Ammonium Sulfat

You might also like

You are on page 1of 4

AMMONIUM

KEGUNAANNYA

SULFAT

&

JANUARY 9, 2014 ANSARIKIMIA LEAVE A COMMENT

AMMONIUM sulfat (ejaan yang direkomendasikan IUPAC; juga ammonium


sulfat dalam bahasa Inggris British), (NH4)2SO4, ialah suatu garam
anorganik dengan penggunaan komersial yang banyak. Penggunaan
paling umum ialah sebagai pupuk tanah. Ammonium sulfat mengandung
21% nitrogen sebagai kation ammonium, dan 24% sulfur sebagai anion
sulfat.
Nama IUPAC garam ammonium ini ialah Diazanium sulfat. Nama lainnya
adalah: Ammonium sulfat, Ammonium sulfat (2:1), Diammonium sulfat,
Garam diammonium asam sulfat, Mascagnite, Actamaster, Dolamin.
Sifat-sifat Ammonium sulfat antara lain:

Rumus molekul: (NH4)2SO4


Berat molekul: 132,14 gr/mol
Penampilan: Granula higroskopik putih halus atau Kristal
Densitas: 1,769 gr/cm3 (pada 20 oC)
Titik leleh: 235-280 C; 508-553 K; 455-536 F (terurai)
Kelarutan dalam air: 70,6 g/100 mL (0 C);74,4 g/100 mL (pada

20 C); 103,8 g/100 mL (pada 100 C).


Kelarutan dalam pelarut lain: Tidak larut dalam aseton, alcohol dan

eter.
Kelembaban relative kritis: 79,2% (30 C)

Bahaya ammonium sulfat tidak tercantum dalam indeks Uni Eropa.


Ammonium sulfat tidak terbakar, namun ia memiliki LD 50 2840 mg/kg
(tikus, melalui mulut).
Senyawa-senyawa terkait Ammonium sulfat, untuk anion lain:
ammonium tiosulfat, ammonium sulfit, ammonium bisulfit, dan
ammonium persulfat. Yang terkait dengan kation: Natrium sulfat dan
Kalium sulfat, sedangkan sentawa terkait ialah ammonium besi(II) sulfat.
Kegunaan Ammonium Sulfat
Kegunaan utama ammonium sulfat ialah sebagai pupuk untuk tanah basa
(alkalis). Dalam tanah ion ammonium dilepaskan dan membentuk

sejumlah kecil asam, yang menurunkan pH keseimbangan tanah, sambil


berkontribusi menyumbang nitrogen esensial untuk pertumbuhan
tanaman. Kerugian utama atas penggunaan ammonium sulfat ialah
kandungan nitrogennya yang relatif rendah dibandingkan ammonium
nitrat, yang meningkatkan biaya transportasi.
Ammonium sulfat juga digunakan sebagai adjuvant semprot pertanian
untuk inseksitisida, herbisida, dan fungisida yang larut dalam air. Di sana
ammonium sulfat berfungsi untuk mengikat kation-kation besi dan
kalsium yang ada baik dalam air maupun dalam sel. Ammonium sulfat
terutama
efektif
sebagai
adjuvant
untuk
herbisida
2,4-D
(amina), glyphosate, dan glufosinate.
Penggunaan di Laboratorium
Dalam biokimia, pengendapan ammonium sulfat ialah suatu cara biasa
untuk memurnikan protein melalui pengendapan selektif; Ammonium
sulfat sangat larut dalam air dan dapat membuat larutan sangat pekat,
yang dapat membuat protein mengalami salt out, yang menyebabkan
pengendapan pada konsentrasi tertentu. Ini memberikan sesuatu yang
berarti dan sederhana untuk memfraksinasikan campuran protein
kompleks. Ammonium sulfat juga tercantum sebagai bahan racikan untuk
banyak vaksin Amerika Serikat setiap Pusat untuk Pengawasan Penyakit.
Aditif Makanan
Sebagai aditif makanan, ammonium sulfat dianggap secara umum diakui
karena aman (generally recognized as safe, disingkat GRAS) oleh Badan
Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), dan di Uni Eropa
ammonium sulfat dirancang dengan istilah E number E517. Ammonium
sulfat digunakan sebagai pengatur keasaman dalam tepung dan roti.
Kegunaan Lain
Ammonium sulfat digunakan pada skala kecil dalam pembuatan garamgaram ammonium lain, khususnya ammonium persulfat.

Larutan ammonium sulfat jenuh dalam air berat ( 2H2O) digunakan sebagai
standar eksternal dalam spektroskopi NMR sulfur ( 33S) dengan bilangan
pengganti (shift value) 0 ppm.
Ammonium sulfat juga telah digunakan dalam komposisi zat pemadam
api (flame retardant) yang berfungsi banyak layaknya diammonium fosfat.
Sebagai zat pemadam api, ammonium sulfat menurunkan suhu
pembakaran bahan, yang menurunkan laju kehilangan berat maksimum,
dan menyebabkan meningkatnya produksi residu atau arang.
Keberhasilan zat pemadam ini dapat ditambahkan dengan mencampurkan
ammonium sulfat dengan ammonium sulfamat.
Ammonium sulfat telah digunakan sebagai bahan pengawet kayu, tetapi
karena sifat higroskopiknya, penggunaan ini telah dihentikan secara luas
disebabkan terkait dengan masalah-masalah korosi logam yang lebih
cepat, ketidakstabilan dimesional, dan penyelesaian yang gagal.
Pembuatan Ammonium Sulfat
Ammonium sulfat dibuat dengan mengolah ammonia, setelah sebagai
hasil-samping dari oven-kokas, dengan asam sulfat:
2 NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4
Campuran gas ammonia dan uap air dimasukkan ke dalam sebuah reaktor
yang berisi larutan ammonium sulfat pekat dan kira-kira 2 4% dari asam
sulfat bebas pada suhu 60 C. Asam sulfat pekat yang ditambahkan untuk
mempertahankan keasaman larutan, dan untuk mempertahankan tingkat
asam bebasnya. Panas reaksi menjaga suhu reaktor pada 60 C. Serbuk
kering ammonium sulfat, dapat dibentuk dengan menyemprotkan asam
sulfat ke dalam sebuah bejana reaksi yang diisi dengan gas ammonia.
Panas reaksinya menguapkan semua air yang ada di dalam sistem, yang
membentuk garam seperti tepung. Hampir 6000 M ton diproduksi pada
tahun 1981.
Ammonium sulfat juga dapat diproduksi dari gipsum (CaSO 42H2O).
Gipsum yang terbagi dengan sempurna ditambahkan kepada larutan
ammonium karbonat. Ammonium karbonat mengendap sebagai suatu zat
padat, yang meninggalkan ammonium sulfat sebagai larutan.
(NH4)2CO3 + CaSO4 (NH4)2SO4 + CaCO3

Ammonium sulfat terjadi secara alami sebagai mineral langka yang


disebut mascagnite di dalam fumaroles fulkanis dan karena api batu bara
pada beberapa tempat sampah.
Sifat-sifat Ammonium Sulfat
Ammonium sulfat menjadi ferroelektrik pada suhu di bawah -49,5 C. Pada
suhu kamar ammonium sulfat mengkristal dalam sistem ortorombik,
dengan ukuran sel a = 7,729 , b = 10,560 , c = 5,951 . Bila
didinginkan ke dalam keadaan ferroelektrik, simetri kristalnya berubah
menjadi gugus ruang Pna21.
Reaksi Kimia
Ammonium sulfat terurai pada pemanasan di atas 250 C, pertama
membentuk ammonium bisulfat. Pemanas-an pada suhu yang lebih tinggi
menyebabkan dekomposisi menjadi ammonia, nitrogen, sulfur dioksida,
dan air.
Sebagai garam dari asam kuat (H 2SO4) dan basa lemah (NH3), larutannya
bersifat asam; pH dari larutan 0,1 M adalah 5,5. Dalam larutan berair
reaksinya berupa ion-ion NH4+ dan SO42. Sebagai contoh, penambahan
barium klorida, akan mengendapkan barium sulfat. Filtratnya pada
penguapan menghasilkan ammonium klorida.
Ammonium sulfat membentuk banyak garam rangkap (ammonium logam
sulfat) ketika larutannya dicampur dengan larutan ekuimolar dari logam
sulfat dan larutannya adalah diuapkan secara lambat. Dengan ion logam
trivalen (bervalensi-tiga), alum seperti ferri ammonium sulfat terbentuk.
Sulfat logam rangkap meliputi ammonium kobalto sulfat, ferro
diammonium sulfat, ammonium nikel sulfat yang dikenal sebagai garam
Tutton dan ammonium seri sulfat. Ammonium sulfat rangkap anhidrat juga
terjadi dalam keluarga Langbeinit.***
Materi lain
http://caesarvery.blogspot.com/2013/06/proses-pembuatan-pupuk-zaammonium.html

You might also like