Professional Documents
Culture Documents
Gizi DM
Gizi DM
Abstract
The phenomenon of diabetes mellitus from year to year an increasing number. One major factor is the lack
of knowledge in conducting therapy in patients with diabetes mellitus diit so may lead to increased blood
sugar levels. The aim of this study was to determine the effect of nutrition education to increase the
knowledge, dietary compliance and uncontrolled blood sugar levels Type 2 Diabetes Mellitus Outpatient in
Lanto Dg Pasewang Public Hospital Jeneponto. The design of this research was experimental studies with
pre experimental designs One Group Pretest And Postest Design. Sampling was conducted using purposive
sampling technique with a sample of 30 people. Data was collected by the secondary data and primary data.
The dietary pattern data was collected by 24 hours recall questionnaire, blood glucose level of patients were
measured by blood glucose meter. While the knowledge of patients were collected by interview using
questionnaire.given before and after the education. Height and weight of patients were measured by scale
and microtoice. The secondary data are the description of hospital and laboratory result data obtained from
the hospital. Data analysis was performed by Mc Nemar test.The results showed, after education,
knowledge of patients categorized sufficiently increased (p = 0.031), from 33.3% to 53.3%, as well as the
diet of patients (p = 0.003), from 23.3% to 60 , 0% categorized fairly, as well as the patient's blood sugar
levels were controlled (p = 0.000), from 3.3% to 46.7%. It is recommended to patients to better manage diet
to control blood sugar levels with the help of physical activity and obedient in taking the drug.
Keywords: type 2 Diabetes Mellitus, nutrition education, knowledge, dietary pattern, blood sugar levels
Pendahuluan
Banyak permasalahan yang terjadi dalam
peningkatan
taraf
kesehatan
masyarakat
sehubungan gaya hidup yang kurang sehat
(unhealthy lifestyle). Kabar buruknya ialah
unhealthy lifestyle berujung pada munculnya
berbagai macam penyakit metabolik dan makin
sulitnya penanganan penyakit-penyakit tersebut.
Salah satu contoh klasik yang menjadi momok
masyarakat dalam gaya hidup tersebut adalah
yang tinggi setiap bulan. Pada bulan Januari, ratarata pasien adalah 33 orang. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juni 2012.
Desain dan Variabel Penelitian
Jenis penelitian adalah studi eksperimental pra
eksperimen dengan rancangan one group pre-test
and post-test design.Pada rancangan ini, tidak
terdapat kelompok pembanding (kontrol), tetapi
dilakukan observasi pertama (pre-test) yang
memungkinkan peneliti dapat mengetahui adanya
perubahan pengetahuan, pola makan, dan kadar
gula darah setelah diberikan edukasi. Variabel
dalam penelitian ini adalah edukasi gizi,
pengetahuan, dan pola makan, sebagai variabel
bebas, dan kadar gula darah pasien sebagai
variabel terikat.
Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan
data sekunder. Data primer meliputi identitas,
karakteristik, pola konsumsi,kadar gula darah,
pengetahuan pasien, serta antropometri. Data pola
konsumsi diperoleh melalui kuesioner recall 24
jam. Data kadar gula darah pasien diukur dengan
menggunakan alat pengukur gula darah.Sementara
pengetahuan pasiendiperoleh melalui wawancara
menggunakan kuesioner, yang diberikan sebelum
dan setelah edukasi. Antropometri, yaitu data TB
dan BB pasien, dilakukan dengan menggunakan
timbangan injak dan microtoice. Untuk data
sekunder yaitu gambaran umum rumah sakit, dan
data hasil laboratorium diperoleh dari rumah sakit
ini sendiri. Penelitian dilakukan selama 61
Analisis Data
Pola Makan
Hasil Penelitian
Di RSUD Lanto Dg.Pasewangdalam 3 bulan
terakhir (Januari-Maret) pada tahun 2011
didapatkan 146 kunjungan pasien DM yaitu ratarata 30/bulan. Dalam penanganan Diabetes
Mellitus di rumah sakit ini, dilakukan Health
Education mengenai edukasi penggunaan obat,
tetapi tidak melakukan edukasi gizi.Berdasarkan
keterangan yang didapatkan, pasien ditangani
seperti pasien biasa yaitu hanya dilakukan kontrol
gula darah kemudian diberikan obat.
Karakteristik Sampel
Pembahasan
Pengetahuan
Hasil
pre-test
(sebelum
diberikan
edukasi)menunjukkan sebanyak 10responden
(33,3%)berada pada kategori pengetahuan yang
cukup, dan 20responden (66,7%) berada pada
kategori kurang. Kemudian, setelah dilakukan
post-test, terjadi peningkatan, yaitu sebanyak 16
80
Tabel 1.Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Glukosa Darah dan Pengetahuan pada Saat
pre-testdan post-test
Pengetahuan
Sebelum edukasi
Kurang
Cukup
Sesudah edukasi
Kurang
Cukup
42,8
50,0
8
8
57,1
50,0
Total
n= 30
20
10
14
16
%
66,7
30,0
46,7
53,3
100
66.7
53.30 46.7
33,3
50
cukup
kurang
0
Pre Tes
Post Tes
76.7
80
60
40
20
0
60
40
23.3
Cukup
Kurang
Pre Test
Post Test
96.7
100
46.7 53.3
50
Terkontrol
Tdk Terkontrol
3.3
0
Pre Test
Post Test
Daftar Pustaka
Berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan oleh
Miller CK, et all (2002)12 didapatkan hasil
pengukuran kadar GDP. Diperoleh rerata kadar
GDP kelompok perlakuan lebih tinggi dari
kelompok kontrol, dengan kadar GDP kelompok
perlakuan sebesar 191,93 mg/dl (SD28,23) dan
kelompok kontrol 185,97 mg/dl (SD27,12).
Namun demikian, perbedaan tersebut secara
statistik tidak bermakna (p> 0,05). Hasil penelitian
menunjukkan penurunan kadar GDP pada
kelompok perlakuan dan kontrol, masing-masing
sebesar 23,6 mg/dL (SD16,67) dan 14,03 mg/dL
(SD17,87). Di samping itu, hasil penelitian dari
Husain (2010)13 menunjukkan bahwa pada
kelompok perlakuan terdapat perbedaan bermakna
antara kadar GDP awal dan akhir penelitian (p<
0,05), sedangkan pada kelompok kontrol secara
statistik tidak berbeda (p> 0,05).Adapun hasil
analisis terhadap delta perubahan kadar glukosa
darah ditemukan adanya perbedaan bermakna
antara kedua kelompok (p< 0,05), yang
menunjukkan bahwa intervensi TGM berpengaruh
terhadap pengendalian kadar GDP pasien DM tipe
2.
1. Pratiwi,
Soleh.
Epidemologi
Program
Penanggulangan dan Issu Mutakhir Diabetes
Mellitus.Current Issue. Makassar: Jurusan
Epidemologi, FKM UNHAS; 2007.
2. Gupta, Vipin. Diabetes Mellitus In India. 2012;
Tersediadi:
http://sancd.org/uploads/pdf/factsheet_diabetes.
pdf. Diakses pada 4 Mei, 2012.
3. Jazilah, dkk. Hubungan Tingkat Pengetahuan,
Sikap dan Praktek (PSP) Penderita Diabetes
Melitus denganKendali Kadar Glukosa Darah,
Universitas Gadjah Mada. Jurnal Sains
Kesehatan 2003;16(2); 413-22.
4. Pusat Data dan Informasi PERSI 2007.
Prevalensi Diabetes Mellitus. Tersedia di
:http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnewes&
kode=914&tbl+kesling. Diaksespada 2 Januari,
2012.
5. Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Lanto
Dg.Pasewang. Profil. 2012.
6. Aghamolaei et al,. Effects of A Health
Education Programon Behavior, Hba1c And
Health-Related Quality of Life in Diabetic
Patients. Acta Medica Iranica 2005;43(2); 8994.
Tersedia
di:
http://journals.tums.ac.ir/upload_files/pdf/_
/741.pdf .Diakses pada 23 April, 2012.
7. Rusimah.Hubungan Tingkat Pendidikan dan
Pengetahuan Gizi dengan Kepatuhan Diet pada
Penderita Diabetes Mellitus (Diabetisi) di
Ruang Rawat Inap RSUD Dr.H.Moch Ansari
Saleh
Banjarmasin(Skripsi).
Banjarbaru;
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada
Borneo;2010.
8. Chabchoub, Blouza S, et all.The Effect of
Nutritional Education on The Food Intake
Regulation of The YoungDiabetic,.Tunis Med.
Jurnal NCBI, 2000; 78 (10);595-9.
9. Norris, Susan L., MD, MPH. Self-Management
Education for Adults with Type 2 Diabetes A
84
85