You are on page 1of 13

HUBUNGAN MOTIVASI IBU DENGAN PENIMBANGAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PETANANG KOTA LUBUK

LINGGAU TAHUN 2010 H. Rusian !" SKM" MS


Health Community Program Study STIKES Bhakti Husada Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Bengkulu Telp !"#$% &#'&& Email (stikesbh!#)gmail.*om

+BST,+CT
Weighing is an activity that aims to monitor infants by looking up or no weight using scales for a dacin, on a monthly basis using the Card Towards Healthy (KM !" #roblems in the study is the low motivation of mothers in performing weighing under five in the #osyandu Work $rea Health Center City #etanang %ubuk %inggau &'(&" )idukungn from the initial survey of the &* mothers who had children only + people who do the weighing" The purpose of this study was to note the relationship with maternal motivation in infants weighing #etanang %ubuk %inggau" Types of research used is descriptive analytical that is the cross sectional design" The study population was all mothers who have children in the area of the City Health Center #etanang %ubuk %inggau" ampling in this study is proportional to the amount of sample random sampling as much as ,-. people" $nalysis of the data used is univariate and bivariate analysis with a statistical test chi/s0uare test at '"'* significance level" The results of the chi / s0uare states that there is a relationship with the mother1s motivation weighing balita")isimpulkan that most (*23! mothers had low motivation in infants weighing activities and almost all respondents (22"&3! did not do the weighing" The results of this study is e4pected to be a reference in an effort to improve guidance and counseling to families about the importance of weighing infants to determine the nutritional status of children, enable the role of the cadre to help increase the motivation of mothers / mothers who have children about the activities of posyandu especially infants weighing" 5ive a clear perception of body weight in infants weighing so health workers can monitor and control the nutritional status of children in their working area" Key-ords ( .oti/ation0 1eight 1eighing Toddlers

PENDAHULUAN Penimbangan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memonitoring balita dengan melihat naik atau tidak berat badan dengan menggunakan alat timbang berupa dacin, ynag dilakukan sebulan sekali dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Penimbangan merupakan salah satu pelaksaan kegiatan posyandu dalam rangka mengoptimalisasi potensi tumbuh kembang anak. Status gizi masyarakat yang dapat dilihat dari indikator kurang energi protein (KEP) pada anak balita dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil. Pada tahun !!" tercatat bah#a $$ balita yang di %a#ah &aris Merah (%&M), sedangkan pada tahun !'! tercatat sebanyak '$( balita yang %&M dari ) Puskesmas yang tersebar di *ubuk *inggau yaitu Puskesmas Perumnas, Sidorejo, +itra Medika, ,aba -emekeh, Sumber .aras, Petanang, dan Magang. /ari ke delapan Puskesmas tersebut cakupan penimbangan balita yang paling rendah terdapat pada Puskesmas Petanang. Puskesmas Petanang adalah salah satu puskesmas ra#at inap yang ada di Kota *ubuk *inggau Selatan, Puskesmas Petanang memiliki dua belas posyandu dengan jumlah balita yang ada di #ilayah tersebut sebanyak .0$( balita. /ari .0$( balita yang melakukan penimbangan hanya 0!( balita artinya sebanyak .!$! balita tidak melakukan penimbangan dan sebanyak 1( balita memiliki berat badan di batas garis merah. (/inas Kesehatan *ubuk *inggau, !'!).

2endahnya cakupan penimbangan balita dipuskesmas dapat disebabkan oleh beberapa 3aktor yaitu 3aktor perilaku indi4idu, perilaku masyarakat, partisipasi masyarakat dan penerapan. 5aktor penentu perilaku masyarakat terdiri dari 3aktor predisposisi seperti umur ibu, pengetahuan, pekerjaan ibu, pendidikan, jumlah anak, sikap, pendapatan. 5aktor pemungkin (Enabling 5aktors) seperti keterjangkauan 3asilitas dan jarak ke posyandu. 5aktor pendukung lainnya yang dapat menyebabkan rendahnya kunjungan ibu ke posyandu atau puskesmas yaitu peran kader (6otoatmodjo, !!1). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan itu terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kogniti3 merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (o4ert beha4ior) (6otoatmodjo, !!1). ,ingkat pengetahuan ibu di #ilayah kerja Puskesmas Petanang sebagian memiliki pengetahuan yang kurang hal ini dapat terlihat dari sur4ey a#al yang peneliti lakukan yaitu dengan melakukan #a#ancara pada 0 ibu yang memiliki balita di .ilayah Puskesmas Petanang Kecamatan *ubuk *inggau Selatan 77 tentang moti4asi ibu terhadap kegunaan puskesmas, '8 orang ibu mengatakan bah#a mereka kurang

tertarik atau moti4asi rendah untuk datang ke Puskesmas atau posyandu sehingga ibu 9 ibu kurang menggunakan puskesmas atau meman3aatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan " orang ibu memiliki moti4asi dan mengikuti kegiatan penimbangan berat badan balita. Moti4asi sebagai konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu dan respon intrinsik yang menampakkan perilaku manusia. Sedangkan menurut Moekijat ( !!!) dalam bukunya :/asar;dasar Moti4asi< bah#a moti4asi yaitu dorongan= menggerakkan, sebagai suatu perangsang dari dalam, suatu gerak hati yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. /jamarah ( !! ), menyatakan moti4asi terbagi menjadi (dua) jenis yaitu moti4asi intrinsik dan moti4asi ekstrinsik.. Moti4asi intrinsik datang dari hati sanubari umumnya karena kesadaran, misalnya ibu memba#a balita ke posyandu karena ibu tersebut sadar bah#a dengan memba#a balita ke posyandu maka balita akan mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi dan pelayanan kesehatan untuk balita lainnya sedangkan moti4asi ekstrinsik adalah moti3;moti3 yang akti3 dan ber3ungsi karena adanya perangsang atau pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu (/jamarah, !! ). Penimbangan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memonitoring balita dengan melihat naik atau tidak berat badan dengan menggunakan alat timbang berupa dacin, ynag dilakukan

sebulan sekali dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Penimbangan merupakan salah satu pelaksanaan kegiatan posyandu dalam rangka mengoptimalisasi potensi tumbuh kembang anak (PKK, '"""). /i dalam melakukan penimbangan berat badan balita perlu suatu keterampilan tersendiri oleh petugas, agar dapat melakukan penimbangan secara benar sehingga tidak menyebabkan kesalahan dalam interpretasi status gizi. Keterampilan kader dalam melakukan penimbangan dapat dinilai berdasarkan ketepatan dan ketelitiannya dalam melakukan penimbangan atau yang disebut presisi dan akurasi. Presisi adalah kemampuan mengukur subjek yang sama secara berulang;ulang dengan kesalahan yang minimum. Sedangkan akurasi adalah kemampuan untuk mendapatkan hasil yang sedekat mungkin dengan hasil yang diperoleh penyelia (Supariasa, !! ). Perilaku adalah tindakan atau akti4itas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain > berjalan, berbicara, menangis, terta#a, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. /ari uraian ini dapat disimpulkan bah#a yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau akti4itas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (6otoatmodjo, !!1). METODE PENELITIAN -enis penelitian adalah deskripti3 yang bersi3at analitik dengan pendekatan

+ross sectional study. ?ariabel independen dan dependen dikurur sekaligus dalam #aktu bersamaan dan menggunakan kuesioner tentang suatu keadaan objekti3 (6otoatmodjo, !!0). ?ariabel independen adalah moti4asi dan 4ariabel dependen adalah penimbangan berat badan. *okasi penelitian dilakukan di seluruh posyandu #ilayah kerja Puskesmas Petanang *ubuk *inggau yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan -uni !'!. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang melakukan penimbangan di .ilayah Kerja Puskesmas Petanang Kota *ubuk *inggau ,ahun !!" dengan jumlah .0$( orang. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap me#akili seluruh populasi. /engan besar sampel berdasarkan rumus menurut 6otoatmodjo yaitu 1$8 balita dengan menggunakan teknik proposional sampling.

@nalisis Ani4ariat digunakan untuk melihat gambar distribusi 3rekuensi moti4asi dan partisipasi ibu dalam penimbangan berat badan balita. @nalisis %i4ariat digunakan untuk melihat hubungan antara 4ariabel independen (moti4asi dan partisipasi ibu) dan 4ariabel dependen (penimbanga berat badan balita) menggunakan rumus +hi;SBuare dengan tingkat keyakinan "0C atau !,!0 yang diolah menggunakan program SPSS pada komputer. HASIL DAN PEMBAHASAN %erdasarkan hasil #a#ancara dan penyebaran kuesioner diperoleh data bah#a ibuyang memiliki balita dengan moti4asi rendah sebanyak 0(,)C artinya sebagian besar ibu dengan moti4asi rendah. /an ibu yang memiliki balita sebagian besar tidak melakukan penimbangan pada balita yaitu sebanyak 80C. Dasil hubungan moti4asi dengan penimbangan berat badan pada balita dapat dilihat pada tabel diba#ah ini >

,abel ' Dubungan moti4asi ibu dengan penimbangan balita di Posyandu .ilayah Kerja Puskesmas Petanang Kota *ubuk *inggau ,ahun !'! Penimbangan %alita -umlah Moti4asi /itimbang ,idak /itimbang P 6 C 6 C 6 C ,inggi "$ 8$,$ 0 10,8 '$8 '!! 2endah ( '1,0 '(1 )8,0 !! '!! !,!!!

%erdasarkan tabel diatas menunjukkan tabulasi silang antara

moti4asi dengan penimbangan berat badan pada balita. ,ernyata dari '$8 ibu yang memiliki moti4asi tinggi terdapat "$ ibu (8$,$C) melakukan penimbangan pada balita dan dari !! ibu yang memiliki moti4asi rendah terdapat '(1 orang ()8,0C) tidak melakukan penimbangan pada balita. 6amun dari 1$8 ibu yang memiliki balita terdapat juga ibu dengan moti4asi tinggi namun tidak melakukan penimbangan yaitu sebanyak 0 orang (10,8C) dan ibu dengan moti4asi rendah sebanyak ( orang ('1,0C) yang melakukan penimbangan. %erdasarkan hasil uji +hi; SBuare hasil tabel diperoleh nilai p sebesar (!,!!!), karena p E !,!0 maka Da diterima artinya ada hubungan yang bermakna antara moti4asi ibu dengan penimbangan balita di posyandu #ilayah Puskesmas Petanang Kota *ubuk *inggau. PEMBAHASAN Hu#un$an %&'i(asi i#u )n$an *)ni%#an$an #)+a' #a an *a a #a,i'a i P&s!an u B&u$)n(i, Wi,a!a- K)+.a Pus/)s%as P)'anan$ K&'a Lu#u/ Lin$$au. %erdasarkan hasil uji +hi;SBuare hasil tabel diperoleh nilai p sebesar (!,!!!), karena p E !,!0 maka Da diterima artinya ada hubungan yang bermakna antara moti4asi ibu dengan penimbangan balita di posyandu #ilayah Puskesmas Petanang Kota *ubuk *inggau. %erdasarkan #a#ancara diketahui bah#a dari '$8 responden yang memiliki moti4asi

tinggi "$ orang (8$,$C) melakukan penimbangan berat badan hal ini disebabkan karena ibu merasa penimbangan berat badan sangat penting guna mengetahui pertumbuhan balitanya dan status gizi selain itu pelayanan yang diberika oleh posyandu sangat memuaskan dimana setiap pelaksanaan posyandu petugas kesehatan selalu memberikan penyuluhan 9 penyuluhan tentang kesehatan balita. 6amun terdapat juga 0 responden (10,8C) tidak melakukan penimbangan berat badan balita, hal ini disebakan karena beberapa 3aktor yaitu jarak pelayanan kesehatan yang jauh, pekerjaan dan jumlah anak. 7bu mengatakan bah#a ia mengetahui bah#a penimbangan berat badan sangat penting namun mereka tidak dapat mengantar atau melakukan kunjunngan ke posyandu atau pelayanan kesehatan lainnya karena ibu sibuk bekerja dikebun., Moti4asi responden yang datang ke posyandu terutama untuk melakukan penimbangan berat badan balita bisa dipengaruhi oleh 3aktor instrikstik yaitu moti4asi yang diba#a sejak lahir tanpa dipelajari maupun 3aktor ekstrinsik dari responden yaitu media cetak maupun elektronik yang ada sekarang ini, sehingga kedua 3aktor tersebut dapat mendorong responden untuk datang ke posyandu. /isamping itu juga pendidikan kesehatan dari tenaga medis bisa memperkuat moti4asi yang sudah ada sehingga responden mampu mengekspresikannya dengan datang ke posyandu. ,homas dalam buku 6otoadmojo ( !!0) menyatakan bah#a moti4asi

dikelompokan menjadi $ golongan keinginan yaitu keinginan untuk keamanan (security), keinginan untuk diakui (recognition), keinginan untuk ditanggapi (response 3rom others) dan keinginan untuk pengalaman baru. Penelitian ini sejalan dengan pernyataan ,ambunan ( !!!) yang mengatakan bah#a pada umumnya, praktek atau tindakan dimulai dari adanya bekal pengetahuan, selanjutnya pengetahuan yang dimiliki tersebut akan membentuk sikap dan pada akhirnya akan ter#ujud dalam bentuk tindakan. Suatu sikap belum otomatis ter#ujud dalam suatu tindakan. Antuk ter#ujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan 3aktor pendukung atau sesuatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah 3asilitas. 5asilitas dimaksud dapat berupa alat atau bahan dan keterjangkauan terhadap biaya atau jarak. /isamping 3aktor 3asilitas juga diperlukan dukungan (support) dari pihak lain, misalnya suami, orang tua atau mertua, dan lain;lain. Manurung ( !!") mengatakan bah#a tingkat tidak akti3nya ibu ke posyandu baik untuk melakukan penimbangan berat badan kemungkinan disebabkan beberapa hal antara lain ibu tidak sempat atau terlalu sibuk dengan pekerjaan. Selain 3aktor pekerjaan, kurangnya penyebaran in3ormasi tentang man3aat penimbangan sehingga ibu kurang atau tidak mengerti tentang arti dan man3aat penimbangan, kurangnya dukungan dari pihak keluarga serta keadaan ekonomi keluarga 2inaldy ( !!$), menyatakan dalam penelitiannya yang berjudul :

5aktor;5aktor yang %erhubungan dengan Keikutsertaan 7bu %alita pada Kegiatan Posyandu di Kabupaten Kepulauan 2iau<, 3aktor yang berhubungan dengan keikutsertaan ibu balita pada kegiatan di posyandu adalah 3aktor umur balita, 3aktor jarak ke rumah ke posyandu, 3aktor dukungan keluarga, dan 3aktor dukungan tokoh masyarakat seperti kepala desa. Sedangkan 3aktor kelengkapan sarana posyandu dan pengetahuan ibu tidak ada hubungan dengan keikutsertaan ibu ke posyandu. .ahyuni ('""$), menyatakan dalam penelitiannya yang berjudul :%eberapa 5aktor yang %erhubungan dengan Partisipasi 7bu %alita dalam Kegiatan Penimbangan di Posyandu /esa Sidorejo %endosari Sukoharjo<, 3aktor yang berhubungan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan penimbangan di posyandu adalah 3aktor usia ibu, 3aktor pendidikan, 3aktor pengetahuan, 3aktor jumlah tanggungan keluarga dan 3aktor penghasilan keluarga. Dal ini sejalan dengan peneliti @jeng ,riyani ( !!)) dengan judul :@nalisis moti4asi dan sikap ibu balita dengan keikutsertaannya dalam penimbangan balita di Posyandu /esa %erahan .etan Kecamatan .edung Kabupaten /emak ,ahun !!)<, @jeng menyatakan bah#a ada hubungan yang signi3ikan antara moti4asi dan sikap dengan keikutsertaan ibu dalam penimbangan balitadi Posyandu /esa %erahan .etan Kecamatan .edung Kabupaten /emak. SIMPULAN DAN SARAN

Si%*u,an %erdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bah#a > '. 7bu yang memiliki balita sebagian besar memiliki moti4asi rendah tentang kegiatan penimbangan berat badan pada balita . 7bu yang memiliki balita hampir seluruh tidak melakukan penimbangan berat badan pada balitanya. 1. @da hubungan antara moti4asi ibu dengan penimbangan berat badan balita di #ilayah kerja Puskesmas Petanang *ubuk *inggau Sa+an %erdasarkan hasil penelitian maka disarankan kepada beberapa pihak yang terkait antara lain institusi Puskesmas Petanang dan /inas Kesehatan *ubuk *inggau perlu meningkatkan upaya bimbingan konseling pada keluarga tentang pentingnya penimbangan berat badan balita guna mengetahui status gizi pada anak, mengakti3kan peran serta kader guna membantu meningkatkan moti4asi ibu 9 ibu yang memiliki balita tentang kegiatan posyandu terutama penimbangan berat badan balita. Memberi persepsi yang jelas tentang penimbangan berat badan pada balita sehingga tenaga kesehatan dapat memantau dan mengontrol status gizi balita di #ilayah kerjanya.

@rikunto, S. '""(. #rosedur #enelitian uatu #endekatan #raktek. 2hineka +ipta. -akarta. /epKes 27. !!0. #edoman Kegiatan Kader di #os #elayanan Terpadu. -oko 5KM -akarta. /inkes *ubuk *inggau. !'!. Pro3il Kesehatan Kota *ubuk *inggau. /jamarah. !! . 6aktor/6aktor yang Mempengaruhi 7alita 7erkun8ung ke #osyandu. /iakses !' /esember !! . http > == digilib. litbang. depkes. go. id E33endi 6asrul. !! . )asar/)asar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. E&+. -akarta. '""0. Pengantar Proses Kepera#atan. E&+. -akarta
7da, %agus. '""'. Pemberdayaan masyarakat untuk me#ujudkan 7ndonesia Sehat, http>==###.usu.ac.id

Khomsan,@li. !!!. Teknik #engukuran #engetahuan 5i9i, 7,%, %andung


Manurung, *amiati, !!". Keakti3an 7bu Ke Posyandu /an Pola Pertumbuhan %alita /i Kelurahan Perdangan 7 Kabupaten Simalungun ,ahun !!), Medan > 5KM ASA. Medika Suara. !!$.

DA0TAR PUSTAKA

Moekijat. !!!. $spek Kesehatan dan 5i9i $nak 7alita,. Fayasan Gbor, -akarta.

Mursinto#arti, '"") tumbuh kembang balita dan kelainannya. 3akultas kedokteran. A6@72 6otoatmodjo, Soekidjo. !!1. Metodologi Penelitian Kesehatan edisi . 2ineka +ipta. -akarta . !!(. #engantar #endidikan Kesehatan dan :lmu #erilaku Kesehatan, @ndi G33set, Fogyakarta PKK. '""". Modul Posyandu. -akarta Kegiatan

Slamet F. '""). #erformance Kader. Kertas Kerja *okakarya. Fogyakarta.


,ambunan, Syari3uddin, !!!. Dubungan ,ingkat Keakti3an 7bu ke Posyandu /engan Status &izi %alita /i Posyandu &elatik Kelurahan ,egal 2ejo Kecamatan Medan Perjuangan Kota Madya Medan ,ahun !!!, Medan > 5KM, ASA. ,au3ik, Poernomo. !!(. Pedoman Kegiatan Kader di *uar -ad#al Posyandu, -akarta.

Puskesmas Petanang, !'!. #rofil #uskesmas ;eban Tahun &'('. *ubuk *inggau
2inaldy, 2, !!$. 5aktor;5aktor yang %erhubungan dengan Keikutsertaan 7bu %alita pada Kegiatan Posyandu di Kabupaten Kepulauan 2iau !!$0 Fogyakarta > 5KM A&M. http <==skripsi=tesiskesehatan masyaratk"com= diakses ,' Mei &'(&. 2usmil, Kusnandi. !! . Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, /eteksi dan 7nter4ensi /ini ,umbuh Kembang @nak /itingkat Pelayanan Kesehatan /asar, http>==###.aBilaputri.rachdian.com

.inardii. ( !!(). 7lmu Prilaku M. @ '!$ %uku Pengantar Mahasis#a @KPE2. P,. 5ajar 7nterpratama. -akarta
.ahyuni, '""$. %eberapa 5aktor yang %erhubungan dengan Partisipasi 7bu %alita dalam Kegiatan Penimbangan di Posyandu /esa Sidorejo %endosari Sukoharjo '""$, %andung > 5KM A6P@/. Hulki3li. !!1. Posyandu dan Kader Kesehatan, http>==library.usu.ac.id

S#anburg, 2essul. +. !!!. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Kepera#atan. -akarta Sadirman. !!(. #erencanaan #enyuluhan Kesehatan Masyarakat . -akarta.

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH 1BBLLR2 DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD DR. M YUNUS BENGKULU TAHUN 2003 Kematian neonatal di negara berkembang termasuk 7ndonesia, diantaranya disebabkan oleh bayi berat badan lahir rendah (%%*2). Menurut SK2, !!', kematian neonatal karena %%*2 sebanyak "C (/epkes 27, '"")). /ata dari 2SA/ /r. M. Funus %engkulu, pada tahun !!8 terdapat '0"! bayi yang lahir, dengan jumlah %%*2 sebanyak 88 (!,'(C) bayi, dan kematian neonatal sebesar ' " (!,!)C) bayi. ,ahun !!) terdapat jumlah kelahiran sebesar ')!! bayi, dengan jumlah %%*2 sebanyak 1)' (!, 'C) bayi, dan kematian neonatal sebesar '0" (!,!"C) bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berat badan lahir rendah (%%*2)dengan kematian neonatal di 2SA/ /r. M Funus %engkulu !!). Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir di 2SA/ /r. M. Funus %engkulu tahun !!), berjumlah '.)!! bayi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 1'), terdiri dari '0" kelompok kasus (kematian neonatal) dan '0" kelompok kontrol (tidak mengalami kematian neonatal). /ata yang digunakan adalah data sekunder (register ruang +' kebidanan). /ata dianalisis secara uni4ariat dan bi4ariat. Dasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara berat bayi lahir rendah (%%*2) dengan kematian neonatal di 2SA/ /r. M. Funus %engkulu tahun !!) (nilai;p I !.!! J G2 I ' ,)'J "0C+7 I (,1 9 ,$'). /iharapkan pera#at yang mera#at bayi baru lahir (neonatus) untuk memberikan penga#asan yang ketat pada %%*2, terutama pada pengaturan suhu, makanan dan proteksi terhadap in3eksi yang mungkin terjadi, sehingga tidak terjadi kematian neonatal. Kata Kunci> 77%;, kematian neonatal"

PENDAHULUAN %%*2 termasuk 3aktor utama dalam peningkatan mortalitas, morboditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka di panjang masa terhadap depan. kehidupannya

diatas $!!! gram. b) umur kehamilan kurang dari 1( minggu. c) mempunyai kelainan congenital. d) lahir dengan as3iksia. -umlah bayi lahir mati menurut Kabupaten=Kota di pro4insi %engkulu pada tahun !!8 tercatat sebesar "( dari tercatat kelahiran tahun 1".)(8 sebesar hidup, kelahiran kematian dari artinya 1'! hidup, bayi 1".0(" angka sedangkan jumlah

Pre4alensi %%*2 diperkirakan '1C dari seluruh kelahiaran di dunia. %%*2 keluarga lebih sering terjadi pada dengan sosial ekonomi

rendah di negara;negara berkembang. "!C kejadian %%*2 didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 10 kali lebih tinggi dibandingkan berat badan lahir lebih dari 0!! gram (/epkes 27, '"")). Menurut Mochtar ('"")), yang diduga menjadi etiologi kematian neonatal, antara lain> 5aktor 7bu, yaitu> a) sosial> pendidikan rendah, ekonomi rendah. b) umur kurang dari ! tahun atau diatas 10 tahun. c) paritas diatas 0. d) hamil tanpa penga#asan. e) hamil dengan penyakit> hipertensi, diabetes mellitus, pre eklampsia= eklampsia. 3) hamil dengan komplikasi. 5aktor %ayi, yaitu> a) bayi resiko tinggi> berat badan (%%) kurang dari 0!! gram atau

kematian bayi di pro4insi %engkulu !!8 sebesar (,)1C per '!!! hidup (/inkes !!(, Pro4 kelahiran

%engkulu, !!8). ,ahun dipro4insi bengkulu terdapat sebanyak '0 bayi lahir mati (!,!!$C), jumlah kematian bayi sebesar 1)0 (!,!'C), dan bayi dengan %%*2 sebesar $'0 (!,!'C) (/inkes Pro4 %engkulu, !!). @ngka Kematian %ayi per '.!!! kelahiran hidup di Pro4insi %engkulu pada tahun !!( sebesar '!,$0, meningkat dari tahun !!8 yang hanya 8, $. /emikian pula data yang diperoleh di ruang +' 2SA/ /r. M. Funus %engkulu tahun !!8 terdapat '0"! bayi yang lahir, dengan jumlah %%*2 sebanyak 88

(!,'(C) bayi, dan kematian neonatal sebesar ' " (!,!)C) bayi. ,ahun !!) terdapat jumlah kelahiran sebesar ')!! bayi, dengan jumlah %%*2 sebanyak 1)' (!, 'C) bayi, dan kematian neonatal sebesar '0" (!,!"C) bayi (2egister 2uang +' Kebidanan 2SA/ /r. M. Funus %engkulu tahun dan !!)). Menurut Mochtar ('"")), yang diduga menjadi etiologi kematian neonatal, antara lain> 5aktor 7bu dan 3aktor bayi. 5aktor ibu meliputi sosial > pendidikan rendah, ekonomi rendah, umur kurang dari ! tahun atau diatas 10 tahun, paritas diatas 0, hamil tanpa penga#asan, hamil dengan penyakit> hipertensi, diabetes mellitus, pre eklampsia= eklampsia, hamil dengan komplikasi. 5aktor %ayi meliputi bayi resiko tinggi> berat badan (%%) kurang dari 0!! gram atau diatas $!!! gram, umur kehamilan kurang dari 1( minggu, mempunyai kelainan !!8

berat bayi yang ditimbang dalam ' (satu) jam setelah lahir (Didayat K &unardi, '"")). Menurut Mansjoer @, ( !!!) %%*2 adalah seluruh bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 0!! gram. Menurut Mochtar ('"")), %%*2 adalah bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan. Menurut Manuaba ('"")), komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi %%*2 adalah aspirasi mekoneum, dapat menyebabkan kolaps paru;paru atau pneumotoraks, jumlah hemoglobinnya tinggi sehingga sering diikuti ikterus dan kern ikterus. a. Dipoglisemia janin, dikarenakan cadangan glikogen yang rendah. b. Keadaan lain yang dapat terjadi> ') @s3iksia sedang sampai as3iksia berat. ) Perdarahan. 1) Panas tinggi. badan

congenital, lahir dengan as3iksia. %ayi berat lahir rendah (%%*2) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 0!! gram tanpa memandang masa gestasi, dan berat lahir adalah

$) +acat yang

ba#aan

%%*2 lain> a. &angguan

menurut

-umiarni ('"")), antara

mematikan. Menurut ('"")), langsung terjadi antara lain> a. Dipotermia. b. Dipoglikemia. c. &angguan dan elektrolit. d. Diperbilirubinemia. e. Sindroma na3as. 3. Paten arteriosus. g. 7n3eksi . h. Perdarahan intra4entrikuler. i. $pnea #rematurity" j. @nemia. Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi;bayi dengan of duktus ga#at cairan -umiarni komplikasi yang pada dapat %%*2,

perkembangan. b. &angguan pertumbuhan. c. &angguan penglihatan (2etinopati). d. &angguan pendengaran. e. Penyakit kronis. 3. Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit. Kenaikan 3rekuensi kelainan ba#aan. paru

Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan kontrol. adalah analitik desain Menurut peneliti pada dengan kasus 6ursalam melakukan 4ariabel

( !!)), penelitian kasus kontrol pengukuran

dependen terlebih dahulu (e3ek), sedangkan 4ariabel independen

ditelusuri 3aktor

secara

retrospekti3 independen)

untuk menentukan ada tidaknya (4ariabel yang berperan. Menurut Suradi dan Sudigdo ( !! ), studi kasus kontrol adalah penelitian dimulai dengan mengidenti3ikasi pasien dengan e3ek atau penyakit tertentu (yang disebut sebagai kasus) dan kelompok tanpa e3ek (disebut kemudian sebagai secara kontrol)J retrospekti3 kasus

diteliti 3aktor resiko yang dapat menerangkan mengapa terkena e3ek, sedangkan kontrol tidak terkena e3ek. /igunakannya desain studi kasus kontrol pada penelitian ini dikarenakan kematian neonatal atau neonatal hidup (e3ek) sudah terjadi pada saat penelitian, secara kemudian ditelusuri

retrospekti3 untuk menentukan adanya 3aktor %%*2 atau tidak %%*2.

You might also like