Professional Documents
Culture Documents
Laporan Akhir Magang
Laporan Akhir Magang
)
DI PTPN XII (PERSERO) DESA BANGELAN KECAMATAN WONOSARI
KABUPATEN MALANG
Oleh :
ZULFIKAR RIZKY PERDANA
105040200111032
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2014
LAPORAN
KEGIATAN MAGANG KERJA
Oleh :
ZULFIKAR RIZKY PERDANA
105040200111032
MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA
Disetujui Oleh :
Pembimbing Lapangan,
Bambang Irawan, SP
NIK. 20813
Pembimbing Utama,
SUMMARY
Zulfikar Rizky Perdana. 105040200111032. Study of Plant Canopy Robusta
Coffee (Coffea Robusta L.). In PTPN XII (PERSERO) Bangelan Estate
Wonosari District Malang Regency. Supervised by Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma,
SU Dan Bambang Irawan, SP.
Job training is an academic practice activities for students so that students are
expected to gain practical experience of self that will be useful for the development of
the profession before making the final task. Job training activities carried out directly
in thefield and factory in the di PT Perkebunan Nusantara XII Bangelan Estate, who
expected students can understand properly all the activities carried out starting from
the cultivation of coffee plants to post-harvest. Bangelan Estate as one garden units
within the scope of PT. Perkebunanan Nusantara XII (Persero) is one of the stateowned Estate that cultivation, processing and marketing of robusta coffee it in the
form of the coffee market (OSE).
Activities of Job training was held at PT. Perkebunan Nusantara XII Bangelan
Estate Malang, East Java. This activities began on July 8 to October 8 2011.
Implementation activities are conducted in a students job training using the method of
observation/field surveys, interviews, practice, documentation, recording secondary
data and literature study.
Shade tree is one of the important aspects in the cultivation of the coffee plant
that has strong implications for the activity of plant physiology, especially
photosynthesis and flower formation. Therefore although the shade trees provide
many mamfaat but its use needs to be setup correct and well-planned. There are 2
types of shade trees are commonly used to shade the coffee plants and shade while
still. Shade trees planted while is to give shade to the coffee plants before shade can
function optimally. Shade tree species are commonly used while Moghania. Is a fixed
shade trees planted to provide shade to the coffee plants during growth and life.
Several types of shade plants are still commonly used lamtoro (Leucaena glauca).
Keywords : Robusta Coffee, Regular Shade, While Shade
ii
RINGKASAN
Zulfikar Rizky Perdana. 105040200111032. Studi Tanaman Naungan Pada kopi
robusta (Coffea RobustaL.) DI PTPN XII (PERSERO) Desa Bangelan
Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir.
Zaenal Kusuma , SU dan Bambang Irawan, SP.
Magang kerja ialah kegiatan praktek akademik bagi mahasiswa sehingga
diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman praktek mandiri yang nantinya akan
berguna untuk pengembangan profesinya sebelum menyusun tugas akhir. Kegiatan
magang kerja dilaksanakan secara langsung di kebun dan pabrik di PT Perkebunan
Nusantara XII Kebun Bangelan, yang diharapkan mahasiswa dapat memahami
dengan benar seluruh kegiatan yang dilakukan dimulai dari budidaya tanaman kopi
hingga pasca panen. Kebun Bangelan sebagai salah satu kebun unit yang ada di ruang
lingkup PT. Perkebunanan Nusantara XII (Persero) adalah salah satu BUMN
Perkebunan yang membudidayakan dan mengolah kopi robusta serta memasarkannya
dalam bentuk kopi pasar (OSE).
Kegiatan magang kerja mahasiswa ini dilaksanakan di Kebun Kopi Bangelan
Kabupaten Malang Jawa Timur milik PT. Perkebunan Nusantara XII. Kegiatan
magang dilaksanakan mulai tanggal 8 Juli 8 Oktober 2011. Pelaksanaan kegiatan
magang mahasiswa yang dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara XII Malang,
Jawa Timur ini menggunakan metode obsevasi/ survey lapang, wawancara, praktik,
dokumentasi, pencatatan data sekunder dan studi pustaka.
Pohon penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman
kopi yang memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya
fotosintesis dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung
memberikan banyak mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan
terencana dengan baik. Ada 2 jenis pohon penaung yang umum digunakan pada
tanaman kopi yakni penaung sementara dan penaung tetap. Penaung sementara adalah
pohon yang ditanam untuk memberikan naungan kepada tanaman kopi sebelum
penaung tetap dapat berfungsi dengan optimal. Jenis pohon penaung sementara yang
umum dipakai ialah Moghania. Penaung tetap adalah pohon yang ditanam untuk
memberikan naungan pada tanaman kopi selama pertumbuhan dan hidupnya.
Beberapa jenis tanaman penaung tetap yang umum dipakai adalah lamtoro (Leucaena
glauca).
Kata Kunci : Kopi Robusta, Penaung Tetap, Penaung Sementara
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kekuatan, petunjuk
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang kerja yang
berjudul Studi Tanaman Naungan Pada kopi robusta (Coffea RobustaL.) Di PTPN
XII (PERSERO) Desa Bangelan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan magang kerja ini Bapak
Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma , SU selaku dosen pembimbing utama dan ketua jurusan
menenjemen sumberdaya lahan yang telah membantu memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penyusunan laporan dan memberikan izin untuk melaksanakan
magang kerja, Bambang Irawan, SP selaku pembimbing lapang di PTPN XII, temanteman Soiler 2010, serta semua pihak yang telah banyak membantu hingga
terselesaikannya laporan magang kerja ini.
Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam pembuatan laporan
magang kerja ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap semoga laporan magang
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
SUMMARY .................................................................................................................. i
RINGKASAN .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vii
I.
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1
1.2
1.3
2.2
2.3
2.4
3.2
4.2
4.3
V.
Kesimpulan ................................................................................................... 26
6.2
Saran ............................................................................................................. 26
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Teks
vi
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
Teks
1. Persyaratan kondisi iklim dan tanah yang optimum untuk kopi robusta dan kopi
arabika ..................................................................................................................... 5
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
Teks
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan yang banyak terdapat di seluruh
pelosok negeri. Tanaman ini memiliki peranan penting dalam kehidupan, selain itu
tanaman kopi juga bernilai ekonomis. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya
akan penghasilan kopi. Semua kopi yang tersebar di dunia merupakan jenis kopi yang
terdapat di indonesia. Selain memiliki rasa yang unik, kopi indonesia juga memiliki
aroma yang khas sehingga masyarakat eropa menyukai akan kopi tersebut. Tak
sedikit pula perkebunan perkebunan besar baik itu milik pemerintah maupun swasta
membudidayakan tanaman kopi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin hari
semakin banyak.
Kopi adalah salah satu produk kebun yang banyak dibudidyakan secara luas.
Hal tersebut dikarenakan kopi memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibanding
tanaman pangan lainya. Salah satu wilayah yang membudidayakan tanaman kopi
adalah Bangelan. Jenis Kopi yang dibudidyakan adalah Jenis kopi Robusta.Alasan
mengapa kopi robusta dikembangkan diwilayah Bangelan karena kopi robusta
memiliki syarat-syarat tumbuh supaya dapat memproduksi optimal.
Beberapa tanaman kopi di Indonesia menerapkan sistem agroforestri sebagai
salah satu sistem pertanian yang berkelanjutan. Namun dalam pelaksanaannya tidak
jarang mengalami kegagalan, karena pengelolaannya yang kurang tepat. Pohon
penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman kopi yang
memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya fotosintesis
dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung memberikan banyak
mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan terencana dengan
baik. Selama musim penghujan cuaca sering berawan sehingga intensitas cahaya
berkurang. Karena itu keberadaan mahkota pohon penaung kurang diperlukan.
Tanaman kopi menghendaki intensitas sinar matahari yang tidak penuh dengan
penyinaran yang teratur. Adanya penyinaran yang tidak teratur akan mengakibatkan
pertumbuhan tanaman dan pola pembungaan tidak menjadi teratur, tanaman terlalu
cepat berbuah tetapi hanya sedikit dan hasilnya terlalu cepat menurun. Oleh sebab itu
tanaman kopi memerlukan pohon pelindung/penaung yang dapat mengatur intensitas
sinar matahari sesuai dengan yang dikehendaki.
Tujuan Umum
a. Mahasiswa
Manajemen
Sumberdaya
Lahan
Program
Studi
1.2.2
Tujuan Khusus
a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang teknik
menejemen pengolahan tanaman kopi Robusta di Kebun Bangelan PT.
Perkebunan Nusantara XII Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang .
b. Mempelajari teknik pemeliharaan secara khusus pada pertanaman kopi
Arabica dalam menghasilkan produksi yang maksimal secara kualitas
dan kuantitas.
c. Mengidentifikasi tanaman naungan pada system agroforestry kopi
robusta di kebun Bangelan PT. Perkebunan Nusantara XII Kecamatan
Wonosari Kabupaten Malang
ini mahasiswa
mampu mengerti dan memahami kondisi realitas di dunia kerja. Dunia kerja inilah
yang sesungguhnya merupakan cita-cita mahasiswa nanti setelah menyelesaikan
studi. Mendapatkan kerja yang baik dan berkualitas serta menunjang masa depan
adalah dambaan setiap mahasiswa. Dan tidak dimungkinkan juga, dengan kegiatan
magang ini mahasiswa mampu menciptakan lapangan kerja (berwirausaha).Untuk itu,
tidak lagi menjadi beban negara oleh karena banyaknya pengangguran yang terdidik.
Dan dikemudian hari, mahasiswa akan sanggup memberikan lapangan kerja bagi diri
sendiri dan orang lain.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom: Phyta
Divisi : Spermatophyta
Kelas: Dikotiledone
Ordo: Rubiales
Familia: Rubiceae
Genus: Coffea
Perakarannya dalam agar memperkecil kompetisi air dan unsur hara antara
tanaman pokok dengan pohon pelindung itu sendiri.
III.
METODE PELAKSANAAN
XII
Malang
mengenai
hal-hal
yang
berhubungan
dengan
d. Dokumentasi
Melakukan pengambilan gambar terhadap kegiatan yang dilakukan di instansi
magang.
2. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dari studi literatur dan buku yang memuat tentang
tanaman kopi, serta pengumpulan informasi di bagian dalamPTPN XII Malang
meliputi foto dokumentasi saat di lapang maupun yang terdapat di luar perusahaan
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
IV.
4.1.1
Sejarah Perusahaan
Perkebunan Bangelan didirikan pada tahun 1901 oleh Departemen
10
4.1.2
Perkebunanan Nusantara XII (Persero) adalah salah satu BUMN Perkebunan yang
membudidayakan dan mengolah kopi robusta serta memasarkannya dalam bentuk
kopi pasar (ose). Semula Kebun Bangelan berfungsi sebagai kebun percobaan, seleksi
dan pembibitan. Tujuannya adalah untuk memperoleh bibit kopi dengan sifat-sifat
unggul dan cocok dengan berbagai kondisi di daerah pertanaman kopi diseluruh
nusantara.
Kopi Robusta Bangelan memiliki penampakan (outer quality) dan cita rasa
(inner quality) yang disukai konsumen dunia misalnya negara Jepang. Kualitas kopi
dipengaruhi oleh bahan baku yang bermutu sehingga pemeliharaan Tanaman
Menghasilkan (TM) sangat penting untuk keberlanjutan usaha dan meningkatkan
nilai ekspor kopi agar dapat bersaing dengan pengekspor kopi lainnya. Pemeliharaan
Tanaman Menghasilkan (TM) pada budidaya kopi robusta di Kebun Bangelan
meliputi pemangkasan, pengawetan tanah dan air, pengairan, pemupukan dan
pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Kebun Kopi Bangelan terdiri dari 2 afdeling kebun, 1 pabrik dan 1 kantor
induk. Dalam pengelolan hariannya, Kebun Bangelan dipimpin oleh seorang Manajer
dan Manajer dibantu oleh 2 orang Asisten Tanaman, 1 Asisten Teknik Pengolahan
dan 1 orang Asisten Administrasi Keuangan dan Umum. Kebun Bangelan terletak di
wilayah Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Jarak dari kebun
ke Kecamatan Wonosari adalah 12 km, ke Kota Kepanjen adalah 18 km, ke
Kabupaten Malang berjarak 40 km, dan ke Surabaya berjarak 135 km. Batas-batas
Kebun Bangelan adalah di sebelah utara berbatasan dengan wilayah Desa
Sumberdem dan Desa Sumber Tempur (Kecamatan Wonosari), sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Karangrejo dan Peniwen (Kecamatan Kromengan), di
sebelah barat berbatasan dengan Desa Jambuwer (Kecamatan Kromengan), dan di
sebelah timur berbatasan dengan Desa Bangelan (Kecamatan Wonosari) dan Desa
Karangrejo (Kecamatan Kromengan).
11
Sebagian besar tanah kebun Bangelan tergolong tanah Latosol dan sedikit
Andisol.Ketinggian kebun dari permukaan laut berkisar 450 680 mdpl. Titik
topografi tanah datar bergelombang yaitu kemiringan 0 8% seluas 707,20 ha (80%),
8 15% seluas 93,05 ha (11%), dan 15 40% seluas 82,95 ha (9%). Iklim Kebun
Bangelan termasuk tipe iklim C (tipe iklim hujan suhu sedang) menurut klasifikasi
Schmidt-Ferguson.Tanaman kopi Robusta tumbuh pada ketinggian 400 800 mdpl.
Secara umum tanaman kopi dapat dibedakan beberapa bagian yaitu akar,batang, dan
cabang, daun, tunas, serta bunga dan buah. Tanaman kopi memilki akar tunggang,
batang yang tumbuh dari biji biasa disebut batang pokok dan beruas-ruas.Pada tiap
ruas terdapat sepasang daun yang berhadapan, yang pada masing-masing ruasnya
tumbuh dua macam cabang yaitu cabang autotroph dan plagiotroph. Untuk daun kopi
berbentuk bulat telur, ujungnya agak meruncing sampai bulat, permukaan daunnya
berbeda-beda dan kopi juga memiliki dua macam tunas yaitu tunas seri dan tunas
legitim. Bunga tumbuh pada cabang primer atau cabang sekunder, tersusun
berkelompok-kelompok, selanjutnya terbentuk buah yang sebagian besar terdapat
pada cabang primer dan sekunder sebagaimana halnya bunga.Untuk buah kopi muda
berwarna hijau, kuning ketika setengah masak dan merah setelah masak.
Kebun Bangelan mempunyai status lahan sesuai sertifikat HGU nomor
1194 yaitu lahan Kebun Bangelan merupakan Hak Guna Usaha. Luas areal konsesi
seluruhnya adalah 883,20 Ha dengan pemanfaatan lahan sebagai berikut:
Tanaman menghasilkan
494,05 Ha
86,00Ha
128,70 Ha
Tanaman semusim/hortikultura
74,00Ha
Tanaman entrys
3,65 Ha
Tanaman koleksi
1,15Ha
Pembibitan
0,50Ha
Emplacement pabrik
6,97Ha
87,25 Ha
Hutan lindung
0,93 Ha+
12
Jumlah
883,20 Ha
Teknik budidaya yang terdapat pada Kebun Kopi Bangelan terdiri dari TTAD
(Tanaman Tahun Akan Datang), TTI (Tanaman Tahun Ini), TBM (Tanaman Belum
Menghasilkan) TM (Tanaman Menghasilkan) dan Pengolahan (Pabrik).
13
Manajer Kebun
Bertanggungjawab kepada
: Manajer Wilayah
Membawahi
- Asisten Tanaman
- Asisten Teknik dan Pengolahan
- Asisten Administrasi, Keuangan dan Umum
- Kepala Keamanan
Uraian Tugas:
Tugas Rutin:
- Mengontrol dan melaporkan capaian produksi, mutu, rendemen
- Mengendalikan penggunaan modal kerja
- Menyusun rencana kerja bulanan kebun
- Mengajukan permintaan modal kerja
- Melaporkan kegiatan kerja kebun yang telah dilakukan, dalam bentuk
laporan manajemen (LM)
- Menyusun rencana kerja triwulan (PPAP)
- Menyusun rencana kerja tahunan (RKAP)
- Menyusun rencana kerja jangka panjang (RJP)
- Merencanakan dan melaksanakan kegiatan community development di
wilayah kerjanya.
Tugas Insidental:
- Melakukan tugas khusus dari atasan.
Wewenang dan tanggung jawab:
- Mengamankan dan memanfaatkan aset perusahaan
- Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi serta mempertanggung
jawabkan kegiatan kerja kebun
- Melaksanakan pembinaan dan pengembangan SDM yang menjadi
tanggung jawabnya
14
:Iskan
Bertanggungjawab Kepada
: Manajer Kebun
Membawahi
- Mantri SDM/Umum
- Mantri Akuntansi dan Keuangan
- Mantri Produksi dan Tanaman
- Mantri Gudang
- Kepala keamanan.
Uraian Tugas:
Tugas rutin:
- Menghimpun RKAP dari masing-masing bagian
- Melaksanakan pengawasan bidang keuangan dan umum dengan
mengontrol laporan harian (PB10)
- Membuat laporan harian
- Menyusun buku kas
- Mengirim laporan harian produksi ke Wilayah
- Validasi keabsahan bukti pengeluaran dan penerimaan uang
- Validasi keabsahan permintaan bahan dan barang dari masing-masing
bagian
- Stock opname kas, persediaan bahan dan hasil
- Mengkompilasi kebutuhan dan membuat permintaan modal kerja
sepuluh harian
- Menyusun LM
- Mengambil modal kerja ke bank
- Memeriksa dan mengeluarkan upah karyawan tiap pertengahan dan
akhir bulan
- Membayar pajak dan iuran jamsostek
15
Asisten Tanaman
1. Afdeling Besaran
: Manajer Kebun
Membawahi:
- Mantri Kebun
- Mandor
- Juru Tulis Kebun
- Kepala keamanan.
Uraian Tugas:
Tugas Rutin:
- Mengawasi dan memeriksa pelaksanaan rol karyawan
- Mendelegasikan tugas kerja harian kepada mantri
- Mengontrol kesiapan kondisi peralatan kerja, dan bahan
- Mengawasi pelaksanaan kerja
16
: Hari Wiyono
Bertanggungjawab Kepada
: Manajer Kebun
Membawahi
- Mantri Teknik
17
- Mantri Pengolahan
- Juru Tulis Pabrik
- Kepala Keamanan.
Uraian Tugas
Tugas Rutin:
- Mengawasi dan memeriksa pelaksanaan rol karyawan
- Mendelegasikan tugas kerja harian kepada mantri
- Mengontrol kesiapan kondisi peralatan kerja, dan bahan
- Mengontrol per penggal proses pengolahan untuk mencapai mutu yang
sesuai standar
- Mengontrol hasil kerja pemeliharaan sarana dan prasaran
- Memeriksa dan melaporkan Laporan Harian Kerjaan
- Mengevaluasi hasil kerja hari ini dan menyusun rencana kerja untuk
hari esok
- Membuat rencana kerja bulanan, termasuk kebutuhan alat, bahan, dan
tenaga kerja
- Mengevaluasi hasil kerja bulanan dibandingkan dengan anggaran
- Menyusun, mengajukan permintaan, dan melaksanakan pembayaran
upah karyawan
- Menyusun dan melaporkan pencapaian produksi harian, bulanan, dan
tahunan
- Menyusun RKAP Bagian tahunan
- Menyusun RKO Bagian Tahunan
- Menyusun PPAP Bagian triwulan.
Tugas insidentil:
- Menjalankan tugas khusus dari atasan.
Wewenang dan tanggung jawab
18
V.
Pohon penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman
kopi yang memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya
fotosintesis dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung
memberikan banyak mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan
terencana dengan baik. Tanaman kopi menghendaki intensitas sinar matahari yang
tidak penuh dengan penyinaran yang teratur. Adanya penyinaran yang tidak teratur
akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman dan pola pembungaan tidak menjadi
teratur, tanaman terlalu cepat berbuah tetapi hanya sedikit dan hasilnya terlalu cepat
menurun. Oleh sebab itu tanaman kopi memerlukan pohon pelindung/penaung yang
dapat mengatur intensitas sinar matahari sesuai dengan yang dikehendaki.
Ada dua jenis pohon naungan yang umum digunakan tanaman kopi pada
kebun kopi Bangelan afdeling kampung baru yakni pohon nanungan tetap dan pohon
nanungan sementara. Tanaman naungan hendaknya dari tanaman leguminosa yang
dapat mengikat nitrogen (N) pada akar akarnya, sehingga dapat memperkaya
kandungan N dalam tanah.
Pengaturan pelindung sinar matahari sangat penting artinya bagi kopi robusta,
mengingat tanaman kopi berasal dari hutan yang kondisi hidupnya ternaungi. Tingkat
penyinaran matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan pertanaman. Pada
tingkat penyinaran ekstrim yang menyebabkan suhu mencapai 33% dapat
mengakibatkan kerusakan pada pertanaman kopi, daun menjadi layu kemudian
menjadi rontok diikuti dengan mengeringnya cabang-cabang pohon. Tingkat
penyinaran yang diperlukan tergantung pada tahap pertumbuhan tanaman kopi. Pada
saat pembentukan primordial bunga, yang berlangsung antara 21 maret s/d 23
september sinar matahari sangat diperlukan. Tanaman pelindung pada saat itu
bilamana terlalu rimbun perlu dikurangi.
Intensitas cahaya juga sangat berpengaruh pada pembungaan kopi, yang
berarti juga berpengaruh pada produksi. Pengaruh intensitas cahaya tersebut dilapang
dapat dilihat dari perbedaan besarnya dompolan buah kopi diantara keempat sisi
20
pohon atau kemiringan lahan. Pada bagian sisi sebelah utara atau komplek yang
miring ke utara, pada periode pembentukan primordial bunga menerima sinar lebih
besar dari bagian selatan.
Intensitas cahaya yang sedikit misalnya, karena naungan terlalu gelap atau
cuaca selalu mendung akan menghambat pembentukan primordial bunga. Dalam
praktek dilapang pada kebun yang naungannya terlalu gelap jumlah bunga dan
buahnya lebih sedikit dibandingkan dengan kebun yang relative terang. Keadaan
tersebut dapat dijelaskan karena dengan penaung yang gelap akan merangsang
pembentukan hormone giberelin didalam tanaman yang menghambat pembentukan
bunga, karena pertumbuhan vegetative lebih aktif.
Penaung Sementara
Penaung sementara adalah pohon yang ditanam untuk memberikan naungan
kepada tanaman kopi sebelum penaung tetap dapat berfungsi dengan optimal. Pada
kebun kopi Bangelan penaung sementara yang sering digunakan adalah Moghania
machropylla, Penanaman di areal miring mengikuti kontur dan tidak ada jarak tanam,
pada areal datar penanaman penaung sementara jarak tanamnya 2,5 m dalam setiap
larikan. Sebagai pertimbangan, pada lahan perkebunan yang diketahui memilik spotspot nematoda, penaung sementara yang digunakan sebaiknya memiliki ketahanan
yang tinggi pada serangan nematoda seperti Crotalaria anagyroides dan Crotalaria
usaramoensis. Selain moghania dapat juga menggunakan alternative teprhrosia atau
crotalaria. Menurut Budiman (2009), diantara baris ajir yang berjarak 2,5 m dibuat
waliran untuk menanam biji moghania yang digunakan sebagai penaung tanaman
kopi. Penanaman tanaman penaung sementara yaitu arah utara memanjang keselatan,
dan untuk arah barat timur ditanami tanaman penanung lamtoro (penaung tetap).
Penanaman biji moghania dilaksananakan menjelang awal musim hujan
sekitar oktober November dan diusahakan untuk tidak menanam saat masuk
pertengahan musim hujan. Agar tanaman moghania tumbuh dengan baik perlu
dilakukan pemeliharaan antara lain penyiangan, pendangiran, pemupukan dan
penyulaman. Pada saat penanaman tanaman kopi dilakukan, sekurang-kurangnya
21
tanaman penaung sementara sudah mencapai 1,5 2 m. Untuk dataran tinggi (> 800
m dpl) dianjurkan memakai Crotolaria dan Tephrosia.
2.
3.
Menambah unsur hara karena terutama nitrogen, karena memiliki bintil akar
4.
5.
1. Menyiapkan
tenaga
kerja
sesuai
dengan
kebutuhan
berikut
tenaga
pengawasannya.
2. Menyiapkan alat : cangkul, sabit, dan alat-alat lainnya, bahan berupa Moghania
Macrophylla yang presentase tumbuhnya baik (>70%).
22
Penaung Tetap
Penaung tetap adalah pohon yang ditanam untuk memberikan naungan pada
tanaman kopi selama pertumbuhan dan hidupnya. Tanaman penaung tetap yang
digunakan di Kebun Bangelan afdeling kampong baru ialah tanaman lamtoro.Hal ini
sesuai dengan pernyataan Firmansyah (2010), setelah pembukaan lahan selesai, tanah
perlu segera ditanami tanaman penaung.Jenis tanaman penaung yang baik dan lazim
digunakan di perkebunan kopi, yaitu Moghania macrophylla sebagai tanaman
penaung sementara dan Leucaena glauca klon L2 sebagai tanaman penaung tetap.
Lamtoro merupakan salah satu jenis pohon penaung yang sering digunakan.
Kendatipun menghasilkan biji yang menyebar dan tumbuh menjadi gulma lamtoro
tetap memenuhi persyaratan pohon penaung yang baik bagi tanaman kopi. Apalagi
saat ini lamtoro telah banyak diokulasi dengan jenis-jenis lamtoro yang tidak berbiji,
sehingga salah satu sifat negatif dari lamtoro ini, dapat diminimalisasi. Klon-klon
lamtoro yang banyak dipakai antara lain L2, L19, dan L21. Pada kebun bangelan
yang sekarang banyak digunakan adalah tipe lamtoro L2.
23
batang berwarna abu-abu muda, dan menghasilkan bunga steril berwarna putih agak
pink. Dan kelebihan lainnya daun-daun lamtoro proses pelapukannya lebih cepat,
sehingga cepat menambah unsurhara dalam tanah yang sangat diperlukan oleh
tanaman kopi, selain itu juga hasil kayunya dapat dimanfaatkan menjadi kayu bakar,
maka banyak perkebunan-perkebunan kopi menggunakan lamtoro.
Tahap pertama dalam penanaman tanaman penaung tetap ialah pembuatan
anjir tanam.Kemudian dilakukan penanaman tanaman penaung tetap.
Bahan tanam lamtoro diperoleh dengan cara mencangkok tanaman yang telah
ada sebelumnya, umumnya menggunakan klon L-2. Penanaman lamtoro dilakukan
pada awal musim hujan, dengan jarak tanam 3 m x 5 m.
24
25
penaung tetap dan penaung sementara; (a) pada lahan datar; (b) pada lahan
miring.
VI.
6.2 Saran
Perlu adanya penambahan jenis pohon naungan selain lamtoro dan moghania, untuk
penambahan biodiversitas di kebun kopi. Tanaman naungan hendaknya dari tanaman
leguminosa yang dapat mengikat nitrogen (N) pada akar akarnya, sehingga dapat
memperkaya kandungan N dalam tanah.
27
DAFTAR PUSTAKA
Anonymousa, 2013. http://www.scribd.com/doc/23975233/klasifikasi.kopi . Diakses
pada 28 Juni 2013
Budiman, haryanto. 2009. Prospek Tinggi Bertanam Kopi Pedoman Meningkatkan
Kualitas Perkebunan Kopi. Pustaka Baru Press : Yogyakarta.
Ernawaty Rr, Ratna W.A, Slameto, 2008. Teknik Budidaya Kopi Poliklonal. BPPP :
Bogor.
Firmansyah, H. 2010. Standar teknis budidaya tanaman kopi. Diakses September
2011.
Foth, H.D. & B.G. Ellis. 1988. Soil Fertility. John Wiley & Sons. New York. 212.
Hardjowigeno, sarwono. 1987. Ilmu Tanah. PT Mediyatama Sarana Perkasa : Jakarta.
Kartasapoetra, G., dkk. 1987. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Cetakan Kedua.
Bina Aksara : Jakarta.
Najiyati dan Danarti, 1997. Sejarah Tanaman Kopi. Manajemen Tanaman
Perkebunan. Salemba Empat : Bogor.
Siswoputranto, 1992. Definisi Kopi. http://greenadrian.blogspot.com..Diakses pada
tanggal 28 Juni 2013.
Suprayogo. D, K Hairiah, N Wijayanto, Sunaryo dan M Noordwijk. 2003. Peran
Agroforestri pada Skala Plot: Analisis Komponen Agroforestri sebagai Kunci
Keberhasilan atau Kegagalan Pemanfaatan Lahan Indonesia. Bogor : World
Agroforestry Centre (ICRAF), Southeast Asia Regional Office. PO Box 161
Bogor, Indonesia
28
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Log Book Magang Kerja
Tanggal
Kegiatan
Waktu (Jam)
8 Juli 2013
8 jam
9 Juli 2013
8 jam
ajir
10 Juli 2013
6 jam
11 Juli 2013
Materi pembibitan
6 jam
12 Juli 2013
6 jam
13 Juli 2013
Pemeliharaan stek
6 jam
14 Juli 2013
Libur
15 Juli 2013
6 jam
16 Juli 2013
6 jam
17 Juli 2013
6 jam
18 Juli 2013
Materi
TBM
III
(Tanaman
Belum
6 jam
Menghasilkan)
19 Juli 2013
6 jam
20 Juli 2013
6 jam
21 Juli 2013
Libur
22 Juli 2013
6 jam
23 Juli 2013
6 jam
24 Juli 2013
6 jam
29
sementara).
25 Juli 2013
6 jam
26 Juli 2013
Pengamatan pembibitan
6 jam
27 Juli 2013
6 jam
28 Juli 2013
Libur
29 Juli 2013
8 jam
List
30 Juli 2013
6 jam
31 Juli 2013
6 jam
1 Agustus 2013
6 jam
2 Agustus 2013
6 jam
3 Agustus 2013
6 jam
4 Agustus 2013
5 Agustus 2013
6 Agustus 2013
7 Agustus 2013
8 Agustus 2013
9 Agustus 2013
10 Agustus 2013
11 Agustus 2013
12 Agustus 2013
13 Agustus 2013
30
14 Agustus 2013
15 Agustus 2013
16 Agustus 2013
17 Agustus 2013
18 Agustus 2013
19 Agustus 2013
8 jam
20 Agustus 2013
8 jam
21 Agustus 2013
8 jam
22 Agustus 2013
8 jam
23 Agustus 2013
8 jam
24 Agustus 2013
Materi RKAP
8 jam
25 Agustus 2013
Libur
26 Agustus 2013
8 jam
27 Agustus 2013
8 jam
28 Agustus 2013
8 jam
29 Agustus 2013
Cuti bersama
30 Agustus 2013
8 jam
8 jam
Libur
Praktek pemetikan di blok IV
8 jam
31
3 September 2013
8 jam
4 September 2013
8 jam
5 September 2013
8 jam
6 September 2013
8 jam
7 September 2013
8 jam
8 September 2013
Libur
9 September 2013
8 jam
8 jam
11 September 2013
8 jam
12 September 2013
8 jam
13 September 2013
8 jam
14 September 2013
8 jam
15 September 2013
Libur
16 September 2013
8 jam
17 September 2013
8 jam
18 September 2013
8 jam
Washer
19 September 2013
8 jam
mesin
20 September 2013
8 jam
21 September 2013
8 jam
32
22 September 2013
Libur
23 September 2013
8 jam
24 September 2013
8 jam
25 September 2013
8 jam
26 September 2013
8 jam
27 September 2013
8 jam
28 September 2013
8 jam
29 September 2013
Libur
30 September 2013
8 jam
1 Oktober 2013
8 jam
2 Oktober 2013
8 jam
pegawai perusahaan
3 Oktober 2013
8 jam
4 Oktober 2013
8 jam
5 Oktober 2013
8 jam
6 Oktober 2013
Libur
7 Oktober 2013
8 jam
8 Oktober 2013
8 jam
516m
33
Biji Moghania
KETUA
SEKRETARIS
MOH. PRIHANTONO
ISKAN
BID. PENGOLAHAN
HARI WIYONO
ARI VISIANTO, SP
BAMBANG IRAWAN, SP
DWI KORAM
ANDRIANTA
35