You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN

STOMATA

OLEH

NAMA : HAFIZAH

NIM : F10711541003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BILOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2017
STOMATA

( STOMATA )

Abstract

Stomata is part of a leaf has a very important function for the plant for gas
exchange and also play a role in photosynthesis. But every plant has the shape and
location of different stomata is affected by the type / class as well as the natural habitat
of this lab sendiri.Dalam observed on fresh preparations on leaves Oryza sativa, Ficus
Elastica, Nymphaea sp., And Arthocarpus integra for the purpose of observing types of
stomata in plants dicotyledonous-monocots and dicot leaf epidermis observe structures
and monocots. Practicum held on Monday, March 13, 2017 at 07:30-09:00 pm in the
university laboratory biology education FKIP Tanjongpura, Pontianak. Each group
made preparations of the leaves are brought and placed on glass objects and
menetesinya with distilled water. In Oryza sativa has a leaf type of rice (Oryza sativa),
there are types of Gramineae. In fresh preparations Canna sp.memiliki parasitic type.
In Hevea brasiliensis or Ficus Elastica has kriptofor stomata mode. In fresh
preparations Artocarpus integra have stomata types anomositik. In fresh preparations
Nymphaea sp. Having stomata type is the type stand. In Aspelium nidus has type
anomosist stomata. These different stomata types olek influenced by environmental
conditions, habitat plants and plant anatomy itself.

Keywords: Oryza sativa, Hevea brasiliensis or Ficus elastic, Canna sp., Artocarpus
integra, Nymphaea sp. and Aspelium nidus and microscopes.

Abstrak

Stomata merupakan bagian daun yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi
tumbuhan yakni untuk pertukaran gas dan juga berperan dalam fotosintesis. Akan
tetapi setiap tumbuhan memiliki bentuk serta letak stomata yang berlainan yang
dipengaruhi oleh tipe/golongan maupun habitat tumbuhan itu sendiri.Dalam praktikum
ini dilakukan pengamatan pada preparat segar pada daun Oryza sativa, Ficus elastica,
Nymphaea sp., dan Arthocarpus integra dengan tujuan untuk mengamati tipe-tipe
stomata pada tumbuhan dikotil-monokotil dan mengamati struktur epidermis daun
dikotil dan monokotil. Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret 2017 pada
pukul 07.30 09.00 WIB di laboratorium pendidikan biologi FKIP universitas
Tanjungpura, Pontianak. Tiap kelompok membuat preparat dari daun yang dibawa dan
meletakkannya pada gelas objek dan menetesinya dengan aquades. Pada oryza
sativa memiliki Tipe daun padi (Oryza sativa) ini terdapat tipe gramineae. Pada
preparat segar Canna sp.memiliki tipe parasitik. Pada Hevea brasiliensis atau Ficus
elastica memiliki Tipe stomata kriptofor. Pada preparat segar Artocarpus integra
memiliki tipe stomata anomositik. Pada preparat segar Nymphaea sp. Memiliki tipe
stomata merupakan tipe menonjol. Pada Aspelium nidus memiliki tipe stomata
anomosist. Tipe stomata yang berbeda ini dipengaruhi olek kondisi lingkungan, habitat
tanaman tersebut dan anatomi tanaman itu sendiri.
Kata kunci : Oryza sativa, Hevea brasiliensis atau Ficus elastic, Canna sp., Artocarpus
integra, Nymphaea sp.dan Aspelium nidus dan mikroskop.

Pendahuluan

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja
dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tanaman. Bagian batang tempat
duduknya atau melekatnya daun disebut buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas
daun yang merupakan sudut antara batang dan ketiak (axilla). Daun biasanya
berwarna hijau yang disebut klorofil (Tjitrosoepomo 1989).
Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun
batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat
bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade) yang pipih dan
tangkai daun yang disebut petiole, yang menyambungkan daun dengan buku batang.
Rumput dan banyak tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai
daun ; Sebaliknya tangkai daun tersebut membentuk suatu pelepah yang membungkus
batang. Beberapa tumubuhan monokotil termasuk palem memiliki tangkai daun
(Campbell 2003).
Daun pada umumnya berbentuk tipis melebar, berwarna hijau, duduk daun pada
batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan diperkuat oleh
tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya. Daun berfungsi
untuk transportasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu perubahan energi
matahari menjadi energi kimia (Syarif 2009).
Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun,
bunga, buah, biji, batang dan akar Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari
jaringan meristematik yaitu protoderm (Sumardi dan Pudjoarinto 1994). Epidermis
berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya,
epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata
(Kartasapoetra 1988).
Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan
udara terutama di daun, batang dan rizoma. Stomata umumnya terdapat pada
permukaan bawah daun, tetapi ada beberapa spesies tumbuhan dengan stomata pada
permukaan atas dan bawah daun. Ada pula tumbuhan yang hanya mempunyai
stomata pada permukaan atas daun, misalnya pada bunga lili air. Bentuk atau tipe
stomata dibedakan atas 4 yaitu anomositik, anisositik, parasitik dan diasitik (Rompas,
2011).

Menurut hidayat (1995) Tipe stomata pada dikotil berdasarkan susunan sel
epidermis yang berdekatan dengan sel tetangga ada 5 yaitu sebagai berikut:
a. Anomositik/Ranunculaceous yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel tertentu
yang tidak berbeda dengan epidermis yang lain dalam bentuk maupun ukurannya.
Terdapat pada Ranunculaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae dll.
b. Anisositik/Cruciferous yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh 3 sel tetangga yang
ukurannya tidak sama, terdapat pada Cruciferae, Solanaceae
c. Parasitik/Rubiaceous yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan satu atau lebih sel
tetangga, sumbu membujurnya sejajar dengan sumbu sel tetangga dan apertur,
terdapat pada Rubiaceae dan Magnoliaceae.
d. Diasitik/Cariophyllaceus yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga
dengan dinding sel yang membentuk sudut siku-siku terhadap sumbu membujur
stoma, terdapat pada Cariophyllaceae dan Acanthaceae.
e. Aktinositik yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang menyebar
dalam radius ( Izza, 2015).
Tipe-tipe stomata (Fahn 1991):
A. Ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah
membukanya sel penutup :
1. Tipe Amaryllidaceae
2. Tipe Gramineae
3. Tipe Mnium
4. Tipe Heleborus
B. Ditinjau dari letak sel-sel penutup terhadap permukaan epidermis :
1. Tipe paneropor. Misal pada Mesophyta
2. Tipe kriptopor. Misal pada Xerophyta(Pinus sp dan Ficus sp)
3. Tipe menonjol (misal : Teratai)
C. Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata
dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu (Dwijoseputro 1984):
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang
berdekatan dengan sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda,
yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang
lainnya tidak demikian.
D. Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping
sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu (Dwijoseputro 1984):
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan
bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae,
Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar.
Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu
panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae,
Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap
sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
5. Aktinositik, stomatanya dikelilingi sel tetangga yang teratur menjari. Misalnya pada
Camellia sinensis.
Aktivitas stomata terjadi karena hubungan air dari sel-sel penutup dan sel-sel
pembantu. Bila sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel yang tipis menggembung
dan dinding sel yang tebal yang mengelilingi lobang (tidak dapat menggembung cukup
besar) menjadi sangat cekung, karenanya membuka lobang. Oleh karena itu membuka
dan menutupnya stomata tergantung pada perubahan-perubahan turgiditas dari sel-sel
penutup, yaitu kalau sel-sel penutup turgid lobang membuka dan sel-sel mengendor
pori/lobang menutup (Halim, 2009).
Tidak semua stomata pada spesies sangat peka terhadap kelembaban atmosfer.
Stomata menutup bila selisih kandungan uap air di udara dan di ruang antar sel
melebihi titik kritik. Hal itu mungkin disebabkan gradien uap yang tajam mendorong
penutupan stomata, respon paling cepat terhadap kelembaban yang rendah terjadi
pada saat tingkat cahaya rendah. Suhu tinggi (30 350C) biasanya menyebabkan
stomata menutup. Mungkin hal ini sebagai respon taklangsung tumbuhan terhadap
keadaan rawan air, atau mungkin karena laju respirasi naik sehingga CO2 dalam daun
juga naik. Stomata membuka karena meningkatnya pencahayaan (dalam batas
tertentu) dan peningkatan cahaya menaikkan suhu daun sehingga air menguap lebih
cepat naiknya suhu membuat udara mampu membawa lebih banyak kelembaban
sehingga transpirasi meningkat dan akan mempengaruhi bukaan stomata. (Salisbury
dan Ross, 1995).
Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan
tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga
tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang
mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya
potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) didalam
cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotic sel
akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka
secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke
sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan
(Lakitan, 1993).
Sel penjaga pada tanaman dikotil umumnya berbentuk seperti sepasang ginjal.
Keunikan dari sel penjaga ini adalah bahwa serat halus selulosa (cellulose microfibril)
pada dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga, pola susunan yang demikian
disebut sebagai miselasi radial (radial micellation). Karena serat selulosa ini relatif tidak
elastis, maka jika sel penjaga menyerap air, maka sel ini tidak dapat membesar
diameternya, tetapi dapat memanjang. Karena sepasang sel penjaga ini melekat satu
sama lain pada kedua ujungya, maka jka keduanya memanjang (akibat menyerap air)
maka keduanya akan melengkung ke arah luar. Kejadian ini akan menyebabkan celah
stomata terbuka (Lakitan,1996).
Tujuan dari praktikum ini adalah mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan
dikotil-monokotil dan mengamati struktur epidermis daun dikotil dan monokotil.
Hipotesis dari praktikum ini adalah bentuk stomata daun monokotil dan dikotil
berbeda sehingga terdapat beberapa tipe atau bentuk stomata.
Metodelogi
Kami melakukan praktikum pada hari senin, 13 Maret 2017 jam 07.30 WIB di
Laboratorium Biologi FKIP UNTAN. Adapun alat dan bahan yang kami gunakan adalah
daun adalah akuades, daun Oryza sativa, Ficus sp., Nymphaea sp., dan Arthocarpus
integra. Ada pun alatnya yaitu : Mikroskop, gelas objek, kaca penutup, dan silet..
Langkah kerja yang kami lakukan adalah tiap kelompok membuat preparat dari
daun yang dibawa dengan cara menyat tipis bagian bawah epidermis dari masing-
masing daun dan meletakkannya pada gelas objek dan menetesinya dengan aquades.
Kemudian amati preparat tersebut di bawah mikroskop hingga ditemukan bagian
stomata dan sel epidermisnya. Gambar hasil pengamatan kemudian memberikan
keterangan pada gambar tersebut dan menuliskan tipe stomata pada masing-masing
tumbuhan.

Hasil Pengamatan

Daun Oryza sativa Daun Nymphaea sp.

Perbesaran 4 x 10 Perbesaran 10 x 10
Keterangan Keterangan
Celah Celah
2. Sel penjaga
2. Sel penjaga
3. Sel tetangga
3. Sel tetangga
4. epidermis
Daun Artocarpus integra Daun Ficus elastica

Perbesaran 10 x 10

Perbesaran 10 x 10
Keterengan Keterangan
Sel tetangga Sel tetangga
Sel penjaga celah Celah
Sel penjaga
Daun Canna sp. Daun Aspelium nidus

Perbesaran 40 x 10
Perbesaran 40 x 10
Keterangan Keterangan
Sel penjaga Sel penjaga
Sel tetangga Sel tetangga

Pembahasan
Pada praktikum ini kami mengamati 6 macam daun yaitu Oryza sativa, Nympea
sp. Artocarpus integra, Aspelium nidus, Canna sp. Tujuan dari praktikum ini adalah
mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil-monokotil dan mengamati struktur
epidermis daun dikotil dan monokotil.

Berdasarkan hasil pengamatan pada Oryza sativa dengan perbesaran 4 X 10


diperoleh pengamatan sebagai tanaman monokotil, terlihat bagian stomata yakni
celah, sel penjaga dan sel tetangga. yang memiliki sel penutup yang berbentuk halter,
yaitu pada bagian ujung sel penutup membesar, dinding sel pada ujung-ujung juga
membesar, relatif tipis dari pada dinding sel bagian bawah dan sel penutup membuka
ke arah sejajar dengan permukaan epidermis. Tipe daun padi (Oryza sativa) ini
terdapat pada famili gramineae.
Pada preparat segar Artocarpus integra dengan perbesaran 4 X 10 diperoleh
pengamatan sebagai tanaman dikotil, terlihat bagian stomata yakni celah, sel penjaga
dan sel tetangga. yang memiliki tipe stomata anomositik dengan bentuk sel penutup
seperti ginjal yang dikelilingi oleh sel-sel tetangga dalam jumlah yang tidak tertentu,
dan memiliki bentuk sel tetangga sama dengan sel epidermis.
Pada preparat segar Nymphaea sp. dengan perbesaran 10 X 10 diperoleh
pengamatan sebagai tanaman monokotil, terlihat bagian stomata yakni celah, sel
penjaga dan sel tetangga. yang memiliki tipe stomata merupakan tipe menonjol,
karena stomata terdapat diatas permukaan daun. Selain itu memiliki struktur epidermis
memanjang dan tidak beraturan. Stomatanya berada diatas permukaan daun yang
terapung diatas air dengan tujuan agar lebih mudah melakukan penguapan
airsehingga menghindari pembusukan pada daun akibat kelebihan air.
Pada daun Canna indica daun ini memiliki jenis parasitik, yaitu setiap sel
penutup di kelilingi satu buah sel tetangga atau lebih dengan sumbu sel tetangga
sejajar sumbu sel penutup dan juga pada daun ini terlihat adanya ruang udara dalam.
Dapat dilihat pada hasil pengamatan kami susunan stomata berupa jenis parasitik.
Pada preparat segar Pada Hevea brasiliensis atau Ficus elastica dengan
perbesaran 4 X 10 diperoleh pengamatan sebagai tanaman dikotil, terlihat bagian
stomata yakni celah, sel penjaga dan sel tetangga. yang memiliki stomata yang
letaknya tenggelam dari permukaan daun. Tipe stomata ini disebut tipe kriptofor
dimana terlihat memiliki sel epidermis yang tidak beraturan. Mengemukakan bahwa
umumnya tipe kriptofor ini terdapat pada tumbuhan Xerophyta dan tumbuhan berdaun
kaku serta tebal.
Asplenium nidus terlihat jaringan epidermis dan sel penutupnya sulit untuk di
bedakan karena bentuk dan ukuran selnya sama sehingga stomata pada jaringan ini di
namakan tipe anomosit.
Ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah
membukanya sel penutup : Tipe Amaryllidaceae, Tipe Gramineae, Tipe Mnium, Tipe
Heleborus
Ditinjau dari letak sel-sel penutup terhadap permukaan epidermis :
1. Tipe paneropor. Misal pada Mesophyta
2. Tipe kriptopor. Misal pada Xerophyta(Pinus sp dan Ficus sp)
3. Tipe menonjol (misal : Teratai)
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga,
stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu (Dwijoseputro 1984):
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang
berdekatan dengan sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda,
yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang
lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping
sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu (Dwijoseputro 1984):
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan
bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae,
Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar.
Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu
panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae,
Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap
sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
5. Aktinositik, stomatanya dikelilingi sel tetangga yang teratur menjari. Misalnya pada
Camellia sinensis.
Kesimpulan
Stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua
sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup
tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk
dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang- lubang yang ada diantaranya.
Stomata ini berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses
fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan pernapasan
(respirasi).
Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi oleh beberapa
sel tetangga Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga
berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup ataupun
membuka .
Stomata pada daun memiliki dua tipe yakni tipe ginjal dan tipe halter. Tipe ginjal
yaitu stomata tampak terbelah 2 seperti ginjal manusia, Tipe halter yaitu pada bagian
ujung sel penutup membesar, dinding sel pada ujung-ujung juga membesar, relatif tipis
dari pada dinding sel bagian bawah dan sel penutup membuka ke arah sejajar dengan
permukaan epidermis
Pada oryza sativa memiliki Tipe daun padi (Oryza sativa) ini terdapat pada
famili gramineae. Pada preparat segar Ficus elastica memiliki Tipe stomata kriptofor
dimana terlihat memiliki sel epidermis yang tidak beraturan. Pada preparat segar
Artocarpus integra memiliki tipe stomata anomositik dengan bentuk sel penutup seperti
ginjal yang dikelilingi oleh sel-sel tetangga dalam jumlah yang tidak tertentu, dan
memiliki bentuk sel tetangga sama dengan sel epidermis. Pada preparat segar
Nymphaea sp. emiliki tipe stomata merupakan tipe menonjol, karena stomata terdapat
diatas permukaan daun. Pada Canna sp. Tipe stomata parasitic. Pada Aspelium nidus
memiliki tipe stomata anomosit. Tipe stomata yang berbeda ini dipengaruhi olek kondisi
lingkungan, habitat tanaman tersebut dan anatomi tanaman itu sendiri.
Daftar Pustaka
Campbell, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga
Dwijoseputro, D. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia.
Fahn A . 1992. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press.
Halim. 2009. Laporan Praktikum Stomata.(online).
http://lalatbuahblogaddress.blogspot.co.id/2015/11/stomata-laporan-
praktikum.html. Diakses 17 Maret 2017.
Hidayat EB. 1985. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
Izza, Faizatul, Ainun Nikmati Laily.2015. Karakteristik Stomata Tempuyung (Sonchus
Arvensis L.) dan Hubungannya Dengan Transpirasi Tanaman Di Universitas
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.(online).
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=0ahUKEwjfgKOPnd_SAhVE
KZQKHafbAnIQFghaMAY&url=http%3A%2F%2Fjurnal.fkip.uns.ac.id
%2Findex.php%2Fkpsda%2Farticle%2Fdownload
%2F5369%2F3785&usg=AFQjCNHK_DvToGKswWMj6GsgYKS_b9sAOw&sig
2=FoC_oHLwXHA1tHltpWEuQw. Diakses 17 Maret 2017.

Kartasapoetra AG .1988. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan (tentang sel dan


jaringan). Bina Aksara, Jakarta.
Lakitan B. 1996. Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta :
Rajawali Pers.
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Rompas, Yolanda, Henny L Rampe, Marhaenus J Romondor. 2011.
Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku
Orchidaceae Jurnal Bioslogos, Agustus 2011, Vol. 1 Nomor 1. (online).
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0ahUKEwjfgKOPnd_SAhVE
KZQKHafbAnIQFgg1MAI&url=http%3A%2F%2Fdownload.portalgaruda.org
%2Farticle.php%3Farticle%3D15579%26val
%3D1026&usg=AFQjCNE1vvhCGZSYBa2gMvBckmixhz4Asw&sig2=nBw8cL
AcufW8Qf6kEAbmtg. Diakses 17 Maret 2017.

Salisbury, F.B, dan C.W. Ross. 1995. Plant Physiology (Fisiologi Tumbuhan, alih
bahasa: D.R. Lukman dan Sumaryono). ITB, Bandung.
Syarif 2009. Struktur dan Fungsi jaringan Tumbuhan. Bandung : Pusat pengembangan
dan pemberdayaan Pendidikan.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.

You might also like