sayang selasih condong uratnya Angin ribut dapat ditangkal Hati yang kasih apa obatnya Ikan belanak hilir berenang Burung dara membuat sarang Makan tak enak tidur tak tenang Hanya teringat dinda seorang Anak kera diatas bukit Dipanah oleh Indera Sakti Dipandang muka senyum sedikit Karena sama menaruh hati Ikan sepat dimasak berlada Kutunggu di gulai anak seberang Jika tak dapat di masa muda Kutunggu sampai beranak seorang

Kalau tuan pergi ke Tanjung Kirim saya sehelai baju Kalau tuan menjadi burung Sahaya menjadi ranting kayu Kalau tuan pergi ke Tanjung Belikan sahaya pisau lipat Kalau tuan menjadi burung Sahaya menjadi benang pengikat Kalau tuan mencari buah Sahaya pun mencari pandan Jikalau tuan menjadi nyawa Sahaya pun menjadi badan Mulut manis hati nak baik, Itulah amalan turun temurun; Benda apa yang akan naik, Apabila saja hujan turun.(payung) Pergi umrah setiap tahun, Moga sentiasa murah rezeki Dalam batang ada daun, Dalam daun ada isi?(lemang) Terbang tinggi si burung helang Hinggap di atas pohon meranti Anak ramai ibunya seorang, Bila bergesel berapi-rapi?(mancis) Pisau lipat dimainnya kera Tangannya luka lalu terjun Makan kuat tidak terkira Kenyangnya tidak tahi bertimbun? (api) Cik Limah bersama anak lelaki Duduk makan keropok lekor Yang mengejar tidak berkaki, Yang dikejar tiada berekor?(ular dan katak) Tuan puteri belajar menari Tari diajar oleh Pak Harun Kalau Tuan bijak bestari Apa yang naik tak pernah turun? (umur)

Ada tubuh ada tangan, Tiada kepala tiada kaki; Sangat berguna waktu hujan, Apakah dia yang dimaksudkan ini.(baju hujan) Burung nuri burung dara Terbang ke sisi taman kayangan Cubalah teka wahai saudara Semakin diisi makin ringan? (belon) Budak-budak ramai di pekan Hari raya membakar petas Kalau adik pandai kiasan Apakah buah gugur ke atas?(buah Melaka) Minah ketawa terjerit-jerit Melihat koyak pada seluar Orang putih duduk sederet Pagar didalam tebing diluar? (gigi) Buah budi bidara mengkal Masak sebiji di tepi pantai Hilang budi bicara akal Buah apa tidak bertangkai?(buah hati) Hidup aman di dalam kota, Ada pemimpin bernama raja; Buruh-buruh rajin bekerja, Askar bertugas setiap masa.(anai-anai/semut) Ada sebiji roda pedati Bentuknya bulat daripada besi Bila bermain diikat sekuat hati Dilempar hidup dipegang mati? (gasing) Walau dibungkus bukan kiriman, Sudah takdir tuhan yang satu, Meski ditanam bukan tanaman, Cubalah teka apakah itu?(mayat) Bila kecil boleh ditiup, Sudah besar janganlah lagi, Kalau tercucuk ia meletup, Kalau terlepas terbangnya tinggi.(balon) Tinggi duduk di atas sekali, Bukan bulan bukan matahari;

Bila malam ia berseri, Bila siang ia berganti.(bintang) Buah budi bedara mengkal Masak sebiji di tepi pantai Hilang budi bicara akal Buah apa tidak bertangkai? (buah melaka)
Kalau tuan bawa keladi, bawakan juga si pucuk rebung. Kalau tuan bijak bestari, binatang apa tanduk di hidung? Terendak bentan lalu dibeli, untuk pakaian saya turun ke sawah. Kalau tuan bijak bestari, apa binatang kepala di bawah? Kalau tuan meuda teruna, pakai seluar dengan gayanya. Kalau tuan bijak laksana, biji diluar apa buahnya? Tunggal padi jangan dibertangguh, kunyit kebun siapa galinya. Kalau tuan cerdik nan tangguh, langit tergantung mana talinya? Rancak gagah silat pahlawan, bertahan di kanan menyerang di kiri. Tatkala bulang dilindung awan, mengapa pungguk berdiam diri? Banyak bunga ditanam, cuma satu ku petik. Banyak anak perawan, cuma adik yang cantik. banyak buah semangka, dibawa dalam sampan. Banyak anak jejaka, cuma abang yang tampan.

Kumpulan Pantun Jenaka


Ikan tuna bukan ditambak Jangan masukkan kedalam peti Kami tertawa terbahak-bahak Lihat nenek pakai rok mini Sepanjang hari naik pedati Kakinya bengkak digigit semut Bajuri bingung sepanjang hari Melihat perut semakin gendut Siapa tak suka ikan teri Mudah disimpan kedalam kendil Seketika musang berlari Dikejar ayam membawa bedil Banyak tempat kursus bahasa Tapi tidak sediakan kopi Banyak tikus tertawa-tawa Melihat kucing memakai topi Jika di sawah banyak belalang Kepompong pun dimusnahkan Jika Arjuna sudah datang Si Bagong pun dilupakan Banyak penjual di Kota Sorong Tak kutemukan ayam kate Kakek nenek sudah ompong Tapi makin suka makan sate Anton membuat gulai Bu Nita sedang berkaca Penonton bersorak ramai Melihat kera bersepeda Ada tokek memanjat tali Ada kakek mengejar tokek Sang nenek memakai rok mini Sang kakek bercelana pendek Ada yang berkulit hitam legam Terantuk batu sebab lari

Hanya karena telepon genggam tak malu menjadi pencuri Dimana kuang hendak bertelur Diatas lata dirongga batu Dimana tuan hendak tidur Diatas dada dirongga susu Elok berjalan kota tua Kiri kanan berbatang sepat Elok berbini orang tua Perut kenyang ajaran dapat Sakit kaki ditikam teruju Jeruju ada didalam paya Sakit hati memandang susu Susu ada didalam kebaya Naik kebukit membeli lada Lada sebiji dibelah tujuh Apanya sakit berbini janda Anaka tiri boleh disuruh Orang Sasak pergi ke Bali Membawa pelita semuanya Berbisik pekak dengan tuli Tertawa si buta melihatnya Ada apa diseberang itu Mentimun busuk dimakan kalong Ada apa diseberang itu Bujang bungkuk gadis belong Limau purut ditepi rawa Buah dilanting belum masak Sakit perut sebab ketawa Melihat kucing duduk berbedak

Pancing ikan di atas sampan Menggali cacing jadikan umpan Sudah lama hidup sendirian Siapa ya yang mau kenalan jalan-jalan ke kalimantan Hanya untuk membeli acar

Perih rasanya hidup kesepian Pingin rasanya punya pacar Pergi bertamu mengetuk pintu bersilaturrahmi ke rumah teman Eh ada cewek manis di depanku Senyumnya manis wajah menawan Bunga melati aromanya harum Tumbuh mekar dalam jambangan Ada cewek manis sedang tersenyum Boleh dong kita kenalan Manis rasanya buah rambutan Buahnya bulat warnanya merah Setelah kita saling berkenalan Bolehkah aku datang ke rumah Bunga anggrek bunga lili Kelopak mekar indah berseri Ingin rasanya aku mendekati Lalu Menjadikanmu kekasih hati Buat tapai campur ragi Jahe putih dibuat jamu Kulihat wajahmu manis sekali Ingin sekali jadi kekasihmu Anak perawan memakai pita Lipstiknya merah lesung pipitnya Tentu saja aku terpesona Sayang disayang ada yang punya Tanamlah tanam si pokok duku tanam di samping pohon jambu Andai dia menerima cintaku Betapa bahagia rasa hatiku
Ayam boleh, ikan pun boleh. Yang penting ada nasinya. Hitam boleh, Putih pun boleh. Yang penting baik hatinya. pantun muda-mudi dari bantan ke tanjung kandis berlayar ditumbang utara

lagi berhadapan mulutnya manis balik belakang lain bicara ambil puan di atas batu hendak berlayar ke benua jawa jika tuan berkata begitu esok hari kakanda bawa terang bulan terang kepaya raja mesir bertenun kain tuan dipandang bertambah caya rasaku tidak pada yang lain ambil puan dari merinda pandan di jawa saya robohkan jika tuan membawa adinda badan dan nyawa saya serahkan ayam belanda terbang ke jambi pandan di jawa diagungkan jika kakanda nengingkar janji badan dan nyawa menanggungkan buat apa berkain batik kalau tidak pakai selendang melihat kamu berwajah cantik hatiku jadi ingin meminang padang berbunga dalam rimba angin menderu dari tiku badanlah lama tidak bersua kinilah baru bertemu baru diikat bunga tanjung sama terikat bunga pandan baru melihat adik kandung kembali semangat dalam badan dari mana hendak ke mana dari jepang hendak ke cina kakau boleh saya bertanya bunga yang cantik siapa yang punya

ku tak ingin sepiring belut yang ku ingin sepiring nasi ki tak ingin cinta di mulut yang ku ingin cinta di hati disana gunung disini gunung ditengah tengah pohon melati disana bingung disini bingung sama sama menaruh hati kalau tidak karena puan tidak bintang meninggi hari kalau tidak karena tuan tidak beta sampai kemari buah mengkudu kusangka kandis kandis terletak dalam puan gula madu kusangka manis manis lagi senyummu,tuan dari mana datangnya kereta kalau bukan dari stasiun balapan dari mana datangnya cinta kalau bukan dari kenalan nenek nenek jualan jamu jualan jamu di jemnatan layang aku ingin mencintaimu cintaku hanya untukkmu sayang buah mengkudu buah manggis kedua buah jatuh di parit mengapa mulut berkata manis kalau hati terasa pahit

You might also like