You are on page 1of 9

DAMPAK MENINGGALKAN

1
AMAR MARUF NAHI MUNKAR
KHUTBAH PERTAMA:


.




.
.






. ...





.
Jamaah shalat jumat yang berbahagia,
Keimanan seseorang bisa berubah-ubah, dapat meningkat juga
dapat merosot tajam. Keimanan akan meningkat dengan amalan shalih
yang dikerjakan. Dan kemerosotannya disebabkan terjadinya
pelanggaran syariat dan maksiat. Nabi Muhammad

menggambarkan keimanan dengan hadits yang diriwayatkan oleh al-


Hakim dalam Mustadrak dengan sanad hasan, yang artinya:
Sesungguhnya keimanan dapat menjadi lekang, bagaikan baju yang
bisa berubah usang. Karena itu, mintalah kepada Allah agar Allah

1
Disalin www.alsofwah.or.id Silahkan kunjungi www.ibnumajjah.wordpress.com
untuk mendapat puluhan khutbah lainnya dan > 350 eBook Islam.
memperbaharui iman dalam hati kalian.
Oleh karena itu marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah
Taala karena taqwa adalah sebaik-baik bekal bagi seorang hamba
dalam mengarungi kehidupan dunia dan akhirat.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah.


Amar maruf nahi munkar yang oleh sebagian ulama disamakan
dengan dakwah adalah suatu kewajiban mulia di dalam Islam yang
dengannyalah Allah Taala menjadikan umat ini sebagai umat terbaik,
sebagaimana firman Allah Taala di dalam surat Ali Imran ayat 110:





Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah
itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Di dalam menafsirkan ayat ini Syaikh as-Sadi berkata, Allah

memuji umat ini dan Dia mengabarkan bahwa mereka adalah umat
terbaik yang Allah lahirkan untuk manusia. Hal ini karena mereka
menyempurnakan diri mereka dengan iman, yang mengharuskan
mereka untuk menunaikan semua perintah Allah dan karena mereka
menyempurnakan orang lain dengan cara amar maruf nahi munkar,
yang di dalamnya terkandung dakwah ke jalan Allah, kesungguhan
mereka di dalam dakwah tersebut dan mengerahkan seluruh
kemampuan mereka di dalam mengembalikan manusia dari kesesatan
dan kesalahan mereka (menuju ke jalan hidayah).
Maka dari ayat ini, kita tahu bahwasanya kemuliaan dan kebaikan
umat ini salah satunya disebabkan karena adanya amar maruf nahi
munkar dan sebaliknya apabila mereka meninggalkan hal ini, maka
akan terjadi banyak sekali akibat buruk yang menimpa umat ini, dan di
antara dampak-dampak tersebut adalah:
1. Hilangnya rasa aman, baik di tingkat pribadi maupun masyarakat.
Hal ini sebagaimana yang ditunjukkan oleh Allah Taala dalam surat
Toha, Ayat 123-124:





.


"Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu
menjadi musuh sebahagian yang lain. Maka jika datang kepadamu
petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa mengikuti petunjukKu, ia
tidak akan seat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang
berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada
hari kiamat dalam keadaan buta". (QS. Thaha: 123-124)

Berkata Syaikh Asadi di dalam tafsir beliau:


mengikuti

kebenaran dengan cara membenarkan kabar al-Qur`an dan tidak
membantahnya dengan syubhat dan mengamalkan perintah dengan
tidak menentangnya dengan syahwat. Maka syubhat dan syahwat
keduanya adalah penghalang terwujudnya perintah Ilahi dan
ditinggalkannya laranganNya. Maka apabila kita perhatikan kondisi
dunia saat ini, khususnya masyarakat yang tidak berhukum dengan apa
yang diturunkan oleh Allah, bahwa mereka menolak hukumNya, maka
kita dapatkan mereka tenggelam di dalam syubhat dan syahwat dan
tersebarlah di dalam masyarakat tersebut kejahatan baik secara fisik
maupun maknawi dan hilanglah rasa aman di dalamnya. Tentunya hal
ini disebabkan karena tidak adanya amar maruf, adapun negeri-negeri
yang di dalamnya ditegakkan amar maruf tidak demikian.

2. Tersebarnya kerusakan di dalam kehidupan bermasyarakat,


ekonomi maupun politik.
Kerusakan ini ditimbulkan apabila generasi ini tumbuh tanpa ada
perbaikan/ amar maruf nahi munkar. Nabi memberikan

permisalan tentang hal ini dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari
sahabat Numan bin Basyir , Nabi bersabda:


Perempumaan orang yang menegakkan hudud (hukum) Allah dan
orang yang melanggarnya adalah seperti suatu kaum yang
melakukan undian di atas kapal, maka sebagian mereka
mendapatkan bagian di lantai atas dan yang lain di lantai bawah.
Maka apabila yang berada di lantai bawah hendak mengambil air,
mereka melewati orang-orang yang berada di lantai atas. Maka
mereka pun berkata-kata seandainya kami melubangi yang menjadi
bagian kami (bagian bawa kapal), tentu kami tidak mengganggu
orang-orang yang di atas kami (karena tidak melewati mereka
ketika mengambil air). Maka apabila mereka dibiarkan melakukan
apa yang mereka inginkan, maka binasalah semuanya, dan apabila
mereka dicegah (dari niatnya), maka selamatlah mereka dan
selamatlah seluruh penghuni kapal. (Al-Bukhari)

Berkata al-Hafidz Ibnu Hajar , maknanya yang melarang dan

yang dilarang selamat semuanya. Dan demikianlah menegakkan hudud


(Allah) akan mewujudkan keselamatan bagi yang menyuruh dan orang
yang disuruh apabila tidak maka binasalah pelaku kemaksiatan karena
maksiatnya dan orang yang diam (tidak mencegahnya) karena ridhanya
mereka. Beliau berkata lagi di dalam hadits ini ada penjelasan bahwa
turunnya adzab karena ditinggalkannya amar maruf nahi munkar.

3. Paceklik, kekeringan yang panjang dan hilangnya


keberkahan pada rizki-rizki mereka.
Hal ini dikarenakan banyaknya kamaksiatan yang dilakukan dan
tidak ada yang menasehati dan mendakwahi mereka untuk
meninggalkan kemaksiatan mereka, sebagaimana firman Allah,





Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka
Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al-Araf: 96)

Dan amar maruf tujuan intinya adalah menyeru kepada keimanan


dan berdakwah kepada ketaqwaan. Maka dengan amar maruf dan nahi
munkar turunlah keberkahan di dalam rizki-rizki mereka dan dengannya
pula dihapuskan segala kesalahan, Nabi bersabda:

,


Fitnah (dosa/ keburukan) seseorang di dalam keluarganya,
hartanya dan anaknya dihapuskan oleh shalat, shadaqah, dan amar
maruf nahi munkar. (Al-Bukhari)

4. Tidak diijabahnya doa, dan ini adalah perkara yang mengerikan


karena seseorang hamba sangat fakir kepada Allah, maka apabila
dia berdoa kemudian tidak dikabulkan oleh Allah, maka dia
termasuk orang yang celaka. Tidak terkabulnya doa karena
ditinggalkannya amar maruf. Hal ini ditunjukkan oleh sabda Nabi:





Demi yang jiwaku di tanganNya hendaklah kalian beramar maruf
dan nahi munkar, atau (kalau tidak) hampir-hampir Allah akan
menurunkan adzab kepada kalian kemudian kalian berdoa dan tidak
dikabulkan.

5. Turunnya berbagai macam musibah


Baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Apabila dalam suatu
negeri tidak ditegakkan amar maruf dan tidak ada pengingkaran
terhadap kemungkaran dan kemaksiatannya. Dan kemaksiatan apabila
tersembunyi, maka dampaknya hanyalah untuk pelakunya saja. Adapun
apabila dilakukan dengan terang-terangan dan tidak ada yang
mengingkarinya, maka dampaknya akan menimpa seluruh manusia, ini
sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anfal: 25:





Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan
ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaanNya.(Al-Anfal: 25)

Maka tidaklah terjadi musibah dan fitnah yang menimpa kaum


Muslimin di seluruh penjuru dunia saat ini, melainkan karena
tersebarnya kamaksiatan dan kebanyakan manusia tidak peduli lagi
dengan amar maruf nahi munkar. Oleh karena itu cermatilah firman
Allah,





Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri
secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat
kebaikan. (Hud: 117)

6. Turunnya laknat yaitu dijauhkan dari rahmat Allah, karena


laknat tidak terjadi melainkan karena seseorang melakukan dosa
besar.
Dan Allah telah mengabarkan bahwasanya Dia telah melaknat
orang-orang sebelum kita yaitu Bani Isra`il karena mereka
meninggalkan amar maruf nahi munkar. Allah Taala berfirman,





Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud
dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka
durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu
tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.
(Al-Ma`idah:78-79)

7. Punahnya hukum dan syiar Islam.


Ini adalah bahaya yang paling besar dari sekian bahaya
ditinggalkannya amar maruf nahi munkar. Karena tidaklah
hukum-hukum Islam dan syiar-syiarnya menjadi asing melainkan
karena mereka tidak mengenal Islam. Hal itu disebabkan karena tidak
adanya para penyeru kepada yang maruf dan penentang kemungkaran.
Maka kita dapati saat ini orang-orang Islam yang justru
mempermainkan dan memperolok-olok hukum dan syiar Islam. Padahal
memperolok-olok dan mempermainkan syariat Islam adalah salah satu
perbuatan yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam, maka
hendaklah kita berhati-hati dari hal yang demikian.



KHUTBAH KEDUA:







.

.

...

Jamaah Jum'ah yang dimuliakan oleh Allah


Demikian bahaya-bahaya ditimbulkan ketika kita meninggalkan
amar maruf nahi munkar, maka dari sini kita tahu betapa pentingnya
perkara ini. Untuk itu supaya kita terbebas dari bahaya-bahaya di atas.
Mari kita tegakkan amar maruf nahi munkar tentunya dengan cara
yaitu kita harus yang telah ditentukan oleh Rasulullah

mengetahui apa itu maruf agar bisa melarang manusia darinya. Semua
itu bisa kita dapatkan dengan belajar ilmu agama yang benar yang
diambil dari al-Quran dan Sunnah sesuai pemahanman salaful ummah.






.


.

















.



.

You might also like