You are on page 1of 6

ABSTRACT

THE EFFECT OF PLAYING THERAPEUTIC PUPPET AT INVASIVE ACTION


RESPONSE IN TODDLER IN THE PUBLIC HEALTH CENTER
IN PROPPO DISTRICT OF PAMEKASAN
Riskinanda Mukarram S.Kep, Gita Marini S.Kep.Ns.,M.Kes,
Eni Sumarliyah S.Kep.Ns.,M.Kes
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Email : Rizky92Sakaet@Gmail.com
Invasive response actions will lead to feelings of children admitted to hospital the feel
unsafe and uncomfortable, it is to encourage children to use coping mechanisms to handle
stress while at the toddler age who still has the limitations in coping mechanisms to address
the issues and events that are pressing, If the child is not able to handle the stress, it can
develop into a crisis. Effective media in an attempt to overcome the coping mechanisms of
action or response that indicates invasive maladaptive response in children during
hospitalization is to playing therapeutic puppet. The purpose of this study was to determined
the effect of playing therapeutic puppets on the response of invasive at toddler.
The research design used in this study was pre-experimental Design One Group PrePost Test Design. The samples were examined as many as 17 children in the toddler age in
the public health center in Proppo district of Pamekasan, that used the technique of Sampling
Saturated with data analysis the Wilcoxon signed rank test.
The results obtained prior to playing therapeutic puppet showed 17 child responds
maladaptive and after playing therapeutic puppet showed an adaptive response by 15
respondents (88%), and maladaptive responses by 2 respondents (12%). The analysis shows
that = 0.000 < = 0.05 means that there are significant therapeutic hand puppet play therapy
against invasive response in toddler in the public health center in Proppo district of
Pamekasan. It could conclude that effect of playing therapeutic puppet on the response of
invasive at toddler age.
Nurses made an important intervention to the toddler in principle to minimize
stressors, prevent feelings of loss, minimize the fear and pain of the injury, and maximize
hospital care through playing therapeutic puppets.
Keywords : Playing Therapeutic Puppets, Invasive Response, Toddler
PENDAHULUAN
Sakit dan dirawat di rumah sakit
(hospitalisasi) merupakan krisis utama
pada anak usia toddler karena dapat
menimbulkan stress yang diakibatkan
perubahan pada status kesehatan maupun
lingkungan dalam kebiasaan sehariharinya.
Stress
hospitalisasi
akan
menimbulkan perasaan anak yang dirawat
di Rumah Sakit merasa tidak aman dan
berkembang menjadi krisis. Dampaknya
adalah anak menangis, takut, agresif,

tidak nyaman, hal ini memacu anak untuk


menggunakan mekanisme koping dalam
menangani stress, sedangkan pada anak
usia
toddler
masih
mempunyai
keterbatasan dalam mekanisme koping
untuk mengatasi
masalah
maupun
kejadian-kejadian yang bersifat menekan
(Nursalam, 2005). Apabila anak tidak
mampu menangani stress maka dapat
sering bertanya kehilangan kontrol,
bingung, menolak makan atau minum

obat, menolak tindakan invasif yang


diberikan perawat sehingga memperlambat
proses penyembuhan anak (Supartini,
2004).
Menurut Mc Chelty dan Kozak
2012 mengatakan hampir empat juta anak
di dunia dalam 1 tahun mengalami
hospitalisasi. Sedangkan di Indonesia
prevalensi stress pada anak akibat
hospitalisasi di rumah sakit dilakukan hasil
dari salah satu penelitian Badan RSD
Kepanjen dengan 20 responden, skor
tertinggi dari tingkat stress klien yang
dirawat di BRSD Kepanjen ruang A dan D
adalah 83,3%, tingkat stress terendah
adalah 52,1% hasil tersebut dikategorikan
berat dengan tingkat stress klien anak-anak
adalah 67,25% (Sukoco, 2002). Menurut
penelitian yang dilakukan di instalasi
rawat inap Badan RSUD Dr. M. Ashari
Kabupaten Pemalang, dengan jumlah
responden 68 didapatkan hasil 42 orang
(61,8%) menyatakan mengalami stress
selama dirawat di rumah sakit, sedangkan
26 orang (32,8%) menyatakan tidak
mengalami stress.
Rawat inap atau hospitalisasi pada
klien anak dapat menyebabkan stress dan
respon maladaptif pada semua tingkatan
usia. hal ini berpengaruh pada proses
penyembuhan dan menurunnya respon
imun. Adanya penurunan sistem imun
inilah yang akan berakibat pada
penghambatan proses penyembuhan. Hal
tersebut menyebabkan waktu perawatan
yang
lebih
lama,
bahkan
akan
mempercepat
terjadinya
komplikasi
selama perawatan (Nursalam, 2005).
Media yang efektif dalam upaya untuk
mengatasi koping atau respon maladaptif
anak saat di hospitalisasi adalah dengan
bermain. Oleh karena itu pemberian
aktifitas bermain pada anak di rumah sakit
memberikan nilai terapeutik yang akan
sangat
berperan
dalam
pelepasan
ketegangan pada anak (Wong, 2003).
Dalam kondisi sakit dan anak dirawat di
rumah sakit aktifitas bermain tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan
dengan kondisi anak. Salah satu jenis

permainan yang dapat dilakukan di rumah


sakit adalah bermain peran melalui media
boneka tangan. Boneka tangan dapat
menjadi terapi
dalam pelaksanaan
perawatan di rumah sakit juga sebagai
mediator, dengan potensi mencapai dan
memberikan peluang mengekspresikan
perasaan anak juga untuk mengajak anak
dalam dunia fantasi dan imajinasinya.
Boneka
dapat
membantu
untuk
mengidentifikasi
rasa
takut
dan
kesalahpahaman dalam mengajari anak
tentang apa yang terjadi kepada mereka
dan anak dapat merasa aman, santai,
tersenyum bermain, dan belajar (Achiles,
2006). Fakta bahwa di Puskesmas Proppo
Kabupaten Pamekasan tidak pernah
dilakukan bermain terapeutik boneka
tangan. Diharapkan dengan diberi bermain
terapeutik boneka tangan terhadap respon
tindakan invasif pada anak usia toddler
dapat meningkat sehingga anak tidak
mengalami stress hospitalisasi. Namun
pengaruh bermain terapeutik boneka
tangan terhadap respon tindakan invasif
pada anak usia toddler di Puskesmas
Proppo Kabupaten Pamekasan belum
diketahui dengan jelas.
Permainan yang terapeutik didasari
oleh pandangan bahwa bermain bagi anak
merupakan aktivitas yang sehat, akan
memberikan rasa senang dan membantu
anak dalam mengembangkan kreatifitas
melalui pengalaman bermain yang tepat.
Sehingga kelangsungan tumbuh kembang
anak dapat berlangsung selama perawatan,
memungkinkan juga dapat menggali dan
mengekspresikan perasaan dan pikiran
anak, mengalihkan perasaan nyeri dan
relaksasi (Supartini, 2004). Dengan tujuan
penelitian Mempelajari pengaruh bermain
terapeutik boneka tangan terhadap respon
tindakan invasif pada anak usia toddler.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
ingin melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Bermain Terapeutik Boneka
Tangan Terhadap Respon Tindakan Invasif
Pada Anak Usia Toddler Di Puskesmas
Proppo Kabupaten Pamekasan.

DESAIN PENELITIAN
Desain
Penelitian
ini
menggunakan
pre-experimental
desain, dengan pendekatan one group
pre-test-post test design, Dalam desain
ini perlakuan dikenakan pada suatu
kelompok unit percobaan tertentu,
kemudian
diadakan
pengukuran
terhadap dependent variable. Sampel

17 anak usia todler yang dirawat inap


di Puskesmas Proppo Kabupaten
Pamekasan dengan menggunakan
tekhnik Sampling Jenuh dan dilakukan
uji analisa data dengan menggunakan
Wilcoxon Signed Rank Test yang
merupakan uji komparasi pada satu
sampel.

HASIL
Tabel 1. Tabulasi silang pengaruh bermain terapeutik boneka tangan terhadap respon tindakan
invasif pada anak usia toddler sebelum dan sesudah dilakukan bermain terapeutik
boneka tangan di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan bulan September 2014.
Tingk
Sebelum Test
Sesudah Test
at Respon
Adaptif
Maladaptif
Jumlah

0%

15

88%

2
17

12%
100 %

17
17

100%
100 %
=0.000 < = 0,05
Wilcoxon Signed Rank Test

Berdasarkan tabel 1 di atas,


menunjukan bahwa sebelum dilakukan
bermain terapeutik boneka tangan
terhadap respon tindakan invasif pada
anak usia toddler di Puskesmas Proppo
Kabupaten
Pamekasan
semua
responden
menunjukkan
respon
maladaptif yaitu sebanyak 17 orang
atau 100% dan sesudah di lakukan
bermain terapeutik boneka tangan
terhadap respon tindakan invasif pada
anak usia toddler di Puskesmas Proppo
Kabupaten Pamekasan sebagian besar
menunjukkan respon adaptif yaitu
sebanyak 15 orang atau 88% dan
respon maladaptif sebanyak 2 orang
atau 12%.
Berdasarkan uji statistik dengan uji
wilcoxon didapatkan nilai signifikan (1tailed) sebesar 0,000. Dengan demikian H
di terima dan H ditolak. Kesimpulan yang
di ambil dari penelitian adalah ada
pengaruh bermain terapeutik boneka
tangan terhadap respon tindakan invasif
pada anak usia toddler di Puskesmas
Proppo Kabupaten Pamekasan.

PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
didapatkan 15 anak menunjukkan respon
adaptif dan 2 anak masih menunjukkan
respon maladaptif terhadap tindakan
invasif. Hal ini disebabkan respon anak
usia toddler yang sesuai dengan
tahapannya. Pada respon perilaku anak
usia toddler terhadap stress akibat injury
fisik (tindakan invasif) terdapat tiga tahap
meliputi, tahap protes, tahap putus asa, dan
tahap pengingkaran (denial). Tahap protes,
ditujukan anak dengan menangis kuat,
menjerit, memanggil orang tua dan bahkan
tidak jarang menolak perhatian yang
diberikan orang lain. Tahap selanjutnya
yaitu tahap putus asa, perilaku yang
ditunjukkan biasanya menangis yang
sudah mulai berkurang, keaktifan yang
mulai menurun, sedih, dan bahkan
ditunjukkan dengan menurunnya minat
untuk bermain dan makan. Tahap terakhir
adalah tahap pengingkaran (denial), Dalam
tahap ini perilaku yang ditunjukkan adalah
mulai menerima perpisahan, membina

hubungan secara dangkal, dan anak mulai


menyukai lingkungannya
KESIMPULAN
Tingkat respon tindakan invasif
pada anak usia toddler sebelum dilakukan
bermain terapeutik boneka
tangan
menunjukkan bahwa 100% anak usia
toddler berespon Maladaptif dan sesudah
dilakukan bermain terapeutik boneka
tangan menunjukkan bahwa 88% anak usia
toddler berespon Adaptif dan 12%
berespon maladaptif di Puskesmas Proppo
Kabupaten Pamekasan. Hasil analisa
menggunakan uji wilcoxon dengan taraf
signifikan 0.05 adalah :0.000 berarti Ho
ditolak, H1 diterima yang artinya ada
pengaruh bermain terapeutik boneka
tangan terhadap respon tindakan invasif
pada anak usia toddler di Puskesmas
Proppo Kabupaten Pamekasan
SARAN
Saran bagi institusi kesehatan
diharapkan dapat menambah informasi
mengenai manfaat bermain terapeutik
boneka tangan terhadap tindakan invasif
pada anak usia toddler dan dapat
menerapkan bermain terapeutik boneka
tangan terhadap tindakan invasif pada anak
usia toddler sebagai terapi penurunan
respon maladaptif anak saat dilakukan
tindakan invasive.
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerachman MH. dkk. (Staf pengajar
ilmu kesehatan anak FKUI 1985),
Buku Kuliah Kesehatan Anak, Jilid
1. Info Medika, Jakarta (2008), Bab
53, hal 150-157.
Admin, 2010. Manfaat Terapi Permainan
Bagi
Anak-Belajar
Psikologi.
Diakses
5
Agustus
2014,
http://belajarpsikologi.com/manfaatterapi-permainan-bagi-anak.html
Adriana, Dian 2011. Tumbuh Kembang
Dan Terapi Bermain Pada Anak.
Salemba Medika, Jakarta

Alimul, Aziz.H, 2005. Pengantar Ilmu


Keperawatan Anak I, Edisi Pertama.
Salemba Medika, Jakarta
Alimul, Aziz.H, 2006. Kebutuhan Dasar
Manusia 1. Salemba Medika, Jakarta
Alimul, Aziz.H, 2010. Metode Penelitian
Kesehatan : Paradikma Kuantitatif,
Edisi
Pertama.Health
Books
Publishing, Surabaya
Anneh aira, 2012, Boneka Tangan, Boneka
Tangan Untuk Mendidik. Diakses 5
Agustus
2014,http://www.anneahira.com/bon
eka-tangan.html
Arifitanto, 2008. Pemberian Cairan Infus
Intravena. Diakses 5 Agustus
2014,http://www.scribd.com.html
Arisanty Henny, 2004. Skripsi pengaruh
bermain pada anak usia 1-3 tahun
terhadap
penurunan
reaksi
hospitalisasi di RSUD Labuang Baji
Makassar. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universits Hasanuddin Makassar.
Makkassar.
Doegnes,
1998.
Rencana
Asuhan
Keperawatan,Editor Monika Ester
Dan Yasmin Asmi. Jakarta : ECG
Hourlock, E (2005). Psikologi
Perkembangan Jilit 1. ECG, Jakarta
Dony Novianto, Feni Melatih Findy
Rahman 2009. Hospitalisasi Pada
Anak. Diakses 5 Agustus 2014,
http://www.scribd.com//HOSPITALI
SASI-PADA-ANAK.html
Extrada, Erik 2013. Respon Anak Usia
Toddler Terhadap Hospitalisasi Di
Paviliun A dan DRS Citra Bangsa
Kota palembang Tahun 2013.
Diakses
5
Agustus
2014.
http://Solusiskripsikeperawatan.blog
spot.com.html
Gunarti, W.Dkk 2010. Pengertian Media
Boneka. Diakses 5 Agustus 2014,
http://aaps10.blogspot.com/2012/10/
media-boneka-tangan.html
Hincliff, 2004. Kamus Keperawatan, Edisi
17. EGC, Jakarta
Hourlock,
E
2004.
Psikologi
Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan.


ECG, Jakarta
Hourlock,
E
2005.
Psikologi
Perkembangan, Jilid 2. ECG, Jakarta
Jones, derek llewelin 2010. Panduan
Terlengkap Tentang
Kesehatan
Kebidanan
Dan
Kandungan.
Delaprasta, Jakarta
Kayoe, 2008. Boneka Tangan Profesi.
Diakses
5
Agustus
2014.
http://www.mainankayu.com
Kenneth Lyen, Tan Hock Lim, Louisa
Zhang, 2003. Alih bahasa indrijati
pudjilestari, 2005. Apa Yang Ingin
Anda Ketahui Tentang Merawat
Bayi Tahun Pertama, Cetakan ketiga.
PT Ikrar mandiri,Jakarta
Nelson, 2002. Ilmu Kesehatan Anak, vol 2,
Edisi 15. EGC, Jakarta
Notoatmodio, Soekidjo 2002. Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Rhineka
Cipta, Jakarta
Nursalam, 2003. Konsep dan penerapan
metodologi
penelitian
ilmu
keperawatan; pedoman skripsi, tesis,
dan
instrumen
penelitian
keperawatan, Edisi 1. Salemba
Medika, Jakarta
Nursalam,
Dkk
2005.
Asuhan
Keperawatan Bayi Dan Anak.
Salemba Medika, Jakarta
Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi,
Tesis, Dan Instrumen Penelitian
Keperawatan, Edisi 2. Salemba
Medika, Jakarta
Ocieta, Nurul 2010. Pengertian Boneka.
Diakses
5
Agustus
2014,
http://www.inipuNyaaNyuee.com/art
icle/pengertian-boneka.html
Priharjo, Robert 2005. Teknik Dasar
Pemberian Obat. EGC, Jakarta
Priska, P 2009. Gambaran Tingkat Nyeri
Pasien
Selama
Dilakukan

Pemasangan Infus Di Ruang Rawat


Inap Dahlia Rumahsakit Mitra
Keluarga Bekasi. Diakses 5 Agustus
2014,http://www.upnvjac.ac.id.html
Sacharin, Rosa 2006 . Prinsip - Prinsip
Keperawatan
Pediatric.
EGC,
Jakarta
Soetjoningsih, 1995. Tumbuh kembang
anak. EGC, Jakarta
Supartini, Yupi 2004. Buku Ajar Konsep
Dasar Keperawatan Anak. EGC,
Jakarta
Sukoco, B.N 2002. Tingkat Kecemasan
Klienyang Diopname lebih Dari
Satu minggu Di Ruang (A Dan D)
RSD Kepanjen. Diakses 5 Agustus
2014,
http://www.IndonesiaDLN.muhamm
adiyah.html
Sujono Sukarmin, Riadi 2009.Asuhan
Keperawatan Pada Anak. Graha
Ilmu, Jakarta
Sumijatun, 2010. Konsep Dasar Menuju
Keperawatan
Profesional.
Pemberian obat melalui injeksi.
Jakarta : Pro-Health 2010.
Thompson, 2003. Thompson's Pediatric
Nursing: An tntroductory Text.
Saunders Company, USA
Weisten, S.M 2001. Buku Saku Terapi
Intravena, Edisi Kedua. EGC,
Jakarta
Wong, D.L (1996) 2004. Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. alih
bahasa Monica Ester, S.Kp.(2003).
EGC, Jakarta, hal 181.
Wong, D.L and Whaley, 2000. Nursing
Care Of Infants And Children, 5th
ed. Mosby Year Book,St. Louis
Missouri
Wong, D.L 2003. Buku Ajar Keperawatan
Pediatric, Vol.1. EGC, Jakarta

You might also like