You are on page 1of 3

.








,



















.


:





.












,


.

.












.













: )QS 3 Ali 'Imron ayat 159

ka syukur manjatkeun urang Hayu Izzati. Rabbul Alloh kaagungan Puji Sadaya
sadayana urang alhamdulillah iradatna, sareng qudrat kalayan Sabab mantena.
ku pinuh anu Jum'at dinten nyaeta iyeu, dinten dugika umur dipaparinan masih
kamuliaan.

urang jungjunan ka dilimpahkeun tetep salamina mugia salam sinareng Shalawat


para kulawargina, sadaya ka Oge SAW, Muhammad Nabi Kanjeng sadaya,
zaman. akhir ka dugikeun pengikutna sadaya ka sareng Sahabatna,
urang kecuali ieu Jum'at kasempatan dina pantes langkung anu aya Henteu
pribadi simkuring diri kanggo khususna taqwa, wasiat dina nasehatkeun saling
SWT, Alloh ka Taqwa sami-sami urang hayu jama'ah, kasadaya umumna sareng
naon ngalaksanakeun kujalan, Nyaeta sabener-benerna. anu kataqwaan kalayan
dilarang anu rupi sagala nebihan sareng SWT, Alloh ku diparentahkeun anu rupi Na.
Rahimakumullah Jumat Sidang Hadirin Para

Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah.


Arti syawal adalah peningkatan. Demikianlah seharusnya orang yang beriman meningkat
dakam kualitas ibadah hingga meraih derajat taqwa, menjadi muttaqin Setelah diasah selama
bulan Ramadhan,
Akan tetapi, yang terjadi di masyarakat justru sebaliknya. Syawal menjadi bulan penurunan
kualitas diri, juga penurunan ibadah.
Sebagian diantaranya adalah masjid-masjid kembali sepi, shalat lima waktu kembali lemah.

Orang-orang kembali mengikuti hawa nafsu, seperti, menggunjing, Mengumpat, emosional,


dan lain-lainnya. ini sudah bertolak belakang dengan arti Syawal? seperti mengotori kain
putih yang tadinya telah dicuci dengan bersih ? Jadilah ia kembali penuh noda.
Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah.
Hal itu bisa menjadi renungan buat kita, apakah puasa yang telah kita selama bulan
Ramadhan kemarin itu diterima atau tidak, apakah puasa kita mendapatkan derajat mabrur
atau tidak ?, Kita bisa menggunakan salah satu hadits Nabi sebagai ukuran keberhasilan akan
tingkatan ibadah kita yang harus kita perhatikan sebaik-baiknya: "Barangsiapa yang hari ini
lebih buruk dari hari kemarin, maka celakalah ia."
Lalu bagaimana amal seorang muslim di bulan Syawal? Berdasarkan hadits Nabi tersebut,
yang juga harus sesuai dengan makna syawal, maka harus ada peningkatan di bulan ini.
Dan peningkatan itu tidak lain adalah sikap istiqamah, Menetapi agama Allah, dan berjalan
lurus di atas ajarannya. Firman Allah

Maka istiqamahlah kamu, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang
telah bertaubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Huud : 112)
Bentuk sikap istiqamah ini dalam amal adalah dengan mengerjakannya secara terus-menerus.

Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus (kontinyu)
meskipun sedikit (HR. Bukhari dan Muslim)
Untuk itu amal-amal yang telah kita biasakan di bulan Ramadhan, hendaknya tetap
dipertahankan selama bulan Syawal dan juga bulan-bulan berikutnya. Tilawah Qur'annya
tetap dilanggengkan. Shalat malamnya yang sebelumnya kita selalu melaksanakan tarawih, di
bulan Syawal ini hendaknya kita tidak meninggalkan shalat tahajud dan witirnya. Infaq dan
shadaqahnya juga tetap kita pertahankan.
Demikian pula nilai-nilai keimanan yang tumbuh kuat di bulan Ramadhan. kita tak takut
lapar dan sakit karena kita bergantung pada Allah selama puasa Ramadhan. Kita tidak
memerlukan pengawasan siapapun untuk memastikan puasa kita berlangsung tanpa adanya
hal yang membatalkan sebab kita yakin akan pengawasan Allah.
Kita juga dibiasakan berlaku ikhlas dalam puasa tanpa perlu mengumumkan puasa kita pada
siapapun. Nilai keimanan yang meliputi keyakinan, keikhlasan, dan lainnya ini hendaknya
tetap ada dalam bulan Syawal dan semakin meningkat. Bukan menipis lalu hilang seketika!
Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah.
Di bulan Syawal ini tidak banyak amal khusus yang di anjurkan. Akan tetapi Rasulullah
memberikan Contoh kepada kita berupa satu amal khusus di bulan ini yaitu puasa Syawal.
Ini juga bisa dijadikan ibadah tambahan dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kita di bulan
Syawal ini. Keistimewaan puasa sunnah ini sebagaimana kita ketahui yaitu kita akan diganjar
dengan pahala puasa satu tahun jika kita mengerjakan puasa enam hari di bulan ini
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di


bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun. (HR. Muslim)
Sayyid Sabiq di dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa menurut pendapat Imam Ahmad,
puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan, boleh juga tidak berurutan. Dan tidak
menyebutkan keutamaan hari pertama atas hari kedua.
Sedangkan menurut madzhab Syafi'i dan Hanafi, puasa Syawal lebih utama dilaksanakan
secara berurutan sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal.

You might also like