You are on page 1of 45

STUDI TANAMAN NAUNGAN PADA KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L.

)
DI PTPN XII (PERSERO) DESA BANGELAN KECAMATAN WONOSARI
KABUPATEN MALANG

Oleh :
ZULFIKAR RIZKY PERDANA
105040200111032
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2014

LAPORAN
KEGIATAN MAGANG KERJA

STUDI TANAMAN NAUNGAN PADA KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L.)


DI PTPN XII (PERSERO) DESA BANGELAN KECAMATAN WONOSARI
KABUPATEN MALANG

Oleh :
ZULFIKAR RIZKY PERDANA
105040200111032
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2014

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA

STUDI TANAMAN NAUNGAN PADA KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L.)


DI PTPN XII (PERSERO) DESA BANGELAN KECAMATAN WONOSARI
KABUPATEN MALANG

Disetujui Oleh :

Pembimbing Lapangan,

Bambang Irawan, SP
NIK. 20813

Pembimbing Utama,

Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma, SU


NIP. 19540501 198103 1 006

SUMMARY
Zulfikar Rizky Perdana. 105040200111032. Study of Plant Canopy Robusta
Coffee (Coffea Robusta L.). In PTPN XII (PERSERO) Bangelan Estate
Wonosari District Malang Regency. Supervised by Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma,
SU Dan Bambang Irawan, SP.
Job training is an academic practice activities for students so that students are
expected to gain practical experience of self that will be useful for the development of
the profession before making the final task. Job training activities carried out directly
in thefield and factory in the di PT Perkebunan Nusantara XII Bangelan Estate, who
expected students can understand properly all the activities carried out starting from
the cultivation of coffee plants to post-harvest. Bangelan Estate as one garden units
within the scope of PT. Perkebunanan Nusantara XII (Persero) is one of the stateowned Estate that cultivation, processing and marketing of robusta coffee it in the
form of the coffee market (OSE).
Activities of Job training was held at PT. Perkebunan Nusantara XII Bangelan
Estate Malang, East Java. This activities began on July 8 to October 8 2011.
Implementation activities are conducted in a students job training using the method of
observation/field surveys, interviews, practice, documentation, recording secondary
data and literature study.
Shade tree is one of the important aspects in the cultivation of the coffee plant
that has strong implications for the activity of plant physiology, especially
photosynthesis and flower formation. Therefore although the shade trees provide
many mamfaat but its use needs to be setup correct and well-planned. There are 2
types of shade trees are commonly used to shade the coffee plants and shade while
still. Shade trees planted while is to give shade to the coffee plants before shade can
function optimally. Shade tree species are commonly used while Moghania. Is a fixed
shade trees planted to provide shade to the coffee plants during growth and life.
Several types of shade plants are still commonly used lamtoro (Leucaena glauca).
Keywords : Robusta Coffee, Regular Shade, While Shade

ii

RINGKASAN
Zulfikar Rizky Perdana. 105040200111032. Studi Tanaman Naungan Pada kopi
robusta (Coffea RobustaL.) DI PTPN XII (PERSERO) Desa Bangelan
Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir.
Zaenal Kusuma , SU dan Bambang Irawan, SP.
Magang kerja ialah kegiatan praktek akademik bagi mahasiswa sehingga
diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman praktek mandiri yang nantinya akan
berguna untuk pengembangan profesinya sebelum menyusun tugas akhir. Kegiatan
magang kerja dilaksanakan secara langsung di kebun dan pabrik di PT Perkebunan
Nusantara XII Kebun Bangelan, yang diharapkan mahasiswa dapat memahami
dengan benar seluruh kegiatan yang dilakukan dimulai dari budidaya tanaman kopi
hingga pasca panen. Kebun Bangelan sebagai salah satu kebun unit yang ada di ruang
lingkup PT. Perkebunanan Nusantara XII (Persero) adalah salah satu BUMN
Perkebunan yang membudidayakan dan mengolah kopi robusta serta memasarkannya
dalam bentuk kopi pasar (OSE).
Kegiatan magang kerja mahasiswa ini dilaksanakan di Kebun Kopi Bangelan
Kabupaten Malang Jawa Timur milik PT. Perkebunan Nusantara XII. Kegiatan
magang dilaksanakan mulai tanggal 8 Juli 8 Oktober 2011. Pelaksanaan kegiatan
magang mahasiswa yang dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara XII Malang,
Jawa Timur ini menggunakan metode obsevasi/ survey lapang, wawancara, praktik,
dokumentasi, pencatatan data sekunder dan studi pustaka.
Pohon penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman
kopi yang memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya
fotosintesis dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung
memberikan banyak mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan
terencana dengan baik. Ada 2 jenis pohon penaung yang umum digunakan pada
tanaman kopi yakni penaung sementara dan penaung tetap. Penaung sementara adalah
pohon yang ditanam untuk memberikan naungan kepada tanaman kopi sebelum
penaung tetap dapat berfungsi dengan optimal. Jenis pohon penaung sementara yang
umum dipakai ialah Moghania. Penaung tetap adalah pohon yang ditanam untuk
memberikan naungan pada tanaman kopi selama pertumbuhan dan hidupnya.
Beberapa jenis tanaman penaung tetap yang umum dipakai adalah lamtoro (Leucaena
glauca).
Kata Kunci : Kopi Robusta, Penaung Tetap, Penaung Sementara

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kekuatan, petunjuk
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang kerja yang
berjudul Studi Tanaman Naungan Pada kopi robusta (Coffea RobustaL.) Di PTPN
XII (PERSERO) Desa Bangelan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan magang kerja ini Bapak
Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma , SU selaku dosen pembimbing utama dan ketua jurusan
menenjemen sumberdaya lahan yang telah membantu memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penyusunan laporan dan memberikan izin untuk melaksanakan
magang kerja, Bambang Irawan, SP selaku pembimbing lapang di PTPN XII, temanteman Soiler 2010, serta semua pihak yang telah banyak membantu hingga
terselesaikannya laporan magang kerja ini.
Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam pembuatan laporan
magang kerja ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap semoga laporan magang
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, Desember 2013

Penulis

iv

DAFTAR ISI
SUMMARY .................................................................................................................. i
RINGKASAN .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vii
I.

PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1

Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2

Tujuan Magang Kerja ..................................................................................... 2

1.3

Sasaran kompetensi ........................................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 4


2.1

Sejarah Perkembangan kopi ........................................................................... 4

2.2

Klasifikasi Tanaman Kopi .............................................................................. 4

2.3

Syarat Tumbuh Tanaman Kopi ..................................................................... 5

2.4

Kebutuhan Pohon Penaung ............................................................................ 5

III. METODE PELAKSANAAN .............................................................................. 7


3.1

Waktu dan Tempat ......................................................................................... 7

3.2

Prosedur pelaksanaan ..................................................................................... 7

IV. KONDISI LOKASI MAGANG .......................................................................... 9


4.1

Profil Lokasi Magang ..................................................................................... 9

4.2

Visi, Misi dan Motto .................................................................................... 12

4.3

Struktur Organisasi ....................................................................................... 12

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 19

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 26


6.1

Kesimpulan ................................................................................................... 26

6.2

Saran ............................................................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 27


LAMPIRAN ............................................................................................................... 28

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman
Teks

1. Tanaman Moghania ................................................................................................. 21


2. Lamtoro Jenis L2..................................................................................................... 22
3. Pencakokan Lamtoro Klon L2 ................................................................................ 23
4. Penanaman Lamtoro L2 .......................................................................................... 24
5. Jarak tanam penaung tetap dan penaung sementara ................................................ 25

vi

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman
Teks

1. Persyaratan kondisi iklim dan tanah yang optimum untuk kopi robusta dan kopi
arabika ..................................................................................................................... 5

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman
Teks

1. Daftar Log Book Magang Kerja ............................................................................ 28


2. Dokumentasi Magang ............................................................................................. 33
3. Struktur Organisasi di Kebun Bangelan .................................................................. 26
4. Peta Kebun Bangelan .............................................................................................. 35

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan yang banyak terdapat di seluruh
pelosok negeri. Tanaman ini memiliki peranan penting dalam kehidupan, selain itu
tanaman kopi juga bernilai ekonomis. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya
akan penghasilan kopi. Semua kopi yang tersebar di dunia merupakan jenis kopi yang
terdapat di indonesia. Selain memiliki rasa yang unik, kopi indonesia juga memiliki
aroma yang khas sehingga masyarakat eropa menyukai akan kopi tersebut. Tak
sedikit pula perkebunan perkebunan besar baik itu milik pemerintah maupun swasta
membudidayakan tanaman kopi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin hari
semakin banyak.
Kopi adalah salah satu produk kebun yang banyak dibudidyakan secara luas.
Hal tersebut dikarenakan kopi memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibanding
tanaman pangan lainya. Salah satu wilayah yang membudidayakan tanaman kopi
adalah Bangelan. Jenis Kopi yang dibudidyakan adalah Jenis kopi Robusta.Alasan
mengapa kopi robusta dikembangkan diwilayah Bangelan karena kopi robusta
memiliki syarat-syarat tumbuh supaya dapat memproduksi optimal.
Beberapa tanaman kopi di Indonesia menerapkan sistem agroforestri sebagai
salah satu sistem pertanian yang berkelanjutan. Namun dalam pelaksanaannya tidak
jarang mengalami kegagalan, karena pengelolaannya yang kurang tepat. Pohon
penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman kopi yang
memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya fotosintesis
dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung memberikan banyak
mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan terencana dengan
baik. Selama musim penghujan cuaca sering berawan sehingga intensitas cahaya
berkurang. Karena itu keberadaan mahkota pohon penaung kurang diperlukan.
Tanaman kopi menghendaki intensitas sinar matahari yang tidak penuh dengan
penyinaran yang teratur. Adanya penyinaran yang tidak teratur akan mengakibatkan
pertumbuhan tanaman dan pola pembungaan tidak menjadi teratur, tanaman terlalu

cepat berbuah tetapi hanya sedikit dan hasilnya terlalu cepat menurun. Oleh sebab itu
tanaman kopi memerlukan pohon pelindung/penaung yang dapat mengatur intensitas
sinar matahari sesuai dengan yang dikehendaki.

1.2 Tujuan Magang Kerja


1.2.1

Tujuan Umum
a. Mahasiswa

memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

menghadapi dunia kerja secara nyata, berupa ketrampilan yang belum


diperoleh di bangku perkuliahan
b. Membandingkan ilmu diperkuliahan dengan ilmu terapan di lapang
c. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri di kondisi lapang
d. Mahasiswa belajar mengintegrasikan diri dan diharapkan mampu
bekerja sama dalam tim, dengan cara mempelajari situasi dunia kerja
dan

mampu berkomunikasi dengan baik antar staf dan pekerja

lingkungan instansi yang sangat berguna bagi mahasiswa dimasa


depan
e. Memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan jenjang program S1
Minat

Manajemen

Sumberdaya

Lahan

Program

Studi

Agroekoteknologi Universitas Brawijaya, Malang

1.2.2

Tujuan Khusus
a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang teknik
menejemen pengolahan tanaman kopi Robusta di Kebun Bangelan PT.
Perkebunan Nusantara XII Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang .
b. Mempelajari teknik pemeliharaan secara khusus pada pertanaman kopi
Arabica dalam menghasilkan produksi yang maksimal secara kualitas
dan kuantitas.
c. Mengidentifikasi tanaman naungan pada system agroforestry kopi
robusta di kebun Bangelan PT. Perkebunan Nusantara XII Kecamatan
Wonosari Kabupaten Malang

1.3 Sasaran kompetensi


Kompetensi yang diharapkan dengan kegiatan magang kerja

ini mahasiswa

mampu mengerti dan memahami kondisi realitas di dunia kerja. Dunia kerja inilah
yang sesungguhnya merupakan cita-cita mahasiswa nanti setelah menyelesaikan
studi. Mendapatkan kerja yang baik dan berkualitas serta menunjang masa depan
adalah dambaan setiap mahasiswa. Dan tidak dimungkinkan juga, dengan kegiatan
magang ini mahasiswa mampu menciptakan lapangan kerja (berwirausaha).Untuk itu,
tidak lagi menjadi beban negara oleh karena banyaknya pengangguran yang terdidik.
Dan dikemudian hari, mahasiswa akan sanggup memberikan lapangan kerja bagi diri
sendiri dan orang lain.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Perkembangan kopi


Di Indonesia tanaman kopi diperkenalkan pertama kali oleh VOC pada
periode antara tahun 1696-1699.Tanaman kopi mula-mula hanya bersifat cobacoba, tetapi karena hasilnya memuaskan dan dipandang oleh VOC cukup
menguntungkan sebagai komoditi perdagangan, maka VOC menyebarkan ke
berbagai daerah agar penduduk menanamnya. Kopi robusta mulai diperkenalkan
di Indonesia ditahun 1900an untuk pengganti kopi arabika yang hancur saat
terjadi penyakit tumbuhan menyerang tanaman kopi Arabica, kopi robusta yang
lebih tahan terhadap hama dianggap sebagai alternative yang tepat terutama
untuk perkebunan kopi didaerah dataran rendah. (Najiyati dan Danarti, 1997)
Tumbuhan kopi diperkirakan berasal dari hutan-hutan tropis di kawasan
Afrika.Kopi Arabika berasal dari kawasan pegunungan tinggi di Barat Ethipia
maupun di kawasan utara Kenya, kopi Robusta di Ivory Coast dan Republik
Afrika Tengah.Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan kopi mudah beradaptasi
dengan lingkungan tumbuhnya. (Siswoputranto, 1992)
2.2 Klasifikasi Tanaman Kopi
Kopi termasuk genus terpenting dalam family Rubiceae. Klasifikasi
tanaman kopi adalah sebagai berikut:

Kingdom: Phyta

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi: Angiospermae

Kelas: Dikotiledone

Ordo: Rubiales

Familia: Rubiceae

Genus: Coffea

Species: Coffea arabica (Kopi Arabika), Coffea canepora (Kopi


Robusta), Coffea liberica (Kopi Liberika)
(Anonymous, 2013)

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Kopi


Kondisi lingkungan tumbuh tanaman kopi yang paling berpengaruh terhadap
produktivitas tanaman kopi adalah tinggi tempat dan tipe curah hujan. Sebab itu, jenis
tanaman kopi yang ditanam harus disesuaikan dengan kondisi tinggi tempat dan
curah hujan di daerah setempat. Selama ini, jenis kopi yang biasa ditanam di
perkebunan rakyat seperti di Desa Bangelan adalah kopi arabika dan robusta. Kopi
arabika menghendaki ketinggian lahan yang lebih tinggi dari kopi robusta agar dapat
tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Tabel 1. Persyaratan kondisi iklim dan tanah yang optimum untuk kopi robusta dan
kopi arabika
Syarat Tumbuh
Kopi Robusta
Kopi Arabika
Iklim
Tinggi tempat
300 - 600 mdpl
700 - 1.400 m dpl
Suhu udara harian
24 - 30 C
15 - 24 C
1.500 - 3.000
2000 - 4000
Curah hujan rat-rata
mm/th
mm/th
Jumlah bulan kering
1-3 bulan/tahun
1-3 bulan/tahun
Tanah
pH tanah
5,5 - 6,5
5,3 - 6,0
Kandungan bahan
organik
minimal 2%
minimal 2%
kedalaman tanah efektif >100 cm
>100 cm
Kemiringan tanah
40%
40%
Maksimum
(BPPP, 2008)
2.4 Kebutuhan Pohon Penaung
Kebutuhan naungan tergantung pada kondisi tanaman kopi, makin baik
kondisi tanaman, makin sedikit diperlukan tanaman pelindung. Apabila tanaman di
pupuk, sehingga kondisinya bertambah baik, naungan harus dikurangi. Apabila
kondisi tanaman buruk, diperlukan lebih banyak tanaman pelindung agar stabilitas
produksi tetap terjaga, karena tanaman kopi sangat riskan dengan intesitas cahaya
yang terlalu tinggi dan bisa menyebabkan pertumbuhan yang ekstrim dan mudah
mengalami pembuahan terlalu lebat (overbearing). Dewasa ini, banyak pekebun

pekebun yang mulai mengurangi naungan, tetapi di imbangi dengan penambahan


seresah dan pupuk.
Sedangkan syarat syarat yang bisa memenuhi menjadi tanaman
pelindung, yaitu

Perakarannya dalam agar memperkecil kompetisi air dan unsur hara antara
tanaman pokok dengan pohon pelindung itu sendiri.

Mudah diatur secara periodik agar tidak menghambat waktu pembungaan.

Tidak menjadi sumber hama dan penyakit pada tanaman pokok.

Termasuk golongan leguminosa.

Sebagai sumber bahan pupuk organik.

Menghasilkan kayu bakar yang baik (nilai bakar tinggi).

III.

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan magang kerja mahasiswa ini dilaksanakan di Kebun Kopi Robusta
Bangelan dan Kebun Kopi Robusta Kampung Baru Kabupaten Malang Jawa Timur
milik PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero).Lokasi kegiatan magang kerja berada
pada ketinggian 450 680 mdpl. Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada tanggal 8
Juli 8Oktober 2013.

3.2 Prosedur pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa yang dilaksanakan di PT Perkebunan
Nusantara XII Malang, Jawa Timur ini menggunakan metode antara lain:
1. Data Primer
Data primer dapat diperoleh dengan cara:
a. Observasi/Survey lapang
Observasi secara langsung dilakukan dengan melakukan pengamatan
langsung terhadap instansi mitra sebelum kegiatan magang dilakukan. Survey
dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapang dan jenis kegiatan yang akan
dilakukan di sana.
b. Praktek Kerja Langsung
Praktek kerja langsung dilakukan selama 6 hari kerja (hari Senin Sabtu)
pada jam 06.00 14.00 dengan pengamatan langsung dan pencatatan secara
sistematis mengenai kondisi objek pengamatan di lingkungan kebun (lahan)
dan perusahaan PTPN XII Malang.
c. Diskusi dan Wawancara
Dilakukan dengan cara kegiatan wawancara dan diskusi dengan pembimbing
lapang, karyawan dan para pekerja lapang serta diskusi dengan pihak-pihak di
PTPN

XII

Malang

mengenai

pembudidayaan tanaman kopi.

hal-hal

yang

berhubungan

dengan

d. Dokumentasi
Melakukan pengambilan gambar terhadap kegiatan yang dilakukan di instansi
magang.
2. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dari studi literatur dan buku yang memuat tentang
tanaman kopi, serta pengumpulan informasi di bagian dalamPTPN XII Malang
meliputi foto dokumentasi saat di lapang maupun yang terdapat di luar perusahaan
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

IV.

KONDISI LOKASI MAGANG


4.1 Profil Lokasi Magang

4.1.1

Sejarah Perusahaan
Perkebunan Bangelan didirikan pada tahun 1901 oleh Departemen

Nijvorheiden Handels Afd Over Jariggewassen Bogor. Semula Kebun Bangelan


berfungsi sebagai Kebun percobaan, seleksi dan pembibitan.Tujuannya adalah untuk
memperoleh bibit Kopi dengan sifat-sifat unggul dan cocok dengan berbagai kondisi
di daerah pertanaman Kopi diseluruh Nusantara.Bibit yang diseleksi berasal dari
Cilandak Bogor, Kongo dan Brasilia.Salah satu diantara orang yang berjasa dalam
pengembangan klon Kopi adalah PJS Grammer. Pada tahun 1932, FP Ferwenda yang
semula menjabat sebagai Kepala Afdeling Landbouw Kondigheids bagian
Penyelidikan Tanaman dan Laboratorium Pusat Bogor, ditempatkan di Kebun
Bangelan untuk memimpin usaha percobaan, seleksi dan pembibitan. Orang lain
yang berjasa adalah JS De Vries dan Hasonmeijer.
Jenis Kopi yang ditanam untuk percobaan adalah Kopi Robusta, Excelsa,
Quillow, Liberika, Hibrida Kawisari dan Kopi Arabika.Dari hasil seleksi diantaranya
didapatkan klon Lokal Bangelan, seperti; BGN 300, BGN 325, BGN 371, BGN
372.Saat ini di Kebun Bangelan masih terdapat Kebun Koleksi yang meliputi sekitar
154 klon Kopi. Sedangkan jenis Kopi yang dibudidayakan secara komersial hingga
saat ini adalah KOPI ROBUSTA.
Sebelum menjadi bagian dari PTPN XII (Persero) seperti saat ini, Kebun
Bangelan beberapa kali mengalami perubahan organisasi Induk, yaitu:

1957/58 mengalami Nasionalisasi menjadi bagian dari PPN Kesatuan VI


hingga 1963.

1963 - 1968 menjadi bagian dari PPN Antan XII.

1969 - 1971 menjadi bagian dari PPN XXIII

1972 - 1994 menjadi bagian dari PTP XXIII

1995 - 1996 menjadi bagian dari PTP Group Jatim.

1996 - kini menjadi bagian dari PTPN XII.

10

4.1.2

Gambaran Umum Perusahaan


Kebun Bangelan sebagai salah satu kebun unit yang ada di ruang lingkup PT.

Perkebunanan Nusantara XII (Persero) adalah salah satu BUMN Perkebunan yang
membudidayakan dan mengolah kopi robusta serta memasarkannya dalam bentuk
kopi pasar (ose). Semula Kebun Bangelan berfungsi sebagai kebun percobaan, seleksi
dan pembibitan. Tujuannya adalah untuk memperoleh bibit kopi dengan sifat-sifat
unggul dan cocok dengan berbagai kondisi di daerah pertanaman kopi diseluruh
nusantara.
Kopi Robusta Bangelan memiliki penampakan (outer quality) dan cita rasa
(inner quality) yang disukai konsumen dunia misalnya negara Jepang. Kualitas kopi
dipengaruhi oleh bahan baku yang bermutu sehingga pemeliharaan Tanaman
Menghasilkan (TM) sangat penting untuk keberlanjutan usaha dan meningkatkan
nilai ekspor kopi agar dapat bersaing dengan pengekspor kopi lainnya. Pemeliharaan
Tanaman Menghasilkan (TM) pada budidaya kopi robusta di Kebun Bangelan
meliputi pemangkasan, pengawetan tanah dan air, pengairan, pemupukan dan
pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Kebun Kopi Bangelan terdiri dari 2 afdeling kebun, 1 pabrik dan 1 kantor
induk. Dalam pengelolan hariannya, Kebun Bangelan dipimpin oleh seorang Manajer
dan Manajer dibantu oleh 2 orang Asisten Tanaman, 1 Asisten Teknik Pengolahan
dan 1 orang Asisten Administrasi Keuangan dan Umum. Kebun Bangelan terletak di
wilayah Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Jarak dari kebun
ke Kecamatan Wonosari adalah 12 km, ke Kota Kepanjen adalah 18 km, ke
Kabupaten Malang berjarak 40 km, dan ke Surabaya berjarak 135 km. Batas-batas
Kebun Bangelan adalah di sebelah utara berbatasan dengan wilayah Desa
Sumberdem dan Desa Sumber Tempur (Kecamatan Wonosari), sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Karangrejo dan Peniwen (Kecamatan Kromengan), di
sebelah barat berbatasan dengan Desa Jambuwer (Kecamatan Kromengan), dan di
sebelah timur berbatasan dengan Desa Bangelan (Kecamatan Wonosari) dan Desa
Karangrejo (Kecamatan Kromengan).

11

Sebagian besar tanah kebun Bangelan tergolong tanah Latosol dan sedikit
Andisol.Ketinggian kebun dari permukaan laut berkisar 450 680 mdpl. Titik
topografi tanah datar bergelombang yaitu kemiringan 0 8% seluas 707,20 ha (80%),
8 15% seluas 93,05 ha (11%), dan 15 40% seluas 82,95 ha (9%). Iklim Kebun
Bangelan termasuk tipe iklim C (tipe iklim hujan suhu sedang) menurut klasifikasi
Schmidt-Ferguson.Tanaman kopi Robusta tumbuh pada ketinggian 400 800 mdpl.
Secara umum tanaman kopi dapat dibedakan beberapa bagian yaitu akar,batang, dan
cabang, daun, tunas, serta bunga dan buah. Tanaman kopi memilki akar tunggang,
batang yang tumbuh dari biji biasa disebut batang pokok dan beruas-ruas.Pada tiap
ruas terdapat sepasang daun yang berhadapan, yang pada masing-masing ruasnya
tumbuh dua macam cabang yaitu cabang autotroph dan plagiotroph. Untuk daun kopi
berbentuk bulat telur, ujungnya agak meruncing sampai bulat, permukaan daunnya
berbeda-beda dan kopi juga memiliki dua macam tunas yaitu tunas seri dan tunas
legitim. Bunga tumbuh pada cabang primer atau cabang sekunder, tersusun
berkelompok-kelompok, selanjutnya terbentuk buah yang sebagian besar terdapat
pada cabang primer dan sekunder sebagaimana halnya bunga.Untuk buah kopi muda
berwarna hijau, kuning ketika setengah masak dan merah setelah masak.
Kebun Bangelan mempunyai status lahan sesuai sertifikat HGU nomor
1194 yaitu lahan Kebun Bangelan merupakan Hak Guna Usaha. Luas areal konsesi
seluruhnya adalah 883,20 Ha dengan pemanfaatan lahan sebagai berikut:
Tanaman menghasilkan

494,05 Ha

Tanaman belum menghasilkan

86,00Ha

Tanaman aneka kayu

128,70 Ha

Tanaman semusim/hortikultura

74,00Ha

Tanaman entrys

3,65 Ha

Tanaman koleksi

1,15Ha

Pembibitan

0,50Ha

Emplacement pabrik

6,97Ha

Jalan, jembatan dll

87,25 Ha

Hutan lindung

0,93 Ha+

12

Jumlah

883,20 Ha

Teknik budidaya yang terdapat pada Kebun Kopi Bangelan terdiri dari TTAD
(Tanaman Tahun Akan Datang), TTI (Tanaman Tahun Ini), TBM (Tanaman Belum
Menghasilkan) TM (Tanaman Menghasilkan) dan Pengolahan (Pabrik).

4.2 Visi, Misi dan Motto


1. Visi perusahaan
Menjadi Perusahaan Agribisnis yang berdaya saing tinggi dan mampu
tumbuh kembang berkelanjutan
2. Misi Perusahaan
a. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke
pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan
pertumbuhan laba (profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.
b. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk
hilir, wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja
perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat
lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
3. Motto Perusahaan
Tumbuh, lestari dan bermakna.

4.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi di Kebun Bangelan termasuk struktur organisasi pipih (flat
top organization), yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi
antara 2 sampai dengan 3 tingkat, yang menyatakan bahwa struktur organisasi divisi
yang ideal atau yang berlaku pada saat ini adalah sesuai model struktur organisasi
pipih.

13

Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat di lampiran. Berikut uraian tugas


dari masing-masing bagian struktur organisasi:
a.

Manajer Kebun

:Ir. Hendro Purnomo

Bertanggungjawab kepada

: Manajer Wilayah

Membawahi

- Asisten Tanaman
- Asisten Teknik dan Pengolahan
- Asisten Administrasi, Keuangan dan Umum
- Kepala Keamanan
Uraian Tugas:
Tugas Rutin:
- Mengontrol dan melaporkan capaian produksi, mutu, rendemen
- Mengendalikan penggunaan modal kerja
- Menyusun rencana kerja bulanan kebun
- Mengajukan permintaan modal kerja
- Melaporkan kegiatan kerja kebun yang telah dilakukan, dalam bentuk
laporan manajemen (LM)
- Menyusun rencana kerja triwulan (PPAP)
- Menyusun rencana kerja tahunan (RKAP)
- Menyusun rencana kerja jangka panjang (RJP)
- Merencanakan dan melaksanakan kegiatan community development di
wilayah kerjanya.
Tugas Insidental:
- Melakukan tugas khusus dari atasan.
Wewenang dan tanggung jawab:
- Mengamankan dan memanfaatkan aset perusahaan
- Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi serta mempertanggung
jawabkan kegiatan kerja kebun
- Melaksanakan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi
tanggung jawabnya

14

- Melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan


- Menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar
- Menggunakan modal kerja sesuai PPAP yang sudah disetujui.
b. Asisten A.K.U.

:Iskan

Bertanggungjawab Kepada

: Manajer Kebun

Membawahi

- Mantri SDM/Umum
- Mantri Akuntansi dan Keuangan
- Mantri Produksi dan Tanaman
- Mantri Gudang
- Kepala keamanan.
Uraian Tugas:
Tugas rutin:
- Menghimpun RKAP dari masing-masing bagian
- Melaksanakan pengawasan bidang keuangan dan umum dengan
mengontrol laporan harian (PB10)
- Membuat laporan harian
- Menyusun buku kas
- Mengirim laporan harian produksi ke Wilayah
- Validasi keabsahan bukti pengeluaran dan penerimaan uang
- Validasi keabsahan permintaan bahan dan barang dari masing-masing
bagian
- Stock opname kas, persediaan bahan dan hasil
- Mengkompilasi kebutuhan dan membuat permintaan modal kerja
sepuluh harian
- Menyusun LM
- Mengambil modal kerja ke bank
- Memeriksa dan mengeluarkan upah karyawan tiap pertengahan dan
akhir bulan
- Membayar pajak dan iuran jamsostek

15

- Menghimpun dan membuat PPAP triwulan


- Menghimpun dan membuat RKAP triwulan
- Membuata neraca laba/rugi triwulan dan tahunan.
Tugas insidentil:
- Menjalankan tugas khusus dari atasan.
Wewenang dan tanggung jawab

- Mengelola administrasi keuangan dan umum Kebun


- Merencanakan dan mengusulkan pelatihan teknis untuk karyawan
bawahannya
- Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi
tanggung jawabnya
- Melakukan penilaian kinerja bawahan
- Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar
- Menentukan keabsahan bukti pengeluaran dan openerimaan uang,
bahan, dan barang.
c.

Asisten Tanaman
1. Afdeling Besaran

: Ari Visianto, SP.

2. Afdeling Kampung Baru

: Bambang Irawan, SP.

Bertanggung jawab kepada

: Manajer Kebun

Membawahi:
- Mantri Kebun
- Mandor
- Juru Tulis Kebun
- Kepala keamanan.
Uraian Tugas:
Tugas Rutin:
- Mengawasi dan memeriksa pelaksanaan rol karyawan
- Mendelegasikan tugas kerja harian kepada mantri
- Mengontrol kesiapan kondisi peralatan kerja, dan bahan
- Mengawasi pelaksanaan kerja

16

- Menghimpun laporan hasil kerja


- Memeriksa dan menandatangani laporan harian pekerjaan
- Mengevaluasi hasil kerja hari ini dan menyusun rencana kerja untuk
hari esok
- Membuat rencana kerja bulanan, termasuk kebutuhan alat, bahan, dan
tenaga kerja
- Mengevaluasi hasil kerja bulanan dibandingkan dengan anggaran
- Menyusun, mengajukan permintaan, dan melaksanakan pembayaran
upah karyawan
- Menyusun dan melaporkan pencapaian produksi harian, bulanan, dan
tahunan
- Menyusun RKAP Bagian tahunan
- Menyusun RKO Bagian Tahunan
- Menyusun PPAP Bagian triwulan.
Tugas Insidentil:
- Menjalankan tugas khusus dari atasan.
Wewenang dan tanggung jawab

- Mengelola tanaman budidaya sesuai dengan prosedur


- Mengelola keamanan afdeling
- Pencapaian kuantitas dan kualitas produksi
- Merencanakan dan mengusulkan pelatihan teknis untuk karyawan
bawahannya
- Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi
tanggungjawabnya
- Melakukan penilaian kinerja bawahan per semester
- Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
d. Asisten Teknik & Pengolahan

: Hari Wiyono

Bertanggungjawab Kepada

: Manajer Kebun

Membawahi

- Mantri Teknik

17

- Mantri Pengolahan
- Juru Tulis Pabrik
- Kepala Keamanan.
Uraian Tugas

Tugas Rutin:
- Mengawasi dan memeriksa pelaksanaan rol karyawan
- Mendelegasikan tugas kerja harian kepada mantri
- Mengontrol kesiapan kondisi peralatan kerja, dan bahan
- Mengontrol per penggal proses pengolahan untuk mencapai mutu yang
sesuai standar
- Mengontrol hasil kerja pemeliharaan sarana dan prasaran
- Memeriksa dan melaporkan Laporan Harian Kerjaan
- Mengevaluasi hasil kerja hari ini dan menyusun rencana kerja untuk
hari esok
- Membuat rencana kerja bulanan, termasuk kebutuhan alat, bahan, dan
tenaga kerja
- Mengevaluasi hasil kerja bulanan dibandingkan dengan anggaran
- Menyusun, mengajukan permintaan, dan melaksanakan pembayaran
upah karyawan
- Menyusun dan melaporkan pencapaian produksi harian, bulanan, dan
tahunan
- Menyusun RKAP Bagian tahunan
- Menyusun RKO Bagian Tahunan
- Menyusun PPAP Bagian triwulan.
Tugas insidentil:
- Menjalankan tugas khusus dari atasan.
Wewenang dan tanggung jawab

- Mengelola tanaman budidaya sesuai dengan prosedur


- Mengelola keamanan afdeling
- Pencapaian kuantitas dan kualitas produksi

18

- Merencanakan dan mengusulkan pelatihan teknis untuk karyawan


bawahannya
- Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi
tanggung jawabnya
- Melakukan penilaian kinerja bawahan per semester
- Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pohon penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman
kopi yang memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya
fotosintesis dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung
memberikan banyak mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan
terencana dengan baik. Tanaman kopi menghendaki intensitas sinar matahari yang
tidak penuh dengan penyinaran yang teratur. Adanya penyinaran yang tidak teratur
akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman dan pola pembungaan tidak menjadi
teratur, tanaman terlalu cepat berbuah tetapi hanya sedikit dan hasilnya terlalu cepat
menurun. Oleh sebab itu tanaman kopi memerlukan pohon pelindung/penaung yang
dapat mengatur intensitas sinar matahari sesuai dengan yang dikehendaki.
Ada dua jenis pohon naungan yang umum digunakan tanaman kopi pada
kebun kopi Bangelan afdeling kampung baru yakni pohon nanungan tetap dan pohon
nanungan sementara. Tanaman naungan hendaknya dari tanaman leguminosa yang
dapat mengikat nitrogen (N) pada akar akarnya, sehingga dapat memperkaya
kandungan N dalam tanah.
Pengaturan pelindung sinar matahari sangat penting artinya bagi kopi robusta,
mengingat tanaman kopi berasal dari hutan yang kondisi hidupnya ternaungi. Tingkat
penyinaran matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan pertanaman. Pada
tingkat penyinaran ekstrim yang menyebabkan suhu mencapai 33% dapat
mengakibatkan kerusakan pada pertanaman kopi, daun menjadi layu kemudian
menjadi rontok diikuti dengan mengeringnya cabang-cabang pohon. Tingkat
penyinaran yang diperlukan tergantung pada tahap pertumbuhan tanaman kopi. Pada
saat pembentukan primordial bunga, yang berlangsung antara 21 maret s/d 23
september sinar matahari sangat diperlukan. Tanaman pelindung pada saat itu
bilamana terlalu rimbun perlu dikurangi.
Intensitas cahaya juga sangat berpengaruh pada pembungaan kopi, yang
berarti juga berpengaruh pada produksi. Pengaruh intensitas cahaya tersebut dilapang
dapat dilihat dari perbedaan besarnya dompolan buah kopi diantara keempat sisi

20

pohon atau kemiringan lahan. Pada bagian sisi sebelah utara atau komplek yang
miring ke utara, pada periode pembentukan primordial bunga menerima sinar lebih
besar dari bagian selatan.
Intensitas cahaya yang sedikit misalnya, karena naungan terlalu gelap atau
cuaca selalu mendung akan menghambat pembentukan primordial bunga. Dalam
praktek dilapang pada kebun yang naungannya terlalu gelap jumlah bunga dan
buahnya lebih sedikit dibandingkan dengan kebun yang relative terang. Keadaan
tersebut dapat dijelaskan karena dengan penaung yang gelap akan merangsang
pembentukan hormone giberelin didalam tanaman yang menghambat pembentukan
bunga, karena pertumbuhan vegetative lebih aktif.
Penaung Sementara
Penaung sementara adalah pohon yang ditanam untuk memberikan naungan
kepada tanaman kopi sebelum penaung tetap dapat berfungsi dengan optimal. Pada
kebun kopi Bangelan penaung sementara yang sering digunakan adalah Moghania
machropylla, Penanaman di areal miring mengikuti kontur dan tidak ada jarak tanam,
pada areal datar penanaman penaung sementara jarak tanamnya 2,5 m dalam setiap
larikan. Sebagai pertimbangan, pada lahan perkebunan yang diketahui memilik spotspot nematoda, penaung sementara yang digunakan sebaiknya memiliki ketahanan
yang tinggi pada serangan nematoda seperti Crotalaria anagyroides dan Crotalaria
usaramoensis. Selain moghania dapat juga menggunakan alternative teprhrosia atau
crotalaria. Menurut Budiman (2009), diantara baris ajir yang berjarak 2,5 m dibuat
waliran untuk menanam biji moghania yang digunakan sebagai penaung tanaman
kopi. Penanaman tanaman penaung sementara yaitu arah utara memanjang keselatan,
dan untuk arah barat timur ditanami tanaman penanung lamtoro (penaung tetap).
Penanaman biji moghania dilaksananakan menjelang awal musim hujan
sekitar oktober November dan diusahakan untuk tidak menanam saat masuk
pertengahan musim hujan. Agar tanaman moghania tumbuh dengan baik perlu
dilakukan pemeliharaan antara lain penyiangan, pendangiran, pemupukan dan
penyulaman. Pada saat penanaman tanaman kopi dilakukan, sekurang-kurangnya

21

tanaman penaung sementara sudah mencapai 1,5 2 m. Untuk dataran tinggi (> 800
m dpl) dianjurkan memakai Crotolaria dan Tephrosia.

Gambar 1. Tanaman Moghania


Penanaman penaung sementara bertujuan untuk:
1.

Melindungi tanah dari erosi

2.

Menjaga stabilitas tanah

3.

Menambah unsur hara karena terutama nitrogen, karena memiliki bintil akar

4.

Menekan pertumbuhan gulma.

5.

Melindungi tanaman kopi muda dari intensitas cahaya matahari terus-menerus,


agar sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman kopi.
Perencanaan dan persiapan:

1. Menyiapkan

tenaga

kerja

sesuai

dengan

kebutuhan

berikut

tenaga

pengawasannya.
2. Menyiapkan alat : cangkul, sabit, dan alat-alat lainnya, bahan berupa Moghania
Macrophylla yang presentase tumbuhnya baik (>70%).

22

Penaung Tetap
Penaung tetap adalah pohon yang ditanam untuk memberikan naungan pada
tanaman kopi selama pertumbuhan dan hidupnya. Tanaman penaung tetap yang
digunakan di Kebun Bangelan afdeling kampong baru ialah tanaman lamtoro.Hal ini
sesuai dengan pernyataan Firmansyah (2010), setelah pembukaan lahan selesai, tanah
perlu segera ditanami tanaman penaung.Jenis tanaman penaung yang baik dan lazim
digunakan di perkebunan kopi, yaitu Moghania macrophylla sebagai tanaman
penaung sementara dan Leucaena glauca klon L2 sebagai tanaman penaung tetap.
Lamtoro merupakan salah satu jenis pohon penaung yang sering digunakan.
Kendatipun menghasilkan biji yang menyebar dan tumbuh menjadi gulma lamtoro
tetap memenuhi persyaratan pohon penaung yang baik bagi tanaman kopi. Apalagi
saat ini lamtoro telah banyak diokulasi dengan jenis-jenis lamtoro yang tidak berbiji,
sehingga salah satu sifat negatif dari lamtoro ini, dapat diminimalisasi. Klon-klon
lamtoro yang banyak dipakai antara lain L2, L19, dan L21. Pada kebun bangelan
yang sekarang banyak digunakan adalah tipe lamtoro L2.

Gambar 2. Lamtoro Jenis L2


Lamtoro jenis L2 adalah lamtoro keturunan persilangan L. glabrata dengan L.
glauca. Pertumbuhan lamtoro jenis L2 tergolong sedang, kualitas naungan yang
dihasilkan baik, sesuai untuk daerah dengan elevasi tinggi maupun rendah, tidak
menghasilkan biji, daunnya rontok pada musim kemarau, tahan terpaan angin, kulit

23

batang berwarna abu-abu muda, dan menghasilkan bunga steril berwarna putih agak
pink. Dan kelebihan lainnya daun-daun lamtoro proses pelapukannya lebih cepat,
sehingga cepat menambah unsurhara dalam tanah yang sangat diperlukan oleh
tanaman kopi, selain itu juga hasil kayunya dapat dimanfaatkan menjadi kayu bakar,
maka banyak perkebunan-perkebunan kopi menggunakan lamtoro.
Tahap pertama dalam penanaman tanaman penaung tetap ialah pembuatan
anjir tanam.Kemudian dilakukan penanaman tanaman penaung tetap.
Bahan tanam lamtoro diperoleh dengan cara mencangkok tanaman yang telah
ada sebelumnya, umumnya menggunakan klon L-2. Penanaman lamtoro dilakukan
pada awal musim hujan, dengan jarak tanam 3 m x 5 m.

Gambar 3. Pencakokan Lamtoro Klon L2


Penanaman tanaman penaung tetap bertujuan untuk:
1. Melindungi tanaman dari daya rusak butir air hujan

24

2. Melindungi tanaman dari daya rusak run off


3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi (menyimpan air tanah)
4. Memperbaiki mikroklimat tanaman kopi agar sesuai untuk tanaman kopi
5. Menyediakan kayu bakar untuk kegiatan pasca panen
6. Menyediakan mulsa organik (dari daunnya)
7. Mengatur cahaya matahari yang masuk agar sesuai dengan yang dibutuhkan
tanaman kopi
8. Sebagai pematah angin (wind breaker).
Faktor Pembatas:
Jika bibit lamtoro hasil cangkok ditanam dengan kedalaman kurang dari 60 cm maka
tanaman akan mudah goyah. Dan banyak juga masalah yang dihadapi diperkebunan
misalnya pencurian daun-daun lamtoro muda untuk digunakan sebagai pakan ternak
oleh warga sekitar, sehingga secara tidak langsung dapat merugikan pihak PTPN XII
seperti menurunnya produksi kopi di berapa petak blok.

Gambar 4. Penanaman Lamtoro L2

25

Gambar 5. Jarak tanam penaung tetap dan penaung sementara

penaung tetap dan penaung sementara; (a) pada lahan datar; (b) pada lahan
miring.

Penanaman tanaman penaung sementara yaitu arah utara memanjang


keselatan, dan untuk arah barat timur ditanami tanaman penanung lamtoro
(penaung tetap).

VI.

KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan

PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) yang ada di Bangelan merupakan


salah satu BUMN Perkebunan yang membudidayakan dan mengolah kopi robusta
sampai dengan pemasaran dalam bentuk kopi pasar (ose). Kebun Bangelan memiliki
2 afdeling kebun, 1 pabrik dan 1 kantor induk.. Lokasi Kebun Bangelan terletak di
wilayah Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Kelebihan yang
dimiliki kopi dari kebun bangelan adalah kenampakan dan cita rasa yang dihasilkan
mampu mencapai pasar internasional. Kopi yang dihasilkan di Kebun Bangelan
disukai oleh konsumen dari Negara Jepang.
Produksi yang baik diimbangi dengan pengelolaan yang baik. Salah satu
pengelolaan yang dibutuhkan untuk tanaman kopi adalah pohon penaung yang
memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya fotosintesis
dan pembentukan bunga. Sehingga perlu adanya pengaturan dan perencanaan yang
benar untuk pohon penaung kopi. Terdapat dua jenis pohon naungan yang umum
digunakan tanaman kopi pada kebun kopi Bangelan afdeling kampung baru yakni
pohon nanungan tetap dan pohon nanungan sementara. Penaung sementara yang
ditemukan di Kebun Bangelan Moghania machropylla. Sedangkan penaung teteap
merupakan jenis pohon yang memberikan naungan pada tanaman kopi selama
pertumbuhan dan hidupnya. Tanaman penaung tetap yang digunakan di Kebun
Bangelan afdeling kampong baru ialah tanaman lamtoro.

6.2 Saran
Perlu adanya penambahan jenis pohon naungan selain lamtoro dan moghania, untuk
penambahan biodiversitas di kebun kopi. Tanaman naungan hendaknya dari tanaman
leguminosa yang dapat mengikat nitrogen (N) pada akar akarnya, sehingga dapat
memperkaya kandungan N dalam tanah.

27

DAFTAR PUSTAKA
Anonymousa, 2013. http://www.scribd.com/doc/23975233/klasifikasi.kopi . Diakses
pada 28 Juni 2013
Budiman, haryanto. 2009. Prospek Tinggi Bertanam Kopi Pedoman Meningkatkan
Kualitas Perkebunan Kopi. Pustaka Baru Press : Yogyakarta.
Ernawaty Rr, Ratna W.A, Slameto, 2008. Teknik Budidaya Kopi Poliklonal. BPPP :
Bogor.
Firmansyah, H. 2010. Standar teknis budidaya tanaman kopi. Diakses September
2011.
Foth, H.D. & B.G. Ellis. 1988. Soil Fertility. John Wiley & Sons. New York. 212.
Hardjowigeno, sarwono. 1987. Ilmu Tanah. PT Mediyatama Sarana Perkasa : Jakarta.
Kartasapoetra, G., dkk. 1987. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Cetakan Kedua.
Bina Aksara : Jakarta.
Najiyati dan Danarti, 1997. Sejarah Tanaman Kopi. Manajemen Tanaman
Perkebunan. Salemba Empat : Bogor.
Siswoputranto, 1992. Definisi Kopi. http://greenadrian.blogspot.com..Diakses pada
tanggal 28 Juni 2013.
Suprayogo. D, K Hairiah, N Wijayanto, Sunaryo dan M Noordwijk. 2003. Peran
Agroforestri pada Skala Plot: Analisis Komponen Agroforestri sebagai Kunci
Keberhasilan atau Kegagalan Pemanfaatan Lahan Indonesia. Bogor : World
Agroforestry Centre (ICRAF), Southeast Asia Regional Office. PO Box 161
Bogor, Indonesia

28

LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Log Book Magang Kerja
Tanggal

Kegiatan

Waktu (Jam)

8 Juli 2013

Pengenalan tempat areal magang beserta staff.

8 jam

9 Juli 2013

Materi TTAD (X-2) serta persiapan lahan dan

8 jam

ajir
10 Juli 2013

Materi TTAD (X-1) ,pembuatan lubang tanam

6 jam

11 Juli 2013

Materi pembibitan

6 jam

12 Juli 2013

Melakukan stek sambung

6 jam

13 Juli 2013

Pemeliharaan stek

6 jam

14 Juli 2013

Libur

15 Juli 2013

Praktek penanaman polybag

6 jam

16 Juli 2013

Materi Taksasi Bunga

6 jam

17 Juli 2013

Praktek Taksasi bunga di blok 1

6 jam

18 Juli 2013

Materi

TBM

III

(Tanaman

Belum

6 jam

Menghasilkan)
19 Juli 2013

Materi LSU (Leaf Sample Unit)

6 jam

20 Juli 2013

Praktek pemetikan kopi (panen)

6 jam

21 Juli 2013

Libur

22 Juli 2013

Materi tentang Uji Check list setelah pemetikan.

6 jam

23 Juli 2013

TTAD (X-2) penanaman ubi jalar

6 jam

24 Juli 2013

TTAD ,pembuatan alur moghania (penaung

6 jam

29

sementara).
25 Juli 2013

Pemotongan Kayu Sengon

6 jam

26 Juli 2013

Pengamatan pembibitan

6 jam

27 Juli 2013

Materi tentang pupuk kascing dan entres

6 jam

28 Juli 2013

Libur

29 Juli 2013

Praktek pemetikan di blok IX dan Uji Check

8 jam

List
30 Juli 2013

Materi petik di blok X

6 jam

31 Juli 2013

Penanaman TTAD (X-1)

6 jam

1 Agustus 2013

Materi Pemetikan blok XI

6 jam

2 Agustus 2013

Materi tentang pupuk kandang

6 jam

3 Agustus 2013

Materi pengolahan pupuk kascing

6 jam

4 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

5 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

6 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

7 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

8 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

9 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

10 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

11 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

12 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

13 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

30

14 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

15 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

16 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

17 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

18 Agustus 2013

Cuti Hari Raya Idul Fitri

19 Agustus 2013

Administrasi Kantor Induk

8 jam

20 Agustus 2013

Materi pembukuan produksi kopi bulan maret

8 jam

21 Agustus 2013

Materi pembukuan produksi kopi bulan april

8 jam

22 Agustus 2013

Materi pembukuan produksi kopi bulan mei

8 jam

23 Agustus 2013

Materi pembukuan produksi kopi bulan juni

8 jam

24 Agustus 2013

Materi RKAP

8 jam

25 Agustus 2013

Libur

26 Agustus 2013

Praktek menyeleksi bibit kopi

8 jam

27 Agustus 2013

Praktek Pemetikan di blok X

8 jam

28 Agustus 2013

Praktek pemetikan di blok X

8 jam

29 Agustus 2013

Cuti bersama

30 Agustus 2013

Praktek pemetikan di blok X dengan dilakukan

8 jam

Uji Check List


31 Agustus 2013
1 September 2013
2 September 2013

Pemetikan akhir di blok X

8 jam

Libur
Praktek pemetikan di blok IV

8 jam

31

3 September 2013

Praktek pemetikan di blok VI

8 jam

4 September 2013

Praktek membuat pupuk kascing

8 jam

5 September 2013

Praktek pencangkokan lamtoro

8 jam

6 September 2013

Materi penanaman kopi selsa (ndeder)

8 jam

7 September 2013

Praktek pemetikan blok VII

8 jam

8 September 2013

Libur

9 September 2013

Praktek Pembuatan Pupuk kascing dengan

8 jam

media gedebong pisang


10 September 2013

Pembuatan Pupuk Kascing

8 jam

11 September 2013

Pembuatan Pupuk Kascing

8 jam

12 September 2013

Pembuatan Pupuk Kascing

8 jam

13 September 2013

Pembuatan Pupuk Kascing

8 jam

14 September 2013

Pembuatan Pupuk Kascing

8 jam

15 September 2013

Libur

16 September 2013

Materi Pengenalan Pabrik

8 jam

17 September 2013

Materi Pengolahan Pabrik

8 jam

18 September 2013

Materi tentang Vis Pulper, Kneuzer, Raung

8 jam

Washer
19 September 2013

Materi tentang kerja mesin dan uji kontrol

8 jam

mesin
20 September 2013

Materi tentang Sortasi Pabrik

8 jam

21 September 2013

Materi Proses Pengolahan Akhir kopi

8 jam

32

22 September 2013

Libur

23 September 2013

Materi Uji Cup test (uji cita rasa)

8 jam

24 September 2013

Proses Pengerjaan Laporan Akhir

8 jam

25 September 2013

Proses Pengerjaan Laporan Akhir

8 jam

26 September 2013

Proses Pengerjaan Laporan Akhir

8 jam

27 September 2013

Proses Pengerjaan Laporan Akhir

8 jam

28 September 2013

Proses Pengerjaan Laporan Akhir

8 jam

29 September 2013

Libur

30 September 2013

Proses Pengerjaan Laporan Akhir

8 jam

1 Oktober 2013

Proses Pengerjaan Laporan Akhir

8 jam

2 Oktober 2013

Persentasi Hasil Akhir Magang kerja dengan

8 jam

pegawai perusahaan
3 Oktober 2013

Pengerjaan Revisi Hasil Laporan

8 jam

4 Oktober 2013

Pengerjaan Revisi Hasil Laporan

8 jam

5 Oktober 2013

Pengerjaan Revisi Hasil Laporan

8 jam

6 Oktober 2013

Libur

7 Oktober 2013

Pengumpulan Laporan Akhir

8 jam

8 Oktober 2013

Perpisahan dengan Pegawai Perusahaan

8 jam

Total Jam Kerja

516m

33

Lampiran 2. Dokumentasi Magang

Kegiatan Roll Pagi

Persiapan Lubang Tanam

Cek List Buah Kopi yang Tertinggal


Diatas Permukaan Tanah

Seleksi Bibit Kopi

Stek tanaman Kopi

Biji Moghania

Pemanenan Buah Kopi

Penaung Tetap (Lamtoro)

Lampiran 3. Struktur Organisasi di Kebun Bangelan


STRUKTUR ORGANISASI UTZ CERTIFIED
KEBUN BANGELAN
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero)
PEMBINA
Ir. HENDRO PURNOMO
Pembina
Ir. Hendro Purnomo

KETUA

SEKRETARIS

MOH. PRIHANTONO

ISKAN

BID. PENGOLAHAN

BID. TANAMAN BESARAN

HARI WIYONO

ARI VISIANTO, SP

BID. TANAMAN KAMPUNG


BARU

BID. SDM DAN UMUM

BAMBANG IRAWAN, SP

DWI KORAM

ANDRIANTA

BID. KESEHATAN DAN


LINGKUNGAN
MOH. PRIHANTONO
WAHYU PUJI S, Amd.KEB
34

35

Lampiran 4. Peta Kebun Bangelan

You might also like