You are on page 1of 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE (TPS) DISERTAI METODE PRAKTIKUM UNTUK


MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
FISIKA SISWA KELAS XI IPA 3 MAN 1 JEMBER

Mukhammad Irwansyah 1), I Ketut Mahardika 2), Bambang Supriadi 2)


1) Mahasiswa Program S1 Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember
Email: mukhammad.irwansyah@yahoo.com

Abstract
This research aims to improve the activity and results of student learning about
the physics concept by implementing cooperative learning model types think pair
share (TPS) was accompanied by practical method of against the students of class XI
IPA 3 MAN 1 Jember on lesson year 2014/2015, with 29 students number of students
consisting of 6 men and 23 women. The type of the research is a class action research
(PTK) consisting of two cycles were started with a pre activity cycle. Research results
were analyzed in a descriptive which consists of two indicators were the activity and
results of the study. For the activities of the students were obtained from N-gain value
in cycle I in the amount of 0.57 was included in the category of medium and on cycle
II in the amount of 0.74 was included in the category of high. While for the results of
the study were obtained from the N- gain value for the cycle I I in the amount of 0.6
and cycle II of 0.6 are both included in the category of medium. It can be concluded
that the application of the cooperative learning model types of the think pair share
(TPS) type was accompanied by practical method could increase the activity and
results of student learning about the physics of Class XI IPA 3 MAN 1 Jember on
lesson year 2014/2015

Keyword: Cooperative Learning Model Type of Think-Pair-Share (TPS), practical


method

PENDAHULUAN universal (Trianto, 2011:137). Sedangkan


menurut Bektiarso (2000:12), fisika
Fisika merupakan disiplin ilmu yang merupakan mata pelajaran yang tidak
mempelajari tentang gejala alam dan hanya berisi teori dan rumus untuk dihafal,
menerangkan bagaimana gejala tersebut. tetapi fisika memerlukan pengertian dan
Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika pemahaman konsep yang dititik beratkan
adalah ilmu pengetahuan yang pada proses terbentuknya pengetahuan
mempelajari gejala-gejala melalui melalui suatu penemuan, penyajian data
serangkaian proses yang dikenal dengan secara matematis dan berdasarkan aturan-
proses ilmiah yang dibangun atas dasar aturan tertentu. Dengan demikian, dalam
sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai pembelajaran siswa dituntut untuk dapat
produk ilmiah yang tersusun atas tiga mengembangkan dan membangun
komponen terpenting yaitu berupa konsep, pengetahuan dengan peran aktifnya dalam
prinsip, dan teori yang berlaku secara proses belajar mengajar. Melalui

371
372 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, Maret 2016, hal 371 - 376

pembelajaran kooperatif akan memberi Berdasarkan latar belakang di atas,


kesempatan pada siswa untuk bekerjasama tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk
dengan sesama siswa dalam tugas-tugas mendeskripsikam peningkatan aktivitas
yang terstruktur. (Fariska, 2013:2). dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran fisika yang kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
diharapkan saat ini adalah pembelajaran disertai metode praktikum di kelas XI IPA
yang berorientasi pada siswa, siswa bisa 3 MAN 1 Jember. (2) untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran dan guru mendiskripsikan peningkatan hasil belajar
hanya sebagai fasilitator dan motivator. siswa dengan menggunakan model
Salah satu upaya untuk memecahkan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
masalah rendahnya aktivitas siswa yang Share (TPS) disertai metode praktikum di
berakibat pada rendahnya hasil belajar kelas XI IPA 3 MAN 1 Jember.
siswa yaitu dengan menerapkan metode Hasil dari penelitian ini diharapkan
pembelajaran yang dapat memberikan dapat memperluas wawasan guru tentang
penekanan pada pembelajaran yang cara meningkatkan aktivitas dan hasil
membuat siswa tertarik dengan materi belajar fisika siswa. Serta model Think Pair
yang diajarkan sehingga siswa akan Share dapat dijadikan sebagai alternative
memberikan perhatian yang lebih terhadap model pembelajaran dalam proses
materi yang disampaikan. pembelajaran fisika di kelas, dan dapat
Mufidah (2013) menyatakan bahwa digunakan sebagai bahan referensi untuk
salah satu model pembelajaran kooperatif melakukan penelitian sejenis.
melibatkan keaktifan siswa untuk
menemukan konsepnya sendiri yang dalam METODE
pembelajarannya siswa diberikan waktu
lebih banyak untuk berfikir, menjawab, Jenis penelitian ini merupakan
serta membantu satu sama lain. Model penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
pembelajaran kooperatif Think Pair Share dilaksanakan di MAN 1 Jember kelas XI
Model kooperatif TPS merupakan model IPA 3 dengan jumlah siswa sebanyak 29
pembelajaran kooperatif yang orang. Desain penelitian menggunakan
menempatkan siswa secara berpasangan model Hopkins yaitu penelitian tindakan
untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik kelas dalam bentuk spiral yang terdiri dari 4
melalui tiga tahap, yaitu: Think (berfikir), fase meliputi perencanaan, tindakan,
Pair (berpasangan), dan Share (berbagi) observasi dan refleksi.
(Marlina et al,2014). Pembelajaran dengan Penelitian ini terdiri dari 2 siklus
tahap berpasangan, berpikir serta saling yang di awali dengan kegiatan pra siklus.
berbagi akan meningkatkan partisipasi Dalam kegiatan pra siklus masih
siswa, terciptanya pembelajaran yang aktif menggunakan model yang biasa dilakukan
dan meningkatkan mutu pembelajaran. oleh guru yaitu model pembelajaran
Salah satu metode pembelajaran langsung, sedangkan pada siklus 1 daan 2
yang dapat diterapkan untuk menarik menggunakan model pembelajaran
perhatian siswa adalah metode praktikum. kooperatif tipe think pair share (TPS)
Metode praktikum adalah metode disertai praktikum. Metode pengumpulan
pembelajaran yang akan membuat siswa data dalam penelitian ini adalah observasi,
lebih mudah memahami konsep Fisika dari wawancara, tes dan dokumentasi.
materi yang akan dipelajari. (deni juwita, Untuk menganalisis data yang
2015). Dengan penerapan metode berkaitan dengan peningkatan aktivitas
praktikum ini diharapkan siswa bisa lebih siswa di hitung dengan menggunakan
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran rumus N-gain. Selain itu untuk
dan dapat meningkatkan hasil belajar menganalisis data yang berkaitan dengan
(vindri catur, 2013). peningkatan hasil belajar siswa juga di
Mukhammmad, Penerapan Model Pembelajaran… 373

hitung dengan menggunakan rumus N- disimpulkan bahwa pada kegiatan pada


gain. prasiklus masih tergolong rendah .
Sedangkan pada kegitan siklus I diperoleh
Kriteria aktivitas dan hasil belajar siswa skor aktivitas siswa seperti ditunjukan pada
dapat dilihat pada tabel 1 tabel 3

Tabel 1 Kriteria Peningkatan aktivitas Tabel 3 Skor Aktivitas Belajar Siswa


dan Hasil Belajar Fisika Siswa Siklus I
Nilai N-gain Kriteria No Indikator Skor
Ng ≥ 0,7 Tinggi 1 Memperhatikan
0,3≤ Ng < 0,7 Sedang 35
penjelasan guru
Ng < 0,3 Rendah 2 Mengerjakan LKS 28
3 Mengajukan pertanyaan 31
HASIL DAN PEMBAHASAN 4 Menjawab pertanyaan 39
5 Mengemukakan
Berdasarkan penelitian yang telah 36
pendapat
dilakukan didapatkan data kegiatan pra 6 Melakukan praktikum 44
siklus untuk aktivitas siswa diperoleh skor 7 Menarik
aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada kesimpulan 38
tabel 2
Rata-rata 35,85
Tabel 2 Skor Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis data skor rata-
PraSiklus
rata aktivitas siswa didapat sebesar 35,85.
No Indikator Skor pada siklus 1 menggunakan model
1 Memperhatikan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
16
penjelasan guru Share (TPS) disertai praktikum mengalami
2 Mengerjakan LKS 2 peningkatan dari 6,71 menjadi 35,85.
3 Mengajukan pertanyaan 9 Sedangkan untuk hasil belajar siswa pada
4 Menjawab pertanyaan 4 siklus 1 menunjukan peningkatan dari
5 Mengemukakan 56,93 menjadi 84,17.
10
pendapat Peningkatan aktivitas belajar dari
6 Melakukan praktikum 0 pra-siklus ke siklus 1 sudah baik, hal ini
7 Menarik kesimpulan 6 ditunjukkan dengan nilai N-gain sebesar
Rata-rata 6,71 0,57 yang termasuk dalam kategori sedang
Berdasarkan analisis hasil observasi hasil belajar dari pra-siklus ke siklus 1
aktivitas belajar siswa pada kegiatan pra- sudah baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai
siklus seperti yang ditunjukkan pada Tabel N-gain sebesar 0,63 yang termasuk dalam
4.1 didapatkan skor rata-rata aktivitas dari kategori sedang karena berada pada rentang
seluruh indikator sebesar 6,71. Sedangkan 0,3 ≤ Ng < 0,7.
analisis data hasil belajar siswa diperoleh Hasil pembahasan pada siklus 1 akan
dari nilai hasil post-test mengenai materi di bandingkan dengan pra siklus untuk
yang telah dipelajari dalam kegiatan pra- mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil
siklus dari jumlah siswa sebanyak 29 siswa, belajar siswa. Siklus akan dihentikan
tidak ada siswa yang memiliki nilai ≥ 70. apabila nilai siswa telah mencapai kriteria.
Skor rata-rata kelas sebesar 56,93. Hasil analisis data pada kegiatan
Dalam kegiatan pembelajaran pra- siklus 2 (pemantapan) diperoleh data untuk
siklus tidak dilakukan praktikum karena aktivitas siswa seperti yang terlihat pada
masih menggunakan metode yang biasa tabel 4
digunakan oleh guru. Sehingga dapat
374 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, Maret 2016, hal 371 - 376

Tabel 4 Skor Aktivitas Belajar Siswa pertemuan dilaksanakan pada hari jumat
Siklus 2 tanggal 8 Mei 2015.
No Indikator Skor Berdasarkan analisis data
1 Memperhatikan pembelajaran pada saat pra-siklus, skor
46 rata-rata aktivitas siswa dapat dikatakan
penjelasan guru
2 Mengerjakan LKS 45 rendah yaitu sebesar 6,71. Skor rata-rata
3 Mengajukan pertanyaan 43 hasil belajar siswa pada kegiatan pra siklus
4 Menjawab pertanyaan 43 sebesar 56,93. Dalam hal ini, kegiatan pra-
5 Mengemukakan siklus dilaksanakan untuk melakukan
41 verifikasi permasalahan di dalam kelas saat
pendapat
6 Melakukan praktikum 51 pembelajaran berlangsung. Penelitian ini
7 Menarik kesimpulan 43 menggunakan model pembelajaran yang
Rata-rata 44,57 biasa digunakan oleh guru yaitu model
Berdasarkan hasil analisis data skor rata- pembelajaran langsung, pembelajaran
rata aktivitas siswa didapat sebesar 44,57. masih lebih banyak berpusat pada guru.
pada siklus II menggunakan model Kurangnya peran aktif siswa dalam
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair kegiatan pembelajaran berpengaruh
Share (TPS) disertai praktikum mengalami terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.
peningkatan dari 6,71 menjadi 44,57. Sehingga pada kegiatan pra-siklus aktivitas
Sedangkan untuk hasil belajar siswa pada dan hasil belajar siswa masih tergolong
siklus II menunjukan peningkatan dari rendah.
56,93 menjadi 84,17. Peningkatan aktivitas Analisis data pada siklus I, yaitu
belajar dari pra-siklus ke siklus II sudah dengan menerapkan model pembelajaran
baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai N- kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
gain sebesar 0,74 yang termasuk dalam disertai metode praktikum dalam
kategori tinggi. Sedangkan untuk hasil pembelajaran, menunjukkan adanya
belajar dari pra-siklus ke siklus II baik, hal peningkatan aktivitas dan hasil belajar
ini ditunjukkan dengan nilai N-gain sebesar siswa. Berdasarkan hasil analisis data, skor
0,62 yang termasuk dalam kategori sedang rata-rata aktivitas siswa mengalami
karena berada pada rentang 0,3 ≤ Ng < 0,7. peningkatan dari kegiatan pra-siklus ke
siklus I, yaitu dari 6,71 menjadi 35,85.
Demikian pula skor rata-rata hasil belajar
PEMBAHASAN siswa juga mengalami peningkatan dari
kegiatan pra-siklus ke siklus I, yaitu dari
Penelitian ini merupakan penelitian 56,93 menjadi 84,17. Peningkatan aktivitas
tindakan kelas yang bertujuan untuk belajar dari pra-siklus ke siklus 1 sudah
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai N-
fisika siswa melalui penggunaan model gain sebesar 0,57 yang termasuk dalam
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair kategori sedang, hasil belajar sedang siswa
Share (TPS) disertai metode praktikum. di peroleh nilai N gain sebesar 0,63 yang
Perangkat pembelajaran sebelum digunaka termasuk dalam kategori sedang. Pada
terlebih dahulu di validasi oleh validator kegiatan siklus I, beberapa siswa masih
sampai perangkat dapat dikatakan kurang mampu melaksanakan praktikum
memenuhi kriteria. Penelitian ini secara mandiri bersama kelompoknya dan
dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang beberapa siswa masih kurang
diawali dengan kegiatan pra-siklus. memperhatikan selama kegiatan
Prasiklus dilaksanakan pada hari sabtu pembelajaran berlangsung. Berdasarkan
tanggal 2 Mei 2015. Kegiatan siklus I terdiri hasil analisis data, pada kegiatan siklus I
atas satu kali pertemuan yang dilaksanakan siswa lebih terlibat aktif dalam kegiatan
pada hari senin tanggal 4 Mei 2015 dan
kegiatan siklus II dengan satu kali
Mukhammmad, Penerapan Model Pembelajaran… 375

pembelajaran dibandingkan pada kegiatan model pembelajaran yang digunakan dalam


pra-siklus. penelitian ini dapat membuat siswa menjadi
Analisis data pada siklus II lebih aktif saat kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dengan model yang sama berlangsung selain itu guru sudah mampu
dengan siklus I yaitu model pembelajaran memanajemen waktu dan kelas sehingga
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) suasana pembelajaran terasa nyaman dan
disertai metode praktikum. Berdasarkan siswa aktif dalam pembelajaran. Aktivitas
hasil analisis data pada siklus II, skor guru menunjukkan bahwa guru telah dapat
aktivitas siswa mengalami peningkatan dari melaksanakan proses pembelajaran dengan
yang sebelumnya menjadi 44,57. Selain itu, menggunakan model pembelajaran
skor rata-rata hasil belajar siswa juga kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
mengalami peningkatan dari yang disertai metode praktikum dengan baik.
sebelumnya 56,93 menjadi 83,68. Skor Kegiatan pembelajaran dengan
rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II menggunakan model pembelajaran
telah mengalami peningkatan. kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Peningkatan skor rata-rata hasil disertai metode praktikum, maka siswa
belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa akan lebih aktif sehingga konsep fisika
hasil belajar siswa juga mengalami siswa dapat lebih dipahami, sehingga juga
peningkatan. Berdasarkan nilai N-gain yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar
diperoleh untuk hasil belajar siswa pada fisika siswa.
siklus II yaitu sebesar 0,62 maka Sesuai dengan analisis hasil
peningkatan hasil belajar tersebut termasuk penelitian, terjadi peningkatan baik
dalam kategori peningkatan sedang. aktivitas maupun hasil belajar siswa pada
Keterlibatan aktif siswa dala kegiatan kegiatan pra-siklus sampai pada kegiatan
pembelajaran tersebut menyebabkan siklus II. Hal ini membuktikan bahwa
aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. pelaksanaan pembelajaran dengan
Karena nilai N-gain yang diperoleh untuk menggunakan model pembelajaran
hasil belajar siswa pada siklus II termasuk kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
pada kategori peningkatan sedang, maka disertai metode praktikum dapat dijadikan
penelitian telah mencapai target stop siklus sebagai alternatif model pembelajaran
yang telah ditetapkan, dengan demikian untuk menyelesaikan permasalahan
tidak perlu dilaksanakan siklus berikutnya. pembelajaran yang berupa rendahnya
Berdasarkan uraian diatas, aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas
pembelajaran dengan menggunakan model XI IPA 3 MAN 1 Jember.
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) disertai metode praktikum SIMPULAN DAN SARAN
dapat dinyatakan efektif dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Berdasarkan hasil analisis data yang
siswa pada mata pelajaran fisika di kelas XI diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
IPA 3 MAN 1 Jember. : (a) Terdapat peningkatan aktivitas siswa
Hasil wawancara dengan sebagian dalam pembelajaran fisika siswa kelas XI
siswa menunjukkan bahwa siswa lebih IPA 3 MAN 1 Jember semester genap tahun
bersemangat dan antusias dalam mengikuti ajaran 2014/2015 dengan menggunakan
proses pembelajaran di kelas. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think
adanya kegiatan praktikum siswa lebih Pair Share (TPS) disertai metode
memahami materi pembelajaran dan praktikum. Pada kegiatan siklus I termasuk
kegiatan diskusi yang dilaksanakan dalam kategori sedang. Kemudian aktivitas
membuat siswa lebih dapat bekerjasama belajar dari siklus II termasuk dalam
dalam kelompoknya. Wawancara dengan kategori tinggi. (b). Terdapat peningkatan
guru bidang studi juga menyatakan bahwa hasil belajar dalam pembelajaran fisika
376 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, Maret 2016, hal 371 - 376

siswa kelas XI IPA 3 MAN 1 Jember Mufidah, L. 2013. Penerapan Model


semester genap tahun ajaran 2014/2015 Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS
dengan menggunakan model pembelajaran untuk Meningkatkan Aktivitas
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Belajar Siswa pada Bahasan Matriks.
disertai metode praktikum. Pada kegiatan Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.
siklus I termasuk dalam kategori sedang. 1 No.1:117-125.
Kemudian hasil belajar pada kegiatan siklus
II diperoleh hasil peningkatan dalam Deni, J. 2015. Pengaruh Model Quantum
kategori sedang. Teaching Dengan Metode Praktikum
Terhadap Kemampuan
DAFTAR PUSTAKA Multipresentasi Siswa Pada Mata
Pelajaran Fisika Kelas X di SMA
Bektiarso, S. 2000. Pentingnya Konsep Plus Darul Hikmah. Jurnal
Awal dalam Pembelajaran Fisika. Pendidikan Fisika, Vol. 4 No.2,
Jurnal Saintifika, Vol. 1 No.1: 11-20. September 2015, hal 116 – 120.

Kismanto. 2009. Upaya Peningkatan Hasil Vindri, C. 2013. Penerapan Pembelajaran


Belajar Matematika Luas dan Berbasis Praktikum Untuk
Volume Bangun Ruang dengan Meningkatkan Keterampilan Proses
Menggunakan Pendekatan Struktural Sains dan Penguasaan Konsep Siswa
Think Pair Share bagi Siswa Kelas Kelas XI IPA 1 di SMA
X-3 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Muhammadiyah 1 Malang. Jurnal
2007/2008. Adi Cendikia: Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 2 No.3, hal
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 11 – 20.
Vol. 2 No.1:33-40.
Fariska, C. 2013. Penerapan Model
.Marlina et al. 2014. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Share disertai LKS Dalam
Think-Pair-Share (TPS) untuk Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal
Meningkatkan Kemampuan Pendidikan Fisika, Vol. 2, No.2:45-
Komunikasi dan Disposisi 53.
Matematis Siswa di SMA Negeri 1 .
Bireuen. Jurnal didaktik Trianto. 2011. Model Pembelajaran
Matematika, Vol. 1 No.1:83-95. Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.

You might also like