Professional Documents
Culture Documents
Kelompok IV
Anggota : 1. Febriansyah
2. Febi Melani E
3. Efwita Astria
4. Lusia Monalisa
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2009
F. Data pengamatan
G. Perhitungan
Diketahui :
Mr aseton : 58 g/mol ⍴ aseton : 0,784 g/ml P0 aseton : 344,5
mmHg
Mr kloroform : 119,5 g/mol ⍴ kloroform : 1,464 g/ml P0 kloroform : 293 mmHg
I. Kloroform + Aseton
► 10 ml kloroform murni
Massa = ⍴ . v
● Penambahan 2 ml aseton
Massa aseton = ⍴ . v
gr 1,568 g
Mol aseton = = 58 g / mol = 0,02 mol
mr
X kloroform = 1 - X aseton
P aseton = X . P0 aseton
P kloroform = X . P0 kloroform
● Penambahan 4 ml aseton
gr 3,316 g
Mol aseton = mr 58 g / mol 0,05mol
0,05
X aseton = 0,05 0,122 0.22mol
P aseton = X . P0 aseton
P kloroform = X . P0 kloroform
● Penambahan 6 ml aseton
Massa = ⍴ . v
0,08
X aseton = 0,08 0,122 0,39 mol
P aseton = X . P0 aseton
P kloroform = X . P0 kloroform
● Penambahan 8 ml aseton
Massa = ⍴ . v
gr 6,27 g
Mol = 0,108 mol
mr 58 g / mr
0,108
X aseton = 0,108 0,122 = 0,46 mol
P aseton = X . P0 aseton
P kloroform = X . P0 kloroform
● Penambahan 10 ml aseton
Massa = ⍴ . v
gr 7,84 g
Mol = gr / mol 58 g / mol 0,135 mol
0,135
X aseton = 0,135 0,122 = 0,525 mol
X kloroform = 1 – 0, 525 = 0,475
P aseton = X . P0 aseton
P kloroform = X . P0 kloroform
► 10 ml Aseton murni
7,84 g
Mol aseton = 58 g / mol = 0,135 mol
● Penambahan 2 ml koloroform
Massa = ⍴.v
2,928 g
Mol = 119,5 g / mol = 0,02 mol
0,02
X kloroform = 0,02 0,135 0,12 mol
P kloroform = X . P0 kloroform
P aseton = X . P0 aseton
● Penambahan 4 ml koloroform
Massa = ⍴.v
0,049
X kloroform = 0,049 0,135 0,26 mol
P kloroform = X . P0 kloroform
P aseton = X . P0 aseton
● Penambahan 6 ml koloroform
Massa = ⍴.v
8,78 g
Mol = 119,5 g / mol = 0.07 mol
0,07
X kloroform = 0,07 0,135 0,28 mol
P kloroform = X . P0 kloroform
P aseton = X . P0 aseton
● Penambahan 8 ml koloroform
Massa = ⍴.v
11,71g
Mol = 119,5 g / mol = 0,097 mol
0,097
X kloroform = 0,097 0,135 0,412 mol
P kloroform = X . P0 kloroform
P aseton = X . P0 aseton
● Penambahan 10 ml koloroform
Massa = ⍴.v
14,64 g
Mol = 58 g / mol = 0,122 mol
0,122
X kloroform = 0,122 0,135 0,47 mol
P kloroform = X . P0 kloroform
P aseton = X . P0 aseton
H. Grafik
Grafik Hubungan Fraksi Mol Aseton dengan Titik
Didih Aseton + Kloroform
120
Titik Didih Larutan
100
80
60 Series1
40
20
0
0,14 0,22 0,39 0,46 0,257
Fraksi Mol Aseton
120
Titik Didih Larutan
100
80
60 Series1
40
20
0
0,859 0,78 0,61 0,54 0,743
Fraksi Mol Kloroform
Grafik Hubungan Fraksi Mol Aseton dengan Titik
Didih Kloroform + Aseton
100
Titik Didih Larutan
80
60
Series1
40
20
0
0,88 0,74 0,72 0,588 0,53
Fraksi Mol Aseton
100
90
80
70
60
50 Series1
40
30
20
10
0
0,12 0,26 0,28 0,412 0,47
F. Pembahasan
Pada praktikum Kenaikkan titik didih larutan,kita dapat mengetahui kenaikkan titik
didih larutan berdasarkan jenis dan jumlah zat terlarut. Dan dapat melihat apakah larutan
tersebut merupakan larutan ideal atau tidak. Pada percobaan akan dilihat kenaikkan titikdidih
kloroform dengan penambahan aseton .Dan kenaikkan titik didh aseton dengan penambahan
kloroform.
Dari percobaan penambahan aseton pada kloroform didapatkan bahwa titik didih
larutan akan semakin bertambah jika volume aseton bertambah. Disini dapat dilihat bahwa
titik didih akan bertambah jika ditambahkan larutan lain kedalam larutan awal. Dan semakin
banyak komposisi larutan yang ditambahkan maka akan semakin tinggi titik didih larutan. Hal
ini disebabkan karena adanya interaksi antara partikel kedua larutan,sehingga dibutuhkan
energi yang lebih besar untuk mendidih. Dan juga disebabkan karena adanya ikatan hidrogen
antara zata terlarut dan pelarut.
Kemudian dari data yang didapatkan, dapat dicari tekanan uap masing-masing
larutan. Didapatkan tekanan uap jenuh setiap larutan dengan penambahan aseton atau
kloroform lebih kecil daripada tekanan uap jenuh larutan murninya masing-masing. Hal ini
disebabkan karena bila dua buah cairan bercampur maka ruang diatasnya akan berisi uap
kedua larutan. Karena permukaan larutan terdapat dua jenis zat maka peluang komponen
setiap zat untuk menguap semakin sedikit sehingga tekanan uapnya semakin rendah.
Dari grafik yang telah dibuat didapatkan bahwa campuran antara kloroform dan
aseton bukanlah merupakan larutan ideal. Krena dalam campuran tersebut terdapat perbedaan
interaksi antara partikel sejenis dengan yang tidak sejenis. Dalam campuran kloroform dan
aseton daya tarik antara partikel zat erlarut dengan partikel pelarut lebih besar dibanding daya
tarik antar partikel masing –masing larutan. Hal ini disebabkan karena danya gaya hidrogen
antar kedua molekul. Maka hal ini yang menyebabkan kedua komponen lebih sulit menjadi
uap dibandingkan dalam keadaan murni Dengan kata tekanan uap campuran lebih kecil
daripada tekanan uap larutan ideal sehingga disebut dengan penyimpangan negatif dari
hukum Roult.
G. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:
Titik didih suatu larutan akan bertambah jika ditambahkan suatu zat kedalam larutan
tersebut
Kenaikkan titik didih disebabkan karena adanya ikatan hidrogen antara zat terlarut
dengan pelarut
Tentukan sifat campuran dalam percobaan ini ,apakah merupakan larutan ideal ? Jelaskan ?
Kalau larutan tersebut tida ideal penyimpangan mana yang terjadi?
Jawaban
Sifat campuran antara kloroform dengan aseton merupakan larutan tidak ideal karena dalam
larutan tersebut terjadi interaksi antara zat terlarut dan pelarutnya. Antara zat terlarut dengan
zat pelarutnya terjadi ikatan hidrogen sehingga susah untuk menghasilkan uap, dengan kata
lain tekanan uap campuran lebih kecil daripada tekanan uap larutan ideal. Karena larutan
ideal mengikuti hukum Roult maka campuran kloroform dengan aseton terjadi penyimpangan
negatif hukum Roult.
G. Daftar Pustaka
Tim Kimia Fisika. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Fisika 1. Padang :FMIPA UNP
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
Oleh :
Febriansyah (01997/’08)
Kelompok VIII
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dosen : 1.
2.
3.
Asisten : 1.
2.
3.
JURUSAN KIMIA
2009