You are on page 1of 5

KAJIAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI MASYARAKAT YANG

TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE


Devi Maulida Rahmah1*, Ghina H.T.2, Sri Wulan3, Shinta A.P.4, Tasya S.5, Arif S.6
Program Studi Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran
*Email : devi.maulida.rahmah@unpad.ac.id

ABSTRACT
Jatigede reservoir project is one of the government one of the governments strategy in overcoming
the issue of irrigation, water supply, hydroelectric power plant, and flood control in the northern coast of East
Java. The strategy is listed in Indonesian Presidential Regulation No. 1 in 2015 on The Handling of Public
Social Impact on Jatigede Reservoir Project. The presence of residential land conversion into reservoir area,
is caused a huge loss of agricultural lanf which is usually used as livelihood. A further impact is the number of
unemployments communities will raise in five Districts that being a reservoir. This study aims to review the
economic potential of communities that are affected by the constructions of reservoir. The data is obtained
through the method of literature review and discussions with the relevant parties. The data will be processed
and will be analyzed by using causal loop diagrams. The results of this study is showed that there are some
elements that affect the efforts of affected communities economic potential development, like the Sumedang
local government policies that is related to the small and medium industries development, the social-
economic conditions of local communities, the potential of local resources, and the technological application.

Key words : Jatigede reservoir, causal loop diagrams, potential economic development, Sumedang, affected
communities

ABSTRAK
Pembangunan waduk Jatigede merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mengatasi
permasalahan irigasi, penyediaan air baku, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pengendalian banjir di
daerah Pantura Jawa Barat. Strategi tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No.1
Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Pembangunan Waduk Jatigede. Adanya
alih fungsi lahan pemukiman menjadi area waduk, menyebabkan hilangnya sebagian besar lahan pertanian
yang biasanya dijadikan sebagai lahan mata pencaharian. Dampak lanjutannya adalah meningkatnya angka
pengangguran di 5 Kecamatan yang dijadikan sebagai waduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
potensi ekonomi masyarakat yang terkena dampak pembangunan waduk. Data diperoleh melalui metode
literatur review dan diskusi dengan pihak terkait. Pengolahan dan analisis data menggunakan causal loop
diagram. Hasil penelitian menunjukan terdapat beberapa elemen yang berpengaruh terhadap upaya
pengembangan potensi ekonomi masyarakat terdampak, seperti Kebijakan pemerintah daerah sumedang
terkait pengembangan industri kecil menengah, kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, potensi
sumber daya, dan penerapan teknologi.

Kata kunci : Waduk Jatigede, causal loop diagram, pengembangan potensi ekonomi, Sumedang,
masyarakat terdampak

PENDAHULUAN
(tujuan, masalahnya dimasukin dan dijelaskan secara rinci)
Pembangunan waduk Jatigede merupakan salah satu strategi pemerintah untuk
mengatasi kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim penghujan khususnya di
daerah Pantura, Jawa Barat (Kabupaten Majalengka, Cirebon dan Indramayu) (Warman,
Indrawan, & Kuncoro, 2014). Selain itu, pembangunan waduk Jatigede pula diharapkan
dapat berfungsi sebagai penyedia air, pembangkit listrik tenaga air, sektor perikanan dan
pariwisata. Waduk Jatigede akan dibangun di Kampung Jatigede Kulon, Desa Cijeunjing,
Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Pembangunan waduk Jatigede
menyebabkan beberapa wilayah pemukiman warga dan area persawahan harus
tergenang. Hal tersebut berdampak pada perubahan mata pencaharian masyarakat yang
bermukim di lokasi lahan pembangunan waduk. perubahan lingkungan fisik dapat
mengakibatkan dampak berkelanjutan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Perubahan fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi waduk, hal tersebut menimbulkan
dapat berkelanjutan terhadap perubahan mata pencaharian masyarakat. Apabila dampak
tersebut tidak ditangani maka kemungkinan besar, masyarakat akan terpaksa
meninggalkan daerahnya untuk dapat melanjutkan hidup.
Alih fungsi lahan menyebabkan masyarakat kehilangan lahan mata pencaharian, hal
tersebut menjadi permasalahan besar pembangunan waduk bertujuan untuk menganalisis
kondisi permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Dampak pembangunan waduk jatigede
sebenarnya menberi dampak positif yaitu memberikan potensi baru seperti perikanan,
pariwisata dan usaha (cari sapa yg ngomong). Saat ini, beberapa masyarakat disana juga
sudah melakukan produksi produk turunan ikan dari waduk jatigede , namun belum
menghasilkan profit yang tinggi. Berdasarkan survey dilapangan menunjukkan adanya
permasalahan yang cukup serius.
Waduk Jatigede dinilai mempunyai beberapa manfaat yaitu sebagai pengendali
banjir seluas 14.000 hektar, penyedia air baku untuk daerah hilir 3.500 lite/detik,
pembangkit listrik tenaga air 110 MW serta irigasi seluas 90 hektar di Kabupaten Subang,
Indramayu dan Majalengka (Rachamadan, 2015). Namun, kebutuhan lahan untuk
perealisasian pembangunan waduk Jatigede pun sangat luas yaitu seluas 4.946 hektar
yang mencakup 5 kecamatan yang terdiri dari 6 desa . Kebutuhan lahan tersebut
mencakup lahan pemukiman masyarakat dan lahan milik Perhutani. Berikut tabel desa
yang terkena dampak pembangunan waduk Jatigede :
Tabel 1. Desa yang Terkena Dampak Realisasi Pembangunan Waduk Jatigede
Kecamatan Hampir semua atau Sebagian lahan pertanian Sebagian lahan pertanian
terendam seluruhnya tergenang (desa) dan pemukiman
(desa) tergenang (desa)
Jatigede Sukakersa, Mekarasi Cijeungjing, Ciranggem Jemah
Darmaraja Pakualam, Cipaku, Karangpakuan, Sukaratu dan Tarunajaya
Jatibungur, Leuwihideung, Sukamenak, Cikeusi,
Cibogo Neglasari, Darmaraja
Wado Padajaya - Wado dan Cisurat
Cisitu - Pajgan, Cisitu, Situmekar -
dan Cijantung
Jatinunggal - - Sirnasari dan Pawenang
Sumber : (Basuki, 2013)

Masyarakat selama ini bekerja sebagai petani, perubahan mata pencaharian (baik di
sektor perikanan, pariwisata atau lainnya) akan sulit. Sebenarnya dengan pembangunan
waduk Jatigede masyarakat dapat lebih banyak memaksimalkan potensi sumber daya lain
sebagai mata pencaharian baru selain sektor pertanian.

BAHAN DAN METODOLOGI


METODOLOGI 1 (WAWANCARA MASYARAKAT TERDAMPAK PEMBANGUNAN
WADUK JATIGEDE, SELAIN ITU DILAKUKAN JUGA PENGUMPULAN REFERENSI
ATAU DATA) 90% masyarakat kehilangan mata pencaharian, berdasarkan analisis di
atas yg menyebutkan bahwa terdapat potensi ini ini ini
Tingginya angka putus sekolah karna tidak adanya pemasukan ekonomi yg tidak
meyakinkan. Memungkinkan yg dilakkkan oleh masyarakat
INFORMASI YG DI PEROLEH DARI METODE DI ATAS,S ELANJUTNYA DIANALISISI
DENGAN MENGGUNAKAN CAUSAL LOOP DIAGRAM, (MELAKUKAN PENELITIAN
DILAKUKAN OLEH SIAPA MEMECAHKAN MASALAH APA MENGGUANAKN CAUSAL
LOOP DIAGRAM), KENAPA PAKE ITU??
Ekonomi dengan apa, sosial dengan apa
Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah pendekatan model sistem dengan
menggunakan model diagram sebab akibat Causal Loop Diagram (CLD). Model CLD
menekankan kepada hubunan sebab-akibat antar komponen pada suatu sistem yang
digambarkan dalam suatu bentuk diagram yang dihubungkan dengan garis sehingga
antara satu komponen dan komponen lainnya saling berhubungan. Pemecahan masalah
dengan model causal loop diagram akan mengidentifikasi masalah dengan
mempertimangkan kompleksitas dinamis dari suatu sistem. Permasalahan tersebut
diidentifikasi setiap masalahnya menjadi beberapa sub-sistem yang ada yaitu kondisi
sosial ekonomi, teknologi, kebijakan dan potensi sumber daya. Selanjutnya, diagram
tersebut diuraikan dan diidentifikasi elemen yang terdapat dalam setiap sub-sistem.
Setelah diketahui elemen-elemennya, elemen tersebut diidentifikasi dan menjadi saling
berkaitan satu dengan lainnya. Hubungan sebab akibat antar elemen tersebut kemudian
dimodelkannya dalam bentuk Causal Loop diagram sehingga dapat diketahui sumber-
sumber masalah yang ada dan juga dapat dibuat atau dipecahkan melalui alternatif-
alternatif tertentu dengan memanfaatkan kondisi lingkungan yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil

Gambar 1. Causal Loop Diagram Permasalahan Akibat Pembangunan Waduk Jatigede


Potensi sumber daya, Budidaya ikan, industri hilir, peningkatan resource produksi
pengolahan ikan.
Pembahasan
Pembangunan waduk Jatigede telah tercantum pada Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan
Pembangunan Waduk Jatigede. Pembangunan waduk ini diharapkan dapat memberikan
manfaat besar bagi ekonomi dan sosial berupa irigrasi menimbulkan dampak positif dan
negatif bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan model causal loop diagram dalam sebuah
didapatkan beberapa sub-sistem yang mempunyai elemen-elemen yang saling
berhubungan satu dengan lainnya. Berikut sub-sistem yang terdapat pada kajian
pengembangan potensi sumber daya akibat pembangunan waduk Jatigede :
1) Kebijakan Pemerintah
Pemerintah sudah menetapkan penanganan dampak pembangunan waduk Jatigede
yang dirasakan oleh masyarakat seperti pada Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun
2015. Namun,penanganan dampak tersebut belum dapat dirasakan oleh masyarakat
dikarenakan belum adanya pendampingan bagi masyarakat untuk dapat tetap bertahan
hidup dengan mata pencaharian yang lain. Kebijakan pemerintah harus
2) Potensi Sumber Daya
Potensi sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat di wilayah pembangunan waduk,
sebenarnya ada potensi selain pertanian yaitu sektor perikanan dan sektor pariwisata.
3) Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi yang kini sangat dirasakan oleh masyarakat adalah hilangnya
mata pencaharian mereka sebagai petani. Masyarakat harus berubah mata
pencahariannya menjadi nelayan, pedagang atau pengelola pariwisata.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis menggunakan model causal loop diagram didapatkan
beberapa sub-sistem dan elemen yang didapatkan. Solusi dari permasalahan dampak
sosial ekonomi dari pembanguna waduk Jatigede adalah memaksimalkan potensi sumber
daya yang dikelola oleh masyarakat sekitar sehingga yang merasakan dampak dari hal
tersebut adalah masyarakatnya itu sendiri.

UCAPAN TERIMAKASIH
PUSTAKA
Jurnal
Rachamadan, D. (2015). Pola Eskalasi Konflik Pembangunan Infrastruktur : Studi Kasus
Pembangunan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang. Jurnal Sosiologi, 197.
Warman, G., Indrawan, I. B., & Kuncoro, D. A. (2014). Stidu Karakteristik Geologi dalam
Perencanaan dan Penentuan Lokasi Bangunan Pelimpah Darurat di Waduk
Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-,
230.
Buku
Basuki, T. H. (2013). Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Pembangunan Waduk
Jatigede. Sumedang: PT. Indra Karya Pesero.

You might also like