You are on page 1of 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS


BATANG III
FACTORS RELATING TO THE SATISFACTION OUTPATIENT IN
BATANG CLINIC III

Imam Purnomo1), Zaenal Amirudin2), Supriyo3)


1)
Pekalongan Univercity
2)3)
Nursing Departement Pekalongan

ABSTRACT

Patient satisfaction is a person's level of perceived circumstances that are the result of
comparing the performance or outcome of product perceived in relation to one's expectations.
Stem health center III is one of the health service which is visited by patients. Based on data from
patient visits in the last 3 months (January-March 2013) also found a decrease in the number of
visits or tend to be unstable. That was in January, as many as 229 patients, more than 254 patients
in February and March, as many as 171 patients. With the picture of the researcher interested in
taking a research on the factors - factors related to outpatient satisfaction in Batang health center
III.
This study used a descriptive cross sectional analytic approach to the interview using a
questionnaire. Based on the survey results revealed There is a relationship between Reliability,
Responsiveness, Empaty, Assurance, Tangible, perceived benefits, perceived barriers to outpatient
satisfaction in Batang health center III.
Suggestions in this research is expected that officers should be more concerned about the patient's
health and help trouble when patients need information about health center III Rod and provide
packets of information, including cost information packet, when it comes to Batang health center
patients III should immediately give a greeting or welcome and officers provide information to
customers carefully and answer clearly any complaints, criticisms and suggestions from patients,
health centers intensify Batang health center III so that for patients who are far away from the
Batang health center III does not need to be expensive for reaching health centers.

Keywords: Satisfaction, Patient of Batang Health Center III

PENDAHULUAN bahwa puskesmas adalah pelayanan

Puskesmas merupakan suatu kesehatan yang mudah dijangkau

tempat untuk melakukan upaya dan diharapkan dapat memberikan

meningkatkan kesehatan dengan cara pelayanan yang sesuai dengan

mencegah (preventif), promotif dan harapan. Bahkan ada sebagian

menyembuhkan penyakit (kuratif). masyarakat yang berperilaku untuk

Masyarakat telah menganggap cepat-cepat berobat ke puskesmas,

110
jika mereka menderita suatu dilakukan untuk meningkatkan

penyakit untuk pertolongan pertama. kepuasan pasien dalam menerima

Agar dicapai tingkat pelayanan pelayanan kesehatan di Puskesmas

kesehatan yang berkualitas, Batang III Kabupaten Batang.

puskesmas mengupayakan itu Permasalahan di Puskesmas

dengan meningkatkan berbagai Batang III adalah adanya

fasilitas pelayanan (Pohan, 2003). kecenderungan penurunan jumlah

Puskesmas Batang III adalah kunjungan pasien dari tahun ke

salah satu tempat pelayanan tahun. Data menunjukkan jumlah

kunjungan dari tahun 2009 sebanyak


kesehatan yang banyak dikunjungi
6.673 pasien, tahun 2010 sebanyak
pasien dengan memiliki wilayah
5.276 pasien, tahun 2011sebanyak
kerja Desa Rowo Belang, Desa
5.895 dan tahun 2012 sebanyak
Cepokokuning, Desa Pasekaran,
5.713 pasien (laporan tahunan
Desa Kalisalak, Kelurahan Kauman
Puskesmas Batang III).
dan Kelurahan Watesalit. Adapun
Data sekunder dalam 3 bulan
pelayanan yang disediakan adalah
terakhir (Januari Maret 2013)
BP Umum, BP Gigi dan KIA. Untuk
menunjukkan kunjungan pasien
meningkatkan pelayanan pada
cenderung tidak stabil. Pada bulan
masyarakat secara bertahap
Januari sebanyak 229 pasien, bulan
Puskesmas Batang III melakukan Februari sebanyak 254 pasien, dan
upaya peningkatan pelayanan baik bulan Maret sebanyak 171 pasien.
dari segi tenaga, sarana dan

prasarana. Semua upaya ini

111
Tujuan Penelitian tes dengan pertanyaan tertutup yang

Untuk mengetahui faktor- sudah disediakan pilihan jawaban.

faktor yang berhubungan dengan Analisis univariat untuk mengetahui

frekuensi, prosentasi, distribusi dari


aspek kualitas pelayanan (Reliability,
variabel pelayanan dokter, pelayanan
Responsiveness, Empaty, Assurance,
perawat, kondisi sarana fisik,dimensi
dan Tangible), persepsi pasien
mutu dan kepuasan pasien. Analisa
(manfaat yang dirasakan dan
bivariat digunakan untuk
penghalang yang dirasakan) dengan
mengetahui hubungan antar jenjang
kepuasan pasien rawat jalan kualitas pelayanan dan kepuasan

Puskesmas Batang III. pasien dengan uji Chi-Square SPSS

14 for windows.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN

deskriptif analitik dengan pendekatan Gambaran Umum Lokasi

cross sectional yaitu data hanya Penelitian

dikumpulkan selama 3 bulan (bulan Puskesmas Batang III terletak

Januari-Maret 2013). Populasi sebanyak di Kabupaten Batang yang

sebanyak 218 pasien. Tehnik mempunyai wilayah kerja, meliputi

pengambilan sampel dengan metode Desa Cepokokuning, Desa

accidental sampling sebanyak 142 Rowobelang, Desa Pasekaran, Desa

pasien. Kalisalak, Kelurahan Kauman dan

Alat pengumpul data Kelurahan Watesalit. Puskesmas

menggunakan kuesioner tertutup dan Batang III mempunyai kegiatan 6

112
program wajib yang dijalankan yaitu, sebagian besar dirasakan puas oleh

KIA dan KB (Kesehatan Ibu responden, yaitu sebanyak 46,5%. Uji

Anak termasuk KB), Gizi, Perawatan statistik chi square ( = 0,05) didapat p

Kesehatan Masyarakat, Pengobatan, value 0,000 hal ini menunjukkan ada

hubungan yang signifikan antara


Kesehatan Lingkungan , Pencegahan
reliability atau keandalan dengan
dan Pemberantasan Penyakit.
kepuasan pasien rawa jalan di
Adapun program penunjang di
Puskesmas Batang III dengan coefisient
Puskesmas Batang III adalah : Usaha
contingency sebesar 0,533 sehingga
Kesehatan Sekolah, gigi dan mulut,
sifat hubunganya erat antara variabel
PKM dengan program inovatif nya
reliability terhadap kepuasan pasien.
adalah Usia lanjut.
Reliability atau keandalan
Hubungan antara reliability adalah kemampuan untuk
dengan kepuasan pasien rawat memberikan pelayanan yang sesuai
jalan dengan janji yang ditawarkan.
Hasil penelitian menunjukkan Reliability dalam penelitian ini
waktu tunggu pasien menunggu (5- adalah persepsi pasien tentang
10 menit), untuk pelayanan kemampuan petugas Puskesmas
administrasi sebanyak 43,7% dan Batang III untuk memberikan
sebagian besar responden pelayanan secara akurat, andal,
mengatakanjam buka pelayanan optimal, dan bertanggung jawab atas
Puskesmas tepat waktu, yaitu apa yang dijanjikan. Indikator
sebanyak 76,8%. Uji crosstabs Reability dapat diukur berdasarkan
menunjukkan reliability atau kuesioner dari suatu sikap atau
keandalan pelayanan Puskesmas baik

113
pendapat responden mengenai tingkat pelayanan yang sama dari

ketepatan hasil pemeriksaan. waktu ke waktu, apakah


Mutu pelayanan kesehatan perusahaan/instansi memenuhi
bagi seorang pasien terlepas dari rasa janjinya, membuat catatan yang
puas terhadap pelayanan yang akurat dan melayani secara benar.
diterima dimana mutu yang baik Puskesmas Batang III
dikaitkan dengan kesembuhan menunjukkan kemampuan untuk
penyakit, peningkatan derajad memberikan pelayanan yang sesuai
kesehatan, kecepatan pelayanan, dengan janji yang ditawarkan dapat
lingkungan perawatan yang mengukur kehandalan dari
menyenangkan, kemudahan prosedur Puskesmas tersebut dalam
dan biaya terjangkau. Secara umum memberikan pelayanan kepada
dimensi reliabilitas merefleksikan pasien.
konsistensi dan kehandalan (hal yang Hubungan antara responsiveness
dapat dipercaya dan
dengan kepuasan pasien rawat
dipertanggungjawabkan) dari
jalan
penyedia pelayanan. Dengan kata
Hasil penelitian didapat,
lain, reliabilitas berarti sejauh mana
jawaban responden mengatakan
jasa mampu memberikan apa yang
perawat tidak cepat tanggap dalam
telah dijanjikan kepada
memberikan pelayanan sebanyak
pelanggannya dengan memuaskan.
43,7% dan sebagian besar responden
Hal ini berkaitan erat dengan apakah
mengatakan perawat membantu
perusahaan/instansi memberikan
dokter ketika dokter memberikan

114
pemeriksaan, yaitu sebanyak 59,9%. yang berkaitan dengan kepedulian

Uji crosstabs menunjukkan dan perhatian petugas puskesmas

responsiveness atau ketanggapan Batang III terhadap pasien. Indikator

pelayanan Puskesmas yang baik responsiveness dapat diukur

sebagian besar dirasakan puas oleh berdasarkan kuesioner dari suatu

sikap atau pendapat responden


responden sebanyak 47,9%. Uji
mengenai kecepatan dan kesigapan
statistik chi square ( = 0,05) didapat p
tenaga staff dalam memberikan
value 0,000 sehingga menunjukkan
informasi kepada pelanggan.
ada hubungan antara responsiveness
Responsiveness yang baik
atau ketanggapan dengan kepuasan
pada Puskesmas Badalah kemauan
pasien rawa jalan di Puskesmas Batang
pihak Puskesmas untuk membantu
III dengan coefisient contingency
merespon kebutuhan/keinginan
sebesar 0,431 sehingga sifat
pasien. Apabila keluhan ditanggapi
hubunganya cukup erat antara
dengan cepat, maka ada
variabel responsiveness terhadap kemungkinan pelanggan tersebut
kepuasan pasien menjadi puas. Responsiveness adalah
Responsiveness atau dimensi kualitas pelayanan yang
ketanggapan adalah kesigapan paling dinamis, harapan pelanggan
petugas berupa kesediaan waktu terhadap kecepatan pelayanan dan
membantu pelanggan segera, tidak kecepatan untuk tanggap
membiarkan pelanggan menunggu menyelesaikan keluhan pasien,
terlalu lama. Responsiveness atau hampir dapat dipastikan akan
ketanggapan dalam penelitian ini berubah dengan kecenderungan naik
adalah persepsi pasien tentang hal dari waktu ke waktu.

115
Keinginan petugas memberi perhatian kepada pasien

Puskesmas membantu semua pasien sebanyak 52,1% dan sebagian besar

serta berkeinginan dan melaksanakan responden menjawab dokter

pemberian pelayanan dengan memberikan perhatian kepada pasien

tanggap. Dimensi ini menekankan sebanyak 73,9%. Hasil analisa

pada sikap dari penyedia jasa yang bivariat didapat hasil empati

penuh perhatian, cepat dan tepat pelayanan Puskesmas Batang III yang

dalam menghadapi permintaan baik sebagian besar dirasakan puas

pertanyaan keluhan, dan masalah oleh responden, yaitu sebanyak

dari pelanggan. Dimensi 54,9%. Uji statistik chi square ( =

ketanggapan ini merefleksikan 0,05) didapat p value 0,000 sehingga

komitmen perusahaan atau instansi menunjukkan ada hubungan antara

untuk memberikan pelayanan yang empati dengan kepuasan pasien rawa

tepat pada waktunya dan persiapan jalan di Puskesmas Batang III dengan

perusahaan atau instansi untuk coefisient contingency sebesar 0,311

memberikan pelayanan yang tepat sehingga sifat hubungannya cukup

pada waktunya dan persiapan erat.

perusahaan/instansi sebelum Empathy dalam penelitian ini

memberikan pelayanan. adalah hal yang berkaitan dengan

Hubungan antara empaty dengan perhatian terhadap masing-masing

kepuasan pasien rawat jalan individu termasuk di sini pendekatan

Hasil penelitian menunjukkan / pelanggan dalam upaya memenuhi

responden menjawab perawat tidak kebutuhan pelanggan. Empathy

116
dalam penelitian ini adalah persepsi kemudahan untuk berkomunikasi

pasien tentang petugas memiliki rasa dengan pasien dan usaha Puskesmas

memperhatikan dan memelihara pada untuk memahami keinginan dan

masing-masing pasien. Indikator kebutuhan pasiennya. Dimensi ini

empaty dapat diukur berdasarkan merupakan gabungan dari dimensi

kuesioner dari suatu sikap atau akses, komunikasi, dan pemahaman

pendapat responden mengenai kepada pasien.

kemudahan menghubungi Hubungan interpersonal

Puskesmas, kemampuan petugas antara dokter dan pasien sangat

Puskesmas dalam berkomunikasi menentukan kepuasan pasien, pasien

dengan pasien merasa puas akan menimbulkan

Empati Puskesmas Batang III minat kunjung ulang pada pelayanan

adalah hal yang berkaitan dengan yang sama dan pasien sangat

perhatian terhadap masing-masing memperhatikan hubungan

individu termasuk di sini interpersonal dalam memilih

pendekatan/pasien dalam upaya pelayanan kesehatan.

memenuhi kebutuhan pasien dengan Sebagaimana pendapat

kemudahan melakukan hubungan, Parasuraman dan Zeithaml et al,

penuh perhatian untuk memenuhi bahwa pelayanan dikatakan memiliki

kebutuhan pasien. empaty apabila petugas memiliki

Empaty yaitu perhatian secara pengetahuan terhadap produk / jasa

secara tepat, petugas ramah tamah,


individual yang diberikan Puskesmas
perhatian dan sopan dalam
Batang III kepada pasien seperti
memberikan pelayanan, petugas

117
terampil dalam memberikan minum obat sebesar 74,6%. Hasil

informasi, petugas mampu analisa bivariat yang dilakukan

memberikan keamanan di dalam terhadap variabel assurance dengan

memanfaatkan jasa yang ditawarkan kepuasan pasien diketahui assurance

dan petugas mampu menanamkan atau kepastian/jaminan pelayanan

kepercayaan pelanggan terhadap Puskesmas Batang III yang baik

perusahaan. Dalam hal ini, petugas sebagian besar dirasakan puas oleh

mampu memberikan pelayanan responden, sebanyak 43,0%. Uji

dengan menempatkan dirinya pada statistik chi square ( = 0,05) didapat p

pasien, mudah berkomunikasi, value 0,000 hal ini menunjukkan ada

memperhatikan dan memahami hubungan antara assurance dengan

pasien sebelum, selama dan setelah kepuasan pasien rawa jalan di

proses konseling Puskesmas Batang III dengan coefisient

Hubungan antara contingency sebesar 0,483 sehingga

Assurance atau kepastian/jaminan sifat hubungannya cukup erat.

dengan kepuasan pasien rawat Assurance atau kepastian /

jalan jaminan meliputi kemampuan


Hasil penelitian membuktikan karyawan atas pengetahuan terhadap
responden menjawab ketika pasien produk / jasa secara tepat, kualitas
bertanya, petugas Puskesmas tidak
keramah tamahan, perhatian dan
menjawab dengan sabar sebanyak
kesopanan dalam memberikan
50,7% dan sebagian besar responden
pelayanan, ketrampilan dalam
menjawab sebagian besar petugas
memberikan informasi, kemampuan
Puskesmas bagian farmasi
dalam memberikan kemanan di
memberikan informasi tentang aturan

118
dalam memanfaatkan jasa yang ketrampilan dalam memberikan

ditawarkan dan kemampuan dalam informasi, kemampuan dalam

menanamkan kepercayaan pelanggan memberikan kemanan di dalam

terhadap kesusahan. Assurance memanfaatkan jasa yang ditawarkan

dalam penelitian ini adalah persepsi dan kemampuan dalam menanamkan

pasien tentang pengetahuan dan kepercayaan pelanggan terhadap

keramahan karyawan serta kesusahan.

kemampuannya untuk memberikan Hubungan antara Tangible atau

kesan dapat dipercaya dan penuh bukti fisik dengan kepuasan pasien

keyakinan. Indikator assurance dapat rawat jalan di Puskesmas Batang

diukur berdasarkan kuesioner dari III.

suatu sikap atau pendapat responden Berdasarkan hasil penelitian

mengenai : keterampilan dan responden mengatakan petugas

kemampuan staff medis, perasaan kesehatan berpenampilan tidak rapi

aman selama berhubungan dengan sebanyak 65 45,8% dan sebagian

staff medis, kesabaran staff medis besar responden menjawab ruangan

dalam melayani pasien. ber AC, yaitu sebanyak 71,1%.

Assurance meliputi Analisa bivariat yang dilakukan

kemampuan karyawan atas terhadap variabel tangible dengan

pengetahuan terhadap produk / jasa kepuasan pasien rawat jalan di

secara tepat, kualitas keramah Puskesmas Batang III menunjukkan

tamahan, perhatian dan kesopanan bahwa tangible atau bukti fisik

dalam memberikan pelayanan, pelayanan Puskesmas Batang III yang

119
baik sebagian besar dirasakan puas penglihatan untuk menilai suatu

oleh responden, sebanyak 43,0%. Uji kualitas pelayanan.

statistik chi square ( = 0,05) didapat Menurut Jacobalis Samsi,


p value 0,000 hal ini menunjukkan ada
Penampilan fisik berpengaruh
hubungan antara tangible dengan
terhadap mutu pelayanan. Petugas
kepuasan pasien rawat jalan di
pelayanan perlu meningkatkan
Puskesmas Batang III dengan coefisient
penataan dan kerapian ruangan
contingency sebesar 0,452 sehingga
pelayanan dalam mengatasi persepsi
sifat hubungannya cukup erat.
buruk mutu kebersihan di suatu
Penampilan fasilitas fisik,
pelayanan kesehatan. Adanya gordin
seperti gedung dan ruangan front
di kamar periksa merupakan salah
office, tersedianya tempat parkir,
satu upaya membuat pasien
kebersihan, kerapihan dan
merasakan kenikmatan / kenyamanan
kenyamanan ruangan, kelengkapan
sehingga dapat menjamin pasien
peralatan komunikasi dan
datang kembali apabila
penampilan karyawan. Karena suatu
membutuhkan pengobatan.
service tidak dapat dilihat, tidak bisa
Tangible dalam penelitian ini
dicium, dan tidak bisa diraba maka
adalah persepsi pasien tentang
aspek tangible menjadi penting
penampilan fasilitas-fasilitas fisik,
sebagai ukuran terhadap pelayanan.
peralatan, personil dan
Pelayanan yang menggunakan indra
perlengkapan-perlengkapan

komunikasi. Indikator tangible dapat

120
diukur berdasarkan kuesioner dari tidak sedikit ketika memanfaatkan

sikap atau pendapat responden pelayanan di Puskesmas sebanyak

mengenai : kondisi peralatan medis 40,8% dan sebagian besar responden

yang dimiliki, kondisi kawasan merasa pelayanan Puskesmas Batang

gedung dan fasilitas fisik, III dapat menyembuhkan penyakit

penampilan petugas. sebanyak 69,0%. Berdasarkan hasil

Pasien sebagai pengguna analisa bivariat yang dilakukan

pelayanan kesehatan sangat terhadap variabel manfaat yang

memperhatikan sarana dan prasarana dirasakan dengan kepuasan pasien

yang dimiliki oleh penyelenggara rawat jalan di Puskesmas Batang III

pelayanan kesehatan. Semakin menunjukkan bahwa manfaat yang

lengkap dan baik kualitas sarana dirasa pasien yang menguntungkan

yang dimiliki, maka pasien lebih sebagian besar dirasakan puas oleh

cenderung memilih pelayanan responden, yaitu sebanyak 54,9%. Uji

tersebut dan merasa puas statistik chi square ( = 0,05) didapat p

dibandingkan dengan pelayanan value 0,000 sehingga hal ini

kesehatan yang memiliki alat menunjukkan ada hubungan yang

pelayanan yang sederhana. signifikan antara manfaat yang dirasa

Hubungan antara manfaat yang dengan kepuasan pasien rawat jalan di

dirasakan pasien dengan kepuasan Puskesmas Batang III dengan coefisient

pasien rawat jalan contingency sebesar 0,547 sehingga

Berdasarkan jawaban sifat hubungannya erat.

Responden merasakan butuh biaya

121
Manfaat yang dirasakan positif sebagian besar dirasakan puas

adalah penerimaan susceptibility oleh responden sebanyak 45,1%. Uji

seseorang terhadap suatu kondisi statistik chi square ( = 0,05) didapat p

yang dipercaya dapapt menimbulkan value 0,000 hal ini menunjukkan ada

keseriusan (perceived threat) hubungan yang signifikan antara

sehingga mendorong untuk penghalang yang dirasa dengan

menghasilakn suatu kekuatan yang kepuasan pasien rawat jalan di

mendukung kearah perubahan Puskesmas Batang III dengan coefisient

perilaku. Dalam penelitian ini, contingency sebesar 0,517 sehingga

manfaat yang dirasakan adalah sifat hubungannya erat.

kepercayaan responden terhadap Penghalang yang dirasakan

efektivitas dari pengobatan di adalah aspek-aspek negative yang

Puskesmas. potensial dalam suatu upaya

Hubungan antara penghalang kesehatan (seperti: ketidakpastian,

yang dirasakan pasien dengan efek samping), atau penghalang yang

kepuasan pasien rawat jalan dirasakan (seperti: khawatir tidak

Hasil penelitian menunjukkan cocok, tidak senang, gugup), yang

sebagian besar keluarga responden mungkin berperan sebagai halangan

tidak melarang ketika akan untuk merekomendasiakn suatu

memanfaatkan pelayanan di perilaku. Dalam penelitian ini,

Puskesmas sebesar 77,5%. Analisa penghalangn yang dirasakan adalah

bivariat menunjukkan bahwa Aspek-aspek negatif yang potensial

penghalang yang dirasa pasien yang sebagai suatu penghalang dalam

122
pencarian pelayanan kesehatan di kualitas layanan dan kepuasan

Puskesmas Batang III pasien.

Perlu penelitian lebih lanjut

SIMPULAN untuk menggali lebih dalam tentang

Terdapat hubungan yang seberapa jauh kepuasan responden

signifikans antara Reliability, dalam memanfaatkan pelayanan

Responsiveness, Empaty, Assurance, kesehatan di Puskesmas Batang III

Tangible dengan kepuasan pasien sehingga variabel penelitian dapat

rawat jalan di Puskesmas Batang III. menjelaskan fenomena yang ada di

Terdapat hubungan Puskesmas Batang III.

signifikans antara manfaat yang

dirasakan pasien dengan kepuasan DAFTAR PUSTAKA


pasien rawat jalan di Puskesmas Al Assaf, 2009, Mutu Pelayanan
Batang III. Kesehatan. Jakarta.
Terdapat hubungan Azrul A, 1994, Program
Menjaga Mutu Pelayanan
signisfikans antara penghalang yang
Kesehatan. Yayasan Penerbitan IDI,
dirasakan pasien dengan kepuasan
Jakarta.
pasien rawat jalan di Puskesmas Glanz, et all, 2002, Health
Batang III. Behavior and Health Education;
Theory, Research and Practice.
Jossey Bass Publishers, San
SARAN
Francisco-Oxford.
Perlu peningkatan pelayanan
Handi, 2002, Prinsip
petugas kesehatan di Puskesmas Kepuasan Pelanggan. PT. Elek

Batang III untuk meningkatkan Media Komputindo. Jakarta.

123
Kotler, P. 2004, Manajemen Soekidjo Notoatmojo, 2002,
Pemasaran (Terjemahan Jilid II). Metodologi Penelitian Kesehatan.
PT. Indeks, Jakarta Rineka Cpta. Jakarta
Puskesmas Batang III, Tjiptono, Fandy. Gregorius
Laporan Tahunan, 2012 Candra, 2005, Service Quality dan
Pohan S, 2003, Jaminan Satisfaction. Edisi I. Yogyakarta.
Mutu Pelayanan Kesehatan. Blanc. Yustiana Fetriyani, 2007,
Jakarta. Faktor-Faktor Yang berhubungan
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Dengan Kepuasan Pasien Terhadap
Kuantitatif dan R & D. Alfabeta. Mutu Pelayanan Medis Rawat
Bandung. Jalan Di Puskesmas Lerep
Supranto J, 2001, Pengukuran Ungaran2
Tingkat Kepuasan Pelanggan,
Rineka Cipta, Jakarta.
Soekidjo Notoatmojo, 2002,
Promosi Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.

124

You might also like