Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Ilmu fisika merupakan salah
satu bagian dari ilmu pengetahuan alam
(IPA)
yang
menguraikan
dan
menjelaskan
hukum
alam
serta
kejadiannya menurut gambaran pikiran
manusia (Imroni, 2010:1).Ilmu fisika
merupakan ilmu yang bersifat empiris,
artinya setiap hal yang dipelajari dalam
fisika didasarkan pada hasil pengamatan
ISSN 2301-9794
ISSN 2301-9794
METODE
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut
Kunandar (2008:45), PTK adalah
penelitian tindakan yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik
pembelajaran
di
kelas.
Penentuan tempat penelitian adalah
SMP Negeri 7 Jember dengan berbagai
pertimbangan antara lain sebagai
berikut:
a. ada permasalahan di kelas VIIIB
SMP Negeri 7 Jember
yaitu
rendahnya aktivitas dan ketuntasan
hasil belajar fisika siswa;
b. adanya kesediaan dari SMP Negeri
7 Jember untuk dijadikan sebagai
tempat pelaksanaan penelitian;
c. belum pernah diadakan penelitian
serupa SMP Negeri 7 Jember.
Penelitian akan dilakukan pada
semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
Subyek penelitiannya adalah siswa
kelas VIIIB SMP Negeri 7 Jember
Tahun Pelajaran 2012/2013. Pemilihan
subjek pada penelitian ini didasarkan
pada pertimbangan bahwa pada kelas
tersebut terdapat masalah yakni
rendahnya aktivitas dan ketuntasan hasil
belajar fisika siswa
Berdasarkan tujuan penelitian
yang telah dikemukakan di atas, maka
digunakan teknik analisis deskriptif
dengan
mendeskripsikan
secara
kuantitatif dan kualitatif data hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Analisis data aktivitas belajar siswa
Analisis data aktivitas belajar
siswa selama proses belajar
mengajar
melalui
model
pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair
Share
dengan
metode
praktikum menggunakan analisis
deskriptif kualitatif dengan cara
mendeskripsiksn
data
hasil
observasi aktivitas siswa di kelas
VIIIB yang didasarkan pada
indikator yang terdapat dalam
pedoman observasi yang sesuai
dengan RPP yang berisi tentang
kemampuan
kognitif
proses,
psikomotor, dan afektif yang terdiri
dari keterampilan sosial dan
karakter, kemudian dibandingkan
dengan data pra siklus untuk
mengkaji
adanya
peningkatan
aktivitas belajar siswa.
2. Analisis data ketuntasan hasil
belajar siswa
Ketuntasan hasil belajar fisika
siswa
setelah
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe think pair share
secara klasikal dapat dinyatakan
dalam bentuk persentase dengan
rumus:
n
P
x 100 %
N
Keterangan:
P = persentase ketuntasan siswa
n = jumlah siswa yang mencapai
skor 75 dari skor maksimal 100
N = jumlah seluruh siswa
Depdiknas (dalam Hobri,
2007:82).
Seorang siswa dikatakan tuntas
belajar apabila telah mencapai skor
75 dari skor maksimal 100.
Ketuntasan klasikal, suatu kelas
dinyatakan tuntas apabila terdapat
minimal 70% telah mencapai
ketuntasan
individual
75.
ISSN 2301-9794
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tabel 1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dari pra siklus sampai siklus 2
Aktivitas Siswa
Pra siklus
Siklus 1
Siklus 2
Memperhatikan penjelasan
38,46%
75,64%
80,76%
Mengerjakan LKS
38,46%
79,84%
87,17%
Mengajukan pertanyaan
2,56%
12,82%
25,64%
Menjawab pertanyaan
5,12%
35,89%
39,74%
Mengemukakan pendapat
20,51%
25,64%
Melakukan percobaan
72,36%
78,2%
Melakukan pengamatan data
73,07%
78,2%
percobaan
Menuliskan hasil percobaaan
75,64%
85,89%
ISSN 2301-9794
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
80.76
85.89
79.84
38.46
78.2
78.2
75.64
72.36
75.64
73.07
39.74
38.46
pra siklus
35.89
siklus 1
25.64
25.64
20.51
siklus 2
12.82
Memperhatikan Mengerjakan
penjelasan
LKS
2.56
5.12
Mengajukan
pertanyaan
Gambar 1. Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa dari pra siklus sampai siklus 2
Berdasarkan hasil observasi
aktivitas belajar siswa di atas
didapatkan hasil observasi karakter
siswa selama pembelajaran pada siklus
No
1
Jujur
38,46%
74,35%
87,17%
Siswa mengajukan
pertanyaan
2,56%
15,38%
25,64%
38,46%
84,61%
87,17%
38,46%
74,35%
87,17%
78,87%
87,17%
Tanggung
jawab
Kerja
sama
ISSN 2301-9794
No
Rubrik
Pra
siklus
Siklus 1
Siklus 2
38,46%
74,35%
87,17%
5,12%
38,46%
46,15%
Siswa berani
menyampaikan pendapat
25,64%
25,64%
Karakter
Percaya
diri
Tabel 3. Peningkatan ketuntasan hasi belajar dari pra siklus sampai siklus 2
Jumlah
Jumlah siswa
Persentase
Kegiatan
Jumlah
siswa yang
yang belum
Ketuntasan
Pembelajaran
siswa
tuntas
tuntas
klasikal
Pra siklus
39
20
19
51,28 %
Siklus 1
39
29
10
74,35%
Siklus 2
39
35
89,74%
mengalami
peningkatan
sebesar
23,07%, dari siklus 1 sampai siklus 2
mengalami
peningkatan
sebesar
15,39%.
Pembahasan
Pada penelitian ini terdapat dua
rumusan masalah yaitu mengenai
peningkatan aktivitas siswa selama
penerapan
model
pembelajaran
ISSN 2301-9794
Berdasarkan
hasil
analisis
aktivitas mulai dari pra siklus sampai
siklus 2 mengalami peningkatan, hal ini
disebabkan karena pada saat pra siklus
dalam proses pembelajaran guru kurang
melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran, siswa tidak melakukan
praktikum sehingga siswa tidak dapat
membuktikan teori yang ada yang
akhirnya membuat siswa kesulitan
memahami konsep, sedangkan pada
siklus 1 dan siklus 2 dilaksanakan
pembelajaran melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe think pair
share dengan metode praktikum oleh
peneliti, dimana siswa dapat terlibat
secara aktif dalam pembelajaran dengan
memikirkan permasalahan, belajar
kelompok, melakukan praktikum yang
dapat membuat membuktikan sendiri
teori yang ada sehingga siswa lebih
bersemangat mengikuti pembelajaran
dan mereka dapat memahami konsep
dengan mudah serta siswa lebih aktif
untuk
bertanya
dan
menjawab
pertanyaan. Akan tetapi masih ada
beberapa permasalahan pada siklus 1
yaitu siswa masih kesulitan dalam
pembentukan pasangan dan kelompok
hal ini disebabkan karena ketika guru
memberikan penjelasan tentang tata
cara pembelajaran melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe
think pair share dengan metode
praktikum kurang rinci sehingga siswa
membutuhkan waktu lama untuk
bergabung dengan pasangan lain. Selain
itu, masih ada siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru dan
tidak mengerjakan LKS setelah selesai
praktikum karena kurangnya bimbingan
guru ketika siswa berdiskusi untuk
mengerjakan LKS. Permasalahan yang
terdapat pada siklus 1 diperbaiki pada
siklus 2 sehingga pada siklus 2 aktivitas
siswa juga mengalami peningkatan.
Pada siklus 2 siswa sebelum
pembelajaran dimulai nomor kartu
siswa sesuai urut nomor absen siswa
diletakkan pada masing-masing meja
ISSN 2301-9794
74.35
51.28
60
40
20
0
Pra siklus
Siklus 1
Siklus 2
Gambar 2. Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari pra siklus
sampai siklus 2.
Berdasarkan gambar 2 di atas
menunjukkan bahwa pada siklus 1 dan
siklus 2 ketuntasan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dibandingkan
pra siklus dan telah mencapai kriteria
ketuntasan secara klasikal yaitu pada
siklus 1 sebesar 74,35%, sedangkan
pada siklus 2 sebesar 89,74%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa siklus 1 dan
siklus 2 telah berhasil. Meningkatnya
hasil belajar dikarenakan pada pra
siklus pembelajaran terpusat pada guru
dan
siswa
hanya
disuruh
membayangkan saja tidak tahu rielnya
jadi pemahaman siswa tentang materi
fisika
rendah,
sedangkan
pada
penelitian ini dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe think pair
share dengan metode praktikum dapat
mempermudah
pemahaman
siswa
tentang materi fisika karena dalam
pembelajarannya terdapat kerjasama
dalam kelompok, melakukan praktikum,
berdiskusi dengan kelompok, adanya
presentasi di depan kelas sehingga
siswa terlibat secara aktif dalam
pembelajaran sehingga siswa lebih
mudah memahami materi pembelajaran.
Selain aktivitas dan ketuntasan
hasil belajar siswa juga diperoleh data
hasil observasi kegiatan guru selama
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan
hasil
observasi
kegiatan
guru
menunjukan bahawa semua kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan
skenario pembelajaran yang terdapat
dalam RPP telah terlaksana secara
keseluruhan.
ISSN 2301-9794
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan
model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share
dengan metode praktikum dapat
meningkatkan aktivitas belajar
siswa kelas VIII B SMPN 7 Jember
DAFTAR PUSTAKA
Imroni,
2. Penerapan
model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share
dengan metode praktikum dapat
meningkatkan ketuntasan hasil
belajar fisika siswa kelas VIII B
SMPN 7 Jember tahun pelajaran
2012/2013
setelah
mengikuti
pembelajaran fisika
Belajar
Rineka
Strategi
Rineka
N.
2010.
Penerapan
Pembelajaran Aktif dengan
Strategi Listening Team Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Fisika Siswa di
SMP Negeri 2 Sukodono
Lumajang.
Tidak
Dipublikasikan. Skripsi. Jember:
Universitas Jember.
ISSN 2301-9794
Sears
Sisdiknas.2003.Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta:
DIKBUD KBRI
Sudirman, A.2000. interaksi dan
motivasi belajar mengajar.
Jakarta: raja grafindo perkasa
Trimo,
2006.
model-model
pembelajaran
inovatif.
Bandung: CV Citra Praya
ISSN 2301-9794