Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Chronic Renal Failure (CRF) is a failure of kidney function and metabolism to
maintain fluid and electrolyte balance due to the progressive destruction of kidney structure.
The report of Riskesdas 2013, the prevalence of CRF in Indonesia had been diagnosed by
doctors 0,2%. To know the characteristic patients with CRF, conducted a research with a
case series design in RSU Haji Medan. Population and sample was 180 people in 2012-2013
were recorded in hospital medical record. Univariate data were analyzed by descriptive
while bivariate data were analyzed using Chi square test, Kruskal-Wallis test. The highest
proportion of CRF patients in the age group 48-55 years (25,6%), Male (50,6%), Moslem
(91,7%), Housewives (38,9%), come from Medan (69,4%), the main complaints of nausea +
vomiting (38,3%), diseases history of Hypertension (28,3%), medical treatment of Medicine
+ Diet + HD (71,1%), average length of stay 7.22 days (7 days), clinical recovery out patient
(76,1%), and Askes (35,0%). There was a significant difference between the proportion of
age based medical management, the average long treatment by medical management.. There
was no difference in the proportion of age by the state as home, the average long care by the
state during the home. The writer suggest to improve the early detection and prevention of
the disease CRF early age. The hospital is expected to complement a data-stage CRF patient
on the status of the patient and insight into the diet to patients who have a history of
hypertension and diabetes mellitus.
Key Words : Chronic Renal Failure (CRF), the characteristic of patients
Pendahuluan
Penyakit gagal ginjal kronik sekarang menjadi perhatian dunia kesehatan karena beberapa alasan, yaitu peningkatan
prevalensi yang cepat, tingginya biaya
yang dikeluarkan dalam proses pengobatan, menjadi fenomena gunung es yang menutupi penyakit terselubung, dan berperan
penting meningkatkan resiko penyakit jantung serta ditemukannya langkah-langkah
efektif untuk mencegah progresivitas penyakit.1 Gagal ginjal kronik (GGK) adalah
kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan
cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifest-
pulang.
Manfaat Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi pihak
RSU Haji Medan dalam usaha peningkatan
pelayanan kesehatan sehubungan dengan
upaya perawatan dan pengobatan terhadap
penderita gagal ginjal kronik. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi pihak lain
yang ingin melakukan penelitian selanjutnya tentang penyakit gagal ginjal kronik.
Sebagai sarana penambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis tentang gagal ginjal kronik dan sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan studi di FKMUSU Medan.
Metode Penelitian
Perumusan Masalah
Belum diketahuinya karateristik
penderita gagal ginjal kronik yang rawat
inap di RSU Haji Medan tahun 2012 2013.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui karakteristik
penderita gagal ginjal kronik yang rawat
inap di RSU Haji Medan tahun 2012-2013.
Tujuan Khusus Penelitian
Mengetahui distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan sosiodemografi
yang meliputi umur, jenis kelamin, agama,
pekerjaan, dan tempat tinggal. Mengetahui
distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan keluhan utama, riwayat penyakit sebelumnya, penatalaksanaan medis, lama
rawatan rata-rata, keadaan sewaktu pulang,
sumber biaya. Mengetahui sumber biaya
berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Mengetahui penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Mengetahui
umur berdasarkan penatalak-sanaan medis
dan keadaan sewaktu pulang. Mengetahui
lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis dan keadaan sewaktu
Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan menggunakan desain case series. Penelitian ini berlokasi di RSU Haji Medan.
Waktu penelitian dilakukan dari bulan
Januari sampai dengan Juli 2014. Populasi
penelitian adalah seluruh data penderita
penyakit gagal ginjal kronik yang tercatat
di rekam medik RSU Haji Medan tahun
2012-2013 sebanyak 180 orang. Besar sampel sama dengan besar populasi (total
sampling).
Data dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data univariat dianalisis secara
deskriptif sedangkan data bivariat dianalisa dengan uji Chi-Square, uji Mann Whitney dan uji Kruskal - Wallis.
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
F
1
1
3
7
16
23
23
10
7
91
0,6
0,6
1,7
3,9
8,9
12,8
12,8
5,6
3,9
50,6
0
2
5
9
11
23
20
12
7
89
0,0
1,1
2,8
5,0
6,1
12,8
11,1
6,7
3,8
49,4
2.
3.
Sosiodemografi
Agama
Islam
Kristen
Hindu
165
14
1
91,7
7,8
0,5
Jumlah
Pekerjaan
PNS/Pensiunan
Pegawai Swasta
Ibu Rumah Tangga
Petani
Wiraswasta
Pelajar/Mahasiswa
Tidak bekerja
180
100,0
48
7
70
16
18
4
17
26,7
3,9
38,9
8,9
10,0
2,2
9,4
Jumlah
180
100,0
Tempat Tinggal
Medan
Luar Medan
125
55
69,4
30,6
Jumlah
180
100,0
f
51
39
4
6
10
41
Penatalaksanaan Medis
Obat-obatan + diet
Obat-obatan + diet + HD
F
52
128
%
28,9
71,1
Jumlah
180
100,0
29
16,1
Jumlah
180
100,0
F
69
65
7
8
7
24
180
%
38,3
36,1
3,9
4,4
3,9
13,4
100,0
%
28,3
21,7
2,2
3,3
5,6
22,8
f
137
6
37
%
76,1
3,3
20,6
Jumlah
180
100,0
f
24
63
39
7
47
180
%
13,3
35,0
21,7
3,9
26,1
100,0
Analisa Statistik
Distribusi proporsi sumber biaya
berdasarkan keadaan sewaktu pulang
penderita GGK 2012-2013 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 9. Distribusi Proporsi Sumber Biaya
Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang Penderita GGK yang
Rawat Inap di RSU Haji Medan
Tahun 2012-2013
Keadaan
Sewaktu
Pulang
PBJ
PAPS
Meninggal
Sumber Biaya
Biaya
Bukan
sendiri
biaya
sendiri
f
%
f
%
16 11,7 121 88,3
4 66,7
2
33,3
4 10,8 33 89,2
Jumlah
f
137
6
37
%
100,0
100,0
100,0
Dari tabel 9. dapat dilihat bahwa proporsi keadaan sewaktu pulang yang pulang berobat jalan tertinggi pada pende-rita
dengan bukan biaya sendiri 121 orang (88,
3 %), sedangkan pada penderita yang biaya sendiri 16 orang (11,7%). Proporsi keadaan sewaktu pulang yang pulang atas permintaan sendiri tertinggi pada penderita
dengan biaya sendiri 4 orang (66,7%), sedangkan pada penderita yang bukan biaya
sendiri 2 orang (33,3%). Proporsi keadaan
sewaktu pulang yang meninggal tertinggi
pada penderita dengan bukan biaya sendiri
33 orang (89,2 %),sedangkan pada penderita yang biaya sendiri 4 orang (10,8%).
Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi
syarat untuk dilakukan karena terdapat 2
sel (33,3%) yang memiliki nilai expected
count kurang dari 5.
Distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita GGK dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
PBJ
PAPS
Meninggal
Penatalaksanaan
Medis
ObatObatobatan + obatan +
diet
diet + HD
f
%
f
%
35 25,5 102 74,5
4 66,7
2
33,3
13 35,1 24 64,9
Jumlah
f
137
6
37
%
100,0
100,0
100,0
Umur
> 40 tahun
40
tahun
f
%
14 26,9
17 13,3
f
38
111
%
73,1
86,7
Umur
40
> 40
tahun
tahun
f
%
f
%
27 19,7 110 80,3
1 16,7
5
83,3
3
8,1
34 91,9
Jumlah
f
137
6
37
%
100,0
100,0
100,0
Lama Rawatan
Rata-Rata (hari)
n
Mean
SD
52
3,52
3,893
128
8,72
7,631
Keadaan Sewaktu
Pulang
PBJ
PAPS
Meninggal
Daftar Pustaka
1. Barsoum, RS., 2006. Chronic Kidney
Disease In The Developing
World.
(www.Content.Nej.Org/Cgi/Co
ntent/Full) Diakses tanggal 27
Februari 2014
2. Muttaqin dan Kumala Sari, 2011.
Asuhan Keperawatan
Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta : Salemba
Medika
3. United States Renal Disease System
(USRDS), 2013. USRDS
Annual Data Report 2013.
(www.usrds.org) Diakses
tanggal 30 Januari 2014
4. Medika Jurnal Kedokteran Indonesia,
2013.
(www.jurnalmedika.com/edisitahun-2013/edisi-no-06-volxxxix-2013/) Diakses tanggal
20 Februari 2014
5. . Tjempakasari, A., 2011. Penyakit
Ginjal Diabetik. Perhimpunan
Nefrologi Indonesia Wilayah
Jawa Timur
(www.bumn.go.id/bbi/files/201
1/03/SeminarHariGinjal20111.)
Diakses tanggal 10 Februari
2014
6.