Professional Documents
Culture Documents
Purba, dkk
ABSTRACT
perilaku dan pola makan yang mengarah diagnosis dan gejala, semakin tinggi
pada makanan siap saji dengan tingkat pendidikan, semakin tinggi pula
kandungan tinggi energi, lemak dan angka prevalensinya (Kemenkes, 2007). 3
rendah serat berkontribusi besar pada Kasus DM di Tombatu tahun 2014 dalam 3
peningkatan prevalensi DM. 2. bulan terakhir ini yang dapat terdeteksi
karena pemeriksaan kadar gula darah
Prevalensi Diabetes Mellitus menurut menunjukkan ada 25 orang yang menderita
WHO yang dikutip Perkeni (2006) DM tipe II. Menurut petugas kesehatan
memprediksi untuk Indonesia kenaikan yang bertugas di puskesmas bahwa
jumlah pasien diabetes mellitus dari 8,4 mungkin pasien Diabetes di wilayah kerja
juta pada tahun 2004 menjadi sekitar Puskesmas Tombatu masih ada yang belum
21,3 juta pada tahun 2030. WHO atau tidak memeriksakan diri mereka,
memperkirakan bahwa lebih dari 346 juta sehingga ada kemungkinanan jumlah pasien
orang di seluruh dunia mengidap tersebut akan bertambah jumlahnya
diabetes. Jumlah ini kemungkinan akan (Laporan Puskesmas, 2014). Tujuan
lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 penelitian untuk mengetahui asupan
tanpa intervensi. Hampir 80 persen karbohidrat dan lemak dan kadar gula
kematian diabetes terjadi di negara darah pada penderita diabetes mellitus
berpenghasilan rendah dan menengah tipe II yang rawat jalan di Puskesmas
(Suiraoka, I 2012).Berdasarkan hasil Riset Tombatu Kecamatan Tombatu Utara.
kesehatan dasar tahun 2010 prevalensi
penderita DM di Indonesia yang pernah di
diagnosis sebesar 1,5 persen, berdasarkan
gejala sebesar 2,1 persen, prevalensi DM BAHAN DAN CARA
pada perempuan cenderung lebih tinggi Jenis penelitian ini adalah penelitian
dari pada laki-laki. Data tersebut di atas
deskriptif, yang dilaksanakan pada bulan
menunjukkan bahwa penyandang DM Mei s/d Juni 2015 di Puskesmas Tombatu
(diabetisi) di Indonesia masih cukup banyak Kabupaten Minahasa Tenggara.Populasi
(Kemenkes, 2010). adalah semua pasien yang menderita
Prevalensi diabetes, baik diabetesmellitus (diabetisi) yang rawat jalan
berdasarkan diagnosis maupun diagnosis di Puskesmas Tombatu Kecamatan
dan gejala, secara rerata di tingkat Tombatu Utara. Cara pengambilan sampel
provinsi Sulawesi Utara didapatkan angka yaitu menggunakan Consecutif Sampling.
lebih tinggi dari pada angka nasional. Kriteria sampel inklusi berjenis kelamin laki-
Penyakit ini tersebar di seluruh Kabupaten laki dan perempuan, bersedia menjadi
dan Kota di Sulawesi Utara, dengan responden penelitian. Variabel dalam
prevalensi tertinggi di Kota Manado 2,7 % penelitian ini terdiri dari asupan
dan terendah di Kabupaten Bolaang karbohidrat dan lemak serta kadar gula
Mongondow 0,7 % (Kemenkes, darah pasien diabetes mellitus (diabetisi)
2007).Menurut hasil riset kesehatan dasar tipe II. Penentuan diabetisi tipe II dengan
tahun 2007 penderita DM di kabupaten indikator kadar total gula darah sewaktu >
minahasa selatan sebanyak 0,8 % yang 200 mg/dl melalui pemeriksaan kadar gula
telah didiagnosa dan 1 % didiagnosa darah yang menggunakan alat auto check.
dengan gejala oleh tenaga kesehatan. Data asupan karbohidrat dan lemak
Prevalensi penyakit diabetes, baik diperoleh dengan wawancara menggunakan
berdasarkan pada diagnosis maupun metode recall 24 jam yang diolah
364GIZIDO Volume 7 No. 2 November 2015 Asupan Karbohidrat R. B. Purba, dkk
tinggi terkena diabetes mellitus akibatnya berdasarkan diet DM IV 1700 kkal dengan
menurunnya toleransi glukosa yang asupan karbohidrat sebesar 275 gr
berhubungan dengan berkurangnya (64,7%) dari kebutuhan energi total
sesitifitas sel perifer terhadap efek insulin. sedangkan rerata asupan karbohidrat
pasien dalam penelitian ini hanya 164 gr
3. Tingkat Pendidikan (38,23%) ini menunjukkan bahwa asupan
karbohidrat tergolong kurang. Berdasarkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan diabetisi sebagian besar hasil recall yang dilakukan selama 2 hari
memiliki tingkat pendidikan dasar tamatan menunjukkan bahwa kebiasaan makan
SD dibandingkan dengan SMP, SMA dan pasien yaitu makan nasi tiga kali
Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan sehari,makan mie dua kali dalam satu
terkait dengan kesadaran akan kesehatan. minggu dan juga diabetisi telah
membatasi konsumsi teh manis, kopi manis
Hal ini sejalan dengan pendapat Brown yang
dikutip oleh Edriani (2012) yaitu semakin dan kue manis. Selain itu, diabetisi secara
rendahnya pendidikan seseorang maka rutin melakukan pemeriksaan kadar gula
darah di puskesmas dan mengkonsumsi
akan cenderung tidak mengetahui gejala-
gejala akan penyakit diabetes mellitus. obat anti diabetes. Dengan pola makan
yang seperti ini, kebutuhan energi
4. Hasil Pemeriksaan Gula darah diabetisitidak dapat tercukupi dan jika ini
berlangsung secara terus menerus maka
Mengatur kadar gula darah diabetisi akan jatuh pada keadaan
merupakan hal yang paling penting untuk hipoglikemia atau kekurangan glukosa
merasa lebih baik dan mencegah dalam darah yang dapat menyebabkan
komplikasi lebih lanjut dari diabetes. kematian.
Pengawasanterhadap kadar gula darah
dan tetap menjaganya normal, makan 6. Asupan Lemak
akan mengurangi resiko kerusakan mata,
ginjal, pembuluh darah dan saraf (Fauzi, Asupan lemak berlebihan bisa
2014).Berdasarkan wawancara yang menyebabkan kenaikan kadar lemak
dilakukan serta hasil penelitian terdapat 24 dalam darah yang merupakan salah satu
responden dengan kadar glukosa darah < faktor terjadinya penyakit diabetes
200 mg/dl dengan kategori normal, ini mellitus. Asupan lemak yang dianjurkan
disebabkan karena responden secara rutin tidak melebihi 20% dari kebutuhan total
energi, unsur gizi ini juga memiliki peranan
telah memeriksakan diri ke puskesmas
untuk mengetahui kadar glukosa dalam tersendiri sebagai sumber asam lemak
darah. Selain itu, kebiasaan makan esensial serta juga membantu
responden cenderung sudah membatasi penyerapan beberapa vitamin yang larut
dalam lemak. Kebutuhan energi
jenis makanan yang beresiko tinggi
terhadap kenaikan kadar glukosa darah. berdasarkan diet DM IV 1700 kkal
dengan asupan lemak sebesar 36,5 gr (19,3
5. Asupan Karbohidrat %) dari kebutuhan energi total sedangkan
rerata asupan lemak pasien dalam
Karbohidrat merupakan sumber penelitian ini adalah 42,9 gr(22,50%). Dari
energi yang paling berlimpah dan hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan
karbohidrat memberikan energi yang lemak melebihi standard diet DM IV. Hal ini
terbaik untuk berbagai fungsi tubuh disebabkan karena diabetisi sering
manusia (Fauzi 2014). Kebutuhan energi mengkonsumsi jenismakanan yang proses
366GIZIDO Volume 7 No. 2 November 2015 Asupan Karbohidrat R. B. Purba, dkk