Professional Documents
Culture Documents
HERPES GESTASIONAL
Oleh:
1. Definisi
Pemfigoid gestationis adalah adalah dermatosis autoimun dengan ruam polimorf yang
berkelompok dan gatal, timbul pada masa kehamilan, dan masa pascapartus.1
Sinonim dari herpes gestasional, namun istilah ini tidak tepat karena penyakit ini tidak
2. Etiologi
Etiologinya adalah autoimun. Sering bergabung dengan penyakit autoimun yang lain,
3. Epidemiologi
Hanya terdapat pada wanita pada masa subur. Insidensnya menurut Kolodny, 1 kasus per
10.000 kelahiran.1
4. Patogenesis
Sejak 1973 terkumpul makin banyak bukti bahwa mekanisme imunologik memegang
peranan yang penting pada pathogenesis herpes gestasional. Akhirnya dapat disusun postulat
sebagai berikut : Antigen khusus untuk suatu kehamilan akan menimbulkan antibody, macam
(subklas IgG1 yang mengendap pada membrane basal akan mengaktifkan sistem komplemen
antigen belum dapat diketahui, tetapi pada reaksi imunologik berikutnya sudah dapat dibuktikan.
IgG (subklas IgG1 yang mengendap pada plemen, yang selanjutnya memberikan respons
peradangan pada kulit dengan gambaran morfologik sebagai yang kita kenal seperti Pemfigoid
pada membran basal kulit normal dan perilesi. Karena pada beberapa penderita didapatkan juga
endapan C1q, C4, C5, dan properdin, maka diambil kesimpulan bahwa kedua jalur komplemen
secara klasik maupun alternatif diaktifkan. Paling sering ditemukan endapan IgG, tetapi kadang-
adalah PB180 dan PB230, tetapi umunya PB180 lebih banyak ditemukan.
Pada Hespes Gestasional terjadi ekspresi abnormal antigen M.H.C. kelas II di dalam
plasenta, rupanya sebagai factor pencetus timbulnya kelainan di B.M.Z. juga terbentuknya lepuh.
Ibu dengan herpes gestasional sering berkaitan dengan HLA-B8, HLA-DR3, dan HLA-DR4.
IgG dapat menembus plasenta. Hal ini dapat menerangkan mengapa, pada beberapa bayi,
vesikel atau papul sebentar saja timbul. Mekanisme katabolik bayi akan segera meniadakan
serangan IgG transplasenta dari ibu. Dengan mikroskop electron terbukti bahwa endapan IgG
dan C3 ada dibagian dermis lamina lusida. Lagipula didapatkan nekrosis sel basal pada kulit
5. Gejala Klinis
Gejala prodromal, kalau ada, berupa demam, malese, mual, nyeri kepala, dan rasa panas
dingin silih berganti. Beberapa hari sebelum timbul erupsi dapat didahului dengan perasaan
Biasanya terlihat banyak papulo-vesikel yang sangat gatal dan berkelompok. Lesinya
polimorf terdiri atas eritema, edema, papul, dan bula tegang. Bentuk intermediate juga dapat
ditemukan, misalnya vesikel yang kecil, plakat mirip urtika, vesikel berkelompok, erosi dan
krusta. Kasus yang berat menunjukkan semua unsur polimorf, tetapi terdapat pula kasus yang
ringan yang hanya terdiri atas beberapa papul eritematosa, plakat yang yang edematosa, disertai
gatal ringan.
Saat timbul serangan paling sering pada trimester kedua (bulan ke-5 atau 6). Waktu
paling dini adalah minggu kedua kehamilan dan paling lambat dalam masa nifas yaitu pada masa
haid yang pertama. Jika timbul pada kehamilan yang berturutan, maka yang berikutnya mulai
lebih awal.
Tempat predileksi pada abdomen dan ekstremitas, termasuk telapak telapak tangan dan
kaki, dapat pula mengenai seluruh tubuh dan tidak simetrik. Selaput lendir jarang sekali terkena.
Erupsi sering disertai edema di muka dan tangkai. Kalau lepuh pecah, maka lesi akan menjadi
lebih merah dan terdapat ekskoriasi dan krusta. Sering pula di ikuti radang oleh kuman. Jika lesi
meninggalkan jaringan parut. Kuku kaki dan tangan akan mengalami lekukan melintang sesuai
waktu terjadinya eksaserbasi. Kadang-kadang didapati leukositosis dan eosinofilia sampai 50%.
Bula berdinding tegang pada lengan wanita sehat berumur 32 tahun primigravida
Terdapat urticarial atau hivelike plaques pada posterolateral neck wanita trimester ketiga
A close-up view of a blister reveals the tense primary lesion filled with clear fluid.
6. Histopatologi
Meskipun terdapat gambaran khas, tetapi tidak diagnostik. Terdapat sebukan sel radang
di sekitar pembuluh darah pada pleksus permukaan dan dalam di dermis, terdiri atas histiosit,
limfosit dan eosinofil. Berlawanan dengan dermatitis herpetiformis, neutrofil jarang sekali
ditemukan. Bula yang banyak berisi eusinofil terdapat pada lapisan subepidermal.
7. Diagnosis Banding
Sebagai diagnosis banding ialah beberapa penyakit kulit yang juga terdapat pada masa
kehamilan, yakni: dermatitis papular gravidarum (D.P.G), prurigo gestations (P.G), dan impetigo
herpetiformis (I.H). Kecuali itu H.G juga dapat mirip dermatitis herpetiformis (D.H) dan
Kelainan kulit pada D.P.G berupa papul-papul menyerupai urtika, eritematosa, sangat
gatal dan generalisata, sebagian tertutup krusta. Ruam tidak berkelompok seperti pada H.G dapat
P.G menyebabkan kelainan berupa papul-papul yang sangat gatal, terutama pada bagian
atas dan tungkai atas. Timbul pada trimester pertengahan dan akhir.
I.H timbul secara akut, keadaan umumnya buruk, ruam berupa pustule berkelompok.
Perbedaannya dengan D.H secara histopatologik ialah bahwa pada D.H sel infiltrate terutama
neutrofil dan bikan eusinofil seperti pada H.G. Pada pemeriksaan imunoflurosensi ditemukan
H.G mirip P.B karena secara histopatologik terdapat bula subepidermal dengan banyak
eusinofil dan pada pemeriksaan imunofluoresensi terdapat C3 dan IgG pada membrane basal.
Perbedaannya, H.G hanya menyerang wanita wanita pada masa subur (usia 15-45 tahun) dan
berhubungan dengan kehamilan. Sebaliknya P.B mengenai pria dan wanita, biasanya pada usia
tua.
8. Pengobatan
Tujuan pengobatan ialah menekan terjadinya bula dan mengurangi gatal yang timbul. Hal
ini dapat dicapai dengan pemberian prednisone 20-40 mg per hari dalam dosis terbagi. Takaran
ini perlu dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan keadaan penyakit yang meningkat pada waktu
Kebanyakan penderita sembuh dengan regimen ini. Kadang-kadang adapula yang diobati
dengan antihistamin atau steroid topical, tetapi sebaliknya ada yang malahan memerlukan
Dianjurkan untuk mengawasi dengan saksama bayi yang akan lahir dari ibu yang
memakai prednison dosis tinggi dalam jangka lama pada waktu hamil, karena obat tersebut dapat
menimbulkan kegagalan adrenal pada neonatus. LAWLY (1978) melaporkan ada hubungan yang
bermakna antara kematian janin dan kelahiran premature pada ibu-ibu HG yang diobati dengan
prednisone. Lesi kulit yang timbul untuk sementara pada neonates tidak perlu diobati.
9. Prognosis
Komplikasi yang timbul pada ibu hanyalah rasa gatal dan infeksi sekunder. Kelahiran
mati dan kurang umur akan meningkat. Jika penyakit timbul pada masa akhir kehamilan maka
Internet : Lepuhan berisi cairan yang sangat gatal, yang terjadi selama kehamilan. Penggunaan
istilah herpes sebenarnya tidak tepat karena ruam yang terjadi tidak disebabkan oleh virus herpes
maupun virus lainnya. herpes gestasional diduga disebabkan oleh antibodi abnormal yang
beraksi terhadap jaringan tubuh sendiri (reaksi autoimun). ruam ini bisa timbul kapanpun setelah
kehamilan 12 minggu atau segera setelah persalinan. Ruam biasanya terdiri dari vesikel (lepuhan
kecil/besar yang berisi cairan) atau bula (pembengkakan yang bentuknya tidak beraturan dan
berisi carian).
Ruam ini seringkali berawal di perut lalu menyebar. segera setelah persalinan, ruam akan
semakin memburuk dan menghilang dalam beberapa minggu atau bulan kemudian. ruam
seringkali muncul lagi pada kehamilan berikutnya atau jika penderita menggunakan pil kb. bayi
yang dilahirkan mungkin memiliki ruam yang serupa, tetapi biasanya akan menghilang dalam
Untuk memperkuat diagnosis, diambil kerokan kulit yang terkena dan diperiksa di
laboratorium untuk mengetahui adanya antibodi. tujuan pengobatan adalah untuk meringankan
gatal-gatal dan mencegah terbentuknya lepuhan yang baru. Untuk ruam yang ringan, diberikan
krim kortikosteroid yang dioleskan langsung ke kulit yang terkena sesering mungkin. Untuk
ruam yang lebih luas, diberikan kortikosteroid per-oral (melalui mulut). Mengkonsumsi
kortikosteroid pada akhir kehamilan tidak akan membahayakan bayi. Jika setelah persalinan
gatal-gatal semakin hebat atau ruam semakin menyebar, mungkin perlu diberikan kortikosteroid
Wiryadi, Benny E. (2009). Pemfigoid Gestationis, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi
Jakarta.